Anda di halaman 1dari 67

Sejarah

Farmasetika

Farmasi

(Yunani:Pharmacon)

Farmakon

obat/guna-guna

Pharmacon:obat/guna-guna untuk maksud jahat


(bunuh diri, santet)
Hypocrates:Farmakon adalah obat dalam bentuk
murni yang digunakan untuk maksud baik

Penelitian Selanjutnya
Tablet kuno besar

tulisan mengenal obat (3000 SM)

Papyrus Ebers (abad ke-16 SM)


Sumpah Hypocrates(Bapak Ilmu Kedokteran) (460-370 SM)
Dioscorides

de materia medika, farmakognosi (Abad ke-1 Masehi)

Galen, Sediaan galenik (150-200 M)


Paracelcus (1493-1541 M)
Raja Jerman Frederick II (1240 M)
Karl Wilhelm Scheele (1742-1786 M)
Frederick Serturner (1783-1841 M)
Joseph Caventou (1795-1877 M) & Joseph Pelletir (1788-1842 M)
Pelletier dan Pierre Robiquet

Obat

Definisi Obat

Penggolongan Obat
Berdasarkan jenis
Berdasarkan mekanisme kerja
Berdasarkan tempat/lokasi pemakaian
Berdasarkan efek yang ditimbulkan
Berdasarkan cara pemberian
Berdasarkan komposisi obat
Berdasarkan cara pembuatan
Berdasarkan daya kerja/terapi

Berdasarkan Jenis
Obat keras/obat daftar G (Gevarlijk)
Obat bebas/OTC (Over The Counter)
Obat bebas terbatas (Warscwing)
Obat narkotika/opiat (opiat=candu)

Berdasarkan Mekanisme Kerja


Bekerja terhadap penyakit (antibiotik)
Mencegah (serum, vaksin)
Simptomatik (analgesik)
Menambah/mengganti (vitamin)
Plasebo (aqua injectionum)

Berdasarkan Tempat/Lokasi Pemakaian


Obat dalam (etiket putih)
Obat luar (etiket biru)

Berdasarkan Efek yang ditimbulkan


Sistemik
Lokal

Berdasarkan Cara Pemberian


Oral
Perektal
Sublingual
Parenteral
Langsung ke organ
Melalui selaput perut

Berdasarkan Komposisi Obat

Obat cacing

Obat sakit kepala

Obat infeksi

Obat kanker

Hipnotikum

Sedatif

Oksitosik

Medriasis
Emetik
Diuretik
Ekspektrorans
Katartika
Sudorifika
dll

Berdasarkan Cara Pembuatan


Alamiah
Sintetik

Berdasarkan Daya kerja/terapi


Farmakodinamik
Kemoterapi

Proses Absorpsi, Distribusi,


Metabolisme, dan Eksresi (ADME)
Oral

Lambung/Usus

Obat

Sistem Sirkulasi

Obat

E
K
S
R
E
S
I

Rektal

Parenteral (IV)

Parenteral (IM, SC)

Jaringan

Metabolisme

Obat
Metabolit

Kerja Obat Berdasarkan


Tiga Fase Reaksi
Fase Farmasetik
Fase Farmakokinetik
Fase Farmakodinamik

Absorpsi Obat
Difusi Pasif
Difusi Terfasilitasi
Mekanisme Transfor Khusus

Jalur Absorpsi
Absorpsi peroral
Mudah, aman, menyenangkan, diabsorpsi dalam usus
halus, respon lambat
Absorpsi sublingual
Di bawah lidah, trochisi, lozenges, gargarisma

Jalur Absorpsi
Absorpsi perektal
Melalui mukosa usus besar, suppositoria, enema
Absorpsi perenteral
Intravena,intramuskular, intraartial

Distribusi Obat
Kompleks protein darah-obat, penimbunan pada organ
tertentu
Efek obat ditentukan oleh kapasitas permeabilitas
sel/jaringan, afinitas reseptor, waktu paruh (T1/2)

Metabolisme Obat
Meliputi proses biokimia (oksidasi, reduksi,
hidrolisis, konjugasi)

Eksresi dan eliminasi


Dalam bentuk obat asli dan metabolit
Ekresi melalui : urin, feses, empedu, keringat, air
liur
Detoksifikasi/inaktivasi (fenobarbital, fenasetin,
asetaminofen)
Pengaruh obat-obat lain serta asam/basa

Interaksi Obat
OTT (Obat Tidak Tersatukan)
Kimia
Fisika
Farmakologi
Efek Kombinasi
Antagonis dan subaditif
Sinergis (sinergis aditif dan sinergis
superaditif/potensiasi)
Toleransi/habituasi

Dosis/Takaran
Ukuran/konsentrasi obat yang diharapkan dapat
mempunyai efek kerja/daya terapi pada orang
dewasa

Macam-macam dosis
Dosis lazim/usual dose
Dosis maksimal (TM)
Dosis toksik
Dosis letalis
Dosis kuratif
Dosis kombinasi (TM Berganda)

Perhitungan TM untuk Anak-anak


Rumus Young
(anak 8 tahun)
tahun, orang dewasa : 20 tahun)
Rumus Dilling
(anak > 8 tahun)
Rumus Talbot
(Berdasarkan luas permukaan tubuh)
(Lpb orang dewasa = 1,73 m2)
Rumus Fried
(bayi 1 tahun dalam bulan)

Perhitungan TM untuk Anak-anak


Rumus Clark
(berdasarkan berat badan dalam pon)

Rumus Evans
anak-anak
n = umur yang akan datang
untuk obat antiinfeksi.antibakteri
n = umur anak sekarang
untuk obat sensitif (opiat)
n = umur yang sudah lewat

Penyerahan Obat (Resep)


Resep/recipe : ambilah
Precription (prae = sebelum; scribo =
menulis)

Resep terdiri dari :


Tanda R/
Subscriptio (nama, alamat, SIP, jam praktek
dokter)
Inscriptio (nama dan jumlah obat)
Signa (aturan pakai)
Signatura
Nama pasien dan umur (anak-anak)
Alamat pasien (jika ada narkotika)

Cara Pembuatan Obat


Melibatkan ilmu-ilmu pengetahuan :
Kimia organik (bahan-bahan kimia)

Kimia fisik (reaksi, stabilitas)

Biokimia (kerja obat)

Bakteriologi (penyakit)

Fisiologi (efek pada tubuh)

Statistik (jumlah, waktu kerja obat)

Formula Umum :
Zat aktif/zat berkhasiat
Zat tambahan/zat farmasetik/zat pembantu
Aturan pembuatan obat tercantum dalam farmakope

Cara Penyimpanan obat yang baik


Cahaya, kelembaban, kontaminasi, tanggal
kadaluarsa antibiotik
1. Obat yang mudah menguap
2. Obat yang menyerap CO2
3. Obat higroskopis
4. Vaksin
5. Preparat galenika
6. Kapsul
7. Salep
8. Serbuk
9. Obat minum
10. obat tetes

Pengukuran obat-dosis tepat


Ukuran yang dipakai
Padatan : gram, miligra
Cairan : xx, mL, liter (BJ)

Tube, pulv, syrup, Fl (fles), gtt, ampul

Angka romawi : X, L, M

Timbangan
Timbangan besar (timbangan gram, > 1 gram)
Timbangan kecil (timbangan halus/timbangan mg, < 1
gram)
Timbangan kasar (menimbang > 1 kg)
Penimbangan
Untuk setengah padat : perkamen dilapisi parafin
Untuk zat-zat kental : perkamen/cawan penguap

Cairan : gelas ukur (cc), botol/cawan penguap (gram)

Pengukuran obat-dosis tepat


Pembungkusan
Serbuk, kapsul, cairan, setengah padat
Ukuran sendok
Sendok teh/cth (3ml)
Sendok kecil/SK (5ml)
Sendok bubur/Cp (8ml)
Sendok makan/C (15ml)

Etiket
Pemberian Etiket
Biru : Obat luar
Putih : Obat dalam
Etiket memuat
Nama dan alamat apotek
Nama dan SIK Apoteker
Nomor dan tanggal resep
Nama pasien
Signa
Label Obat luar untuk obat luar

Sediaan Bentuk Padat


(serbuk/pulvis/powder/poeder/pulveres)

Definisi
Serbuk adalah bahan tunggal dan
campuran/racikan
untuk pemakaian dalam (internal) atau luar
(eksternal) dengan zat pembawa
Penggolongan
Bentuk
Derajat halus
Tujuan penggunaan

Bentuk

Pulvis : jumlah besar tak terbagi

Pulveres : terbagi, dalam bungkusan atau


cangkang

Derajat halus
Sangat kasar, Kasar, Agak kasar, Agak halus, Sangat
halus, Sangat halus sekali

Tujuan Penggunaan

Pulvis sternucatorius, isinya untuk zat-zat yang


mudah menguap

Pulvis dentivisius, untuk memoles atau


mebersihkan gigi

Pulvis venocartorius, untuk berbangkis

Serbuk curah, sebagai antasid dan laksatif

Keuntungan
Dapat diberikan dalam jumlah dan dosis besar
Lebih mudah ditelan daripada tablet dan
kapsul
Lebih mudah diabsorpsi daripada ablet dan
kapsul
Kekurangan
Rasa pahit dan kurang enak
Tidak sesuai untuk zat-zat yang hidroskopis
dan mudah teroksidasi
Tidak sesuai untuk lambung

Pengayakan

Serbuk sangat kasar : serbuk dengan derajat halus


5/8

Serbuk kasar : serbuk dengan derajat halus 10/40

Serbuk agak kasar : serbuk dengan derajat halus


22/60

Serbuk agak halus : serbuk dengan derajat halus


44/85

Serbuk halus : serbuk dengan derajat halus 80

Serbuk sangat halus : serbuk dengan derajat halus


120

Serbuk sangat halus sekali : serbuk dengan derajat


halus 200/300

Penyerahan

Pulveres, dibungkus dalam kertas perkamen


dan dimasukkan dalam doos powder

Untuk zat higroskopis dan mudah menguap,


dalam pot gelas
Untuk pulvis tidak terbagi, untuk oral (botol
mulut lebar), untuk obat luar (kaleng
berlubang)

Kapsul/ Capsul/ Capsulae Operculatae


Definisi
Berupa serbuk setengah padat atau cairan yang
dimasukkan ke dalam suatu wadah atau
cangkang yang tertutup (capsulae
operculatae)
Bentuk
Lonjong, bulat, oval
Ukuran Kapsul
Besar : 0, 00, 000
Kecil : No. 1, 2, 3

Penggolongan

Kapsul keras, terbuat dari gelatin dan air


Kapsul lunak atau kenyal, dibuat dari gelatin
tapi ditambahkan pelunak gliserin atau
sorbitol
Kapsul terbuat dari tepung (Capsulae
amilaceae), dibuat dari amilum dan air,
biasanya digunakan tepung jagung, beras
atau singkong
Kapsul salut enterik, yaitu kapsul yang disalut
sedemikian rupa sehingga tidak larut dalam
lambung tapi pecah di usus halus

Keuntungan

Untuk zat-zat yang rasa dan baunya tidak


menyenangkan

Bahan dimasukkan secara murni tanpa bahan tambahan

Zat berkhasiat bekerja cepat

Warna kapsul menunjukkan jenis obat yang ada di


dalamnya

Karena kapsul terbuat dari gelatin atau amilum,


biasanya bersifat inert, mudah dicerna dan mudah
ditelan

Pada kelembaban tinggi, kapsul akan berubah bentuk


menjadi lembek. Pada kelembapan rendah, kapsul
rapuh dan mudah pecah. Karena itu kapsul ditempatkan
pada pot gelas

Bentuknya menarik

Tablet/ Tabulae Compressae


Definisi
Tablet adalah sediaan padat mengandung
bahan obat
dengan atau tanpa bahan tambahan
Bentuk
Pipih, Cembung
Jenis
Tablet salut gula/dragee
Tablet salut selaput
Tablet salut enterik

Cara penggunaan

Tablet kunyah

Tablet sublingual

Tablet bukal

Tablet hipodermik

Talet effervescent

Tablet hisap atau trochisci

Tablet sisip atau pellet

Cara pembuatan

Cetak langsung

Granulasi kering

Granulasi basang

Formula Umum
Zat berkhasiat
Zat pengisi
Zat pengikat
Zat penghancur
Zat pelincir
Zat pewarna
Zat perasa
Zat penyalut

Pil/Pilulae
Definisi
Bentuk sediaan padat bulat atau bulat telur,
mengandung bahan obat, dimaksudkan untuk
Per oral dengan berat 125 mg/pil
Formula Umum
Zat berkhasiat
Zat pengisi
Zat pengikat
Zat penabur
Zat penyalut

Cara Menghitung Zat Tambahan


1.

Zat berkhasiat 4 g tiap 30 pil


PSG/PGA/tragkan g tiap 30 pil, succus liquiritiae 1 g dan
pembasah aqua gliserinata.

2.

Zat berkhasiat > 2 gram tetapi < 4 gram,


Ditambahkan
a. Zat pengikat pulvis hom arabicum, tragakan gram
untuk 30 pil
b. Succus liquiritiae 1 gram untuk 30 pil

3.

Zat berkhasiat > 4 gram


a. Zat pengisi tidak diperlukan
b. Zat pengikat : gliserin, tragakan

4.

Zat berkhasiat terurai oleh air


a. Zat pengikat adeps lanae atau vaselin album
b. Zat pengisi kaolin

Cara Menghitung Zat Tambahan


5. Zat berkhasiat higroskopis
Harus diganti dengan zat yang sudah
dikeringkan (eksikatus)
6. Zat berkhasiat ekstrak kental
Ekstrak harus dikeringkan lalu ditambahkan
radix liquiritiae
7. Zat oksidator
Untuk zat oksidator digunakan bolus alba,
cairan
pengikatnya adeps lanae atau vaselin

Granul/granula
Definisi :
Sediaan pil yang sangat kecil dengan berat 30 mg
dan bila tidak disebut apa-apa berarti zat
berkhasiat 1 mg dan zat tambahan/pengikat 3 mg
per granul
Granul putih : laktosa, PGS/campuran GOM
dengan laktosa
Granul coklat : succus liquritiae 3 mg dan radix
liquiritiae 22 mg

SEDIAAN CAIR
Internal/Obat minum/Potio
Eksternal/Obat luar/Topikal

Sediaan berupa liquid atau semi liquid

FORMULA UMUM

1. Zat Berkhasiat (solute)


2. Pelarut/Zat pembawa/Solvent
a. Pelarut lain
Isopropil miristat
Isopropil palmitat
Karosen
Xylene
Parafin cair
Minyak tumbuh-tumbuhan
Minyak lemak

b. Air/aquadestilata/H2O

Air murni
Air suling
Air keran
c. Alkohol/Etanol/Etil alkohol/Spiritus
Alkohol
Spiritus dilutus
Spiritus fostios
d. Gliserin
Gliserin spisum

Zat tambahan: etanol, sorbitol

Pembantu pelarut/cosolvent

Buffer : karbonat, sitrat, glukonat, laktal, fosfat


Zat pengawet : Nip-Nip, assam benzoat, BHA, BHT, Na-sulfit,
Na-bisulfit
Syarat : tidak berbau, stabil, tersatukan dengan zat yang
lain
Corrigens
Saporis

rasa, contoh : sukrosa, gliserin, sorbitol

Koloris

warna, contoh : karoten, klorofil, antosianin

Odoris

aroma, contoh : asam sitrat, asam tartrat 0,25%

Antioksidan
untuk larutan yang menggunakan minyak-minyak lemak
contoh : propil galat, propil hidroksi toluen

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN


KERUGIAN

KEUNTUNGAN

DOSIS MERATA
ABSORSPI CEPAT
DAPAT DIBERIKAN
PADA ANAK DAN
MANULA

ADA KEMUNGKINAN
MEMISAH
EMULSI DAN
SUSPENSI
MUDAH DITUMBUHI
MIKROORGANISME
DOSIS KADANG TIDAK TEPAT

TIDAK MENGIRITASI HARUS DIKOCOK DAHULU


MUKOSA LAMBUNG PENGEMASAN,
PENYIMPANAN, DAN
PENGANGKUTAN KURANG
PRAKTIS

LARUTAN/SOLUTIO
Bentuk sediaan cair yang mengandung
satu atau lebih zat berkhasiat yang larut
dalam suatu pelarut
Contoh :
Solutio citratis magnesii ( Magnesium
sitrat dalam air)

MIXTURA/MIKSTURA
Bentuk sediaan cair/larutan dari dua
atau lebih zat dalamsuatu pelarut
Contoh :
Mixtura citratis magnetici (Magnesium
sitrat, Sirupus simplex Spiritus citri)

KELARUTAN
Adalah jumlah gram zat terlatur dalam
sejumlah ml pelarut
KELARUTAN

DINYATAKAN DALAM %B/V

PROSES KELARUTAN
Kohesif
Daya tarik menarik

DAFTAR KELARUTAN
Sangat mudah larut
Mudah larut

=1: 1

Larut
Agak sukar larut
Sukar larut

= 1 : 10-30

= 1 : 10
= 1 : 30-100
= 1 : 100-1.000

Sangat sukar larut


= 1 : 1.000-10.000
Tidak larut/Praktis tidak larut
= 1 : >10.000

CARA MENINGKATKAN KELARUTAN

Penggerusan
Pengadukan atau pengocokan
Penambahan dapar
Kompleksasi
Kodifikasi secara kimia

SIRUP/SYRUP/SIRUPUS

Larutan pekat dari gula atau pengganti gula dengan atau tanpa
obat atu pewangi
JENIS SIRUP
Sirup obat
Larutan manis, kental, dan jernih mengandung 10% sirupus
simplex
Sirup paling sederhana, terdiri dari
Sakarosa

60-80%

Metil paraben

0,25%

Air

100%

ad

Sirup beraroma
Sirup yang memiliki aroma tertentu, contoh : sirop coklat
Dry sirup :
Bentuk sirup yang kering(serbuk/granul)
Harus diracik kembali dengan aquades
Untuk obat yang tidak tahan lama dalam bentuk larutan

FORMULA UMUM SIRUP


Zat berkhasiat
Saccharosa/Gula/Sirupus
simplex
Corrigens
Zat pengawet
Aqua destilata

CARA PEMBUATAN SIRUP


Zat yang dilarutkan
Untuk zat yang kurang larut dipanaskan
atau ditambah zat pensuspensi
Busa dihilangkan dengan penyaringan
Cara perkolasi
Menggunakan perkolator : melewatkan
cairan obat dalam air ke dalam kolom
kristal sukrose denga cara lambat,
selanjutnya perkolat ditampung

ELIKSIR/ELIXIR
Larutan hidroalkohol yang jernih dan manis,
digunakan untk penggunaan oral, diberi rasa
dan aroma yang sesuai
FORMULA UMUM ELIKSIR

Zat berkhasiat

Alkohol
10 25%
Sirup
10%
Corrigens
Aquades ad 100%

Larut air
Larut alkohol

DROPS/OBAT TETES
ORAL/INTERNAL
Berupa larutan jernih, kental seperti
sirup, eliksir, suspensi atau larutan jernih
EKSTERNAL
Tetes hidung/Guttae nasales
Tetes mata/Guttae ophtalmicae
Tetes telinga/ Guttae auriculares

TETES HIDUNG/GUTTAE
NASALES/NASAL
DEKONGESTAN/OTTO GUTTAE
Berupa larutan dalam botol tetes/semprot

Untuk menghilangkan penyumbatan pada mukosa


hidung

TETES MATA/GUTTAE
OPHALMICA/OCULO GUTTAE
Dibagi menjadi :
Collyrium/koliria = cuci mata
Oculenta

= salep mata

Steril
Multiple dose
Harus memperhatikan tonisitas

TETES TELINGA/GUTTAE
AURICULARES/OTTO GUTTAE
Digunakan untuk membersihkan,
mengobati infeksi, peradangan pada telinga
Berbentuk larutan atau suspensi atau salep
cair

LINCTUS / OBAT JILAT


Drops
Kental
Bisa berupa sirup, suspensi,
emulsi
Langsung diteteskan pada lidah
Rasa manis
Biasanya untuk anak-anak

SEDIAAN CAIR DOSIS


TUNGGAL
Larutan pengganti cairan tubuh (infus/oralit)
Draught : obat yang diminum dalam jiumlah
banyak sekaligus, biasanya untuk laksan, obat
cacing, emetika

SEDIAAN CAIR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


TENGGOROKAN
OBAT KUMUR/GARGARISMA/GARGLE
Larutan bersifat antiseptik untuk menghilangkan bau mulut,
sariawan
Tidak boleh ditelan
Biasanya dibuat dalam konsentrasi tinggi/pekat
Etiket biru
COLLUTIO ORIS
Merupakan obat cuci mulut
Membersihkan dan menghilangkan bau mulut
Mengandung deodorant
Etiket biru

OBAT OLES
Digunakan pada bibir
Isi : antiseptik
Bentuk harus kental,
supaya tahan lama
Contoh : Borogliserin

OBAT SEMPROT TENGGOROKAN/NEBULA/NEBULIZER

Bekerja terhadap selaput lendir


tengorokan dan hidung
Biasa untuk asma

SEDIAAN CAIR UNTUK TOPIKAL/REKTAL


TOPIKAL

Spray hidung
menghilangkan sumbatan pada
hidung = dekongestan
Kulit
untuk menghindari sinar
matahari=sunscreen
Spray untuk kulit
untuk kutu air, jamur

LOTION/LOSIO/LOTIO/OBAT CUCI

Terdiri dari zat padat halus yang tidak


larut, didispersikan dalam zat pembawa
Berbentuk suspensi atau emulsi
Syarat : menyebar cepat, luas, merata,
capat kering, dan tidak meninggalkan
lapisan tipis pada kulit
Etiket KOCOK DAHULU

LINIMENTUM/OBAT GOSOK
Larutan dalam alkohol atau dalam lemak
Dapat berupa emulsi, larutan atau
suspensi
Etiket KOCOK DAHULU

COLODION
Sediaan cair kental dan jernih
Terdiri dari piroksilin 4% dalam alkohol
dan eter
Mudah menguap
Bila dioleskan akan meninggalkan
lapisan pada kulit

JELY/JEL
Massa lengket transparan,
jernih
Pembentuk jel : metil
selulosa, tragakan
Biasa digunakan sebagai
pembawa

OBAT SEMPROT VAGINA/VAGINAL


DOUCHE
Larutan yang disemprotkan pada vagina
Sebagai antiseptik, antibakteri
Disimpan dalam keadaan pekat, harus
diencerkan pada waktu digunakan

OBAT POMPA/ENEMA/CLYSMA
Larutan yang dimasukkan ke dalam
rektum dengan cara memencet botol
sehingga keluar dengan kasar zat
berkhasiat tertentu
Zat pembawa : larutan Na fosfat, Na
bisulfit, gliserin, minyak mineral (cuci
perut)
Contoh : Stesolin (obat jantung)

TINCTUR TOPIKAL
Tinctur yang digunakan secara topikal
Berbentuk larutan jernih dengan pelarut
atau pembantu pelarut
Biasanya mengandung antiseptik
Zat pembawa
Contoh
Iodium tinctur
Tinctur mertiolat

: Akohol

Anda mungkin juga menyukai