Anda di halaman 1dari 10

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN


A. KERANGKA KONSEP

ALVEOLAR BONE
GRAFT

HIDROKSI APATITE
BOVINE GRAFT

ILLIAC CREST BONE


GRAFT

OSTEO
KONDUKTIF

OSTEO
INDUKTIF

OSTEO
KONDUKTIF

Membentuk
Scaffold

TGF-
PDGF
IGF
FGF
BMP

Membentuk
Scaffold

TULANG BARU

OSTEO
INDUKTIF

OSTEO
GENESIS

TGF-
PDGF
IGF
FGF
BMP

Osteoblas

TULANG BARU

Bagan 1. Kerangka Konsep

30

OSTEO
PROMOTION

Komplikasi
Mayor dan
Minor

Secondary bone grafting selama masa pertumbuhan gigi merupakan


pendekatan yang paling banyak digunakan pada penatalaksanaan celah alveolar.
Terapi paling ideal untuk penutupan celah alveolar haruslah menggunakan
intervensi bedah yang minimal, tanpa tambahan anesthesia, tanpa morbiditas pada
donor site dan tidak mengganggu proses pertumbuhan wajah dan erupsi gigi
(Hopper R.A, et al, 2007).
Bone graft akan menjadi tulang alveolar, yang membentuk alveolar ridge
dan menopang dasar hidung. Tulang alveolar baru yang terbentuk akan
mendukung pertumbuhan gigi dan memberikan kondisi periodontal yang lebih
baik pada daerah yang berbatasan dengan sumbing. Penutupan defek pada tulang
alveolar memungkinkan penyelesaian prosedur tanpa menggunakan prosthesis
pada area sisi lateral gigi taring dan membentuk lengkung alveolar tanpa adanya
gangguan ( Gabriel et al., 2013 ).
Graft yang ditanamkan akan memiliki sifat sifat biologi yaitu
osteokonduktif di mana autograft memiliki matrik yang berfungsi sebagai scaffold
tempat deposisi tulang yang baru. Osteoblast yang berasal dari sisi defek
memanfaatkan graft sebagai perancah ( scaffold ) untuk menyebar dan
membentuk tulang baru.Osteoinduktif dimana autograft mengandung berbagai
sitokin seperti Transforming growth factor (TGF- ), platelet derived growth
factor (PDGF), Insulin-like groth factor (IGF), fibroblast growth factor (FGF),
bone morphogenic protein (BMP) yang berfungsi menarik, menstimuli
osteoprogenitor sel untuk berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel
osteoblasyang baru yang selanjutnya akan memproduksi tulang yang baru.
Osteogenesis di mana autograft mengandung sel osteoblas yang mempunyai
kemampuan untuk memproduksi matrik tulang baru dan Osteopromotion yang
akan

meningkatkan proses osteoinduksi yang terjadi sehingga proses

pembentukan tulang baru menjadi lebih cepat (Nguyen Ngoc Hung, 2012).
Iliac crest bone graft memberikan komplikasi yang dilaporkan bervariasi
dengan metode prosedur operasi yang berbeda-beda. Umumnya, komplikasi
diklasifikasikan sebagai komplikasi mayor dan minor , tergantung pada tingkat
keparahan atau tatalaksana khusus post pengambilan Iliac Crest wing bone graft

31

dan gejala sisa, atau sebagai perioperatif ( akut ) atau akhir( kronis ). Dilaporkan
komplikasi Mayor mencapai 0,76-25 % dan komplikasi minor 10-39 % kasus.
Komplikasi minor termasuk peristiwa-peristiwa yang tidak memerlukan
intervensi bedah apapun dan mecakup non operatif manajemen seperti nyeri
sementara, gangguan gerakan tubuh sementara, hematoma / seromas yang dalam,
dysesthesia pada bekas luka, parut hipertrofik , infeksi superfisial dan drainase
yang berkepanjangan. Komplikasi mayor memerlukan pengobatan atau operasi
lebih lanjut, menyebabkan nyeri kronis pada donor site lebih dari 6 ( atau 12 )
bulan dan selanjutnya memperpanjang masa rawat inap di rumah sakit.
Komplikasi mayor antara lain infeksi yang dalam, fraktur iliac , cedera sendi
sacroiliac ,cedera

arteri , saraf atau ureter , meralgia paresthetica , hernia,

ketidakstabilan panggul , dan haematomas luas (Dimitriou et al.,2011).

B. HIPOTESIS
Tidak ada perbedaan pembentukan tulang baru pada Alveolar bone graft
menggunakan Hidroksi apatite bovine graft dengan Iliac crest bone graft.

32

BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
B. Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di SMF Bedah RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Waktu penelitian : 6 bulan
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi Target
Semua pasien yang melakukan Alveolar bone graft di RS Dr. Moewardi
dan RS .

2. Populasi Terjangkau

3. Besar Sampel
Besar sampel minimal dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :

n1 = n2 = ( Z

+ Z
)2

33

Keterangan :
n1=n2 = ukuran sampel dalam satu kelompok (kasus/kontrol)
Z

= 1,96 untuk = 0,05

= 0,842 untuk = 0,20

=1P

P2

= perkiraan prevalensi penyakit yang diteliti atau


paparan pada populasi (= 20 %)

Batas kemaknaan 95 % (p=0,05), sementara ketajaman power 80%

Kritera Restriksi
1. Kriteria inklusi
-

Pasien dengan celah palatum yang akan dilakukan Alveolar Bone Graft

Pasien dalam kondisi stabil

Menyetujui informed consent

2. Kriteria eksklusi
-

Pasien atau keluarga menolak ikut dalam penelitian

D. Jenis Variabel
a. Variabel bebas :

34

Variabel bebas pada penelitian ini jenis graft yang digunakan


dengan nilai variasi adalah Hidroksi Apatite Bovine Graft dengan
Iliac Crest Bone Graft
-

Hidroksi Apatite Bovine Graft, dilakukan evaluasi pengisian defek


tulang pada minggu ke 12 dengan menggunakan rontgen
Orthopantomogram.

Illiac Crest Bone Graft, dilakukan evaluasi pengisian defek tulang


pada

minggu

ke

12

dengan

menggunakan

rontgen

Orthopantomogram.
-

Skala pengukuran : nominal dikotomi

b. Variabel terikat :
Pengisian defek tulang setelah dilakukan graft dinilai dengan
menggunakan skala yang dibuat oleh Long et al.
GRADE OF RESULT OF BONE

DEGREE OF BONE FILL TO ALVEOLAR CLEFT

GRAFT
1
2
3
4

AREA
> 75% FILL
50 75% FILL
< 50% FILL
NO COMPLETE BONY BRIDGE

Variabel luar dapat dikendalikan karena perlakuan dikenakan


pada subyek.

c. Variabel luar yang terkendali :


a) Anemia
35

b) Luka terinfeksi
c) Penderita dengan gizi buruk/ hipoalbuminemia
d) Perawatan luka

E. Analisa Data

ALVEOLAR BONE GRAFT

ILLIAC CREST BONE


GRAFT

HIDROKSI
APATITE
BOVINE GRAFT

OSTEOKONDUKTIF DAN
OSTEO INDUKTIF

OSTEOKONDUKTIF, OSTEO
INDUKTIF, OSTEOGENESIS
DAN OSTEOPROMOTION

36

Evaluasi minggu ke 12
PEMBENTUKAN
TULANG BARU

PEMBENTUKAN
TULANG BARU

PENGISIAN DEFEK
TULANG

Bagan 2. Alur Penelitian

DAFTAR PUSTAKA
Djohansyah M, dkk, 2002, Tehnik pembedahan celah bibir dan langitlangit, cetakan I, CV. Sagung Seto, Jakarta
Hopper R.A. et al, 2007, Cleft Lip and palate, Grabb and Smith's Plastic
Surgery, Sixth Edition 2007, Lippincott Williams & Wilkins, 201 224
Kinderlan J.D, Nashed R.R, 1997, Radiographic assestment of secondary
autogenous alveolar bone grafting in cleft lip and palate patients, Cleft palatecraniofacial journal, May 1997. Vol. 34 No.3
Omar Gabriel da Silva Filho, Terumi Okada Ozawa, Cludia Bachega, et.
al, 2013, Reconstruction of alveolar cleft with allogenous bone graft: Clinical
considerations, Dental Press J Orthod. 2013 Nov-Dec;18(6):138-47

37

Steinberg B, Chiego DJ Jr, Huizinga PJ, et al,. 1999, Effect of human bone
morphogenetic protein 2 implant on tooth eruption in an experimental design. J
Craniofac Surg. ,338-41.
Dimitrioua R, Mataliotakis, G.I, Angoules, A.G, , Kanakaris N.K,
Giannoudis P.V. 2011. Complications following autologous bone graft harvesting
from the iliac crest and using the RIA: A systematic review. Injury, Int. J. Care
Injured 42 (2011) S3S15
Marx RE, Kline SN, Johnson RP, Malinin TI, Matthews JG 2nd, Gambill
V. The use of freeze-dried allogeneic bone in oral and maxillofacial surgery. J
Oral Surg. 1981;39(4):264-74.
Ferdiansyah, Djoko Rushadi, Fedik Abdul Rantam, et al, 2011,
Regeneration of Massive Bone Defect with Bovine Hydroxyapatite as Scaffold of
Mesenchymal Stem Cells, JBP Vol. 13, No. 3, September 2011: 179195
Nguyen Ngoc Hung, 2012, Basic Knowledge of Bone Grafting, from:
http://www.intechopen.com/books/bone-grafting/basicknowledge-of-bonegrafting
Vogens E, Jones NF, Huang JI, , 2005. Healing of Citical Sized Defect in
the Rat Femur with Use of a Vasvularized Periosteal Flap, a Biodegradable
Matrix, and Bone Morphogeneric Poteins. J Bone Joint Surg. 87,6. 1323-1331.
Goldberg VM, Caplan AI, 2004. Principles of Tissue Engineering and
Regeneration of Skleetal Tissue. In (Goldberg VM, Caplan AI, eds). Orthopaedic
Tissue Engineering Basic Science and Practice. Marcel Dekker Inc, New York: 1
10.
Miranda zawazi ichsan dkk, 2012,

sintesis komposit kolagen-

hidroksiapatit sebagai kandidat bone graft, Pasca sarjana Bioteknik Universitas


Airlangga
Bauer TW, Muschler GF. 2000. Bone graft materials. An overview of the
basic science. Clin Orthop Relat Res 2000;371:1027
Conway

JD.

2010.

Autograft

and

nonunions:

morbidity

with

intramedullary bone graft versus iliac crest bone graft. Orthop Clin North Am
2010;41(1):7584.

38

Murthy AS, Lehman JA, 2005, Evaluation of Alveolar Bone Grafting: A


Survey of ACPA Teams, Cleft PalateCraniofacial Journal, January 2005, Vol. 42
No. 1

39

Anda mungkin juga menyukai