Anda di halaman 1dari 178

BAHAN AJAR (AKUNTANSI KEUANGAN

LANJUTAN 1)

PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN


SPESIALISASI AKUNTANSI

IIN INDRAWATI

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA


TAHUN 2011

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, akhirnya penulis


berhasil menyelesaikan bahan ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Bahan ajar ini ditulis untuk memudahkan mahasiswa mempelajari mata kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan I yang sesuai dengan standar akuntansi yang
mengikuti IFRS. Bahan ajar ini juga dibuat karena ketika penulis mengajar mata
kuliah ini, penulis kesulitan mencari literatur yang sesuai SAK terbaru, yang
merangkum banyak materi, dan mudah untuk dipahami mahasiswa.
Penulis juga berharap bahan ajar ini akan membantu para pengajar untuk
memberikan materi yang sama terhadap mahasiswa.
Akhir kata, karena materi ini jauh dari sempurna dan karena waktu
penyusunan bahan ajar yang terbatas, sehingga masih banyak materi yang
sebenarnya masih harus dituangkan, penulis sangat berharap adanya masukan dari
para pembaca.

Tangerang Selatan, Juli 2011

Iin Indrawati
196305191983021001

DAFTAR ISI
Belum dikerjakan, tergantung kepada hasil editan..

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan standar akuntansi keuangan ke arah konvergensi dengan standar
pelaporan keuangan internasional, membuat penulis kesulitan untuk mencari literatur
yang akan digunakan untuk memberikan materi kuliah akuntansi keuangan lanjutan.
Buku Beams yang lama menggunakan metode ekuitas untuk pencatatan investasi di
anak perusahaan, sedangkan standar akuntansi yang baru menggunakan metode
cost atau metode fair value. Beberapa buku yang lain, sudah mengadopsi IFRS,
akan tetapi pembahasannya tidak sedetail buku Advance Accounting karya Beams
dan juga ada beberapa hal yang tidak diadopsi oleh PSAK.

B Tujuan
Bahan ajar ini disusun untuk memudahkan penulis mengajar mata kuliah
Advance Accounting 1, memudahkan mahasiswa memahami mata kuliah ini karena
disajikan dalam bahasa Indonesia dan dalam bentuk yang simple, langsung ke
contohnya, serta mengisi kekosongan literature Advance Accounting. Untuk
lengkapnya, mahasiswa bisa membaca literatur yang penulis sertakan di dalam
daftar pustaka.

C Ruang Lingkup
Bahan ajar Akuntansi keuangan lanjutan 1 berisi materi tentang kombinasi
bisnis, mulai dari pembelian perusahaan, metode ekuitas, pembelian saham yang
berakibat timbulnya kendali, transaksi antar perusahaan, perubahan kepemilikan,
kendali tidak langsung dan mutual, sampai dengan laporan konsolidasi yang anak
perusahaannya menggunakan mata uang yang berbeda dengan induknya.
Untuk mempercepat dan memudahkan penyusunan bahan ajar, sebagian
besar data keuangan diambil dari buku Advance Accounting karya Beams,
disesuaikan dengan aturan standar yang baru. Semua contoh laporan keuangan
menggunakan mata uang US$. Hal ini dilakukan agar transaksi tidak terlalu banyak
digit mata uangnya dan agar transaksi tampak rasional. Demikian juga nama-nama

akun yang digunakan banyak menggunakan bahasa Inggris agar simple dan
berkesinambungan dengan mata kuliah akuntansi sebelumnya.
Beberapa materi tidak disajikan secara utuh/lengkap, karena keterbatasan
penulis memahami literatur yang ada dan juga ada beberapa hal yang memang
belum jelas pengaturannya.
Materi ini disusun dari awal Januari 2011 hingga akhir Juli 2011, mengikuti
PSAK yang terbit tidak terlalu jauh dari tanggal penyelesaian bahan ajar. Kalau ada
perubahan setelah itu, maka hal tersebut berada di luar jangkauan penulis.

BAB
KOMBINASI BISNIS

Tujuan Instruktional khusus:


1. Mahasiswa mengenal kombinasi bisnis dari berbagai bentuknya
2. Mahasiswa bisa mengaplikasikan metode akuisisi untuk kombinasi bisnis
melalui perolehan aset neto suatu perusahaan

1. Definisi Kombinasi Bisnis


Menurut PSAK 22, kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain
dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu
bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut sebagai penggabungan sesungguhnya
(true merger) atau penggabungan setara (merger of equals) juga merupakan
kombinasi bisnis.
IFRS 3 menyatakan : a business combination is the bringing together of one
or more combining entities into a reporting entity. Business combination result from
one entity :

Purchasing the equity of another entity;

Purchasing the net assets of another entity;

Assuming the liabilities of another entity; or

Purchasing some of the net assets of another entity that together form one or
more business.
Dengan demikian, kombinasi bisnis bisa dilakukan dengan membeli aset neto

perusahaan, mengambil alih hutang, membeli sebagian aset neto perusahaan lain
dan bersama-sama membentuk satu atau lebih bisnis lainnya, atau membeli saham
perusahaan di atas 50%.

Penggabungan usaha dilakukan untuk memperoleh efisiensi operasi melalui


integrasi secara horizontal atau vertikal atau mendiversifikasikan risiko usaha melalui
konglomerasi.
o

Integrasi horizontal penggabungan perusahaan-perusahaan dalam linebusiness atau pasar yang sama.

Integrasi vertikal penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan


operasi yang berbeda secara berturut-turut, tahapan produksi dan/atau
distribusi, misalnya penggabungan usaha antara perusahaan kain dengan
perusahaan pakaian jadi.

Konglomerasi penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk


dan/atau jasa yang tidak saling berhubungan, misalnya penggabungan usaha
antara perusahaan minyak dengan perusahaan komputer.

2. Alasan Kombinasi Bisnis


Secara umum, tujuan dari kombinasi bisnis adalah meningkatkan profitabilitas
dan efisiensi. Secara khusus, kombinasi bisnis dilakukan untuk :
a. Penghematan biaya
Dengan kombinasi bisnis, berbagai biaya bisa dihemat. Diantaranya biaya
gaji berbagai manajer, biaya penelitian produk baru (produk tersebut sudah
ada di perusahaan yang diakuisisi) dan biaya penelitian dan pengembangan.
b. Mengurangi risiko
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam produk, dan
juga

pasarnya,

akan

lebih

kecil

resikonya

dibandingkan

dengan

mengembangkan dan memasarkan produk baru.


c. Mengurangi penundaan beroperasinya perusahaan
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam fasilitas dan
sudah memenuhi berbagai macam aturan pemerintah, akan lebih cepat
dibandingkan dengan mengembangkan sendiri atau mendirikan perusahaan
baru.
d. Menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lainnya
Salah satu cara untuk menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lain
adalah dengan melakukan kombinasi bisnis.
e. Memperoleh aset tidak berwujud

Salah satu alasan untuk melakukan kombinasi bisnis adalah untuk


memperoleh aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang
diakuisisi seperti hak paten, hak penambangan, database pelanggan dan
lain-lain.
f.

Alasan-alasan lain
Ada perusahaan yang punya kebanggaan tersendiri ketika berhasil
mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain.

3. Bentuk Penggabungan Usaha


Akuisisi
Akuisisi terjadi ketika suatu perusahaan memperoleh aset produktif dari suatu
entitas usaha lain dan mengintegrasikan aset-aset tersebut ke dalam operasi
miliknya.
Merger
Merger terjadi ketika suatu perusahaan mengambil alih semua operasi dari
entitas usaha lain dan entitas yang diambil alih tersebut dibubarkan.
Konsolidasi
Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk mengambil
alih aset-aset dan operasi dari dua atau lebih entitas usaha yang terpisah, dan
akhirnya entitas yang terpisah tersebut dibubarkan.

B
+
Merger

Konsolidasi

Peraga 1.1 Perbedaan Merger dan Konsolidasi

4. Metode pencatatan
Metode pencatatan untuk kombinasi bisnis yang dipakai adalah metode
pembelian atau metode akuisisi. Penerapan metode akuisisi ini mensyaratkan :
a. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi (entitas yang memperoleh pengendalian
atas pihak yang diakuisisi).
b. Penentuan

tanggal

akuisisi

(tanggal

pihak

pengakuisisi

memperoleh

pengendalian atas pihak yang diakuisisi). Pengakuan dan pengukuran aset


teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan
nonpengendali pihak yang diakuisisi (dalam kombinasi bisnis dengan
pembelian saham di atas 50%).
c. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan
diskon.
5. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi (entitas yang memperoleh
pengendalian atas pihak yang diakuisisi)
Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan dengan cara membeli aset neto (total
aset dkurangi dengan total hutang) perusahaan, pihak pengakuisisi adalah pihak
yang memberikan imbalan berupa kas atau aset lain, atau memberikan imbalan
dalam bentuk efek hutang atau efek ekuitas. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi
akan dibahas lebih lanjut di dalam pembahasan konsolidasi.
6. Penentuan imbalan yang diberikan
Imbalan yang diberikan kepada perusahaan yang diakuisisi adalah jumlah dari
nilai wajar aset yang ditransfer, hutang yang timbul dan efek ekuitas yang diterbitkan
oleh pengakusisi. Imbalan juga termasuk contingent consideration sepanjang
imbalan tersebut besar kemungkinan akan terjadi dan jumlahnya dapat diukur.
7. Biaya yang terkait dengan perolehan/akuisisi
Biaya yang terkait dengan perolehan akuisisi meliputi biaya makelar, (finders
fee), advis, hukum, akuntansi, penilaian, biaya profesional atau konsultansi lainnya,
biaya administrasi umum termasuk biaya pemeliharaan departemen akuisisi internal,
dan biaya pendaftaran serta penerbitan efek hutang dan efek ekuitas.

Semua biaya tersebut, kecuali biaya pendaftaran dan penerbitan efek hutang
dan efek ekuitas, dibebankan pada periode berjalan. Sesuai dengan PSAK 55, biaya
pendaftaran serta penerbitan efek hutang akan menambah diskon atas utang atau
mengurangi premium (didebetkan ke discount atau premium efek hutang),
sedangkan biaya pendaftaran serta penerbitan efek ekuitas akan mengurangi
(didebetkan) ke agio saham (additional paid-in capital).
Jadi

dapat

disimpulkan,

biaya-biaya

yang

terkait

dengan

investasi

digolongkan menjadi tiga:


a.

Biaya-biaya langsung berupa harga yang dibayarkan kepada pihak yang


dibeli (diakuisisi) akan diakui sebagai harga perolehan investasi.

b.

Biaya langsung lainnya seperti biaya akuntansi, hukum, konsultan, dan biayabiaya penemuan.
Perlakuan akuntansinya dimasukkan dalam beban berjalan pada saat
terjadinya

c. Biaya-biaya langsung seperti biaya pendaftaran dan penerbitan surat-surat


berharga ekuitas.
Perlakuan akuntansinya mengurangi tambahan modal disetor (additional
paid in capital).
8. Pengidentifikasian

pihak

pengakuisisi

(entitas

yang

memperoleh

pengendalian atas pihak yang diakuisisi)


Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan dengan cara membeli aset neto
perusahaan, pihak pengakusisi adalah pihak yang memberikan imbalan berupa kas,
atau aset lain atau memberikan imbalan dalam bentuk efek hutang atau efek ekuitas.
Pengidentifikasian pihak pengakuisisi akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan
konsolidasi.
9. Penentuan tanggal akuisisi (tanggal pihak pengakuisisi memperoleh
pengendalian atas pihak yang diakuisisi)
Tanggal

akuisisi

adalah

penandatanganan kontrak di notaris

tanggal

penutupan

kontrak,

yaitu

tanggal

10.

Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas

yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi


Penerapan prinsip dan ketentuan pengakuan oleh pihak pengakuisisi, dapat
menyebabkan pengakuan atas suatu aset dan liabilitas yang sebelumnya tidak diakui
oleh pihak yang diakuisisi dalam laporan keuangannya. Contohnya: merk, paten,
hubungan pelanggan mungkin tidak tercatat dalam laporan keuangan suatu
perusahaan. Akan tetapi ketika perusahaan tersebut diakuisisi, maka aset tersebut
akan dilaporkan dalam laporan keuangan.
Pengukuran aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambilalih menggunakan
nilai wajar yang mengacu pada SAK yang mengatur maisng-masing aset dan
liabilitas tersebut. Sedangkan pengukuran kepentingan nonpengendali didasarkan
pada nilai wajar atau berdasarkan proporsi aset neto teridentifikasi.
12.

Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembeilan

dengan diskon
Dalam suatu kombinasi bisnis, ada kalanya imbalan yang diberikan lebih
besar daripada nilai wajar aset neto (aset dikurangi liabilitas) yang diperoleh. Selisih
tersebut diberikan karena pengakuisisi menilai bahwa perusahaan yang diakuisisi
mempunyai berbagai kelebihan (aset) yang tidak bisa diidentifikasi. Aset demikian
disebut goodwill.
Sebaliknya bila imbalan yang diberikan lebih kecil daripada nilai wajar aset
neto (aset dikurangi liabilitas) yang diperoleh, maka akan terdapat goodwill negatif.
Goodwill negatif akan dicatat oleh pengakuisisi sebagai keuntungan pada tahun
berjalan.
Perhitungan goodwill didapatkan dari :
Goodwill = Biaya akuisisi jumlah aset neto teridentifikasi yang diambil alih
Setiap akhir periode dilakukan pengujian atas Goodwill, apakah terjadi
penurunan atau tidak. Bila nilainya turun, goodwill harus dikurangi.

13. Ilustrasi kombinasi bisnis dengan pembelian aset neto perusahaan


P Corp. membeli aset neto dari S Co. pada tanggal 27 Desember 2010. Aset
teridentifikasi dan liabilitas S Co. yang diambil alih pada tanggal tersebut
menunjukkan data sebagai berikut (dalam ribuan) :
Nilai Tercatat
Assets :
Cash
Net Receivables
Inventory
Land
Building-net
Equipment-net
Patent
Total assets
Liabilities :
Account Payable
Notes Payable
Other liabilities
Total liabilities
Net assets

Nilai wajar

50 $
150
200
50
300
250
1,000

50
140
250
100
500
350
50
1,440

60
150
40
250
750 $

60
135
45
240
1,200

Kasus 1) terdapat goodwill


P Corp. membayar tunai $400.000 dan menerbitkan 50.000 lembar saham par
$10, dan nilai pasar saham $20. P juga membayar berbagai biaya untuk akuisisi
$9,000 dan biaya penerbitan saham $5,000.
Nilai investasi yang dikeluarkan oleh P adalah:

Pembayaran tunai

Penerbitan saham

= 50,000 x $20

$ 400,000
1,000,000
$1,400,000

Sedangkan nilai wajar aset neto yang diperolehnya $1,200,000, sehingga


dalam hal ini terdapat goodwill $200,000. Biaya-biaya lain yang dikeluarkan, tidak
dimasukkan ke dalam nilai investasi, tetapi
a. biaya akuisisi diakui sebagai beban pada periode berjalan
b. biaya penerbitan saham dalam rangka akusisi didebit ke Agio Saham

Jurnal yang dibuat P dalam rangka investasi di S adalah :


Investment in S

1,400,000

Cash

400,000

Common Stock

500,000

Additional Paid-In Capital

500,000

(Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham dan pembayaran


400,000 tunai untuk kombinasi bisnis dengan S Co.)
Investment Expense

9,000

Additional Paid-In Capital

5,000

Cash

14,000

(Untuk mencatat biaya penerbitan 50.000 lembar saham dan biayabiaya lainnya dalam rangka kombinasi bisnis dengan S Co.)
Cash

50,000

Net Receivables

140,000

Inventories

250,000

Land

100,000

Buildings

500,000

Equipment

350,000

Patents

50,000

Goodwill

200,000

Accounts payable

60,000

Notes payable

135,000

Other liabilities

45,000

Investment in S

1,400,000

(Untuk mengalokasikan nilai investasi terhadap aset teridentifikasi dan


utang yang diambil alih dengan menggunakan nilai wajar. )

Kasus 2), terdapat diskon atau goodwill negatif


P Corp. menerbitkan 40,000 lembar saham par $10, dengan nilai pasar
$20, dan menyerahkan 10% notes payable senilai $200,000 untuk
memperoleh aset neto S Co. Biaya akuisisi $9,000 dan biaya penerbitan
saham $5,000.

Nilai investasi yang dikeluarkan oleh P adalah:

Penyerahan efek hutang

Penerbitan saham

$ 200,000
40,000 x $20

800,000
$1,000,000

Nilai aset neto S Co. sebesar

(1,200,000)

Goodwill negatif

$ (200,000)

Jurnal yang dibuat P dalam rangka investasi di S adalah :


Investment in S

1,200,000

Notes Payable

200,000

Common Stock

500,000

Additional Paid-In Capital

500,000

(Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham dan penyerahan


notes payable $200,000 untuk kombinasi bisnis dengan S Co.)
Investment Expense

9,000

Additional Paid-In Capital

5,000

Cash

14,000

(Untuk mencatat biaya penerbitan 50.000 lembar saham dan biayabiaya lainnya dalam rangka kombinasi bisnis dengan S Co.)
Cash

50,000

Net Receivables

140,000

Inventories

250,000

Land

100,000

Buildings

500,000

Equipment

350,000

Patents
Accounts payable

50,000
60,000

Notes payable

135,000

Other liabilities

45,000

Investment in S
Gain on Bargain Purchase

1,000,000
200,000

(Untuk mengalokasikan nilai investasi terhadap aset teridentifikasi dan utang


yang diambil alih dengan menggunakan nilai wajar.)
RANGKUMAN
1.

Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak

pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu bisnis. Kombinasi
bisnis bisa dilakukan dengan membeli aset neto suatu perusahaan, mengambil alih
hutang, membeli sebagian aset neto perusahaan lain dan bersama-sama
membentuk satu atau lebih bisnis lainnya, atau membeli saham perusahaan di atas
50%.

2. Penggabungan usaha dilakukan untuk memperoleh efisiensi operasi melalui


integrasi secara horizontal atau vertikal atau mendiversifikasikan risiko usaha melalui
konglomerasi. Bentuknya dapat berupa akuisisi, merger, dan konsolidasi.

3.

Metode pencatatan untuk kombinasi bisnis adalah metode pembelian atau

metode akuisisi. Metode ini mensyaratkan pengidentifikasian pihak pengakuisisi,


penentuan tanggal akuisisi, pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang
diperoleh, liabilitas yang diambil alih, kepentingan nonpengendali pihak yang
diakuisisi, serta pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari
pembelian dengan diskon.

4. Perhitungan goodwill didapatkan dari

biaya akuisisi jumlah aset neto

teridentifikasi yang diambil alih. Bila hasil pengurangan tersebut negatif, berarti
terdapat Goodwill negatif dan akan dicatat oleh pengakuisisi sebagai keuntungan
pada tahun berjalan.

5. Semua biaya yang terkait dengan akuisisi, kecuali biaya pendaftaran dan
penerbitan efek hutang dan efek ekuitas, dibebankan pada periode berjalan. Biaya
pendaftaran serta penerbitan efek hutang akan menambah diskon atas utang atau
mengurangi premium (didebetkan ke discount atau premium efek hutang),

sedangkan biaya pendaftaran serta penerbitan efek ekuitas akan mengurangi


(didebetkan) ke agio saham (additional paid-in capital).
LATIHAN
1. Neraca P dan S pada tanggal 31 Desember 2010 tampak sebagai berikut :

P
Current Asset
Land
Buildings-net
Equipment-net
Total assets
Current liabilities
Capital stock, $10
Additional paid-in Capital
Retained Earnings
Total liabilities + equities

Pada tanggal 2 Januari 2011, P

130,000
50,000
300,000
220,000
$700,000
50,000
500,000
50,000
100,000
$700,000

S
60,000
100,000
100,000
240,000
$500,000
60,000
200,000
140,000
100,000
$500,000

menerbitkan 30,000 lembar sahamnya

dengan nilai wajar $20/lembar untuk membeli semua saham S. S kemudian


dibubarkan. Nilai tercatat aset neto S sama dengan nilai wajarnya kecuali current
asset yang memiliki nilai wajar $100,000. P membayar biaya pendaftaran dan
penerbitan saham $15,000 serta biaya kombinasi bisnis lainnya $25,000.

Diminta :
1) Buatlah jurnal yang diperlukan P untuk mencatat transaksi kombinasi
bisnisnya
2) Buatlah neraca P sesaat setelah kombinasi bisnis dengan S!

2. Pada tanggal 2 Januari 2011, P membeli aset neto S dengan menerbitkan


100,000 lembar sahamnya dengan nilai wajar $20/lembar dan menyerahkan
$500,000 tunai. P membayar biaya pendaftaran dan penerbitan saham $50,000 serta
biaya kombinasi bisnis lainnya $100,000.
Sesaat sebelum kombinasi bisnis dilakukan, neraca kedua perusahaan
tampak sebagai berikut (dalam ribuan):

Cash
Accounts Receivable-net
Notes Receivable-net
Inventory
Other current assets
Land
Building-net
Equipment-net
Total Assets
Accounts Payable
Mortgage payable, 10%
Capital Stock, $10 par
Additional paid-in capital
Retained Earnings
Total liabilities + equities

P at BV
3,000
1,300
1,500
2,500
700
2,000
9,000
10,000
$30,000
1,000
5,000
10,000
8,000
6,000
$30,000

S at BV
240
360
300
420
180
100
600
800
$3,000
300
700
1,000
600
400
$3,000

S at FV
240
360
300
500
200
200
1,200
600
$3,600
300
700

Diminta :
1) Buatlah jurnal yang diperlukan P untuk mencatat transaksi kombinasi
bisnisnya
2) Buatlah neraca P sesaat setelah kombinasi bisnis dengan S!

BAB
INVESTASI SAHAM PADA ENTITAS ASOSIASI
AKUNTANSI DAN PELAPORAN INVESTOR

Tujuan instruksional khusus:


1. Mahasiswa mengenal level pengaruh yang signifikan, pengendalian melalui
berbagai level kepemilikan saham
2. Mahasiswa bisa mengaplikasikan metode ekuitas untuk investasi dalam entitas
asosiasi.

1. Investasi saham
Bila

perusahaan

A membeli saham perusahaan B, terdapat 3

kemungkinan perlakuan akuntansi untuk 3 situasi:


1) Bila pembelian saham oleh A tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap perusahaan B, maka A akan mengelompokkannya sebagai trading
atau available for sale securities dan perlakuan akuntansinya tunduk kepada
SAK 50 dan 55 (dicatat dengan nilai wajar/fair value-nya). Secara umum
pembelian saham di bawah 20% dianggap tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan

2) Bila pembelian saham oleh A mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap


perusahaan B, maka A akan menggunakan metode equity/ekuitas untuk
mencatat investasi saham tersebut. Secara umum pembelian saham antara
20% - 50% dianggap mempunyai pengaruh yang signifikan

3) Bila pembelian saham oleh A dimaksudkan untuk mengendalikan atau


menguasai perusahaan B, maka A harus menyusun laporan konsolidasi.
Dalam laporan keuangannya tersendiri yang disajikan sebagai laporan
konsolidasian, A boleh mencatat investasi saham tersebut dengan metode

cost atau mengikuti PSAK 55 (sbg sebagai trading atau available for sale
securities).

Pembelian

saham

di

atas

50%

dianggap

dapat

mengontrol/menguasai perusahaan melalui voting). Dalam situasi seperti ini


terjadi hubungan induk anak perusahaan.
2. Entitas asosiasi
Yang dimaksud dengan entitas asosiasi adalah suatu entitas, termasuk
entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh
yang signifkan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi
dalam ventura bersama
Yang dimaksud dengan pengaruh yang signifikan adalah kemampuan
atau kekuasaan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kebijakan
keuangan dan operasional investee.
Keberadaan pengaruh yang signifikan oleh investor umumnya dibuktikan
dengan satu atau lebih cara berikut ini:
a. Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di
investee;
b. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam
pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya;
c. Adanya transaksi yang material antara investor dengan investee;
d. Pertukaran personel manajerial; atau
e. Penyediaan informasi teknis pokok
Untuk menentukan adanya pengaruh yang signifikan, keberadaan hak
suara potensial (waran, opsi, convertible securities) yang dapat dieksekusi pada
saat pembelian saham, harus diperhitungkan.
3.

Metode yang digunakan


Menurut PSAK 15 par 10, investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi tersebut diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58
Yang dimaksud dengan metode ekuitas menurut PSAK 15 par 8 adalah
metode akuntansi dimana investasi pada awalnya dicatat berdasarkan harga

perolehannya, kemudian selanjutnya disesuaikan dengan perubahan net aset


investee setelah pembelian saham. Bagian investor atas laba atau rugi investee
diakui dalam laporan laba atau rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee
mengurangi nilai tercatat investasi.
Penyesuaian terhadap nilai tercatat investasi juga dilakukan jika terdapat
perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari
pendapatan

komprehensif

lain

(other

comprehensive

income)

investee.

Perubahan tersebut termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap
dan selisih penjabaran mata uang asing. Bagian investor atas perubahan
tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain (other comprehensive
income) investor.
Metode ekuitas sering disebut sebagai konsolidasi satu baris karena
konsolidasi akun-akun neraca diwakili dalam satu akun Investment in S,
sedangkan konsolidasi akun-akun laporan laba rugi diwakili oleh akun Income
from S.
4. Contoh prosedur akuntansi menurut Fair

value/cost method dan equity

method
1 Jan tahun 2009, P membeli 2.000 (20%) dari 10.000 lembar saham S
senilai $50/lembar. Nilai par dan nilai wajar saham diasumsikan sama. S
memperoleh net income 2009 $50,000 dan membayar dividend 1 Nopember
$20,000. Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal:

Cost method
1 Jan

Investment in S
Cash

1 Nov

Cash
Dividend Income

31Des

No entry (asumsi
harga pasar =
cost)

Equity method
100,000
100,000
4,000
4,000

Investment in S
Cash
Cash
Investment in S
Investment in S
Income from S

100,000
100,000
4,000
4,000
10,000
10,000

5. Goodwill
Bila tedapat selisih antara imbalan yang diberikan (harga perolehan)
dengan nilai aset neto yang diperoleh, maka selisih tersebut dialokasikan ke
berbagai akun yang nilai tercatat dan nilai wajarnya berbeda, dan bila masih
terdapat selisih, dialokasikan ke goodwill. Sebaliknya bila nilai asset neto yang
diperoleh lebih besar daripada imbalan, maka terdapat goodwill negatif dan akan
diakui sebagai keuntungan pada tahun berjalan oleh investor. Goodwill dalam
metode ekuitas tidak tampak dalam akun tersendiri, melainkan ada di dalam akun
Investment in S.
Selisih lebih atau kurang antara harga perolehan dengan nilai asset neto
yang diperoleh, akan diamortisasikan berdasarkan masa manfaat aset/liabilitas
investee. Selisih tersebut dieliminasi dengan cara mendebet atau mengkredit
Income from S dan mengkredit atau mendebet Investment in S dengan jumlah
yang sama. Dengan eliminasi ini, selisih tersebut suatu saat akan habis,
sehingga Saldo akun Investment in S di dalam bukunya P akan sama dengan %
kepemilikan P dikalikan dengan stockholders equity S.
Goodwill tidak diamortisasikan, tetapi tiap akhir periode dinilai kembali.
Karena goodwill yang membentuk nilai tercatat investasi dalam entitas asosiasi
tidak diakui secara terpisah, maka tidak dilakukan pengujian secara terpisah
dengan menerapkan persyaratan pengujian penurunan nilai goodwill sesuai
PSAK 48. Sebagai gantinya seluruh nilai tercatat investasi diuji penurunan nilai
berdasarkan PSAK 48 sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan
recoverable amount dengan nilai tercatatnya.

6. Contoh aplikasi metode ekuitas


1) Awal Januari 2009, P membeli 30% saham S (diasumsikan mempunyai
pengaruh yang signifikan) dengan menyerahkan uang kas $2,000,000 dan
saham sebanyak 200,000 lembar dengan nilai par $10/lembar dan nilai pasar
$15/lembar. P mengeluarkan biaya untuk pendaftaran saham $50,000 dan
biaya konsultasi $100,000. Pada saat pembelian saham tersebut neraca S
menunjukkan data sbb (dalam ribuan):

Cash
Receivables - net
Inventories
Other current assets
Equipment - net
Total assets
Accounts Payable
Note payable, due in five years
Common stock
Retained earnings
Total liabilities and sockholders equity

Book value
(nilai tercatat)
$ 1,500
2,200
3,000
3,300
5,000
$ 15,000
$ 1,000
2,000
10,000
2,000
$ 15,000

Fair value
(nilai wajar)
$ 1,500
2,200
4,000
3,100
8,000
$ 18,800
$ 1,000
1,800

S memperoleh net income untuk 2009 sebesar $ 3,000,000 dan


membayar dividen 1 Juli $ 1,000,000.
Dari informasi di atas, terdapat kelebihan imbalan (harga perolehan)
yang diberikan atas nilai tercatat net aset dan atas fair value net asset.
Imbalan yang diberikan (Harga perolehan/ cost)

$5,000,000

Nilai tercatat net asset yang diperoleh 30% x 12,000,000

3,600,000

Kelebihan cost atas nilai tercatat aset neto

1,400,000

Kelebihan cost atas nilai tercatat aset neto tersebut, dialokasikan kepada:
Inventories (diasumsikan terjual di tahun 2009)
30% x (4,000,000 3,000,000)

300,000

OCA (diasumsikan terpakai di tahun 2009)


30% x (3,100,000 3,300,000)

(60,000)

Equipment (masa manfaat 20 th)


30% x (8,000,000 5,000,000)

900,000

Note payable (jatuh tempo 5 tahun)


30% x (1,800,000 2,000,000)
Goodwill

60,000
200,000
1,400,000

Untuk transaksi tersebut P akan membuat jurnal sbb:


1 Jan 2009

Investment in S

$ 5,000,000

Cash

$ 2,000,000

Common stock

2,000,000

Additional paid-in capital

1,000,000

(Untuk mencatat pembelian 30% saham S)

1 Jan 2009
Expenses
Additional paid-in capital

100,000
50,000

Cash

150,000

(Untuk mencatat pembayaran biaya konsultasi dan biaya pendaftaran saham)

1 Juli 2009
Cash

300,000
Investment in S

300,000

(Untuk mencatat penerimaan dividend 30% x 1,000,000)

31 Des 2009
Investment in S

900,000

Income from S

900,000

(Untuk mencatat bagian investor atas profit investee 30% x 3,000,000)


Income from S

300,000

Investment in S

300,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat - inventory)


Investment in S

60,000

Income from S

60,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan nilai tercatat atas cost other current
asset)
Income from S
Investment in S

45,000
45,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat - Equipment


900,000 : 20 th)
Income from S

12,000

Investment in S

12,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan nilai tercatat atas cost - notes payable
60,000 : 5)

Kelima jurnal di atas, bisa digabungkan menjadi


Investment in S

603,000

Income from S

603,000

Dalam contoh di atas, bagian investor atas laba atau rugi investee
diakui dalam laporan laba atau rugi investor dengan menggunakan akun
Income from S.
Dengan jurnal-jurnal tersebut di atas, saldo akun Investment in S
akan menunjukkan saldo $5,303,000 dan akun Income from S $603,000
2) Awal Januari 2009 A membeli 35% saham B dan diasumsikan mempunyai
pengaruh yang signifikan dengan membayar kas sejumlah $475,000. Pada
saat itu book value dan fair value net asset B masing-masing $900,000 dan
$1,100,000. Selisih $200,000

karena Aset Tetap tercatat terlalu rendah;

masa manfaat Aset Tetap 10 tahun. Selama tahun 2009 B memperoleh


keuntungan $ 80,000 dan membayar dividend 31 Desember $120,000. B juga
mempunyai investasi saham yang diklasifikasikan sebagai available for sale
securities yang nilainya mengalami kenaikan sebesar $ 20,000.
Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai
tercatat net aset sbb:
Harga perolehan (Cost of investment)

475,000

Nilai tercatat investasi 35 % x $900,000

315,000

Selisih cost atas nilai tercatat

160,000

Selisih dialokasikan ke:

Aset Tetap 35% x 200,000

70,000

Goodwill

90,000
160,000

Untuk transaksi tersebut P akan membuat jurnal sbb:


1 Jan 2009

Investment in B

$475,000

Cash

$475,000

(Untuk mencatat pembelian 35% saham B)


42,000

31 Des 2009 Cash


Investment in B

42,000

(Untuk mencatat penerimaan dividend dari B 35% x 120,000)


31 Des 2009 Investment in B

28,000

Income from B

28,000

(Untuk mencatat bagian investor (A) atas profit investee (B) 35% x 80,000)
Income from B

7,000

Investment in B

7,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat Aset Tetap
70,000 : 10 th)
Investment in B

7,000

Income from B (sbg OCI)


(Untuk mencatat kenaikan nilai available for sale securities

7,000
di B 35% x

20,000)

Ketiga jurnal di atas, bisa digabungkan menjadi:


Investment in B

28,000

Income from B
Income from B (sbg OCI)

21,000
7,000

Dengan jurnal-jurnal tersebut di atas, saldo akun Investment in B akan


menunjukkan saldo $461,000 dan akun Income from B $28,000.

7. Transfer aset antara investor dan investee


PSAK 15 par 19 menyatakan bahwa laba atau rugi yang dihasilkan dari
transaksi antara investor dan investee (upstream/downstream atau
diakui dalam laporan keuangan investor

hilir/hulu)

hanya sebesar bagian investor lain

dalam entitas asosiasi. Bagian investor atas laba atau rugi entitas asosiasi yang
dihasilkan dari transaksi transaksi ini dieliminasi.
Contoh:
Investor A memiliki 20% saham di Investee B. Sepanjang 2009 A menjual
inventory senilai $200,000 kepada B. Cost/harga perolehan barang tersebut
$140,000. Sepertiga dari barang dagangan tersebut belum terjual dan masih
ada di gudang B. Net income

B untuk 2009

$1,000,000. Maka pada 31

Desember 2009 A akan membuat jurnal:


Investment in B

200,000

Income from B

200,000

(Untuk mencatat bagian investor atas profit investee 20% x 1,000,000)


Income from B

4,000
Investment in B

4,000

(Untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory B 20% x


20,000)

Laba antar perusahaan $60,000, yang sudah direalisir $40,000, yang


belum direalisir 20,000. Laba yang diakui bagian investor lain adalah $1,000,000
- $20,000 = $ 980,000. Bagian A adalah 20% x 980,000 = $196,000.
Jika tahun berikutnya, inventory tersebut terjual ke pihak luar, maka A
akan membuat jurnal:
Investment in B
Income from B

4,000
4,000

8. Interim Acquisition
Bila pembelian saham dilakukan tidak di awal tahun, maka penghitungan
profit dari investee dan amortisasi selisih harga perolehan dengan nilai tercatat
dimulai dari tanggal pembelian.
Contoh:
1 Oktober 2009, P membeli 40% saham S dan diasumsikan mempunyai
pengaruh yang signifikan sebesar $80,000. Net asset S pada 1 Januari 2009
adalah $150,000. Untuk tahun 2009, S melaporkan net incomr $25,000 dan
mengumumkan dividend 1 September 2009 $15,000. Nilai buku asset dan
liabilitas S s pada 1 Oktober 2009 sama dengan nilai wajarnya kecuali Bangunan
yang nilai bukunya $40,000, mempunyai nilai wajar $60,000. Masa manfaat
bangunan sejak 1 Oktober 2009 20 tahun.
Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai
tercatat net asset sbb:
Harga perolehan (Cost of investment)

80,000

Dikurangi:
Ekuitas awal

150,000

Income s/d 30 Sept (9/12 x 25,000)

18,750

Less dividend

(15,000)
153,750

kepemilikan

40 % x 153,750

61,500

Selisih lebih cost atas investasi


Selisih lebih cost atas investasi

18,500
dialokasikan ke:

Bangunan (60,000 40,000) x 40%

8,000

Goodwill

10,500
18,500

Untuk transaksi ini P akan membuat jurnal sbb:


1 0kt 2009
Investment in S
Cash

31 Des 2009

$80,000
$80,000

Investment in S

2,500

Income from S

2,500

(Untuk mencatat bagian profit Investor 40% x 25,000 x 3/12)


Income from S

100

Investment in S

100

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat Bangunan


8,000 : 20 th x 3/12)
9. Investasi melalui kepemilikan bertahap
Seorang investor mungkin memiliki pengaruh yang signifikan melalui
beberapa tahap investasi. Misalnya per 1 Januari 2009 A memiliki saham di B
sebanyak 10% dan menggunakan metode cost untuk investasi tersebut. Setahun
kemudian A membeli lagi 15% saham B, sehingga total kepemilikannya menjadi
25% dan diasumsikan A mempunyai pengaruh yang signifikan. Pada saat A
sudah mempunyai 25% kepemilikan saham , A harus menggunakan metode
ekuitas sehingga akun investasi dan retained earning yang sebelumnya
menggunakan metode cost harus disesuaikan.
Contoh:
P membeli 10% saham S pada awal 2009 senilai $70,000 dan
mengelompokkannya sebagai trading securities. Stockholders equity S saat itu
$600,000. Selisih sebesar $10,000 dialokasikan ke Bangunan yang masa
manfaatnya 20 tahun lagi. Untuk tahun 2009 S melaporkan Net Income
$100,000 dan membayar dividend %50,000. Nilai wajar saham pada akhir tahun
sama dengan nilai tercatatnya.
Untuk transaksi selama 2009, P akan membuat jurnal sbb:
Investment in Trading Securities

$70,000

Cash

$70,000

(Untuk mencatat pembelian 10% saham S)


Cash

$5,000
Dividend Income

$5,000

(Untuk mencatat penerimaan dividend dari S 10% x $50,000)

Awal 2010, P membeli kembali 15% saham S senilai $100,000, sehingga


total kepemilikan sahamnya menjadi 25% dan diasumsikan P mempunyai
pengaruh yang signifikan. Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal sbb:
Investment in S

$170,000

Investment in Trading Securities

$ 70,000

Cash

100,000

(Untuk mencatat pembelian 15% saham S dan reklasifikasi 10% saham S


dari Trading securities menjadi Investment in S)
Investment in S

$9,500

Retained Earnings

$9,500

(Untuk mencatat bagian keuntungan P dari net income S 2009 10% x


100,000 dikurangi amorisasi selisih cost atas net aset yang diperoleh $10,000
: 20 th)
10. Penjualan kepemilikan saham pada entitas asosiasi (Sale of an equity
interest)
Investor menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal investor
tidak lagi memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi dan mencatat
investasinya berdasarkan PSAK 55. Investor mengukur investasi yang tersisa pada
entitas asosiasi pada nilai wajar. Investor mengakui dalam laporan laba rugi setiap
selisih antara nilai wajar yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian kepemilikan
pada entitas asosiasi dengan jumlah tercatat invetasi pada tanggal hilangnya
pengaruh sigifikan.
Contoh:
1 January 2007 P membeli 320,000 lembar saham S (40% kepemilikan)
senilai $580,000. Ekuitas S $1,200,000. Nilai tercatat aset dan liabilitas sama dengan
nilai wajarnya. P menggunakan metode ekuitas dari 1 Januari 2007 sampai dengan
31 Desember 2009. Per 31 Desember 2009, akun investasi tersebut menunjukkan
saldo $700,000 yaitu

sama dengan 40% x $1.500.000 (ekuitas S + $ 100,000

goodwill). 1 Januari 2010, P menjual 200,000 lembar saham tersebut senilai

$460,000. Sisa 120,000 lembar saham, nilai wajarnya $270,000

dan P akan

mengelompokkannya sebagai Trading securities.


Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal sebagai berikut:
Cash

$460,000

Investment in trading securities

270,000

Investment in S
Gain on sale of securities
Gain on transfer of categories

$700,000
22,500
7,500

11. Pembelian saham langsung dari perusahaan, bukan dari pemegang saham
(Stock purchases directly from the investee)
Bila investor membeli saham langsung dari perusahaan, bukan dari bursa
atau pemegang saham, maka hal itu akan menambah jumlah saham yang
beredar dan mempengaruhi % perolehan saham
Contoh:
Awal Januari 2010, P Corp. membeli 20,000 saham yang belum
diterbitkan sebelumnya langsung dari S senilai $450,000. Pada saat itu
stockholders equity S terdiri dari $200,000 Common stock par $10 dan $150,000
Retained Earnings. Setelah pembelian saham oleh P, jumlah saham S yang
beredar menjadi 20,000 + ($200,000:20,000) = 40,000. Dengan demikian
kepemilikan saham P atas S adalah 50% (20,000 : 40,000)
12. Perusahaan Asosiasi dengan Saham Preferen (Investee corporation with
preferred stock)
Jika entitas asosiasi menerbitkan saham preferen kumulatif yang dimiliki
oleh pihak lain selain investor dan diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka investor
menghitung bagiannya atas laba atau rugi investee setelah penyesuaian atas
dividen atas saham tersebut, terlepas apakah dividen tersebut telah diumumkan
atau belum.
Contoh:
P membeli 40% saham Q pada awal 2009 senilai $2,500,000. Pada saat
itu stockholders equity Q terdiri dari 10% cumulative preferred stock, par $100,

$1,000,000; Common stock $3,000,000; Other paid-in capital $500,000; dan


Retained Earnings $1,500,000. Net income yang diperoleh dan dividend yang
dibayarkan oleh Q pada tahun 2009 masing-masing $700,000 dan $200,000.
Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai
tercatat net asset sbb:
Harga perolehan (Cost of investment)

2,500,000

Nilai tercatat investasi yang diperoleh:


Ekuitas Q

6,000,000

Dikurangi saham preferen

1,000,000
5,000,000

% kepemilikan

40%
2,000,000

Selisih cost atas nilai tercatat (goodwill)

500,000

Income from Q akan dihitung sbb:


Net Income Q
Dividen saham preferen 10% x 1,000,000
Income untuk common stock
Bagian P (Income from Q) 40% x 600,000 = $240,000

$700,000
100,000
$600,000

RANGKUMAN

1. Pembelian saham suatu entitas yang tidak menimbulkan pengaruh yang


signifikan akan dicatat sebagai trading atau available for sale securities; yang
mempunyai pengaruh yang signifikan akan dicatat dengan metode ekuitas; yang
menimbulkan hubungan induk-anak, akan dicatat menggunakan metode cost,
diperlakukan sebagai trading atau available for sale securities dan induk
perusahaannya harus menyusun laporan keuangan konsolidasi.

2. Yang dimaksud dengan pengaruh yang signifikan adalah kemampuan atau


kekuasaan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kebijakan
keuangan dan operasional investee.

3. Menurut metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat berdasarkan harga


perolehannya, kemudian selanjutnya disesuaikan dengan perubahan net aset
investee setelah pembelian saham. Bagian investor atas laba atau rugi investee
diakui dalam laporan laba atau rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee
mengurangi nilai tercatat investasi.

4. PSAK 15 par 19 menyatakan bahwa laba atau rugi yang dihasilkan dari
transaksi antara investor dan investee (upstream/downstream atau
diakui dalam laporan keuangan investor

hilir/hulu)

hanya sebesar bagian investor lain

dalam entitas asosiasi. Bagian investor atas laba atau rugi entitas asosiasi yang
dihasilkan dari transaksi transaksi ini dieliminasi.

5. Bila pembelian saham dilakukan tidak di awal tahun, maka penghitungan profit
dari investee dan amortisasi selisih harga perolehan dengan nilai tercatat dimulai
dari tanggal pembelian.

6. Bila investor memiliki saham secara bertahap, yaitu dari tidak mempunyai
pengaruh ke mempunyai pengaruh, maka ia harus membuat jurnal penyesuaian
atas investasinya seolah-olah metode ekuitas sudah dipergunakan sebelumnya.

7. Investor yang menjual kepemilikan sahamnya pada entitas asosiasi, sehingga


ia tidak mempunyai pengaruh yang signifikan lagi, maka ia harus menghentikan
penggunaan metode ekuitasnya. Investasi yang tersisa akan dinilai berdasarkan
fair value dan dikelompokkan sebagai Trading atau Available for sale securities.

8. Jika entitas asosiasi menerbitkan saham preferen kumulatif yang dimiliki oleh
pihak lain selain investor dan diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka investor
menghitung bagiannya atas laba atau rugi investee setelah penyesuaian atas
dividen atas saham tersebut, terlepas apakah dividen tersebut telah diumumkan
atau belum.

LATIHAN SOAL

1. P menerbitkan 40,000 lembar sahamnya (tanpa nilai par) untuk


memperoleh 40% saham S pada 1 Jan 2010. P juga membayar biaya
kombinasi bisnis $40,000 dan biaya penerbitan dan registrasi saham
$10,000. Aset dan liabilitas S pada saat itu tampak sbb:

Cash
Accounts receivable net
Inventory (terjual di tahun 2010)
Land
Buildings net (masa manfaat 10
tahun)
Equipment net (masa manfaat 7
tahun)
Total Assets
Liabilities
Capital stock
Retained Earnings
Total Liabilities & Equities

Book Value ($)


100,000
200,000
500,000
100,000
600,000

Fair Value ($)


100,000
200,000
600,000
300,000
400,000

400,000

500,000

1,900,000
900,000
700,000
300,000
1,900,000

2,100,000
900,000

Saudara diminta untuk:


1) Membuat skedul alokasi kelebihan cost atas net asset yang diperoleh
bila harga wajar saham P $11/share
2) Membuat skedul alokasi kelebihan cost atas net asset yang diperoleh
bila harga wajar saham P $8/share

2. 1 April 2010, P membeli 30% saham S senilai $383,000. Ekuitas S awal


tahun 2010 $1,000,000. Selama 2010, S mengumumkan dan membayar
dividen sebesar $20,000, 4 kali, yaitu tanggal 15 Maret, 15 Juni, 15
September, dan 15 Desember. Net income yang diperoleh th 2010
$160,000
Saudara diminta untuk menentukan:
1) Goodwill dari transaksi di atas
2) Income from S 2010

3) Investment in S per 31 Desember 2010


3. P membeli 40% saham S pada 1 Januari 2010 senilai $2,240,000. Pada
saat itu nilai tercatat dan nilai wajar asset dan liabilitas S tampak sebagai
berikut:

Cash
Accounts receivable net
Inventory (terjual di tahun 2010
Other current assets
Land
Buildings net (masa manfaat 10
tahun)
Equipment net (masa manfaat 7
tahun)
Total Assets
Accounta Payable
Other current liabilities
Bonds Payable (jatuh tempo 1 Jan
uari 2015)
Capital Stock, $10 par
Retained Earnings
Total liabilities & Equities
Untuk

tahun 2010, S

Book Value
($)
400,000
700,000
1,000,000
200,000
900,000
1,500,000

Fair Value ($)


400,000
700,000
1,200,000
200,000
1,700,000
2,000,000

1,200,000

500,000

5,900,000
800,000
200,000
1,000,000

6,700,000
800,000
200,000
1,100,000

3,000,000
900,000
5,900,000

melaporkan net

income

$1,200,000 dan

membayarkan dividend $600,000. Goodwill tidak diamortisasikan.

Saudara diminta untuk:


1) Membuat skedul alokasi kelebihan cost atas net asset yang diperoleh
2) Menghitung besarnya Income from S 2010
3) Menentukan saldo Investment in S 31 Desember 2010

4. P melakukan investasi saham di S selama 2009 dan 2010 sbb:

Tanggal perolehan

Jumlah lembar saham

Cost ($)

1 Juli 2009

3,000

48,750

1 januari 2010

6,000

99,000

Ekuitas S 1 Januari 2009 terdiri dari 20,000 lembar saham nilai par $10
dan retained earnings $100,000. Net income yang dihasilkan S tahun
2009 dan 2010 masing-masing $40,000 dan $60,000. Untuk tahun 2009
dan 2010,S membayar dividend setiap tanggal 1 Mei dan 1 November
masing-masing sebesar $15,000. Bila ada selisih antara cost dengan nilai
tercatat

aset

neto

yang

diperoleh,

dialokasikan

ke

paten

diamortisasikan selama 10 tahun.

Saudara diminta untuk:


1) Menghitung besarnya Income from S 2009 dan 2010
2) Menentukan saldo Investment in S 31 Desember 2009 dan 2010

dan

BAB
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

1. Kombinasi bisnis melalui perolehan saham


PSAK No. 22 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi
atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas
satu atau lebih bisnis. Sedangkan IFRS

3 mendefinisikan kombinasi bisnis

sebagai bergabungnya dua atau lebih entitas/perusahaan menjadi satu entitas


pelaporan. Menurut IFRS kombinasi bisnis bisa terjadi dari pembelian ekuitas
perusahaan/entitas lain.
Dalam bab sebelumnya dinyatakan bahwa bila terjadi pembelian saham
yang dimaksudkan untuk mengendalikan atau menguasai perusahaan lain,
maka dalam situasi seperti ini terjadi hubungan induk anak perusahaan (parent
subsidiary). Pembelian saham berhak suara di atas 50% dianggap dapat
mengontrol, menguasai perusahaan melalui voting.
Yang dimaksud dengan pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur
kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat
dari aktivitas entitas tersebut. Kendali juga dianggap ada, bila induk perusahaan
memiliki kurang dari atau 50% saham anak perusahaan tetapi terdapat kondisi
sbb:

induk perusahaan punya kekuasaan (power) lebih dari 50% melalui


perjanjian dengan investor lain

induk perusahaan punya kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan


dan operasional dari anak perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian

induk perusahaan punya kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti


mayoritas dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara
dan

anggota

dewan

direksi/dewan

mengendalikan anak perusahaan

komisaris/organ

pengatur

ini

induk perusahaan punya kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas


pada rapat-rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur
setara dan anggota dewan direksi/dewan komisaris/organ pengatur ini
mengendalikan anak perusahaan.

2. Entitas pelaporan
Bila investasi saham menimbulkan hubungan induk- anak, maka masingmasing perusahaan berlangsung sebagai perusahaan yang terpisah dan
menyusun

laporan

keuangan

masing-masing.

Sedangkan

entitas

yang

mengendalikan/menguasai entitas-entitas yang lainnya (induk) diharuskan untuk


menyusun laporan konsolidasian.
Tujuan dari penyusunan laporan konsolidasian adalah untuk menyediakan
laporan keuangan yang bermanfaat dan relevan bagi para pengguna. Meskipun
secara hukum entitas-entitas tersebut berdiri sendiri, tetapi secara substansi
mereka adalah entitas ekonomi tunggal, satu kesatuan usaha. Oleh karena itu,
laporan keuangannya harus dikonsolidasikan.
PSAK No. 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri par 35 menyatakan, bahwa jika entitas induk menyusun laporan
keuangan sendiri sebagai informasi tambahan, maka entitas induk tersebut
mencatat investasi pada anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas
asosiasi pada:
a. Biaya perolehan (cost)
b. Sesuai PSAK 55: Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

(sbg sebagai trading atau available for sale securities)


Dalam seluruh pembahasan penyusunan laporan konsolidasi akan
digunakan asumsi induk perusahaan menggunakan metode cost untuk investasi
sahamnya dan tidak terjadi penurunan nilai atas investasi tersebut.
Dalam laporan keuangan (neraca ) induk perusahaan akan
menggunakan akun Investment in Subsidiary, dan masuk ke dalam kelompok
Non current asset
3. Prosedur konsolidasi

Dalam

penyusunan

laporan

keuangan

konsolidasian,

entitas

menggabungan laporan keuangan entitas induk dan entitas anak satu persatu
dengan menjumlahkan pos-pos sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan
dan beban.
Agar laporan keuangan konsolidasian dapat menyajikan informasi
keuangan dari kelompok usaha tersebut sebagai entitas ekonomi tunggal, maka
dilakukan langkah-langkah sbb:
a. Jumlah tercatat investasi entitas induk pada setiap entitas anak dengan
porsi entitas induk atas ekuitas anak dieliminasi
b. Kepentingan non pengendali atas laba atau rugi entitas anak yang
dikonsolidasikan selama periodepelaporan diidentifikasi
c. Kepentingan non pengendali dan bagian kepemilikan entitas induk atas
asset neto entitas anak yang dikonsolidasikan

diidentifikasi secara

terpisah.

Kepentingan non pengendali atas aset neto terdiri dari:


-

Jumlah kepentingan nonpengendali pada tanggal kombinasi awal


yang dihitung sesuai PSAK 22

Bagian kepentingan nonpengendali atas perubahan ekuitas sejak


tanggal kombinasi bisnis tersebut

4. Contoh penyusunan laporan konsolidasian


1) P membeli 100% saham S, perusahaan yang baru berdiri. Aset neto S
$120,000 dan P membayar $120,000 untuk memperoleh aset neto tsb.
Neraca P dan S pada saat pembelian saham tersebut tampak sbb:

P
Assets:
Current Assets

$ 140,000

S
$

20,000

Non current assets:


Plant, property and Equipment
Investment in S
Total Assets
Liablities & Stockholdersequity:
Current Liabilities
Equity:
Common Stock par $1
Additional paid-in capital
Retained Earnings
Total Liablities & Stockholdersequity

640,000
120,000
$ 900,000

125,000
$ 145,000

$ 100,000

200,000
250,000
350,000
$ 900,000

80,000
40,000
$ 145,000

25,000

Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian,


dibuat suatu kertas kerja. Di dalam kertas kerja tersebut kita membuat jurnal
eliminasi untuk menghilangkan akun-akun yang resiprokal. Jurnal ini tidak
dibukukan ke dalam pembukuan P dan S, dan hanya ada di dalam kertas
kerja (worksheet)
Jurnal eliminasi, laporan keuangan P dan S, serta kertas kerja untuk
penyusunanan laporan keuangan konsolidasian sesaat setelah akuisisi
tampak sbb (dalam ribuan $):
P
($)

Assets:
Current Assets
Non current assets:
Plant, property and
Equipment
Investment in S
Total Assets
Liablities &
Stockholdersequity:
Current Liabilities
Equity:
Capital Stock par $1
Additional paid-in capital
Retained Earnings
Tota Liablities &
Stockholdersequity

S
($)

Adjustment &
Eliminations
($)
Debit Credit

Consolidated
Balance
Sheet

140

20

160

640

125

765

120
900

145

100

25

200
250
350
900

80
40
145

120
925

125
80
40

Common Stock S

80,000

Additional paid-in capital S

40,000

200
250
350
925

Investment in S

120,000

(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders equity S)

2) 1 Januari 2009 P membeli 100% saham S senilai $200,000. Pada saat itu
stockholders equity S terdiri dari Capital Stock $30,000; Additional paid-in
capital $90,000; dan Retained Earnings $80,000. Untuk tahun 2009 S
melaporkan net income $60,000 dan tidak membayar dividend.
Kertas kerja untuk penyusunan laporan konsolidasian 2009, tampak sbb
(dalam ribuan $):
P
($)

Assets:
Current Assets
Non current assets:
Plant, property and
Equipment
Investment in S
Total Assets
Liablities &
Stockholdersequity:
Current Liabilities
Equity:
Capital Stock par $1
Additional paid-in
capital
Retained Earnings
Tota Liablities &
Stockholdersequity

S
($)

Adjustment &
Eliminations ($)
Debit
Credit

Consolidat
ed
Balance
Sheet

175

90

265

680

245

925

200
1,055

335

155

75

150
280

30
90

30
90

150
280

470
1,055

140
335

80

530
1,190

200
1,190

230

Jurnal eliminasi yang dibuat adalah:


Capital Stock S

30,000

Additional paid-in capital S

90,000

Retained Earnings beginning -S


Investment in S

140,000
200,000

(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders equity S)


5. Kepentingan pihak non-pengendali

Bila suatu induk perusahaan membeli anak perusahaan tidak 100%,


misalnya 90%, maka yang 10% nya disebut/dinamakan non controlling
interest

(kepentingan

non

pengendali),

sedangkan

induknya

disebut

kepentingan pengendali (controlling interest).


6. Goodwill
Bila suatu induk perusahaan membeli saham anak perusahaan
dengan harga di atas fair value net asset yang diperolehnya, maka akan
terdapat goodwill. Mengapa induk perusahaan mau membeli saham anak
perusahaan dengan harga yang lebih tinggi daripada fair value saham yang
diperolehnya? Karena investor melihat berbagai kelebihan dari sinerginya
dengan anak perusahaan dan kelebihan-kelebihan tersebut tidak bisa
diidentifikasikan, sehingga dikelompokkan dalam satu akun bernana goodwill.
Investor akan mencatat goodwill sebagai asset di dalam neracanya.
7. Cara menentukan goodwill
Terdapat dua cara yang diperkenankan untuk menentukan goodwill.
Cara yang pertama adalah dengan mengurangkan cost/harga perolehan dari
% kepemilikan atas nilai wajar anak perusahaan. Dengan cara seperti ini,
maka goodwill yang diperoleh adalah goodwill induk perusahaan saja.
Sedangkan cara kedua adalah mengurangkan cost/harga perolehan dari
(nilai wajar aset neto -

nilai wajar saham yang dimiliki kepentingan non

pengendali). Dengan cara yang kedua akan diperoleh goodwill untuk


perusahaan sebagai satu kesatuan, yaitu goodwill induk dan anak. Dalam
keseluruhan pembahasan berikutnya, akan digunakan penentuan goodwill
dengan cara ke-2
Contoh:
Awal Januari 2009, P membayar $87,000 untuk membeli 80% saham
S. Pada saat itu stockholders equity S terdiri dari Capital Stock $60,000
(6,000 lembar saham) dan Retained Earnings $30,000; nilai tercatat net asset
sama dengan nilai wajarnya. Dari transaksi ini jika digunakan penghitungan
goodwill dengan cara pertama akan didapat goodwill sbb:
Cost/harga perolehan

$87,000

% kepemilikan 80% x ($60,000 + $30,000)

72,000

Goodwill

$15,000

Dengan cara ke-dua akan diperoleh goodwill sebesar:


Cost/harga perolehan

$87,000

Total nilai perusahaan = 100/80 x 87,000

= 108,750

Bagian kepentingan non pengendali 20% x 108,750 =

21,750

Bagian kepentingan pengendali

68,250

Goodwill

$18,750

Dari total goodwill $18,750 tersebut 80%nya yaitu 15,000 adalah


goodwill untuk induk perusahaan, sama dengan perhitungan goodwill cara
yang pertama, sisanya $3,750 adalah goodwill untuk kepentingan non
pengendali.

Goodwill

sebesar

$18,750

bisa

juga

dicari

mengurangkan total nilai wajar perusahaan dari nilai wajar

dengan

asset neto

(108,750 90,000 ) = $18,750.


Bila dalam soal di atas diketahui nilai pasar saham kepentingan non
pengendali $20/lembar, maka goodwill dihitung sbb:
Cost/harga perolehan

$ 87,000

Bagian kepentingan non pengendali $20 x 1,200 lembar


Total nilai perusahaan

24,000
$111,000

Nilai buku = nilai wajar aset neto

90,000

Goodwill

$ 21,000

8. Contoh penyusunan laporan konsolidasi setelah

tahun kombinasi

bisnis
Awal Januari 2009, P membayar $87,000 untuk membeli 80% saham S.
Pada saat itu stockholders equity S terdiri dari Capital Stock $60,000 dan
Retained Earnings $30,000; nilai tercatat net asset sama dengan nilai
wajarnya. Nilai pasar kepentingan non pengendali tidak diketahui. Dari
transaksi ini terdapat goodwill sebesar

(100/80 x 87,000) - 90,000

$18,750)}. Tahun 2009, S melaporkan net income $25,000 dan membayar


dividend $15,000.

Kertas kerja konsolidasi dan jurnal eliminasi yang dibuat adalah:


P
($)
Income Statement:
Sales
Dividend Income
Expenses
Net Income
Non controlling interest
exp
Consolidated Net Income
Retained Earnings
Beginning
Add: net income
Deduct: dividend
Retained Earnings Dec
31
Balance Sheet:
Cash
Other Current Assets
Investment in S
Plant, property and
Equipment
Accumulated
Depreciation
Goodwill
Total Assets
Liabilities
Capital Stock
Retained Earnings Dec
31

250,000
12,000
200,000
62,000

S
($)

Adjustment &
Eliminations ($)
Dr
Cr

Consoldt
Statmnts

65,000

315,000
a 12,000

40,000
25,000

240,000
c

5,000

5,000

b 30,000

70,000
5,000

5,000

30,000

62,000
30,000

25,000
15,000

37,000

40,000

45,000

40,000
90,000
87,000
300,000

10,000
50,000

50,000
140,000

100,000

400,000

50,000

30,000

80,000

a 12,000
c 3,000

b 87,000

b 18,750
467,000
80,000
350,000
37,000

30,000
60,000
40,000

467,000

130,000

18,750
528,750
110,000
350,000
45,000

b 60,000

NCI 1 Jan
NCI 31 Dec

b 21,750
c 2,000

a. Dividend Income

23,750
528,750

12,000

Dividend-S

12,000

(untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S)


b. Capital Stock S

70,000
30,000

60,000

Retained Earnings S - beginning

30,000

Goodwill

18,750

Investment in S

87,000

Non controlling interest

beginning

21,750

(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders equity S dan


memunculkan goodwill)
c. Non controlling interest expense

5,000

Dividend-S

3,000

Non controlling interest

ending

2,000

(untuk mencatat bagian laba kepentingan non pengendali, mengeliminasi


dividend S dan menambahkan bagian laba tersebut ke ekuitas kepentingan
non pengendali)
Tahun 2010, S melaporkan net income $30,000 dan membayar
dividend $15,000. S meminjam uang kepada P sebesar $10,000 dan
menyerahkan wesel bayar.

Jurnal eliminasi dan kertas kerja konsolidasi yang dibuat P adalah:


a. Investment in S

8,000

Retained Earning P beginning

8,000

[(Untuk mencatat kenaikan investment in S dan Retained Earning yang tahun


sebelumnya kurang dibukukan (25,000 15,000) x 80%]
b. Dividend Income

12,000

Dividend-S

12,000

(untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S)


c. Capital Stock S

60,000

Retained Earnings S - beginning

40,000

Goodwill

18,75
Investment in S

95,000

Non controlling interest

beginning

23,750

(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders equity S dan


memunculkan goodwill)

P
($)

S
($)

Adjustment &
Eliminations ($)

Consolidt
Statement

Dr
Income Statement:
Sales
Dividend Income
Expenses
Net Income
Non controlling interest
expense
Consolidated Net
Income
Retained Earnings
Beginning
Add: net income
Deduct: dividend

300,000
12,000
244,000
68,000

Cr

75,000

375,000
b 12,000

45,000
30,000

289,000

d 6,000

37,000

40,000

68,000
45,000

30,000
15,000

c 40,000

6,000
80,000
a 8,000

b12,000
d 3,000

Retained Earnings
55,000
60,000
Dec 31
Balance Sheet
Cash
46,000
20,000
Note Receivable S
10,000
Other Current Assets
97,000
70,000
Investment in S
87,000
a 8,000
Plant, property and
300,000 100,000
Equipment
Accumulated
60,000
30,000
Depreciation
Goodwill
c 18,750
Total Assets
480,000
Note Payable P
10,000 e 10,000
Liabilities
70,000
25,000
Capital Stock
350,000
60,000 c 60,000
Retained
Earnings
60,000
55,000
Dec 31
NCI 1 Jan
NCI 31 Dec
Liab & Stockhequity
467,000 150,000

45,000
80,000
45,000
80,000

66,000
e 10,000
167,000
c 95,000
400,000
100,000
18,750
551,750
95,000
350,000
80,000
c 23,750
d 3,000

26,750
551,750

(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders equity S dan


memunculkan goodwill)
d. Non controlling interest expense

6,000

Dividend-S
Non controlling interest ending

3,000
3,000

(untuk mencatat bagian laba kepentingan non pengendali, mengeliminasi


dividend S dan menambahkan bagian laba tersebut ke ekuitas kepentingan
non pengendali)
e. Notes Payable P

10,000

Notes Receivable S

10,000

(untuk mengeliminasi hutang-piutang antar perusahaan)


9. Urutan pembuatan jurnal eliminasi
Seiring

dengan

bertambahnya

kompleksitas

penyusunan

laporan

keuangan konsolidasian, ada baiknya pembuatan jurnal eliminasi diurutkan


sbb:
1) Jurnal penyesuaian untuk kesalahan atau pos-pos yang belum dibukukan
oleh masing-masing perusahaan
2) Jurnal untuk mengeliminasi transaksi antar perusahaan yang melibatkan
profit
3) Jurnal untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S
4) Jurnal untuk mengeliminasi akun resiprokal Investment in S dengan
akun ekuitas S
5) Jurnal untuk alokasi dan amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat asset
neto yang diperoleh
6) Jurnal untuk mengeliminasi akun resiprokal lainnya (hutang-piutang,
interest expense dan interest income)
10. Alokasi kelebihan cost/harga perolehan atas nilai tercatat net asset
yang diperoleh
Bila induk perusahaan membayar harga perolehan lebih dari nilai
tercatat value aset neto yang diperoleh, maka kelebihan tersebut dialokasikan
ke berbagai akun yang nilai buku dan nilai wajarnya berbeda, bila masih ada
sisa, dialokasikan ke goodwill.
Contoh:
P membeli 90% saham S pada akhir Desember 2009 senilai $360,000
secara tunai. Stockholders equity S pada saat itu terdiri dari Capital Stock

$200,000 dan Retained Earnings $50,000. Beberapa akun aset S pada saat
itu menunjukkan angka sbb:

Inventories (terjual di tahun


2010)
Land
Buildings (masa manfaat
25 tahun)
Equipment (masa manfaat
5 tahun)

Fair Value
($)
60,000

Book Value
($)
50,000

Undervaluation
(overvaluation)
10,000

60,000
180,000

30,000
100,000

30,000
80,000

70,000

90,000

(20,000)
100,000

Fair value perusahaan

100/90 x 360,000 = 400,000

Fair value net asset yang tercatat/teridentifikasi


200,000 + 50,000 + 100,000 = 350,000
Goodwill keseluruhan

Fair value perusahaan

50,000

100/90 x 360,000 = 400,000

Nilai tercatat asset neto

250,000

Selisih nilai wajar perusahaan atas nilai tercatat asset neto

150,000

Selisih dialokasikan ke berbagai akun seperti terlihat di atas

100,000

Goodwill

50,000
150,000

Cost/harga perolehan P

360,000

Nilai tercatat net asset yang diperoleh P90% x 250,000 =

225,000

Selisih cost atas nilai tercatat net asset

135,000

Selisih dialokasikan ke berbagai akun 90% x 100,000 = 90,000


Goodwill P 90% x 50,000

= 45,000

135,000
0

Jurnal eliminasi yang dibuat untuk menyusun laporan konsolidasian adalah:

a. Capital stock

200,000

Retained Earnings Dec 31

50,000

Unamortized excess

150,000

Investment in S

360,000

Non Controlling Interest

40,000

(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investment in S dan stockholders


equity S dan memunculkan unamortized excess)
b. Inventories

10,000

Land

30,000

Buildings net

80,000

Goodwill

50,000
Equipment net

20,000

Unamortized excess

150,000

(untuk mengalokasikan unamortized excess ke berbagai akun dan ke


goodwill).
Bila segera setelah penggabungan usaha, P menyusun laporan
konsolidasian, maka kertas kerja akan tampak seperti ini (dalam ribuan $):
P
($)
Cash
Receivables - net
Inventories
Land
Buildings net
Equipment net
Investment in S

25
90
80
60
200
135
360

90% S
($)
5
25
50 b
30 b
100 b
90

Goodwill
Unamortized excess
Accounts Payable
Capital Stock
Ret. Earnings Dec 31
NCI 31 Dec

Adjustment &
Eliminations ($)
Dr
Cr

b
a
950
130
700
120
950

300
50
200
50
300

a
a

10
30
80

50
150

b
a

20
360

150

Conslidt
Statements
30
115
139
117
372
207

50
1,025
180
700
120

200
50
a

40

40
1,025

Untuk tahun 2010, S memperoleh net income $60,000 dan


mengumumkan dividend 2 kali yaitu pada 1 Juni dan 1 Desember masingmasing $10,000. Dividend yang diumumkan tanggal 1 juni sudah dibayar,
sedangkan yang diumumkan 1 Desember, sampai dengan 31 Desember
2010 belum dibayar oleh S. P hanya mencatat dividend income bila dividend
sudah dibayar.

Pada tahun 2010, S meminjam uang kepada P sebesar

$20,000 dan akhir Desember S sudah mengirimkan cek untuk membayarnya,


tetapi P belum menerima cek tersebut.

Jurnal eliminasi yang dibuat untuk menyusun laporan konsolidasian adalah:


a. Dividend Receivable

9,000

Dividend Income

9,000

(Untuk mencatat dividend income atas dividend yang diumumkan oleh S


tetapi belum dicatat oleh P)
Jurnal ini tidak hanya dibuat di dalam kertas kerja konsolidasi, tetapi juga
akan dibuat oleh P sebagai jurnal penyesuaian akhir tahun
b. Cash

20,000
Notes Receivable

20,000

(Untuk mencatat pembayaran utang dari S melalui cek yang belum diuangkan
oleh P)
c. Dividend income

18,000

Dividend

18,000

(untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S)


d. Non controlling interest expense

5,080

Dividend

2,000

Non controlling interest

3.080

(untuk mencatat bagian laba kepentingan non pengendali, mengeliminasi


dividend S dan menambahakan selisihnya ke ekuitas kepentingan non
pengendali)

Bagian laba kepentingan non pengendali diperoleh dari perhitungan


sbb:
Bagian laba

10% x 60,000 =

Dikurangi amortisasi excess - inventory 10% x 10,000

6,000

= 1,000

amortisasi excess - buildings 10% x 80,000 : 25 = 320


ditambah amortisasi excess - equipment 10% x 20,000 : 5 = 400

920
5,080

e. Capital stock

200,000

Retained Earnings Dec 31

50,000

Unamortized excess

150,000

Investment in S

360,000

Non Controlling Interest

40,000

(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investment in S dan stockholders


equity S dan memunculkan unamortized excess)
f.

Cost of goods sold

10,000

Land

30,000

Buildings net

80,000

Goodwill

50,000
Equipment net

20,000

Unamortized excess

150,000

(untuk mengalokasikan unamortized excess ke berbagai akun dan ke


goodwill)
g. Operating expenses

3,200

Buildings net
h. Equipment

3,200
4,000

Operating expenses
i.

Dividend Payable
Dividend Receivable

4,000
9,000
9,000

Kertas kerja konsolidasi akan tampak sbb:

Income Statement:
Sales
Dividend Income
Cost of goods sold
Operating Expenses
Net Income

Non controlling interest


expense
Consolidated Net Income
Retained Earnings
Beginning
Add: net income
Deduct: dividend
Retained Earnings Dec
31
Balance Sheet
Cash
Accounts Receivable - net
Note Receivable S
Inventories
Land
Buildings net
Equipment net
Investment in S
Dividend Receivable
Goodwill
Unamortized excess
Accounts Payable
Dividend Payable
Capital Stock
Retained Earnings
31
NCI 1 Jan
NCI 31 Dec

P
($)

S
($)

900,000
9,000
600,000
190,000
119,000

300,000

120,000

50,000

119,000
100,000

60,000
20,000

139,000

90,000

13,000
76,000
20,000
90,000
60,000
190,000
150,000
360,000

15,000
25,000

Consolidt
Statements

1,200,000
c 18,000 a 9,000
f 10,000
g 3,200 h 4,000

5,080

760,000
279,200

5,080
155,720
120,000

e 50,000

c 18,000
d 2,000

156,720
100,000
175,720

b 20,000

48,000
101,000
b 20,000

60,000
30,000
110,000
120,000

f 30,000
f 80,000
h 4,000
a 9,000
f 50,000
f 150,000

959,000
120,000

Dec

150,000
90,000
60,000

Adjustment &
Eliminations ($)
Dr
Cr

700,000
139,000

360,000
60,000
10,000
200,000
90,000

959,000

360,000

g 3,200
f 20,000
d360,000
i 9,000

150,000
120,000
376,800
254,000

50,000
f 150,000
1,099,800
180,000
1,000
700,000
175,720

i 9,000
e200,000

e 40,000
d 3,080

43,080
1,099,800

RANGKUMAN
1. PSAK No. 22 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau
peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu
atau lebih bisnis. Sedangkan IFRS 3 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai
bergabungnya dua atau lebih entitas/perusahaan menjadi satu entitas pelaporan.
Menurut

IFRS

kombinasi

bisnis

bisa

terjadi

dari

pembelian

ekuitas

perusahaan/entitas lain.
2. bila terjadi pembelian saham yang dimaksudkan untuk mengendalikan atau
menguasai perusahaan lain, maka dalam situasi seperti ini terjadi hubungan
induk anak perusahaan (parent subsidiary). Pembelian saham berhak suara
di atas 50% dianggap dapat mengontrol, menguasai perusahaan melalui voting.

3. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan


operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas
tersebut. Kendali juga dianggap ada, bila induk perusahaan memiliki kurang dari
atau 50% saham anak perusahaan tetapi memenuhi beberapa kondisi tertentu.

4. Bila investasi saham menimbulkan hubungan induk- anak, maka masingmasing perusahaan berlangsung sebagai perusahaan yang terpisah dan
menyusun

laporan

mengendalikan

keuangan

entitas-entitas

masing-masing.
yang

lainnya

Sedangkan
harus

entitas

menyusun

yang

laporan

konsolidasian. Meskipun secara hukum entitas-entitas tersebut berdiri sendiri,


tetapi secara substansi mereka adalah entitas ekonomi tunggal, satu kesatuan
usaha. Oleh karena itu, laporan keuangannya harus dikonsolidasikan.

5. Jika entitas induk menyusun laporan keuangan sendiri sebagai informasi


tambahan, maka entitas induk tersebut mencatat investasi pada anak,
pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi pada:
c. Biaya perolehan (cost)
d. Sesuai PSAK 55: Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

(sbg sebagai trading atau available for sale securities)

6. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, entitas menggabungan


laporan keuangan entitas induk dan entitas anak satu persatu dengan
menjumlahkan pos-pos sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan dan
beban.

LATIHAN
1. P Co. membeli 80% saham berhak suara S Inc. senilai $2,500,000 pada 1
January 2006. Ekuitas S pada saat itu terdiri dari:
Capital stock, par $10

$1,000,000

Additional Paid-in capital

600,000

Retained Earnings

800,000

Total stockholdersequity

$2,400,000

Kelebihan cost atas nilai tercatat asset neto dialokasikan 10% ke inventory
yang under value dan terjual di tahun 2006, 40% ke asset tetap yang juga
undervalue dengan masa manfaat 8 tahun, dan sisanya ke goodwill.
Neraca saldo komparatif untuk kedua perusahaan pada 31 Desember 2010
tampak sebagai berikut:
Other assets-net
Investment in S
Expenses (including cost of goods
sold)
Dividends
Total debits
Capital stock $10 par
Additional paid-in capital
Retained Earnings
Sales
Dividend income
Total credits

P ($)
3,850,000
2,500,000
3,180,000

S ($)
2,600,000

500,000
10,030,000
3,000,000
850,000
2,030,000
4,000,000
150,000
10,030,000

200,000
3,400,000
1,000,000
600,000
800,000

600,000

3,400,000

Berdasarkan informasi di atas, Saudara diminta untuk menentukan angka


yang akan muncul di dalam laporan keuangan konsolidasian per 31
Desember 2010 untuk akun-akun:
1) Goodwill (asumsi tidak ada penurunan nilai)
2) Bagian keuntungan kepentingan non pengendali
3) Consolidated net income
4) Consolidated retained earnings
5) Kepentingan non pengendali

2.

P membeli 75% saham berhak suara S Co. tanggal 1 Januari 2010

senilai $600,000 kas. Ekuitas S Co. saat itu terdiri dari Capital stock $500,000
dan Retained earnings $100,000. Selisih antara cost dan nilai tercatat asset
neto dialokasikan 10% ke undervalued Inventory, 20% ke undervalued
Buildings, 30% undervalued Equipment, dan sisanya ke patent yang tidak
dicatat oleh S.
Inventory terjual di tahun 2010; masa manfaat equipment 5 tahun,
sedangkan building dan patent masing-masing 10 tahun.
Account Payable S per 31 Desember 2010 termasuk utang ke P sebesar
$10,000 yang jatuh tempo tanggal 15 Januari 2011. Laporan keuangan
terpisah P dan S per 31 Desember 2010 tampak sbb:
Combined Income and Retained Earnings
Statements for the year ended Dec 31, 2010
Sales
Dividend income
Gain on sale of equipment
Cost of goods sold
Depreciation expense
Other expenses
Net income
Add: Retained earnings Jan 1,2010
Deduct: Dividend
Retained earnings Dec 31,2010
Balance Sheet at Dec 31, 2010
Cash
Accounts Receivable - net
Dividend Receivable
Inventories
Other current asset
Land
Buildings net
Equipment net
Investment in S
Total assets
Accounts Payable
Dividend Payable
Other liabilities
Capital Stock
Retained Earnings Dec 31
Total liabilities & Equities

P ($)

S ($)

800,000
37,500
10,000
300,000
155,000
160,000
232,500
397,500
200,000
430,000

700,000

85,000
100,000
15,000
150,000
70,000
50,000
140,000
570,000
600,000
1,780,000
200,000
100,000
50,000
1,000,000
430,000
1,780,000

60,000
70,000

400,000
60,000
140,000
100,000
100,000
50,000
150,000

100,000
30,000
100,000
160,000
330,000
850,000
85,000
20,000
95,000
500,000
150,000
850,000

LEMBAR JAWABAN
P ($)
Combined
Income
and
Retained
Earnings
Statements for the year
ended Dec 31, 2010
Sales
Dividend income
Gain on sale of equipment
Cost of goods sold
Depreciation expense
Other expenses
Non
controlling
interest
expense
Net income
Add: Retained earnings Jan
1,2010
Deduct: Dividend
Retained earnings Dec
31,2010
Balance Sheet at Dec 31,
2010
Cash
Accounts Receivable - net
Dividend Receivable
Inventories
Other current asset
Land
Buildings net
Equipment net
Investment in S

Total assets
Accounts Payable
Dividend Payable
Other liabilities
Capital Stock
Retained Earnings Dec 31
NCI beginning
NCI ending
Total liabilities & Equities

S ($)

Adjustments &
Elimination

Debit
800,000
37,500
10,000
300,000
155,000

700,000

160,000

140,000

232,500
397,500

100,000
100,000

200,000

50,000

430,000

150,000

85,000
100,000
14,000
150,000
70,000
50,000
140,000
570,000
600,000

60,000
70,000

400,000
60,000

100,000
30,000
100,000
160,000
330,000

1,780,000
200,000
100,000
50,000
1,000,000
380,000

850,000
85,000
20,000
95,000
500,000
150,000

1,780,000

850,000

Credit

Consolidt
statements

BAB
TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN PERSEDIAAN

Tujuan Instruksional Khusus:


Mahasiswa mampu menyusun laporan keuangan konsolidasi yang di dalamnya
terdapat transaksi antar perusahaan dalam bentuk pembelian/penjualan inventory
baik pyang hilir mauyang melibatkan profit, baik transaksi hilir maupun hulu.

Bila terjadi transaksi antara induk dan anak perusahaan, maka dari sudut
pandang konsolidasi, transaksi tersebut dianggap tidak ada dan harus dieliminasi.
Transaksi antara induk dan anak perusahaan dapat mengakibatkan timbulnya akun
yang resiprokal, contohnya transaksi penjualan inventory akan menimbulkan akun
penjualan dan pembelian/cogs, juga Account Receivable dan Account Payable.
Transaksi pinjaman uang antar perusahaan akan menimbulkan Notes Receivable dan
Notes Payable beserta Interest Income dan Interest Expense.
Di samping pengeliminasian akun-akun resiprokal, laba atau rugi dari transaksi
antara induk dan anak perusahaan yang belum direalisir juga harus dieliminasi dan baru
diakui setelah barang dijual kepada pihak luar.
1. Transaksi antar perusahaan Inventory
P memiliki 100% saham S. Semua pembelian barang dagangan S dilakukan dari
P. Selama 2008, P menjual inventory ke S dengan margin 20%. Cost barang yang dijual
$20,000. S kemudian menjual lagi barang ini ke perusahaan lain seharga $30,000
Dalam bukunya P akan menjurnal :
Inventory
Account Payable

$20,000
$20,000

Page | 39

(Untuk mencatat pembelian inventory dari pihak lain)

Accounts Receivable S (120% x 20,000) $24,000


Sales

$24,000

(Untuk mencatat penjualan inventory ke S)


Cost of goods sold

$20,000

Inventory

$20,000

(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory ke S)

Sedangkan S akan menjurnal:


Inventory

$24,000

Account Payable - P

$24,000

(Untuk mencatat pembelian inventory dari P)


Accounts Receivable
Sales

$30,000
$30,000

(Untuk mencatat penjualan inventory ke pihak ke-3)

Cost of goods sold


Inventory

$24,000
$24,000

(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory ke perusahaan lain)


Sedangkan jurnal eliminasi yang akan dibuat P di dalam kertas kerjanya adalah:
Sales
$24,000
Cost of goods sold

$24,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

Sales dan Cost of goods sold harus dieliminasi karena secara konsolidasi tidak ada jual
beli antara induk dan anak perusahaan.
Sebagian kertas kerja konsolidasi di akhir 2010, tampak sbb:

Page | 40

Sales
Cost of goods sold
Gross profit

24,000
20,000
4,000

30,000
24,000
6,000

Adjustments &
Eliminations
Dr
Cr
24,000
24,000

Consolidated

30,000
20,000
10,000

2. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory


Selama 2009, P menjual lagi barang ke S dengan cost 30,000, dengan margin
tetap 20%. S kemudian menjual lagi dari barang ini ke perusahaan lain seharga
$35,000
Dalam bukunya P akan menjurnal:
Inventory

$30,000

Account Payable

$30,000

(Untuk mencatat pembelian inventory dari pihak lain)

Accounts Receivable S (120% x 30,000) $36,000


Sales

$36,000

(Untuk mencatat penjualan inventory ke S)

Cost of goods sold

$30,000

Inventory

$30,000

(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory ke S)

Sedangkan S akan menjurnal:


Inventory

$36,000

Account Payable - P

$36,000

(Untuk mencatat pembelian inventory dari P)

Page | 41

Accounts Receivable

$35,000

Sales

$35,000

(Untuk mencatat penjualan inventory ke pihak ke-3)


Cost of goods sold

$27,000

Inventory

$27,000

(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory pihak ke-3; x 36,000)


Sedangkan jurnal eliminasi yang akan dibuat P di dalam kertas kerjanya adalah:
a. Sales

$36,000
Cost of goods sold

$36,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)


b. Cost of goods sold

$1,500

Inventory

$1,500

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)


Dari sudut pandang konsolidasi, di dalam ending inventory S termasuk margin
20% yang mengakibatkan inventory disajikan terlalu tinggi, yang juga mengakibatkan
cost of goods sold disajikan terlalu rendah. Oleh karena itu dibuat jurnal eliminasi cost of
goods sold didebit dan Inventory dikredit.
Dari data tersebut, di akhir 2009, ketika P menyusun laporan konsolidasian,
sebagian kertas kerja tampak sbb:
P

Income Statement:
Sales
Cost of goods sold
Gross profit
Balance Sheet:
Ending inventory

36,000
30,000
6,000

35,000
27,000
8,000

9,000

Adjustments &
Eliminations
Dr
Cr
a 36,000
b 1,500

Consolidated

36,000

35,000
22,500
12,500

1,500

7,500

Page | 42

3. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan realisasi
profit yang ditangguhkan sebelumnya.
Selama 2010, P menjual lagi barang ke S, cost 40,000, dengan margin tetap
20%. S kemudian menjual lagi dari barang ini ke perusahaan lain seharga $45,000.
Sisa barang tahun 2009 terjual di tahun 2010 seharga 12,000.
Dalam bukunya P akan menjurnal
Inventory

$40,000

Account Payable

$40,000

(Untuk mencatat pembelian inventory dari pihak lain)

Accounts Receivable S (120% x 40,000) $48,000


Sales

$48,000

(Untuk mencatat penjualan inventory ke S)

Cost of goods sold

$40,000

Inventory

$40,000

(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory ke S)


Sedangkan S akan menjurnal:
Inventory

$48,000

Account Payable - P

$48,000

(Untuk mencatat pembelian inventory dari P)

Accounts Receivable (45,000 + 12,000)

$57,000

Sales

$57,000

(Untuk mencatat penjualan inventory ke pihak ke-3)

Cost of goods sold (36,000 + 9,000)


Inventory

$45,000
$45,000

(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory pihak ke-3)

Page | 43

Dari data tersebut, di akhir 2010, ketika P menyusun laporan konsolidasian, sebagian
kertas kerja tampak sbb:
P

Income Statement:
Sales
Cost of goods sold
Gross profit
Retained
beginning

Adjustments &
Eliminations
Dr
Cr

48,000
40,000

57,000
45,000

8,000

12,000

Earnings,

Balance Sheet:
Ending inventory

a
b

48,000
2,000 a 48,000
c 1,500

Consolidated

57,000
37,500
19,500

12,000

1,500

2,000

10,000

Jurnal eliminasi yang akan dibuat P di dalam kertas kerjanya adalah:


a. Sales

$48,000
Cost of goods sold

$48,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)


b. Cost of goods sold

$2,000

Inventory

$2,000

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)


c. Retained Earnings, beginning
Cost of goods sold

$1,500
$1,500

(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)

Dari sudut pandang konsolidasi, Retained Earnings awal P harus dikurangi


karena tahun sebelumnya P mengakui seluruh keuntungan atas penjualan inventorynya
ke S, padahal ada sebagian barang yang belum terjual, sehingga net income/retained

Page | 44

earningnya terlalu tinggi. Dengan kata lain, P tidak membuat penangguhan atas
keuntungan yang belum direalisasi.
Cost of goods sold harus dikurangi karena ending inventory yang tahun
sebelumnya terlalu tinggi menjadi beginning inventory yang terlalu tinggi yang
berakibat cost of goods sold terlalu tinggi.
4. Downstream dan upstream Sales (Penjualan hulu dan hilir)
Penjualan dari induk perusahaan ke anak perusahaan disebut downstream
(hulu), sedangkan penjualan dari anak perusahaan ke induknya disebut upstream (hilir).
Dalam kasus penjualan hulu/downstream, di dalam income P, termasuk profit yang
belum terealisir yang ada di dalam ending inventory S. Incomenya S tidak terpengaruh
sehingga bagian laba kepentingan non pengendali juga tidak terengaruh. Dalam kasus
penjualan hilir/upstream, di dalam income S, termasuk profit yang belum terealisir yang
ada di dalam ending inventory P. Unrealized profit ini akan dibagi secara proporsional
antara kepentingan pengendali dengan kepentingan non pengendali.
Contoh:
Income P dan S untuk tahun 2009 adalah sbb:
Sales
Cost of goods sold
Gross profit
Expenses
Ps separate income
Ss separate income

P
600,000
300,000
300,000
100,000
200,000

S 80%
300,000
180,000
120,000
70,000
50,000

Penjualan antar perusahaan untuk tahun 2009 adalah $100,000; unrealized profit
dalam ending inventory $20,000. Bila yang menjual barang adalah P (downstream),
maka bagian keuntungan kepentingan non pengendali adalah 20% x 50,000 = 10,000.
Bila yang menjual barang adalah S (upstream), maka bagian keuntungan kepentingan
non pengendali adalah 20% x (50,000 20,000) = 6,000.

Page | 45

5. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory upstream
P memiliki 100% saham S. Semua pembelian P dilakukan dari S. Selama 2009,
S menjual barang ke P dengan harga $36,000; cost 30,000. P kemudian menjual lagi
dari barang ini ke perusahaan lain seharga $35,000.
Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal eliminasi di dalam kertas kerjanya sbb:
a. Sales

$36,000
Cost of goods sold

$36,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)


b. Cost of goods sold

$2,000

Inventory

$2,000

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)


Dari jurnal yang dibuat, tidak ada perbedaan jurnal eliminasi antara downstream
dan upstream untuk mengeliminasi jual beli antar perusahaan dan unrealized profit yang
ada di dalam ending inventory.

6. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan realisasi
profit yang ditangguhkan sebelumnya upstream
P memiliki 100% saham S. Semua pembelian P dilakukan dari S. Selama 2010,
S menjual barang ke P dengan cost 40,000, dengan margin 20%. P kemudian menjual
lagi dari barang ini ke perusahaan lain seharga $45,000. Sisa barang tahun 2009
terjual di tahun 2010 seharga 12,000.
Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal eliminasi di dalam kertas kerjanya
sbb:
a. Sales
Cost of goods sold

$48,000
$48,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

Page | 46

b. Cost of goods sold

$2,000

Inventory

$2,000

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)


c. Retained Earnings P, beginning

$1,500

Cost of goods sold

$1,500

(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)


Dari jurnal yang dibuat, tidak ada perbedaan jurnal eliminasi antara
downstream dan upstream untuk mengeliminasi jual beli antar perusahaan,
unrealized profit yang ada di dalam ending inventory, dan realized profit
inventory bila P memiliki 100% saham S.
7. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan
realisasi

profit

yang

ditangguhkan

sebelumnya

upstream

untuk

kepemilikan kurang dari 100%


P memiliki 90% saham S. Semua pembelian P dilakukan dari S. Selama
2010, S menjual barang ke P cost 40,000, dengan margin 20%. P kemudian
menjual lagi dari barang ini ke perusahaan lain seharga $45,000. Sisa barang
tahun 2009 terjual di tahun 2010 seharga 12,000.
Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal eliminasi di dalam kertas kerjanya:
a. Sales

$48,000

Cost of goods sold

$48,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)


b. Cost of goods sold
Inventory

$2,000
$2,000

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)

Page | 47

c. Retained Earnings P, beginning

$1,350

Non controlling interest

150

Cost of goods sold

$1,500

(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)


Realisasi untuk profit yang ditangguhkan pada tahun sebelumnya dibagi secara
proporsional dengan kepentingan non pengendali.

8. Contoh konsolidasi intercompany profits dari penjualan hulu (downstream)


1 Juli 2006 P membeli 90% saham S dengan menyerahkan kas $94,500. Pada
saat itu ekuitas S terdiri dari capital stock $100,000 dan Retained Earnings $5,000. Book
value net aset S sama dengan fair valuenya sehingga tidak ada ekses cost atas book
value net aset.
P secara reguler menjual inventory ke S. Selama tahun 2009 terdapat data
transaksi antar perusahaan sbb:
Penjualan ke S (cost $15,000)
Profit yang belum terealisir dalam inventory S 31 Des 2008
Profit yang belum terealisir dalam inventory S 31 Des 2009
Hutang S (Accounts Payable) pada P

$20,000
2,000
2,500
10,000

Jurnal-jurnal eliminasi yang dibuat oleh P adalah sbb:


a. Sales

$ 20,000
Cost of goods sold

$ 20,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

b. Retained earnings
Cost of goods sold

$ 2,000
$ 2,000

(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)

Page | 48

c. Cost of goods sold

$ 2,500

Inventory

$ 2,500

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)


d. Dividend Income

$ 9,000

Dividend S

$ 9,000

(untuk mengeliminasi dividend income P dan dividend s)


e. Investment in S

$ 36,000

Retained Earnings, beginning

$ 36,000

[untuk menyesuaikan Investment in S atas kenaikan equity S dari awal tahun


2006 ke awal tahun 2009 ($145,000 - $105,000) x 90%]

f.

Retained earnings S, beginning


Capital stock S

$ 45,000
100,000

Investment in S

$130,500

Non controlling interest

14,500

(untuk mengeliminasi akun resiprokal investment in S dan stockholdersequity S


serta memunculkan non controlling interest)
g. Non controlling interest expense (I/S)

Dividend

3,000
$ 1,000

Non controlling interest ending (B/S)

2,000

(untuk mengakui bagian laba non controlling interest)


h. Accounts Payable- S

$ 10,000

Accounts Receivable P

$ 10,000

(untuk mengeliminasi utang piutang antar perusahaan)

Page | 49

Kertas kerja konsolidasi P pada 31 Des 2009 tampak sebagai berikut:


P
($)
Income Statement
Sales
Dividend Income
Cost of goods sold

S
($)

1,000,000
9,000
550,000

300,000

Other Expenses
Net Income
NCI
Consolidated Net Income
Retained Earnings,
beginning
Net Income
Dividend

350,000
109,000

70,000
30,000

Retained
Earnings,
ending
Balance Sheet
Cash
Accounts Receivable
Inventories
Other Current Assets
Plant and Equipment
Investment in S
Accounts Payable
Other Liabilities
Capital stock
Retained Earnings
NCI 1 Jan 2009
NCI 31 Des 2009

200,000

Adjustment and
Eliminations
Dr
Cr
a
d
c

20,000
9,000
2,500

Consolidated
Statement
($)
1,280,000

a
b

20,000
2,000

730,500
420,000

3,000

b
f

2,000
45,000

160,000

45,000

109,000
50,000

30,000
10,000

219,000

65,000

270,500

30,000
70,000
90,000
64,000
800,000
94,500
1,148,500
80,000
49,500
800,000
219,000
1,148,500

5,000
20,000
45,000
10,000
120,000

35,000
80,000
132,500
74,000
920,000

200,000
15,000
20,000
100,000
65,000
200,000

36,000

d
g

9,000
1,000

3,000
126,500
194,000

h
c

36,000

10,000

10,000
2,500

126,500
50,000

130,500
1,241,500
85,000
69,500
800,000
270,500

f 100,000

f
g

14,500
2,000

16,500
1,241,500

9. Contoh konsolidasi intercompany profits dari penjualan hilir (upstream)


1 Januari 2009 P membeli 80% saham S dengan menyerahkan kas $480,000.
Pada saat itu ekuitas S terdiri dari capital stock $500,000 dan Retained Earnings

Page | 50

$100,000. Book value net aset S sama dengan fair valuenya sehingga tidak ada ekses
cost atas book value net aset.
S secara reguler menjual inventory ke P. Selama tahun 2010 terdapat data
transaksi antar perusahaan sbb:
Penjualan ke P
Profit yang belum terealisir dalam inventory S 31 Des 2009
Profit yang belum terealisir dalam inventory S 31 Des 2010
Hutang S (Accounts Payable) pada P

$300,000
40,000
30,000
50,000

Jurnal-jurnal eliminasi dan kertas kerja konsolidasin yang dibuat oleh P adalah sbb:
a. Sales

$ 300,000
Cost of goods sold

$ 300,000

(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

b. Retained earnings

$ 32,000

Non controlling interest

8,000

Cost of goods sold

$ 40,000

(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)


c. Cost of goods sold

$ 30,000

Inventory

$ 30,000

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)


d. Dividend Income

$ 40,000

Dividend S

$ 40,000

(untuk mengeliminasi dividend income P dan dividend s)

Page | 51

e. Investment in S

$ 120,000

Retained Earnings, beginning

$ 120,000

[untuk menyesuaikan Investment in S atas kenaikan equity S dari awal tahun


2006 ke awal tahun 2009 ($750,000 - $600,000) x 80%]
Kertas kerja konsolidasi P pada 31 Des 2009 nampak sebagai berikut
P
S
Adjustment and
($)
($)
Eliminations
Dr
Cr
Income Statement
Sales
3,000,000 1,500,000 a 300,000
Dividend Income
40,000
d 40,000
Cost of goods sold
2,000,000 1,000,000 c 30,000 a 300,000
b
40,000
Other Expenses
588,000
400,000
452,000
100,000
Net Income
NCI
g 22,000
Consolidated Net Income
912,000
Retained Earnings,
250,000 b 32,000 e 120,000
beginning
f 250,000
452,000
100,000
Net Income
Dividend
400,000
50,000
d
40,000
g
10,000
964,000
300,000
Retained
Earnings,
ending
Balance Sheet
Cash
200,000
50,000
Accounts Receivable
700,000
100,000
h
50,000
Inventories
1,100,000
200,000
c
30,000
Other Current Assets
384,000
150,000
Plant and Equipment
2,000,000
500,000
Investment in S
480,000
e 120,000 f 600,000
4,864,000 1,000,000
Accounts Payable
500,000
150,000 h 50,000
Other Liabilities
400,000
50,000
Capital stock
3,000,000
500,000 f 500,000
Retained Earnings
964,000
300,000
4,864,000 1,000,000
NCI 1 Jan 2009
b
8,000 f 150,000
NCI 31 Des 2009
g
12,000

Consolidated
Statement
($)
4,200,000
2,690,000
988,000
22,000
500,000
1,000,000
500,000
400,000
1,100,000

250,000
750,000
1,270,000
534,000
2,500,000
5,304,000
600,000
450,000
3,000,000
1,100,000
5,304,000

154,000
1,241,500

Page | 52

f.

Retained earnings S, beginning


Capital stock S

$ 250,000
500,000

Investment in S

$600,000

Non controlling interest

150,000

(untuk mengeliminasi akun resiprokal investment in S dan stockholdersequity S


serta memunculkan non controlling interest)

g. Non controlling interest expense (I/S)

Dividend

22,000
$ 10,000

Non controlling interest ending (B/S)

12,000

(untuk mengakui bagian laba non controlling interest)


h. Accounts Payable- S

$ 50,000

Accounts Receivable P

$ 50,000

(untuk mengeliminasi utang piutang antar perusahaan)

Page | 53

RANGKUMAN
1. Transaksi antara induk dan anak perusahaan, dapat mengakibatkan timbulnya akun
yang resiprokal, contohnya transaksi penjualan inventory akan menimbulkan akun
penjualan dan pembelian/cogs, Account Receivable dan Account Payable. Transaksi
pinjaman uang antar perusahaan akan menimbulkan Notes Receivable dan Notes
Payable beserta Interest Income dan Interest Expense. Dari sudut pandang konsolidasi,
transaksi tersebut dianggap tidak ada dan harus dieliminasi.

2. Laba atau rugi dari transaksi antara induk dan anak perusahaan yang belum direalisir
harus dieliminasi dan baru diakui setelah barang dijual kepada pihak luar.

3. Penjualan dari induk perusahaan ke anak perusahaan disebut downstream (hulu),


sedangkan penjualan dari anak perusahaan ke induknya disebut upstream (hilir).

4. Dalam kasus penjualan hulu/downstream, di dalam income P, termasuk profit yang


belum terealisir yang ada di dalam ending inventory S. Incomenya S tidak terpengaruh
sehingga bagian laba kepentingan non pengendali juga tidak terpengaruh.

5.

Dalam kasus penjualan hilir/upstream, di dalam income S, termasuk profit yang

belum terealisir yang ada di dalam ending inventory P. Unrealized profit ini akan dibagi
secara

proporsional

antara

kepentingan

pengendali dengan

kepentingan

non

pengendali.

LATIHAN
1. Selama tahun 2009 dan 2010, P menjual barang ke S dengan cost masing-masing
$30,000 dan $40,000, margin 20%. S berhasil menjual kembali barang ini ke pihak luar
masing-masing 75%nya. Sisa persediaan tahun 2009 diasumsikan terjual semua pada

Page | 54

tahun 2010. Berdasarkan informasi tersebut Saudara diminta untuk membuat jurnal
eliminasi berkaitan dengan transaksi inventory antar perusahaan tersebut.

2. Selama tahun 2009 dan 2010, S menjual barang ke P dengan cost masing-masing
$30,000 dan $40,000, margin 20%. P berhasil menjual kembali barang ini ke pihak luar
masing-masing 75%nya. Sisa persediaan tahun 2009 diasumsikan terjual semua pada
tahun 2010. Berdasarkan informasi tersebut Saudara diminta untuk membuat jurnal
eliminasi berkaitan dengan transaksi inventory antar perusahaan tersebut.

3. Informasi laporan laba rugi P dan anak perusahaannya, S per 31 Desember 2010
adalah sbb:
Sales
Cost of goods sold
Gross profit
Operating expenses
Ss net income
Ps separate income

P
$900,000
400,000
500,000
250,000

S (60%)
$350
250
100
50
$50

$250,000

Selama tahun 2010, S menjual inventorynya kepada P sebesar $100,000. Di dalam


ending inventory P tahun 2009 dan 2010 terkandung unrealized profit masing-masing
$5,000 dan $10,000.
Berdasarkan informasi tersebut Saudara diminta untuk:
1) menentukan non controlling interest expense untuk 2010
2) menentukan consolidated sales, consolidated cost of goods sold, dan consolidated
income 2010

Page | 55

TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN


ASET TETAP

Tujuan Instruksional Khusus:


Mahasiswa mampu menyusun laporan keuangan konsolidasi yang di dalamnya
terdapat transaksi antar perusahaan dalam bentuk pembelian/penjualan Aset Tetap
yang melibatkan profit, baik transaksi hulu maupun hilir; aset tetap yang
didepresiasikan maupun yang tidak didepresiasikan.

Transaksi antara induk dan anak perusahaan yang melibatkan penjualan dan
pembelian aset tetap akan menimbulkan unrealized profit dan unrealized loss dari sudut
pandang konsolidasi. Unrealized profit/loss ini harus dieliminasi dalam melaporkan hasil
operasi dan posisi keuangan konsolidasi. Jurnal penyesuaian untuk mengeliminasi
unrealized profit ini sejenis seperti untuk unrealized inventory, tetapi tidak identik.
Unrealized profit inventory akan self-correcting dalam 2 periode pelaporan, sedangkan
unrealized profit plant asets mempengaruhi laporan keuangan sampai aset tersebut
dijual kepada pihak lain atau habis melalui pemakaian oleh entitas yang membelinya.
A. Intercompany profits atas nondepreciable plant asets (land)
1. Penjualan hulu tanah (Downstream sale of land)
Di dalam tahun terjadinya penjualan hulu tanah, maka laba atau rugi atas
penjualan tanah harus dieliminasi, karena dari sudut pandang konsolidasi laba/rugi
tersebut tidak ada, yang ada adalah transfer kepemilikan tanah. Demikian juga halnya
dengan akun tanah yang akan dilaporkan terlalu tinggi (karena ada gain) atau terlalu

Page | 50

rendah (karena ada loss) harus dieliminasi sebesar laba atau rugi pelepasan tanahnya
agar dari sudut pandang konsolidasi, tanah disajikan sebsar nilai tercatanya.
Contoh:
Prita membeli 90% saham Sinta pada awal tahun 2008 senilai $270,000. Ekuitas
Sinta saat itu terdiri dari Capital stock $200,000 dan Retained earnings $100,000. Untuk
tahun 2008, Sinta melaporkan net income $70,000 dan tidak membagikan dividend.
Pada tahun 2008, Prita menjual tanah ke Sinta seharga $50,000 (cost $40,000).
Kertas kerja konsolidasi 2009 dan jurnal eliminasi yang dibuat Prita adalah sbb:

Income Statements
Sales
Gain on sale of land
Expenses (including cost of
goods sold)
NCI expense
Net income
Retained Earnings
Retained
earnings

beginning
Add: net income
Retained earnings, ending
Balance sheet
Other aset
Land
Investment in S
Total Asets
Liabilities
Capital stock
Retained earnings
Total liabilities & equities
NCI beginning
NCI ending

Prita
($)

Sinta
($)

380,000
10,000

220,000

300,000

150,000

90,000

70,000

207,000

100,000

90,000
297,000

70,000
170,000

477,000

350,000
50,000

Adjustments &
Eliminations
Debit
Credit
($)
($)

600,000
a

10,000

7,000

450,000
7,000
143,000

b 100,000

207,000

270,000
747,000
50,000
400,000
297,000
747,000

Consolidtd
statements
($)

143,000
350,000

a 10,000
b 270,000

400,000
30,000
200,000 b 200,000
170,000
400,000

827,000
40,000
867,000
80,000
400,000
350,000

b
c

30,000
7,000

37,000
867,000

Page | 51

a. Gain on sale of land

$10,000

Land

$10,000

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam land)

b. Retained earnings S , beg

$100,000

Capital stock S

200,000

Investment in S

$270,000

NCI beginning

30,000

(untuk mengeliminasi resiprokal akun)


c. NCI expense

7,000

NCI ending

7,000

(untuk memunculkan bagian keuntungan kepentingan non pengendali)

Untuk tahun-tahun berikutnya, jurnal eliminasi untuk mengeliminasi unrealized


profit yang masih melekat di land adalah:
Retained earnings P, beginning
Land

$10,000
$10,000

Penjualan land kepada pihak ketiga di tahun setelah tahun penjualan antar
perusahaan - downstream
Ketika tanah yang dibeli oleh anak, dijual lagi ke pihak luar, maka konsolidasi
akan mengakui laba yang sebelumnya ditangguhkan. Bila penjualan kepada pihak luar
tersebut menimbulkan keuntungan untuk anak, maka laba konsolidasi adalah laba induk
ditambah laba anak atau sama dengan harga jual ke pihak luar dikurangi dengan harga
buku asalnya.
Contoh:
Asumsi soal sebelumnya digunakan lagi. P membeli 90% saham S pada awal
tahun 2008 senilai $270,000. Ekuitas S saat itu terdiri dari Capital stock $200,000 dan

Page | 52

Retained earnings $100,000. Untuk tahun 2008, S melaporkan net income $70,000 dan
tidak membagikan dividend. Pada tahun 2008, P menjual tanah ke S seharga $50,000
(cost $40,000). Tahun 2010, S menjual tanah tersebut ke T seharga $60,000.
Dari transaksi ini S akan mengakui laba $10,000 ($60,000 - $50,000), sedangkan
laba secara konsolidasi, adalah laba P sebelumnya yang ditangguhkan ($50,000 $40,000) ditambah dengan laba S ($60,000 - $50,000) atau harga jual ke T $60,000
nilai buku awal $40,000 = $20,000. Dengan demikian, untuk transaksi ini, P akan
membuat jurnal eliminasi:
Retained Earnings P, beginning

$10,000

Gain on sale of land

$10,000

(untuk mencatat realized profit atas land)


Dengan jurnal eliminasi ini, laba penjualan tanah dalam laporan konsolidasi, disajikan
sebesar $20,000
Sebagian kertas kerja konsolidasi akan tampak sbb:
P
($)

S
($)

Adjustments &
Eliminations
Debit
Credit
($)
($)

Consolidated
statements
($)

Income Statements
Gain on sale of land

10,000

20,000
10,000

Retained Earnings
Retained earnings
beginning

-10,000
10,000

Bila S menjual tanah ke T $65,000, jurnal eliminasinya tetap sama yaitu


Retained Earnings P, beginning
Gain on sale of land

$10,000
$10,000

(untuk mencatat realized profit atas land)

Page | 53

Dari sudut pandang konsolidasi, laba atas penjualan tanah adalah $25,000
karena costnya $40,000 dijual $65,000 sehingga sebagian kertas kerja konsolidasi akan
tampak sbb:
P
($)

S
($)

Adjustments &
Eliminations
Debit
Credit
($)
($)

Consolidated
statements
($)

Income Statements
Gain on sale of land

15,000

25,000
10,000

Retained Earnings
Retained earnings
beginning

-10,000
10,000

2. Penjualan hilir tanah (Upstream sale of land)


Penjualan hilir tanah, akan mempengaruhi perhitungan NCI expense pada tahun
terjadinya penjualan, karena di dalam laba anak perusahaan terkandung laba yang
belum direalisir. Oleh karena itu bagian laba NCI harus dikurangi dengan unrealized
profit dari penjualan hilir tanah tersebut.
Contoh:
Prisma membeli 90% saham Sigma pada awal tahun 2008 senilai $270,000.
Ekuitas Sigma saat itu terdiri dari Capital stock $200,000 dan Retained earnings
$100,000. Untuk tahun 2008, Sigma melaporkan net income $70,000 dan tidak
membagikan dividend. Pada tahun 2008, Sigma menjual tanah ke Prisma seharga
$50,000 (cost $40,000).
Jurnal yang dibuat Prisma untuk penjualan tanah ke S adalah:
Kas

$50,000
Land
Gain on sale of land

$40,000
10,000,

Dari sudut pandang konsolidasi, tidak ada laba antar perusahaan dan Land dilaporkan
terlalu tinggi $10,000, sehingga P di dalam kertas kerja konsolidasi akan membuat jurnal
eliminasi

Page | 54

a. Gain on sale of land

$10,000

Land

$10,000

Jurnal eliminasi selanjutnya adalah:


b. Retained earnings S , beg

$100,000

Capital stock S

200,000

Investment in S

$270,000

NCI beginning

30,000

(untuk mengeliminasi resiprokal akun)

c. NCI expense

6,000

NCI ending

6,000

[untuk memunculkan bagian keuntungan kepentingan non pengendali 10% x


(70,000 10,000)]
Kertas kerja konsolidasinya 2009 tampak sebagai berikut:
Prita
($)

Income Statements
Sales
Gain on sale of land
Expenses (including cost of
goods sold)
NCI expense
Net income
Retained Earnings
Retained
earnings

beginning
Add: net income
Retained earnings, ending
Balance sheet
Other aset
Land

380,000

Sinta
($)

220,000
10,000

290,000

160,000

90,000

70,000

207,000

100,000

90,000
297,000

70,000
170,000

477,000

350,000
50,000

Adjustments &
Eliminations
Debit
Credit
($)
($)

Consolidated
statements
($)

600,000
a

10,000

6,000

450,000
6,000
144,000

b 100,000

207,000

144,000
351,000

10,000

827,000
40,000

Page | 55

Investment in S
Total Asets
Liabilities
Capital stock
Retained earnings
Total liabilities & equities
NCI beginning
NCI ending

270,000
747,000
50,000
400,000
297,000
747,000

b 270,000
400,000
30,000
200,000 b 200,000
170,000
400,000

867,000
80,000
400,000
351,000
b
c

30,000
6,000

36,000
867,000

Karena jurnal eliminasi hanya ada di dalam kertas kerja, maka Land akan
senantiasa dilaporkan terlalu tinggi sampai dengan saat dijual kepada pihak ketiga.
Dengan demikian, untuk tahun-tahun berikutnya, jurnal eliminasi untuk mengeliminasi
unrealized profit yang masih melekat pada akun land adalah:
Retained earnings, beginning - P
NCI

$ 9,000
1,000

Land

$10,000

Retained earning awal P hanya akan didebet sebesar 90%nya, sisanya akan
mengurangi NCI
Penjualan land kepada pihak ketiga di tahun setelah tahun penjualan antar
perusahaan upstream
Penjualan land kepada pihak ketiga di tahun setelah tahun penjualan antar
perusahaan upstream, akan menyebabkan direalisirnya laba yang ditangguhkan tahun
sebelumnya.
Contoh:
Asumsi soal sebelumnya digunakan lagi, dan P kemudian menjual tanah ini
pada tahun 2010 kepada pihak ketiga, seharga $60,000. Dari transaksi ini P akan
mengakui laba $10,000 ($60,000 - $50,000), sedangkan laba secara konsolidasi, adalah
$60,000 - $40,000 = $20,000. Dengan demikian, untuk transaksi ini, P akan membuat
jurnal eliminasi:

Page | 56

Retained Earnings P, beginning

$ 9,000

NCI

1,000
Gain on sale of land

$10,000

(untuk mencatat realized profit atas land)


Dengan jurnal eliminasi ini, laba penjualan tanah dalam laporan konsolidasi, disajikan
sebesar $20,000
B. Intercompany profits atas depreciable plant asets
Untuk penjualan plants aset antar perusahaan, unrealized profit akan direalisir
melalui penjualan aset tersebut kepada pihak ketiga atau melalui pemakaian oleh
pembeli aset tersebut (induk atau anak perusahaan).
1. Penjualan aset tetap di akhir tahun - downstream
Akhir tahun 2009, P menjual mesin dengan harga $80,000 ke S senilai , anak
perusahaannya yang dimiliki 80% sahamnya. Cost dari mesin $90,000, akumulasi
penyusutan $40,000.
Jurnal yang akan dibuat oleh P untuk mencatat transaksi tesebut adalah:
Cash

$80,000

Accumulated depreciation

40,000

Machinery

$90,000

Gain on sale of machinery

30,000

Sedangkan S akan menjurnal:


Machinery

$80,000
Cash

$80,000

Sebagian laporan keuangan kedua perusahaan dan kertas kerja konsolidasian


per 31 Desember 2009 akan tampak sbb:
P

Adjustment &
Elimination
Debit
Credit

Consolidated
Statements

Page | 57

Income Statement
Gain on sale of machinery
Balance sheet
Machinery

30,000

30,000
80,000

30,000

50,000

Dari sudut pandang konsolidasi, tidak ada laba untuk penjualan aset antar
perusahaan dan mesin dilaporkan terlalu tinggi $30,000. Oleh karena itu, P harus
membuat jurnal eliminasi Gain di debit dan mesin dikredit masing-masing $30,000.
2. Penjualan aset tetap di awal tahun - downstream
Awal tahun 2009, P menjual mesin ke S, anak perusahaannya yang dimiliki 80%
sahamnya seharga $80,000. Cost dari mesin $90,000, akumulasi penyusutan $40,000.
Masa manfaat mesin 5 tahun.
Jurnal yang akan dibuat oleh P untuk mencatat transaksi tesebut adalah:
Cash

$80,000

Accumulated depreciation

40,000

Machinery

$90,000

Gain on sale of machinery

30,000

(untuk mencatat penjualan mesin ke S)


Sedangkan S akan menjurnal:
Machinery

$80,000

Cash

$80,000

(untuk mencatat pembelian mesin dari P)


Depreciation expense

$16,000

Accumulated depreciation

$16,000

(untuk mencatat depresiasi tahun berjalan $80,000 : 5 tahun = $16,000)


Sebagian laporan keuangan kedua perusahaan dan kertas kerja konsolidasian per 31
Desember 2009 akan tampak sbb:
P

Adjustment &
Elimination

Consolidated
Statements

Page | 58

Debit
Income Statement
Gain on sale of machinery
Depreciation expense
Balance sheet
Machinery
Accumulated depreciation

30,000

Credit

a 30,000
16,000
80,000
16,000

b 6,000
a 30,000

6,000

50,000
10,000

Dari sudut pandang konsolidasi, tidak ada laba untuk penjualan aset antar
perusahaan dan mesin dilaporkan terlalu tinggi $30,000. Oleh karena itu, P harus
membuat jurnal eliminasi Gain di debit dan mesin dikredit masing-masing $30,000.
Jurnal eliminasi yang dibuat oleh P adalah:
a. Gain on sale of machinery

$30,000

Machinery

$30,000

Dari sudut pandang konsolidasi, beban depresiasi terlalu tinggi $6,000. Nilai buku mesin
$50,000. Kalau dibagi 5 tahun, depresiasi harusnya hanya $10,000. Oleh karena itu
dibuat jurnal eliminasi Accumulated depreciation di debit dan Depreciation expense
dikredit $6,000. Dengan jurnal ini, perusahaan secara konsolidasi telah mengakui
keuntungan melalui pemakaian mesin selama 1 tahun, dengan cara mengurangi beban
depresiasi. Jurnal eliminasi yang dibuat P adalah
b. Accumulated depreciation

$6,000

Depreciation expense

$6,000

Untuk tahun 2010 sampai dengan 2013, kertas kerja konsolidasi akan tampak
sbb:
P

Income statement 2010


Depreciation expense
Retained Earnings, beginning

Adjustment &
Elimination
Debit
Credit

16,000
xxx

b
a

6,000

Consolidated
Statements

10,000

24,000

Page | 59

Balance sheet 2010


Machinery
Accumulated depreciation

Income statement 2011


Depreciation expense
Retained Earnings, beginning

80,000
32,000

80,000
48,000

18,000

a
b

12,000
6,000

16,000
xxx

Balance sheet 2012


Machinery
Accumulated depreciation

Income statement 2013


Depreciation expense
Retained Earnings, beginning

6,000
6,000

16,000
xxx

Balance sheet 2011


Machinery
Accumulated depreciation

Income statement 2012


Depreciation expense
Retained Earnings, beginning

a
b

80,000
64,000

12,000

a
b

18,000
6,000

6,000

a
b

24,000
6,000

16,000
xxx

Balance sheet 2013


Machinery
Accumulated depreciation

80,000
80,000

a 30,000

50,000
20,000

6,000

10,000

a 30,000

50,000
30,000

6,000

10,000

a 30,000

50,000
40,000

6,000

10,000

a 30,000

50,000
50,000

Jurnal eliminasi 2010


a. Beginning Retained earnings P
Accumulated depreciation
Machinery

$24,000
6,000
$30,000

Jurnal eliminasi ini dibuat untuk mencatat mesin pada nilai yang sebenarnya dari
sudut pandang konsolidasi yaitu $50,000 sehingga mesin harus dikredit $30,000; untuk
mengakui laba penjualan mesin yang ditangguhkan di tahun 2009 sebesar 1/5 dari

Page | 60

$30,000 sehingga Retained earning awal P hanya didebit $24,000; juga untuk
mengurangi akumulasi depresiasi yang terlalu tinggi $6,000 di tahun 2009.
b. Accumulated depreciation

$ 6,000

Depreciation expense

$ 6,000

(untuk mengeliminasi depresiasi tahun berjalan yang terlalu tinggi $6,000; untuk
mengakui laba penjualan mesin melalui pemakaian mesin tahun ke-2)
Jurnal eliminasi 2011
a. Beginning Retained earnings P
Accumulated depreciation

$18,000
12,000

Machinery

$30,000

Jurnal eliminasi ini dibuat untuk mencatat mesin pada nilai yang sebenarnya dari
sudut pandang konsolidasi, yaitu $50,000 sehingga mesin harus dikredit $30,000; untuk
mengakui laba penjualan mesin yang ditangguhkan di tahun 2009 dan 2010 sebesar 2/5
dari $30,000 = $12,000 sehingga Retained earning awal P hanya didebit $18,000; juga
untuk mengurangi akumulasi depresiasi yang terlalu tinggi $12,000 yang berasal dari
tahun 2009 dan 2010.
b. Accumulated depreciation

$ 6,000

Depreciation expense

$ 6,000

(untuk mengeliminasi depresiasi tahun berjalan yang terlalu tinggi $6,000; untuk
mengakui laba penjualan mesin melalui pemakaian mesin tahun ke-3)
Jurnal eliminasi 2012
a. Beginning Retained earnings P
Accumulated depreciation
Machinery

$12,000
18,000
$30,000

Jurnal eliminasi ini dibuat untuk mencatat mesin pada nilai yang sebenarnya dari
sudut pandang konsolidasi yaitu $50,000 sehingga mesin harus dikredit $30,000; untuk

Page | 61

mengakui laba penjualan mesin yang ditangguhkan di tahun 2009, 2010, dan 2011
sebesar 3/5 dari $30,000 = $18,000 sehingga Retained earning awal P hanya didebit
$12,000; juga untuk mengurangi akumulasi depresiasi yang terlalu tinggi $18,000 yang
berasal dari tahun 2009, 2010 , dan 2011.
b. Accumulated depreciation

$ 6,000

Depreciation expense

$ 6,000

(untuk mengeliminasi depresiasi tahun berjalan yang terlalu tinggi $6,000;


untuk mengakui laba penjualan mesin melalui pemakaian mesin tahun ke-4)
Jurnal eliminasi 2013
a. Beginning Retained earnings P

$ 6,000

Accumulated depreciation

24,000

Machinery

$30,000

Jurnal eliminasi ini dibuat untuk mencatat mesin pada nilai yang sebenarnya dari
sudut pandang konsolidasi yaitu $50,000 sehingga mesin harus dikredit $30,000; untuk
mengakui laba penjualan mesin yang ditangguhkan di tahun 2009, 2010, 2011, dan
2012 sebesar 4/5 dari $30,000 = $24,000 sehingga Retained earning awal P hanya
didebit $6,000; juga untuk mengurangi akumulasi depresiasi yang terlalu tinggi $24,000
yang berasal dari tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012.
b. Accumulated depreciation
Depreciation expense

$ 6,000
$ 6,000

(untuk mengeliminasi depresiasi tahun berjalan yang terlalu tinggi $6,000; untuk
mengakui laba penjualan mesin melalui pemakaian mesin tahun ke-5)
3. Penjualan aset tetap di awal tahun - upstream
Awal tahun 2009, P membeli peralatan senilai $12,000 dari S, anak
perusahaannya yang dimiliki 80% sahamnya. Cost dari peralatan $14,000, akumulasi

Page | 62

penyusutan $5,000. Masa manfaat peralatan 3 tahun. Untuk tahun 2009, 2010, dan
2011 S melaporkan net income masing-masing $50,000
Di dalam bukunya, S akan membuat jurnal:
Cash
Accumulated depreciation

$12,000
5,000

Equipment

$14,000

Gain on sale of Equipment

3,000

(untuk mencatat penjualan mesin ke P)


Sedangkan P akan menjurnal:
Equipment

$12,000
Cash

$12,000

(untuk mencatat pembelian mesin dari S)


Depreciation expense

$ 4,000

Accumulated depreciation

$ 4,000

(untuk mencatat depresiasi tahun berjalan $12,000 : 3 tahun = $4,000)

Sebagian kertas kerja konsolidasi 2009, akan tampak sbb:


P

Income statement 2009


Gain on sale of Equipment
Depreciation Expense
Non controlling interest
expense
Balance sheets 2009
Equipment
Accumulated depreciation

3,000

Adjustments &
Elimination
debits
credits
a

3,000

4,000

b 1,000

3,000
9,600

9,000

9,600

12,000
4,000

Consolidated
statements

3,000

1,000

Jurnal eliminasi 2009:

Page | 63

a. Gain on sale of Equipment

$ 3,000

Equipment

$ 3,000

(untuk menghilangkan laba penjualan aset antar perusahaan dan peralatan


dilaporkan terlalu tinggi $3,000. Oleh karena itu, P harus membuat jurnal
eliminasi Gain di debit dan mesin dikredit masing-masing $3,000.

b. Accumulated depreciation

$ 1,000

Depreciation expense

$1,000

(untuk mengeliminasi depresiasi tahun berjalan yang terlalu tinggi $1,000;


untuk mengakui laba penjualan peralatan melalui pemakaian mesin tahun
ke1)
Untuk penjualan upstream, perhitungan Non controlling interest expense adalah
20% x (50,000 3,000 + 1,000 = 9,600)
Sebagian kertas kerja konsolidasi 2010, akan tampak sbb:
P

Income statement 2010


Depreciation Expense
Non controlling interest
expense
Retained
earnings,
beginning
Balance sheets 2010
Equipment
Accumulated depreciation

Adjustments &
Elimination
debits
credits

4,000

1,000

3,000
10,200

3,000

9,000

10,200
xxx

12,000
4,000

Non controlling interest

a. Retained Earnings S, beginning


Non controlling interest
Accumulated depreciation
Equipment

a
b
a

Consolidated
statements

1,600

1,000
1,000
400

$ 1,600
400
1,000
$ 3,000

Page | 64

Jurnal eliminasi ini dibuat untuk mencatat Equipment pada nilai yang
sebenarnya dari sudut pandang konsolidasi yaitu $9,000 sehingga mesin harus
dikredit $3,000; untuk mengakui laba penjualan Equipment yang ditangguhkan
di tahun 2009 sebesar 1/3 dari (80% x $3,000) = $ 800 sehingga Retained
earning awal S hanya didebit $3,000 - $ 800; juga untuk mengurangi akumulasi
depresiasi yang terlalu tinggi $1,000 di tahun 2009.
Pada tahun 2009, S mengakui laba penjualan peralatan sebesar $3,000.
Dari sudut pandang konsolidasi, tidak ada laba antar perusahaan induk dan
anak. Laba ini sudah dieliminasi di worksheet 2009 dengan mengeliminasi gain
on sale of equipment. Akan tetapi, karena jurnal eliminasi tidak masuk ke
pembukuan P atau S, maka secara konsolidasi retained earning S awal 2010
terlalu tinggi $3,000. Karena penjualan asetnya upstream, dan S dimiliki 80%nya
oleh P, maka yang diakui hanya $3,000 x 80% = $2,400. Karena peralatan sudah
dipakai 1 tahun, maka laba boleh diakui sebesar 1/3 x $2,400, sehingga
Retained earning awal S hanya didebit $3,000 - $ 800 = $1,600
b. Accumulated depreciation

$ 1,000

Depreciation expense

$1,000

(untuk mengeliminasi depresiasi tahun berjalan yang terlalu tinggi $1,000; untuk
mengakui laba penjualan peralatan melalui pemakaian mesin tahun ke-1)
Untuk penjualan upstream, perhitungan Non controlling interest expense adalah
20% x (50,000 + 1,000 = 10,200)
Sebagian kertas kerja konsolidasi 2011, akan tampak sbb:
P

Income statement 2011


Depreciation Expense
Non controlling interest
expense
Retained
earnings,

Adjustments &
Elimination
debits
credits

4,000

b
10,200

xxx

1,000

Consolidated
statements

3,000
10,200

800

Page | 65

beginning
Balance sheets 2011
Equipment
Accumulated depreciation

12,000
4,000

Non controlling interest

a
a
b
a

3,000

9,000

2,000
1,000
200

Jurnal eliminasi yang dibuat oleh P adalah:


a. Retained Earnings S, beginning
Non controlling interest
Accumulated depreciation
Equipment

$ 800
200
2,000
$ 3,000

Jurnal eliminasi ini dibuat untuk mencatat Equipment pada nilai yang sebenarnya
dari sudut pandang konsolidasi yaitu $9,000 sehingga mesin harus dikredit $3,000;
untuk mengakui laba penjualan Equipment yang ditangguhkan di tahun 2009 sebesar
2/3 dari (80% x $3,000) = $ 1,600 sehingga Retained earning awal S hanya didebit
$2,400 - $ 1,600 = $800; juga untuk mengurangi akumulasi depresiasi yang terlalu tinggi
$1,000 di tahun 2010.
b. Accumulated depreciation
Depreciation expense

$ 1,000
$1,000

(untuk mengeliminasi depresiasi tahun berjalan yang terlalu tinggi $1,000; untuk
mengakui laba penjualan peralatan melalui pemakaian mesin tahun ke-3)
Untuk penjualan upstream, perhitungan Non controlling interest expense adalah
20% x (50,000 + 1,000 = 10,200)
C. Contoh penyusunan laporan konsolidasian upstream dan downstream
penjualan aset tetap

Page | 66

P membeli 90% saham S pada awal 2008 senilai $450,000, tidak ada selisih
antara cost dengan nilai tercatat aset neto S. Sejak bergabung, terjadi penjualan
aset tetap antar perusahaan sbb:
1. 1 Juli 2008, P menjual tanah ke S dengan keuntungan $5,000. S kemudian
menjual tanah tersebut kepada pihak ke-3 di tahun 2010 dengan kerugian
sebesar $1,000
2. Awal 2009, S menjual Peralatan ke P dengan keuntungan $20,000. Sisa
masa manfaat 5 tahun. Sampai dengan 31 Desember 2010, peralatan ini
masih dipakai oleh P.
3. Awal 2010, P menjual Bangunan ke S dengan keuntungan $32,000. Sisa
masa manfaat 8 tahun. Sampai dengan 31 Desember 2010, bangunan ini
masih dipakai oleh S
Kertas kerja konsolidasi 2010 akan tampak sbb:

Income Statement
Sales
Gain on sale of building
Gain or (loss) on sale of land
Dividend income
Cost of goods sold
Depreciation expense

2,000,000
32,000

700,000

27,000
1,000,000
108,000

e 32,000
(1,000) b 1,000
g 27,000
320,000
50,000

329,400

Add: Net Income


Deduct: dividend

274,400
200,000

200,000 a 5,000
c 14,400
i 200,000
80,000
30,000

403,800

250,000

5,000

d
f

4,000
4,000

249,000
h

274,400

Consolidated
statements

2,700,000

Other expenses
NCI expense
Net income
Retained earnings
Retained earnings, beginning

Retained earnings, ending

676,600

Adjustments &
Eliminations
Debits
Credits

4,000
1,320,000
166,000
925,600
8,400
284,000

8,400

80,000
b 1,000
j 90,000

g 27,000
h 3,000

400,000

284,000
200,000
484,000

Page | 67

Balance sheet
Cash
Other current asets
Land
Buildings
Accumulated depreciation
buildings
Equipment
Accumulated depreciation
Equipment
Investment in S
Total asets
Current liabilities
Capital stock
Retained earnings
Non controlling interest Jan 1,
2010
Non controlling interest Dec
31, 2010
Total liabilities & Equities

131,800
200,000
160,000
500,000
200,000

32,000
150,000
40,000
232,000
54,000 f

620,000
258,000

400,000
100,000 c 4,000
d 4,000
j 90,000
700,000
50,000
400,000 i 400,000
250,000

450,000
1,603,800
200,000
1,000,000
403,800

163,800
350,000
200,000
700,000
(250,000)

e 32,000
4,000
c 20,000

1,000,000
(366,000)

i 540,000
1,797,800
250,000
1,000,000
484,000
i 60,000

c
1,603,800

1,600

5,400

63,800

700,000

1,797,800

RANGKUMAN
1. Penjualan/pembelian aset tetap antara induk dan anak perusahaan yang melibatkan
profit, akan menimbulkan unrealized profit/loss dan menimbulkan aset tetap dilaporkan
terlalu tinggi atau terlalu rendah dari sudut pandang konsolidasi. Unrealized profit/loss
dan aset tetap yang terlalu tinggi atau terlalu rendah ini ini harus dieliminasi dalam
melaporkan hasil operasi dan posisi keuangan konsolidasi.
2. Jurnal penyesuaian untuk mengeliminasi unrealized profit dari transaksi aset tetap
sejenis seperti untuk unrealized inventory, tetapi tidak identik. Unrealized profit inventory
akan self-correcting dalam 2 periode pelaporan, sedangkan unrealized profit plant asets
mempengaruhi laporan keuangan sampai aset tersebut dijual kepada pihak lain atau
habis melalui pemakaian oleh entitas yang membelinya.
3. Unrealized profit atau loss akan direalisir setiap tahun sampai periode pemakaian
aset tetap tersebut berakhir. Pengakuan atau realisasi laba/rugi tersebut dilakukan
dengan jurnal eliminasi melalui akun beban depresiasi dan akumulasi depresiasinya

Page | 68

LATIHAN
P membeli 80% saham S pada 1 Januari 2009 senilai $236,000. Pada saat itu,
ekuitas S terdiri dari Capital stock $150,000 dan Retained earnings $90,000. Selisih nilai
perusahaan dengan nilai buku net aset dialokasikan 60% ke Buildings dan 40% ke
Patent dan diamortisasikan selama 10 tahun.
Laporan keuangan P dan S per 31 Desember 2010 adalah sbb:
P
Combined Income and Retained Earnings Statement for the
year ended Dec 31, 2010
Sales
Dividend income
Gain on sales of land
Cost of goods sold
Operating expenses
Net Income
Add: Retained earnings Jan I, 2010
Less: Dividend
Retained earnings Dec 3I, 2010
Balance Sheet at Dec 31,2010
Cash
Accounts Receivable
Diividend Receivable
Inventories
Land
Buildings net
Machinery net
Investment in S
Total asets
Accounts payable
Dividend payable
Other liabilities
Capital stock
Retained earnings
Total liabilities & equities

450,000
16,000
200,000
113,000
153,000
150,000

162,000
180,000
16,000
60,000
100,000
280,000
330,000
236,000
1,364,000
200,000
30,000
140,000
800,000
194,000
1,364,000

190,000
5,000
100,000
40,000
55,000
120,000
20,000
155,000

19,000
100,000
36,000
30,000
80,000
140,000
405,000
50,000
20,000
30,000
150,000
155,000
405,000

Page | 69

Informasi tambahan:
1. P menjual inventory ke S tahun 2009 $60,000 dan tahun 2010 $72,000. Di dalam
Inventory S akhir 2009 dan akhir 2010 termasuk unrealized profit masing-masing
$10,000 dan $12,000.
2. 1 Juli 2009 P menjual machinery ke P seharga $35,000; book valuenya $28,000.
Sisa masa manfaat machinery sejak penjualan tersebut adalah 3,5 tahun.
Perusahaan menggunakan metode depresiasi garis lurus.
3. 1 Juni 2010 S menjual tanah ke P, nilai buku $15,000 dijual $20,000
4. Di dalam Accounts Receivable P, termasuk piutang kepada S sebesar $10,000

Saudara diminta untuk membuat kertas kerja konsolidasi!

Page | 70

BAB

TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN - OBLIGASI

Tujuan Instruksional Khusus:


Mahasiswa mampu menyusun laporan keuangan konsolidasi yang di dalamnya
terdapat transaksi antar perusahaan dalam bentuk pembelian/penjualan Obligasi
yang melibatkan profit, baik transaksi hulu maupun hilir.

Perusahaan afiliasi biasanya saling pinjam meminjam uang. Hal tersebut tidak
menimbulkan masalah, induk perusahaan hanya akan mengeliminasi utang piutang
tersebut berikut pendapatan dan beban bunganya di dalam proses penyusunan laporan
konsolidasi.
Masalah khusus akuntansi dalam hutang piutang antar perusahaan timbul ketika
satu perusahaan afiliasi membeli instrument liabilitas perusahaan afiliasi lainnya dari
luar perusahaan. Misal induk perusahaan (P) membeli obligasi anak perusahaan (S) dari
bursa. Dari sudut pandang konsolidasi, hutang tersebut sudah lunas retired, sedangkan
dari sudut pandang S hutang tersebut masih beredar. Retirement seperti ini disebut
constructive retirement, yang berarti obligasi retired dari sudut pandang konsolidasi
karena akun Investment in bond akan dieliminasi dengan akun Bonds Payable dalam
proses penyusunan laporan konsolidasi. Selisih antara nilai tercatat Bond Payable
dengan harga beli Investment in Bond adalah laba atau rugi bagi konsolidasi.

Constructive gains and losses on intercompany bond


Bila suatu perusahaan afiliasi melunasi bond perusahaan afiliasi lainnya dengan
harga yang lebih tinggi dari nilai tercatatnya (nilai nominal bond dikurangi unamortized
discount atau ditambah unamortized premium), maka perusahaan tersebut menderita

kerugian, sedangkan bila sebaliknya, perusahaan mengakui adanya keuntungan. Laba


atau rugi ini disebut laba/rugi konstruktif yang hanya diakui oleh konsolidasi.
Pembelian obligasi antar perusahaan dapat mengambil dua bentuk, yaitu:
1. Obligasi induk dibeli oleh anak perusahaan (seperti downstream sale dalam
intercompany profit transaction inventory/plant assets)
2. Obligasi anak dibeli oleh induk perusahaan (seperti upstream sale dalam
intercompany profit transaction inventory/plant assets)
1.

Obligasi induk dibeli oleh anak perusahaan


Constructive retirement dari obligasi induk perusahaan, terjadi bila anak

perusahaan membeli obligasi induk yang sedang beredar. Anak perusahaan akan
mencatat pembelian obligasi tersebut dalam akun Investment in bond. Baik induk
maupun anak perusahaan tidak akan mengakui constructive gain/loss di dalam bukunya
masing-masing. Selisih antara utang obligasi dan Investment in Bond merupakan
constructive gain/loss

Contoh1:
P memiliki 80% saham S. 2 Januari 2010 P menjual bond payable $1,000,000
par, bunga 10% jatuh tempo 10 tahun. 31 Desember 2010 S membeli $100,000 dari
bond ini dengan harga $104,500 dari bursa. Pembelian bond oleh S ini mengakibatkan
constructive retirement bond payablenya P dan menimbulkan constructive loss dari
sudut pandang konsolidasi sebesar $4,500 ($104,500 $100,000). Dengan demikian
laporan konsolidasi akan menyajikan constructive loss $4,500 dan Bond Payable
$900,000. Jurnal eliminasi yang dibuat adalah:
Loss on constructive retirement of bonds

$ 4,500

10% Bonds payable

100,000

Investment in Bond

$104,500

Contoh 2:
31 Desember 2008, P membeli 70% saham S senilai $5,600,000. Capital stock
dan Retained earnings S saat itu masing-masing $5,000,000 dan $3,000,000. 1 Januari
2010, S membeli obligasi P dari broker nominal $1,000,000, dengan kurs 95%. Pada
saat itu bond payable P yang beredar adalah $10,000,000; 10%, dengan unamortized
premium $100,000 dan jatuh tempo 5 tahun lagi, bunga dibayar setiap tanggal 1 Januari
dan 1 Juli.
Dari transaksi ini maka konsolidasi akan mengakui constructive gain sebesar
$60,000 yaitu nilai tercatat bond 10% x ($1,000,000 + unamortized premium $100,000)
dikurangi dengan harga perolehan bond 95% X $1,000 000.
Jurnal eliminasi yang akan dibuat P dalam kertas kerja konsolidasinya, bila
segera setelah pembelian bond disusun laporan konsolidasi adalah:
10% Bonds payable

1,010,000

Investment in Bond

$950,000

Gain on constructive retirement of bonds

Selama

tahun

2010

mengamortisasikan

60,000

premiumnya

dan

mengamortisasikan Investment in Bondnya. Bila diasumsikan amortisasi dilakukan


menggunakan metode garis lurus untuk menyederhanakan masalah (sekarang
amortisasi tidak boleh lagi menggunakan metode garis lurus, harus metode effective
interest rate) , maka P dan S di dalam bukunya masing-masing akan menjurnal:

1 Juli
Cash
$50,000
Interest expense
$500,000
Interest income
$50,000
Cash
$500,000
(untuk mencatat pembayaran bunga 10% x (untuk mencatat penerimaan bunga 10% x
1,000,000 x )
10,000,000 x )
31 Des
Interest expense
$500,000
Interest payable
$500,000
(untuk mencatat beban bunga akrual 10%
x 10,000,000 x )

31 Des
Interest receivable
$50,000
Interest income
$50,000
(untuk mencatat pendapatan bunga akrual
10% x 10,000,000 x )

31 Des
Premium on Bonds payable $ 20,000
Interest expense
$20,000
(untuk mencatat amortisasi premium
$100,000 : 5 th)

31 Des
Investment in Ps bond
$10,000
Interest income
$10,000
[untuk mencatat amortisasi discount
($1,000,000 - $ 950,000) : 5 th]

Per 31 Desember 2010, setelah memposting jurnal tersebut ke dalam buku besar, maka
akun-akun P dan S yang berkaitan dengan bond menunjukkan jumlah sbb:
P
10% Bonds payable
Unamortized premium
Interest expense

S
$10,000,000 Investment in Bond
80,000 Interest income
980,000

$960,000
110,000

Selisih antara Bonds payable dengan Investment in bond sekarang menjadi


$48,000 [(10% x $10,080,000) $960,000], bukan $60,000. Hal ini terjadi karena ada
realisasi dan pengakuan bertahap dari constructive gain di dalam bukunya P dan S.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi per 31 Desember 2010, jurnal
eliminasi dan kertas kerja konsolidasinya tampak sbb:
a. Investment in S

$ 700,000

Retained Earnings, beg P

$ 700,000

(untuk mencatat kenaikan Investment in S dan Retained earnings P awal tahun


yang belum dicatat karena P menggunakan cost method 70% x 1,000,000)
b. 10% Bonds payable

$1,008,000

Investment in Bonds

$ 960,000

Gain on retirement of bonds

48,000

(untuk mengeliminasi investment in bond dan mengakui constructive gain)

c. Interest income
Interest expense
Gain on retirement of bonds

$ 110,000
$ 98,000
12,000

(untuk mengeliminasi interest expense dan interest income dan mengakui


constructive gain)

Income statements
Sales
Gain on retirement of bonds
Interest income
Expenses (including cogs)
Interest expense
NCI expense
Net income
Retained Earnings
Retained Earnings, beg
Add: Net income
Retained Earnings, ending
Balance Sheet
Other Assets
Interest receivable
Investment in S
Investment in Bonds
Total Assets
Other liabilities
Interest payable
10% Bonds Payable
Common stock
Retained earnings
NCI
Total liabilities & Equities

Adjustments & elimination


Debits
Credits

4,000

2,000

1,110

48
12

98

700

66

4,000 e
220
4,220

4,000

19,100
50
a

700

960
20,110
10,890
f
b
5,000 e
4,220

f
e
b

$ 66,000

(untuk mencatat bagian laba NCI 30% x $220,000)

Common stock

$ 4,000,000
5,000,000

Investment in S

$6,300,000

NCI beginning

2,700,000

(untuk mengeliminasi reciprocal account)

50
6,300
960

50
1,008
5,000

$ 66,000

NCI ending

e. Retained Earnings, beg S

4,900
1,312
6,212

58,980
20,480
450
9,072
20,000
6,212

20,110

d. NCI expense

3,800
882
66
1,312

58,980

d
e
46,382

60

110

5,600
45,480
9,590
500
10,080
20,000
5,310

b
c

220

4,200
1,110
5,310
39,880

6,000

110
1,890

1,910
980

Consolidated
statements

66
2,700

2,766
58,980

f. Interest payable

50,000

Interest receivable

50,000

(untuk mengeliminasi reciprocal account))


Untuk tahun-tahun berikutnya, jurnal-jurnal yang dibuat oleh P dan S berkaitan
dengan Bond tersebut sama dengan jurnal yang dibuat tahun 2010; sedangkan jurnal
eliminasinya tidak lagi mengakui constructive gain, tetapi dikreditkan ke Retained
earning. Dengan kata lain akun constructive gain/loss hanya ada di dalam laporan
konsolidasi pada tahun terjadinya pembelian bond antar perusahaan.
Per 31 Desember 2011, setelah memposting jurnal seperti di tahun 2010 ke
dalam buku besar, maka akun-akun P dan S yang berkaitan dengan bond menunjukkan
jumlah sbb:
P
10% Bonds payable
Unamortized premium
Interest expense

S
$10,000,000 Investment in Bond
60,000 Interest income
980,000

$970,000
110,000

Selisih antara Bonds payable dengan Investment in bond sekarang menjadi


$36,000 [(10% x $10,060,000) $970,000].
Jurnal eliminasi, laporan keuangan P dan S, serta kertas kerja konsolidasi 31
Des 2011 tampak sbb (dalam ribuan $):
a. Investment in S

$ 854,000

Retained Earnings, beg P

$ 854,000

(untuk mencatat kenaikan Investment in S dan Retained earnings P beginning


yang belum dicatat karena P menggunakan cost method 70% x 1,220,000)
b. 10% Bonds payable
Investment in Bonds
Retained earnings

$1,006,000
$ 970,000
36,000

(untuk mengeliminasi investment in bond dan mengakui constructive gain)

c. Interest income

$ 110,000

Interest expense

$ 98,000

Retained earnings

12,000

(untuk mengeliminasi interest expense dan interest income dan mengakui


constructive gain)

P
Income statements
Sales
Interest income
Expenses (including cogs)
Interest expense
NCI expense
Net income
Retained Earnings
Retained Earnings, beg

Add: Net income


Retained Earnings, ending
Balance Sheet
Other Assets
Interest receivable
Investment in S
Investment in Bonds
Total Assets
Other liabilities
Interest payable
10% Bonds Payable
Common stock
Retained earnings
NCI
Total liabilities & Equities

4,000
1,910
980

Adjustments & elimination


Debits
Credits

2,000
110
1,890

6,000
c

110
c

66

5,310

4,220 e

4,220

1,110
6,420

220
4,440

40,970

19,310
50

1,110

46,570
9,590
500
10,060
20,000
6,420

a
b
c

6,212

60,280
a

854

970
20,110
10,890
f
b
5,000 e
4,440

20,330

854
36
12

3,800
882
66
1,252

1,252
7,464

f
e
b

50
6,454
970
60,280
20,480
450
9,054
20,000
7,464

50
1,006
5,000
d
e

46,570

98

220

5,600

Consolidated
statements

66
2,766

2,832
60,280

d. Investment in S

$ 854,000

Retained Earnings, beg P

$ 854,000

(untuk mencatat kenaikan Investment in S dan Retained earnings P beginning


yang belum dicatat karena P menggunakan cost method 70% x 1,220,000)
e. 10% Bonds payable

$1,006,000

Investment in Bonds

$ 970,000

Retained earnings

36,000

(untuk mengeliminasi investment in bond dan mengakui constructive gain)

f.

Interest income

$ 110,000

Interest expense

$ 98,000

Retained earnings

12,000

(untuk mengeliminasi interest expense dan interest income dan mengakui


constructive gain)

g. NCI expense

$ 66,000

NCI ending

$ 66,000

(untuk mencatat bagian laba NCI 30% x $220,000)

h. Retained Earnings, beg S

$ 4,220,000

Common stock

5,000,000

Investment in S

$6,454,000

NCI beginning

2,766,000

(untuk mengeliminasi reciprocal account)

i.

Interest payable
Interest receivable
(untuk mengeliminasi reciprocal account)

50,000
$

50,000

Tahun-tahun berikutnya, jurnal b akan nampak seperti ini:

10% Bonds payable


Investment in Bonds
Retained earnings

2012
1,004,000

2013
1,002,000
980,000
24,000

990,000
12,000

2. Obligasi anak dibeli oleh induk perusahaan


Dalam kasus obligasi anak dibeli oleh induk perusahaan, maka pengakuan
laba/rugi konstruktif secara bertahap (piecemeal recognition of constructive gain/loss)
diakui juga oleh NCI, sehingga pengkreditan ke Retained earning awal induk pada
penyusunan laporan konsolidasi setelah tahun perolehan, hanya sebesar % kepemilikan
induk.
Contoh:
Awal Januari 2009, P membeli 90% saham S senilai $9,225,000. Pada saat itu
ekuitas S terdiri dari Capital stock $10,000,000 dan Retained earnings $250,000. Per 31
Desember 2009, S mempunyai obligasi yang beredar senilai $10,000,000 par, bunga
10%, unamortized discount $300,000; bunga dibayar tiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli,
jatuh tempo 5 tahun lagi.
2 Januari 2010, P membeli 50% obligasi S senilai $5,150,000. Dari sudut
pandang konsolidasi, transaksi ini mengakibatkan kerugian konstruktif $300,000,
(5,150,000 - $4,850,000), yaitu harga perolehan obligasi $5,150,000 lebih besar bila
dibandingkan dengan nilai tercatat obligasi 50% x (10,000,000 -300,000).
Selama tahun 2010, S mencatat interest expense sebesar $1,060,000. Jumlah
ini berasal dari pembayaran bunga [(10% x 10,000,000) ditambah amortisasi discount
300,000/5 th. Sedangkan P mengakui interest income $470,000. Jumlah ini berasal dari
penerimaan bunga [(10% x 5,000,000) dikurangi amortisasi premium 150,000/5 th.
Selisih antara interest expense dengan interest income ( x 1,060,000) 470,000 =
60,000 merupakan piecemeal recognition of loss 300,000/5 th.

Effect constructive gain/loss terhadap perhitungan noncontrolling interest


expense
Bila obligasi anak dibeli oleh induk perusahaan, maka noncontrolling interest
akan menerima alokasi piecemeal recognition of construction gains/loss sebesar %
kepemilikannya.
Berikut adalah jurnal eliminasi dan laporan keuangan anak dan induk
perusahaan beserta kertas kerja konsolidasinya tahun 2010:
a. Investment in S

$ 900,000

Retained Earnings, beg P

$ 900,000

(untuk mencatat kenaikan Investment in S dan Retained earnings P beginning


yang belum dicatat karena P menggunakan cost method 90% x 1,000,000)
b. 10% Bonds payable

$4,880,000

Loss on bonds retirement

240,000

Investment in Bonds

$ 5,120,000

(untuk mengeliminasi investment in bond dan mengakui constructive gain)

c. Interest income
Loss on bonds retirement

470,000
60,000

Interest expense

$ 530,000

(untuk mengeliminasi interest expense dan interest income dan mengakui


constructive loss)

d. NCI expense
NCI ending

$ 51,000
$ 51,000

[untuk mencatat bagian laba NCI 10% x ($750,000 300,000 + 60,000)]

e. Retained Earnings, beg S

$ 1,250,000

Common stock

10,000,000

Investment in S

$10,125,000

NCI beginning

1,125,000

(untuk mengeliminasi reciprocal account))

P
Income statements
Sales
Interest income
Expenses (including cogs)
Interest expense
Loss on bonds retirement
NCI expense
Net income
Retained Earnings
Retained Earnings, beg
Add: Net income
Retained Earnings, ending
Balance Sheet
Other Assets
Interest receivable
Investment in S
Investment in Bonds
Total Assets
Other liabilities
Interest payable
10% Bonds Payable - net
Common stock
Retained Earnings
NCI
Total liabilities & Equities

25,750
470
21,679

Adjustments & Eliminations


Debits
Credits

S
14,250

40,000
c

470

12,440
1,060

c
b
c
d

240
60
51

12,100

1,250 e

1,250

4,541
16,641

750
2,000

34,046
250
9,225
5,120
48,641
12,000

25,000

4,541

20,000
16,641

530

900

59,046

25,000
2,740
500 f
9,760 b
10,000 e
2,000

900

f
e
b

250
10,125
5,120
59,046
14,740
250
4,880
20,000
18,000

250
4,880
10,000
d
e

51
1, 125

48,641 25,000

Interest receivable
(untuk mengeliminasi reciprocal account)

13,000
5,000
18,000

34,119
530
300
51
5,000

750

f. Interest payable

Consolidated
statements

250,000
$

250,000

1,176
59,046

Tahun-tahun berikutnya, jurnal b akan nampak seperti ini:


10% Bonds payable
Retained earnings
Investment in Bonds

2011
4,910,000
180,000
5,090,000

2012
4,940,000
120,000
5,060,000

2013
4,970,000
60,000
5,030,000

Sedangkan jurnal c nampak sbb:


Interest income
Retained earnings
Investment in Bonds

2011
470,000
60,000
530,000

2012
470,000
60,000
530,000

2013
470,000
60,000
530,000

RANGKUMAN
1. Jual beli surat hutang antara induk dan anak perusahaan akan menimbulkan
constructive retirement. Dari sudut pandang konsolidasi, hutang tersebut sudah lunas,
sedangkan dari sudut pandang S hutang tersebut masih beredar. Obligasi retired dari
sudut pandang konsolidasi karena akun Investment in bond akan dieliminasi dengan
akun Bonds Payable dalam proses penyusunan laporan konsolidasi.
2. Selisih antara nilai tercatat Bond Payable dengan harga beli Investment in Bond
adalah laba atau rugi bagi konsolidasi. Laba atau rugi konsolidasi ini hanya akan muncul
di dalam laporan keuangan konsolidasi pada tahun terjadinya jual beli obligasi. Tahuntahun berikutnya laba/rugi dilaporkan di dalam akun Retained Earning yang secara
bertahap akan menurun sampai dengan saat pelunasan obligasi.

Latihan soal
1. Sebagian neraca konsolidasi P dan S (dimiliki sahamnya oleh P 80%) per 31
Desember 2010 tampak sebagai berikut:
Current liabilities:
Bond interest payable (6 months interest due January 1, 2011
$ 40,000
Long-term liabilities
8% Bonds payable (maturity date January 1, 2015, net of
$970,000
$30,000 unamortized discount)
Yang menerbitkan bond payable adalah P. Pada 1 Juli 2011, S membeli
$600,000 dari bond payable P seharga $574,800.
Berdasarkan informasi tersebut, Saudara diminta untuk menentukan:
a. gain/loss on constructive retirement
b. consolidated bond interest expense for 2011
c. consolidated bond payable at December 2011

2. Pada 1 Juli 2011, P, yang memiliki 80% saham di S, membeli $100,000 bond payable
S, dengan kurs 106; suku bunga bond 8%; bunga dibayar tiap tanggal 1 January dan 1
Juli; bond jatuh tempo 1 Juli 2014. Beberapa akun dalam neraca percobaan P dan S
tampak sbb:
P
Interest Receivable
Investment in S bond
Interest Payable
8% bond payable
Interest income
Interest expense
Gain or loss on intercompany bond

4,000
105,000
3,000

S
$

40,000
985,000
86,000

Berdasarkan informasi tersebut, Saudara diminta untuk:


a. membuat jurnal eliminasi yang berkaitan dengan bond untuk menyelesaikan laporan
konsolidasi per 31 Desember 2011
b. menentukan jumlah yang akan disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi dari
akun-akun di atas

BAB
KONSOLIDASI DENGAN SAHAM PREFEREN ANAK
PERUSAHAAN

Tujuan Instruksional Khusus:


1. Mahasiswa mampu menyusun laporan konsolidasi yang anak perusahaannya
mempunyai saham preferen
2.Mahasiswa mampu menyusun laporan konsolidasi yang di dalamnya terdapat
transaksi antar perusahaan dalam bentuk pembelian saham preferen anak oleh
induknya.
Terdapatnya saham preferen

di dalam

struktur modal

anak perusahaan,

menimbulkan beberapa hal di dalam penyusunan laporan konsolidasi, di antaranya


adalah:
1. perhitungan ekses biaya investasi atas aset neto anak perusahaan;
2. penentuan kepentingan non pengendali karena pemegang saham preferen juga
termasuk ke dalam kelompok kepentingan non pengendali;
3. pembelian saham preferen anak perusahaan oleh induknya, yang akan
menimbulkan constructive gain/loss

A. Anak perusahaan dengan saham preferen yang dimiliki bukan oleh induknya
Saham preferen yang terdapat di dalam struktur modal anak perusahaan akan
dikeluarkan dari ekuitas anak pada saat dilakukan penghitungan ekses cost atas aset
neto anak yang diperoleh.
Di dalam laporan konsolidasi, saham preferen yang terdapat di dalam struktur
modal anak perusahaan akan dilaporkan sebagai NCI prefered, sehingga P harus
membuat jurnal eliminasinya dengan mendebet saham preferen dan mengkredit NCI
prefered

Contoh:
Pada 1 Januari 2009, P membeli 90% saham S senilai $396,000 dan
ekuitas S saat itu terdiri dari:
$10 preferred stock, $100 par, cumulative, nonparticipating,
callable at $105/share
Common stock
Other paid-in capital
Retained earnings
Total stockholders equity

$100,000
200,000
40,000
160,000
$500,000

Per 1 Januari 2009, tidak ada dividen saham preferen yang terutang. Selama
tahun 2009, S melaporkan net income $50,000 dan membayar dividend $30,000
($20,000 neto S sama, sehingga selisih harga perolehan atas nilai wajar aset neto,
dialokasikan ke goodwill.
Untuk membandingkan harga perolehan dengan nilai wajar aset neto, ekuitas
dalam saham preferen harus dikeluarkan dulu.
Total Ekuitas S

$ 500,000

Less: Preferred stockholdersequity (1,000 shares x $105 per


share call price)

105,000

Common stockholders equity

$395,000

Total nilai perusahaan S =100/90 x $396,000

$ 440,000

Common stockholders equity (net asset S

$395,000

Goodwill

$ 45,000

Jurnal eliminasi yang dibuat P dan kertas kerja konsolidasi P dengan anak perusahaan
S per 31 Desember 2009, tampak sbb (dalam ribuan $):
a. Preferred stock-S
Retained earnings-S
NCI- Preferred

$100,000
5,000
$105,000

(Untuk mengeliminasi ekuitas S Preferred dan memunculkan NCI-Preferred)

NCI S per 31 Desember 2009, terdiri dari:


$10 preferred stock, $100 par, cumulative, nonparticipating,
callable at $105/share Preferred stock ($105,000 x100%)
Common stock (10% x 415,000)
Goodwill 10% x $ 45,000

$105,000
41,500
4,500

Total

$151,000

Ekuitas S per 31 Desember 2009 sebesar $520,000 dibagi dua antara common dan
preferred sbb:
Total stockholders equity

$520,000

Less: Preferred stockholders equity (1,000 shares x $105 call


price per share)

105,000

Common stockholders equity


b. Dividend income

$415,000
$ 18,000

Dividend-S

$ 18,000

(untuk mengeliminasi dividend income P yang berasal dari S)


c. Retained earnings-S
Capital stock-S

$155,000
200,000

Other PIC-S

40,000

Goodwill

45,000

Investment in S

$396,000

NCI

44,000

(Untuk mengeliminasi resiprokal akun ekuitas S Common dan Investment in S;


memunculkan Goodwill dan NCI awal)
d. NCI Expense common
Dividend S

$4,000
$2,000

NCI ending

2,000

(Untuk memunculkan NCI expense, NCI ending, dan mengeliminasi Dividend-S)


NCI expense = 10% ($50,000 $10,000 dividend saham preferen)
e. NCI Expense Preferred

$10,000

Dividend S Preferred

$10,000

(Untuk memunculkan NCI expense dan mengeliminasi Dividend-S Preferred)

Kertas kerja konsolidasinya tampak sbb:


P

Income Statement:
Sales
Dividend income
Expenses (including cogs)
NCI Expense-common
NCI Expense-preferred
Net Income
Retained earnings
Retained earnings, beg-P
Retained earnings, beg-S
Net Income
Dividends (common)
Dividends (preferred)
Retained earnings, end
Balance sheet
Other assets
Investment in S
Goodwill
Total assets
Liabilities
Pref stock S
Common stock
Other PIC
Retained earnings

618
18
(450)

Adjustments &
Eliminations
Debits
Credits

300

918
b

18

d
e

4
10

5
155

186
100

160 a
c
50
20

386

10
180

186

(250)

(700)
(4)
(10)
204

50

300

1,290
396
1,686
200
1,000
100
386

Consolidated
statement

300

b
d
e

18
2
10

404

600

1,890
c

c
600
80
100 a
200 c
40 c
180

204
100

45

100
200
40

396
45
1,935
280
1,000
100
404

NCI

a
c
d

Total liabilities & equities

1,686

105
44
2

151
1,935

600

B. Saham Preferen anak yang dibeli oleh induk


Dari sudut pandang konsolidasi, pembelian saham preferen yang dilakukan oleh
induk terhadap anaknya akan menimbulkan retirement atas saham preferen. Pembelian
saham tersebut dianggap retirement karena nilai bukunya tidak akan muncul di dalam
laporan konsolidasi sebagai NCI. Akan tetapi retirement tersebut merupakan retirement
konstruktif karena kita melaporkan Investment in preferred stock di dalam buku induk
dan melaporkan ekuitas saham preferen di dalam laporan anak perusahaan.
Kita melaporkan retirement konstruktif dari saham preferen anak yang dibeli oleh
induk sebagai actual retirement di dalam laporan konsolidasi, artinya kita mengeliminasi
ekuitas dalam saham preferen dan investment in preferred stock S. Selisih yang timbul
antara nilai tercatat saham preferen dengan harga pembeliannya dibebankan ke
Additional Paid-in capital; bila akun ini tidak mencukupi, maka selisih dibebankan ke
Retained earnings.
Contoh:
S mengalami kerugian pada tahun 2010 sebesar $40,000 dan tidak membayar
dividend. Ekuitasnya turun dari $520,000 pada 31 Desember 2009 menjadi $480,000
pada 31 Desember 2010. Untuk menutup kerugian S, pada 1 Januari 2011, P membeli
saham preferen S sebanyak 800 lembar dengan harga $100/lembar. Nilai saham
preferen yang dibeli S nilainya adalah 80% x $115,000 = $92,000; Nilai saham preferen
$115,000 terdiri call price $105,000 dan dividen terutang $10,000; maka jurnal yang
dibuat P adalah:
Investment in Preferred stock S

$92,000

Cash
Other PIC
(Untuk mencatat pembelian saham preferen S 800 lembar x $100)

$80,000
12,000

Jurnal eliminasi yang dibuat P dan Kertas kerja konsolidasinya per 31 Desember
2010, tampak sbb (dalam ribuan $):
a. Retained earnings awal P

$18,000

Investment in S

$18,000

(untuk menyesuaikan saldo akun investment in S dan Retained earnings awal P karena
P menggunakan metode cost)
Ekuitas 1 Januari 2009 $500,000; ekuitas 1 Januari 2011 $480,000, sehingga terjadi
penurunan $20,000. Dengan demikian Investment in S harus dikredit dan beginning
Retained earnings P didebet 90% x $20,000 = $18,000
P

Income Statement:
Sales
Expenses (including
cogs)
NCI Expense-common
($10 x 10%)
NCI Expense-preferred
($10 x 20%)
Net Income
Retained earnings
Retained earnings, beg-P
Retained earnings, beg-S
Net Income
Dividends (common)
Retained earnings, end
Balance sheet
Other assets
Investment in S
(Common)
Investment in S
(Preferred)
Goodwill
Total assets

690
583

Adjustments &
Eliminations
Debits
Credits

280
260

Consolidtd
statement

970
843
1
d

2
107

20

485.5
140
107
70
522.5
1,334.5
396

124
a
b
c

18
15
125

20

124
70
503.5

160
600

1,934.5
a
c
b

92
c
1,822.5

449.5

600

45

18
369
92
45
1,979.5

Liabilities
Pref stock S
Common stock
Other PIC
Retained earnings
NCI

Total liabilities & equities

188
1,000
112
522.5

100
100 b
200 c
40 c
160

288
100
200
40

1,000
112
503.5
b
c
d
e

1,822.5

b. Retained earnings P, beginning


Investment in S

23
50
1
2

600

76
1,979.5

$9,000
$9,000

{untuk menurunkan nilai Investment in S karena tahun 2010, S tidak membayar dividen
saham preferen, sedangkan saham tersebut bersifat kumulatif, sehingga akun R/E dan
Investas harus dikurangi sebesar 90% x $10,000 (dividen terutang)}
Preferred stock-S
Retained earnings-S

$100,000
15,000

NCI- Preferred

$ 23,000

Investment in S-Preferred

92,000

(untuk mengeliminasi resiprokal akun investment in Pref stock dan Pref stock)
c. Retained earnings-S
Common stock S

$125,000
200,000

Goodwill

45,000

Other PIC

40,000

Investment in S
NCI

$369,000
41,000

(untuk mengeliminasi resiprokal akun investment in Common stock dan Common stock)

d. NCI Expense-Common

1,000

NCI ending-Common

1,000

(untuk memunculkan NCI Expense-Common)


e.

NCI Expense-Preferred

2,000

NCI ending-Preferred

2,000

(untuk memunculkan NCI Expense-Common)

Bila P mencatat pembelian saham preferen S sbb:


Investment in Preferred stock S

$80,000

Cash

$80,000

maka Other PIC P akan menunjukkan angka $100,000 dan Investment in P/S $80,000,
sehingga jurnal eliminasinya menjadi:
b. Preferred stock-S
Retained earnings-S
NCI- Preferred

$100,000
15,000
$ 23,000

Investment in S-Preferred

80,000

Other PIC

12,000

RANGKUMAN
1. Bila di dalam struktur modal anak perusahaan terdapat saham preferen yang tidak
dimiliki oleh induk, maka untuk menghitung ekses biaya investasi atas aset neto anak
perusahaan, saham preferen beserta dividennya yang terutang akan dikurangkan dari
total ekuitas.

2. Saham preferen anak perusahaan yang tidak dimiliki oleh induk, dikelompokkan
sebagai kepentingan non pengendali di dalam laporan keuangan konsolidasian.

3. Pembelian saham preferen anak perusahaan oleh induknya, akan menimbulkan


constructive gain/los. Karena transaksi yang terjadi adalah transaksi pembelian saham,
maka gain/loss ini dimasukkan ke dalam akun Additional Paid-in capital.

LATIHAN
1. Ekuitas S per 31 Desember 2010, tampak sbb:
15%
Preferred
stock,
$100
par,
cumulative,
nonparticipating, with one years dividends in arrears
Common stock, $10 par
Other PIC
Retained Earnings
Total stockholders equity

$1,000,000
2,000,000
200,000
300,000
$3,500,000

Pada 1 Januari 2011, P membeli 50% Preferred stock S senilai $600,000 dan 80%
Common stock S senilai $2,000,000. Untuk tahun 2011, S melaporkan net income
$400,000 dan membayar dividend $300,000.
Berdasarkan informasi tersebut, Saudara diminta untuk:
a. membuat jurnal pembelian saham oleh P
b. menentukan besarnya ekses cost atas aset neto S yang diperoleh untuk pembelian
common stock
c. NCI yang akan muncul dalam laporan konsolidasi 2011

BAB
PERUBAHAN KEPEMILIKAN
(CHANGES IN OWNERSHIP INTEREST)

Tujuan Instruksional Khusus:


1. Mahasiswa mampu menyusun

laporan konsolidasi untuk pembelian

perusahaan yang dilakukan pada tahun berjalan.


2. Mahasiswa mampu menentukan pengaruh perubahan kepemilikan baik yang
berasal dari yang tidak mempunyai pengaruh dan tidak mempunyai kendali
ke menjadi punya kendali maupun dari yang asalnya mempunyai kendali,
menjadi tidak mempunyai kendali.
3. Mahasiswa mampu menentukan pengaruh perubahan kepemilikan tanpa
menyebabkan hilangnya pengendalian.
4. Mahasiswa mampu menentukan pengaruh perubahan kepemilikan dari
deemed disposal.

Bab ini membahas prosedur konsolidasi untuk akuisisi yang dilakukan pada
tahun

berjalan,

kepemilikan

bertahap,

penjualan

kepemilikan, dan

perubahan

kepemilikan melalui penerbitan saham investee dan transaksi saham treasury.


1. Akuisisi pada tahun berjalan
Bila induk perusahaan membeli saham anak dalam tahun berjalan, maka harus
dibuat penyesuaian untuk laba dan dividend yang dilaporkan anak perusahaan yang
tidak menjadi bagian/hak induk perusahaan. Laba dan dividend tersebut disebut laba
dan dividen sebelum akuisisi (preacquisition earnings/dividends).

a. Laba sebelum akuisisi (Preacquisition earnings)


Terdapat dua metode untuk menghilangkan laba sebelum akuisisi. Cara pertama
adalah dengan tidak memasukkan penjualan dan biaya-biaya anak perusahaan sebelum
saham perusahaan dimiliki oleh induk. Cara yang kedua adalah dengan memasukkan
seluruh penjualan dan biaya-biaya selama satu tahun, kemudian dikurangi dengan laba
sebelum akuisisi sebagai pos terpisah.
Contoh:
P membeli 90% saham S pada 1 April 2010 senilai $213,750. Laba, dividen, dan
ekuitas S untuk 2010 adalah sbb:

Income:
Sales
Cogs & Expenses
Net income
Dividends

Stockholdersequity:
Capital stock
Retained earnings
Stockholdersequity

1 Jan 1 April

1 April 31 Des

1 Jan 31 Des

25,000
12,500
12,500
10,000

75,000
37,500
37,500
15,000

100,000
50,000
50,000
25,000

1 Januari

1 April

31 Desember

200,000
35,000
235,000

200,000
37,500
237,500

200,000
60,000
260,000

Dengan cara yang pertama, pengaruh terhadap laba konsolidasi dari data
tersebut dapat dihitung sbb:
Sales (1 April 31 Desember)
Cogs & Expenses (1 April 31 Desember)
Noncontrolling interest (1 April 31 Desember)
Effect on consolidated net income

75,000
(37,500)
( 3,750)
33,750

Sedangkan dengan cara yang kedua, pengaruh terhadap laba konsolidasi dari
data tersebut dapat dihitung sbb:
Sales (full year)

100,000

Cogs & Expenses (full year)


Noncontrolling interest (full year)
Preacquisition income 3/12 x (100,000 50,000 - 5,000)
Effect on consolidated net income

(50,000)
( 5,000)
(11,250)
33,750

b. Dividend sebelum akuisisi (Preacquisition Dividends)


Dividend yang dibayarkan anak perusahaan sebelum diakuisisi oleh induk
perusahaan akan dieliminasi dalam proses konsolidasi, karena dividend tersebut bukan
merupakan bagian dari ekuitas yang diperoleh. Eliminasi dilakukan bersamaan dengan
eliminasi untuk akun ekuitas anak perusahaan.

Berikut adalah contoh penyusunan kertas kerja konsolidasi yang mengeliminasi


preacquisition earnings dan preacquisition Dividend.
Tanggal 1 April 2010, P membeli 90% saham S senilai $213,750. Tidak ada
ekses cost atas fair value aset neto S pada saat transaksi. Laporan keuangan P dan S
serta kertas kerja konsolidasi kedua perusahaan per 31 Desember 2010 tampak sbb:
P

Income statement
Sales
Expenses (including cogs)
Dividend income
Non Controlling Interest Expense
Preacquisition income
Net income
Retained earnings:
Retained earnings, beginning
Net Income
Less: Dividend

300,000
200,000
13,500

Adjustments &
Elimination
Debits
Credits

100,000
50,000

400,000
250,000
a 13,500
c 5,000
b 11,250

113,500

50,000

266,250
113,500
100,000

35,000
50,000
25,000

Retained earnings, ending

279,750

60,000

Balance Sheet
Other assets
Investment in S

566,000
213,750

260,000

Consolidtd
statements

5,000
11,250
133,750

b 35,000
a 13,500
b 9,000
c 2,500

266,250
133,750
100,000

300,000

826,000
b213,750

Total Assets
Capital Stock
Retained earnings
Non Controlling Interest
Total equities

779,750
500,000
279,750

260,000
200,000
60,000

826,000
500,000
300,000

b200,000
b 23,500
c 2,500

779,750

26,000
826,000

260,000

Penjelasan jurnal eliminasi:


a. Dividend Income

$ 13,500

Dividend-S

$ 13,500

(untuk mengeliminasi dividend yang diterima P dari S 90% x $15,000)

b. Preacquisition income

$ 11,250

Retained earning, beg S

35,000

Capital stock S

200,000

Dividend S

$ 9,000

Investment in S

213,750

Noncontrolling interest, beg

23,500

(untuk mengeliminasi reciprocal account dan mengeliminasi preacquisition income dan


dividend)
Preacquisition income x $50,000 = $11,250
Preacquisition dividend 90% x $10,000 = $9,000
c. NCI Expense 10% x $50,000

5,000

Dividend S

$ 2,500

NCI ending

2,500

(untuk memunculkan NCI bagian keuntungan NCI)


Kertas kerja konsolidasi untuk menghilangkan preacquisition earnings dan dividend bisa
juga disajikan seperti di bawah ini (tanpa memunculkan akun preacquisition earnings):

Adjustments &
Elimination

Consolidtd
statements

Debits
Income statement
Sales
Expenses (including cogs)
Dividend income
Non Controlling Interest Expense
Net income
Retained earnings:
Retained earnings, beginning
Net Income
Less: Dividend

300,000
200,000
13,500

100,000
50,000

113,500

50,000

266,250
113,500
100,000

35,000
50,000
25,000

Retained earnings, ending

279,750

60,000

Balance Sheet
Other assets
Investment in S
Total Assets
Capital Stock
Retained earnings
Non Controlling Interest

566,000
213,750
779,750
500,000
279,750

260,000

Total equities

Credits

b 25,000
b 12,500
a 13,500
c 3,750

3,750
133,750

b 35,000
a 13,500
b 9,000
c 2,500

826,000
b213,750

260,000
200,000
60,000

826,000
500,000
300,000

b200,000

260,000

Penjelasan jurnal eliminasi:


a. Dividend Income

$ 13,500

Dividend-S

13,500

(untuk mengeliminasi dividend yang diterima P dari S 90% x $15,000)

b. Sales x 100,000

266,250
133,750
100,000

300,000

b 24,750
c 1,250
779,750

400,000
250,000

$ 25,000

Retained earning, beg S

35,000

Capital stock S

200,000

COGS x 50,000
Dividend S
Investment in S
Noncontrolling interest, beg 10% x (200,000 + 35,000 + 12,500)

$ 12,500
9,000
213,750
24,750

26,000
826,000

(untuk mengeliminasi reciprocal account dan mengeliminasi preacquisition sales dan


cogs, serta dividend)

c. NCI Expense 10% x $37,500

3,750

Dividend S

$ 2,500

NCI ending

1,250

(untuk memunculkan NCI bagian keuntungan NCI)


2. Kepemilikan saham bertahap (piecemeal/step acquisition)
Kombinasi bisnis melalui kepemilikan saham secara bertahap yang memerlukan
perlakuan akuntansi secara khusus terjadi pada saat pembeli saham memperoleh
pengendalian.

Kombinasi bisnis melalui kepemilikan secara bertahap mempunyai

implikasi yang berbeda tergantung kepada kepemilikan sebelumnya, apakah saham


diperlakukan sebagai aset keuangan sesuai dengan PSAK 55, sebagai investasi di
perusahaan asosiasi (PSAK 15) atau investasi di perusahaan ventura bersama (PSAK
..).
Pada saat kendali diperoleh, pemilik saham harus mengukur ulang investasinya
pada nilai wajarnya dan mengakui adanya laba/rugi di dalam laporan laba rugi. Sekali
kendali diperoleh, semua kenaikan atau penurunankepemilikan berikutnya, diperlakukan
sebagai transaksi antar pemegang saham dan dilaporkan dalam ekuitas (tidak ada
goodwill dalam kenaikan % kepemilikan saham dan tidak ada laba/rugi dari penurunan
% kepemilikan saham).
Dengan

demikian,

sebelum

kendali

diperoleh,

maka

investasi

saham

diperlakukan sesuai dengan standar yang relevan. Pada saat kendali diperoleh, nilai
wajar aset dan liabilitias entitas yang diperoleh, termasuk goodwill diukur. Penyesuaian
yang timbul atas aset dan liabilitas sebelumnya diakui sebagai laba/rugi. Perolehan
kendali memicu terjadinya pengukuran ulang.
Contoh:
a. 1 Jan 2009, X membeli 50% saham Y senilai $120,000. Sebelumnya X sudah
mempunyai 20% saham Y yang dibelinya seharga $40,000. Nilai wajar saham ini pada 1

Januari adalah $48,000. Fair value NCI pada 1 jan 2009 $80,000 dan nilai wajar net
asset yang dapat diidentifikasi $220,000. Maka goodwill akan dihitung sbb:

Pembelian 1 Jan 2009


Nilai wajar saham
sebelumnya

yang

sudah

dimiliki

$ 120,000
48,000
$ 168,000
80,000
$ 248,000
220,000
$ 28,000
======

NCI
Nilai wajar net aset yang dapat diidentifikasi
Goodwill

Perusahaan akan melaporkan gain $8,000 untuk kenaikan nilai saham yang sudah
dimilikinya (dari $40,000 menjadi $45,000).
Jurnal yang dibuat perusahaan adalah:
Investment in Y

$128,000

Cash

$120,000

Gain on increase in value of share

8,000

b. P memiliki 90% saham S melalui serangkaian pembelian saham mulai dari I April
2010 sampai dengan 1 Oktober 2010. Data mengenai pembelian saham adalah sbb:
Date
April 1
Juli 1
Oct 1

Interest
acquired
5%
5%
80%

Investment Cost
$

7,000
8,000
210,000

Equity at
acquisition

$220,000

Nilai buku aset neto S sama dengan fair valuenya; setiap selisih antara cost
investment dengan nilai wajar asset neto dialokasikan ke goodwill. Untuk investasi
yang dibeli 1 April dan 1 Juli , P menggunakan cost method karena ia tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan, sedangkan mulai 1 Oktober, disamping tetap menggunakan
cost method, P harus menyusun laporan konsolidasi. Kepemilikan P sekarang menjadi
90% dan cost dari investasi $225,000 (dengan asumsi nilai wajar kepemilikan saham
yang 5% dari pembelian 1 April dan 5% dari pembelian 1 Juli sama dengan harga

perolehannya). Nilai perusahaan S pada 1 Oktober, pada saat P memperoleh kendali,


berarti = 100/90 x $ 225,000 = $ 250,000. Dengan demikian, terdapat goodwill sebesar
$250,000 - $220,000 = $30,000.
Untuk penyusunan laporan konsolidasi 2010, P hanya memasukkan revenue dan
expenses mulai dari 1 Oktober (hanya 3 bulan saja).
Berikut adalah kertas kerja konsolidasi P untuk tahun 2010:

P
Income statements
Sales
Expenses (including cogs)
NCI Expense
Net income
Retained earnins statements
Retained earnings, beg
Net income
Retained earnings, ending
Balance sheet
Other assets
Investment in S
Goodwill
Total assets
Liabilities
Capital stock
Retained earnings

274,875
220,000

150,000
110,000

54,875

40,000

221,500
54,875
276,375

90,000
40,000
130,000

451,375
225,000

300,000

676,375
100,000
300,000
276,375

300,000
70,000
100,000
130,000

a 112,500
a
b

1,000

90,000

221,500
63,875
285,375

30,000

30,000
781,375
170,000
300,000
285,375

a 100,000

a
b

25,000
1,000

300,000

Retained earning, beg S

26,000
781,375

Penjelasan jurnal eliminasi:


a. Sales x 150,000

312,375
247,500
1,000
63,875

751,375
a

676,375

82,500

Consolidated
statements

a 225,000

NCI
Total Liabilities &
Equities

Adjustments &
Eliminations
Debits
Credits

$ 112,500
90,000

Capital stock S

100,000

Goodwill

30,000

COGS x 110,000

$ 82,500

Investment in S

225,000

Noncontrolling interest, beg 10% x (100,000 + 90,000 + 30,000 + 30,000) 25,000


( mengeliminasi reciprocal account dan mengeliminasi preacquisition sales dan cogs,
serta dividend)

b. NCI Expense 10% x x $40,000


NCI ending

1,000
1,000

(untuk memunculkan NCI bagian keuntungan NCI)


3. Penjualan kepemilikan saham
Bila seorang investor menjual kepemilikan saham, biasanya kita menghitung
laba /rugi dari penjualan tersebut sebagai selisih antara nilai tercatat investasi dengan
nilai jualnya. Nilai tercatat dari investasi seharusnya mencerminkan metode ekuitas bila
kepemilikan saham tersebut mempunyai pengaruh yang signifkan. Bila investor memiliki
sahamnya melalui beberapa kali pembelian, maka penjualan saham akan harus
diidentifikasi berasal dari pembelian yang mana. Hal ini dilakukan dengan meggunakan
specific identification method atau FIFO.
Bila yang menjual saham adalah induk perusahaan, penghitungan laba atau rugi
atas penjualan saham tersebut akan tergantung kepada seberapa banyak penjualannya.
Bila penjualan tersebut berakibat kepada hilangnya kendali dan induk menjadi tidak
harus menyusun laporan konsolidasi, maka kita baru mencatat adanya laba/rugi atas
penjualan saham. Sebaliknya bila penjualan tersebut tidak mengakibatkan hilangnya
kendali, maka investor tidak akan mencatat adanya laba/rugi atas penjualan saham,
penjualan tersebut akan diperlakukan sebagai transaksi ekuitas
Pelepasan sebagian kepemilikan saham di perusahaan anak dimana induk
kehilangan kendali, tetapi sisa kepemilikannya dikelompokkan sebagai investasi pada
perusahaan asosiasi, akan menimbulkan pengakuan laba/rugi atas keseluruhan

kepemilikan. Laba atau rugi, diakui atas kepemilikan yang telah dijual. Sedangkan laba
atau rugi atas kepemilikan yang masih tersisa, masuk ke dalam other comprehensive
income. Laba atau rugi dihitung sebagai selisih antara fair value dan nilai tercatat
investasi.
Contoh penjualan yang mengakibatkan hilangnya kendali dan sisa kepemilikan
diklasifikasikan sebagai Investasi di perusahaan asosiasi

1 Januari 2009, P membeli 90% saham S senilai $80,000 kas. IAset neto S yang
bisa diidentifikasi saat itu $74,000; Fair Value NCI $6,000, sehingga ada goodwill
$80,000 + $6,000 $74,000 = $12,000.
31 Des 2009, P menjual 65% saham S secara tunai $65,000 (sehingga P hanya
tinggal memiliki 25% dari saham S, dan tidak ada lagi investor lain yang menguasai S);
net asset S pada 31 Desember 2009 tersebut $83,000. Dari kenaikan dalam aset neto
$9,000 ($83,000 $74,000), $6,000 telah dilaporkan sebagai di dalam laba rugi dan
$3,000 telah dilaporkan dalam comprehensive income.
saham adalah

Nilai wajar sisa kepemilikan

$25,000. Setelah pelepasan tersebut, investasi di S diklasifikasikan

sebagai Investasi di perusahaan asosiasi.


Tunjukkan laba atau rugi dari pelepasan saham S!
FV dari imbalan yang diterima

$ 65,000

FV dari kepemilikan sisa yang akan diakui sebagai investasi di asosiasi

25,000

Laba yang dilaporkan dalam comprehensive income

3,000

Nilai NCI (10% x 83,000)

8,300
$101,300

Dikurangi: aset neto dan goodwill yang di derecognized


Net assets

83,000

Goodwill

12,000

Gain on disposal to profit or loss

( 95,000)
$ 6,300
=========

Jurnal yang dibuat P adalah:


Kas

$ 65,000

Investment in S

25,000

Keuntungan pelepasan saham

6,300

Investment in S

80,000

OCI

3,700

Total keuntungan ($65,000 + $ 25,000 - $80,000) = $10,000; dari total keuntungan


$10,000 ini, $6,300 diakui sebagai laba pelepasan saham, sisanya masuk OCI

Bila kepemilikan saham pada anak perusahaan dijual dan sisa kepemilikan
saham tidak menjadi investasi dalam asosiasi atau ventura bersama, maka
investasi harus disajikan sesuai PSAK 55 (sebagai Trading atau Available for sale
securities). Investasi yang tersisa tersebut akan dinilai berdasarkan fair valuenya, dan
selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar tersebut akan diakui sebagai laba/rugi
pelepasan saham.
Berdasarkan contoh soal di atas, jika sisa kepemilikan dikelompokkan sebagai
Trading atau Available for sale securities, maka jurnal yang dibuat adalah

Kas

$ 65,000

Investment in S

Contoh

25,000

Keuntungan pelepasan saham

10,000

Investment in S

80,000

penjualan

yang

tidak

mengakibatkan

hilangnya

kendali

(hanya

mempengaruhi % kepemilikan saja)


1 Jan 2010, P membeli 70% saham S senilai Rp. 720.000.000 secara kas. Nilai
wajar aset neto S yang dapat diidentifikasi adalah Rp.960.000.000. Nilai wajar dari
kepentingan non pengendali Rp.420.000.000. Dari transaksi ini, timbul goodwill sebesar
Rp.180.000.000 (720.000.000 + 420.000.000 960.000.000). 31 Des 2010, P menjual

lagi 10% saham S ke NCI senilai Rp.130.000.000. Nilai tercatat aset neto pada saat itu
Rp.1.070.000. Bagaimana P akan memperlakukan transaksi ini?
Aset neto S 1 Januari 2010

Rp. 960.000.000

kenaikan

110.000.000

Aset neto S 31 Desember 2010

Rp.1.070.000.000

Nilai wajar imbalan yang diterima

Rp. 130.000.000

transfer ke NCI 10% x ($1.070.000 + goodwill 180.000.000)


pergerakan positif ekuitas

125.000.000
Rp.

5.000.000

Induk perusahaan telah menjual 10% dari nilai tercatat investasi (termasuk goodwill)
seharga Rp.130.000.000 tunai, sedangkannilai saham yang dijual $125,000 sehingga
transaksi ini memberikan keuntungan Rp.5.000.000 yang diakui di dalam ekuitas.

Jurnal yang dibuat adalah sbb:


Cash

130.000.000
Investment in S

125.000.000

Add PIC

5.000.000

Contoh pembelian yang tidak mempengaruhi kendali (hanya mempengaruhi %


kepemilikan saja)
1 Jan 2010, P membeli 70% saham S senilai $ 720,000 secara kas. Nilai wajar dari
asset neto S yang dapat diidentifikasi adalah $960,000. Nilai wajar dari kepentingan non
pengendali $Rp.420,000. Dari transaksi ini, timbul goodwill sebesar $180,0000
(720,000 + 420,000 960,000). 31 Des 2010, P membeli lagi 10% saham S dari NCI
senilai

$170,000. Nilai tercatat asset neto pada saat itu $1,070,000. Bagaimana P

memperlakukan

tambahan

perolehan

kepemilikan

saham

yang

10%

tsb?

Aset neto S naik sebesar Rp. 110.000.000 (dari Rp.960.000.000 menjadi Rp.
1.070.000), sehingga NCI naik 30% x Rp.110.000.000 = Rp. 33.000.000. P telah

membeli tambahan 10% dari saham NCI tersebut, tidak ada penyesuaian atas goodwill
atas perolehan saham berikutnya.
NCI 1 Januari 2010

Rp.420.000.000

kenaikan Rp.110.000.0000 x 30%

33.000.000
Rp.453.000.000

dibeli oleh P 10%nya (10/30 x Rp.453.000.000)

151.000.000

saldo NCI per 31 Desember 2010

Rp.302.000.000

Nilai wajar dari imbalan yang diberikan

Rp.170.000.000

dibebankan ke NCI

Pergerakan negatif dari ekuitas

Rp. 19.000.000

151.000.000)

Hal ini berarti P telah membeli saham dari NCI dengan harga premium.
Jurnal yang dibuat adalah sbb:
Investment in S
Add PIC

151.000.000
19.000.000

Kas

170.000.000

Deemed disposals
Yang dimaksud dengan deemed disposal adalah hilangnya

kendali induk

perusahaan atas anak perusahaan yang terjadi karena anak perusahaan menjual lagi
sahamnya ke pihak luar, si induk tidak memanfaatkan preemptive rightnya ketika anak
perusahaan menerbitkan sahamnya, atau pemegang surat berharga anak perusahaan
ada yang mengexercise stock warrant atau stock optionnya sehingga % kepemilikan si
induk berkurang.
Contoh deemed disposal melalui penerbitan saham oleh anak perusahaan:
P memiliki 600,000 lembar

dari 1,000,000 lembar saham S (kepemilikan P

60%). Nilai tercatat net asset S $120,000; goodwill $15.000. S menerbitkan 500.000
lembar saham kepada investor baru senilai $80,000 (1/3 kepemilikan). Akibatnya,
kepemilikan P sekarang menjadi 6/15 = 40%. Dari transaksi ini, net aset S setelah

penjualan saham menjadi $120,000 + $80,000 = $200,000. Berapa laba/rugi bagi P dari
transaksi ini?

Kepemilikan P di S setelah S menerbitkan saham

$90,000*

Kepemilikan P di S sebelum S menerbitkan saham

87,000**

Laba deemed disposal

$ 3,000

*40% (120,000 + 80,000) + (goodwill 40/60 x 15,000)


**60% x 120,000 + goodwill 15,000
jurnal yang dibuat atas pelepasan saham adalah
Investment in P
Gain on disposal of investment

$3,000
$3,000

Transaksi saham treasury oleh anak perusahaan


Perolehan saham treasury dari NCI oleh anak perusahaan, akan menyebabkan
penurunan ekuitas anak dan penurunan saham anak yang beredar. Bila perolehan
saham treasuri tersebut dilakukan pada nilai tercatatnya (book value), maka tidak ada
perubahan dalam bagian induk atas ekuitas anak, meskipun % kepemilikan induknya
mengalami kenaikan. Bila perolehan saham treasuri tersebut dilakukan pada nilai di atas
atau di bawah nilai tercatatnya, maka bagian induk atas ekuitas anak akan mengalami
penurunan atau kenaikan dan % kepemilikan induknya mengalami kenaikan. Hal ini
akan mengharuskan induk untuk membuat jurnal penyesuaian atas akun investasinya.
Contoh:
Per 31 Desember 2010, S yang sahamnya dimiliki 80% oleh P, mempunyai
10,000 lembar saham yang beredar. Pada 1 Januari 2011, S membeli kembali
sahamnya sebanyak 400 lembar dari NCI. Pengaruh dari pembelian saham treasuri ini
tampak sbb:

Sebelum
pembelian T/S

Setelah
pembelian T/S
dgn harga $20

Setelah
pembelian T/S
dgn harga $30

Setelah
pembelian T/S
dgn harga $15

$100,000
100,000
$200,000
$200,000
4/5

$100,000
100,000
$200,000
8,000
$192,000
5/6

$100,000
100,000
$200,000
12,000
$188,000
5/6

$100,000
100,000
$200,000
6000
$194,000
5/6

$160,000

$160,000

$156,667

$161,667

Capital stock $10


par
Ret. Earnings
Less: T/S (cost)
Total Equity
% kepemilikan P
Bagian P atas
ekuitas S

Bila S membeli saham treasurinya dengan harga $20/lembar, maka tidak ada
jurnal yang dibuat P karena bagian P atas ekuitas S tetap sama seperti ketika S belum
membeli saham treasurinya.
Bila S membeli saham treasurinya dengan harga $30/lembar, maka P akan
membuat jurnal:
Additional Paid in Capital

$3,333

Investment in S

$3,333

(untuk mencatat penurunan nilai investasi karena S membeli kembali sahamnya


dengan harga di atas nilai bukunya)
Bila S membeli saham treasurinya dengan harga $15/lembar, maka P akan
membuat jurnal:
Investment in S
Additional Paid in Capital

$1,667
$1,667

(untuk mencatat kenaikan nilai investasi karena S membeli kembali sahamnya


dengan harga di bawah nilai bukunya)
RANGKUMAN
1. Bila induk perusahaan membeli saham anak dalam tahun berjalan, maka harus dibuat
penyesuaian untuk laba dan dividend yang dilaporkan anak perusahaan yang tidak
menjadi bagian/hak induk perusahaan.

2. Kombinasi bisnis melalui kepemilikan saham secara bertahap yang mengakibatkan


diperolehnya kendali, mengharuskan investor untuk mengukur ulang investasinya
pada nilai wajarnya dan mengakui adanya laba/rugi di dalam laporan laba rugi.
Sekali kendali diperoleh, semua kenaikan atau penurunan kepemilikan berikutnya,
diperlakukan sebagai transaksi antar pemegang saham dan dilaporkan dalam ekuitas
(tidak ada goodwill dalam kenaikan % kepemilikan saham dan tidak ada laba/rugi dari
penurunan % kepemilikan saham).

3. Penjualan saham oleh induk perusahaan yang berakibat kepada hilangnya kendali,
akan menimbulkan pengakuan laba/rugi penjualan saham.

4. Penjualan saham oleh induk perusahaan, tetapi tidak mengakibatkan kepada


hilangnya kendali, tidak akan menimbulkan pengakuan laba/rugi penjualan saham;
penjualan tersebut akan diperlakukan sebagai transaksi ekuitas

5. Penambahan jumlah saham beredar oleh anak perusahaan akan mempengaruhi %


kepemilikan induk perusahaan; kalau perubahan tersebut tidak mengakibatkan
hilangnya kendali, maka tidak ada pengakuan gain/loss.

6. Pembelian kembali saham oleh anak perusahaan (saham treasuri), akan


menyebabkan penurunan ekuitas anak dan penurunan saham anak yang beredar. Bila
perolehan saham treasuri tersebut dilakukan pada nilai tercatatnya (book value), maka
tidak ada perubahan dalam bagian induk atas ekuitas anak, meskipun % kepemilikan
induknya mengalami kenaikan. Bila perolehan saham treasuri tersebut dilakukan pada
nilai di atas atau di bawah nilai tercatatnya, maka bagian induk atas ekuitas anak akan
mengalami penurunan atau kenaikan dan % kepemilikan induknya mengalami kenaikan.
Hal ini akan mengharuskan induk untuk membuat jurnal penyesuaian atas akun
investasinya.

LATIHAN
1. P membeli 80% saham S pada 1 September 2010 senilai $1,000,000. Ekuitas S saat
itu terdiri dari Capital stock $1,000,000 dan Retained earnings $250,000. Net income S
untuk 2010 $240,000 dan dividend dibayar 1 April dan 1 Oktober masing-masing
$60,000. Berapa preacquisition income, NCI expense yang akan disajikan di dalam
laporan laba rugi konsolidasian? berapa NCI yang akan disajikan di dalam neraca
konsolidasian?

2. P membeli 100% saham S pada 1 Januari 2010 senilai $4,400,000. Ekuitas S saat itu
$4,000,000. Nilai buku aset neto S sama dengan nilai wajarnya. Untuk tahun 2010 S
melaporkan net income $600,000 dan tidak membagikan dividen. 1 April 2010, P
menjual 15% kepemilikannya secara tunai $750,000. Buat jurnal untuk mencatat
transaksi tersebut.
3. P membeli 100% saham S pada 1 Januari 2010 senilai $4,400,000. Ekuitas S saat itu
$4,000,000. Nilai buku aset neto S sama dengan nilai wajarnya. Untuk tahun 2010 S
melaporkan net income $600,000 dan tidak membagikan dividen. 31 Desember 2010, P
menjual 75% kepemilikannya secara tunai $3,750,000. Sisa kepemilikan akan
dikelompokkan sebagai Available for sale securities dan mempunyai nilai wajar
$750,000. Hitunglah laba/rugi pelepasan saham dan buat jurnal untuk mencatat
transaksi tersebut!

BAB

INDIRECT DAN MUTUAL HOLDING

Tujuan Instruksional Khusus:


Mahasiswa mampu menyusun laporan konsolidasi untuk kepemilikan
langsung, tidak langsung, dan mutual
A. Indirect holding
Yang dimaksud dengan indirect holding adalah investasi yang
memungkinkan investor untuk mengendalikan atau mempengaruhi secara
signifikan perusahaan lain tidak melalui kepemilikan saham langsung,
melainkan melalui anak perusahaannya. Struktur indirect holding terdiri dari
dua macam yaitu struktur induk-anak-cucu (father-son-grandson) dan struktur
afiliasi terkoneksi (connecting affiliates).
1. Indirect holding berstruktur induk-anak-cucu.
A mempunyai saham B 80%, B mempunyai saham C 70%, maka
secara tidak langsung A memiliki 80% x 70% = 56% saham C. Oleh karena
itu,

laporan keuangan C harus masuk ke dalam laporan konsolidasi A.

Dalam struktur ini, yang dilihat adalah apakah A punya kendali atas B dan B
punya kendali atas C, meskipun akhirnya kepemilikan A atas C secara tidak
langsung kurang dari 50%.
Misal A mempunyai saham B 80%, B mempunyai saham C 60%,
maka secara tidak langsung A memiliki 80% x 60% = 48% saham C.
Meskipun kepemilikan secara tidak A atas C kurang dari 50%,

laporan

keuangan C harus masuk ke dalam laporan konsolidasi A.


Dalam indirect holding berstruktur induk-anak-cucu, NCI anak secara
tidak langsung berhak atas net income cucu, yaitu sebesar % kepemilikan
NCI x % kepemilikan anak terhadap cucu x net income cucu.

Contoh soal:
A membeli 80% saham B pada 1 Januari 2009 senilai 192,000. B
membeli 70% saham C pada 1 Januari 2010 senilai $105,000. Tidak ada
kelebihan cost atas book value saham yang diperoleh.
Laporan keuangan, jurnal eliminasi,

dan kertas kerja konsolidasi

ketiga perusahaan tahun 2010 tampak sbb:


a. Investment in B

$8,000

Retained earnings A

$8,000

(untuk mencatat kenaikan ekuitas B)


Ekuitas awal B 100/80 X 192,000 = 240,000
Ekuitas akhir B 200,000 + 50,000 = 250,000
Kenaikan

10,000 x 80% = $8,000

b. Dividend income

$38,000

Dividend

$38,000

(untuk mengeliminasi dividend income 24,000 + 14,000)


c. NCI expense C

$12,000

Dividend

$6,000

NCI C ending

6,000

(untuk mencatat non controlling interest expense C 30% x $40,000)


d. Capital stock C
Retained earnings C, beg
Investment in C
NCI C beginning

$100,000
50,000
$105,000
45,000

(untuk mengeliminasi akun resiprokal investment in C dengan ekuitas C)

Kertas kerja konsolidasi (dalam ribuan $)

Income Statement
Sales
Dividend income
Dividend income

Adjustment &
eliminations
debit
credit

200
24

140

100

Expenses including cogs


NCI expense B
NCI expense C
Net income
Retained earnings
Retained earnings, begin

100

90

24
14

60

124

64

40

92

50

50

Add: net income


Deduct: Dividend

124
60

64
30

40
20

Retained earnings, end


Balance sheet
Other assets
Investment in B
Investment in C
Total Assets
Liabilities
Capital stock

156

84

70

461,6
192

231

200

Retained earnings
NCI C beginning
NCI C ending
NCI B beginning
NCI B ending
Total liabilities &
equities

440
b
b

14

e
c

15,6
12

d
f

50
50

653,6
97,6
400

200
30
100

156

84

70

250
15,6
12
162,4
a

b
c
b
e

e. NCI expense B
Dividend
NCI B ending

14
6
24
6

100
162,4
60

892,6

d
f

f
d

200
105
892,6
179,6
400

100
200

202,4
d
c
f
e

336

202,4

a
105
336
52
200

653,6

consolidt
statement
s

200

$15,600
$6,000
9,600

45
6
50
9,6

51
59,6
892,6

{untuk mencatat non controlling interest expense B 20% x ($64,000 $14,000) + 20% x 70% x $40,000)}
NCI B berhak atas net income B (20% x $50,000) tetapi tidak berhak atas
dividend incomenya yang diperoleh dari C, karena NCI B akan mendapat
income tidak langsung atas net income C yaitu 20% x 70% x $40,000. Bila
dividend income dimasukkan, maka terjadi tumpang tindih perhitungan hak
NCI.

f.

Capital stock B
Retained earnings B, beg

$200,000
50,000

Investment in B
NCI B beginning

$250,000
50,000

(untuk mengeliminasi akun resiprokal investment in C dengan ekuitas C)


2. Indirect holding berstruktur connecting affiliates
A mempunyai saham B 80%, dan saham C 20%; B mempunyai
saham C 40%, maka secara tidak langsung A memiliki 80% x 40% = 32%
saham C secara tidak langsung, sehingga jumlah sahamnya di C menjadi
52% dan C harus masuk ke dalam laporan konsolidasi A. Dalam struktur
seperti ini total kepemilikan A terhadap C harus di atas 50% dan A harus
mengendalikan B.
Contoh soal :
P membeli 70% saham S pada 2 Januari 2009 senilai $175,000. Saat
itu stockholders equity S terdiri dari capital stock $200,000 dan retained
earnings $40,000. Fair value dan book value net asset S sama. Selisih cost
dengan fair value dialokasikan ke goodwill.
P membeli 60% saham T pada 2 Januari 2008 senilai $96,000. Saat
itu stockholders equity T terdiri dari capital stock $100,000 dan retained
earnings $50,000. Fair value dan book value net asset T sama. Selisih cost
dengan fair value dialokasikan ke goodwill.
S membeli 20% saham T pada 2 Januari 2005 $20,000. Saat itu
stockholders equity S terdiri dari capital stock $100,000 dan belum
mempunyai retained earnings. Fair value dan book value net asset S sama.

Untuk tahun 2010, income tersendiri dan dividen masing-masing


perusahaan adalah sbb:
Net Income
Dividend

P
$70,000
$40,000

S
$35,000
$20,000

T
$20,000
$10,000

Di dalam income P termasuk unrealized gain $10,000 yang berasal dari


penjualan tanah ke S pada tahun 2010. Di dalam income S termasuk unrealized
gain $5,000 yang berasal dari penjualan inventory sebesar $15,000 ke P pada
tahun 2010.
Penjelasan jurnal eliminasi, laporan keuangan, dan kertas kerja konsolidasi
ketiga perusahaan tahun 2010 tampak sbb:
Penjelasan jurnal eliminasi:
a. Investment inT 20%

$16,000

Retained earnings S,beginning

$16,000

(untuk mencatat kenaikan ekuitas T dari tanggal pembelian investasi


sampai

dengan awal 2010)

Ekuitas awal T 100/20 X 20,000 = 100,000; Ekuitas akhir T 100,000 +


80,000 = 180,000; Kenaikan (180,000 100,000) x 20% = $16,000

b. Investment inT 60%

$18,000

Retained earnings P, beginning

$18,000

(untuk mencatat kenaikan ekuitas T dari tanggal pembelian investasi sampai


dengan awal 2010)
Ekuitas awal T 100,000 + 50,000 = 150,000
Ekuitas akhir T 100,000 + 80,000 = 180,000
Kenaikan

c. Retained earnings P, beginning


Investment in S 70%

30,000 x 60% = $18,000

$4,200
$4,200

(untuk mencatat penurunan ekuitas S dari tanggal pembelian investasi


sampai dengan awal 2010)

Ekuitas awal S 200,000 + 40,000 = 240,000; Ekuitas akhir S 200,000 +


34,000 = 234,000; Penurunan (240,000 234,000) x 70% = $4,200

Income Statement
Sales
Dividend income
Dividend income
Gain on sales of land
Cost of sales
Other expenses
NCI S
NCI T
Net income
Retained earnings
Retained earnings, beg

200,000
14,000
6,000
10,000
100,000
40,000

150,000

100,000

2,000
80,000
35,000

50,000
30,000

d 15,000
j 14,000
g 8,000
f 10,000
e 5,000

37,000

20,000

198,000

34,000

80,000

90,000
40,000

37,000
20,000

20,000
10,000

Retained earnings,
ending
Balance sheet
Other assets
Inventories
Plant assets - net
Investment in S (70%)

248,000

51,000

90,000

46,200
50,000
400,000
175,000

22,000
40,000
200,000

85,000
15,000
100,000

Investment in T (60%)
Investment in T (20%)
Goodwill

96,000

c 4,200
i 80,000
l 34,000

d 15,000

220,000
105,000
10,200
4,000
95,800

a 16,000
b 18,000

211,800

g 6,000
g 2,000
h 2,000
k 6,000
j 14,000

Total Assets
Liabilities
Capital stock

774,200
126,200
400,000

282,000
31,000
200,000

200,000
10,000
100,000

Retained earnings
NCI S

248,000

51,000

90,000

95,800
40,000

263,600

b 18,000
a 16,000
i 10,000
l 10,000

20,000

consolid
t
statemnt
s
435,000

k 10,200
h 4,000
90,000

Add: net income


Deduct: Dividend

Adjustment &
eliminations
debit
credit

e 5,000
f 10,000
l 170,800
c 4,200
h114,000
h 36,000

153,200
100,000
690,000

20,000
963,200
167,200
400,000

i100,000
l200,000
k

4,200

278,600
77,400

l 73,200
h 2,000
i 40,000

NCI T
Total liabilities &
equities

d.

774,200

282,000

200,000

Sales

40,000
963,200

$15,000
Cost of goods sold

$15,000

(untuk mengeliminasi transaksi penjualan antar induk - anak)


e.

Investment inT 20%

$16,000

Retained earnings S,beginning


$16,000
(untuk mencatat kenaikan ekuitas T dari tanggal pembelian investasi sampai
dengan awal 2010)
Ekuitas awal T 100/20 X 20,000 = 100,000
Ekuitas akhir T 100,000 + 80,000 = 180,000
Kenaikan

80,000 x 20% = $16,000

f. Investment inT 60%

$18,000

Retained earnings P, beginning


$18,000
(untuk mencatat kenaikan ekuitas T dari tanggal pembelian investasi sampai
dengan awal 2010)
Ekuitas awal T 100,000 + 50,000 = 150,000
Ekuitas akhir T 100,000 + 80,000 = 180,000
Kenaikan

30,000 x 60% = $18,000

d. Retained earnings P, beginning

$4,200

Investment in S 70%
$4,200
(untuk mencatat penurunan ekuitas S dari tanggal pembelian investasi
sampai dengan awal 2010)
Ekuitas awal S 200,000 + 40,000 = 240,000

Ekuitas akhir S 200,000 + 34,000 = 234,000


Penurunan

6,000 x 70% = $4,200

e. Sales

$15,000
Cost of goods sold

$15,000

(untuk mengeliminasi transaksi penjualan antar induk - anak)


f.

Cost of goods sold

$5,000

Inventories

$5,000

(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)


g. Gain on sale of land

$10,000

Plant assets

$10,000

(untuk mengeliminasi unrealized profit dari penjualan plant assets antar


perusahaan)
h. Dividend income

$8,000

Dividend - T

$8,000

(untuk mengeliminasi dividend income 6,000 + 2,000)


i.

NCI expense T

$4,000

Dividend

$2,000

NCI T ending

2,000

(untuk mencatat non controlling interest expense C 20% x $20,000)


j.

Capital stock T

$100,000

Retained earnings T, beg

80,000

Goodwill

10,000

Investment inT-60%

$114,000

Investment inT-20%

36,000

NCI T beginning
40,000
(untuk mengeliminasi akun resiprokal investment in T dengan ekuitas T dan
untuk memunculkan goodwill)

Investment in T yang 20%, adalah 20% x 190,000 = 38,000. Karena investasi


ini tidak ada goodwillnya, maka hanya dihitung 20% x 180,000 = 36,000.
Selisih $2,000 dimasukkan ke NCI T beginning,
k. Dividend income

$14,000

Dividend - S

$14,000

(untuk mengeliminasi dividend income)


l.

NCI expense S

$10,200

Dividend

$6,000

NCI S ending

4,200

[untuk mencatat non controlling interest expenseS {30% x ($35,000 5,000)


+ (30% x 20% x $20,000)}]
Di samping hak atas net income B sebesar 30% x $35,000-5,000 unrealized
profit inventory upstream sales, NCI S juga punya hak atas net income T
secara tidak langsung yaitu 30% x 20% x $20,000

m. Capital stock S

$200,000

Retained earnings S, beg

34,000

Goodwill

10,000

Investment in S
NCI S beginning

$170,800
73,200

(untuk mengeliminasi akun resiprokal investment in C dengan ekuitas C)


B. Mutual holding
Yang dimaksud dengan mutual holding adalah kepemilikan saham oleh
perusahaan yang berafiliasi. Struktur mutual holding ada dua bentuk yaitu saham
induk dimiliki oleh anak perusahaan dan saham anak dimiliki oleh anak
perusahaan yang lainnya
1. Saham induk dimiliki oleh anak perusahaan
Dari sudut pandang konsolidasi, saham induk yang dimiliki oleh anak
perusahaan tidak termasuk ke dalam saham yang beredar. Oleh karena itu di

dalam laporan keuangan konsolidasi, saham tersebut akan dilaporkan sebagai


saham treasuri dan akan dikurangkan dari stockholders equity konsolidasi pada
nilai costnya.
1) Konsolidasi tahun perolehan - tanpa pembagian dividen
Awal Januari 2009, P membeli 90% saham S senilai $270,000. Pada saat itu
capital stock S $200,000 dan Retained earnings $100,000. 5 Januari 2009, S
membeli 10% saham P senilai $70,000. Pada saat itu capital stock P $500,000
dan Retained earnings $200,000.
Laporan keuangan kedua perusahaan dan kertas kerja konsolidasi 2009
tampak sbb:

Income Statement
Sales
Expenses including Cost of
sales
NCI expense
Net income
Retained earnings
Retained earnings, beginning
Add: net income
Retained earnings, ending
Balance sheet
Other assets
Investment in S (90%)
Investment in P (10%)
Total Assets
Capital stock
Retained earnings
Treasury stock
NCI S, beginning
NCI S, ending
Total liabilities & equities

Penjelasan jurnal eliminasi:

Adjustment &
eliminations
Debit
Credit

120,000
70,000

80,000
50,000

50,000

30,000

200,000
50,000
250,000

100,000
30,000
130,000

480,000
270,000

260,000

200,000
120,000
a

750,000
500,000
250,000

70,000
330,000
200,000
130,000

3,000

3,000
77,000

b100,000

200,000
77,000
277,000
740,000
b270,000
c 70,000
740,000
500,000
277,000
70,000

b200,000
c 70,000
b 30,000
a 3,000

750,000

330,000

consolidtd
statement
s

33,000
740,000

a. NCI expense

$3,000

NCI, ending

$3,000

(untuk mencatat NCI expense 10% x 30,000)


b. Capital stock S

$200,000

Retained earnings S

100,000

Investment in S
$270,000
NCI S, beginning

30,000

(untuk mengeliminasi akun resiprokal investment in S dengan ekuitas S)

c. Treasury stock
Investment in P

$70,000
$70,000

(untuk mengeliminasi akun investment in P dan memunculkan akun treasury


stock untuk saham P yang dimiliki S)
2) Konsolidasi setelah tahun perolehan - dengan pembagian dividen
Tahun 2010, kedua perusahaan melaporkan net income sendiri dan dividen
masing-masing sebagai berikut:
P
$60,000
30,000

Separate earnings
Dividends

S
$40,000
20,000

Laporan keuangan kedua perusahaan dan kertas kerja konsolidasi 2009


tampak sbb:
Penjelasan jurnal eliminasi:
a. Investment in S

$27,000

Retained earnings P, beginning


(untuk mencatat kenaikan ekuitas S)
Ekuitas awal S 200,000 + 100,000 = 300,000
Ekuitas akhir S 200,000 + 130,000 = 330,000
Kenaikan

30,000 x 90% = $27,000

$27,000

b.

Dividend income

$18,000

Dividend - S

$18,000

(untuk mengeliminasi dividend income P)

Income Statement
Sales
Dividend income
Dividend income
Expenses including Cost of
sales
NCI
Net income
Retained earnings
Retained earnings, beginning
Add: net income
Deduct: Dividend
Dividend
Retained earnings, ending
Balance sheet
Other assets
Investment in S (90%)
Investment in P (10%)
Total Assets
Capital stock
Retained earnings
Treasury stock
NCI S, beginning
NCI S, ending
Total liabilities &
equities

140,000
18,000

100,000
3,000

80,000

60,000

78,000

43,000

250,000
78,000
30,000

130,000
43,000

Adjustment &
eliminations
Debit
Credit

240,000
b 18,000
c 3,000
140,000
e

4,000

d130,000

4,000
96,000
a 27,000
c 3,000
b 18,000
e 2,000

20,000

277,000
96,000
27,000

298,000

153,000

346,000

528,000
270,000

283,000

811,000

750,000
500,000
298,000

a 27,000
70,000
353,000
200,000
153,000

d297,000
f 70,000
811,000
500,000
346,000
(70,000)

d200,000
f 70,000
d 33,000
e 2,000

750,000

353,000

c. Dividend income

$3,000

Dividend - P

$3,000

(untuk mengeliminasi dividend income S)


d. Capital stock S

consolidatd
statements

$200,000

35,000
811,000

Retained earnings S

130,000

Investment in S

$297,000

NCI S, beginning

33,000

(untuk mengeliminasi akun resiprokal investment in S dengan ekuitas


S)

e. NCI expense
NCI, ending

$4,000
$3,000

(untuk mencatat NCI expense 10% x 30,000)


f.

Treasury stock
Investment in P

$70,000
$70,000

(untuk mengeliminasi akun investment in P dan memunculkan akun


treasury stock untuk saham P yang dimiliki S)
2. Saham anak dimiliki oleh anak perusahaan yang lainnya
Untuk saham anak yang dimiliki oleh anak perusahaan yang lainnya,
tidak akan diperlakukan sebagai treasury stock. Investasi tersebut akan
dieliminasi bersamaan dengan eliminasi ekuitas perusahaan yang sahamnya
dimiliki
Contoh soal:
P memiliki 80% saham S; S memiliki 70% saham T; T memiliki 10% saham
S.
-

P membeli 80% saham S pada 2 Januari 2008 senilai $260,000. Saat


itu stockholders equity S terdiri dari capital stock $200,000 dan
retained earnings $105,000. Fair value dan book value net asset S
sama. Selisih cost dengan fair value dialokasikan ke goodwill.

S membeli 70% saham T pada 2 Januari 2009 senilai $105,000. Saat


itu stockholders equity S terdiri dari capital stock $100,000 dan
retained earnings $40,000. Fair value dan book value net asset S
sama. Selisih cost dengan fair value dialokasikan ke goodwill.

T membeli 10% saham S pada 31 Desember 2009 senilai $38,000.


Saat itu stockholders equity S terdiri dari capital stock $200,000 dan
retained earnings $180,000. Fair value dan book value net asset S
sama.

Untuk tahun 2010 ketiga perusahaan melaporkan laba masing-masing dan


dividen sebagai berikut:
Net income
operation
Dividend

from

P
separate $112,000
50,000

S
T
$51,000 $40,000
30,000

20,000

Total
$203,000
100,000

Jurnal eliminasi, laporan keuangan ketiga perusahaan dan kertas kerja


konsolidasi tahun 2010 tampak sbb:
a.

Investment in T

$28,000

Retained earnings S,beginning

$28,000

(untuk mencatat kenaikan ekuitas T dari tanggal pembelian investasi sampai


dengan awal 2010)
Ekuitas awal T 100,000 + 40,000 = 140,000
Ekuitas akhir T 100,000 + 80,000 = 180,000
Kenaikan

40,000 x 70% = $28,000

b. Investment in S

$60,000

Retained earnings P, beginning

$60,000

(untuk mencatat kenaikan ekuitas T dari tanggal pembelian investasi sampai


dengan awal 2010)
Ekuitas awal S 200,000 + 105,000 = 305,000
Ekuitas akhir S 200,000 + 180,000 = 400,000
Kenaikan
c. Dividend income - T

95,000 x 80% = $76,000


$3,000

Dividend - S
(untuk mengeliminasi dividend income T dari S 10% x 30,000

$3,000

d. Dividend income - S

$14,000

Dividend - T

$14,000

(untuk mengeliminasi dividend income P dari S 80% x 30,000

P
Income Statement
Sales
Dividend income
Dividend income
Dividend income
Cost of sales
Other expenses
NCI S
NCI T
Net income
Retained earnings
Retained earnings,
beg P
Retained earnings,
beg S
Retained earnings,
beg T
Add: net income
Deduct: Dividend

Retained earnings,
end
Balance sheet
Cash
Other current
assets
Plant assets - net
Investment in S
(80%)
Investment in T
(70%)
Investment in S
(10%)

412,000
24,000

161,000

100,000

14,000
220,000
80,000

70,000
40,000

3,000
40,000
20,000

Adjustments &
Eliminations
Debit
Credit

673,000
e 24,000
d 14,000
c 3,000
330,000
140,000
5,100
13,530
184,370

h 5,100
f 13,530
136,000

65,000

43,000

324,000
200,000

i180,000
80,000

Consolidtd
statement

b 76,000

400,000

a 28,000

28,000

g 80,000
183,600
50,000

136,000
50,000

65,000
30,000

43,000
20,000

410,000

235,000

103,000

562,370

60,000
250,000

50,000
90,000

43,000
70,000

153,000
410,000

550,000
260,000

300,000

130,000

980,000

105,000
40,000

e 24,000
c 3,000
h 3,000
d 14,000
f 6,000

b 76,000

l 336,000

a 28,000

g133,000
l 40,000

Goodwill
Total Assets
Liabilities
Capital stock

1,120,000
210,000
500,000

545,000
110,000
200,000

410,000

235,000

Retained earnings
NCI S

g 10,000
i 20,000

30,000

283,000
80,000
100,000 g100,000
i200,000
103,000

1,573,000
400,000
500,000

i 44,000
h 2,100
g 57,000
f 7,530

NCI T
Total liabilities
& equities

1,120,000

545,000

283,000

e. Investment in S

$60,000
$60,000

(untuk mencatat kenaikan ekuitas T dari tanggal pembelian investasi sampai


dengan awal 2010)
Ekuitas awal S 200,000 + 105,000 = 305,000
Ekuitas akhir S 200,000 + 180,000 = 400,000

f.

95,000 x 80% = $76,000

Dividend income - T

$3,000

Dividend - S

$3,000

(untuk mengeliminasi dividend income T dari S 10% x 30,000


g. Dividend income - S

$14,000

Dividend - T

$14,000

(untuk mengeliminasi dividend income P dari S 80% x 30,000


h. Dividend income - P

$24,000

Dividend - S

$24,000

(untuk mengeliminasi dividend income P dari S 80% x 30,000


i.

NCI expense T
Dividend
NCI T ending

64,530
1,573,000

Retained earnings P, beginning

Kenaikan

562,370
46,100

$13,530
$ 6,000
7,530

{untuk mencatat non controlling interest expense T (30% x $40,000) + (30%


x 10% x 51,000)}
Di samping hak atas net income T sebesar 30% x $40,000, NCI T juga punya
hak atas net income S secara tidak langsung yaitu 30% x 10% x $51,000
j.

Capital stock T

$100,000

Retained earnings T, beg

80,000

Goodwill

10,000

Investment inT-60%

$133,000

NCI T beginning

57,000

(untuk mengeliminasi akun resiprokal investment in T dengan ekuitas T dan


untuk memunculkan goodwill)
k. NCI expense S

$5,100

Dividend

$3,000

NCI S ending

2,100

[untuk mencatat non controlling interest expenseS 10% x ($65,000


14,000)]

l.

Capital stock S

$200,000

Retained earnings S, beg

200,000

Goodwill

20,000

Investment in S

(80%)

$336,000

Investment in S

(10%)

40,000

NCI S beginning

44,000

(untuk mengeliminasi akun resiprokal investment in C dengan ekuitas C)

RANGKUMAN
1. Indirect holding adalah investasi yang memungkinkan investor untuk
mengendalikan atau mempengaruhi secara signifikan perusahaan lain tidak
melalui

kepemilikan

saham

langsung,

melainkan

melalui

anak

perusahaannya. Struktur indirect holding terdiri dari dua macam yaitu struktur

induk-anak-cucu

(father-son-grandson)

dan

struktur

afiliasi

terkoneksi

(connecting affiliates).
2. Mutual holding adalah kepemilikan saham oleh perusahaan yang
berafiliasi. Struktur mutual holding ada dua bentuk yaitu saham induk dimiliki
oleh anak perusahaan dan saham anak dimiliki oleh anak perusahaan yang
lainnya.

3. Dari sudut pandang konsolidasi, saham induk yang dimiliki oleh anak
perusahaan tidak termasuk ke dalam saham yang beredar. Oleh karena itu di
dalam laporan keuangan konsolidasi, saham tersebut akan dilaporkan
sebagai saham treasuri dan akan dikurangkan dari stockholders equity
konsolidasi pada nilai costnya

LATIHAN
1. Awal Januari 2009, P membeli 80% saham S senilai $200,000. Tidak ada
ekses antara nilai buku dan nilai wajar asset neto S, juga antara nila investasi
dengan nilai wajar asset neto S. Awal Januari 2010 S membeli 70% saham T
senilai $147,000. Pada saat itu Ekuitas T terdiri dari capital stock $150,000
dan retained earnings $50,000. Tidak ada selisih antara nilai buku dan nilai
wajar asset neto T. Selisih antara nilai investasi dengan nilai aset neto
dialokasikan ke patent dengan masa amortisasi 10 tahun
Per 31 Desember 2010 ketiga perusahaan melaporkan income, dividend, dan
unrealized profit sbb:
Separate income

Dividends

Unrealized profit

$150,000

$50,000

50,000

30,000

$10,000

30,000

10,000

5,000

Di dalam income S terdapat unrealized profit $10,000 yang berasal dari


penjualan tanah ke P, sedangkan di dalam income T terdapat unrealized
profit $5,000 yang berasal dari penjualan barang dagangan ke S.
Berdasarkan informasi tersebut, Saudara diminta untuk menentukan
besarnya income konsolidasi dan kepentingan non pengendali yang akan
disajikan di dalam laporan keuangan konsolidasi 2010!
2. P membeli 80% saham S tunai senilai $170,000 pada 1 Januari 2009.
Pada saat itu, ekuitas S $200,000. Ekses fair value atas book value
dialokasikan ke goodwill. Per 31 Desember 2010, ekuitas dari kedua
perusahaan tampak sbb:

Capital stock
Retained earnings
Total

P
$600,000
200,000
$800,000

S
$150,000
100,000
$250,000

Awal Januari 2011, S membeli 10% saham P tunai $80,000. Laba dan
dividend masing-masing dari P dan S untuk tahun 2011 adalah sbb:

Separate earnings
Dividends

P
$100,000
50,000

S
$40,000
20,000

Berdasarkan informasi tersebut, Saudara diminta untuk:


a. menentukan besarnya consolidated net income dan NCI expense2011
b. membuat jurnal eliminasi untuk menyusun laporan konsolidasi P & S
c. menentukan besarnya NCI (yang ada di dalam ekuitas) 2011

BAB
FOREIGN CURRENCY TRANSACTION &
FOREIGN CURRENCY FINANCIAL STATEMENT

10

Tujuan Instruksional Khusus:


1 Mahasiswa dapat mencatat transaksi dalam mata uang asing
2. Mahasiswa dapat menjabarkan laporan keuangan dalam mata uang asing ke
dalam mata uang penyajian

Suatu entitas dapat

melakukan aktivitas luar negeri dalam dua cara yaitu

memiliki transaksi dalam mata uang asing atau memiliki kegiatan usaha luar negeri. Di
samping itu suatu entitas juga dapat menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang
asing.
Materi kuliah ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata
uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas
dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan dalam mata uang asing ke dalam mata
uang penyajian.
Yang menjadi masalah dalam mata uang asing adalah kurs mana yang akan
digunakan dan bagaimana melaporkan pengaruh dari perubahan kurs dalam laporan
keuangan.
A. Transaksi dalam mata uang asing (Foreign currency transaction)
1. Konsep dan definisi
Untuk memahami transaksi dan pelaporan dalam mata uang asing, perlu
diketahui beberapa definisi menurut PSAK 10 par 08:
a. Yang dimaksud dengan kegiatan usaha luar negeri adalah entitas yang merupakan
entitas anak, entitas asosiasi, ventura bersama atau cabang dari entitas pelapor yang
aktivitasnya dilaksanakan di suatu negara selain negara entitas pelapor atau
menggunakan mata uang selain mata uang entitas pelapor.
b. Kurs adalah rasio pertukaran untuk dua mata uang
c. Kurs penutup adalah kurs spot pada akhir periode pelaporan
d. Kurs spot adalah kurs untuk realisasi segera
e. Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional entitas

f. Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan utama dimana entitas
beroperasi, yaitu lingkungan dimana

entitas tersebut utamanya menghasilkan dan

mengeluarkan kas

g. Mata uang penyajian adalah mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan
keuangan
h. Pos moneter adalah unit mata uang yang dimiliki serta aset dan liabilitas yang akan
diterima atau dibayarkan dalam jumlah unit yang tetap atau dapat ditetapkan
i. Selisih kurs adalah selisih yang dihasilkan dari penjabaran sejumlah tertentu satu mata
uang ke dalam mata uang yang lain pada kurs yang berbeda
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan mata uang fungsional:
-

Mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa (mata uang
yang harga jual barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan)

Mata uang dari Negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian
besar menentukan harga jual barang dan jasa suatu entitas

Mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan
biaya lain dari pengadaan barang atau jasa

Faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam menentukan mata uang fungsional bisa
dilihat di par 10 dan 11 PSAK 10
2. Pelaporan transaksi mata uang asing ke dalam mata uang fungsional
Yang dimaksud dengan transaksi mata uang asing adalah transaksi yang
didenominasikan atau memerlukan penyelesaian dalam mata uang asing, termasuk
transaksi yang timbul ketika entitas:
-

membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasikan dalam mata
uang

asing;

meminjam atau meminjamkan dana ketika jumlah yang merupakan utang atau
tagihandidenominasikan dalam mata uang asing; atau

- memperoleh atau melepas asset, atau mengadakan atau menyelesaikan liabilitas


yang didenominasikan dalam mata uang asing.
Pada pengakuan awal, transaksi mata uang asing dicatat dalam mata uang
fungsional dengan menggunakan kurs spot antara mata uang fungsional dengan mata
uang asing pada tanggal transaksi. Sedangkan pelaporan pada akhir periode pelaporan
berikutnya adalah sbb:
a. Pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup.
b. Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing
dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi;

c. Pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Biasanya tanggal
yang dipergunakan adalah tanggal neraca, sehingga kurs yang digunakan
adalah kurs penutup
Untuk alasan praktis, kurs yang mendekati kurs aktual pada tanggal transaksi
sering digunakan, misalnya kurs rata-rata untuk seminggu atau sebulan dapat
digunakan untuk semua transaksi dalam mata uang asing yang terjadi selama periode
tersebut, kecuali jika kursnya berfluktuasi secara signifikan.

Contoh:
1 Desember 2010, X Co., perusahaan Indonesia, mengimpor barang dagangan dari
sebuah perusahaan USA senilai $10,000. Utang akan dibayarkan dalam US$ pada 11
Januari 2011; mata uang fungsional X Co. adalah Rp.

Kurs pada saat itu $1 =

Rp.8.450,-. Dari transaksi ini, X Co. akan membuat jurnal:


Persediaan

Rp.84.500.000,-.

Hutang dagang (fc)

Rp.84.500.000,-.

(untuk mencatat impor barang dagangan $10,000 x Rp 8.450)

Bila tanggal 31 Desember 2010, kurs berubah menjadi $1 = Rp.9.000,-, maka


hutang akan menjadi 9.000 x 10,000 = Rp.90.000.000 dan perusahaan mengakui rugi
selisih kurs sebesar Rp.5.500.000,-. Perusahaan akan menjurnal:

Rugi selisih kurs

Rp.5.500.000,-

Hutang dagang (fc)

Rp.5.500.000,-

{untuk mencatat rugi selisih kurs (9.000 - 8.450) x 10,000}

Per 31 Desember 2010, X Co. mempunyai persediaan sebesar Rp.84,500,000


($10,000); sesuai dengan penjelasan di atas, persediaan akan dijabarkan dengan
menggunakan kurs tanggal 11 Desember 2010, sehingga tidak ada selisih kurs atas
persediaan.
Pada saat melakukan pembayaran ,11 Januari 2011,

jika kurs untuk $1 =

Rp.9.050,-, maka X Co. akan membuat jurnal:


Hutang dagang (fc)

Rp.90.000.000,-

Rugi selisih kurs

500.000,-

Kas

Rp.90.500.000,-

{untuk mencatat pelunasan hutang dagang dan rugi selisih kurs (9.050 9.000) x
10,000 }

B.

Laporan keuangan dengan mata uang asing (Foreign currency financial


statement)
Bagian ini membahas bagaimana perusahaan induk mengkonsolidasikan

laporan keuangan anak perusahaannya yang menggunakan mata uang yang berbeda
dengan mata uang pelaporan induknya. Dalam hal ini konsep pembedaan mata uang
pelaporan dengan mata uang fungsional menjadi penting.
Di dalam literatur akuntansi terdapat dua pendekatan untuk menjabarkan laporan
keuangan dalam mata uang yang berbeda dengan induknya, yaitu closing atau current
rate method dan temporal method. Sedangkan IFRS dan PSAK hanya menyebut satu
saja yaitu penjabaran dengan metode current rate dengan asumsi mata uang yang
digunakan untuk penyajian laporan keuangan anak perusahaan adalah mata uang
fungsionalnya.
1. Closing/current rate method (biasa disebut translation method)
Closing/current rate method adalah metode yangmenjabarkan laporan keuangan
dari mata uang fungsional ke mata uang penyajian. Metode ini digunakan untuk:
a. suatu perusahaan yang berdiri sendiri, a stand-alone entity, yang mencatat bukubukunya dalam mata uang fungsional, tetapi menyajikan laporan keuangannya
dalam mata uang selain mata uang fungsionalnya
b. anak perusahaan, cabang, atau asosiasi yang mencatat buku-bukunya dalam mata
uang fungsionalnya kemudian menjabarkan laporan keuangannya ke dalam mata
uang pelaporan induknya untuk kepentingan penyusunan laporan konsolidasi.

2. Temporal method (biasa disebut remeasurement method)


Temporal method adalah metode penjabaran dari mata uang asing ke mata
uang fungsional. Metode ini digunakan untuk:
a. suatu perusahaan yang berdiri sendiri, a stand-alone entity, yang mencatat bukubukunya dalam mata uang selain mata uang fungsional, tetapi menyajikan laporan
keuangannya dalam mata uang fungsionalnya
b. kegiatan usaha luar negeri , a foreign operation, yang mencatat buku-bukunya dalam
mata uang lokal tetapi mata uang fungsionalnya sama dengan mata uang induk
perusahaannya.

Bila X perusahaan USA, punya anak perusahaan di UK, maka terdapat 3 kemungkinan
penjabaran:

Kasus 1

Mata uang
fungsional
British pounds

Mata uang
penyajian
British pounds

Kasus 2
Kasus 3

US$
Euro

British pounds
British pounds

Prosedur konsolidasi
closing/current rate
method
temporal method
Temporal dan
current rate method

Kurs yang dipakai untuk menjabarkan laporan keuangan dengan current rate dan
temporal method adalah sbb:
Kurs untuk menjabarkan pos-pos neraca
Balance sheet

closing/current rate method

Share capital &


preacquisition R/E
Post acquisition R/E

Historical rate

Tidak dijabarkan karena


merupakan hasil akumulasi
perhitungan dari tahun ke
tahun
Monetary assets & liabilities closing/current rate
(cash, receivable, payable)
closing/current rate
Nonmonetary items at
historical cost (fixed assets,
investment at cost, prepaid
items, inventories,
intangible asset)
closing/current rate
Nonmonetary items at fair
value (trading securities,
revalued fixed assets)fexed
assets, investment at cost,
prepaid items, inventories,
intangible asset)
Laba rugi selisih kurs dari
Ke neraca (ekuitas),
penjabaran
sebagai other
comprehensive income

temporal method
Historical rate
Tidak dijabarkan karena
merupakan hasil akumulasi
perhitungan dari tahun ke
tahun
current rate
Historical rate

Rate pada waktu revaluasi


atau fair value ditentukan

Ke laporan laba rugi

Kurs untuk menjabarkan pos-pos laba rugi


Laba rugi
Sales, purchases,
expenses and income
items that result in
inflow/outflow of monetary
items

Cost of sales

Depreciation, amortization
and any other allocation of
nonmonetary items

Dividends and other


appropriation of profits

closing/current rate method


Actual rate, hanya untuk
kepraktisan, digunakan
kurs rata-rata dengan
asumsi unsur-unsur
pembentuk laba rugi
tersebut terjadi secara
merata
Actual rate, hanya untuk
kepraktisan, digunakan
kurs rata-rata dengan
asumsi unsur-unsur
pembentuk laba rugi
tersebut terjadi secara
merata
Actual rate pada saat
expense terjadi,atau kurs
rata-rata bila expense
terjadi merata sepanjang
tahun
Actual rate

temporal method
Actual rate, hanya untuk
kepraktisan, digunakan kurs
rata-rata dengan asumsi
unsur-unsur pembentuk
laba rugi tersebut terjadi
secara merata
Historical rate of original
purchase

Historical rate of original


acquisition (either at the
date of purchase for
historical items or the date
of valuation for items
carried at fair value)
Actual rate

Dalam kombinasi bisnis, aset dan liabilitas entitas asing dijabarkan ke dalam
mata uang penyajian induk menggunakan kurs pada saat terjadinya kombinasi bisnis.

Aset dan liabilitas entitas asing tersebut dinilai berdasarkan fair value dari mata
uang entitas tersebut kemudian dijabarkan ke dalam mata uang penyajian induknya
menggunakan kurs pada saat terjadinya kombinasi bisnis. Selisih antara nilai wajar
investasi dengan hasil penjabaran aset neto, diperlakukan sebagai goodwill.
Bila terdapat selisih antara nilai buku dan nilai wajar dan anak perusahaan
(foreign entity) membukukan transaksinya dalam mata uang fungsionalnya, maka selisih
tersebut diatribusikan ke aset, liabilitas, dan goodwill menggunakan mata uang lokal,
kemudian dijabarkan menggunakan closing/current rate method.
Misal P Co.,

perusahaan USA membeli S, perusahaan Inggris dan

menghasilkan selisih 10,000 dialokasikan ke Patent dengan amortisasi 10 tahun. Kurs


pada saat kombinasi bisnis awal 2009 1 = $1.50; kurs rata-rata 1 = $1.45; kurs akhir
tahun 1 = $1.40. Berarti paten awal tahun 10,000 = $15,000; amortisasi paten
10,000/10 x 1.45 = $1,450; paten akhir 9,000 x 1.40 = $12,600, sehingga ada selisih
kurs (sebagai OCI) 15,000 1,450 12,600 = $950
Bila dalam kasus di atas, anak perusahaan (foreign entity) membukukan
transaksinya dalam mata uang selain mata uang fungsionalnya, maka selisih tersebut
diatribusikan ke aset, liabilitas, dan goodwill menggunakan mata uang lokal, kemudian
dijabarkan menggunakan temporal method. Berarti paten awal tahun10,000 = $15,000;
amortisasi paten 10,000/10 x 1. 50 = $1,500; patent akhir 9,000 x 1.50 = $13,500,
sehingga tidak ada selisih kurs.
3. Ilustrasi penjabaran dengan closing/current rate method
31 Desember 2009, PCo., sebuah perusahaan USA, membeli seluruh saham S
Corp., sebuah perusahaan Inggris, senilai $525,000 secara kas. Tidak ada selisih antara
nilai buku dan nilai wajar aset neto pada saat pembelian ini dan kurs 1 = US$1.50.
Neraca S pada saat diakuisisi tampak sbb:
British pounds
()

Kurs

US$

140,000
40,000
120,000
100,000
(20,000)
380,000

1.50
1.50
1.50
1.50
1.50

210,000
60,000
180,000
150,000
(30,000)
570,000

30,000
100,000
200,000
50,000
380,000

1.50
1.50
1.50
1.50

450,000
150,000
300,000
75,000
570,000

Assets
Cash
Accounts Receivable
Inventories (at cost)
Plants Assets
Less: Accumulated depreciation
Total assets
Liabilities & Equities
Accounts Payable
Bonds Payable
Capital stock
Retained earnings
Total Liabilities & Equities

Pada 3 Januari 2010 S menyerahkan uang muka tanpa bunga ke P sebesar


$84,000 ( 56,000). Uang muka ini akan diselesaikan dalam US$. Dengan asumsi mata
uang fungsional S adalah , maka bagi S transaksi ini adalah transaksi dalam mata

uang asing, sehingga bila kurs akhir tahun berubah maka S harus membuat
penyesuaian dan mengakui laba/rugi selisih kurs. Bagi P transaksi ini bukan transaksi
dalam mata uang asing, sehingga bila kurs akhir tahun berubah maka P tidak membuat
penyesuaian dan tidak mengakui laba/rugi selisih kurs.
Selama tahun 2010 kurs $ menguat terhadap . Kurs rata-rata 1 = US$1.45
dan kurs akhir tahun 1 = US$1.40. S membayar dividend 30,000; kurs saat
pembagian dividend 1 = US$1.42
Untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi, maka laporan keuangan S
harus dijabarkan dulu dalam sebuah kertas kerja, setelah itu baru dikonsolidasikan
dengan P.
Kertas kerja penjabaran neraca percobaan X

dengan closing/current rate

method untuk 2010 akan tampak sbb:


Trial balance ()

Kurs

Trial balance ($)

110,000
80,000
120,000
100,000
60,000*
270,000
10,000
120,000
60,000
30,000

1.40
1.40
1.40
1.40
1.40
1.45
1.45
1.45
1.45
1.42

154,000
112,000
168,000
140,000
84,000
391,500
14,500
174,000
87,000
42,600
28,600
1,396,200

1.40
1.40
1.40
1.50
1.50
1.45
1.45

42,000
50,400
140,000
300,000
75,000
783,000
5,800
1,396,200

Debits
Cash
Accounts Receivable
Inventories (FIFO)
Plants Assets
Advanced to P
Cost of sales
Depreciation
Wages & salaries
Other expenses
Dividends
Accumulated OCI

960,000
Credits
Accumulated depreciation
Accounts payable
Bonds payable
Capital stock
Retained earnings
Sales
Exchange gain (advance)

30,000
36,000
100,000
200,000
50,000
540,000
4,000
960,000

Dari kertas kerja penjabaran neraca percobaan tersebut, dapat dibuat laporan
keuangan (Income statement dan Balance sheet) S sbb:
S Co.Income and Retained earnings statement
For the year ended Dec 31, 2010
Sales
Less:
Cost of sales
Depreciation
Wages & salaries
Other expenses
Total costs & expenses
Operating income
Exchange gain (advance)
Net income
Retained earnings, Jan 1
Less: Dividends
Retained earnings, Dec 31

783,000
391,500
14,500
174,000
87,000
667,000
116,000
5,800
121,800
75,000
196,800
42,600
154,200

S Co. Balance Sheet at Dec 31, 2010


Assets
Cash
Accounts Receivable
Inventories (FIFO)
Plants Assets
Less Accumulated depreciation
Advanced to P

154,000
112,000
168,000
140,000
42,000
84,000
616,000

Liabilities & Equities


Accounts payable
Bonds payable
Capital stock
Retained earnings
Accumulated OCI

50,400
140,000
300,000
154,200
(28,600)
616,000

Kertas kerja konsolidasi dengan penjabaran menggunakan current rate method tampak
sbb:
P
Income statement
Sales
Dividend income
Cost of sales
Depreciation
expense
Wages & salaries
Other expenses
Exchange gain
Net income
Retained earnings
Retained earnings
beg.
Net income
Dividend
Retained earnings
end
Balance sheet
Cash
Accounts receivable
Inventories
Plants assets
Accm. depreciation
Advanced to P
Investment in S
Patent

Accounts Payable
Advance from S
Bonds Payable
Capital stock
Retained earnings
Accumulated OCI

Adjustments and elimination


Debits
Credits

1,218,300
42,600

783,000

600,000
40,000

391,500
14,500

300,000
150,000
170,900

174,000
87,000
5,800
121,800

245,500

75,000

170,900
100,000
316,400

121,800
42,600
154,200

317,600
150,000
300,000
400,000
100,000

154,000
112,000
168,000
140,000
42,000
84,000

2,001,300
a.

42,600
991,500
54,500

c.

b.

75,000

1,592,600

235,600
100,000
381,100

471,600
262,000
468,000
540,000
142,000

150,000

616,000
50,400

245,500

a. 42,600

b.

140,000
300,000
154,200
(28,600)
616,000

474,000
251,500
5,800
235,600

14,500

525,000

1,592,600
142,200
84,000
250,000
800,000
316,600

Consolidated
statement

e.

84,000

b.

300,000

d.

9,500

e. 84,000
b. 525,000
c.
4,500
d.
9,500

126,000
1,725,000
192,600
390,000
800,000
381,100
(38,100)
1,725,000

Jurnal eliminasi yang dibuat adalah sbb:


a. Dividend income

42,600

Dividend

$ 42,600

(untuk mengeliminasi dividend income P)

b. Retained Earnings S beginning

$ 75,000

Capital stock S

300,000

Patent

150,000

Investment in S

$525,000

(untuk mengeliminasi akun reciprokal dan memunculkan akun patent)

c. Other expenses

14,500

Patent

14,500

9,500

(untuk mengamortisasi patent)

d. Accumulated OCI

9,500

Patent
(untuk mencatat selisih kurs yang timbul dari patent)
Perhitungan:
Beginning Patent
Amortisasi

100,000 x 1.50

= $150,000

100,000/10 x 1.45

14,500
$135,500

Ending patent (100,000 - 10,000) x 1.40


Accumulated OCI

=
($

e. Advance from S

140,000
9,500)

$ 84,000

Advanced to P

$ 84,000

(untuk menghilangkan transaksi uang muka antar perusahaan)


Bila mata uang fungsional S adalah US$, maka penjabarannya menggunakan
temporal method, dan kertas kerja penjabarannya tampak sbb:
Trial balance ()
Debits
Cash
Accounts receivable
Inventories (FIFO)
Plants assets
Advanced to P
Cost of sales
Depreciation expense
Wages & salaries
Other expenses
Dividends
Exchange loss4

110,000
80,000
120,000
100,000
56,0001
270,000
10,000
120,000
60,000
30,000
956,000

Kurs

1.40
1.40
1.422
1.50
1.50
Historical
1.50
1.45
1.45
1.42

Trial balance
($)
154,000
112,000
170,400
150,000
84,000
401,1003
15,000
174,000
87,000
42,600
3,300
1,393,400

Credits
Accumulated depreciation
Accounts Payable
Bonds Payable
Capital stock
Retained earnings
Sales
1

30,000
1.50
45,000
36,000
1.40
50,400
100,000
1.40
140,000
200,000
1.50
300,000
50,000
1.50
75,000
540,000
1.45
783,000
956,000
1,393,400
Karena mata uang fungsional S adalah $, maka uang muka ke P yang

didenominasikan dalam $,bukan transaksi dalam mata uang asing, sehingga S tidak
mengakui laba/rugi selisih kurs.

Data yang berkaitan dengan inventory dan cost of sales adalah sbb:

Kurs
Beginning Inventory 2010
120,000
1.50 H
Purchases 2010
270,000
1.45 A
Goods available for sale
390,000
Ending Inventory
120,000
1.42 H
Cost of sales
270,000
2

$
180,000
391,500
571,500
170,400
401,100

Karena cost of sales dihitung dengan FIFO, maka kurs yang dipakai untuk ending

inventory adalah kurs pada pembelian terakhir yaitu 1.42


3
4

Cost of sales sebesar $401,100 adalah hasil perhitungan seperti terlihat di atas.
Selisih penjabaran akun-akun debit dengan kredit diperlakukan sebagai laba/rugi

selisih kurs
Kertas kerja konsolidasi dengan remeasurement tampak sbb:
P

Income statement
Sales
Dividend income
Cost of sales
Depreciation
expense
Wages & salaries
Other expenses
Exchange loss
Net income
Retained earnings
Retained earnings
beg.
Net income
Dividend
Retained earnings
end
Balance sheet
Cash
Accounts
receivable
Inventories
Plants assets
Accm. depreciation

Adjustments and
elimination
Debits
Credits

Consolidated
statement

1,218,300
42,600
600,000
40,000

783,000

2,001,300

300,000
150,000
170,900

174,000
87,000
3,300
102,600

245,500

75,000

170,900
100,000
316,400

102,600
42,600
135,000

317,600
150,000

154,000
112,000

471,600
262,000

300,000
400,000
100,000

170,400
150,000
45,000

470,400
550,000
145,000

a. 42,600
401,100
15,000

10

1,001,100
55,000

c.

474,000
252,000
3,300
215,900

15,000

b. 75,000

245,500

a.

42,600

215,900
100,000
361,400

Advanced to P
Investment in S
Patent
Accounts Payable
Advance from S
Bonds Payable
Capital stock
Retained earnings

84,000
525,000
b. 150,000
1,592,600
142,200
84,000
250,000
800,000
316,600
1,592,600

d. 84,000
b. 525,000
c. 15,000

625,400
50,400
d.
140,000
300,000
135,000
625,400

84,000

b. 300,000

135,000
1,744,000
192,600
390,000
800,000
361,400
1,744,000

Jurnal eliminasi yang berbeda dengan current rate method, hanya di amortisasi patent.
Besarnya amortisasi patent dihitung sebesar $150,000 : 10 th = $15,000
4. Penjabaran dengan current rate method melibatkan non controlling interest
1 Januari 2010, P Corp. sebuah perusahaan USA, membeli 90% saham S,
sebuah perusahaan asing dengan Local Currency Unit (LCU) sebagai mata uang
fungsionalnya senilai $229,500. Kurs saat itu $1 = LCU 0.15; equity S terdiri dari Capital
stock LCU 1,000,000 dan retained earning LCU 500,000. Tidak ada selisih antara nilai
buku dan nilai wajar aset neto, bila ada selisih antara nilai investasi dengan nilai wajar,
dialokasikan ke Patent dengan masa amortisasi 10 tahun.
Nilai tukar US$ terhadap LCU untuk 2010 adalah sbb:
1 Januari 2010
Rata-rata
Dividend
31 Desember 2010

LCU 0.15
0.16
0.16
0.17

Perhitungan patent
Nilai total saham perusahaan S 100/90 x 229,500

= $ 255,000

Nilai wajar asset neto 1,500,000 x 0.15

Patent dalam $

= $ 30,000

Patent dalam LCU 30,000 : 0.15

= LCU 200,000

225,000

Karena mata uang fungsional S adalah LCU, maka penjabaran laporan keuangannya
menggunakan current rate method, sehingga neraca percobaan dan lembar kerja
penjabarannya tampak sbb:
Trial balance
(LCU)
Debits
Cash
Accounts receivable
Inventories (FIFO)
Land
Buildings
Equipment
Cost of sales
Depreciation expense

10,000
40,000
150,000
250,000
700,000
1,000,000
700,000
200,000

11

Kurs

0.17
0.17
0.17
0.17
0.17
0.17
0.16
0.16

Trial balance
($)
1,700
6,800
25,500
42,500
119,000
170,000
112,000
32,000

Operating expenses
Dividends
Credits
Accm. depreciation-buildings
Accm. depreciation-equipment
Accounts Payable
Capital stock
Retained earnings
Sales
Accm other comprehensive
income

150,000
100,000
3,300,000

0.16
0.16

24,000
16,000
549,500

100,000
300,000
200,000
1,000,000
500,000
1,200,000

0.17
0.17
0.17
0.15
0.15
0.16

17,000
51,000
34,000
150,000
75,000
192,000
30,500

3,300,000

549,500

Sedangkan kertas kerja konsolidasinya tampak sbb:


P

Income statement
Sales
Dividend income
Cost of sales
Depreciation expense
Operating expenses
NCI
Net income
Retained earnings
Retained earnings beg.
Net income
Dividend
Retained earnings end
Balance sheet
Cash
Accounts receivable
Inventories
Land
Building -net
Equipment-net
Investment in S
Patent

Accounts Payable
Capital stock
Retained earnings
Accumulated OCI
NCI beg

Adjustments &
elimination
Debits
Credits

Consolidated
statement

600,000
14,400

192,000

300,000
120,000
68,400

112,000
32,000
24,000

126,000

24,000

120,000
126,000
50,000

75,000
24,000
16,000

196,000

83,000

200,320

15,250
40,000
80,000
50,000
150,000
400,000
229,500

1,700
6,800
25,500
42,500
102,000
119,000

16,950
46,800
105,500
92,500
252,000
519,000

964,750
68,750
700,000
196,000

NCI end
964,750
NCI ending $29,410 bisa dicek sbb:
10% x (150,000 + 83,000)
= 23,300
OCI 10% x 30,500
= 3,050
Ending patent 10% x 30,600 = 3,060
29,410

792,000
a. 14,400
412,000
152,000
95,600
2,080
130,320

d. 3,200
c. 2,080

b. 75,000
a.
c.

b.
b. 30,000 d.
e. 3,800
297,500
34,000
150,000 b. 150,000
83,000
30,500 f.
3,050 e.
b.
f.
c.
e.
297,500

12

14,400
1,600

229,500
3,200

3,420
25,500
3,050
480
380

120,000
130,320
50,000

30,600
1,063,350
102,750
700,000
200,320
30,870
29,4101
1,063,350

Jurnal e adalah jurnal untuk mengalokasikan selisih kurs patent ke NCI (10% x 3,800);
sedangkan jurnal f adalah jurnal untuk mengalokasikan selisih penjabaran ke NCI (10%
x 30,500)
5. Penjabaran dengan current rate method melibatkan non controlling interest
setahun setelah kombinasi bisnis
Selama tahun 2011, kurs menguat terhadap $. Kurs rata-rata 0.18, kurs untuk
dividend dan uang muka antar perusahaan juga 0.18; kurs untuk penjualan persediaan
antar perusahaan 0.175; dan kurs akhir tahun 0.19
S memberikan uang muka jangka panjang ke P senilai LCU300,000, tingkat
bunga 10%. Uang muka akan diselesaikan dalam LCU sehingga untuk P transaksi ini
adalah transaksi dalam mata uang asing.
Selama tahun 2011, P menjual inventory ke S, cost $70,000

dijual $84,000

didenominasikan dalam. Kurs pada saat itu 1 = $0.175. S berhasil menjual kembali
75% dari inventory tsb. ke pihak luar.
Neraca percobaan dan lembar kerja penjabaran tahun 2011 tampak sbb:
Trial balance
(LCU)
Debits
Cash
Accounts receivable
Inventories (FIFO)
Inventories (FIFO)
Advance to P
Land
Buildings
Equipment
Cost of sales
Cost of sales
Depreciation expense
Operating expenses
Dividends
Credits
Accm. depreciation-buildings
Accm. depreciation-equipment
Accounts Payable
Capital stock
Retained earnings
Sales
Accm other comprehensive
income

Kurs

Trial balance
($)

15,000
25,000
80,000
120,000
300,000
250,000
700,000
1,200,000
480,000
360,000
200,000
170,000
100,000
4,400,000

0.19
0.19

1,700
6,800

0.19
0.19

25,500
42,500

0.19
0.19

119,000
170,000

0.16
0.16
0.16
0.16

112,000
32,000
24,000
16,000
549,500

100,000
300,000
200,000
1,000,000
500,000
1,200,000

0.17
0.17
0.17
0.15
0.15
0.16

17,000
51,000
34,000
150,000
75,000
192,000
30,500

3,300,000

549,500

1 Januari 2010, P Corp. sebuah perusahaan USA, membeli 90% saham S,


sebuah perusahaan Jepang senilai $229,500. Kurs saat itu $1 = 90; equity S terdiri
dari Capital stock 9,000,000 dan retained earning 9,225,000. Tidak ada selisih antara
nilai buku dan nilai wajar aset neto, bila ada selisih antara nilai investasi dengan nilai

13

wajar, dialokasikan ke Patent dengan masa amortisasi 10 tahun; mata uang fungsional
S adalah .
Nilai tukar US$ terhadap untuk 2010 adalah sbb:
1 Januari 2010
Rata-rata
Dividend
31 Desember 2010

90
95
95
100

Perhitungan patent
Nilai total saham perusahaan S 100/90 x 229,500

= $ 255,000

Nilai wajar asset neto 18,225,000 : 90

Patent dalam $

=$

Patent dalam

= 4,725,000

202,500
52,500

Karena mata uang fungsional S adalah , maka penjabaran laporan


keuangannya menggunakan current rate method, sehingga neraca percobaan dan
lembar kerja penjabarannya tampak sbb:

Trial balance
()
Debits
Cash
Accounts receivable
Inventories (FIFO)
Land
Buildings
Equipment
Cost of sales
Depreciation expense
Operating expenses
Dividends
Accm Other Comprehensive
income

338,000
640,000
1,500,000
4,500,000
7,000,000
10,000,000
7,125,000
1,995,000
1,520,000
1,007,000

Kurs $ thd

100
100
100
100
100
100
95
95
95
95

35,625,000
Credits
Accm. depreciation-buildings
Accm. depreciation-equipment
Accounts Payable
Capital stock
Retained earnings
Sales

1,000,000
3,000,000
2,000,000
9,000,000
9,225,000
11,400,000
35,625,000

14

Trial balance
($)
3,380
6,400
15,000
45,000
70,000
100,000
75,000
21,000
16,000
10,600
20,120
382,500

100
100
100
90
90
95

10,000
30,000
20,000
100,000
102,500
120,000
382,500

Income statement
Sales
Dividend income
Cost of sales
Depreciation expense
Operating expenses
NCI
Net income
Retained earnings
Retained earnings beg.
Net income
Dividend
Retained earnings end
Balance sheet
Cash
Accounts receivable
Inventories
Land
Building -net
Equipment-net
Investment in S
Patent

Accounts Payable
Capital stock
Retained earnings
Accumulated OCI
NCI beg
NCI end

Adjustments &
elimination
Debits
Credits

600,000
9,540

120,000

300,000
120,000
68,400

75,000
21,000
16,000

121,140

8,000

120,000
170,900
50,000

102,500
8,000
10,600

191,140

99,900

184,323

12,500
40,000
80,000
50,000
150,000
400,000
229,500

3,380
6,400
15,000
45,000
70,000
100,000

15,880
46,400
95,000
95,000
220,000
500,000

720,000
a.

d.
c.

9,540

239,780
60,000
100,000
99,900
(20,120)

375,000
141,000
89,374
303
114,323

4,974
303

b. 102,500
a.
c.

b. 52,500
962,000
70,860
700,000
191,140

9,540
1,060

b. 229,500
d.
4,974
e.
5,001

b. 100,000
e.

5,001

c.

757

120,000
114,323
50,000

42,525
1,014,805
130,860
700,000
184,323
(25,121)

b.
962,000

Consolidate
d statement

25,500

239,780

24,743
1,014,805

RANGKUMAN
1. Transaksi mata uang asing adalah transaksi yang didenominasikan atau memerlukan
penyelesaian dalam mata uang asing.
2. Pada pengakuan awal, transaksi mata uang asing dicatat dalam mata uang
fungsional dengan menggunakan kurs spot antara mata uang fungsional dengan mata
uang asing pada tanggal transaksi.

3. Pelaporan pada akhir periode pelaporan berikutnya adalah sbb:


a. Pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup.
b. Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi;
c. Pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Biasanya tanggal yang
dipergunakan adalah tanggal neraca, sehingga kurs yang digunakan adalah kurs
penutup

15

4. Terdapat dua pendekatan untuk menjabarkan laporan keuangan dalam mata uang
yang berbeda dengan induknya, yaitu closing atau current rate method dan temporal
method.
5. Closing/current rate method adalah metode yangmenjabarkan laporan keuangan dari
mata uang fungsional ke mata uang penyajian. Metode ini digunakan untuk:
c. suatu perusahaan yang berdiri sendiri, yang mencatat buku-bukunya dalam mata
uang fungsional, tetapi menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang selain
mata uang fungsionalnya
d. anak perusahaan, cabang, atau asosiasi yang mencatat buku-bukunya dalam mata
uang fungsionalnya kemudian menjabarkan laporan keuangannya ke dalam mata
uang pelaporan induknya untuk kepentingan penyusunan laporan konsolidasi.

6. Temporal method/remeasurement method adalah metode penjabaran dari mata uang


asing ke mata uang fungsional. Metode ini digunakan untuk:
a. suatu perusahaan yang berdiri sendiri, yang mencatat buku-bukunya dalam mata
uang selain mata uang fungsional, tetapi menyajikan laporan keuangannya dalam mata
uang fungsionalnya
mata uang lokal tetapi mata uang fungsionalnya sama dengan mata uang induk
perusahaannya.

16

LATIHAN
1. Tanggal 17 Desember 2010, PT A membeli barang dagangan dari

B Co.,

perusahaan di USA, senilai $30,000 yang akan dilunasi 14 Januari 2011. Kurs yang
relevan untuk transaksi tsb. adalah:
17 Desember 2010 $1 = Rp.8.750; 31 Desember 2010 $1 = Rp.8.650; 14 Januari 2011
$1 = Rp.8.550.
Berdasarkan informasi tersebut, Saudara diminta untuk membuat jurnal untuk mencatat
transaksi tersebut dari mulai pembelian sampai dengan pembayaran.
2. 31 Desember 2009, P Co., sebuah perusahaan Jepang, membeli 80% saham S
Corp., sebuah perusahaan Indonesia, senilai 30 juta secara kas. Tidak ada selisih
antara nilai buku dan nilai wajar asset neto pada saat pembelian ini; jika ada selisih
antara cost dengan nilai wajar asset neto S, dialokasikan ke Patent dan diamortisasikan
selama 10 tahun. Kurs pada saat pembelian saham 1 = Rp 80. Neraca S pada saat
diakuisisi tampak sbb:

Aset
Kas
Piutang Usaha
Persediaan Barang Dagangan (nilai
perolehan)
Plants Assets
Less: Accumulated depreciation
Total assets
Liabilities & Equities
Accounts Payable
Bonds Payable
Capital stock
Retained earnings
Total Liabilities & Equities

Rp

Kurs Rp
terhadap

1,400,000,000
400,000,000
1,200,000,000

0.0125
0.0125
0.0125

17,500,000
5,000,000
15,000,000

1,000,000,000
(200,000,000)
3,800,000,000

0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125

12,500,000
(2,500,000)
47,500,000

300,000,000
1,000,000,000
2,000,000,000
500,000,000
3,800,000,000

3,750,000
12,500,000
25,000,000
6,250,000
47,500,000

Pada 3 Januari 2010, S menyerahkan uang muka tanpa bunga ke P sebesar


Rp.700 juta ( 6,3

juta). Uang muka ini akan diselesaikan dalam Rp. Mata uang

fungsional S adalah Rp.


Selama tahun 2010 kurs menguat terhadap Rp. Kurs rata-rata 1 = Rp. 90 dan
kurs akhir

tahun 1 = Rp.100. S membayar dividen Rp.300 juta; kurs saat

pembagian dividen 1 = Rp.95


Neraca percobaan S untuk 2010 tampak sbb:
Rp
Debits
Cash
Accounts Receivable
Inventories (FIFO)
Plants Assets
Advanced to P

1.100.000.000
800.000.000
1.200.000.000
1.000.000.000
700.000.000

17

Credits
Accum. depreciation
Accounts payable
Bonds payable
Capital stock
Retained earnings

300.000.000
360.000.000
1.000.000.000
2.000.000.000
500.000.000

Cost of sales
Depreciation
Wages & salaries
Other expenses
Dividends
Accumulated OCI
Total debits

2.700.000.000 Sales
100.000.000
1.200.000.000
460.000.000
300.000.000

5.400.000.000

9.560.000.000

9.560.000.000

Total credits

Berdasarkan informasi di atas, Saudara diminta untuk:


a. Menyelesaikan lembar kerja penjabaran laporan keuangan di lembar jawaban
yang sudah disediakan!
b. Menentukan besarnya Patent pada awal kombinasi bisnis, amortisasi patent
2010, dan patent yang akan disajikan pada laporan konsolidasi 2010!
c. Menentukan besarnya akun other comprehensive income yang akan disajikan
pada laporan konsolidasi 2010!
d. Menentukan Non-controlling interest yang akan disajikan pada laporan
konsolidasi 2010!

18

LEMBAR JAWABAN

Rp

Kurs

Trial balance
()

Debits
Cash

1.100.000.000

Accounts Receivable
800.000.000
Inventories (FIFO)

1.200.000.000

Plants Assets

1.000.000.000

Advanced to P

700.000.000

Cost of sales

2.700.000.000

Depreciation

100.000.000

Wages & salaries

1.200.000.000

Other expenses

460.000.000

Dividends

300.000.000

9.560.000.000
Credits
Accumulated depreciation

300.000.000

Accounts payable

360.000.000

Bonds payable

1.000.000.000

Capital stock

2.000.000.000

Retained earnings

500.000.000

Sales

5.400.000.000

9.560.000.000

19

BIODATA PENULIS
Nama

: Iin Indrawati

Alamat korespondensi

: Karya Indah Village II, Blok N/31, Tangsel 15222

Unit Instansi

: Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Telp./Faks

: 0217310493

HP

:08159904149

E-mail

: iin_1905@yahoo.com

Riwayat Pendidikan
Tahun Lulus

Perguruan Tinggi

Bidang Spesialisasi

D-IV 1991

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Akuntansi

S-2 1993

Univ. of Houston, Clear Lake,


Houston, TX, USA

Akuntansi

Nama mata kuliah yang diasuh


No

Nama Mata Kuliah

1.

Akuntansi Keuangan Menengah

2.

Akuntansi Keuangan Lanjutan

3.

Manajemen Keuangan

Tangerang Selatan, Juli 2011


Iin Indrawati

1|Pa ge

2|P a g e

DAFTAR PUSTAKA

1. PSAK 22, Kombinasi Bisnis


2. PSAK 15, Investasi pada Entitas Asosiasi
3. PSAK 4, Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
4. PSAK 10, Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
5. Beams, Floyd A., 1992, Advanced Accounting, 5th ed, Prentice Hall International Inc.
6. Beams, Floyd A., Joseph H. Anthony, Robin P. Clement, Suzanne H Lowensohn,
2003. Advanced Accounting, 8th ed. New Jersey: Prentice Hall
7. Beams, Floyd A., Joseph H. Anthony, Robin P. Clement, Suzanne H Lowensohn,
2009. Advanced Accounting, 10th ed. New Jersey: Prentice Hall
8. Ernst & Young, 2008. International GAAP, John Wiley & Sons, ltd.
9 Mirza, Abbas Ali, Graham J. Holt, Practical Implementation Guide and Workbook for
IFRS, 2011. 3rd ed, John Wiley & Sons, ltd.

Anda mungkin juga menyukai