MAKALAH
Oleh:
1. ARLINA DWI NUR ISMA
120332400223
120332421480
1
20
pembuluh darah. Laktosa yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat dicerna tanpa
adanya bantuan dari enzim laktase ini.
Produksi enzim ini terjadi di dalam usus halus dan mengalami penurunan
seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Disisi lain, ada sejenis bakteri yang
dapat memproduksi enzim laktase yaitu Lactobacillus acidophilus. Lactobacillus
acidophilus merupakan spesies dari bakteri gram positif. Bakteri Lactobacillus
acidophilus ini banyak terdapat pada saluran pencernaan hewan dan manusia.
Oleh karena itu, bakteri tersebut dapat diisolasi untuk selanjutnya dapat
dimanfaatkan oleh manusia, khususnya bagi orang yang terkena intoleransi
laktosa.
Berdasarkan fakta di atas, maka penulis mengangkat judul Pemanfaatan
Enzim Laktase dari Bakteri Lactobacillus acidophilus Sebagai Solusi terhadap
Penyakit Intoleransi Laktosa sebagai bentuk kepedulian penulis terhadap
penderita intoleransi laktosa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut.
a. Mengapa enzim laktase dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan penyakit
intoleransi laktase ?
b. Bagaimana pengaruh enzim laktase dari bakteri lactobacillus acidophilus
dalam mengatasi masalah intoleransi laktosa?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai yaitu
a. Untuk mengetahui alasan pemanfaatan enzim laktase untuk menyembuhkan
penyakit intoleransi laktosa pada manusia.
b. Untuk mengetahui pengaruh enzim laktase dalam mengatasi masalah
intoleransi laktosa.
30
2. Pembahasan
2.1 Alasan Pemanfaatan Enzim Laktase Untuk Menyembuhkan Penyakit
Intoleransi Laktosa Pada Manusia
Laktosa banyak terdapat pada susu. ASI mengandung 7% laktosa, sedangkan
susu sapi hanya mengandung 4% (Sinuhaji, 2006). Laktosa tidak dapat diserap
oleh tubuh kecuali jika telah diurai menjadi glukosa dan galaktosa. Senyawa
galaktosa hasil penguraian laktosa ini berperan penting dalam pembentukkan
serebiosa, yakni komponen penting pada perkembangan faal fungsi otak.
Sementara glukosa merupakan sumber energi utama bagi tubuh.
Laktosa yang tidak dicerna ini selanjutnya akan masuk ke dalam usus besar
untuk difermentasi oleh bakteri yang terdapat pada usus besar tersebut. Interaksi
bateri dengan laktosa inilah yang menimbulkan reaksi tubuh seperti kram perut,
mual, keluarnya gas H2S (kentut) beberapa saat setelah mengonsumsi produk yang
mengandung susu. Penguraian laktosa di dalam tubuh menjadi glukosa dan
galaktosa dibantu oleh enzim laktase. Hal ini disebabkan laktosa memiliki ikatan
galacotse 1,4 glukosa sementara enzim laktase kerjanya spesifik yakni hanya
memutus ikatan glikosidik 1,4. Adapun mekanisme reaksi enzim laktase dalam
menghidrolisis laktosa yaitu
Gambar 1.1. Proses reaksi penguraian laktosa dengan bantuan enzim laktase.
Enzim laktase merupakan salah satu enzim pencernaan. Enzim ini termasuk ke
dalam kelas enzim -galactosidase. Menurut Barlianto (dalam Thedfreeze, 2011)
menjelaskan bahwa laktase disintesis di retikulum endoplasma sebagai polipeptida
40
Gambar 1.2. Laktase terletak pada brush border vili usus halus
5
0
menyediakan waktu yang cukup untuk enzim laktase memecah gula susu. Namun,
jika meminum susu rendah lemak, justru akan menimbulkan gejala pada orang
yang terkena intoleransi laktosa karena susu rendah lemak mengandung serbuk
susu skim yang mengandung laktosa lebih banyak (Muchlas, 2013)
60
7
0
3. Penutup
3.1 Simpulan
Enzim laktase dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit intoleransi
laktosa karena enzim ini dapat memutus ikatan glikosidik 1,4 yang terdapat pada
laktosa. Pemutusan ikatan glikosidik 1,4 ini mengakibatkan laktosa menjadi
terurai menjadi dua komponen yakni glukosa dan galaktosa. Selanjutnya glukosa
dan galaktosa ini dapat diserap oleh tubuh.
Bakteri Lactobacillus achidopillus dapat mensintesis enzim laktase yang
berfungsi untuk menguraikan laktosa yang terdapat dalam beberapa makanan dan
minuman menjadi glukosa dan galaktosa yang kemudian dicerna oleh tubuh
manusia. Bakteri Lactobacillus achidopillus sendiri dapat diisolasi dari ragi
melalui beberapa tahap, meliputi fermentasi, isolasi, dan pengemasan.
Penggunaan suplemen enzim laktase dari hasi isolasi bakteri Lactobacillus
achidopillus sebagai solusi yang cukup efektif untuk mengatasi masalah
intoleransi laktosa karena bakteri ini keberadaannya melimpah di alam.
3.2 Saran
Berdasarkan uraian diatas Penulis menyarakan kepada para penderita
intoleransi laktosa agar menggunakan suplemen enzim laktase dari hasil isolasi
bakteri Lactobacillus achidopillus untuk menyembuhkan penyakit intolarensi
laktosa yang dideritanya. Selain itu, Penulis juga menghimbau kepada ahli
farmasi untuk memproduksi suplemen enzim laktase dari bakteri Lactobacillus
achidopillus dalam jumlah besar agar dapat dikonsumsi masyarakat yang
menderita intoleransi laktosa secara luas.
Daftar Pustaka
Thedfreeze. 2011. Isolasi Enzim Laktase pada Bakteri Lactobacillus acidophilus
untuk Penderita Intoleransi Laktase Sekunder, (online), (http://smart
fresh.blogspot.com/2011/12/isolasi-enzim-laktase-pada-bakteri.html?
m=1), diakses 1 Maret 2015.
Fatchurrohman. 2014. Pengertian Makanan Sehat, (online),
(http://www.samishare.com/pengertian-makanan-sehat/), diakses 22 Maret
2015.
80
William, James. 2013. Penyebab, Gejala, & Cara Mengatasi Intoleransi Laktosa,
(online), (http://www.jendelasarjana.com/2013/08/intoleransilaktosa.html?m=1), diakses 22 Maret 2015.
Muchlas, Muhammad. 2013. Yuk Minum Susu, Gak Usah Takut Dengan Laktosa
Intolerant, (online), (https://muchlassains.wordpress.com/2013/06/18/yukminum-susu-gak-usah-takut-dengan-laktosa-intolerant/), diakses 19 Maret
2015.