Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN SENAM DAN SENAM LANTAI

Senam adalah istilah atau nama salah satu caabang olahraga. Sebagai cabang olahraga,
senam mempunyai dominan atau daerah batas-batasan sendiri, mempunyai ruang
lingkupyang tertentu. Senam terlemahan dari kata gymnastiek (bahasa Belanda),
gymnastics (bahasa Inggris), thymnastiek asal kata dari gymnos (bahasa Greka).
Untuk mengetahui pengertian senam, kita harus mengetahui ciri-ciri dan kidaaahkaidahnya antara lain:
1. Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau di ciptakan dengan sengaja.
2. Gerakan-geerakannya harus selalu berguna untuk menyampai tujuan tertentu (meningkatkan
kelenyukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah keterampilan,
menambah keindahan gerak, meningkatkan keindahan tubuh).
3. Gerakan harus selalu tersusun dan sistimatis
Berdasar pengertian di atas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan
diciptakan dengan berencana,disusun dengan sistimatis dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonnnnnis.
Pengertian Senam Latai Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada
juga yang menamakan tumbling. Senam lantai merupakan salah satu rumpun dari senam.
Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras. Unsur-unsur gerakannya
terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara,menumpu dengan tangan atau
kakiuntuk memperthankan sikap seimbang atau pada saatmeloncaat kedepan atau ke
belakang. Bentuk latihannya merupakan gerakan dasardari senam perkakas (alat). Pada
dasarnya, bentuk-bentuk katihan bagi putra dan putri adalah sama, hanya unuk putri anyak
unsur gerak balet. Jenis senam juga di sebut latihan bebas karena pada waktu melakukan
gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus.

JENIS JENIS DAN TEKNIK SENAM LANTAI


1. Guling Depan (Forward Roll)
Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk
melakukan guling ke depan adalah sebagai berikut:
a.

Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.

b. Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua

telapak tangan di atas

matras.
c.

Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.

d. Sentuhkan bahu ke matras.


e.

Bergulinglah ke depan.

f.

Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.

g. Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.


Ada beberapa kesalahan yang sering sekali terjadi saat melakukan gerakan Roll
Depan, misalnya :
1. Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit,
terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki.
2. Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan
kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
3.

Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.

4. Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.

2. Guling Belakang (Backward Roll)


Langkah_langkah guling belakang bulat yaitu sebagai berikut:
a.

Jongkok, tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat

telinga, dagu dan lutut tarik

ke dada.
b.

Guling badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan dagu tetap mendekat
dada, telapak tangan di dekat telinga.

c.

Bahu menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakkan kaki untuk
dejatuhkan ke belakang kepala.

d. Jatuhkan ujung kaki ke belakang kepala.


e.

Dorong lengan ke atas.

f.

Jongkok dengan lengan lurus ke depan.


Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kebelakang :
1.

Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak

2.
Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan
karena sikap tubuh kurang bulat
3.
Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang
digunakan untuk menumpu diatas matras.
4.
Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh ke
samping.
5.

Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak kaki)

Cara memberi bantuan guling kebelakang :


1.
Menopang dan mendorong pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan
membawanya ke arah guling
2.

Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling

3. Kayang
Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik
dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu
dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada
pinggang.Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu, bukan
kelentukan pinggang.
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
1.

Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.

2.

Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.

3.

Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.

4.

Posisi badan melengkung bagai busur.

5.

Pertahankan posisi beberapa saat

6.

Kembali ke posisi semula dengan pelan pelan.

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan kayang yaitu :


a. Jarak kedua tangan dan kaki terlalu jauh
b. Siku-siku bengkok disebabkan kekakuan persendian siku dan bahu
c. Badan kurang melengkung (membusur), disebabkan kurang lemas/lentuknya bagian
punggung dan kekakuan pada otot perut
d. Sikap kepala yang terlalu menengadah
e. Kurang keseimbangan.
Cara memberi bantuan dalam gerakan kayang :
a. Posisi penolong disamping anak yang melakukan garakan kayang
b. Membantu mengangkat dan agak membawa punggung/bahu pelaku
c. Membantu menopang punggung/bahu pelaku dan membawanya perlahan kebawah.

4. Sikap lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di
atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada
lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan
menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut :
1.

Tidur terlentang, kedua tangan di samping badan, pandangan ke atas.

2.

Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.

3.
Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada
pinggang. Pertahankan sikap ini beberapa saat.
4.
Lanjutkan dengan sikap guling belakang dengan mendorong kaki kebelakang atau
dengan kembali ke posisi semula
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan sikap lilin yaitu :
a. Pinggang hanya ditopang dengan ibu jari
b. Kedua kaki condong kebelakang, sehingga berat untuk ditopang dan tidak dapat
bertahan dalam waktu yang lama
c. Kedua kaki condong kedepan
d. Penempatan siku-siku tangan terlalu keluar dari garis lebar badan
e. Tidak/kurang bertumpu pada pundak
Cara memberi bantuan dalam gerakan sikap lilin :
a. Membantu menahan dan adak mengangkatnya.
Pegang/tempatkan tangan disisi pinggul pelaku
b. Memegang pergelangan kedua kaki pelaku saat telah meluruskan kedua kaki
tersebut keatas.
c. Mengangkat dan menempatkan kedua tangan penopang lebih kearah punggung

MAKALAH OLAHRAGA
SENAM LANTAI

NAMA

: CAHYA IDZNII IGAWATI

NO

: 07

KELAS

: XII MIPA 6

UPTD SMA NEGERI 2 NGANJUK


TAHUN AJARAN 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai