Kak-Rencana Induk Bandara Bontang - Addendum 6 Mei 2010
Kak-Rencana Induk Bandara Bontang - Addendum 6 Mei 2010
(TERM OF REFERENCE)
UNTUK PEKERJAAN:
PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA
KOTA BONTANG
DAFTAR ISI
Halaman
2
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG STUDI/PEKERJAAN
1.2 GAMBARAN UMUM LOKASI
3
4
LINGKUP PEKERJAAN
2.1 MAKSUD DAN TUJUAN STUDI
12
12
13
15
16
16
17
18
19
19
UDARA
4.8 ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN
28
RANCANGAN
28
32
PERATURAN
35
35
37
37
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Induk
Bandar
Udara
adalah
pedoman
pembangunan
dan
1.2
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur
: Selat Makasar
Tabel. 1.1
Luas Kemiringan Lahan (rata-rata) Kota Bontang
No
1
2
3
4
Kemiringan
Datar (0-2%)
Bergelombang (3-15%)
Curam (16-40%)
Sangat Curam (> 40%)
Jumlah
Sumber : RPJP Kota Bontang 2025
Luas Ha
7.211
4.001
3.568
0
14.780
%
48.79
27.07
24.14
0.00
100
BAB II
LINGKUP PEKERJAAN
2.1
c. Rencana tata guna tanah dan rencana tata letak fasilitas bandar udara dalam
kaitannya dengan pemanfaatan bandar udara secara optimal.
d. Analisis mengenai pemanfaatan daerah di sekitar bandar udara bagi pihak-pihak
yang berkepentingan sesuai persyaratan keselamatan operasi penerbangan dan
kelestarian lingkungan.
e. Rencana skala prioritas dan tahapan pengembangan/pembangunan (planning
horizon) fasilitas bandar udara secara optimal.
2.2
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah sebagai
berikut:
a. Inventarisasi data dan informasi terkait, meliputi:
1. Kebijakan/strategi pengembangan wilayah dalam lingkup nasional
2. Data topografi, fisiografi dan meteorologi
3. Data potensi daerah
4. Data finansial dan pendapatan daerah
5. Data lalu lintas angkutan udara pada beberapa bandar udara terdekat
6. Data tatanan ruang udara dan fasilitas penerbangan
7. Data utilitas (kapasitas dan jaringan)
8. Rencana pengembangan wilayah (RTRW, RDTR, RTBL atau lainnya)
9. Data hasil penyelidikan tanah (soil investigation)
10. Data kondisi/kualitas air tanah dan air permukaan setempat
11. Data temperatur dan kelembaban udara tiap bulan dalam satu tahun penuh
dari BMG
12. Harga satuan barang dan jasa setempat
13. Dan data-data lainnya yang diperlukan
wilayah,
kecenderungan
perkembangan
ekonomi,
rencana
9
10
11
BAB III
TINJAUAN STUDI KELAYAKAN LOKASI
3.1
LOKASI PROYEK
Lokasi proyek yang diusulkan untuk ditetapkan sebagai lokasi Bandar Udara di
Kota Bontang adalah lokasi di Nyerakat Kiri sesuai dengan hasil Studi Kelayakan
Bandar Udara Kota Bontang.
3.2
12
3.3
13
1.
2.
3.
4.
Analisa kapasitas pengembangan suatu bandar udara pada dasarnya bertujuan untuk
mendapatkan gambaran mengenai sejauh mana fasilitas bandar udara harus
ditingkatkan sesuai dengan prospek perkembangan angkutan lalu lintas udara
sampai tahun rencana.
Dalam menetapkan atau merencanakan pembangunan suatu bandar udara, perlu
dikaji berbagai kemungkinan (alternatif) yang ada. Berdasarkan pada kajian faktorfaktor yang harus di pertimbangkan dalam perencana, dapat dipilih alternatif yang
terbaik.
Faktor-faktor yang akan mempengaruhi perencanaan antara lain sebagai berikut:
a.
b.
Kondisi topografi dan kondisi fisik lahan pada daerah yang mungkin akan
terkena pembangunan bandar udara, termasuk prasarana yang diperlukan
sebagai penunjang.
c.
d.
e.
f.
Peruntukan lahan atau tata guna pada lahan di daerah pembangunan bandar
udara.
14
Ditinjau
dari
pembagian
wilayah
operasi
maka
sistem
bandara
dapat
dikelompokkan dalam 3 komponen besar yaitu Sisi Udara (Airside), Sisi Darat
(landside) dan lingkungan sekitar bandara.
Ultimit
2035
FASILITAS
Fasilitas Umum
1 Terminal Penumpang
2 Lahan Parkir
Jumlah
7 Area komersial 40%
Fasilitas Teknis
8 Kantor Administrasi Bandara
9 Kantor operasi
10 Power House/Genset
11 Bangunan PKPPK
12 Water Supply
13 GSE Parking Building
14 Taman Meteo
15 Bangunan Maintenance &
Bengkel
16 Area Pembakaran Sampah
17 Kantor Keamanan
Jumlah
Fasilitas Penunjang
19 Rumah Dinas Karyawan
Total Luas lahan
Keterangan
15.263
3.224
18.487
7.395
54
130
48
150
175
147
1.260
430
Kategori 4
lahan
Ruang terbuka
560
46
3.000
lahan
600
29.482 (m2)
3 unit
Sumber : Penyusunan Studi Kelayakan Bandar Udara Kota Bontang, PT. Tridaya Pamurtya, 2009
3.4
komponen-komponen
membutuhkan
lahan
untuk
bandar
udara
yang
pembangunannya,
berupa
serta
bangunan
rencana
dan
pentahapan
15
Rencana peruntukan lahan dan tata massa disusun berdasarkan persyaratan tertentu
untuk menjamin keselamatan operasi penerbangan di bandar udara dan untuk
menjamin
efisiensi
hubungan
antar
komponen
yang
mempunyai
saling
16
BAB IV
PELAKSANAAN PEKERJAAN
4.1
UMUM
Perencanaan suatu bandar udara merupakan suatu pekerjaan yang bersifat kompleks
dan terintegrasi dengan berbagai bidang pekerjaan, disiplin ilmu dan tingkat
keahlian yang benar-benar terkualifikasi dikarenakan keterkaitannya dengan
pedoman, standar dan aturan teknis yang diberlakukan secara internasional dan
terkait dengan keterpaduan intra dan antar moda transportasi dalam cakupan
wilayah yang akan dilayani. Oleh karenanya di dalam perencanaan suatu bandar
udara diperlukan pendekatan dan metodologi dengan mempertimbangkan berbagai
aspek, meliputi strategi pengembangan wilayah, teknis, ekonomis, keselamatan
operasi penerbangan, lingkungan serta pertahanan dan keamanan agar investasi
yang ditanamkan dapat berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif)
mengingat pembangunan dan atau pengembangan bandar udara merupakan
pekerjaan yang padat modal dan berteknologi tinggi.
4.2
PEKERJAAN PERSIAPAN
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Konsultan harus mempelajari secara
seksama Kerangka Acuan Kerja sebagai pedoman pekerjaan, dan selanjutnya
menyusun Rencana Kerja yang mencakup:
a. Penjabaran maksud dan tujuan pekerjaan secara lebih detail.
b. Penyusunan keterangan secara rinci mengenai metode pelaksanaan pekerjaan.
c. Pembuatan program kerja, meliputi: urutan kegiatan, jadwal pelaksanaan
pekerjaan, organisasi pelaksana pekerjaan, penyediaan tenaga ahli, penyediaan
perlengkapan/peralatan kerja.
d. Studi literatur/kepustakaan.
e. Penyusunan daftar kebutuhan data, rencana survey lapangan, dan formulirformulir yang diperlukan.
17
4.3
dalam
rangka
mewujudkan
Sistem
Transportasi Nasional
18
tematik
wilayah
perencanaan
yang
terkait
dengan
rencana
4.4
19
4.5
4.6
SURVEY LAPANGAN
Setelah dilakukan telaah awal dan survey pendahuluan (reconnaisance survey),
selanjutnya Konsultan harus melakukan Survey Lapangan, yang terdiri dari dua
kegiatan utama, yaitu: Survey/Pengukuran Topografi dan Survey Penyelidikan
Tanah.
a. Survey/Pengukuran Topografi
Pekerjaan/Pengukuran Topografi dilakukan pada lokasi dan sekitar rencana
pengembangan bandar udara dan bertujuan untuk mendapatkan peta situasi
20
21
Sebagai titik bantu akan dipasang patok kayu ukuran (0,5 x 0,5 x
0,5) m3, ditengahnya dipasang paku payung sebagai titik
sentring, dicat merah dan diberi nomor/kode pengenal, bagian
patok kayu ditanam sedalam 35 cm.
2. Pengukuran Jarak
-
Alat yang digunakan adalah EDM atau Total Station yang telah
dicek (kalibrasi) terhadap jarak basis yang telah diketahui
jaraknya.
3. Pengamatan Azimuth/Matahari
Pengamatan azimuth dilakukan dengan menggunakan Global
Possitioning System (GPS) geodetik yang diikatkan pada titik-titik
kerangka dasar horizontal nasional terdekat atau Bench Mark (BM)
eksisting yang telah ditetapkan oleh Bakosurtanal, BPN atau instansi
lain yang dapat dipertanggungjawabkan akurasi datanya melalui
pengamatan sekurang-kurangnya 2 jam.
b. Poligon Sekunder
1. Pengukuran Sudut
-
22
2. Pengukuran Jarak
-
Jarak setiap sisi poligon diukur dengan pita ukur minimal 2 kali
pembacaan dan hasilnya diratakan
Minimal 2 kali dalam setiap minggu alat harus dicek kesalahan garis
bidik (kolimasi)
23
Rambu harus diberi alas atau straatpot, kecuali pada patok kayu atau
BM.
24
f.
Objek obstacle yang perlu diidentifikasi meliputi benda tumbuh dan benda
tidak tumbuh, antara lain berupa bangunan/gedung, menara pemancar,
jembatan, jaringan listrik tegangan tinggi, fasilitas navigasi penerbangan,
alat bantu pendaratan visual, pepohonan, gunung/bukit, dll.
5) Staking Out
Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan data koordinat threshold landas
pacu yang mengacu pada penetapan lokasi dan konsep rencana induk
bandar udara. Pengukuran koordinat dilakukan menggunakan GPS Geodetik
yang diikatkan pada titik-titik kerangka dasar horizontal nasional terdekat
atau Bench Mark (BM) eksisting yang telah ditetapkan oleh Bakosurtanal,
BPN atau instansi lain yang dapat dipertanggungjawabkan akurasi datanya.
Dalam pengukuran topografi ini harus dimasukkan pula catatan-catatan penting
karakteristik wilayah hasil pengamatan lapangan, seperti: lokasi titik-titik atau
bangunan penting, kegiatan kependudukan dan tata guna tanah sekitarnya, pola
aliran drainase, dan lain-lain yang diperlukan (spesifikasi teknis survey/
pengukuran topografi terlampir).
25
26
desain konstruksi landasan. Data hidrologi harus diambil yang terbaru dan
aktual dalam kurun waktu yang memadai, termasuk data air tanah permukaan
apabila dipandang perlu. Penyelidikan klimatologi dimaksudkan untuk
mendapatkan data-data cuaca/iklim, angin guna menentukan arah landasan
yang sesuai.
d. Permintaan Jasa Angkutan Udara
Pekerjaan survey permintaan jasa angkutan udara dilakukan untuk mendapatkan
data mengenai kondisi/karakteristik jasa angkutan udara yang diperlukan untuk
analisis kebutuhan pembangunan/pengembangan fasilitas bandar udara, yang
meliputi:
1. Jumlah pergerakan pesawat
2. Jumlah pergerakan penumpang
3. Volume pergerakan kargo dan pos
4. Rute/jaringan dan status penerbangan
5. Tipe/jenis pesawat yang beroperasi
e. Identifikasi Dampak Lingkungan Hidup
Pekerjaan identifikasi dampak lingkungan hidup merupakan identifikasi awal
kemungkinan timbulnya dampak pada lokasi bandar udara dan sekitarnya
akibat penyelenggaraan operasi penerbangan, yang meliputi:
1. Kebisingan akibat pengoperasian pesawat udara
2. Pencemaran udara dan air akibat pengoperasian bandar udara dan pesawat
udara
3. Dampak terhadap flora dan fauna
4. Dampak terhadap sosial, ekonomi dan budaya
5. Kesehatan masyarakat
6. Pengendalian limbah padat dan cair
27
4.7
4.8
a. Kebutuhan fasilitas sisi udara : landas pacu, taxiway, apron, dan penunjangnya
termasuk kebutuhan jumlah, dimensi dan sistem operasi/konfigurasinya.
b. Kebutuhan bangunan dan prasarana sisi darat: terminal penumpang, bangunan
administrasi, bangunan operasi, dan control tower.
c. Kebutuhan peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan serta alat bantu
pendaratan visual dengan memperhatikan perkembangan teknologi serta ATC
Optimalisasi dan program ATM/CNS.
d. Kebutuhan fasilitas penunjang: fasilitas perawatan pesawat udara, fasilitas
catering, tempat parkir kendaraan, fasilitas pergudangan.
e. Kebutuhan utilitas: listrik, telepon, sistem penerangan, sistem drainase, air
bersih, sewage treatment, fuel supply, dan jaringan jalan.
f. Kebutuhan peningkatan pengusahaan bandar udara: tempat rekreasi terbuka,
commercial area, dan lain-lain.
4.9
29
5) Evaluasi kondisi fisik dan daya dukung lahan di lokasi rencana bandar
udara.
6) Ketersediaan utilitas
7) Evaluasi topografis permukaan lahan rencana lokasi bandar udara
8) Keterpaduan rencana pengembangan/pembangunan bandar udara dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat
9) Kondisi dan ketersediaan lahan
10) Potensi genangan air
11) Kendala pelaksanaan konstruksi
12) Ketersediaan akses/jalan masuk
b. Analisis Operasional
Analisis/kajian operasional meliputi antara lain:
1) Kajian jenis pesawat udara yang diperkirakan akan beroperasi di bandar
udara.
2) Kajian pengaruh cuaca terhadap operasi bandar udara.
3) Kajian obstacle (bila ada) pada kawasan keselamatan operasi penerbangan
di sekitar bandar udara
4) Kajian penggunaan ruang udara dan lalu lintas penerbangan (prosedur
pendekatan dan lepas landas).
5) Kajian pengaturan operasi darat di bandar udara.
6) Kajian dukungan peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan.
c. Analisis Pengusahaan Angkutan Udara
Analisis/kajian pengusahaan angkutan udara meliputi antara lain:
1) Kajian prakiraan permintaan jasa angkutan udara di wilayah perencanaan
(Provinsi/Kabupaten setempat), yaitu: penumpang, kargo, dan pos.
2) Kajian kemungkinan adanya perusahaan penerbangan yang akan membuka
jalur penerbangan ke bandar udara tersebut.
30
31
4.10
d. Fasilitas Utilitas
1) Sistem catu daya dan distribusi listrik
2) Sistem telepon
3) Sistem penerangan
4) Air bersih
5) Sewage treatment
6) Fuel supply
e.
35
4.11
4.12
36
BAB V
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1
5.2
37
38
Mengetahui/Menyetujui,
Kepala Bappeda Kota Bontang
39