Anda di halaman 1dari 26

PIVOT POINT

Masih kaitannya dengan support dan resistance, kalau tadi sudah kita bahas bahwa salah satu
cara menentukan support dan resistance adalah dengan cara manual, yaitu melihat pergerakan
historik dalam chart. Sekarang, bisakah Anda menjawab; bagaimana caranya menentukan
support dan resistance pada saat belum ditemukannya chart?
Memang, perdagangan di lantai bursa sudah ada sejak berabad-abad silam. Namun,
bagaimana bisa support dan resistance sudah ada sejak zaman dahulu dan validasinya masih
berlaku hingga saat ini? Padahal yang kita tahu, chart baru ada dan populer pada awal tahun
1980an? Intinya, bagaimana cara para trader di era sebelum tahun 80an menentukan support
dan resistance? Ya, jawabannya adalah Pivot Point!
Pada bab ini Saya akan mengulas sedikit tentang penentuan support dan resistance
berdasarkan cara yang tradisional dan matematis yang disebut dengan Pivot Point Method
(PPM). Walaupun pada faktanya metode ini semakin lama semakin ditinggalkan, namun
bukan berarti dengan serta merta Anda bebas mengabaikannya. Bukankah memahami lebih
baik ketimbang sekadar mengetahui?

Pivot Point Method


Sesuai dengan arti katanya: titik poros, pivot point merupakan titik dimana harga diyakini
akan mendapat perlawanan jika telah mencapai titik ini. Hal ini sama seperti yang ada pada
support dan resistance, bahwasannya akan ada kecenderungan harga berbalik arah jika telah
mencapai pivot point tertentu. Dan, jika menembus, harga akan cenderung mengarah ke pivot
point selanjutnya.
Yang membedakan pivot point dengan support dan resistance yang telah kita pelajari
sebelumnya adalah cara menentukannya yang menggunakan perhitungan manual dengan
acuan kondisi harga dari sesi sebelumnya. Harga yang menjadi perhitungan yaitu: harga
penutupan (close), harga terendah (low), dan harga tertinggi (high).
Berikut formula perhitungan pivot point secara lengkap:

Ilustrasi:

Bisa Anda lihat bagaimana penentuan support dan resistance yang sepenuhnya matematis ini.
Pada perkembangannya, sekalipun masih ada trader yang melakukan, metode ini seringkali
direvisi dengan menyesuaikan support dan resistance yang terlihat jelas secara visual
sehingga bisa dibilang metode ini sudah tidak lagi memadai.
Meskipun demikian, Saya tidak pernah mengatakan metode ini tidak penting untuk Anda
ketahui. Jelas, walaupun memang tidak salah jika Anda memilih untuk tidak mempelajari
pivot point ini tapi itu akan secara tidak langsung mengurangi kualitas pengetahuan Anda

mengenai dunia trading. Paling tidak, dengan ini saya mengupayakan Anda sudah tidak lagi
buta atau ngeblank jika ada yang menanyakan pivot point kepada Anda.

Pivot Points dalam trading


Tujuan utama menggunakan pivot point adalah untuk menentukan level support dan
resistance yang paling penting. Selain itu, dengan bantuannya, para trader menganalisa
kecenderungan pasar saat terjadi pergerakan menyamping, sekaligus di dalam masa tren yang
kuat. Ini dapat dianggap bahwa saat harga menjauhi pivot point, maka akan terjadi
pengulangan pergerakan harga dari pivot point sebelumnya dalam waktu dekat. Jika harga
melampaui titik tersebut, maka harga tersebut akan melanjutkan pergerakan, paling tidak,
hingga pivot point berikutnya.

Jenis-jenis titik
Terdapat beberapa cara utama untuk menghitung pivot point. Masing-masing
memiliki fitur, batasan dan pengikutnya sendiri. Perkenankan kami untuk
memperkenalkannya dalam sebuah daftar:

Sistem standar;

Pivot point Woodie;

Pivot point Camarilla;

Matematika Murrey;

Pivot point Fibonacci;

Level harga per jam.

Sistem standar

Cara ini adalah yang paling populer di antara para trader karena kesederhanaan dan
keefisienannya. Pertama-tama, di dalam sistem ini, dengan bantuan perhitungan ratarata aritmetika sederhana dari harga Previous High, Previous Low dan Close pada sesi
trading sebelumnya, pivot point dasar (utama) diperhitungkan. Kemudian,
berdasarkan perhitungan tersebut, level resistance (R) dan support (S) utama
diperhitungkan. Umumnya, untuk menghitung pivot point harian, data yang
digunakan adalah data pada saat penutupan sesi New York (16:00 EST):

Pivot Point = (Previous High + Previous Low + Previous Close) / 3;

Level Resistance 1 = (2 * Pivot Point) Previous Low;

Level Resistance 2 = Pivot Point + (Previous High Previous Low);

Level Resistance 3 = Previous High + 2 * (Pivot Point Previous Low);

Level Support 1 = (2 * Pivot Point) Previous High;

Level Support 2 = Pivot Point (Previous High Previous Low);

Support Level 3 = Previous Low 2 * (Previous High Pivot Point).


Sistem ini merupakan landasan dari semua jenis pivot point yang berbeda. Pada saat
yang bersamaan, dikarenakan perhitungan matematisnya, terkadang sistem ini
melewatkan titik resistance dan support yang penting.

Pivot point Woodie


Berbeda dengan cara-cara lainnya, yang hanya menggunakan 3 opsi - Previous High,
Previous Low dan Previous Close, pivot point Woodie juga mempertimbangkan
Previous Open. Pengikut cara ini berpikir bahwa titik-titik ekstrem seringkali
menunjukkan perubahan perangai dari para trader, sehingga mereka dianggap tidak
terlalu penting dibandingkan dengan Previous Close dan Previous Open. Namun
demikian, terlepas dari keuntungan dan kesederhanaan penggunaannya ini, pivot point
Woodie tidaklah terlalu populer seperti, sebagai contoh, pivot point Fibonacci,
Camarilla atau Murrey. Selain itu, cara ini tidak menawarkan strategi apapun,
dibandingkan dengan perhitungan yang lebih teliti lainnya dan fakta inilah yang
membuat cara ini kurang berguna untuk para trader profesional.

Pivot point Camarilla


Indikator yang lebih maju, berdasarkan Pivot Point. Setiap titik adalah sinyal dari
beberapa aktivitas, jadi indikator ini berbeda dari indikator garis utama lainnya.

H5 = (Previous High / Previous Low) * Previous Close;

H4 = Previous Close + 1.5 * (Previous High Previous Low);

H3 = Previous Close + 1.25 * (Previous High Previous Low);

L3 = Previous Close 1.25 * (Previous High Previous Low);

L4 = Previous Close 1.5 * (Previous High Previous Low);

L5 = Previous Close (H5 Previous Close).


Kisaran L3-H3 membatasi koridor dalam harga. Jika harga menjauhi batasan-batasan
ini dan sering mencapai sisi yang berlawanan, jika penawaran harga menembus level
L4 atau H4, kemudian trading bergerak pada tren tertentu, maka take profit masingmasing ditempatkan di dekat titik L5 atau H5. Dalam hal ini, maka garis H3 dan L3
berperan sebagai titik stop.

Matematika Murrey
Indikator ini terdiri dari 9 garis berjarak sama, utamanya adalah dari yang berbasis
titik 4/4 dan di luar titik resistance dan support (masing-masing garis 8/8 dan garis
0/8). Setiap titik mengasumsikan memberlakukan strateginya sendiri. Berdasarkan
teori Gann, indikator ini agak sulit untuk dimengerti dan digunakan. Namun, sebuah
nilai tambah yang pasti, adalah tingkat fleksibilitasnya dan tingkat efisiensi yang
besar pada siklus pasar.

Pivot point Fibonacci


Ini adalah pengembangan dari sistem standar pivot point, di mana untuk perhitungan
perbedaan Previous High dan Previous Low yang lebih akurat, sistem ini dikalikan
dengan koefisien Fibonacci.

Pivot Point = (Previous High + Previous Low + Previous Close) / 3;

S1 = Pivot Point 0.382 * (Previous High Previous Low);

S2 = Pivot Point 0.618 * (Previous High Previous Low);

S3 = Pivot Point 1 * (Previous High Previous Low);

R1 = Pivot Point + 0.382 * (Previous High Previous Low);

R2 = Pivot Point + 0.618 * (Previous High Previous Low);

R3 = Pivot Point + 1 * (Previous High Previous Low).

Level harga per jam


Digunakan untuk trading intraday, terutama untuk scalping. Cara menghitung titik-titik ini
sama, seperti dalam bentuk standar, perbedaannya hanya untuk menghitungnya, kami
menggunakan High, Low dan Close dari jam sebelumnya. Karena dikhususkan untuk rentang
waktu yang kecil, pivot point ini tidak digunakan untuk trading menengah dan jangka
panjang.

Belajar Teori Fibonacci


Tanggal: Mar 2010 Share This
Leonardo Fibonacci lahir sekitar tahun 1170 dari seorang pedagan Italia kaya bernama
Guglielmo fibonacci.
Sebagai seorang anak muda, Fibonacci sangat menggemari bidang matematika dan berhitung.
Dia belajar tengtang sistem angka Hindu dan Arab, dimana dia mendapat bahwa sistem
tersebut lebih sederhana bila dibandingkan sistem Romawi, serta lebih mudah dalam
penghitungan.
Dan pada usianya yg ke 32 tahun 1202 dia mulai memperkenalkan sistem Angka(hinduarab) ke dataran Eropa. Fibonacci juga memperkenalkan sistem aritmatika yang masih
kita gunakan sampai sekarang ini, yaitu dasar 10 digit, kosong, koma, decimal dan
pecahan.
Dan masih banyak lagi model-model hitungan dan persamaan matematika yang ditemukan
oleh fibonacci. Diantaranya yg kemudian paling dikenal adalah apa yang disebut dengan
deret atau urutan fibonacci.
Deret fibonacci muncul dengan rangkaian: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144 ...
Rangkaian angka ini diperoleh dengan dimulai angka 1 diikuti oleh 2 dan kemudian
menambahkan 1 + 2 untuk mendapatkan 3. Kemudian, penambahan 2 + 3 untuk
mendapatkan 5, dan seterusnya.
Hal yang menarik adalah apabila anda menghitung rasio setelah beberapa angka pertama
maka akan selalu didapatkan nilai decimal .618
Contoh: 55 / 34 = .6176
Contoh: 144/89 = .6179
Hal yang menarik berikutnya
contoh: 34/ (1+ 1+ 2+ 3+ 5+ 8+13+ 21+34) = .38
contoh: 89/ (1+ 1+ 2+ 3+ 5+ 8+13+ 21+34+55+89) = .38
Dari deret yang ditemukan oleh fibonacci ini secara tidak sengaja muncul secara nyata di

alam, disadari atau tidak apabila kita menghitung cabang dari sebuah pohon maka akan
didapat angka-angka fibonacci, demikian pula pada jumlah kelopak suatu bunga, seperti
contoh bunga aster(rata-rata memiliki 34 atau 35 kelopak, bahkan ada yg sampai 89).
Gak percaya? ... Kapan-kapan kalau Anda sedang ada banyak waktu, iseng-iseng saja
menghitung kelopak/cabang dari tanaman-tanaman yg ada di halaman rumah Anda? :)
Melihat fenomena menarik dari deret fibonacci ini, maka hal ini coba diterapkan dalam
trading forex. Dan setelah dihitung dan dirumuskan(Anda tidak perlu susah2 mencarinya,
serahkan kepada ahlinya) maka didapat nilai
Fibonacci Retracement Levels
0.236, 0.382, 0.500, 0.618, 0.764
Fibonacci Extension Levels
0, 0.382, 0.618, 1.000, 1.382, 1.618
Fibonacci ini sudah sedemikian populer bagi para trader. Sehingga sekarang ini hampir
semua platform trading ada fasilitas kalkulator fibonacci, yang akan secara otomatis
menghitung dan tinggal pasang saja.
Fibonacci Retracement Levels
Fungsi dari level ini adalah sebagai informasi Support & Resistance, dimana biasanya trader
akan melakukan open buy/sell setelah harga menyentuh titik-titik level tersebut
Fibonacci Extension Levels
Trader umumnya menggunakan posisi level ini untuk menentukan titik dimana mereka harus
mengambil take profit.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
* Level fibonacci ini hanya bekerja dengan baik saat terjadi suatu tren
* Untuk dapat menggunakan fibonacci Anda harus menentukan ayunan/range harga
terendah dan tertinggi.
Baik mari coba kita lihat contoh latihannya:
Suatu saat Anda melihat bahwa pair AUD/USD sedang dalam tren naik

Disini kita akan mencoba menggunakan fibonacci untuk memprediksi, kapan dan harga yang
bagus untuk open buy. Caranya adalah dengan mengetahui fibonacci retracement level, yg
perlu Anda lakukan adalah dengan menarik dari titik ayunan terendah(swing low) dan titik
ayunan tertinggi(swing high).
Maka akan terlihat Seperti yang dapat Anda lihat dari grafik, tingkat retracementnya adalah
0,7955 (23,6%), 0,7764 (38,2%), 0,7609 (50,0%), 0,7454 (61,8%), dan 0,7263 (76,4%).
Jadi disini kita menanti suatu skenario prediksi bahwa harga akan turun sampai pada
tingkat-tingkat retracement yang juga berarti level support. Lalu harga kembali lagi
naik untuk bergerak sesuai tren semula. Nah mari kita amati pergerakan harga selanjutnya.

Harga bergerak melewati level 23.6%, lalu bergerak bouncing di level 28,2% namun kita lihat
bahwa harga penutupan candle tidak bisa melewati level 38,2%, jadi besar kemungkinan
bahwa ini adalah level support. Kita konfirmasi beberapa saat apakah harga bergerak

naik. Jika ya, segera lakukan open buy.


Terlihat bahwa prediksi kita benar, bahwa harga
kembali naik mengikuti arah tren semula.

Asal-usul teri analisis


gelombang
Di dalam artikel ini, kita akan berbicara tentang salah
satu metode analisis teknikal yang sekarang adalah
salah satu yang paling populer di kalangan para
trader - analisis gelombang (wave analysis). Mari
kita pelajari dasar dan asal metode ini secara rinci.
...Elliott hampir dapat memprediksi dasar ilmu
pengetahuan modern tentang proses alam yang
didasarkan pada prinsip pecahan...
Analisis gelombang ditemukan oleh penulis dan
analitik terkenal dunia Ralph Nelson Elliott 1871-1948. Ia juga adalah seorang penulis dari
serangkaian artikel dan buku yang telah menjadi buku terlaris yang diberi nama "Natures
Law The Secret of the Universe" yang diterbitkan pada tahun 1946. Menurut sudut
pandang Elliott, grafik dari perubahan harga instrumen pasar memiliki sebuah struktur
gelombang. Dan bentuk fluktuasi harga tidak lain adalah sebuah grafik yang menunjukkan
perubahan suasana hati secara psikologis dari sejumlah orang (pelaku pasar). Seseorang lebih
sering didorong oleh emosinya, terutama jika dia seorang trader. Dan emosi yang cukup kuat
terungkap dalam bidang kegiatan manusia yang berhubungan dengan keuangan, di mana di
situ terdapat kedua kemungkinan kehilangan dana Anda dan menghasilkan keuntungan.
Trading di komoditas dan pasar saham juga dapat dikaitkan dengan bidang tersebut.
Kemudian, dari akhir 70-an abad lalu pasar Forex telah juga termasuk kepada mereka. Emosi
manusia secara bertahap berubah dari optimis ke pesimis, dari suatu euforia dan keyakinan
akan masa depan menjadi ketidakpastian ke kekecewaan, rasa takut dan panik saat trading.
Terkadang emosi negatif seperti rasa takut dan keserakahan mengendalikan para pelaku pasar,
karena itu sebabnya perubahan tak terduga dari harga instrumen trading mungkin saja terjadi
di pasar. Perubahan-perubahan ini terlihat seperti gelombang pada grafik fluktuasi harga.
Elliott mengatakan bahwa ada sejumlah model gelombang (pola). Dia memberikan perhatian
secara khusus pada urutan angka-angka Fibonacci.
Unsur-unsur utama dari teori gelombang Elliott adalah geometri dan aritmatika dari angkaangka Fibonacci. Menurut dia, ada sebuah logika jelas yang spesifik di dalam rotasi
gelombang, yang memberikan sebuah kesempatan untuk memprediksi perubahan di masa
depan dalam suasana hati sejumlah orang dan untuk meramalkan perubahan harga pada
khususnya. Peran utama di dalam struktur pergerakan harga menggambarkan lima macam
motif dan tiga jenis gelombang perbaikan.
Fitur lain dari gelombang dan model gelombang adalah kemampuan mereka untuk
membentuk pergerakan harga yang besar dan menciptakan model gelombang yang lebih
besar dengan menggunakan kumpulan gelombang sederhana yang mirip dengan mereka.
Fakta ini menunjukkan sifat pecahan alami dari gelombang. Dengan demikian, Elliott hampir

dapat memprediksi dasar ilmu pengetahuan modern tentang proses alam yang didasarkan
pada prinsip pecahan dalam setengah abad. Dengan menggunakan ilmu ini, memungkinkan
halnya untuk mengidentifikasi dan menggambarkan dengan jelas komponen-komponen dari
model grafis, gelombang yang berulang di dalam kondisi pasar. Elliott sendiri dan para
pengikutnya menamakan dan menggambarkan model-model tersebut, menggambarkan
hubungan di antara mereka. Fenomena ini dijuluki olehnya sebagai "Gelombang pokok". Saat
ini gelombang pokok bukanlah sebuah ilmu pengetahuan, namun tetap berusaha untuk
mencapai tingkat ini. Dan sangat mungkin bahwa teori gelombang Elliott akan menjadi
sebuah ilmu yang baku dalam waktu dekat.
Namun ada keyakinan yang salah bahwa Elliott Wave Principle hanya dapat digunakan untuk
analisis pasar dan fluktuasi harga instrumen trading. Keyakinan ini secara radikal mengurangi
nilai dan prospek dari teori itu sendiri. Menurut Elliott, aktivitas manusia dan aktivitas pasar
hanyalah salah satu dari bagiannya. Selain itu, masih terdapat beberapa masalah dengan
penerapan teori Elliott yang disebabkan oleh sejumlah besar istilah dipertukarkan, yang
muncul karena buku Elliott dan buku-buku milik pengikutnya diterjemahkan oleh orang yang
berbeda pada waktu yang berbeda pula. Itulah sebabnya banyak kritik yang ditujukan kepada
teori ini. Mari kita berharap bahwa semua masalah ini akan diselesaikan dan teori Elliott akan
didistribusikan lebih banyak di kalangan para trader.

Analisa gelombang
Analisa gelombang tidak lain adalah wave theory dari Ralph Nelson Elliot. Dasar teori ini
adalah sebuah asumsi bahwa kondisi psikologis dari perilaku sosial dapat diwakili dengan
bentuk model.
Elliot menggunakan pasar saham sebagai data masukan. Dia menyadari bahwa lintasan dari
pergerakan harga menunjukkan gambar terstruktur dari keseimbangan antara penawaran dan
permintaan. Berdasarkan hal ini, Elliot menemukan sebuah cara unik untuk menganalisa
pasar dengan kemungkinan untuk menggunakannya pada pasar mata uang Forex. Dia
mengidentifikasi lebih dari sepuluh model grafis dari pergerakan harga yang kemudian dia
namakan waves, yang mana oleh karenanya, nama wave analysis muncul.
Prinsip utama dari wave analysis mengatakan bahwa pergerakan harga aset terdiri dari 5
gelombang, setelah di mana model keseluruhan diubah oleh yang lainnya, yang terdiri dari 3
gelombang yang bergerak ke arah yang berlawanan.

Gelombang yang diindikasikan dengan angka dijuluki "cardinal" oleh Elliot dan kemudian
mereka dinamakan "impulse", sedangkan untuk gelombang yang diindikasikan dengan huruf
dijuluki gelombang koreksi atau "triples". Gelombang "2" adalah gelombang koreksi dari
gelombang impulse "1", selanjutnya, gelombang "4" adalah sebuah gelombang koreksi dari
gelombang "3". a-b-c adalah sebuah koreksi terhadap keseluruhan urutan dari model 1-2-3-45. Pada selang waktu yang lebih besar, keseluruhan urutan 1-2-3-4-5 membentuk sebuah
gelombang dari selang waktu tersebut dan membuat gelombang impulse "1","3" atau "5".
Selanjutnya, urutan a-b-c membentuk gelombang koreksi "2" dan "4" dari selang waktu yang
lebih besar.
Elliot merumuskan tiga aturan utama dari wave analysis:

Amplitudo dari gelombang "2" tidak dapat melebihi dari amplitudo gelombang
pertama dan tidak dapat menembus titik awalnya;

Gelombang "3" tidak dapat menjadi amplitudo yang terkecil namun juga tidak
dapat menjadi yang terbesar;

Gelombang "4" tidak dapat menembus bagian atas dari gelombang pertama.

Pergerakan harga melawan arah saat ini dinamakan koreksi. Di dalam wave analysis, ini
disebut corrective waves. Elliot merumuskan aturan utama untuk pergerakan semacam ini,
yang mengatakan bahwa gelombang koreksi tidak dapat menjadi kelima model gelombang,
tidak seperti gelombang impulse. Oleh karena itu, kelima gelombang pergerakan harga
terhadap gelombang selang waktu yang lebih besar tidak dapat menjadi koreksi yang
lengkap, namun hanya menjadi suatu bagiannya saja.
Model koreksi dari pergerakan harga mungkin terlihat berbeda. Ini dapat berupa antara
lonjakan yang tajam terhadap tren saat ini atau sebuah pergerakan harga yang lama dan lebar.
Semua model lain dari perilaku harga dan perputarannya, sekaligus tempat munculnya
berasal dari model dasar Elliot dan mengikutsertakan berbagai macam kombinasi.
Wave analysis adalah sebuah instrumen yang cukup kuat, yang membantu untuk
menghasilkan keuntungan yang baik, yang dapat digunakan pada pasar keuangan seperti
Forex. Namun, hal ini tidaklah terlalu mudah. Kerugian utama dari teori ini adalah Anda
perlu meluangkan banyak waktu untuk memperoleh pengalaman yang berharga dan
menyesuaikan strategi trading yang umum untuk dirimu sendiri, agar dapat diterapkan ke
dalam aktivitas trading sesungguhnya dengan berhasil dan menghasilkan keuntungan yang
layak.
Cara menganalisa pergerakan harga ini umumnya merupakan hal yang tersulit untuk

dipelajari oleh para pemula. Itulah sebabnya, jika Anda ingin menggunakan wave theory
sebagai dasar dari strategi tradingmu, bersiaplah untuk bekerja keras dalam periode waktu
yang lama. Sebagai hasilnya, Anda akan memperoleh sebuah pemahaman yang mendalam
atas situasi saat ini di pasar dan Anda akan mulai mengerti logika dari pergerakan harga, serta
akan secara konstan meningkatkan setoranmu seiring dengan waktu.

Analisa Teknikal Dengan Teori Elliot Wave


Tanggal: Feb 2010 Share This
Ditemukan atau diciptakan oleh seorang berkebangsaan Amerika. Ralph Nelson Elliot, lahir
pada tanggal 28 Juli 1871 Marysville, Amerika. Karirnya sebagai akuntan profesional
membuat Elliot terbiasa dengan data, angka, dan statistik. Hal ini pula yang pada akhirnya
membuat Elliott menemukan sistem analisa pergerakan harga(saham, forex, dsb) yang
sekarang ini sangat populer dikalangan para trader.
Teori yang ditemukan oleh Elliot ini bukan jadi dalam sehari/bulan atau tahun. Namun telah
menghabiskan sebagian besar waktu dalam hidupnya(75 Tahun).
Sistem analisa ini(teori) sekarang dikenal dengan 'Elliot Wave', yang diterbitkan dalam judul
buku 'The Wave Principal'. Secara garis besar Elliot mengemukakan bahwa 'Saham, pasar
diduga berperilaku kacau atau tidak menentu, padahal Tidak'. Lebih lanjut Elliot
menemukan bahwa pola perdagangan di pasar selalu bergerak dalam siklus yang berulang.
Ayunan harga ke atas dan kebawah disebabkan oleh kumpulan psikologi kolektif dari trader
dan ayunan ini oleh Elliott disebut dengan 'Wave' atau gelombang, dan yg menarik Elliot
menyatakan bahwa gelombang ini akan berulang dalam pola-pola yang sama, dan dia
yakin bila Anda mampu mengidentifikasi gelombang maka Anda dapat memprediksi
kemana arah harga selanjutnya.
Apa yang dikemukakan oleh Elliot ini tak ayal membuat para trader sangat tertarik. Dengan
teori ini seakan sangat mudah bagi trader untuk melihat titik-titik dimana harga kemungkinan
di posisi paling mahal atau murah, atau dengan kata lain, hal ini memungkinkan trader
untuk menangkap informasi puncak dan dasar.
Sampai disini, apa yang ada di pikiran Anda? Percayakah Anda?
Jika teori ini benar, seakan akan uang sudah menanti didepan mata Anda?
Tarik nafas dalam-dalam, gak perlu berandai-andai, intinya, hal ini akan menambah wawasan
Anda tentunya, dan tak ada salahnya kita mengetahuinya dengan baik.
Baik, mari kita mulai belajar Elliott Wave.
Sebelum masuk lebih dalam, pertama kita harus mengenal dulu dengan apa
dikemukakan Elliott tentang Fractals. Fractal juga umum digunakan di dunia matematika
dan dikenal dengan "kemiripan diri / self-similarity".
Jadi Fractals adalah suatu struktur, dimana dalam struktur tersebut dapat dibagi
dalam beberapa bagian lebih kecil yang memiliki sifat sangat mirip dengan
keseluruhannya.
Elliot sangat menekankan peranan dari Fractals, mengapa?
Elliot menyatakan bahwa setiap gelombang Elliott adalah Fractals, dan mereka dapat

dibagi dalam gelombang-gelombang Eliiott yang lebih kecil.


Masih bingung dengan Fractals? Perumpamaan yang sederhana dan nyata adalah, dan ini
bisa Anda temukan di sekitar Anda, Kerang laut adalah Fractals, Petir, Awan, bahkan
serpihan salju juga merupakan fractals.
Elliott menyatakan bahwa Pasar yg bergerak dalam tren akan memiliki pola
gelombang, yang dia sebut dengan pola gelombang 5-3. Dimana gelombang 5(fase
pertama) akan diikuti dengan gelombang 3 untuk fase berikutnya.
Mari kita bahas satu persatu

Pola Gelombang 5-3


Pola Gelombang 5 disebut gelombang Impulse ( Impulse Wave),
Gelombang ini dibagi menjadi 5 model gelombang dan disebutkan
masing-masing dengan angka dan berurutan.
Gelombang 1,3,5 disebut dengan motif yang biasanya mewakili arah
trend secara keseluruhan, dan gelombang 2,4 adalah koreksi.
Makna yang terkandung dari masing-masing gelombang:
Gelombang 1: Harga membuat gerakan awal ke atas. Hal ini biasanya disebabkan oleh
sejumlah kecil orang (karena berbagai alasan, baik nyata atau membayangkan) merasa
bahwa harga sedang murah sehingga ini adalah waktu yang tepat untuk membeli. Hal
ini menyebabkan harga naik.
Gelombang 2 : Pada titik ini, cukup banyak orang yang yg semula sudah berada di
gelombang asal(naik) mempertimbangkan harga sudah terlalu tinggi dan mengambil
keuntungan. Mengakibatkan harga bergerak turun.
Gelombang 3 : Gelombang ini biasanya yang terpanjang dan terkuat. Dalam fase ini
saham telah menarik banyak perhatian publik. Berakibat harga semakin melambung,
biasanya harga akan melambung lebih tinggi dibanding pada saat gelombang 1.
Gelombang 4: Pada fase ini sebagian orang melakukan aksi ambil untung, dan merasa
harga telah mahal. Namun ada sebagian orang yg masih merasa bahwa harga masih
dalam tren naik(bullish), jadi gelombang ini cenderung masih lemah.
Gelombang 5: Ini adalah fase dimana harga sudah terlalu tinggi untuk dikoleksi/dibeli,
dan daya yg mampu membuat harga terus naik adalah karena histeria semata.
Perlu diketahui bahwa panjang dari masing2 gelombang tidak selalu sama persis sesuai
dengan perbandingan yang ada pada gambar, bisa lebih panjang atau lebih pendek, itu wajar.

Koreksi ABC
Selanjutnya Elliot menjabarkan bahwa pola gelombang 5
diatas akan diikuti dengan gelombang 3, pola koreksi ABC.
Lihat pada gambar dibawah

Tren harga naik/Bullish

Tren harga turun/Bearish

Menurut Elliott, ada 21 pola koreksi ABC mulai dari yang sederhana sampai dengan yang
paling kompleks. Wah repot ya kalau sampai ada 21 macam, gimana cara menghapalkannya.
Untungnya Elliot sudah menyederhanakan dan merumuskan ke dalam pola yang jauh
lebih sederhana serta mudah untuk dipahami dan diingat-ingat. Jadi seperti apakah polapola koreksi tersebut:
1. Formasi ZIG-ZAG

formasi Zig-zag bergerak sangat tajam pada harga yang bertentangan dengan tren dominan.
Gelombang B biasanya lebih pendek dibandingkan dengan Gelombang A dan C. Pola zig-zag
dapat terjadi dua kali atau bahkan tiga kali dalam suatu fasa koreksi.
2. Formasi Flat(Datar)

formasi Flat terbentuk seperti gelombang yg bergerak ke arah samping, panjang dari masingmasing gelombang pada umumnya adalah sama. Perbedaan panjang biasanya tidak terlalu
besar.
3. Formasi Segitiga (Triangles)

Formasi ini bergerak melawan tren serta terdiri dari 5 gelombang bergerak ke arah samping.
Sedangkan dimensi kemiringan bisa turun, menyempit atau memperluas.

Gelombang dalam Gelombang


Seperti pada awal pembahasan diatas, disebutkan tentang fractals, yaitu struktur yg dapat
dipecah dalam bagian yg lebih kecil yang memiliki pola seperti struktur secara keseluruhan.
Dan hal ini berlaku pula pada teori gelombang Elliot. Anda akan menemukan gelombang 5
atau 3 yang lebih kecil di dalam sebuah pola gelombang. Lihat ilustrasi gambar dibawah
ini:

Dari gambar kita dapat melihat bahwa pada gelombang 1 3 5, didalamnya terdapat pola 5,
dan dari gelombang 2 4, didalamnya terdapat pola koreksi ABC(gelombang 3). Nah dari sini
kita lebih mudah membayangkan dimana arti Fractal seperti yg dimaksud. Elliot
menekankan bahwa selalu ada gelombang yg lebih kecil dari setiap gelombang, dan
pola ini selalu berulang.
Elliot membagi-bagi skala gelombang menjadi :
* Grand Supercycle
* Supercycle
* Siklus
* Primer
* Intermediate
* Minor
* Menit
* Minuette
* Sub-Minuette
Dari yg terbesar Grand Supercycle sampai yg terkecil Sub-Minuette
Nah, mari kita lihat bagaimana penerapan dan realisasi pada harga yg nyata dan sebenarnya.
Lihat pada gambar dibawah ini.

Gambar diatas menunjukan 1 siklus sempurna dari elliot wave, yaitu pola 5-3 yang diikuti
dengan pola koreksi ABC. Memang terlihat bahwa ada gelombang yg terbentuk secara tidak
sempurna, gelombang 3 contohnya, ada sedikit koreksi didalamnya. Namun ya seperti itulah
dalam kehidupan nyata.
Bagi Anda, yg masih belum terbiasa. Membaca bentuk-bentuk/pola mungkin akan terasa
sangat sulit. Namun jika Anda berlatih dan membiasakan Anda akan cepat untuk
mengidentifikasi dan tak sesulit yg dibayangkan.

Sedikit Tips supaya lebih mudah dalam membaca pola gelombang :


* Gelombang 3 harus lebih panjang bila dibandingkan dengan Gelombang 1 dan 5
* Gelombang 2 tidak akan bergerak jatuh atau lebih kecil dibawah awal gelombang 1
* Gelombang 4 tidak akan bergerak jatuh sampai pada akhir gelombang 1

Pada artikel selanjutnya akan diulas bagaimana kita bisa memanfaatkan teori Elliott ini dalam
menunjang trading kita.

Menggunakan Elliot Wave


dalam Trading Forex
Tanggal: Mar 2010 Share This
Menyambung dari artikel sebelumnya 'Analisa Teknikal
Dengan Teori Elliott Wave', dalam artikel ini akan diberikan
beberapa contoh sebagai sampel latihan yang dapat kita pelajari sebelum Anda benar-benar
mempraktekkan didalam kehidupan nyata atau trading real.

Latihan 1:
Suatu saat Anda dihadapkan bahwa sepertinya telah muncul pola gelombang 1 dan
gelombang 2, sampai disini pola gelombang yg telah terkonfirmasi benar adalah pola
gelombang 1 ditandai dengan munculnya gelombang koreksi(gelombang 2).

Namun tunggu dulu, apakah benar ini gelombang 2?, masih terlalu dini untuk memastikan
bahwa ini adalah gelombang 2. Untuk itu beberapa hal yg dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan tambahan adalah :
* Sifat gelombang 2 adalah tidak mungkin jatuh dibawah awal gelombang 1.
* Biasanya gelombang 2 dan 4, akan bouncing pada level 50% fibonacci(retracement).
Maka sekarang kita tarik garis fibonacci sepanjang gelombang 1. Dan terlihat di gambar
dibawah, bahwa harga telah bergerak disekitaran level retrace fibo 50%, jadi disekitar harga
tersebut adalah prediksi/signal dimana akan diteruskan dengan pola gelombang 3, berarti
saatnya untuk siap-siap beli.
Seandainya Anda membuka posisi, tentunya posisi awal gelombang 1, adalah nilai realistis
untuk digunakan sebagai Stop Loss. Mengapa? jika harga terus bergerak kebawah,
berarti prediksi kita salah, dan identifikasi apakah gelombang 1 juga salah.

Baik, kita andaikan Anda tidak melewatkan kesempatan, Anda open Buy. Setelah beberapa
saat.

Ya... Hoolla, Anda baru saja melakukan prediksi dan bertindak dengan benar. Sinyal yg
dibentuk dari gabungan pola gelombang 1 2(Ellliot) + fibonacci di konfirmasi dengan
gelombang 3. Ini berarti keuntungan bagi Anda.
Baik mari kita coba lagi dengan contoh lain :

Latihan 2
Suatu saat Anda melihat sebuah tren turun dan pola 1-3-5 Elliot telah terbentuk, dan
sekarang diikuti dalam fase koreksi ABC. Dari gambar dibawah terlihat, terjadi pola
flat/datar pada koreksi.

Sampai disini, pertanda akan ada signal sell/turun atau berbalik naik/buy. Yang mana ya yang
terbaik ?. Karena tren awal adalah turun maka insting mengatakan ikuti saja tren(tren
following) jadi siapkan untuk open sell.
Namun sebagai trader yg cerdar, Anda harus tetap selalu berpikir logis bahwa tebakan selalu
bisa saja salah. Untuk itu mari kita bijak mengatur masing-masing stop loss.
Jika Anda beli maka posisi stop loss yg paling relevan adalah di posisi saat akhir
gelombang 5
Jika Anda sell maka posisi stop loss adalah di akhir gelombang 4. Cukup masuk akal
bukan ... ?

Karena kita mengikuti Tren, jadi kita Open Sell / Jual, serta menempatkan stop loss di posisi
akhir gelombang 4.
Mari kita lihat apa yang terjadi, bagaimana selanjutnya harga bergerak.

Ya. selamat, sekali lagi Anda berhasil menggunakan teori Elliot dan tren untuk
menambah pundi-pundi PIPS Anda.

Menggunakan Fibonacci Retracement


Sebagai Pivot
27 Jul 2011 By: Greenpips View: 9130

Pivot Point Share This

Pada artikel sebelumnya, kita sudah bahas bagaimana menarik Fibonacci Retracement
secara umum. Kali ini kita akan mencoba menggunakan Fibonacci Retracement ini sebagai
Pivot. Pivot memang bisa ditentukan dengan rumus, seperti yang sudah pernah kita bahas
pada artikel terdahulu.
Akan tetapi, saya pribadi cenderung memilih menggunakan Fibonacci Retracement sebagai
patokan menarik pivot. Dasar penarikan Fibonacci-nya kurang lebihnya sih sama aja, seperti
yang sudah kita bahas kemaren. Patokan swing yang dominan tetap kita gunakan. Hanya saja,
sebagai pengganti pivot, kita menggunakan dua Fibonacci Retracement yang kita pertemukan
di level nol sebagai pivotnya. Berikut adalah contoh-contoh hasil penarikan Fibonacci
Retracement sebagai pivot:

Pada chart di atas, saya memasang indikator: Parabolic SAR, MCAD dan Fibonacci
Retracement sebagai pivot. Cobalah amati bagaimana pergerakan harga pada chart di atas
terlihat "mematuhi" pola-pola yang dibentuk oleh pivot dari level Fibonacci tersebut.
Selanjutnya, kita bisa menggunakan level-level fibo tersebut sebagai patokan TP maupun SL.
Saya pribadi seringkali memasang pending order dengan patokan level-level fibo tersebut,
baik itu pending order stop maupun limit, tergantung pemahaman kita dan juga melihat
kekuatan trend yang sedang berjalan.
Penggunaan Fibonacci Retracement sebagai pivot seperti yang saya perlihatkan di atas
sering disebut sebagai Wisopivot. Pada kesempatan ini, saya merasa perlu mengucapkan
terimakasih pada mentor saya, Wison Lee, yang telah mengenalkan Fibonacci, mulai dari
dasar-dasarnya sampai ke pemahaman dan penggunaanya. Sampai saat ini, indikator inilah

yang tetap saya jadikan patokan utama dalam trading.


Sebagaimana penggunaan Fibonacci Retracement secara umum, sebenarnya cara ini bisa saja
digunakan untuk semua time frame, hanya saja perlu ketelatenan dan cukup menyita banyak
waktu kalau kita gunakan di time frame pendek. Lah iyaa, masa iya kita mau narik-narik fibo
setiap setengah jam sekali, repot banget lah.
Ok deh, itu cuma salah satu alternatif indikator yang bisa kita gunakan dalam trading.
Seorang teman trader sih bilang ngapain juga repot-repot narik narik fibo, kan bisa aja
langsung kita pasang custom indicator daily pivot ajah. Iya bener juga sih, cuma kalau saya,
justru salah satu asyiknya trading ya saat kita pasang-pasang dan setting indikatir itu. Yah,
mungkin karena kebiasaan aja sih, rasanya kerasa ada yang kurang kalau trading tanpa narik
fibo dulu. Anyway, indikator apa yang akan kita gunakan dalam trading, semua tergantung
kepada kita. Mau yang tinggal pasang atau mau yang pake narik-narik dulu terserah ajah.
Tinggal pilih mana yang lebih enak deh Yang penting enjoy ajah!

Cara Memasang Custom Indikator di


MetaTrader (MT4)
August 16, 2014 2 Comments
inShare
Custom indikator adalah indikator yang dibuat oleh pengembang dan belum ada di software
Metatrader (tidak bawaan asli dari Metatrader).

Bagaimana Cara Terbaru Memasang Custom Indikator


ke MT4 ?
Nah untuk menambah indikator baru ke dalam Metatrader berikut panduan-nya:
1. Buka Platform Metatrader Anda, Klik File Pada Pojok Kiri Atas, dan Klik Pada OPEN
DATA FOLDER (Lihat Gambar dibawah)

2. Setelah Terbuka, Klik/Buka Folder MQL4

3. Lalu Klik/Buka FOLDER Indicators

4. Copy File custom indikator anda dan Paste-kan di Folder Indicators yang seperti
gambar diatas. file indikator Cirinya adalah dengan extensien : *.mq4, *. ex4

5. Buka Metatrader dan login ke metatrader, lalu indikator baru bisa dicari/ditemukan di Kiri
Atas Masuk ke Menu Insert > Indicators > custom , Dan Klik/Pilih Custom indikator yang
anda mau tampilkan ke dalam Chart Metatrader 4.

Dan Berhasil.. Saat ini custom indikator anda sudah ada di dalam chart MT4 Anda.

Anda mungkin juga menyukai