Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MATA KULIAH ENZIM

“ENZIM LAKTASE”

Disusun Oleh :
Nama = Febri Kurniawan Ritonga
NIM = 15/17622/THP
Kelas = STIPP-A
Dosen Pengampu = Ngatirah SP,MP

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTIPER
YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Susu merupakan sumber nutrisi yang penting untuk pertumbuhan bayi mammalia,
termasuk manusia, yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin.
Laktosa yang merupakan satu-satunya karbohidrat dalam susu mammalia, adalah
disakarida yang terdiri dari gabungan 2 monosakrida yaitu glukosa dan galaktosa
(Heyman, 2006).
Laktosa yang terdapat pada susu, perlu dihidrolisa menjadi glukosa dan galaktosa
terlebih dahulu supaya bisa diserap oleh dinding usus dan memasuki peredaran darah
(Ingram et al. 2009). Untuk proses hidrolisa tersebut diperlukan ensim laktase, yang
terdapat pada brush border mukosa usus halus. Adanya defisiensi ensim tersebut akan
menyebabkan kondisi yang disebut intoleransi laktosa (Sinuhaji, 2006).
Intoleransi laktosa merupakan suatu kondisi yang sering terjadi di seluruh dunia
dimana laktosa tidak bisa tercerna dengan baik karena adanya defisiensi ensim laktase.
Laktosa yang tidak bisa terpecah menjadi glukosa dan galaktosa inilah yang akan
menimbulkan beberapa manifestasi klinis yang beragam, mulai dari sakit perut, mual,
muntah, kembung, hingga diare (Heyman, 2006). Dalam tulisan ini akan diuraikan secara
ringkas manfaat laktosa, metabolisme laktosa dan mekanisme intoleransi laktosa.
B. Tujuan
1. Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman lebih mengenai metabolisme
laktosa dan peran ensim laktase.
2. Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman lebih mengenai patofisiologi
intoleransi laktosa.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metabolisme laktosa pada manusia?
2. Bagaimana mekanisme terjadinya intoleransi laktosa?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manfaat Laktosa
Laktosa merupakan sumber energi yang memasok hamper setengah keseluruhan
kalori susu (35 – 45%). Di samping itu laktosa juga penting untuk absorpsi kalsium.
Namun studi klinis menunjukkan, mineralisasi tulang bayi yang mendapat formula
sususapi (mengandung laktosa) maupun formula kedelai (karbohidratnya terdiri dari
polimer glukosa), tidak ada perbedaan.
Galaktosa yang merupakan hasil hidrolisa laktosa, merupakan senyawa yang
penting untuk pembentukan serebrosida. Serebrosida ini penting untuk perkembangan
dan fungsi otak. Galaktosa ini juga dapat dibentuk oleh tubuh (di hati) dari bahan lain
(glukosa).
Karena itu keberadaan laktosa sebagai karbohidrat utama yang terdapat di
susu mammalia, termasuk ASI, merupakan hal yang unik. Proses evolusi terpilihnya
laktosa menjadi karbohidrat satu-satunya yang terdapat di susu mammalia, mungkin
merupakan cerminan dari adanya fungsi laktosa yang penting pada masa bayi mammalia
yang belum diketahui. Apakah sehubungan dengan pertahanan / pencernaan, masih
merupakan kemungkinan.
B. Enzim Laktase
Laktase merupakan ensim yang penting untuk hidrolisa laktosa yang terdapat pada
susu. Pada brush border vili usus halus terdapat enzim lain seperti sukrase, maltase, dan
glukoamilase. Laktase ditemukan pada bagian luar brush border dan di antara semua
disakaridase, laktase yang paling sedikit. Pada kerusakan mukosa karena gastroenteritis,
akan aktivitas ensim laktase akan terganggu (Sinuhaji, 2006).
Laktase dapat menghidrolisa berbagai macam substrat. Ensim laktase termasuk
dalam kelas ensim β-galactosidase sehingga memiliki aktivitas glukosidase dan
glikosilceramidase. Laktase memiliki 2 sisi yang aktif, satu untuk memecah laktosa dan
yang lainnya untuk hidrolasi pholorizin dan glicolipid. Sejumlah aksi dari sisi phlorizin
berguna untuk manusia dan dapat menjelaskan mengapa masih terdapat aktivitas ensim
laktase setelah proses penyapihan (Campbell et al. 2005).
Pada janin manusia, aktivitas laktase sudah nampak pada usia kehamilan 3 bulan
dan aktifitasnya akan menngkat pada minggu ke 35-38 hingga 70% dari bayi lahir aterm.
Karena itu, defisiensi laktase primer yang dijumpai pada bayi prematur dihubungkan
dengan perkembangan usus immatur (developmental lactase deficiency). Defisiensi
laktase kongenital pada bayi baru lahir merupakan keadaan yang jarang dijumpai dan
merupakan penyakit yang diturunkan secara autosomal resesif (Sinuhaji, 2006).
Aktivitas laktase akan mengalami penurunan secara nyata pada usia 2-5 tahun (late
onset lactase deficiency) walau laktosa terus diberikan. Ini menandakan bahwa laktase
bukan merupakan ensim adaptif. Pada beberapa ras, terutama orang kulit putih di Eropa
Utara, beberapa suku nomaden di Afrika, aktivitas laktase pada manusia dewasa tetap
tinggi (persistence of lactase activity) (Sinuhaji, 2006).
C. Manifestasi Klinis
Bila ada defisiensi laktase, laktosa tidak akan didigesti akibatnya tidak ada
penyerapan oleh mukosa usus halus. Disakarida ini merupakan bahan osmotik yang akan
menarik airke lumen. Jumlah air yang keluar sebanding dengan jumlah laktosa yang
tinggal di lumen usus.Penambahan volume lumen ususakanmenyebabkan rasa mual
,muntah dan peningkatan peristaltik. Peristaltikusus yang meninggi menyebabkan waktu
transit usus makin pendek sehingga mengurangi kesempatan untuk digesti dan absorpsi.
Laktosa dan air/elektrolit yang tidak diserap meninggalkan usus halus sampai di kolon.
Di kolon, laktosa ini akan difermentasi oleh flora normal menjadi gas (CO2, H2dan CH4),
asam lemak rantai pendek(butirat, propionaldanasetat) danasamlaktat.
Pembentukan gas menyebabkan perut kembung dan sakit perut.Pembentukan gas
hidrogenoleh flora di kolon dapat dideteksi di udarapernafasan.Ini yang menjadi dasar uji
hydrogen pernafasan. Pembentukan asam lemak rantai pendek tadi diperlukan oleh tubuh
karena asam lemak ini dapat digunakan sebagai sumber energi.Di samping itu
pembentukan asam lemak rantai pendek ini berguna untuk nutrisi kolon, membantu
absorpsi air/elektrolit dan motilitas kolon.
Lebih kurang 70 % dari nutrisi kolon berasal dari intraluminal. Karena itu secara
fisiologis, dalam keadaan normal dijumpai malabsorpsi laktosa/karbohidrat. Sedangkan
penyerapan asam laktat oleh kolonosit menyebabkan asidosismetabolik.
Air/elektrolit yang sampai di kolon dan hasil fermentasi tadi diserap oleh kolonosit
(colonic salvage). Bila colonic salvage dilewati, maka asam laktat banyak dijumpai di
tinja yang akan menyebabkan penurunan pH tinja. Demikian juga bila air/elektrolit dan
laktosa yang sampai kekolon melewati colonic salvage, makaakan menyebabkan kadar
air tinja meningkat (diareosmotik) dan bahan-bahan reduksi (laktosa) dijumpai dalam
tinja.(lihat gambar)
D. Penanganan lactose intoleran
Agar penderita lactose intolerance dapat menikmati susu lebih banyak, maka
sebaiknya kadar laktosa dalam susu dapat dikurangi hingga serendah mungkin. Cara yang
biasa dilakukan untuk mengurangi kadar laktosa dalam susu adalah kristalisasi, ultra
filtrasi, fermentasi, dan hidrolisis. Kedua cara terakhir lebih banyak digunakan secara
komersial dalam industri-industri pangan. Cara hidrolisis adalah suatu cara penguraian
laktosa dengan menggunakan enzim laktase sehingga kadar laktosanya hanya tinggal 25%
dari semula. Sedang cara fermentasi susu diubah menjadi produkproduk baru misalnya
susu asam dan yoghurt, yang pada umumnya dapat menurunkan seperempat kadar laktosa
yang ada, dan sisanya masih tertinggal dalam produk susu tersebut. Bagi penderita lactose
intolerance, konsumsi susu atau produk susu yang telah mengalami hidrolisis laktase
maupun yang telah terfermentasi tidak menyebabkan timbulnya gejala-gejala yang tidak
diinginkan.
Dalam proses hidrolisis dengan menggunakan laktase, dengan sengaja laktosa tidak
semuanya dihidrolisis, tetapi ditinggalkan tersisa sebanyak 25%. Hal ini karena laktosa
yang tertinggal tersebut diperlukan untuk merangsang produksi enzim laktase dalam usus,
dan laktosa yang tertinggal masih mampu memproduksi asam sehingga dapat cukup
menurunkan pH dinding usus, suatu kondisi yang diperlukan untuk meningkatkan
penyerapan ion-ion kalsium (Astuti, 2011).
Secara komersial laktase yang akan digunakan dapat diperoleh di pasaran, baik yang
berasal dari khamir (Kluveromyces fragilis) yang disebut lactozyms, maupun laktase dari
kapang (Aspergillus niger). Laktase yang berasal dari kapang biasanya tetap stabil pada
kisaran pH yang luas, sedang laktase khamir biasanya mempunyai keaktifan lebih tinggi
daripada laktase kapang.
Penderita intoleransi laktosa paling banyak dialami oleh bayi dan lansia. Penderita
intoleransi laktosa pada bayi ada yang bersifat sementara dan permanen. Secara alami
bayi yang baru lahir mengandung sangat sedikit enzim laktase di dalam tubuhnya. Enzim
tersebut segera aktif setelah bayi disusui. Susu akan merangsang kerja enzim laktase
untuk menguraikan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Jika terlanjur menderita lactose intolerance, khususnya pada lansia, dianjurkan
untuk mengonsumsi produk susu olahan berkadar laktosa rendah atau susu sama sekali
bebas laktosa. Contoh susu berkadar laktosa rendah adalah susu hasil fermentasi, seperti
yoghurt, kefir, yakult, sedangkan susu yang bebas laktosa adalah susu kacang-kacangan,
seperti susu kedelai dan susu kacang hijau.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laktosa pada hakikatnya hanya terdapat pada susu mamalia. Bilamana bayi atau
para lansia mengalami intoleransi laktosa, berarti pemicunya adalah susu, baik air susu
ibu atau susu formula. Laktosa pada susu yang diminum, setelah sampai di usus halus
akan mengalami proses digestif oleh laktase, dan melepaskan glukosa dan galaktosa.
Apabila karena suatu hal, laktase pada usus halus tidak dihasilkan atau kadarnya sangat
rendah, laktosa yang masuk ke dalam usus halus tidak bisa dipecah secara keseluruhan.
Laktosa tersebut akhirnya menyerap air pada usus halus dan selanjutnya masuk ke usus
besar. Pada usus besar, laktosa berperan sebagai media fermentasi bakteri.

Daftar Pustaka

Atan Baas Sinuhaji. 2009. Intoleransi Laktosa. Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/Rumah Sakit H. Adam Malik
Medan

I Ketut Laba Sumarjiana Lactose Intolerance: Suatu Kasus Ketidakmampuan Usus Untuk
Mencerna Laktosa. Widyatech Jurnal Sains Dan Teknologi Vol. 10 No. 3 April
2011.

Anda mungkin juga menyukai