PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman Sanseveria adalah tanaman yang tidak lagi asing untuk
kita. Saat kecil, anak-anak biasa menggunakan daun tanaman ini untuk
bermain pedang-pedangan. Sanseveria biasa tumbuh disemak tanpa ada
yang menanamnya. Kita menganggapnya hanya sebagai tanaman liar dan
mengabaikannya begitu saja tanpa tahu berapa besar manfaat dari tanaman
ini.
Pandangan
kebanyakan orang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kandungan zat penyusun Sansivieria
Saponin
Saponin adalah jenis glikosida yang banyak ditemukan dalam
tumbuhan. Saponin memiliki karakteristik berupa buih. Sehingga ketika
direaksikan dengan air dan dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat
bertahan lama.Saponin mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter.
Saponin memiliki rasa pahit menusuk dan menyebabkan bersin serta iritasi
pada selaput lendir. Saponin merupakan racun yang dapat menghancurkan
butir darah atau hemolisis pada darah. Saponin bersifat racun bagi hewan
berdarah dingin dan banyak diantaranya digunakan sebagai racun ikan.
Saponin yang bersifat keras atau racun biasa disebut sebagai Sapotoksin.
Saponin diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : saponin steroid dan
saponin triterpenoid. Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C 27)
dengan molekul karbohidrat. Steroid saponin dihidrolisis menghasilkan
suatu aglikon yang dikenal sebagai saraponin. Tipe saponin ini memiliki
efek anti jamur. Pada binatang menunjukkan penghambatan aktifitas otot
polos. Saponin steroid diekskresikan setelah konjugasi dengan asam
glukoronida dan digunakansebagai bahan baku pada proses biosintesis dari
obat kortikosteroid.
Contoh senyawa
saponin
steroid
diantaranya
adalah
Polifenol
Polifenol (polyphenol) merupakan senyawa kimia yang terkandung
di dalam tumbuhan dan bersifat antioksidan kuat. Polifenol adalah
kelompok antioksidan yang secara alami ada di dalam sayuran, buahbuahan, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan minuman (seperti teh, kopi,
cokelat dan anggur merah/red wine). Polifenol umumnya banyak
terkandung dalam kulit buah, sehingga ada benarnya kalau kita dihimbau
untuk mengkonsumsi apel dan bit beserta kulitnya.
Polifenol ini berperan melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat
radikal bebas dengan cara mengikat radikal bebas sehingga mencegah
proses inflamasi dan peradangan pada sel tubuh. Polifenol juga bermanfaat
menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti penyakit jantung,
alzheimer, dan kanker.
Senyawa polifenol terdiri dari beberapa subkelas yakni, flavonol,
isoflavon (dalam kedelai), flavanon, antosianidin, katekin, dan biflavan.
Turunan dari katekin seperti epikatekin, epigalo-katekin, apigalo-katekin
galat, dan quercetin umumnya ditemukan dalam teh dan apel. Dua unsur
terakhir merupakan antioksidan kuat, dengan kekuatan 4-5 kali lebih tinggi
dibandingkan vitamin C dan vitamin E yang dikenal sebagai antioksidan
potensial. Jenis polifenol lain adalah tanin (terkandung dalam teh dan
cokelat), yang sedang hangat diperbincangkan di dunia kesehatan.
Semua jenis teh mengandung polifenol dalam bentuk
epigallocatechin
gallate
(EGCG).
Kandungan
EGCG
ini
yang
Pregnane glikosid
Tanaman ini mengandung bahan aktif pregnane glikosid yang
mampu mereduksi polutan menjadi asam organik, gula, dan beberapa
senyawa asam amino.
racun-racun
yang
terkandung
dalam
polusi
udara
oleh
masyarakat
Indonesia
maupun
mancanegara,
Syarat terakhir
mesti
mempunyai
nilai
guna
selain
nilai
estetika.
lama.
Selain kekerasannya pas, calcedone juga dipilih lantaran corak dan warna
abstraknya menawan. Pantas, jenis batuan itu biasa dipakai sebagai bahan
patung, perhiasan, sampai furniture. Marmer dan onyx, dua varian
calcedone yang banyak dijumpai di alam. Kusmandono menyebutkan
daerah Kuningan, Jawa Barat, Nganjuk, Jawa Tengah, dan pesisir antara
Tulungagung
sampai
Wonosari
jadi
gudang
batuan
itu.
sebagai
tanaman
alternatif
yang
diburu.
pot
terdiri
atas
daun
(fanji,2013:http://aufarenji-
Tengah,
itu
meraup
omzet
Rp25-juta
per
bulan.
Dua ratus pot yang terjual terdiri atas 50 pot patens, 75 pot downsii, 25 pot
pinguicula, dan 50 pot kirkii. Bibit yang dijual berumur 56 bulan,
seukuran kunci sepeda motor. Memang masih kecil, sebab baru dipisah
sudah langsung dipesan, katanya. Konsumennya pedagang di seputaran
Solo,
Yogyakarta,
dan
Blitar.
Omzet
Andy
lebih
besar
jika
seharga
Rp750-ribuRp2,5-juta
per
pot.
Pundi-pundi ayah 1 anak itu menebal pada awal tahun karena permintaan
bibit
melonjak
100%
ketimbang
penghujung
2007.
Andi memperbanyak sansevieria sejak 1,5 tahun silam. Itu dimulai dari
keberaniannya mencacah daun kirkii berukuran 10 cm x 20 cm menjadi 5
cm x 5 cm. Perbanyakan itu sukses. Oleh karena itu ia menerapkannya
pada spesies lain seperti patens, downsii, dan rorida yang berdaun tebal.
Total jenderal diperoleh 3.500 anakan. Saat wartawan Trubus Nesia
Artdiyasa, mampir ke kebunnya pada Februari 2008, bibit yang tersisa
hanya
pinguicula
75
pot,
rorida
35,
dan
kirkii
Sebelumnya Purbo hanya sanggup menjual 1020 pot per bulan. Pada
Februari 2008 ia kelimpungan melayani permintaan 200 pot kirkii brown.
Harga sansevieria pun terus meroket. Sebut saja kirkii brown yang 23
bulan lalu hanya Rp100-ribu per daun, kini menjadi Rp250-ribu. Kirkii
silver blue berukuran 20 cm yang semula Rp1-juta per daun naik 10 kali
lipat Rp10-juta. Pada Januari 2008, bibit patens 45 daun ukuran 5 cm
dibanderol Rp100-ribu per tanaman di tingkat pekebun. Spesies itu kini
beredar dengan kisaran harga Rp175-ribuRp220-ribu di tingkat pekebun
dan importir. Itu karena permintaan meningkat, tapi stok lambat
bertambah, kata Edi Sebayang, kolektor di Tangerang (Aurora,
2012:http://aeiroura.blogspot.com, diunduh 20 april 2015).
Menurut Drs Seta Gunawan, ketua paguyuban sansevieria di
Yogyakarta, 3 pemicu tren sansevieria sejak 2 bulan terakhir adalah
publikasi media, permintaan tinggi, dan pertambahan pemain. Willy
Purnawanto SE dari Masyarakat Sansevieria Indonesia (MSI) di
Yogyakarta menambahkan alasan lain. Momentum tren yang sangat tepat.
Saat tren di Indonesia, komunitas serupa di mancanegara sedang tumbuh,
katanya. Menurut Willy, tren bersamaan itu membuat komunikasi
antarpemain tak terbatas di wilayah domestik. Namun, mendunia mulai
Thailand dan Filipina hingga ke Eropa dan Amerika Serikat.
(Aurora, 2012:http://aeiroura.blogspot.com, diunduh 20 april 2015).
Di tanah air juga bermunculan pemain baru. Di Yogyakarta, ada M
Burhan, pemilik nurseri Bullion 99. Sejak 4 bulan silam pemilik
perusahaan valas itu berburu lidah mertua di seputaran Kota Gudeg.
Namun, sejak awal tahun ia mendatangkan 200 pot horwood, robusta,
hallii, dan patens dari Filipina. Pada Februari setengah stok yang
dimiliknya ludes diburu hobiis. Di Solo ada Boy Olifu Gea; di Wonosobo,
Belly
Rudianto;
dan
di
Blora,
Dedy
Dwi
(Aurora,
Timur. Nekat? Ya, ketika itu dunia tanaman hias tengah 'dikuasai'
anthurium, si raja daun. Harry kukuh pada pendirian dengan memajang 1
jenis tanaman: sansevieria. 'Waktu itu omzetnya hanya Rp15-juta. Saya
betul-betul tak menyangka omzet berlipat 3 kali dalam hitungan bulan,'
katanya.
Kini Harry membuka greenhouse di bilangan Lido, Bogor, seluas 500 m2.
Itu untuk menampung jenis cylindrica, giant, dan canaliculata. Ketiganya
tergolong berdaun tebal. Maklum, sejak sebulan terakhir permintaan yang
masuk jenis berdaun tebal, bulat, dan kering yang disukai karena bandel
dan tahan banting (Aurora, 2012:http://aeiroura.blogspot.com, diunduh 20
april
2015).
BAB III
A. Kesimpulan
Sansievera merupakan salah satu jenis tanaman hias yang mempunyai
banyak manfaat. Baik dalam bidang kesehatan, lingkungan/anti polutan, dan niali
ekonomi yang tinggi.
Kegemaran memiliki tanaman Sansevieria disamping karena keindahan,
corak dan aneka warna daun yang unik, cantik juga berfungsi sebagai penyerap
polutan disekitar tempat tumbuhnya. Tanaman ini menjadi primadona karena
keindahan daunnya cukup mempesona.
Tumbuhan Sansivera atau lebih dikenal dengan nama Lidah Mertua ini tidak
hanya menebar pesona karena keindahanya tapi juga memiliki daya tarik yang
luar biasa karena manfaatnya. Penanaman dan perawatan yang mudah menjadikan
sansivera banyak diburuh dan ditanam oleh penggila tanaman. Terkadang
harganya sangat fantastis, sehingga mencapai jutaan rupiah.
B. Saran
Diharapkan munculnya kesadaran dari manusia itu sendiri agar lebih
menjaga dan mencintai kelestarian lingkungan hidup disekitarnya. Menjaga
kelestarian tumbuh-tumbuhan hiaju yang mengandng banyak manfaat, salah
satunya sanseviera, sehingga manfaat yang terkandung di dalam sanseviera
diharapkan dapat diguanakan mengurangi adanya global warming dan
membersihkan udara yang tidak sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Aurora,.2012. : Sanseviera Bunga Jiwa.http: //aeiroura.blogspot.com, diakses
20 april 2015.
Fanji.2013. Sansivieria, Indah dan bermanfaat.http://aufarenji-xp.blogspot.com,
diunduh 20 april 2015
Gema.2012. Manfaat Tanaman Lidah Mertua.http://Gemamedika.blogspot.in,
Disusun oleh
Nama : Anita
Rahayu
Nim
1414040007
Prodi
Biologi
: Pendidikan