Praktikum I Ok
Praktikum I Ok
Praktikum I Ok
2. Kegiatan II:
a. Corong kimia
b. Gelas kimia
c. Corong
d. Statif dan klem
e. Larutan sukrosa 10 %
f. Air
g. Selopan (membran semipermeabel)
h. Benang
3. Kegiatan III:
a. Kentang
b. Sukrosa 5 % dan 10 %
c. Petri dish
d. Mistar
e. Jam tangan atau Stop Watch
f. Pisau atau Silet
Kegiatan III:
1. Dibuat balok kentang dengan ukuran 0,5 cm
Waktu (menit)
Diameter
sebaran
difusi
K-
permanganat (mm)
Utara Timur Selatan Barat
5
30
35
35
32,5
10
80
80
80
80
15
80
80
80
80
Kalium-permanganat yang dilarutkan dalam air pada petri dish dalam waktu
lima menit menyebar dan membentuk diameter sepanjang 30 mm ke arah utara, 35
mm ke arah timur, 35 mm ke arah selatan, dan 35 mm kearah barat. Proses ini dapat
diamati pada grafik difusi K-permanganat di atas. Dalam waktu 10 menit, Kpermanganat telah menyebar memenuhi petri dish. Diameter yang dibentuk oleh Kpermanganat tersebut tidak sama pada masing-masing arah karena letak petri dish
tidak pada tempat yang datar.
Proses penyebaran K-permanganat ini sangat dipengaruhi oleh air itu sendiri.
Dalam hal ini, partikel airlah yang bergerak lebih cepat ke arah molekul Kpermanganat. Kesempatan air bergerak ke arah K-permanganat sangat bergantung
pada kepada konsentrasi (jumlah per unit volum) air dan celah antar partikel air dan
pertikel K-permanganat. Pada awalnya, konsentrasi air lebih besar dari konsentrasi Kpermanganat, tetapi ketika partikel air berbaur dengan partikel K-permanganat,
konsentrasi keduanya menjadi sama. Hal ini dapat dilihat pada grafik difusi Kpermanganat di atas. Dalam waktu 15 menit, diameter yang dibentuk oleh Kpermanganat telah sampai pada titik maksimum (titik terluar lingkaran petri dish)
yang berarti air dan pertikel K-permanganat telah bercampur scara homogen dan
mencapai titik keseimbangan. Pada titik tersebut, kedua jenis partikel tetap bergerak,
tetapi kesempatan partikel air ke satu arah akan sama dengan kesempatan untuk
bergerak ke arah sebaliknya. Hal selanjutnya yang diamati ialah arah kekeruhan di
dalam air tersebut dan didapati bahwa arah kekeruhan bermula dari pusat petri dish,
tempat diletakkannya kristal K-permanganat ke arah tepi petri dish yang masih
terdapat banyak air.
b. Difusi minyak wangi
Tabel 2. Difusi Minyak wangi
Jarak (m)
Waktu (s)
24
35
48
56
105
120
128
135
yang posisinya paling jauh dari tempat minyak wangi depercikkan seiring dengan
bertambahnya waktu.Terciumnya aroma minyak wangi ini dikarenakan perpindahan
pertikel-partikel udara yang mengandung minyak wangi (larutan minyak wangi).
Perpindahan aroma minyak wangi dari satu tempat ke tempat lain ini terjadi karena
difusi gas. Konsentrasi minyak wangi pada wilayah yang diperciki minyak wangi
tersebut menjadi lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah lain di sekitarnya dan
konsentrasi tersebutlah yang menyebabkan gas dengan minyak wangi bergerak ke
arah wilayah udara tanpa minyak wangi atau dengan konsentrasi minyak wangi nol,
sehingga aroma minyak wangi sampai dari satu pengamat ke pengamat lainnya.
Kegiatan II:
Tabel 3. Perubahan Tinggi Glukosa pada Peristiwa Osmosis
Waktu
(menit)
120
(mm)
10
membran semipermeabel inilah yang disebut dengan osmosis atau difusi air yang
merupakan salah satu cara perpindahan zat-zat di dalam sel makhluk hidup dan sel
tumbuhan khususnya.
Kegiatan III:
Tabel 4. Pertambahan Panjang Balok Kentang
Pelarut
Waktu
(menit)
balok
kentang (cm)
1 2
3
(cm)
3
1
Air
Sukros
1,8 1,9
1,9 1,86
a 5%
Sukros
1,8
1,9 1,83
a 10%
1,8
VIII. Kesimpulan
1. Kristal K-permanganat yang diletakkan di tengah petri dish akan menyebar di
dalam air karena adanya proses difusi di dalam air tersebut.
2. Minyak wangi yang dipercikkan di satu wilayah dapat tercium di wilayah lain
karena adanya proses difusi gas. Dalam hal ini, gas dengan konsentrasi
minyak wangi tinggi berdifusi ke wilayah dengan konsentrasi minyak wangi
rendah atau sama dengan nol.
3. Tinggi larutan sukrosa di dalam corong tistel bertambah karena adanya air
yang berdifusi ke dalam larutan sukrosa melalui membran semipermeabel.
4. Kentang yang dimasukkan ke dalam air bertambah panjang, karena air
berdifusi ke dalam sel kentang, sedangkan kentang yang dimasukkan ke
dalam larutan sukrosa 5% dan 10% menyusut karena air di dalam kentang
berosmosis ke larutan sukrosa tersebut.
5. Proses difusi dipengaruhi oleh konsentrasi zat, baik pada gas maupun zat cair
atau osmosis. Semakin tinggi konsentrasi pelarut, maka harga potensial airnya
semakin besar, begitu juga sebaliknya.
6. Proses difusi berlangsung dari zat dengan konsentrasi pelarut tinggi (PA
tinggi) ke arah zat dengan konsentrasi pelarut rendah (PA rendah).
Disusun Oleh:
Lila Tri Lestari (06071009007)