Oleh :
Annisa Amriani. S, M. Farm, Apt
Definisi
ASM
A
Asma
Kelainan peradangan kronis pada saluran nafas dimana beberapa sel yang
berbeda (sel mast, eosinofil. Limfosit T, neutrofil dan sel epitel) memegang
peranan. Peradangan ini menyebabkan episode berulang dari obstruksi aliran
nafas yang luas namun bervariasi, dimana akan menyebabkan peningkatan
respon dari trakhea dan bronkus terhadap berbagai stimulus (iritan fisik, kimia,
imunologis, dan farmakologis). Bahkan emosi seperti ansietas dan tekanan yang
buruk dapat memicu episode serangan. Peradangan bronkial yang persisten, yang
mengakibatkan hipersekresi mukus dan hipertrofi otot polos bronkus, merupakan
mekanisme utama yang menyebabkan hiperreaktivitas
ASMA
Udara dingin dan kering
Udara dingin dan kering akan menggiatkan sel mast, jika sel mast
pecah melepaskan histamin, kemotaksis, prostaglandin dan
leukotrien
Kemotaksis cairan dan leukosit tertarik ke daerah tjdnya radang
Leucoktrien penyempitan bronchus
Emosional dan ansietas
Ach berinteraksi pd membran sel otot polos bronchus,
meningkatnya aktifitas syarat simpatis bronchokonstriksi
Adanya intant receptor menimbulkan reaksi alergi Histamin
Debu rumah, kapas, serbuk sari bunga, virus bakteri dll.
Berdasarkan
etiologinya,
dikelompokkan menjadi asma
ektrinsik dan asma campuran.
asma
intrinsik,
dapat
asma
PATOFISIOLOGI:
Hipersensitivitas bronkus Fisika
Kimia
Farmakologi
Orang normal juga dapat berkembang reaktivitas
setelah infeksi virus dan terpapar ozon.
Pada asma akan ditemui :
Hipertropi dan hiperplasia otot polos sal. nafas.
ketebalan sal.nafas reaksi inflamasi edema.
Hipertropi glandulamukosa dan hipersekresi mukus.
Bronchodilatasi
Turunan xantine: teophyline, aminophiline
2-selektif agonis adrenergik: Salbutamol, terbutalin
( pseudopedrine, PPA, ephedrine)
ephedrine tdk selektif (jarang dipakai)
Profilaksis
Garam-garam sodium cromoglycat atau sodium
cromolin, natrium nedocronil
Antagonis kolinergik
Ipratropium, tiotropium
Terapi
A.
i.
NON FARMAKOLOGI
B. FARMAKOLOGI
1. Anti Inflamasi
Kortikosteroid
Berkhasiat meniadakan peradangan
dengan cara memblokade enzim fosfolipase
A2 sehingga pembentukan mediator
prostaglandin dan leukotrin dari asam
arakhidonat tidak terjadi serta meningkatkan
kepekaan reseptor 2 hingga efek 2
mimetik diperkuat contoh : hidrokortison,
prednison, deksametason, betametason
2. Kromolin dan nedocromil
Bekerja menstabilkan sel mas sehingga
tidak pecah dan tidak melepaskan histamin.
Obat ini digunakan sebagai profilaksis
serangan asma pada anak-anak dan dewasa.
2. Obat-obat
bronchodilator
a. 2 mimetik
Obat ini mempunyai efek bronkodilatasi melalui
stimulasi reseptor 2 , contoh: salbutamol, terbutalin,
salmeterol, formoterol, dll.
b. Anti kolinergik
Obat ini menghambat reseptor muskarinik dari
saraf-saraf kolinergis di otot polos bronkus, hingga
aktivitas saraf adrenergik menjadi lebih dominan
dengan efek bronkodilatasi. Yang lebih baik digunakan
adalah turunan atropin kuartener contoh : ipratropium,
oksitropium, tiazinamium.
c. Derivat xanthin
Menghasilkan efek bronkodilatasi
Melalui inhibisi enzim fosfodiesterase,
contoh: teofilin, aminofilin
3. Kelompok Lain
Antihistamin
Obat ini menghambat
reseptor histamin (H1receptor blocker) sehingga
mencegah terjadinya
bronkokontriksi, contoh :
ketotifen, oksatomida
Antagonis reseptor
leukotrien contoh : zileuton
Terima Kasih