Klasifikasi Gempa
Maria Fransisca Gracynthia
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: mfransisca@ymail.com
Gempa bumi adalah suatu kejadian yang selalu terjadi karena adanya pergerakan lempeng
bumi dan arus konveksi yang ada di dalam mantel. Gempa bumi merupakan getaran atau guncangan
yang terjadi di permukaan bumi. Hal tersebut terjadi karena adanya pelepasan energi dari dalam bumi
secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gelombang seismik tersebut hanya dapat
ditangkap oleh sebuah alat yaitu seismometer, yang digunakan untuk mencatat besarnya gempa yang
terjadi. Gempa dapat di klasifikasikan berdasarkan beberapa hal, yaitu :
1. Berdasarkan penyebab
a. Gempa bumi tumbukan/ meteroit yang jatuh
Diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi. Mempunyai
efek yang cukup besar bila meteorit yang jatuh berukuran cukup besar pula.
b. Gempa bumi runtuhan/ landslide
Biasanya terjadi di daerah kapur atau pertambangan dan bersifat lokal, hanya terasa di
sekitar terjadinya runtuhan.
c. Gempa bumi buatan
Diakibatkan oleh aktivitas manusia, seperti pemasangan paku bumi, peledakan
dinamit yang biasanya digunakan untuk mendeteksi adanya source rock dari minyak,
gas, dan air.
d. Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Diakibatkan adanya aktivitas magma dan biasanya terjadi sebelum gunung api
meletus serta bersifat lokal.
e. Gempa bumi tektonik
Diakibatkan adanya pergerakan lempeng bumi yang tiba-tiba terjadi secara tiba-tiba
pada struktur bumi.
2. Berdasarkan kedalaman
a. Gempa bumi dalam
Gempa yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
b. Gempa bumi menengah
Gempa yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah
permukaan bumi.
c. Gempa bumi dangkal
Gempa yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi.
3. Berdasarkan gelombang/ getaran gempa
a. Gelombang primer
Merupakan gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi secara menyebar
melalui lapisan litosfer dengan kecepatan 7 14 km/detik dengan periode antara 5 7
detik dan berasal dari hiposentrum.
b. Gelombang sekunder
Merupakan gelombang atau getaran yang merambat ke segala arah dalam lapisan
litosfer dengan kecepatan yang sudah berkurang dari gelombang primer, yaitu 4 7
km/detik dengan periode 11 13 detik dan tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
c. Gelombang panjang
Merupakan gelombang atau getaran yang merambat melalui permukaan bumi dengan
kecepatan yang sudah berkurang dari gelombang sekunder, yaitu 3 4 km/detik dan
banyak menimbulkan kerusakan di permukaan bumi.
4. Berdasarkan jarak episentrum
a. Gempa setempat
Terjadi jika jarak antara episentralnya dengan tempat terasa gempa sejauh kurang dari
10.000 km.
b. Gempa jauh
Terjadi jika jarak antara episentralnya dengan tempat terasa gempa sejauh kurang
lebih 10.000 km.
c. Gempa sangat jauh
Terjadi jika jarak antara episentralnya dengan tempat terasa gempa sejauh lebih dari
10.000 km.
5. Berdasarkan bentuk episentrum
a. Gempa linier
Terjadi apabila episentrumnya berbentuk garis dan biasanya di daerah-daerah patahan
(gempa tektonik).
b. Gempa sentral
Terjadi apabila episentrumnya berbentuk titik, contohnya karena adanya gunung api
yang meletus atau runtuhan bagian atas litosfer.
6. Berdasarkan lokasi episentrum
a. Gempa laut
Terjadi apabila episentrumnya di dalam laut.
b. Gempa daratan
Terjadi apabila episentrumnya di darat.
7. Berdasarkan kekuatan gempa/ magnitudo dan efek setelah gempa terjadi
a. Skala kekuatan gempa menurut C.F. Richter
Skala yang disusun oleh Ricter ini adalah skala logaritmis dan setiap selisih
satu skala perbedaan energi yang terjadi adalah 31,5 kali lebih besar. Richter
menyusun skala gempa bumi berdasarkan skala magnitudo (ukuran besarnya gempa),
yaitu:
No.
Skala Richter
Efek gempa
1
< 2.0
Gempa kecil , tidak terasa.
2
2.0 2.9
Tidak terasa, namun terekam oleh alat.
3
3.0 3.9
Seringkali terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan
Dapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan,
4
4.0 4.9
suara gaduh bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan.
Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan
5
5.0 5.9
pada area yang kecil. Umumya kerusakan kecil pada
bangunan yang didesain dengan baik.
6
6.0 6.9
Dapat merusak area hingga jarak sekitar 160 km.
Dapat menyebabkan kerusakan serius dalam area lebih
7
7.0 7.9
luas.
8
8.0 8.9
Dapat menyebabkan kerusakan serius hingga dalam area
9
10
9.0 9.9
10.0 10.9
11
11.0 11.9
12
12.0 12.9
13
> 13.0
ratusan mil.
Menghancurkan area ribuan mil.
Terasa dan dapat menghancurkan sebuah benua.
Dapat terasa di separuh sisi bumi. Biasanya hanya terjadi
akibat tumbukan meteorit raksasa. Biasanya disertai
dengan gemuruh. Contohnya tumbukan meteorit di teluk
Chesepeak.
Bisa terasa di seluruh dunia. Hanya terekam sekali, saat
tumbukan meteorit di semenanjung Yucatan, 65 juta
tahun yang lalu yang membentuk kawah Chicxulub.
Belum pernah terekam