Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum Kultur Jaringan Sansivera adalah:
a. Mengetahui teknik kultur jaringan sansivera
b. Mengetahui pengaruh BAP terhadap pertumbuhan dan perkembangan
eksplan sansivera
B Tinjauan Pustaka
Tanaman sansivera metode kultur jaringan lebih sering diterapkan untuk
membiakkan jenis yang menghasilkan anakan, seperti jenis S. cylindrica dan
jenis yang langka. Eksplan diambil dari mata tunas pucuk rimpang atau pucuk
daun sepanjang 1 cm, sebelum ditanam eksplan disterilisasikan terlebih
dahulu untuk menghindari kontaminasi
(Pramono 2008).
C Metode Praktikum
1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Kultur Jaringan Sansivera dilaksanakan pada hari Selasa,
16 April 2013 pukul 13.00 - 15.00 WIB di Laboratorium Fisiologi
Tumbuhan dan Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2 Alat
a. LAFC lengkap dengan lampu bunsen
b. Petridish dan botol-botol kultur
c. Peralatan diseksi, yaitu pinset besar/kecil dan pisau pemes
3 Bahan
a. Eksplan : daun sansivera (S. Cylindrica)
b. Media kultur
c. Alkohol 70 %
d. Aquadest steril
e. Spirtus
f. Chlorox (Sunclin)
4 Cara Kerja
a. Persiapan eksplan
b. Sterilisasi eksplan (dilakukan dalam LAFC)
1) Merendam eksplan dalam larutan Dithane M-45 3 mg/l selama + 12
jam, dilanjutkan dengan chlorox 5,25 % (Sunclin 100 %) selama + 3
menit.
2) Membilas eksplan dengan aquadest steril.
c. Penanaman eksplan
1) Membuka plastik penutup botol media kultur.
2) Mengambil eksplan dan menanamnya di media kultur dengan pinset.
Setelah digunakan, pinset harus selalu dibakar di atas api.
3) Selama penanaman, mulut botol harus selalu dekat dengan api untuk
menghindari kontaminasi.
d. Pemeliharaan
1) Botol-botol media berisi eksplan ditempatkan di rak-rak kultur.
2) Lingkungan di luar botol harus dijaga suhu, kelembaban dan
cahayanya.
3) Penyemprotan botol-botol kultur dengan spirtus dilakukan 2 hari
sekali untuk mencegah kontaminasi.
e. Pengamatan selama 5 minggu, yang diamati:
1) Saat muncul akar, tunas, daun dan kalus (HST), diamati setiap hari.
2) Jumlah akar, tunas dan daun, diamati 1 minggu sekali.
Tangg
al
Sansi
evera
16-0413
23-0413
26-0413
30-0413
3-0513
7-0513
10-513
Jumlah
Tuna
Dau
Akar
s
n
Keterangan
Akar
Tunas
Daun
Kalus
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Masih baik
Pembahasan
Tanaman Sansivera merupakan tanaman hias yang sekarang sedang
digemari oleh para pecinta tanaman. Selain mempunyai corak daun yang
indah dan unik, tanaman ini juga mempunyai bentuk dan ukuran yang
bervariasi, tanaman ini juga berfungsi sebagai penyerap polutan di udara
sekitar tempat tumbuhnya. Hal inilah yang menyebabkan pecinta tanaman
kembali melirik tanaman sansivera. Eksplan sansivera yang digunakan
adalah batang sansivera yang berwarna hijau dan masih dalam keadaan
baik atau segar dan tidak mati, sehingga memilih bagian eksplan yang
batangnya masih sehat dan segar, lalu dipotong menjadi kecil persegi
panjang.
Keberhasilan penanaman eksplan sangat tergantung pada media yang
digunakan. Media yang tidak steril maka penanaman eksplan di dalam
media akan terkontaminasi dan mengalami kegagalan dalam pertumbuhan.
Keberhasilan penanaman eksplan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
sterilisasi, pemilihan bahan eksplan, faktor lingkungan seperti pH, cahaya
dan temperatur, serta kandungan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) dalam
medium kultur. Faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam penanaman
eksplan adalah media dan alat yang tidak steril, perlakuan, pengovenan
yang kurang baik serta lingkungan yang mudah mengkontaminasi bagi
media penanaman.
Keberhasilan dalam kultur jaringan sangat ditentukan oleh medium
yang digunakan. Media yang digunakan untuk perbanyakan klonal pisang
ini umumnya adalah media MS. Untuk merangsang pertumbuhan tunas
pada eksplan, zat pengatur tumbuh umumnya ditambahkan ke dalam
media kultur. Sitokinin BAP (Benzil Amino Purin) umumnya digunakan
pada kisaran konsentrasi 3-6 ppm tergantung varietas, dengan atau tanpa
kombinasi dengan auksin. Keasaman media umumnya adalah 5,5 sampai
6. Inisiasi merupakan proses awal dalam kegiatan kultur jaringan sehingga
akan menjadi penentu keberhasilan kultur. Proses pertama dalam inisiasi
adalah pengambilan eksplan atau bahan kultur dari lapangan, kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan sterilisasi eksplan (Gunawan 1992).
Sitokinin adalah kelompok senyawa organic yang menyebabkan
pembelahan sel yang di kenal dengan proses sitokinesis. BAP/BA ( 6
Benzil Amino purin/6Benzil Adenin ) adalah analog sitokinin, pengaruh
sitokinin di dalam kultur jaringan tanaman antara lain berhubungan dengan
proses
pembelahan
sel,
poliferasi
tunas
ketiak,
penghambatan
DAFTAR PUSTAKA
Arnold M A 2004. Sansevieria Trifaciata Intented For Future Inclusion
Inlandscape Plants For Texas And Environs. http://aggiehorticulture.tamu.edu. Diakses pada tanggal 25 April 2013.
Gunawan L W 1992. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Bogor : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat
Antar Universitas Bioteknologi IPB.
Mohammad Anis and Shahzad 2005. Micropropagation Of Sansevieria Cylindrica
Bojer Ex Hook Through Leaf Disc Culture. Journal Propagation of
Ornamental Plants Vol. 5,No 3 : 119-123
Pramono, S 2008. Pesona Sansivera. PT. Jakarta : Agro Media Pustaka.
Purwanto A W 2006 Sansevieria, Flora Cantik Penyerap Racun. Yogyakarta:
Kanisius.