Anda di halaman 1dari 6

Roll Depan (Guling Depan)

Olahraga senam Lantai merupakan salah satu bagian dari cabang Senam. Senam
lantai dilakukan di atas lantai dan Matras. Senam lantai sering juga disebut senam bebas
karena atlet atau pesenam tidak menggunakan alat bantu kecuali lantai ukuran 12 x 12
meter atau matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga
keamanan pesenam.

Salah satu teknik dasar dari senam lantai adalah Roll atau berguling. Untuk
melakukannya simak cara berikut ini:
a. Awali dengan sikap jongkok, kedua tangan menumpu pada matras selebar
bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu
menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua
kaki dilipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan
berusaha bangun.
e. Kembali kesikap semula atau berdiri
Dengan latihan senam Lantai yang benar dan rutin, anda akan bisa menguasai cara
berguling yang tepat dan aman.
Roll Belakang (Guling Belakang)
Teknik Senam Lantai Roll Belakang - Senam lantai roll belakang adalah salah satu
gaya gerakan senam yang dilakukan dengan posisi badan berguling ke arah belakang
badan melalui bagian belakang badan, mulai dari panggul bagian belakang, pingga,
punggung, dan tengkuk. Adapun beberapa contoh gerakan senam lantai roll belakang
terdiri dari dua bagian penting, yaitu senam lantai roll belakang secara perseorangan

Adapun secara keseluruhan manfaat dari senam lantai, serta termasuk senam lantai
roll belakang adalah untuk membentuk dan mengembangkan otot tubuh,
mengembangkan kualitas fisik, membentuk keindahan tubuh, serta memelihara
kebugaran jasmani.

Setelah mengetahui pengertian dan juga manfaat dari senam lantai yang sudah
disebutkan diatas, maka berikut ini akan dipublikasikan teknik senam lantai roll
belakang yang terdiri dari dua bagian. Berikut adalah teknik-tekniknya secara
lengkap bisa dilihat di bawah ini:

Berikut adalah beberapa teknik yang harus Anda lakukan ketika melakukan senam
lantai roll belakang dan dilakukan secara perseorangan:

1. Berdiri tegap dan kedua tangan diangkat lurus ke atas membentuk huruf "V"
2. Lalu pandangan lurus ke depan
3. Kemudian ikuti dengan menekuk kedua lutut hingga agak jongkok atau
setengah jongkok dan tangan lurus kedepan
4. Lalu gulingkan badan ke belakang dengan tangan siap menyanggah dan
memberi dorongan agar mendapat gulingan yang maksimal
5. Pada saat berguling kaki lurus dan saat menjatuhkan kaki dijatuhkan jauh di
atas kepala
6. Lalu kembali keposisi semula yakni berdiri tegak dengan pandangan mata ke
arah depan
Kayang
Kayang adalah suatu bentuk atau sikap badan telentang yang membusur bertumpu
pada kedua tangan dan kedua kaki dengan lutut. Gerakan kayang adakn mudah
dilakukan apabila :

a. memiliki kekuatan otot perut, punggung dan paha.

b. Memiliki kelentukan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang, dan persendian


panggul

c. Memiliki kekuatan lengan dan bahu untuk menopang Sikap kayang dapat
dilakukan dari sikap tidur dan berdiri :

A. Kayang dari sikap tidur

1) Sikap awal :

a) tidur telentang

b) kedua lutut ditekuk, kedua tumit rapat pada


pinggul,

c) kedua siku ditekuk dan telapak tangan melekat


pada matras/lantai, ibu jari

disamping telinga

2) Gerakan ;

a) Badan diangkat keatas, kedua tangan dan kaki lurus

b) Masukkan kepala diantara 2 tangan

B. Kayang dari sikap berdiri

1) Sikap awal

a) berdiri tegak
b) kedua tangan disamping kaki

2) Gerakan ;

a) Secara bersama-sama/satu tangan diayunkan kebelakang, kepala


tengadah dan badan melenting kebelakang

b) Sama dengan cara melakukan guling ke depan tungkai ditekuk, tetapi saat
punggung mengenai matras tangan menolak, tungkai lurus dan paha dekat dengan
dada

c) Kemuaian lemparkan tungkai kedepan diikuti tolakan tangan, tumpuan tangan


disamping paha dekat pantat, badan condong kedepan, dagu dekat dada berakhir
pada sikap berdiri badan bungkuk.

C. Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kedepan yaitu :

a. Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu
sempit,terlalu jauh atau terlalu dekat)

b. Tumpuan. salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan
badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
c. Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.
d. Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.

Cara memberi bantuan guling ke depan:

a. Pegang kepala bagian belakang (membantu menekukkan) pelaku.


b. Membantu mendorong punggung pelaku saat akan duduk.
c. Membantu mengangkat panggul dengan menempatkan tangan di sisi kedua paha.
d. Membantu menekukkan kepala pelaku dan menempatkannya di lantai antara
kedua tangan.
Sikap Lilin
Sikap lilin adalah sikap yang dibuat dari sikap semula tidur telentang kemudian
mengangkat kedua kaki (rapat) lurus ke atas dengan kedua tangan menopang
pinggang. Unsur-unsur kemampuan fisik
yang diperlukan untuk membantu
memudahkan latihan sikap lilin adalah
sebagai berikut:
1) Kekuatan otot perut
2) Kekuatan otot pinggang
3) Kekuatan otot kaki
4) Kekuatan otot tangan.

Cara melakukan sikap lilin ada dua cara, yaitu


sebagai berikut:
a. Cara pertama
1) Tidur telentang kedua kaki sejajar rapat
2) Kedua kaki diangkat ke atas sampai pinggang
ikut naik
3) Kedua tangan menahan pinggang, siku ditekuk
4) Kedua ujung kaki dijulurkan ke atas.

b. Cara kedua
1) Sikap tidur telentang, kedua kaki rapat, kedua tangan di sisi badan. Angkat
kedua kaki (lutut lurus dan rapat). Kedua ujung kaki menyentuh lantai di atas kepala.
Pinggang ditopang dengan kedua tangan. Kemudian kembali ke sikap semula.
2) Mengulang latihan 1 (satu) dilanjutkan kedua lutut dibengkokkan sehingga
kedua lutut berada di atas.
3) Melakukan atau mengulangi latihan 2 (dua) kemudian dengan perlahan
luruskan kedua kaki ke atas, pada waktu akan kembali sikap semula, bengkokkan
dulu kedua lutut.
4) Membuat sikap lilin dari sikap telentang dengan mengangkat kedua kaki dan
sekaligus kedua kaki rapat dan lurus ke atas.

Kesalahan yang sering terjadi saat melakukan sikap lilin:


1) Keempat jari kurang menopang pinggang, tetapi pinggang ditopang oleh ibu jari
2) Kedua kaki yang ke atas tersebut condong ke belakang sehingga berat badan
waktu ditopang tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama
3) Kedua kaki yang lurus tersebut condong ke depan sehingga kurang sempurna
4) Penempatan siku-siku tangan agak keluar dari garis badan
5) Tidak atau kurang bertumpu pada pundak.

Anda mungkin juga menyukai