PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
penyakit
yang
terjadi
akibat
suatu
mekanisme
kompensasi
secara
keseluruhan
diatas
adalah
HHD
(Hipertensive
Heart
Disease).HHD merupakan salah satu penyakit serius yang tak boleh dipandang
sebelah mata.
2.
Rumusan Masalah
3.
Tujuan penulisan
3.1 Tujuan umum
Tujuan makalah ini adalah untuk memberi gambaran dan memperoleh
b.
c.
d.
e.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Arteri karotis terdiri dari aorta ascending, arkus aorta dan aorta descending.
Arkus aorta sendiri bercabang menjadi 3 yaitu:
Percabangan ke2
Percabangan ke3
memiliki Bulbus yaitu daerah pembuluh darah yang melebar dan ICA membantu
menyuplai darah ke otak, sedangkan ECA tidak memiliki Bulbus tetapi memiliki
8 cabang yang memperdarahi daerah leher dan wajah. Adapun cabang ECA
adalah :
a.
b.
Faringealis asendens
c.
Lingualis
d.
Fasialis
e.
Oksipitalis
f.
Aurikularis posterior
g.
Temporalis
h.
1.2
posterior
akan
memperdarahi
plantaris
pedis
yang selanjutnya
memperdarahi arteri plantaris medial dan lateral yang akan membentuk arkus
plantaris yang memperdarahi arteri digitalis. Sedangkan arteri tibialis anterior
akan memperdarahi arteri dorsalis pedis yang dapat teraba di digiti 1 dan 2.
1.3
Dari vena digiti darah dibawa ke arkus dorsalis lalu ke vena basilica dan
vena sefalika. Vena sefalika bertemu dengan vena komintates di vena aksilaris
selanjutnya darah dibawa ke vena subclavia. Sedangkan vena sefalika langsung
membawa darah ke vena subclavia yang selanjutnya darah di bawa ke vena
brakiosefalika lalu masuk ke atrium kanan melalui vena cava superior. Begitu
juga dengan vena vertebralis dan vena jugularis membawa darah langsung ke vena
cava superior.
1.4
Dari dorsal digiti darah dibawa ke arkus dorsalis lalu masuk ke vena luar
dan vena dalam. Vena luar yaitu safena magna dan safena parva sedangkan vena
dalam yaitu vena poplitia, tibialis dan femoralis.
Dari safena magna darah di bawa langsung ke vena femoralis superficialis
lalu ke femoralis komunis sedangkan safena parva membawa darah ke vena
poplitea. Darah dari vena tibialis posterior dan anterior dibawa ke vena poplitea
yang selanjutnya arteri poplitea akan membawa darah ke vena femoralis
profundus lalu ke vena femoralis komunis. Dari vena femoralis komunis akan
berlanjut ke vena iliaka eksterna. Vena iliaka eksterna bertemu dengan vena iliaka
interna di vena iliaka komunis lalu akan membawa darah ke vena abdominalis
terakhir masuk ke atrium kanan melalui venacava inferior.
2.
Pembuluh Darah
Ada tiga macam pembuluh darah yang berperan dalam proses peredaran
darah. Pembuluh darah tersebut adalah arteri, vena, dan pembuluh kapiler.
3.
2.
Tunika media
3. Tunika Adventitia
memungkinkan
pembuluh
darah
berkontraksi.
4.
Pengertian HHD
4.2
Etiologi/Penyebab
b)
Obesitas:
terkait
dengan
level
insulin
10
yang
tinggi
yang
jantung
memompa
darah
menurun
elastisitas
pembuluh
darah
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi.
b. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
c. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
Stress
Merokok
Minum alkohol
Glomerulonefritis
Pielonefritis
Tumor
b. Vascular
Aterosklerosis
Hiperplasia
Trombosis
Aneurisma
Emboli kolestrol
Vaskulitis
c. Kelainan endokrin
DM
Hipertiroidisme
Hipotiroidisme
d. Saraf
Stroke
Ensepalitis
SGB
12
e. Obat obatan
Kontrasepsi oral
Kortikosteroid
4.3
Keluhan hipertensi
Sesak nafas
Nyeri dada
Kardiomegali
Bising sistolik
5.
Duplex Sonografi
5.1 Pengertian Duplex Sonografi
yang
bersifat non invasive untuk menilai struktur dan fungsi pembuluh darah dengan
suara ultra ( ultrasound ), digunakan B-Mode scan, Doppler warna, Analisis
Spektrum.
5.2 Tiga Modalitas Duplex Sonografi
a.
B Mode
Pemeriksaan B-mode memakai probe yang mempunyai resolusi
tinggi kita dapat memeriksa anatomi dan dinding pembuluh darah karotis
maupun
di
tungkai
(perifer).
Dinding
pembuluh
IMT 1
: Normal
: menebal
IMT 2
: Plaque
13
darah
diteliti
b.
Doppler
Kecepatan aliran merupakan parameter utama untuk menilai morfologi
kurva spektrum doppler pada pembuluh darah arteri karotis. Gambaran sepektrum
doppler pada arteri karotis adalah monophasik end diastolik tinggi, karena
menghadapi resisten yang rendah.
Pengukuran yang dilakukan pada gambaran spectrum doppler arteri carotis :
-
EDV
LOKASI
IMT
PSV
CCA
<1 mm
60-125 cm/det
ICA
<1 mm
54-120 cm/det
ECA
<1mm
77-125 cm/det
<40 cm/det
VERTEBRALIS
<1 mm
19-98 cm/det
6-30 cm/det
c.
>40-80 cm/det
40-65 cm/det
DIAMETER
5-7 mm
4 mm
3 mm
2,5 5 mm
Color Doppler
Digunakan untuk melihat ada atau tidaknya thrombus atau kebocoran dan
membedakan aliran darah arteri & vena.
14
BAB III
PEMBAHASAN
1.
Identitas pasien
Nama
: Tn. xxx
Usia
: 45 Tahun
Medical Record
: 00xxx
Tanggal
: 10/2/2014
Mesin
: Prosound
Diagnosa
: HHD
Pengirim
: xxxx
2.
Persiapan mesin
a.
b.
3.
c.
d.
a.
b.
Menyiapkan bantal
c.
d.
15
e.
f.
4.
Persiapan pasien
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
16
5.
Prosedure pemeriksaan
a.
b.
c.
d.
e.
17
f.
Gambar 3.3 Gambar peletakan tranduser dan posisi pasien yang tepat pada
pemeriksaan carotis
g.
communis ( CCA )
h.
i.
19
j.
k.
l.
m.
n.
Kemudian ambil gambar spectrum Doppler dan ukur IMT, PSV dan
EDV.
21
o.
p.
22
q.
r.
Bersihkan jelly yang masih tersisa pada pasien dan tranduser dengan
handuk kecil yang sudah disediakan
s.
t.
u.
v.
23
6.
Hasil pemeriksaan
Lokasi
Rt CCA
Rt ICA
RT ECA
Rt
Bifurcatio
Lt CCA
Lt ICA
Lt
Bifurcatio
PSV
Plaque
EDV
Pengukuran
0,5 mm
0,5 mm
2,6 mm
-
Normal
<1
<1
<1
<1
Pengukuran
111,4 cm/det
116,9 cm/det
78,8 cm/det
-
Normal
<125
<125
<125
<125
Pengukuran
24,9 cm/det
33,9 cm/det
-
Normal
< 40
< 40
< 40
< 40
(-)
(-)
(-)
(-)
0,6 mm
0,6 mm
-
<1
<1
<1
87,8 cm/det
65 cm/det
-
<125
<125
<125
19,4 cm/det
27,7 cm/det
-
< 40
< 40
< 40
(-)
(-)
(-)
Diameter
PSV
Arteri
Vertebrali
s
Current Flow
Pengukuran
Rt
Vertebralis
3,7 mm
Lt
Vertebralis
3,5 mm
Normal
Pengukuran
Normal
48,4 cm/det
19-98
Cephalad
34,2 cm/det
19-98
Cephalad
,5-5
2,5-5
KESIMPULAN :
24
7.
Identitas pasien
Nama
: Ny. xxxx
Usia
: 69 Tahun
Medical Record
: 18xxx
Tanggal
: 28/01/2014
Mesin
: Prosound
Diagnosa
Pengirim
: xxxx
8.
Persiapan mesin
a.
b.
9.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
10.
Persiapan pasien
25
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pasang handuk pada tungkai yang akan diperiksa dan tutupi kaki
pasien dengan selimut yang sudah disiapkan.
h.
11.
Prosedur pemeriksaan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
26
h.
i.
j.
Tekan tombol comment dan beri nama FEM COM DEX/ FEM
COM SIN
k.
27
l.
28
n.
Tekan tombol comen lalu beri nama POP DEX/ POP SIN
o.
p.
q.
Beri nama A/V Tib Post Dext atau A/V Tib Post Sin
r.
s.
29
12.
t.
u.
Tindakan selesai
a.
b.
Bersihkan alat dan pasien dari sisa jelly pada bagian pemeriksaan
dengan handuk yang sudah disiapkan
c.
d.
e.
f.
30
31
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Hipertensi heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk
menyebutkan penyakit jantung secara keseluruhan, mulai dari left ventricle
hyperthrophy (LVH), aritmia jantung, penyakit jantung koroner, dan penyakit
jantung kronis, yang disebabkan karena peningkatan tekanan darah, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
peranan duplex sonografi dalam pemeriksaan pada pasien HHD adalah kita
mengetahui pada pasien Tn Sudiman yang melakukan pemeriksaan pada carotis
dengan hasil normal flow dan anatomi pada arteri carotis kanan- kiri dan normal
diameter dan flow pada arteri vertebralis kanan- kiri menunjukkkan HHD yang di
diagnosa tidak disebabkan oleh hipertensi skunder pada vaskuler seperti :
Aterosklerosis
Hiperplasia
Trombosis
Aneurisma
Emboli kolestrol
Vaskulitis
Begitu juga dengan Ny. Nuraini yang di diagnosa HHD, pada pemeriksaan
femoralis tidak ditemukan penyebab hipertensi skunder pada vaskuler dengan
hasil pemeriksaan normal flow dan anatomi arteri pada kedua tungkai, DVT (-)
tetapi ada CVI ringan sampai sedang pada vena-vena dalam kedua tungkai yang
dicurigai penyebab bengkaknya kaki di sebelah kanan bila berdiri lama.
32
DAFTAR PUSTAKA
http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-penatalaksanaan-padapenyakit-jantung-hipertensi.html
http://learntogether-aries.blogspot.com/2011/09/askep-hipertensi-heart-disease.html
http://refmedika.blogspot.com/
Buku catatan vaskuler
33