Anda di halaman 1dari 16

FARMAKODINAMIK &

FARMAKOKINETIK OBAT
ANTIVIRUS

I PUTU DICKY ADI PRATAMA


1870121017
SGD 11
TOPIK PEMBAHASAN

PENGOLONGAN OBAT ANTIVIRUS

PRINSIP KERJA OBAT ANTIVIRUS

INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI OBAT


ANTIVIRUS

EFEK SAMPING OBAT ANTIVIRUS


OBAT ANTIVIRUS
Obat antivirus adalah golongan obat yang
digunakan untuk menangani penyakit-penyakit
yang disebabkan oleh infeksi virus. Obat
antivirus bekerja dengan cara mematikan
serangan virus, menghambat, serta membatasi
reproduksi virus didalam tubuh.
PENGGOLONGAN OBAT
ANTIVIRUS

OBAT
ANTIVIRUS

ANTI
ANTIRETRO
NONRETRO
VIRUS
VIRUS
ANTI NONRETROVIRUS

ANTIVIRUS UNTUK ANTIVIRUS UNTUK ANTIVIRUS UNTUK


HERPES INFLUENSA HBV & HCV
PRINSIP KERJA OBAT

Pada umumnya obat antivirus bekerja


dengan cara menghambat masuknya virus,
menghambat proses replikasi virus, hingga
proses terlepasnya virus yang baru.
FARMAKOKINETIK OBAT
ANTIVIRUS
Prinsip kerja obat antivirus dapat dijumpai
di berbagai kasus contohnya influenza.
Influenza merupakan salah satu penyakit
infeksi saluran pernafasan yang
diakibatkan oleh virus. Terdapat 3
golongan virus influenza yaitu influenza A,
influenza B, dan influenza C, ketiganya
termasuk famili virus orthomyxoviridae.
FARMAKOKINETIK OBAT
ANTIVIRUS
Ada 2 golongan utama pengobatan antivirus untuk influenza,
yaitu : adamantane dan neuraminidase inhibitor.
 Adamantane (M2 inhibitor) ,dua obat yang termasuk
golongan adamantane adalah amantadine dan rimantadine.
Amantadine adalah obat yang awalnya untuk indikasi
antiparkinson. Kemudian diketahui bahwa obat ini juga
dapat menghambat replikasi virus influenza.
 Mekanisme kerja amantadine adalah dengan menghambat
channel M2 pada virus influenza. Setelah virus masuk ke
dalam sel melalui
FARMAKOKINETIK OBAT
ANTIVIRUS
 Setelah virus masuk ke dalam sel melalui endositosis,
maka channel M2 bekerja memompa proton ke
dalam virus. Akibatnya, pH di dalam virus akan
turun. Penurunan pH ini akan memicu replikasi virus.
Dengan amantadine menghambat channel M2,
maka replikasi virus akan dihambat. Amantadine
efektif menghambat replikasi influenza A, tetapi
tidak untuk influenza B dan influenza C. Akan tetapi,
akhir-akhir ini dilaporkan makin banyak resistensi
influenza terhadap amantadine. Dengan demikian,
saat ini amantadine sudah tidak direkomendasikan
lagi untuk pengobatan influenza.
FARMAKOKINETIK OBAT
ANTIVIRUS
 Rimantadine adalah derivat amantadine.
Rimantadine pertama kali mendapat approval
FDA untuk pengobatan influenza pada tahun
1994. Mekanisme kerja rimantadine serupa
dengan amantadine, yaitu menghambat channel
M2. Pada pandemi flu tahun 2009, diketahui
sebagian besar dari virus influenza A telah
resisten terhadap rimantadine. Sejak saat itu
rimantadine tidak direkomendasikan lagi untuk
pengobatan influenza.
FARMAKOKINETIK OBAT
ANTIVIRUS
 Neuraminidase Inhibitor Beberapa obat
antivirus yang termasuk neuraminidase
inhibitor, yaitu: oseltamivir dan zanamivir.
Penghambat neuraminidase bekerja dengan
cara menghambat enzim neuraminidase virus.
Virus yang telah bereplikasi di dalam sel, akan
menempel pada dinding dalam dari membran
sel. Neuraminidase diperlukan oleh virus yang
telah terbentuk untuk dapat keluar dari sel.
Karena neuraminidase dihambat, maka virus
tidak dapat keluar dari sel.
FARMAKODINAMIK OBAT
ANTIVIRUS
Seperti obat-obat lainnya, obat antivirus juga
dapat menyebabkan efek samping, meskipun tidak
semua orang akan mengalami efek samping
setelah mengonsumsi obat, karena respons tubuh
terhadap obat bisa berbeda-beda. Beberapa efek
samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi
obat antivirus adalah:
Sakit kepala, mual dan muntah, sakit perut dan
diare, sulit tidur, masalah kulit, perubahan
perilaku, halusinasi.
INDIKASI OBAT ANTIVIRUS
 Untuk penyakit akut tanpa komplikasi pada pasien
berusia lebih dari 1 tahun yang sudah mengalami
gejala tidak lebih dari 2 (dua) hari. Indikasi pada
obat Oseltamivir.
 Untuk penyakit akut tanpa komplikasi yang
disebabkan oleh infeksi virus influenza A dan B pada
pasien dewasa dan anak lebih dari 7 tahun yang
sudah mengalami gejala tidak lebih dari 2 (dua) hari.
Zanamivir tidak direkomendasikan untuk pasien
penyakit saluran napas, seperti asma atau penyakit
paru obstruktif kronik (PPOK).
KONTRAINDIKASI OBAT
ANTIVIRUS
 Wanita hamil, menyusui, atau sedang
merencanakan kehamilan disarankan untuk
berkonsultasi kepada dokter sebelum
menggunakan obat antivirus.
 Informasikan kepada dokter terlebih dahulu jika
ingin memberikan obat ini kepada anak-anak.
 Harap berhati-hati dalam menggunakan obat ini
jika mengalami gangguan fungsi ginjal.
KONTRAINDIKASI OBAT
ANTIVIRUS
 Beri tahu dokter jika sedang menggunakan
obat-obatan lainnya, termasuk herba atau
suplemen, karena dapat menimbulkan
interaksi obat yang tidak diinginkan.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis
sesudah mengonsumsi obat antivirus,
segera temui dokter atau kunjungi rumah
sakit terdekat.
REFERENSI
 Golan, DE., Tashjian, AH., Armstrong, AW.
2012. Principles of Pharmacology : The
Pathophysiologic Basic of Drug Therapy 3rd
ed. Lippincott Williams & Wilkins. P 563-580.
 Katzung, BG., Masters, SB., Trevor, AJ. 2012.
Basic & Clinical Pharmacology 12nd ed. The
McGraw-Hill. P949-975
 Trevor, AJ. Katzung, BG., Kruidering-Hail, M.
2015. Pharmacology Examination & Board
Review 11nd ed. The McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai