Anda di halaman 1dari 10

Skenario 6

Seorang wanita 60 tahun datang ke UGD dengan keluan muntah-muntah


sudah 2 hari. Dari anamnesis lebih lanjut didapati : muntah muntah apa yang
dimakan , muntah fecal (-), perut terasa kembung, dan makin lama makin
membesar, nyeri diperut bersifat hilang timbul, tidak BAB dan flatus sejak 2 hari
yang lalu, riwayat buang air besar berdarah (-), berlendir (-). Riwayat operasi
histerektomi 5 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum lemah, dehidrasi ringan TD 105/70
mmHg, RR 24x/mnt, nadi 92x/mnt.
Pemeriksaan abdomen :
Inspeksi : perut distensi, darm counter (+), dan tampak bekas operasi di linea
mediana abdomen.
Palpasi : terasa sakit dengan lokasi yang tidak jelas, defans muscular (-)
Perkusi : timpani di seluruh lapangan abdomen
Auskultasi : sesekali peristaltik meningkat, darm steifung (+), metalic sound (+)
Colok dubur : sphinter ani longgar, ampulla kosong, sarung tangan darah dan
lendir (-), mukosa licin
Laboratorim : Na 125 mEq/L; Kalium 3,9 mEq/L, CL 119 mEq/L, HB 13,5 gr%,
leukosit 7500 /mm3, Ht 41 %, Trombosit 280.000 ?mm3, Ureum 52 mg?dl,
creatinin 1,8 mg?dl
Foto abdomen 3 posisi : gambaran usus yang melebar, air fluid level (+), free air
(-)

Analisa istilah
Muntah fekal adalah keluarnya sisa metabolisme tubuh
berupa bowel (feses) melalui mulut
Histerektomi adalah operasi pengangkatan kandungan
(rahim, uterus) seorang wanita.
darm contour (gambaran usus).
darm steifung (gambaran gerakan usus)
Flatus:gas atau udara dalam saluran cerna yang di
keluarkan melalui anus
Metalic sound:suara seperti logam
Abdomen distensi:keadaan melebar atau membesar
atau proses peningkatan tekanan abdominal yang
menghasilkan peningkatan tekanan dalam perut dan
menekan dinding perut
Defence muscular:regangan atau kekuatan otot yang
menyertai peradangan setempat

Kemungkinan diagnosa
Pembagian ileus
Ileus paralitik
Ileus obstruksi

LI
1.Defenisi,gejala kinis,lab,penatalaksanaan
ileus obstruktif
2.Diagnosa,pem
radiologi,epidemiologi,prognosa,komplika
si ileus obstruktif
3.Ileus paralitik(dari defenisiprognosa)
4.DD
5.CPPM
6.Topic tree dan pem.fisik ileus obstruktif

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Tes laboratorium mempunyai keterbatasan nilai
dalam menegakkan diagnosis, tetapi sangat
membantu memberikan penilaian berat ringannya
dan membantu dalam resusitasi. Pada tahap awal,
ditemukan hasil laboratorium yang normal.
Selanjutnya ditemukan adanya hemokonsentrasi,
leukositosis dan nilai elektrolit yang abnormal.
Peningkatan serum amilase sering didapatkan.
Leukositosis menunjukkan adanya iskemik atau
strangulasi, tetapi hanya terjadi pada 38% - 50%
obstruksi strangulasi dibandingkan 27% - 44%
pada obstruksi non strangulata.

Hematokrit yang meningkat dapat


timbul pada dehidrasi. Selain itu
dapat ditemukan adanya gangguan
elektrolit. Analisa gas darah mungkin
terganggu, dengan alkalosis
metabolik bila muntah berat, dan
metabolik asidosis bila ada tanda tanda shock, dehidrasi dan ketosis

PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Adanya dilatasi dari usus disertai gambaran
step ladder dan air fluid level pada foto
polos abdomen dapat disimpulkan bahwa
adanya suatu obstruksi. Foto polos abdomen
mempunyai tingkat sensitivitas 66% pada
obstruksi usus halus, sedangkan sensitivitas
84% pada obstruksi kolon. Pada foto polos
abdomen dapat ditemukan gambaran step
ladder dan air fluid level terutama pada
obstruksi bagian distal. Pada kolon bisa saja
tidak tampak gas. Jika terjadi stangulasi dan
nekrosis, maka akan terlihat gambaran berupa
hilangnya mukosa yang reguler dan adanya
gas dalam dinding usus.

Udara bebas pada foto thoraks tegak


menunjukkan adanya perforasi usus.
Penggunaan kontras tidak dianjurkan
karena dapat menyebabkan peritonitis
akibat adanya perforasi. CT scan kadang
- kadang digunakan untuk menegakkan
diagnosa pada obstruksi usus halus
untuk mengidentifikasi pasien dengan
obstruksi yang komplit dan pada
obstruksi usus besar yang dicurigai
adanya abses maupun keganasan

Komplikasi ileus antara lain :


1. Nekrosis usus
2. Perforasi usus
3. Sepsis
4. Syok-dehidrasi
5. Abses
6. Sindrom usus pendek dengan
malabsorpsi dan malnutrisi
7. Pneumonia aspirasi dari proses muntah
8. Gangguan elektrolit
9. Meninggal

referensi
dr. Rachmat M. Mulyana, Sp. Rad. 2008.
Radiologi di Bidang Kegawatdaruratan.
http://medicalanswer.multiply.com/journ
al/item/6/Radiologi_di_bidang_kegawat_
daruratan. Akses 15/11/2008
Anonymous. 2008. Obstruksi ileus.
http://adialong.blog.friendster.com/2008/10/obst
ruksiileus/. Akses 15/11/2008.

Anda mungkin juga menyukai