PBL 1 Muskulo-Bella
PBL 1 Muskulo-Bella
Gerak Sendi
-Otot- otot Shunt : Otot yang mempunyai origo dekat dengan sendi
daninsertio jauh dari sendi
(contoh : M. Brachioradialis).
-Otot- otot Spurt : Otot yang mempunyai origo jauh dari sendi dan
insertiodekat dengan sendi (contoh : M. Biceps brachii)Otot- otot shunt lebih
berfungsi sebagai stabilitator daripada rotator, sedangkanotot- otot spurt
lebih berfungsi sebagai rotator daripada stabilisator.
C. Articulatio Radio ulnaris Proximalis
A Articulatio Glenohumeralis
Tulang
: Caput humeri dengan gleinoidalis serta labrum gleinoidale
Gerak sendi
: Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, Rotasi,Medialis,Rotasi
Lateralis
B.
Articulatio
Cubiti
(Articulatio
humero
ulnaris
&
art.
Humeroradialis)
Tulang
: Incissura throclearis ulna, trochlea humeri
danantara fovea caput
articularis
radii dan capitulum humeri .
E. Articulatio Radiocarpalis
Gerak sendi
: Fleksi, ekstensi,Abduksi ulnaris
F. Articulatio carpometacarpales
Articulatio carpometacarpales I
Gerak sendi
: Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, oposisi dan
reposisi
Articulatio carpometacarpales II
Gerak sendi
: Geser
G. Articulatio Metacarpophalangealis
Art. Metacarpophalangealis I
Gerak sendi
: Fleksi, ekstensi, sedikit abduksi dan adduksi
Art. Metacarpophalangealis II sampai V
Gerak sendi
: Fleksi, ekstesi, abduksi, adduksi dan sirkumdiksi.
H. Articulationes interphalangealis
Gerak sendi
: Fleksi dan ekstensi
Geraksendi
: Plantar Flexi, Dorsi Flexi, Inversio and Eversio.
e. Articulatio Pedis
Articulatio talocalcanea
Gerak sendi
: Geser dan rotasi
Articulatio calcaneocuboidea
Gerak sendi
: Geser dan sedikit rotasi
Articulatio tarsometatarsales
Geraksendi
: Plana
Articulatio Metatarsophalangeales
Gerak sendi
: fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi
Articulationes Interphalangeales Pedis
Gerak sendi
: fleksi dan ekstensi
1 Synarthrosis
Sendi yang tidak bergerak sama sekali. Sendi ini
dipersatukan oeh jaringan ikat padat fibrosa.
Berdasarkan komposisi dari bahan yang mengisi
pertemuan kedua sendi dibagi menjadi :
EKSTREMITAS INFERIOR
a. Articulatio inferioris liberi (articulatio coxae)
Gerak sendi
:
Fleksi,
ekstensi,
abduksi,
adduksi,
endorotasi,eksorotasi
b. Articulatio genus
Gerak sendi
: Fleksi, ekstensi , rotasi medialis, fleksi lateralis.
c. Articulatio tibio fibularis
Gerak sendi
: Gesekan ke atas dan ke bawah
d. Articulatio talocrulalis
hubungan
rongga
simpai
Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan
atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah produk akhir
metabolisme purin.
Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai
berikut:
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan
(salvage pathway).
1
Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah
melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam
guanilat, asam adenilat).
Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan
terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat
(PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu
mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang
fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.
Hiperurisemia primer
Overproduction (10-20%):
1
Penurunan IMP efek feedback inhibition biosentesis de-novo
2
Penurunan pemakaian PRPP kenaikan PRPP kenaikan
sintesis de-novo
3
Penurunan HPRT hipoxantine tidak diubah IMP
kenaikan HXO asam urat tinggi, penurunan HPRT secara Xlinked dan bersifat resesif sehinggga sering ditemukan oada pria
dewasa, juga terjadi berbagai mutasi genetic.
Hiperurisemia sekuender
Asam Urat
Manusia mengubah adenosine dan guanosin menjadi asam urat. Adenosin mula-mula
diubah menjadi inosin oleh adenosine deaminase. Selain pada primate tingkat tinggi, uratase
mengubah asam urat menjadi alatoin, suatu produk yang larut air pada mamalia. Namun, karena
manusia tidak memiliki uratase, produksi akhir metabolisme purin adalah asam urat. Produksi
asam urat yang berlebihan ini terjadi karena konsumsi makanan yang tinggi purin.
Berikut beberapa makanan yang mengandung kadar purin tinggi:
a
Ikan teri asin/tawar
b
Ikan sarden atau makanan yang diawetkan
c
d
e
f
g
h
4. Gout
Peningkatan afinitas terhadap ribose 5-fosfat, atau resistensi terhadap inhibisi umpan balik
menyebabkan produksi dan ekskresi berlebihan berbagai katabolit purin. Ketika kadar asam urat
serum melebihi batas kelarutannya, terjadilah kristalisasi natrium urat di jaringan lunak dan sendi
sehingga menimbulakn reaksi inflamasi. Sebagian besar kasus gout mencerminkan gangguan
pengaturan asam urat di ginjal.
3. Sindrom Lesch-Nyhan
Sindrom ini suatu hiperuriasemia akibat produksi berlebihan ditandai dengan serangan-serangan
litiasis asam urat berulang dan suatu sindrom aneh yang mencerminkan defek pada hipoxantinguanin fofsforibosil transferase, suatu enzim dalam jalur penyelamatan purin. Hal ini disertai
dengan peningkatan PRPP intrasel dan menyebabkan pruduksi purin secara berlebihan.
Mutasi yang menurunkan atau melenyapkan aktivitas hipoxantin-guanin fosforibosil transferase
mencakup delesi, mutasi frameshift, substitusi basa dan penyimpangan penggabungan mRNA.
4. Penyakit Von Gierke
Produksi berlebihan purin dan hiperurisemia pada penyakit von Gierke terjadi sekunder akibat
peningkatan pembentukan prekursor PRPP ribosa 5-fosfat. Juga terjadi asidosis laktat yang akan
meningkatkan ambang asam urat di ginjal sehingga meningkatkan kadar asam total dalam tubuh.
(hyperuricemia).Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 7 mg/dl sedangkan pada
perempuan 2,6 6 mg/dl.
3.2 Klasifikasi
Beberapa Tahap Penyakit Gout atau Asam Urat.
Tahap 1: Hiperurikemia Asimtomatik Kadar asam urat di tubuh Anda tinggi, tetapi
tidak menimbulkan gejala. Sebagian besar orang dalam tahap ini menyadari kondisi
mereka setelah melakukan tes darah yang mengukur jumlah asam urat yang
terkandung dalam sistem peredaran darah. Perawatan biasanya tidak diperlukan pada
tahap ini. Kebanyakan pasien memiliki kadar asam urat tinggi selama bertahun-tahun
sebelum serangan pertama mereka. Risiko serangan meningkat dengan meningkatnya
kadar asam urat. Pengobatan yang tepat dalam tahap ini adalah berupaya mengurangi
kadar asam urat dalam tubuh.
Tahap 3: Interval kritis Ini adalah tahap setelah episode gout yang bebas gejala.
Pada kebanyakan orang, tahap ini berlangsung dari enam bulan sampai dua tahun
setelah serangan pertama gout. Pada yang lainnya, kondisi tanpa gejala ini dapat
berlangsung 5 10 tahun. (Sekitar 66% pasien akan mengalami serangan kedua
dalam satu tahun). Tahap inni adalah waktu ideal untuk mencegah serangan di masa
depan. Gout secara klinis tidak aktif tetapi masih ada dan penyakit itu terus
berkembang jika asam urat tidak dikendalikan. Semakin besar kadar asam urat,
semakin pendek interval untuk serangan berikutnya.
Tahap 4: Gout tingkat lanjut Pada tahap akhir gout ini, gejala dan efeknya menetap.
Sejumlah besar asam urat telah mengkristal menjadi deposit di tulang rawan serta
tendon dan jaringan lunak, dan bahkan pada selaput antar tulang. Pasien sering
mengalami berbagai gejala, seperti kekakuan sendi, keterbatasan gerakan sendi, nyeri
sendi terus-menerus, luka dengan nanah putih di daerah yang terkena, nyeri sendi
simultan pada berbagai bagian tubuh, dan fungsi ginjal memburuk. Pasien gout
memiliki kecenderungan untuk mendapatkan batu ginjal lebih sering daripada yang
lain. Tahap ini juga disebut tahap tofus. Tofus (jamak: tofi) adalah massa kristal urat
yang disimpan dalam jaringan lunak, yang dapat menghancurkan jaringan lunak dan
persendian.Tofus paling sering berkembang di siku, lutut, jari kaki, tendon Achilles,
dan, lebih jarang, di daun telinga
5. Hipourisemia
Hipourisemia dan meningkatnya ekskresi hipoxantin dan xantin disebabkan oleh defisiensi xantin
oksidase, akibat defek genetik atau kerusakan hepar yang parah. Pasien dengan defisiensi enzim
berat mengalami xantinura dan litiasis xantin.
LI.3. Memahami dan Menjelaskan Arthritis Gout
3.1 Definisi Arthritis Gout
Gout arthritis merupakan penimbunan kristal asam urat pada persendian yang
menyebabkan respon inflamasi akut, ataupun penimbunan kristal asam urat pada jaringan
lunak (kartilago) yang tidak menimbulkan peradangan.
Pada keadaan normal kadar urat serum pada pria mulai meningkat setelah pubertas.
Pada wanita kadar urat tidak meningkat sampai setelah menopause karena estrogen
meningkatkan ekskresi asam urat melalui ginjal. Sekitar 95% penderita gout adalah pria.
Penyakit gout ditandai dengan tingginya kadar asam urat dalam darah
3.
Gout primer: akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau
akibat dari penurunan ekskresi asam urat
Gout sekunder: pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat dari
penurunan ekskresi asam urat akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat
tertentu
Diet. Makan terlalu banyak makanan yang kaya purin dapat menyebabkan atau
memperburuk gout pada beberapa orang.
kondisi yang menyebabkan omset terlalu cepat dari sel, seperti psoriasis,
anemia hemolitik, atau beberapa jenis kanker
Obat. Sejumlah obat dapat menempatkan orang pada risiko untuk mengembangkan
hiperurisemia dan gout. Mereka termasuk:
Sejumlah faktor risiko yang berhubungan dengan hyperuricemia dan asam urat. Mereka termasuk:
Genetika. Dua puluh persen orang dengan gout memiliki riwayat keluarga penyakit.
Jenis kelamin dan usia. Hal ini lebih sering pada pria dibandingkan pada wanita dan
lebih umum pada orang dewasa dibandingkan pada anak-anak.
Berat badan. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko hiperurisemia dan gout
berkembang karena ada jaringan yang tersedia untuk omset atau kerusakan, yang
menyebabkan kelebihan asam urat produksi.
penyakit selama lebih dari 5 tahun. Hal ini mungkin disebabkan banyak pasien gout disease
yang mengobati sendiri.
Gout disease merupakan penyakit dominan pada pria dewasa. Sebagaimana yang
disampaikan oleh Hippocrates bahwa gout disease jarang pada pria sebelum masa remaja
3.4 Epidemiologi
(adolescen) sedangkan pada perempuan jarang sebelum menopause. Pada tahun 1986
dilaporkan prevalensi gout di Amerika serikat adalah 13.6/1000 pria dan 6.4/1000 perempuan.
Prevalensi gout bertambah dengan meningkatnya taraf hidup. Prevalensi diantara pria African
American lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pria Caucasian.
Gout disease merupakan penyakit dominan pada pria dewasa. Sebagaimana yang
disampaikan oleh Hippocrates bahwa gout disease jarang pada pria sebelum masa remaja
(adolescen) sedangkan pada perempuan jarang sebelum menopause. Pada tahun 1986
dilaporkan prevalensi gout di Amerika serikat adalah 13.6/1000 pria dan 6.4/1000 perempuan.
Prevalensi gout bertambah dengan meningkatnya taraf hidup. Prevalensi diantara pria African
American lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pria Caucasian.
Di Indonesia belum banyak publikasi epidemiologi tentang gout disease. Pada tahun
1935 seorang dokter kebangsaan Belanda bernama Van der Horst telah melaporkan 15 pasien
gout disease dengan kecacatan (lumpuh anggota gerak) dan suatu daerah di jawa tengah.
Penelitian lain mendapatkan bahwa pasien gout disease yang berobat, rata-rata sudah mengidap
penyakit selama lebih dari 5 tahun. Hal ini mungkin disebabkan banyak pasien gout disease
yang mengobati sendiri.
Gout disease merupakan penyakit dominan pada pria dewasa. Sebagaimana yang
disampaikan oleh Hippocrates bahwa gout disease jarang pada pria sebelum masa remaja
(adolescen) sedangkan pada perempuan jarang sebelum menopause. Pada tahun 1986
dilaporkan prevalensi gout di Amerika serikat adalah 13.6/1000 pria dan 6.4/1000 perempuan.
Prevalensi gout bertambah dengan meningkatnya taraf hidup. Prevalensi diantara pria African
American lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pria Caucasian.
Di Indonesia belum banyak publikasi epidemiologi tentang gout disease. Pada tahun
1935 seorang dokter kebangsaan Belanda bernama Van der Horst telah melaporkan 15 pasien
gout disease dengan kecacatan (lumpuh anggota gerak) dan suatu daerah di jawa tengah.
Penelitian lain mendapatkan bahwa pasien gout disease yang berobat, rata-rata sudah mengidap
Di Indonesia belum banyak publikasi epidemiologi tentang gout disease. Pada tahun
1935 seorang dokter kebangsaan Belanda bernama Van der Horst telah melaporkan 15 pasien
gout disease dengan kecacatan (lumpuh anggota gerak) dan suatu daerah di jawa tengah.
Penelitian lain mendapatkan bahwa pasien gout disease yang berobat, rata-rata sudah mengidap
penyakit selama lebih dari 5 tahun. Hal ini mungkin disebabkan banyak pasien gout disease
yang mengobati sendiri.
3.5 Patofisiologi Arthritis Gout
Kristal bersifat mengaktifkan sistem komplemen terutama C3a dan C5a. Komplemen
ini bersifat kemotaktik dan akan merekrut neutrofil ke jaringan (sendi dan membran
sinovium). Fagositosis terhadap kristal memicu pengeluaran radikal bebas toksik dan
leukotrien, terutama leukotrien B. Kematian neutrofil menyebabkan keluarnya enzim
lisosom yang destruktif.
Makrofag yang juga terekrut pada pengendapan kristal urat dalam sendi akan
melakukan aktivitas fagositosis, dan juga mengeluarkan berbagai mediator
proinflamasi seperti IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator-mediator ini akan
memperkuat respons peradangan, di samping itu mengaktifkan sel sinovium dan sel
tulang rawan untuk menghasilkan protease. Protease ini akan menyebabkan cedera
jaringan.
Penimbunan kristal urat dan serangan yang berulang akan menyebabkan
terbentuknya endapan seperti kapur putih yang disebut tofi/tofus (tophus) di
tulang rawan dan kapsul sendi. Di tempat tersebut endapan akan memicu reaksi
peradangan granulomatosa, yang ditandai dengan massa urat amorf (kristal)
dikelilingi oleh makrofag, limfosit, fibroblas, dan sel raksasa benda asing.
Peradangan kronis yang persisten dapat menyebabkan fibrosis sinovium, erosi
tulang rawan, dan dapat diikuti oleh fusi sendi (ankilosis). Tofus dapat terbentuk
di tempat lain (misalnya tendon, bursa, jaringan lunak). Pengendapan kristal
asam urat dalam tubulus ginjal dapat mengakibatkan penyumbatan dan nefropati
gout.
Banyak faktor yang berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya
yang telah diketahui peranannya adalah kosentrasi asam urat dalam darah.
Mekanisme serangan gout akut berlangsung melalui beberapa fase secara
berurutan.
1
Fagositosis
Kristal difagositosis olah leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya
membram vakuala disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik
lisosom.
Kerusakan lisosom
Terjadi kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan
hidrogen antara permukan kristal membram lisosom, peristiwa ini
menyebabkan robekan membram dan pelepasan enzim-enzim dan
oksidase radikal kedalam sitoplasma.
Kerusakan sel
Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam
cairan sinovial, yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan
kerusakan
jaringan.
3.6 Patogenesis
Biasanya persendian ibu jari kaki dan bagian lain dari ekstremitas bawah merupakan
persendian yang pertama kali terkena. Persendian ini merupakan bagian yang umumnya
terkena karena temperaturnya lebih rendah dari suhu tubuh dan kelarutan monosodium
uratnya yang berkurang. Trauma pada ekstremitas bawah juga dapat memicu serangan.
Trauma pada persendian yang menerima beban berat tubuh sebagai hasil dari aktivitas
rutin menyebabkan cairan masuk ke sinovial pada siang hari. Pada malam hari, air
direabsobsi dari celah sendi dan meninggalkan sejumlah MSU.
Serangan gout akut berikutnya biasanya makin bertambah sesuai dengan waktu.
Sekitar 60% pasien mengalami serangan akut kedua dalam tahun pertama, sekitar 78%
mengalami serangan kedua dalam 2 tahun. Hanya sekitar 7% pasien yang tidak mengalami
serangan akut kedua dalam 10 tahun.
Pada gout yang menahun dapat terjadi pembentuk tofi. Tofi adalah benjolan dari
kristal monosodium urat yang menumpuk di jaringan lunak tubuh. Tofi merupakan
komplikasi lambat dari hiperurisemia. Komplikasi dari tofi berupa nyeri, kerusakan dan
kelainan bentuk jaringan lunak, kerusakan sendi dan sindrom penekanan saraf.
Hiperurisemia
1. Pemeriksaan fisik
Factor pres : stress, trauma, dehidrasi, purine dan asupan alkohol, obatobatan
2
Pemeriksaan laboratorium
Serum asam urat
Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini
mengindikasikanhiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat
atau gangguan ekskresi. Kadar asam urat normal pada pria dan
perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 7
mg/dl dan pada perempuan 2,6 6 mg/dl. Kadar asam uratdiatas normal
disebut hiperurisemia.
Angka leukosit
Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3
selamaserangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih
dalam batasnormal yaitu 5000 - 10.000/mm3.
Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau
materialaspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang
tajam.
Pemeriksaan radiologi
Pembengkakan jaringan lunak asimetris mungkin satunya-satunya kelainan
pada gout akut. Penyakit kronis memberikan gambaran erosi tulang berupa
lubang yang iregulardi dekat artikular namun biasanya tidak mengenai
batas. Bisa tampak tofi jika timbulkalsifikasi. Perubahan osteoarthritis
sering ditemukan pada sendi dengan gout. Batu ginjal asam urat bersifat
radiolusen. Aspirat cairan sendi mengandung kristal jarummononatrium
urat refraktif ganda negatif bila dilehat melalui cahaya polar.Pemeriksaan
radiografi pada serangan artritis gout pertama adalah non spesifik.
Kelainan utama radiografi pada long standing adalah inflamasi asimetri,
arthritiserosive yang kadang-kadang disertai nodul jaringan lunak
a
Pemerikasaan X-Ray
Sendi akan mengalami penyempitan dan destruksi pada
permukaansendi. Tophi akan terlihat seperti pembengakakan jaringan
lunak dan terjadi erosi pada tepi tulang.
b. Pemeriksaan MRI
Tulang mengalami edema dan pembengkakan.Gold standar untuk
pemerikasaan Gout yaitu Aspirasi cairan sendi.
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi
oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam
urat melalui urin.
Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari.
Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan
sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat
dalam darah.
Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat
ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penggunaan
obat-obatan
yang
meningkatkan
resiko
Gout
Arthritis
Rendah protein
Dibalik fungsinya mengatasi suatu penyakit, ternyata beberapa obat justru berkaitan
dengan meningktnya resiko Gout, diantaranya obat golongan berikut:
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat
dalam darah.
Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi,
misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa.
Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar
50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari.
Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju
dan telur.
Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang
digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi
lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin.
Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5
liter atau 10 gelas sehari.
Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman,
cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air.
Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing
manis, dan jambu air.
Beta-blockers, yang merupakan pilihan untuk mengatasi angina, atrial fibrillation dsb
Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya
mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
Sendi yang sakit dan dibebani dapat timbul rasa nyeri yang parah, gerakan sendi berkurang, dan
terjadi kekakuan. Berlanjut menjadi Low back pain lebih sering terjadi pada usia lanjut.
Mortalitas meningkat pada obesitas, komplikasi meliputi hipertensi, infark miokard, diabetes
melitus, resiko paskapembedahan, hernia, batu empedu, hernia hiatus, varises vena, dan
osteoarthritis. Pada wanita terjadi peningkatan insidensi hirsutisme dan kanker payudara serta
endometrium.
Tanpa alkohol
LI.4 Tatalaksana
Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena
buah-buahan sangat sedikit mengandung purin.
vasokonstriksi, dan proliferasi oto polos. Sebaliknya prostasiklin (PGI 2) yang disintesis
oleh COX-2 di endotel makrovaskular melawan efek tersebut dan menyebabkan
penghambatan agregasi trombosit, vasodilatasi dan efek anti-proliferatif.
Farmakodinamik
NSAID lebih dimanfaatkan sebagai antiinflamasi pada pengobatan kelainan
musculoskeletal. Obat ini hanya meringankan gejala nyeri dan inflamasi yang berkaitan
dengan penyakitnya secara simtomatik, tidak menghentikan, memperbaiki, atau mencegah
kerusakan jaringan pada kelainan musculoskeletal.
Efek samping
NSAID
NSAID COX-nonselektif
aspirin
indometasin
piroksikam
ibuprofen
naproksen
asam mefenamat
NSAID COX-2-preferential
nimesulid
meloksikam
nabumeton
diklofenak
etodolak
Secara umum NSAID mempunyai efek samping pada 3 sistem organ yaitu saluran cerna,
ginjal, dan hati. NSAID dapat menyebabkan kerusakan hati terutama pada pasien usia
lanjut. Selain itu tukak lambung juga sering terjadi yang kadang-kadang disertai dengan
anemia sekunder akibat perdarahan saluran cerna. Mekanisme terjadinya iritasi lambung
ialah: 1. Iritasi yang bersifat local yang menimbulkan difusi kembali asam lambung ke
mukosa dan menyebabkan kerusakan jaringan; 2. Iritasi atau perdarahan lambung yang
bersifat sistemik melalui hambatan biosintesis PGE2 dan PGI2.
NSAID COX-2-selektif
generasi 1:
selekoksib
rofekoksib
valdekoksib
parekoksib
eterikoksib
generasi 2:
lumirakoksib
Mekanisme Kerja
Mekanisme NSAID berhubungan dengan sistem biosintesis PG yang telah
memperlihatkan secara in vitro bahwa dosis rendah aspirin dan indometasin menghambat
produksi enzimatik PG. Produksi PG akan meningkat bilamana sel mengalami kerusakan.
Obat NSAID secara umum tidak menghambat biosintesis leukotrien. Golongan obat ini
menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi PGG 2
terganggu.
Enzim siklooksigenase terdapat dalam 2 isoform disebut COX-1 dan COX-2. COX-1
merupakan esensial dalam pemeliharaan berbagai fungsi dalam kondisi normal di berbagai
jaringan khususnya ginjal, saluran cerna, dan trombosit. Di mukosa lambung, aktivasi
COX-1 menghasilkan prostasiklin yang bersifat sitoprotektif. COX-2 mempunyai fungsi
fisiologis yaitu di ginjal, jarngan vascular dan pada proses perbaikan jaringan. Tromboksan
A2, yang di sintesis trombosit oleh COX-1, menyebabkan agregasi trombosit,
Pada dosis terapi naproksen, ibuprofen, dan diklofenak kurang menimbulkan gangguan
lambung daripada piroksikam dan indometasin. Efek samping lainnya adalah gangguan
fungsi trombosit akibat penghambatan biosintesis tromboksan A2 dengan akibat
perpanjangan waktu perdarahan. Pada pasien hipovolemia, sirosis hepatis yang disertai
asites dan pasien gagal jantung, aliran darah ginjal dan kecepatan filtrasi glomeruli akan
berkurang, bahkan dapat terjadi gagal ginjal akut. Penggunaan NSAID berlebihan dapat
terjadinya terjadinya nefropati analgesic.
Obat
Gol. Salisilat
*Mg salisilat
Aspirin
Trisilat
Gol. Indole
Indometasin (indocin)
Dosis
2.600 mg atau lebih
Efek samping
Telinga mendeng
saluran cerna atas
darah
Sulindac (clinori)
Gangguan sal. C
kesadaran, sakit k
penglihatan
Rash kulit, penu
sariawan, hematuri
Gangguan sal. Cern
20 mg, 1 x sehari
Dosis kolkisin 0,5-0,6 mg/jam atau 1,2 mg sebagai dosis awal diikuti 0,50,6 mg/2jam sampai gejala penyakit hilang atau gejala saluran cerna timbul. Untuk
profilaksis diberikan 0,5-1 mg sehari. Pemberian IV: 1-2 mg dilanjutkan dengan 0,5
mg tiap 12-24 jam. Dosis jangan melebihi 4 mg dengan satu regimen pengobatan.
Untuk mencegah iritasi akibat ekstravasasi sebaiknya larutan 2 mL diencerkan
menjadi 10 mL dengan larutan garam faal.
(feldene)
4.2Urikosurik
Ada 2 kelompok obat penyakit pirai, yaitu obat yang menghentikan proses inflamasiakut,
misalnya kolkisin, fenilbutazon, oksifenabutazon, dan indometasin, dan obat yang
mempengaruhi kadar asam urat, misalnya probenesid, allopurinol, dan sulfinpirazon.
1
Efek Samping
Kolkisin
Adalah suatu anti-inflamasi yang unik yang terutama diindikasikan pada
penyakit pirai. Obat ini merupakan alkaloid Colchicum autumnale, sejenis bunga leli.
Efek samping yang paling sering adalah muntah, mual, dan diare, dapat
mengganggu terutama dengan dosis maksimal. Bila efek terjadi, pengobatan harus
dihentikan walaupun efek terapi belum tercapai. Depresi sumsum tulang, purpura,
neuritis perifer, miopati, anuria, alopesia, gangguan hati, reaksi alergi, dan colitis
hemoragik terjadi karena dosis yang berlebihan dan pada pemberian IV, gangguan
ekskresi akibat kerusakan ginjal dan kombinasi keadaan tersebut. Kolkisin harus
diberikan hati-hati pada pasien usia lanjut, lemah atau pasien dengan gangguan ginjal,
kardiovaskular, dan saluran cerna.
Farmakodinamik
Sifat antiradang kolkisin spesifik terhadap penyakit pirai dan beberapa
artritis, untuk radang umum obat ini tidak efektif. Kolkisin tidak memiliki efek
analgesic. Pada penyakit pirai, kolkisin tidak meningkatkan ekskresi, sintesis atau
radang asam urat dalam darah. Obat ini berikatan dengan protein mikrotubular dan
menyebabkan depolimerasi dan menghilangnya mikrotubul fibrilar granulosit dan sel
bergerak lainnya. Hal ini menyebabkan penghambatan migrasi granulosit ke tempat
radang sehingga pelepasan mediator antiinflamasi ditekan. Kolkisin mencegah
penglepasan glikoproteindari leukosit pada pasien gout menyebabkan nyeri dan
radang sendi.
Farmakokinetik
Absorbsi melalui saluran cerna baik. Obat ini didistribusikan secara luas
dalam jaringan tubuh. Kadar tinggi berada di dalam ginjal, hati, limpa, dan saluran
cerna, tetapi tidak terdapat di dalam otot rangka, jantung, dan otak. Sebagian besar
diekskresikan dalam bentuk tinja, 10-20% melalui urin. Pada pasien penyakit hati
lebih banyak melalui urin. Kolkisin dapat ditemukan dalam leukosit dan urin
sedikitnya untuk 9 hari setelah suatu suntikan IV.
Indikasi
Kolkisin merupakan untuk obat pirai, oleh karena itu pemberian harus
diberikan secepatnya pada awal serangan dan diteruskan sampai gejala hilang atau
timbul efek samping yang mengganggu. Bila obat terlalu terlambat, efektivitasnya
kurang. Kolkisin juga berguna untuk profilaktik serangan penyakit pirai atau
mengurangi beratnya serangan dan obat ini juga dapat mencegah serangan yang
dicetuskan oleh obat urikosurik dan alopurinol. Untuk profilaksis, cukup diberikan
dosis kecil.
Alopurinol
Alopurinol berguna untuk mengobati penyakit pirai karena menurunkan
kadar asam urat. Pengobatan jangka panjang mengurangi frekuensi serangan,
menghambat pembentukan tofi, memobilisasi asam urat dan mengurangi besarnya
tofi. Mobilisasi asam urat dapat ditingkatkan dengan memberikan urikosurik.
Kegunaan obat ini terutama untuk mengobati pirai kronik dengan insufisiensi ginjal
dan batu urat dalam ginjal, tetapi dosis awal harus dikurangi. Obat ini juga berguna
untuk pengobatan pirai sekunder akibat olisitemia vera, metaplasia myeloid,
leukemia, limfoma, psoriasis, hiperurisemia akibat obat, dan radiasi.
Obat ini bekerja dengan menghambat xantin oksidase, enzim uang
mengubah hipoxantin menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat. Alopurinol
menghambat sintesis purin yang merupakan precursor xantin. Alopurinol mengalami
biotransformasi oleh enzim xantin oksidase menjadi aloxantin yang masa paruhnya
lebih panjang daripada allopurinol, oleh karena itu allopurinol cukup diberikan satu
kali sehari karena masa paruhnya pendek.
Efek samping yang sering terjadi ialah reaksi kulit. Bila kemerahan kulit
timbul, obat harus dihentikan karena gangguan mungkin menjadi lebih berat.
Allopurinol dapat meningkatkan frekuensi serangan sehingga sebaiknya pada awal
terapi diberika kolkisin. Serangan menghilang setelah beberapa bulan pengobatan.
Dosis untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg/hari, 400-600 mg untuk
penyakit yang lebih berat. Untuk pasien yang gangguan ginjal dosisnya cukup 100200 mg/hari. Untuk anak 6-10 tahun 300 mg/hari dan 150 mg/hari untuk anak di
bawah 6 tahun.
Probenesid
Obat ini berefek mencegah dan mengurangi kerusakan sendi serta
pembentukan tofi pada penyakit pirai, tidak efektif untuk mengatasi serangan akut.
Obat ini juga berguna untuk pengobatan hipeuresemia sekunder.
Gout tidak dapat disembuhkan, namun dapat diobati dan dikontrol. Gejala-gejala
dalam 24 jam biasanya akan hilang setelah mulai pengobatan.
Gout secara umum diobati dengan obat anti inflamasi. Yang termasuk di dalamnya
adalah :
Efek samping yang paling sering adalah gangguang saluran cerna, nyeri
kepala, dan reaksi alergi. Gangguan saluran cerna lebih ringan dibandingkan
sulfipirazon, tetapi hati-hati pemberian pada pasien yang dengan riwayat ulkus peptic.
Salisilat mengurangi efek probenesid.
Sulfinpirazon
Obat ini mencegah dan mengurangi kelainan sendi dan tofi pada penyakit
pirai jronik berdasarkan hambatan reabsorbsi tubular asam urat. Kurang efektif
menurunkan kadar asam urat dibandingkan dengan allopurinol dan tidak efektif
mengatasi serangan pirai akut. Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan
riwayat ulkus peptic. Anemia, leukopenia, agranulositosis dapat terjadi. Sulfinpirazon
dapat meningkatkan efek insulin dan obat hipoglikemik oral sehingga harus diberikan
bersama dengan obat-obatan seperti fenilbutazon dan oksifenobutazon.
Dosis sulfinpirzon 2kali 100-200 mg/hari, ditingkatkan sampai 400-800 mg
kemudian dikurangi sampai dosis efektif minimal.
Ketorolak
Merupakan obat analgesic poten dengan eek anti-inflamasi sedang. Absorbsi oral dan
IM berlangsung cepat mencapai puncak dalam 30-50 menit.
Dosis IM 30-60 mg, IV 15-30 mg, dan oral 5-30 mg.
Efek sampingnya berupa nyeri di tempat suntikan, gangguan saluran cerna,
kantuk, pusing, dan sakit kepala yang dilaporkan terjadi kira-kira 2 kali placebo. Obat
ini sangat selektif menghambat COX-1, maka obat ini hanya dianjurkan dipakai tidak
lebih dari 5 hari karena kemungkinan tukak lambung dan iritasi lambung besar sekali.
6
Etodolak
Merupakan NSAID kelompok asam piranokarboksilat dan obat ini merupakan lebih
selektif terhadap COX-2 dibandingkan dengan NSAID umumnya. Etodolak menghambat
bradikin yang diketahui merupakan salah satu mediator perangsang nyeri.
Masa kerjanya pendek sehingga harus diberikan 3-4 kali sehari. Berguna
untuk analgesic, pascabedah. Dosis 200-400, 3-4 kali sehari.
Tatalaksana Arthritis Gout
Medikamentosa
Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl
dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk
mengonsumsi bahan makanan golongan B.
Juga membatasi diri mengonsumsi lemak serta disarankan untuk banyak minum air
putih.
Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala peninggian asam urat
darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terdekat untuk penanganan lebih
lanjut.
Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap dan
rutin memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya gangguan
asam urat akan terus berlanjut