Anda di halaman 1dari 15

Tinjauan Pustaka

Sejarah, Teori, serta Struktur dan


Fungsi Sel
Veny Febrina
102010166
23 Desember 2010
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Pendahuluan
Sel merupakan kesatuan dasar struktural dan fungsional makhluk
hidup. Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas selsel. Ada makhluk hidup yang terdiri atas sel tunggal (uniseluler) dan ada
juga yang terdiri dari banyak sel (multiseluler).
Sel sebgai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan / aktifitas
kehidupan

pada

makhluk

hidup

uniseluler

maupun

multiseluler

berlangsung di dalam tubuh dilakukan oleh sel. Aktifitas kehidupan


meliputi proses metabolisme, reproduksi, respirasi, ekskresi, dll.Sel
memiliki banyak organel didalamnya yang memiliki fungsi masing-masing
dalam kehidupan sel khususnya melakukan aktifitas sel.
Sel membutuhkan organel-organelnya dalam melaksanakan fungsi
pada bagian sel berada. Sel-sel akan membentuk jaringan yang akhirnya
jaringan-jaringan

membentuk

membentuk individu.
Teori sel

organ,

lalu

organ-organ

akhirnya

Pada abad ke-19 penelitian terhadap sel semakin berkembang. Para


ahli pun banyak bermunculan dan melahirkan beberapa teori sel. Teori sel
yang dikemukakan pada umumnya berkaitan dengan fungsi-fungsi sel.
Teori-teori sel tersebut antara lain sebagai berikut:1
1. Sel berasal dari kata cellula (ruang kecil). Pada tahun 1665, Robert
Hooke mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus dibawah
mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat ronggarongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara
keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari
rongga itu dinamakan sel.
2. Pada 1835, ahli biologi berkebangsaan Prancis, Felix Dujardin
menemukan bahwa banyak mikroorganisme yang tersusun atas
satu sel saja. Dujardin juga mengamati bahwa bahan atau substansi
dari semua sel hidup adalah sama.
3. Sel sebagai kesatuan struktural. Teori ini dikemukakan oleh Mathlas
Schleiden dan Theodor Schwann. Keduanya menyatakan bahwa
makhluk hidup tersusun dari beberapa organ, setiap organ tersusun
atas jaringan, dan setiap jaringan tersusun oleh sel. Jadi, sel
merupakan kesatuan struktural yang terkecil. Teori ini merupakan
teori yang sangat mendasar dalam pengembangan biologi sel
sehingga akhirnya Schwann diakui sebagai sitologi modern.
4. Sel sebagai kesatuan fungsional. Teori ini dikemukakan oleh Max
Schultze. Ia menyatakan bahwa semua kegiatan hidup seperti
metabolisme, ekskresi, dan sintesis terjadi di dalam sel. Jadi,
kegiatan sel berperan penting dalam tubuh.
5. Sel sebagai kesatuan reproduksi. Teori ini dikemukakan oleh Rudolf
Virchow (1858) dengan slogannya Omne cellula e cellula. Artinya,
setiap sel berasal dari sel. Sel merupakan hasil reproduksi dari sel.
Jadi, satuan terkecil dalam reproduksi adalah sel.
6. Sel sebagai kesatuan pertumbuhan. Teori ini dikemukakan oleh Rene
Dutrochet. Ia mengatakan bahwa suatu makhluk hidup dikatakan
tumbuh apabila terjadi pertambahan volume tubuh. Pertambahan
volume tubuh tersebut disebabkan oleh pertambahan volume sel

dan pertambahan jumlah sel. Jadi, individu mengalami pertumbuhan


karena selnya bertambah banyak dan bertambah besar.
7. Sel sebagai kesatuan heriditas. Teori ini dikemukakan oleh Edmund
B. Wilson. Menurutnya, sifat keturunan (heriditas) terdapat pada
kromosom dan kromosom terdapat pada inti sel. Inti sel terdapat
pada sel kelamin, yaitu spermatozoa dan ovum. Jadi, sel berperan
dalam penurunan sifat.
Sejarah penemuan sel2
Pada 1665, seorang ilmuwan Inggris, Robert Hooke mengamati
sayatan gabus dibawah mikroskop sederhana. Ia menemukan ruang-ruang
kecil yang dipisahkan oleh suatu dinding. Selanjutnya, ia menamakan
ruang-ruang tersebut sebagai sel.3 Sel yang diamati Hooke adalah sel
yang tidak hidup.4
Dua ratus tahun kemudian sekitar tahun 1835, seorang ilmuwan
Perancis yang bernama Felix Dujardin meneliti bahwa sel-sel tersebut
tersusun atas substansi berupa cairan. Cairan tersebut dikenal dengan
istilah protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dikemukakan oleh
Johannes Purkinje.2-5
Mathias Schleiden, seorang ahli botani dari Jerman melakukan
pengamatan secara mikroskopis terhadap tumbuhan dan ditemukanlah
sel. Pada waktu yang bersamaan, Theodor Schwann, seorang ahli zoologi
Jerman menemukan bahwa hewan pun tersusun atas sel. Kesimpulan dari
hasil

penemuan

Schleiden

dan

Schwann

(1810-1882)

adalah

sel

merupakan komponen dasar semua makhluk hidup.2-4


Rudolf Virchow (1858) seorang ahli biologi dari Jerman berpendapat
bahwa setiap sel berasal dari sel sebelumnya. Dengan kata lain
pembelahan sel hanya dapat muncul dari sel lainnya. Berdasarkan
tinjauan tentang sel, dapat diketahui dua batasan sebagai berikut:3
1. A.G. Hoewy dan Siekevitz (1963) menyatakan bahwa sel adalah unit
aktivitas biologis yang dibatasi oleh membran semipermeabel dan

mampu bereproduksi sendiri pada suatu media yang bebas dari


sistem kehidupan lain.
2. Menurut definisi umum, sel adalah unit terkecil penyusun makhluk
hidup, baik struktural dan fungsional. Berdasarkan kedua definisi
tersebut, virus tidak tercakup di dalamnya karena virus merupakan
makhluk hidup yang tidak berupa sel.
Berdasarkan jumlah sel, makhluk hidup digolongkan menjadi
makhluk hidup uniseluler (bersel tunggal) dan makhluk hidup
multiseluler (bersel banyak). Berdasarkan keadaan inti sel, sel
dibedakan menjadi sel prokariotik (inti sel tidak mempunyai
membran) dan sel eukariotik (inti sel dibatasi oleh membran)(Lihat
gambar 1 dan 2).
Struktur dan fugsi sel
Sel merupakan unit terkecil dari organisme hidup. Kehidupan
dimulai di dalam sel. Sel adalah suatu pabrik yang didalamnya dapat
disintesis ribuan molekul yang sangat dibutuhkan oleh organisme. Ukuran
sel bervariasi tergantung fungsinya. Bentuk sel juga tergantung tempat
dan fungsinya. Garis tengah sel bervariasi antara 0.1 1.0 m. Sel paling
besar adalah telur angsa, sedangkan sel terpanjang adalah sel otot dan
sel

saraf.

Berdasarkan

jumlah

sel

penyusunnya

maka

organisme

dibedakan menjadi organisme uniseluler (terdiri dari satu sel) dan


multiseluler (terdiri dari banyak sel). Sel yang hidup mempunyai struktur
sama, yaitu terdiri dari membran plasma, nukleus (inti sel) atau nukleoid
pada

prokariota,

sitoplasma,

serta

organel-organel

yang

terdapat

didalamnya.
Bentuk dan ukuran sel bermacam-macam, tergantung pada tempat
dan fungsi dari jaringan yang disusunnya. Organel di dalam sel
mempunyai fungsi yang berbeda antara satu sama lain (Lihat gambar 1).
Berdasarkan ada tidaknya dinding atau selaput inti, sel dibedakan menjadi
dua, yaitu prokariotik adalah sel yang tidak mempunyai dinding atau
selaput inti, sedangkan sel eukariotik adalah sel yang sudah mempunyai
dinding atau selaput inti.4

Gambar 1: Organel-organel sel eukariotik

Gambar 2: sel eukariotik8


Organisme yang tersusun oleh sel prokariotik pada umumnya
uniseluler. Contoh organisme yang tersusun dari sel prokariotik adalah
bakteri dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Sitoplasma dan materi genetik bercampur
2. Bahan gen (asam deoksiribonukleat, DNA) terdapat dalam sitoplasma,
berbentuk cincin (bulat)
3. Tidak dijumpai badan Golgi, mitokondria, dan retikulum endoplasma
(RE), tetapi dijumpai adanya ribosom
Ciri-ciri sel eukariotik adalah sebagai berikut :4
1. Sitoplasma dan nukleoplasma terpisah
2. Bahan gen di dalam inti, mitokondria, dan kloroplas (pada tumbuhan)
3. Badan Golgi, mitokondria, RE dan ribosom ada

4. Bahan gen (DNA) seperti pita dan tersusun spiral


Secara umum ada dua macam sel eukariotik yang mempunyai
materi penyusun relatif berbeda, yaitu sel hewan dan tumbuhan.
Perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan:2,3
Hewan

Tumbuhan

_
+
+
_

+
_
_
+

Dinding sel
Lisosom
Sentriol
Plastida
Membran plasma

Membran sel atau membran plasma adalah bagian terluar dari sel.
Membran sel disebut juga plasmalema. Membran sel terdiri atas dua lapis
lipid sehingga struktur membran disebut juga lipid bilayer. Selain itu
membran sel juga mengandung molekul protein. Membran sel memiliki
protein ekstrinsik (protein perifer) dan protein intrinsik ( protein integral).
Protein

integral

yang

berikatan

dengan

karbohidrat

membentuk

glikoprotein. Protein perifer berikatan dengan fosfolipid membentuk


lipoprotein (Lihat gambar 2).

Gambar 2: struktur membran plasma9


Membran sel memiliki sifat semipermeabel dan selektif permeabel.
Semipermeabel artinya mudah dilewati oleh molekul air. Sementara itu,
selektif permeabel memiliki arti bahwa membran hanya dapat dilewati
oleh ion dan molekul polar tertentu. Sebagai komponen membran sel,
molekul fosfolipid terdiri atas molekul fosfat dan molekul lemak. Molekul

fosfat bersifat hidrofilik (dapat mengikat air), sedangkan molekul lemak


bersifat hidrofobik (tidak mengikat air).3
Fungsi membran plasma antara lain sebagai berikut:4
1. Mengatur lalu lintas senyawa-senyawa atau ion-ion yang masuk dan
keluar sel atau organel.
2. Sebagai reseptor (pengenal) molekul-molekul khusus (hormon)
metabolit dan agensia khas seperti bakteri dan virus
3. Tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia

seperti

pada

membran mitokondria, kloroplas, retikulum endoplasma dan lainlain


4. Sebagai reseptor perubahan lingkungan sel, seperti perubahan
suhu, intensitas cahaya dan lain-lain
Membran sel memiliki fungsi

dala3m

pergerakan ion atau molekul dari

dalam ataupun dari luar sel. Menurut Campbell, bagian tengah membran
yang bersifat hidrofobik merintangi pengangkutan ion dan molekul polar
yang keduanya bersifat hidrofilik. Molekul hidrofobik, seperti senyawa
hidrokarbon dan oksigen, dapat larut dalam membran dan melaluinya
dengan mudah. Molekul yang sangat kecil, bersifat polar, tetapi tidak
bermuatan dapat menembus membran dengan cepat.
Sebagai contoh, air dan karbondioksida memiliki ukuran yang cukup
kecil untuk menembus di antara lapisan lipid pada membran. Lipid bilayer
sangat tidak permeabel (impermeabel) terhadap molekul polar berukuran
besar, dan tidak bermuatan seperti glukosa dan jenis gula lainnya. Selain
itu, membran sel juga impermeabel terhadap semua jenis ion, termasuk
ion ukuran kecil, seperti H+ dan Na+. Struktur lipid bilayer merupakan
penyebab adanya sifat selektif permeabel pada membran. Protein integral
pada membran berperan penting dalam mengatur transportasi ion dan
molekul.
Sitoplasma dan nukleoplasma
Sitoplasma terdiri dari sitosol yang merupakan cairan bening pengisi
sel,

dan

ruangan-ruangan

yang

dikelilingi

membran

yang

disebut

organela. Bagian pinggir sitoplasma terdiferensiasi menjadi selaput tipis


yang disebut membran plasma. Sitosol mengandung protein-protein
terlarut berupa enzim, serta protein berbentuk filamen yang disebut
sitoskeleton. Banyak sekali jenis enzim yang terlarut di dalam sitosol atau
hialoplasma. Selain enzim dan protein berbentuk filamen halus, di dalam
sitosol juga terdapat ribuan ribosom yang aktif mensintesa protein.
Sitoplasma berfungsi memberi bentuk sel, tempat berlangsungnya
berbagai

reaksi

sitoplasma,

kimia

berperan

sel.
untuk

Selain

itu

mengatur

adanya
dan

sitoskeleton

menimbulkan

dalam
gerakan

sitoplasma serta mengatur berbagai reaksi enzimatik. Nukleoplasma


merupakan cairan yang terdapat dalam inti sel (nukleus). Nukleoplasma
dan sitoplasma dipisahkan oleh membran plasma rangkap yang disebut
membran inti. Lembaran membran yang menghadap ke dalam disebut
membran

nukleoplasmik,

sedangkan

lembaran

membran

yang

menghadap ke sitoplasma disebut sitosolik.


Organel sel
1. Inti sel (nukleus)
Inti sel pertama kali diteliti oleh Robert Brown pada tahun 1831
pada sel tanaman. Biasanya dalam tiap sel hanya terdapat satu inti sel
yang dengan menggunakan mikroskop cahaya tampak berbentuk bulat
atau oval. Beberapa jenis sel yang memiliki lebih dari satu inti sel
(polinuclear), misalnya sel-sel otot lurik dan sel dari beberapa jenis
ganggang. Letak inti sel dalam sel umumnya di tengah sel, kecuali pada
sel-sel kelenjar yang inti selnya berada pada dasar sel.
Inti sel merupakan pusat pengontrol genetik pada sel eukariotik. Di
dalam inti sel terdapat ADN/DNA yang merupakan cetak biru (blueprint)
bagi pembentukan berbagai protein terutama enzim. Enzim diperlukan
dalam menjalankan berbagai fungsi di sitiplasma. Pada umumnya, ADN
inti mengikat protein berbentuk butiran-butiran yang disebut kromatin.
Selama sel membelah, butiran kromatin membentuk suatu struktur
kumparan disebut kromosom yang cukup tebal jika dilihat dengan
mikroskop elektron. Bagian terluar inti sel yang berbatasan dengan

sitoplasma adalah membran inti yang terdiri atas membran ganda dengan
banyak

pori.

Pori-pori

pada

membran

inti

tersebut

berfungsi

menghubungkan sitoplasma dan nukleoplasma. Nukleoplasma merupakan


zat yang tersusun dari protein. Di dalam inti sel terdapat suatu massa
yang berserabut dan berbutir-butir atau bergranula yang disebut anak inti
(nukleolus). Dalam satu inti sel sering dijumpai lebih dari satu anak inti
dan adakalanya anak inti ini menempel pada membran inti. Di dalam
nukleolus terdapat ADN, ARN, dan protein. Asam deoksiribosanukleat
(ADN) atau sering disebut juga DNA (Deoxyribonucleic Acid) berfungsi
untuk menyampaikan informasi genetik dan sintesis protein. Asam
ribonukleat (ARN) atau disebut juga RNA (Ribonucleic Acid) berfungsi
untuk sintesis protein.1
2. Ribosom
Robosom merupakan suatu tempat di dalam sel yang juga
merupakan tempat protein diproduksi. Sel-sel yang mempunyai kecepatan
sintesis protein tinggi biasanya memiliki ribosom melimpah. Contohnya,
sel hati manusia memiliki jutaan ribosom.
Di dalam sel ada dua macam ribosom, yaitu ribosom bebas yang
terdapat di dalam sitosol dan ribosom berikatan yang menempel pada
membran sebelah luar dari retikulum endoplasma. Protein yang diproduksi
oleh ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol. Sementara protein
yang disintesis di dalam ribosom yang berikatan umumnya berperan
dalam membran itu sendiri. Ribosom berikatan berfungsi dalam organel
tertentu seperti lisosom dan untuk diekspor ke luar sel seperti sel dalam
pankreas. Ribosom bebas dan ribosom berikatan mempunyai struktur
yang identik. Ribosom merupakan organel terkecil yang tersuspensi di
dalalm sel sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Kadangkala, ribosom berkumpul membentuk rantai dalam pola spiral atau
terpilin sehingga disebut juga poliribosom atau polisom. Polisom tersusun
atas beberapa ribosom yang melekat pada satu molekul ARNd. Polisom
mempunyai fungsi untuk mengadakan sintesis

protein

yang lebih

kompleks sehingga dapat meningkatkan jumlah protein yang diproduksi.

Sintesis protein merupakan fungsi sel vital yang berlangsung di


ribuan ribosom yang ada dalam sel. Ribosom berdiameter antara 15-25
nm. Ribosom tersebar di sitoplasma atau bergabung dengan retikulum
endoplasma kasar. Ribosom juga dijumpai menempel pada membran
sebelah luar selaput inti di sisi sitosol. Ribosom tampak seperti bintik
hitam pada mikrograf elektron dengan pembesaran tinggi. Pada sel
prokariotik, ribosom berukuran lebih kecil sekitar 15 nm terdapat dalam
mitokondria dan kloroplas. Ribosom ini mensintesis sebagian protein yang
terdapat

dalam

organel

tersebut.

Protein

kloroplas

dan

protein

mitokondria lain dibuat di ribosom sitoplasma dan diangkut ke organel


tersebut.1
3. Retikulum Endoplasma (RE)
Organel sel ini ditemukan oleh Porter dan kawan-kawan pada tahun
1945.1 Retikulum endoplasma yang terdapat pada sel-sel eukariotik,
tersusun atas sistem membran ganda yang membentuk jaring-jaring
sitoplasma dan berada di dekat atau melekat pada inti sel. Ada dua jenis,
yaitu retikulum endoplasma kasar (RE kasar) karena permukaan luarnya
melekat ribosom dan jenis yang kedua dinamai retikulum endoplasma
halus(RE halus) karena pada membrannya tidak terdapat robosom. Sel-sel
tumbuhan umumnya tidak mengandung RE kasar, kecuali sel-sel yang
bersekresi, misalnya pada beberapa bunga.
Pada sel-sel manusia RE halus berfungsi pada biosintesis hormonhormon steroid, misalnya banyak terdapat dalam sel leydig testis yang
menghasilkan kortikosteroid, juga pada sel-sel korpus luteum di ovarium
yang menghasilkan progesteron. Selain fungsi di atas, RE halus berperan
sebagai berikut:5
1. Mengangkut protein yang disusun pada RE kasar bersama Golgi
kompleks
2. Melaksanakan reaksi awal pada oksidasi lemak
3. Dengan enzim-enzim di dalamnya, RE halus dapat menyusun fosfo
lipid, glikolipid, dan steroid
4. Melaksanakan detoksifikasi drug dan racun

4. Badan Golgi
Badan Golgi (aparatus Golgi) pada sel hewan maupun sel tumbuhan
pertama kali ditemukan oleh ahli Biologi dan fisika dari Italia bernama
Camello

Golgi.

Dengan

mikroskop

elektron,

badan

Golgi

terlihat

mempunyai struktur sebagai timbunan kantong kempis yang masingmasing

tidak

berhubungan.

Badan

Golgi

mempunyai

fungsi

yang

berhubungan dengan retikulum endoplasma. Badan Golgi terdiri dari dua


sisi, salah satu sisinya berfungsi menerima vesikel (kantong) transpor
yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma.Vesikel transpor mengandung
molekul

glikoprotein.

Sementara

sisi

lain

berfungsi

mengeluarkan

substansi yang tertinggal dalam retikulum endoplasma yang dikemas


dalam vesikel transpor dan merupakan produk terakhir. Produk ini dapat
menjadi bagian dari plasma membran atau organel lainnya seperti
lisosom.4
5. Lisosom
Lisosom berbentuk bulat seperti bola (berdiameter sekitar 500 mm),
mengandung enzim-enzim yang berfungsi untuk mencernakan bahan
makanan yang masuk ke dalam sel dan sisa-sisa, baik secara pinositosis
maupun fagositosis. Lisosom dihasilkan oleh RER dan badan Golgi.
Lisosom berasal dari bahasa Yunani yang berarti badan pemecah. Lisosom
berisi enzim hidrolitik. RER mengambil enzim dari membran bersama.
Badan Golgi menyempurnakan enzim dan melepas lisosom.
Beberapa sel menelan makanan ke dalam vakuola makanan.
Lisosom mengadakan fusi dengan vakuola makanan. Sementara nutrisi
dicerna oleh enzim hidrolitik. Lisosom juga berfungsi merusak bakteri
yang jahat. Sel darah putih memasukkan bakteri ke dalam vakuola,
sedangkan enzim lisosom mengosongkan vakuola dengan menusuk
dinding sel bakteri. Lisosom juga membantu menghancurkan organel
yang rusak.4
6. Vakuola
Seperti

lisosom,

vakuola

juga

merupakan

sakus

(kantong)

berselaput. Vakuola mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda,

tergantung fungsinya. Pada sel tumbuhan, vakuola berukuran besar dan


merupakan vakuola sentral. Vakuola sentral kemungkinan membantu sel
tumbuhan untuk tumbuh membesar. Dengan adanya penyerapan air,
vakuola sentral dapat menyimpan substansi yang vital dan produk sisa
metabolisme sel. Vakuola sentral pada bunga berfungsi untuk menyimpan
pigmen untuk menarik insekta penyerbuk. Pada Paramecium, bakteri
dimakan dengan menggunakan pseudopodia, dimasukkan ke dalam
vakuola kontraktil, lalu dicerna oleh enzim didalamnya. Untuk protista
yang hidup di air, vakuola kontraktil sangat penting untuk menjaga
lingkungan internal.1
7. Mitokondria
Mitokondria (tunggal = mitokondrion) memiliki struktur yang lebih
sederhana

dibandingkan

dengan

kloroplas.

Mitokondria

merupakan

tempat terjadinya proses respirasi seluler yang mengubah energi kimia


dari makanan menjadi energi kimia dan molekul pembakar seluler yang
disebut ATP (Adenosin Tri Phosphat). Mitokondria memiliki selaput ganda
serta selaput luar dan dalam. Selaput dalam membentuk tonjolan ke arah
dalam yang disebut krista. Mitokondria berisi enzim-enzim oksidatif yang
berpartisipasi dalam reaksi siklus Krebs.4
8. Mikrotubul
Mikrotubul merupakan serabut penyusun rangka sel (sitoskeleton)
yang terbesar. Mikrotubul ditemukan dalam sitoplasma semua sel
eukariotik, berbentuk tabung panjang dengan ukuran diameter 25 nm dan
panjang 200 nm. Dinding mikrotubul tersusun atas protein globular yang
disebut

tubulin.

Masing-masing

tubulin

terdiri

atas

dua

subunit

polipeptida yang mirip. Mikrotubul membentuk dan menopang sel serta


menyediakan jalan bagi organel yang bergerak. Contohnya, mikrotubul
sebagai guide vesicle secretory dari badan Golgi menuju membran
plasma. Mikrotubul juga terlibat dalam pemisahan kromosom selama sel
membelah. Mikrotubul dapat membentuk organel lain berupa sentriol,
silia, dan flagela.1

9. Sentriol
Organel

sel

metabolisme

ini

merupakan

sel,

tetapi

organel

memegang

yang
peran

tidak

ikut

penting

aktif

dalam

dalam

proses

pembelahan sel. Sentriol berbentuk silinder dengan permukaan bergerigi.


Sentriol memiliki ukuran panjang 3000 5000 dan diameter 2000 .
Sentriol terletak di dekat inti sel. Dengan mikroskop elektron, sentriol
tampak dikelilingi oleh mikrotubulus yang tersusun radial ke arah luar dan
susunannya seperti bintang. Sentriol biasanya terletak dekat inti sel.
Sentriol biasanya berpasangan. Dalam keadaan berpasangan, sentriol
biasa disebut dengan diplosom. Sentriol merupakan hasil perkembangan
dari sentrosom.

10.
Sentrosom
Pada beberapa sel, mikrotubulus tumbuh dari sentrosom. Dalam
sentrosom pada sel hewan dijumpai sepasang sentrosom yang
masing-masing tersusun atas sembilan set mikrotubulus yang
tersusun dalam lingkaran.4

No
.
1
2

Organel sel
Ribosom
Lisosom

Keterangan
Sebagai tempat sintesis protein
Di dalamnya terdapat enzim yang berfungsi
untuk mencernakan bahan makanan yang

masuk ke dalam sel


Retikulum Endoplasma Terdiri atas RE halus dan RE kasar. Pada RE
(RE)

kasar terdapat ribosom di dinding sebelah


luar membran. RE halus berperan dalam
berbagai proses metabolisme, misalnya
sintesis lemak, metabolisme karbohidrat, dan

Badan Golgi

detoksifikasi racun
Mempunyai fungsi yang berhubungan dengan
RE. Badan golgi terdiri atas dua sisi, salah
satu sisinya berfungsi menerima kantong
transpor yang dihasilkan RE. Sisi yang lain

berfungsi mengeluarkan substansi yang


tertinggal dalam RE dan dikemas dalam
kantong transpor yang merupakan produk
5

Badan Mikro

terakhir.
Banyak mengandung enzim oksidase dan

(peroksisom)
Vakuola

katalase yang terdapat pada sel-sel hati


Berisi cairan yang mengandung bahan
makanan. Pada sel tumbuhan vakuola
berukuran besar, sedangkan pada sel hewan

Mitokondria

kecil
Merupakan tempat terjadinya proses respirasi
seluler yang mengubah energi kimia dari
makanan menjadi molekul pembakar seluler

Mikrotubulus

yang disebut ATP.


Berfungsi membentuk dan menopang sel
serta memberikan ruang bagi organel untuk

Plastida

bergerak
Hanya terdapat pada sel tumbuhan. Terdiri
atas plastida yang berwarna dan plastida
tidak berwarna (leukoplas). Contoh plastida
berwarna adalah kloroplas dan kromoplas.
Contoh leukoplas ialah leukoamiloplas,

10 Sentriol

elaioplas, dan proteinoplas


Hanya terdapat pada sel hewan dan terletak
di dekat inti sel. Sentriol dikelilingi oleh
mikrotubul yang tersusun radial ke arah luar

dan susunannya seperti bintang


Tabel 1: Beberapa organel yang terdapat di dalam sel beserta
penjelasannya1
Penutup
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, lalu para
ahli lainnya mengemukakan penelitian mereka tentang sel.Masing-masing
dari mereka meneliti tentang sel sampai penemuan organel-organel sel
yang paling kecil.

Sel merupakan unit dasar kehidupan. Sel memiliki organel-organel


untuk melakukan fungsi dan kerja sel. Organel-organel sel memiliki fungsi
masing-masing dalam melakukan aktifitas sel.
Daftar Pustaka
1) Setiowati T, Furqonita D.Biologi interaktif jilid 1 untuk SMA kelas XI.
Jakarta: Azka Press;2007.h.3-14
2) Setiowati T, Furqonita D.Biologi interaktif jilid 1 untuk SMA kelas X.
Jakarta: Azka Press;2007.h.3
3) Karmana O. Cerdas belajar biologi. Jakarta: Penerbit Grafindo Media
Pratama; 2007.h.64) Priastini R, Hartono B. Biologi kedokteran. Jakarta : Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana; .h.305) Susilowarno RG, Hartono RS, Mulyadi, Murtiningsih TEM, Umiyati.
Biologi. Jakarta :Grasindo.h.36) Ariabowo, Sobardan DA. Praktis belajar biologi untuk kelas XI
Sekolah menengah atas/ Madrasah. Jakarta: Penerbit Visindo Media
Persada; 2007.h.2-9.
7) Felix. Sel. Ed. Kamis 21 Agustus 2008. Diunduh dari http://felixthecatbiology.blogspot.com/2008/08/sel-adalah-bagian-terkecil-dari-tubuh.html,
30 Desember 2010.
8) Ajeng. Struktur dan fungsi bagian-bagian sel. Ed. 19 September 2010.
Diunduh

dari

http://ajenx-moodylazyfunny-

strawberrygirl.blogspot.com/2010/09/struktur-dan-fungsi-bagian2-sel.html,
30 Desember 2010.

9) Jeunieb IP. Struktur dan fungsi sel. Ed 18 November 2009. Diunduh


dari

http://ismail-jeunib.blogspot.com/2009/11/makalah-biologi-struktur-

dan-fungsi-sel.html, 30 Desember 2010.

Anda mungkin juga menyukai