Anda di halaman 1dari 5

AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN

SIFAT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN


PENELAAH ATAS SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN

Auditor biasanya ingin memperoleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut


ketika mengaudit siklus investasi dan pembiayaan:

Aktiva apa yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas dan apakah rencana jangka
panjang manajemen untuk menumbuhkan dasar aktiva entitas?
Aktiva apa yang diakuisisi, atau dilepaskan selama periode berjalan?
Bagaimana aktiva yang baru diakuisisi dibiayai dan apakah rencana jangka panjang
manajemen untuk membiayai pertumbuhan entitas?

Aktivitas investasi adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan, serta
aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali. Aktivitas pembiayaan mencakup
transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada kreditor atau
pemilik.

SIKLUS INVESTASI
TUJUAN AUDIT
Tujuan audit spesifik untuk audit atas aktiva tetap dalam siklus investasi yaitu:

Keberadaan atau keterjadian


Kelengkapan
Hak dan kewajiban
Penilaian atau alokasi
Penyajian dan pengungkapan

PERTIMBANGAN PERENCANAAN AUDIT

MATERIALITAS. Aktiva tetap biasanya merupakan aspek yang material dari laporan
keuangan. Alokasi materialitas ke akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi dalam
siklus ini akan bervariasi menurut pertimbangan. Pertimbangan utama dalam
mengevaluasi alokasi materialitas ini adalah penentuan besarnya salah saji yang akan
mempengaruhi keputusan seorang pemakai laporan keuangan yang layak.
RISIKO INHEREN. Risiko inheren yang berkaitan dengan asersi eksistensi/keberadaan
seringkali rendah karena aktiva tetap tidak mudah dicuri. Akan keberadaan, risiko inheren

dapat meningkat sampai ke tingkat sedang atau tinggi karena potensi bahwa aktiva yang
dibesituakan atau tidak digunakan lagi, mungkin tidak dihapuskan. Asersi kelengkapan
dapat mencapai tingkat sedang sampai tinggi dalam kasus aktiva-aktiva konstruksi atau
lease modal yang mungkin dicatat sebagai lease operasi karena kerumitan akuntansi
untuk lease.
RISIKO PROSEDUR ANALITIS. Risiko prosedur analitis unsur elemen dari resiko
deteksi bahwa prosedur analitis akan gagal mendeteksi kesalahan yang material. Prosedur
analitis bersifat efektiv dari segi biaya dan hal itu dapat membantu auditor dalam
mengevaluasi kelayakan laporan keuangan.
RISIKO PENGENDALIAN. Aspek yang sama pengendalian internal yang menetapkan
kesadaran akan tingkat pengendalian yang tinggiseperti lingkungan pengendalian yang
kuat, penilaian resiko yang efektif, akuntanbilitas yang efektif atas penggunaan sumber
daya, pemantauan sistem pengendalian adalah penting dalam konteks akuntansi untuk
aktiva tetap.

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO AKTIVA TETAP

MENENTUKAN RISIKO DETEKSI. Pengujuan substantif yang dilakukan auditor


akan jauh lebih ekstensif dalam audit pertama atas seorang klien dibanding dengan
penugasan yang berulang. Dalam audit pertama, harus diperoleh bukti tentang ketepatan
saldo awal akun dan kepemilikan aktiva bersangkutan.
MERANCANG PENGUJIAN SUBSTANTIF. Pertimbangan risiko biasanya
menghasilkan penekanan yang lebih besar pada asersi keberadaan atau keterjadian serta
penilaian atau alokasi.
PROSEDUR AWAL. Suatu prosedur awal yang penting termasuk memperoleh
pemahaman tentang bisnis dan industri bersangkutan. Industri yang bersifat sangat padat
modal biasanya mempunyai biaya tetap operasi yang besar dan memerlukan volume yang
signifikan untuk mencapai break even atau impas.
PROSEDUR ANALITIS. Suatu bagian yang penting dari siklus investasi adalah
menentukan bahwa informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan ekspektasi
auditor. Risiko prosedur analitis menentukan prosedur yang dapat dijalankan auditor
untuk menilai kelayakan saldo-saldo aktiva tetap, beban penyusutan, beban perbaikan dan
pemeliharaan serta beban yang berkaitan dengan lease operasi.
PENGUJIAN RINCIAN TRANSAKSI. Pengujian substantif ini mencakup tiga jenis
transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap:
1. Memvouching penambahan aktiva tetap
2. Memvouching pelepasan aktiva tetap
3. Mereview ayat jurnal beban reparasi dan pemeliharaan.
PENGUJIAN RINCIAN SALDO. Prosedur yang ada dalam pengujian substantif ini
adalah:

1. Menginspektasi aktiva tetap


2. Memeriksa dokumen dan kontrak hak kepemilikan.
PENGUJIAN RINCIAN SALDO: ESTIMASI AKUNTANSI. Pengujian yang penting
dalam estimasi akuntansi yaitu:
1. Review penyisihan untuk penyusutan
2. Penurunan nilai aktiva tetap.

SIKLUS PEMBIAYAAN
Siklus pembiayaan mencakup dua kelompok transaksi utama, yakni:
o Transaksi hutang jangka panjang mencakup peminjaman dari obligasi, hipotek,
wesel, dan hutang serta pembayaran pokok dan bungan yang berkaitan.
o Transaksi ekuitas pemegang saham mencakup penerbitan dan penarikan saham
preferen serta saham biasa, transaksi saham treasuri dan pembayaran deviden.

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO HUTANG JANGKA PANJANG

Dari sudut pandang auditing, wesel bayar, hutang hipotek, dan hutang obligasi
mempunyai karakteristik yang serupa. Pada umumnya, bentuk hutang ini berupa:
1. Melibatkan perjanjian kontraktual berbunga
2. Memerlukan persetujuan dari dewan direksi
3. Dapat dijamin dengan penggadaian atau agunan.

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO EKUITAS PEMEGANG SAHAM


o MENENTUKAN RISIKO DETEKSI. Penilaian risiko inheren untuk asersiasersi yang berkenaan dengan saldo ekuitas pemegang saham tergantung pada
sifat dan frekuensi transaksi yang mempengaruhi akun-akun bersangkutan.
Transaksi saham yang bersifat rutin dalam perusahaan terbuka sering ditangani
oleh registrar dan agen transfer.
o MERANCANG PENGUJIAN SUBSTANTIF.
o PROSEDUR AWAL. Auditor harus mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan
industri serta menentukan:
1. Kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal
2. Manfaat menggunakan pembiayaan dengan ekuitas guna mendukung
pertumbuhan entitas itu.

o PROSEDUR ANALITIS. Hubungan keuangan yang dinyatakan dalam rasiorasio ini dapat bermanfaat untuk mengevaluasi kelayakan saldo-saldo ekuitas
pemegang saham. Bukti yang diperoleh dari prosedur analitis ini berkaitan dengan
asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan dan penilaian atau alokasi.
o PENGUJIAN RINCIAN TRANSAKSI. Kategori ini mencakup:
1. Vouching ayat jurnal ke akun modal disetor
2. Vouching ayat jurnal ke laba ditahan.
o PENGUJIAN RINCIAN SALDO. Pengujian substantif dalam kategori ini
mencakup:
1. Review akte pendirian dan anggaran rumah tangga
2. Review otorisasi dan persyaratan penerbitan saham
3. Konfirmasi saham yang beredar dengan registrar dan agen transfer
4. Memeriksa buku sertifikat saham
5. Memeriksa sertifikat saham yang ditahan sebagai treasury stock
o PERBANDINGAN PENYAJIAN LAPORAN DENGAN GAAP. APB Opinion
No. 12 menetapkan bahwa pengungkapan atas perubahan dalam akun-akun
terpisah yang terdiri dari ekuitas pemegang saham disyaratkan untuk membuat
laporan keuangan yang cukup informatif. Pengungkapan tersebut dapat dibuat
pada laporan dasar dan catatan yang menyertainya atau disajikan dalam laporan
terpisah.

JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN


Setelah menyelesaikan audit atas aktivitas investasi, auditor dapat mengevaluasi
investasi entitas dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Auditor
juga dapat memberikan dua jasa bernilai tambah yang penting, yakni:
1. Auditor dapat mengevaluasi seberapa efektif entitas telah memanfaatkan
aktivanya untuk menghasilkan penjualan, laba, dan arus kas, serta
mencapai tujuan entitas itu.
2. Auditor kemudian dapat memberikan jasa independen dengan
mengevaluasi aktiva investasi yang direncanakan entitas itu dan
menentukan apakah langkah-langkah yang direncanakan dapat menjadi
pendukung yang penting untuk mencapai sasarannya.

Pengauditan II

AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN

DISUSUN OLEH:
TALHA TRI REJEKI

(A311 08 259)

SHUWANDI A.P

(A311 08 898)

ANNICA B. PADDYLAND

(A311 09 016)

SITI HARDIANTI

(A311 09 113)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012

Anda mungkin juga menyukai