Masih kaitannya dengan support dan resistance, kalau tadi sudah kita bahas bahwa salah satu
cara menentukan support dan resistance adalah dengan cara manual, yaitu melihat pergerakan
historik dalam chart. Sekarang, bisakah Anda menjawab; bagaimana caranya menentukan
support dan resistance pada saat belum ditemukannya chart?
Memang, perdagangan di lantai bursa sudah ada sejak berabad-abad silam. Namun,
bagaimana bisa support dan resistance sudah ada sejak zaman dahulu dan validasinya masih
berlaku hingga saat ini? Padahal yang kita tahu, chart baru ada dan populer pada awal tahun
1980an? Intinya, bagaimana cara para trader di era sebelum tahun 80an menentukan support
dan resistance? Ya, jawabannya adalah Pivot Point!
Pada bab ini Saya akan mengulas sedikit tentang penentuan support dan resistance
berdasarkan cara yang tradisional dan matematis yang disebut dengan Pivot Point Method
(PPM). Walaupun pada faktanya metode ini semakin lama semakin ditinggalkan, namun
bukan berarti dengan serta merta Anda bebas mengabaikannya. Bukankah memahami lebih
baik ketimbang sekadar mengetahui?
Ilustrasi:
Bisa Anda lihat bagaimana penentuan support dan resistance yang sepenuhnya matematis ini.
Pada perkembangannya, sekalipun masih ada trader yang melakukan, metode ini seringkali
direvisi dengan menyesuaikan support dan resistance yang terlihat jelas secara visual
sehingga bisa dibilang metode ini sudah tidak lagi memadai.
Meskipun demikian, Saya tidak pernah mengatakan metode ini tidak penting untuk Anda
ketahui. Jelas, walaupun memang tidak salah jika Anda memilih untuk tidak mempelajari
pivot point ini tapi itu akan secara tidak langsung mengurangi kualitas pengetahuan Anda
mengenai dunia trading. Paling tidak, dengan ini saya mengupayakan Anda sudah tidak lagi
buta atau ngeblank jika ada yang menanyakan pivot point kepada Anda.
Jenis-jenis titik
Terdapat beberapa cara utama untuk menghitung pivot point. Masing-masing
memiliki fitur, batasan dan pengikutnya sendiri. Perkenankan kami untuk
memperkenalkannya dalam sebuah daftar:
Sistem standar;
Matematika Murrey;
Sistem standar
Cara ini adalah yang paling populer di antara para trader karena kesederhanaan dan
keefisienannya. Pertama-tama, di dalam sistem ini, dengan bantuan perhitungan ratarata aritmetika sederhana dari harga Previous High, Previous Low dan Close pada sesi
trading sebelumnya, pivot point dasar (utama) diperhitungkan. Kemudian,
berdasarkan perhitungan tersebut, level resistance (R) dan support (S) utama
diperhitungkan. Umumnya, untuk menghitung pivot point harian, data yang
digunakan adalah data pada saat penutupan sesi New York (16:00 EST):
Matematika Murrey
Indikator ini terdiri dari 9 garis berjarak sama, utamanya adalah dari yang berbasis
titik 4/4 dan di luar titik resistance dan support (masing-masing garis 8/8 dan garis
0/8). Setiap titik mengasumsikan memberlakukan strateginya sendiri. Berdasarkan
teori Gann, indikator ini agak sulit untuk dimengerti dan digunakan. Namun, sebuah
nilai tambah yang pasti, adalah tingkat fleksibilitasnya dan tingkat efisiensi yang
besar pada siklus pasar.
alam, disadari atau tidak apabila kita menghitung cabang dari sebuah pohon maka akan
didapat angka-angka fibonacci, demikian pula pada jumlah kelopak suatu bunga, seperti
contoh bunga aster(rata-rata memiliki 34 atau 35 kelopak, bahkan ada yg sampai 89).
Gak percaya? ... Kapan-kapan kalau Anda sedang ada banyak waktu, iseng-iseng saja
menghitung kelopak/cabang dari tanaman-tanaman yg ada di halaman rumah Anda? :)
Melihat fenomena menarik dari deret fibonacci ini, maka hal ini coba diterapkan dalam
trading forex. Dan setelah dihitung dan dirumuskan(Anda tidak perlu susah2 mencarinya,
serahkan kepada ahlinya) maka didapat nilai
Fibonacci Retracement Levels
0.236, 0.382, 0.500, 0.618, 0.764
Fibonacci Extension Levels
0, 0.382, 0.618, 1.000, 1.382, 1.618
Fibonacci ini sudah sedemikian populer bagi para trader. Sehingga sekarang ini hampir
semua platform trading ada fasilitas kalkulator fibonacci, yang akan secara otomatis
menghitung dan tinggal pasang saja.
Fibonacci Retracement Levels
Fungsi dari level ini adalah sebagai informasi Support & Resistance, dimana biasanya trader
akan melakukan open buy/sell setelah harga menyentuh titik-titik level tersebut
Fibonacci Extension Levels
Trader umumnya menggunakan posisi level ini untuk menentukan titik dimana mereka harus
mengambil take profit.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
* Level fibonacci ini hanya bekerja dengan baik saat terjadi suatu tren
* Untuk dapat menggunakan fibonacci Anda harus menentukan ayunan/range harga
terendah dan tertinggi.
Baik mari coba kita lihat contoh latihannya:
Suatu saat Anda melihat bahwa pair AUD/USD sedang dalam tren naik
Disini kita akan mencoba menggunakan fibonacci untuk memprediksi, kapan dan harga yang
bagus untuk open buy. Caranya adalah dengan mengetahui fibonacci retracement level, yg
perlu Anda lakukan adalah dengan menarik dari titik ayunan terendah(swing low) dan titik
ayunan tertinggi(swing high).
Maka akan terlihat Seperti yang dapat Anda lihat dari grafik, tingkat retracementnya adalah
0,7955 (23,6%), 0,7764 (38,2%), 0,7609 (50,0%), 0,7454 (61,8%), dan 0,7263 (76,4%).
Jadi disini kita menanti suatu skenario prediksi bahwa harga akan turun sampai pada
tingkat-tingkat retracement yang juga berarti level support. Lalu harga kembali lagi
naik untuk bergerak sesuai tren semula. Nah mari kita amati pergerakan harga selanjutnya.
Harga bergerak melewati level 23.6%, lalu bergerak bouncing di level 28,2% namun kita lihat
bahwa harga penutupan candle tidak bisa melewati level 38,2%, jadi besar kemungkinan
bahwa ini adalah level support. Kita konfirmasi beberapa saat apakah harga bergerak
dapat memprediksi dasar ilmu pengetahuan modern tentang proses alam yang didasarkan
pada prinsip pecahan dalam setengah abad. Dengan menggunakan ilmu ini, memungkinkan
halnya untuk mengidentifikasi dan menggambarkan dengan jelas komponen-komponen dari
model grafis, gelombang yang berulang di dalam kondisi pasar. Elliott sendiri dan para
pengikutnya menamakan dan menggambarkan model-model tersebut, menggambarkan
hubungan di antara mereka. Fenomena ini dijuluki olehnya sebagai "Gelombang pokok". Saat
ini gelombang pokok bukanlah sebuah ilmu pengetahuan, namun tetap berusaha untuk
mencapai tingkat ini. Dan sangat mungkin bahwa teori gelombang Elliott akan menjadi
sebuah ilmu yang baku dalam waktu dekat.
Namun ada keyakinan yang salah bahwa Elliott Wave Principle hanya dapat digunakan untuk
analisis pasar dan fluktuasi harga instrumen trading. Keyakinan ini secara radikal mengurangi
nilai dan prospek dari teori itu sendiri. Menurut Elliott, aktivitas manusia dan aktivitas pasar
hanyalah salah satu dari bagiannya. Selain itu, masih terdapat beberapa masalah dengan
penerapan teori Elliott yang disebabkan oleh sejumlah besar istilah dipertukarkan, yang
muncul karena buku Elliott dan buku-buku milik pengikutnya diterjemahkan oleh orang yang
berbeda pada waktu yang berbeda pula. Itulah sebabnya banyak kritik yang ditujukan kepada
teori ini. Mari kita berharap bahwa semua masalah ini akan diselesaikan dan teori Elliott akan
didistribusikan lebih banyak di kalangan para trader.
Analisa gelombang
Analisa gelombang tidak lain adalah wave theory dari Ralph Nelson Elliot. Dasar teori ini
adalah sebuah asumsi bahwa kondisi psikologis dari perilaku sosial dapat diwakili dengan
bentuk model.
Elliot menggunakan pasar saham sebagai data masukan. Dia menyadari bahwa lintasan dari
pergerakan harga menunjukkan gambar terstruktur dari keseimbangan antara penawaran dan
permintaan. Berdasarkan hal ini, Elliot menemukan sebuah cara unik untuk menganalisa
pasar dengan kemungkinan untuk menggunakannya pada pasar mata uang Forex. Dia
mengidentifikasi lebih dari sepuluh model grafis dari pergerakan harga yang kemudian dia
namakan waves, yang mana oleh karenanya, nama wave analysis muncul.
Prinsip utama dari wave analysis mengatakan bahwa pergerakan harga aset terdiri dari 5
gelombang, setelah di mana model keseluruhan diubah oleh yang lainnya, yang terdiri dari 3
gelombang yang bergerak ke arah yang berlawanan.
Gelombang yang diindikasikan dengan angka dijuluki "cardinal" oleh Elliot dan kemudian
mereka dinamakan "impulse", sedangkan untuk gelombang yang diindikasikan dengan huruf
dijuluki gelombang koreksi atau "triples". Gelombang "2" adalah gelombang koreksi dari
gelombang impulse "1", selanjutnya, gelombang "4" adalah sebuah gelombang koreksi dari
gelombang "3". a-b-c adalah sebuah koreksi terhadap keseluruhan urutan dari model 1-2-3-45. Pada selang waktu yang lebih besar, keseluruhan urutan 1-2-3-4-5 membentuk sebuah
gelombang dari selang waktu tersebut dan membuat gelombang impulse "1","3" atau "5".
Selanjutnya, urutan a-b-c membentuk gelombang koreksi "2" dan "4" dari selang waktu yang
lebih besar.
Elliot merumuskan tiga aturan utama dari wave analysis:
Amplitudo dari gelombang "2" tidak dapat melebihi dari amplitudo gelombang
pertama dan tidak dapat menembus titik awalnya;
Gelombang "3" tidak dapat menjadi amplitudo yang terkecil namun juga tidak
dapat menjadi yang terbesar;
Gelombang "4" tidak dapat menembus bagian atas dari gelombang pertama.
Pergerakan harga melawan arah saat ini dinamakan koreksi. Di dalam wave analysis, ini
disebut corrective waves. Elliot merumuskan aturan utama untuk pergerakan semacam ini,
yang mengatakan bahwa gelombang koreksi tidak dapat menjadi kelima model gelombang,
tidak seperti gelombang impulse. Oleh karena itu, kelima gelombang pergerakan harga
terhadap gelombang selang waktu yang lebih besar tidak dapat menjadi koreksi yang
lengkap, namun hanya menjadi suatu bagiannya saja.
Model koreksi dari pergerakan harga mungkin terlihat berbeda. Ini dapat berupa antara
lonjakan yang tajam terhadap tren saat ini atau sebuah pergerakan harga yang lama dan lebar.
Semua model lain dari perilaku harga dan perputarannya, sekaligus tempat munculnya
berasal dari model dasar Elliot dan mengikutsertakan berbagai macam kombinasi.
Wave analysis adalah sebuah instrumen yang cukup kuat, yang membantu untuk
menghasilkan keuntungan yang baik, yang dapat digunakan pada pasar keuangan seperti
Forex. Namun, hal ini tidaklah terlalu mudah. Kerugian utama dari teori ini adalah Anda
perlu meluangkan banyak waktu untuk memperoleh pengalaman yang berharga dan
menyesuaikan strategi trading yang umum untuk dirimu sendiri, agar dapat diterapkan ke
dalam aktivitas trading sesungguhnya dengan berhasil dan menghasilkan keuntungan yang
layak.
Cara menganalisa pergerakan harga ini umumnya merupakan hal yang tersulit untuk
dipelajari oleh para pemula. Itulah sebabnya, jika Anda ingin menggunakan wave theory
sebagai dasar dari strategi tradingmu, bersiaplah untuk bekerja keras dalam periode waktu
yang lama. Sebagai hasilnya, Anda akan memperoleh sebuah pemahaman yang mendalam
atas situasi saat ini di pasar dan Anda akan mulai mengerti logika dari pergerakan harga, serta
akan secara konstan meningkatkan setoranmu seiring dengan waktu.
Koreksi ABC
Selanjutnya Elliot menjabarkan bahwa pola gelombang 5
diatas akan diikuti dengan gelombang 3, pola koreksi ABC.
Lihat pada gambar dibawah
Menurut Elliott, ada 21 pola koreksi ABC mulai dari yang sederhana sampai dengan yang
paling kompleks. Wah repot ya kalau sampai ada 21 macam, gimana cara menghapalkannya.
Untungnya Elliot sudah menyederhanakan dan merumuskan ke dalam pola yang jauh
lebih sederhana serta mudah untuk dipahami dan diingat-ingat. Jadi seperti apakah polapola koreksi tersebut:
1. Formasi ZIG-ZAG
formasi Zig-zag bergerak sangat tajam pada harga yang bertentangan dengan tren dominan.
Gelombang B biasanya lebih pendek dibandingkan dengan Gelombang A dan C. Pola zig-zag
dapat terjadi dua kali atau bahkan tiga kali dalam suatu fasa koreksi.
2. Formasi Flat(Datar)
formasi Flat terbentuk seperti gelombang yg bergerak ke arah samping, panjang dari masingmasing gelombang pada umumnya adalah sama. Perbedaan panjang biasanya tidak terlalu
besar.
3. Formasi Segitiga (Triangles)
Formasi ini bergerak melawan tren serta terdiri dari 5 gelombang bergerak ke arah samping.
Sedangkan dimensi kemiringan bisa turun, menyempit atau memperluas.
Dari gambar kita dapat melihat bahwa pada gelombang 1 3 5, didalamnya terdapat pola 5,
dan dari gelombang 2 4, didalamnya terdapat pola koreksi ABC(gelombang 3). Nah dari sini
kita lebih mudah membayangkan dimana arti Fractal seperti yg dimaksud. Elliot
menekankan bahwa selalu ada gelombang yg lebih kecil dari setiap gelombang, dan
pola ini selalu berulang.
Elliot membagi-bagi skala gelombang menjadi :
* Grand Supercycle
* Supercycle
* Siklus
* Primer
* Intermediate
* Minor
* Menit
* Minuette
* Sub-Minuette
Dari yg terbesar Grand Supercycle sampai yg terkecil Sub-Minuette
Nah, mari kita lihat bagaimana penerapan dan realisasi pada harga yg nyata dan sebenarnya.
Lihat pada gambar dibawah ini.
Gambar diatas menunjukan 1 siklus sempurna dari elliot wave, yaitu pola 5-3 yang diikuti
dengan pola koreksi ABC. Memang terlihat bahwa ada gelombang yg terbentuk secara tidak
sempurna, gelombang 3 contohnya, ada sedikit koreksi didalamnya. Namun ya seperti itulah
dalam kehidupan nyata.
Bagi Anda, yg masih belum terbiasa. Membaca bentuk-bentuk/pola mungkin akan terasa
sangat sulit. Namun jika Anda berlatih dan membiasakan Anda akan cepat untuk
mengidentifikasi dan tak sesulit yg dibayangkan.
Pada artikel selanjutnya akan diulas bagaimana kita bisa memanfaatkan teori Elliott ini dalam
menunjang trading kita.
Latihan 1:
Suatu saat Anda dihadapkan bahwa sepertinya telah muncul pola gelombang 1 dan
gelombang 2, sampai disini pola gelombang yg telah terkonfirmasi benar adalah pola
gelombang 1 ditandai dengan munculnya gelombang koreksi(gelombang 2).
Namun tunggu dulu, apakah benar ini gelombang 2?, masih terlalu dini untuk memastikan
bahwa ini adalah gelombang 2. Untuk itu beberapa hal yg dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan tambahan adalah :
* Sifat gelombang 2 adalah tidak mungkin jatuh dibawah awal gelombang 1.
* Biasanya gelombang 2 dan 4, akan bouncing pada level 50% fibonacci(retracement).
Maka sekarang kita tarik garis fibonacci sepanjang gelombang 1. Dan terlihat di gambar
dibawah, bahwa harga telah bergerak disekitaran level retrace fibo 50%, jadi disekitar harga
tersebut adalah prediksi/signal dimana akan diteruskan dengan pola gelombang 3, berarti
saatnya untuk siap-siap beli.
Seandainya Anda membuka posisi, tentunya posisi awal gelombang 1, adalah nilai realistis
untuk digunakan sebagai Stop Loss. Mengapa? jika harga terus bergerak kebawah,
berarti prediksi kita salah, dan identifikasi apakah gelombang 1 juga salah.
Baik, kita andaikan Anda tidak melewatkan kesempatan, Anda open Buy. Setelah beberapa
saat.
Ya... Hoolla, Anda baru saja melakukan prediksi dan bertindak dengan benar. Sinyal yg
dibentuk dari gabungan pola gelombang 1 2(Ellliot) + fibonacci di konfirmasi dengan
gelombang 3. Ini berarti keuntungan bagi Anda.
Baik mari kita coba lagi dengan contoh lain :
Latihan 2
Suatu saat Anda melihat sebuah tren turun dan pola 1-3-5 Elliot telah terbentuk, dan
sekarang diikuti dalam fase koreksi ABC. Dari gambar dibawah terlihat, terjadi pola
flat/datar pada koreksi.
Sampai disini, pertanda akan ada signal sell/turun atau berbalik naik/buy. Yang mana ya yang
terbaik ?. Karena tren awal adalah turun maka insting mengatakan ikuti saja tren(tren
following) jadi siapkan untuk open sell.
Namun sebagai trader yg cerdar, Anda harus tetap selalu berpikir logis bahwa tebakan selalu
bisa saja salah. Untuk itu mari kita bijak mengatur masing-masing stop loss.
Jika Anda beli maka posisi stop loss yg paling relevan adalah di posisi saat akhir
gelombang 5
Jika Anda sell maka posisi stop loss adalah di akhir gelombang 4. Cukup masuk akal
bukan ... ?
Karena kita mengikuti Tren, jadi kita Open Sell / Jual, serta menempatkan stop loss di posisi
akhir gelombang 4.
Mari kita lihat apa yang terjadi, bagaimana selanjutnya harga bergerak.
Ya. selamat, sekali lagi Anda berhasil menggunakan teori Elliot dan tren untuk
menambah pundi-pundi PIPS Anda.
Pada artikel sebelumnya, kita sudah bahas bagaimana menarik Fibonacci Retracement
secara umum. Kali ini kita akan mencoba menggunakan Fibonacci Retracement ini sebagai
Pivot. Pivot memang bisa ditentukan dengan rumus, seperti yang sudah pernah kita bahas
pada artikel terdahulu.
Akan tetapi, saya pribadi cenderung memilih menggunakan Fibonacci Retracement sebagai
patokan menarik pivot. Dasar penarikan Fibonacci-nya kurang lebihnya sih sama aja, seperti
yang sudah kita bahas kemaren. Patokan swing yang dominan tetap kita gunakan. Hanya saja,
sebagai pengganti pivot, kita menggunakan dua Fibonacci Retracement yang kita pertemukan
di level nol sebagai pivotnya. Berikut adalah contoh-contoh hasil penarikan Fibonacci
Retracement sebagai pivot:
Pada chart di atas, saya memasang indikator: Parabolic SAR, MCAD dan Fibonacci
Retracement sebagai pivot. Cobalah amati bagaimana pergerakan harga pada chart di atas
terlihat "mematuhi" pola-pola yang dibentuk oleh pivot dari level Fibonacci tersebut.
Selanjutnya, kita bisa menggunakan level-level fibo tersebut sebagai patokan TP maupun SL.
Saya pribadi seringkali memasang pending order dengan patokan level-level fibo tersebut,
baik itu pending order stop maupun limit, tergantung pemahaman kita dan juga melihat
kekuatan trend yang sedang berjalan.
Penggunaan Fibonacci Retracement sebagai pivot seperti yang saya perlihatkan di atas
sering disebut sebagai Wisopivot. Pada kesempatan ini, saya merasa perlu mengucapkan
terimakasih pada mentor saya, Wison Lee, yang telah mengenalkan Fibonacci, mulai dari
dasar-dasarnya sampai ke pemahaman dan penggunaanya. Sampai saat ini, indikator inilah
4. Copy File custom indikator anda dan Paste-kan di Folder Indicators yang seperti
gambar diatas. file indikator Cirinya adalah dengan extensien : *.mq4, *. ex4
5. Buka Metatrader dan login ke metatrader, lalu indikator baru bisa dicari/ditemukan di Kiri
Atas Masuk ke Menu Insert > Indicators > custom , Dan Klik/Pilih Custom indikator yang
anda mau tampilkan ke dalam Chart Metatrader 4.
Dan Berhasil.. Saat ini custom indikator anda sudah ada di dalam chart MT4 Anda.