OBAT ANTIVIRUS Obat antivirus adalah golongan obat yang digunakan untuk menangani penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Obat antivirus bekerja dengan cara mematikan serangan virus, menghambat, serta membatasi reproduksi virus didalam tubuh. PENGGOLONGAN OBAT ANTIVIRUS
OBAT ANTIVIRUS
ANTI ANTIRETRO NONRETRO VIRUS VIRUS ANTI NONRETROVIRUS
ANTIVIRUS UNTUK ANTIVIRUS UNTUK ANTIVIRUS UNTUK
HERPES INFLUENSA HBV & HCV PRINSIP KERJA OBAT
Pada umumnya obat antivirus bekerja
dengan cara menghambat masuknya virus, menghambat proses replikasi virus, hingga proses terlepasnya virus yang baru. FARMAKOKINETIK OBAT ANTIVIRUS Prinsip kerja obat antivirus dapat dijumpai di berbagai kasus contohnya influenza. Influenza merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan yang diakibatkan oleh virus. Terdapat 3 golongan virus influenza yaitu influenza A, influenza B, dan influenza C, ketiganya termasuk famili virus orthomyxoviridae. FARMAKOKINETIK OBAT ANTIVIRUS Ada 2 golongan utama pengobatan antivirus untuk influenza, yaitu : adamantane dan neuraminidase inhibitor. Adamantane (M2 inhibitor) ,dua obat yang termasuk golongan adamantane adalah amantadine dan rimantadine. Amantadine adalah obat yang awalnya untuk indikasi antiparkinson. Kemudian diketahui bahwa obat ini juga dapat menghambat replikasi virus influenza. Mekanisme kerja amantadine adalah dengan menghambat channel M2 pada virus influenza. Setelah virus masuk ke dalam sel melalui FARMAKOKINETIK OBAT ANTIVIRUS Setelah virus masuk ke dalam sel melalui endositosis, maka channel M2 bekerja memompa proton ke dalam virus. Akibatnya, pH di dalam virus akan turun. Penurunan pH ini akan memicu replikasi virus. Dengan amantadine menghambat channel M2, maka replikasi virus akan dihambat. Amantadine efektif menghambat replikasi influenza A, tetapi tidak untuk influenza B dan influenza C. Akan tetapi, akhir-akhir ini dilaporkan makin banyak resistensi influenza terhadap amantadine. Dengan demikian, saat ini amantadine sudah tidak direkomendasikan lagi untuk pengobatan influenza. FARMAKOKINETIK OBAT ANTIVIRUS Rimantadine adalah derivat amantadine. Rimantadine pertama kali mendapat approval FDA untuk pengobatan influenza pada tahun 1994. Mekanisme kerja rimantadine serupa dengan amantadine, yaitu menghambat channel M2. Pada pandemi flu tahun 2009, diketahui sebagian besar dari virus influenza A telah resisten terhadap rimantadine. Sejak saat itu rimantadine tidak direkomendasikan lagi untuk pengobatan influenza. FARMAKOKINETIK OBAT ANTIVIRUS Neuraminidase Inhibitor Beberapa obat antivirus yang termasuk neuraminidase inhibitor, yaitu: oseltamivir dan zanamivir. Penghambat neuraminidase bekerja dengan cara menghambat enzim neuraminidase virus. Virus yang telah bereplikasi di dalam sel, akan menempel pada dinding dalam dari membran sel. Neuraminidase diperlukan oleh virus yang telah terbentuk untuk dapat keluar dari sel. Karena neuraminidase dihambat, maka virus tidak dapat keluar dari sel. FARMAKODINAMIK OBAT ANTIVIRUS Seperti obat-obat lainnya, obat antivirus juga dapat menyebabkan efek samping, meskipun tidak semua orang akan mengalami efek samping setelah mengonsumsi obat, karena respons tubuh terhadap obat bisa berbeda-beda. Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi obat antivirus adalah: Sakit kepala, mual dan muntah, sakit perut dan diare, sulit tidur, masalah kulit, perubahan perilaku, halusinasi. INDIKASI OBAT ANTIVIRUS Untuk penyakit akut tanpa komplikasi pada pasien berusia lebih dari 1 tahun yang sudah mengalami gejala tidak lebih dari 2 (dua) hari. Indikasi pada obat Oseltamivir. Untuk penyakit akut tanpa komplikasi yang disebabkan oleh infeksi virus influenza A dan B pada pasien dewasa dan anak lebih dari 7 tahun yang sudah mengalami gejala tidak lebih dari 2 (dua) hari. Zanamivir tidak direkomendasikan untuk pasien penyakit saluran napas, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). KONTRAINDIKASI OBAT ANTIVIRUS Wanita hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter sebelum menggunakan obat antivirus. Informasikan kepada dokter terlebih dahulu jika ingin memberikan obat ini kepada anak-anak. Harap berhati-hati dalam menggunakan obat ini jika mengalami gangguan fungsi ginjal. KONTRAINDIKASI OBAT ANTIVIRUS Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lainnya, termasuk herba atau suplemen, karena dapat menimbulkan interaksi obat yang tidak diinginkan. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis sesudah mengonsumsi obat antivirus, segera temui dokter atau kunjungi rumah sakit terdekat. REFERENSI Golan, DE., Tashjian, AH., Armstrong, AW. 2012. Principles of Pharmacology : The Pathophysiologic Basic of Drug Therapy 3rd ed. Lippincott Williams & Wilkins. P 563-580. Katzung, BG., Masters, SB., Trevor, AJ. 2012. Basic & Clinical Pharmacology 12nd ed. The McGraw-Hill. P949-975 Trevor, AJ. Katzung, BG., Kruidering-Hail, M. 2015. Pharmacology Examination & Board Review 11nd ed. The McGraw-Hill.