Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FEBRIAN LAMTIUR SIMORANGKIR

SESI : 20
NIM : 2013-52-78

1. Bagaimana proses restorasi terjadi ? Jelaskan perbedaan tujuan hidup manusia lama dan baru?
2. Jelaskan proses terjadinya pembaruan hidup?

JAWAB
1. Sebelumnya, saya akan membahas arti dari kata restorasi. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, restorasi berarti pengembalian atau pemulihan terhadap keadaan semula. Jadi proses
restorasi manusia yang berdosa memang bukan hal yang mudah dan instan, karena kita hanyalah
manusia biasa yang tidak luput dari dosa. Untuk dapat memulihkan diri dari segala dosa-dosa
yang ada, maka kita harus merenungkan kembali mengapa Tuhan menciptakan kita. Dia
menciptakan manusia agar dapat bersekutu dan memuliakan Allah. Namun, dosa telah menjadi
tameng penghalang persekutuan dan pemuliaan kepada Allah dan upah dari dosa tersebut adalah
maut (Roma 6:23). Tetapi Tuhan tidak membiarkan umat-Nya jatuh dalam maut, Dia memiliki
suatu rencana untuk menyelamatkan manusia dari kuasa Setan dan memulihkannya seperti
semula sebagai anak anak Allah.
Allah memulai karya pemulihannya dengan memanggil empat nama besar, yaitu Nuh, Abraham,
Yusuf dan Daud. Selain Allah menentukan keempat orang pilihan untuk menjadi penyambung
restorasi dosa kepada Allah, Allah juga memberikan hokum Taurat (Kel 20) untuk menyadarkan
tentang dosa dan menuntun umat Israel kepada pertobatan (Roma 3:20 ; Gal 3:24). Tetapi pada
realitanya, manusia tidak akan sanggup melakukan segala yang tertulis dalam hukum Taurat.
Jadi, hukum Taurat bukanlah solusi dari pemulihan dosa.
Dalam perjanjian lama, pemulihan dosa antara Allah dan manusia hanya dapat dilakukan dengan
korban darah (Kej 4:3-5) untuk dibawa ke ruang mahakudus dalam setahun sekali dengan
memercikkan darah tersebut keatas tutup Tabut Perjanjian (Ibr 9:7). Tetapi dalam perjanjian baru
tertulis, kita akan mendapat keselamatan melalui Yesus Kristus, dan melalui Dia-lah kita dapat
selamat dan pulih, mengembalikan manusia yang jatuh dalam dosa kepada rencana Allah yang
semula (Roma 3:23-26). Dia merobohkan tembok pemisah antara Allah dan manusia karena
dosa. Saat Yesus mengucapkan sudah selesai di kayu salib, maka selesailah tugas pemulihan
yang harus dikerjakan-Nya. Sejak itu, korban darh binatang bukanlah syarat untuk menebus dosa

karena Yesus telah menebus semuanya. Jurang pemisah telah ditutup dan diratakan oleh-Nya .
kita telah bersekutu lagi dengan Allah oleh karena karunia Roh Kudus. Dengan iman manusia
memperoleh kesempatan untuk diselamatkan dan mendapatan kehidupan di dalam nama Tuhan
Yesus Kristus

Perbedaan tujuan hidup manusia lama dan manusia baru terdapat satu pengertian yang mendasar,
yaitu manusia lama berpikir berdasarkan asas keadilan, dan manusia baru berpikir berdasarkan
asas kebenaran. Jadi, tujuannya pun jelas berbeda. Bila manusia lama yang masih memakai asas
keadilan akan berpikir Saya akan baik kepada orang yang baik juga kepada saya atau Dia
tidak pernah membantu saya, maka saya tidak akan membantu dia dan lain sebagai nya.
Sedangkan manusia baru berpikir berdasarkan asas kebenaran, seperti Sekalipun dia jahat
kepada saya, tapi saya akan tetap mendoakan dia.

2. Untuk memasuki tahapan pembaharuan hidup baru yang diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus
yaitu meninggalkan masa lalu dan melepaskan kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat masa
lalu (2 Kor 4:16) . Melalui firman Tuhan, ada tiga hal yang dapat kita pelajari bagaimana
menjadi manusia baru :
- Mematikan sesuatu yang sifatnya duniawi. Segala nafsu daging dan dosa-dosa.
-Membuang segala kejahatan yang tidak sejalan dengan kebenaran Tuhan.
-Jangan lagi saling mendustai

Anda mungkin juga menyukai