Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II

Laba atas transaksi obligasi antar perusahaan

Dosen Pengampu : Dedy Khushariady, SE., M.Ak

Disusun oleh :

Azwianita Fifi Vilda (16322063)

Hidayatul Ummah (170302038)

Indah Wulandari (170302025)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2020
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk
mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II dengan judul Laba atas transaksi obligasi antar perusahaan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaiakan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengakuan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dan pendidikan.

Gresik, 22 Mei 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………………………2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………………….3

A. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KONTRUKTIF…………………………………………………………………………4


B. TRANSAKSI PENJUALAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI OLEH INDUK KEPADA ANAK…………………..5
C. TRANSAKSI OBLIGASI ANTAR INDUK DAN ANAK DENGAN ALTERNATIF YANG BERBEDA………..7
D. SOAL PILIHAN GANDA…………………………………………………………………………………………………………..10
E. SOAL CONTOH KASUS…………………………………………………………………………………………………………..11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………………..14

POWER POINT…………………………………………………………………………………………………………………………………..15

3
Laba atas transaksi obligasi antar perusahaan

A. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KONTRUKTIF

Apabila harga yang dibayar oleh suatu perusahaan afiliasi untuk memperoleh hutang dari pihak
lainnya lebih besar dari nilai buku kewajiban (nilai nominal ditambah dengan agio yang belum
diamortisasi atau dikurangi dengan disagio yang belum diamortisasi dan biaya penerbitan), maka terjadi
kerugiaan konstruktif atas penarikan hutang. Alternatif lain, apabila harga yang dibayar lebih kecil dari
nilai buku hutang tersebut, maka keuntungan konstruktiflah yang terjadi. Keuntungan atau kerugian ini
disebut konstruktif karena keuntungan atau kerugian ini merupakan keuntungan atau kerugian yang
direalisasi dan diakui dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan, teatapi tidak dicatat dalam buku
terpisah dari perusahaan-perusahaan afiliasi pada saat pembeliaan. 1

Keuntungan atau kerugian konstruktif atas obligasi adalah

(1) Keuntungan dan kerugian yang direalisasi dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan.
(2) Yang timbul pada saat perusahaan membeli obligasi suatu afiliasi,
(3) Dari entitas-entitas lainnya,
(4) Pada harga dari selain nilai buku obligasi tersebut.

Tidak ada nada keuntungan atau kerugian yang terjadi akibat pembelian obligasi perusahaan
afiliasi pada nilai buku atau dari pinjam meminjam secara langsung diantara perusahaan afiliasi.

Beberapa ahli akuntansi berpendapat bahwa keuntungan dan kerugian konstruktif pada transaksi
obligasi antar perusahaan seharusnya dialokasikan diantara pihak afiliasi pembeli dan penerbit sesuai
dengan nilai nominal obligasi tersebut. Contohnya, jika induk perusahaan membayar Rp 99.000 untuk
obligasi anak perusahaan yang beredar bernilai nominal Rp 100.000 dengan agio yang belum diamortisasi
Rp 2.000, maka keuntungan konstruktif sebesar Rp 3.000 (Rp 102.000 dikurangi dengan Rp 99.000)
dialokasikan untuk induk perusahaan sebesar Rp 1.000 dan untuk anak perusahaan sebesar Rp 2.000.
dikenal sebagai teori nominal.

Alternatif untuk teori nilai nominal ini adalah teori keagenan, diamana afiliasi yang membeli obligasi
antar perusahaan bertindak sebagai agen bagi perusahaan penerbit, berdasarkan perintah dari
manajemen induk perusahaannya. Berdasarkan teori keagenan, keuntngan konstruktif sebesar Rp 3.000
dialokasikan ke anak perusahaan (perusahaan penerbit), dan pengaruh pada laporan konsolidasi sama
seperti jika anak perusahaan telah membeli obligasi miliknya sendiri seharga Rp 99.000. walaupun tidak

1 Allan R. Drebin. 1991. Advanced Accounting: Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta : Erlangga.

4
didukung oleh teori terpisah, keuntungan dan kerugian konstruktif dialokasikan ke induk perusahaan atas
dasar kemanfaatan. Sehingga akuntansinya tidak menjadi rumit.

Untung/rugi konstuktif meurpakan salah satu komponen pendapatan investasi. Jumlah untng/rugi
yang mempengaruhi pendapatan investasi entitas induk tergantung pada pihak penerbit atau penjual
obligasi. untung/rugi konstuktif merupakan bagian dari entitas yang menerbitkan obligasi karena
konsolidasi menganggap utangnya titebus dengan harga yang lebih rendah atau lebih tinggi.2

Dengan adanya untung/rugi konstryktif, pendapatan investasi menjadi sebagai berikut :

Laba entitas anak (+) xxx

Amortisasi Undervalue (+) xxx

Amortisasi overvalue (+) xxx

Amortisasi/penurunan nilai Intangibele Asset (-) xxx

Laba Antar perusahaan ditunda (-) xxx

Laba Atar perusahaan direalisasi (+) xxx

Untung/rugi konstruktif tahun berjalan (+/-) xxx

Amortisasi untung/rugi konstruktif (+/-) xxx

Pendapatan Investasi xxx

Xxx

B. TRANSAKSI PENJUALAN ATAU PEMEBELIAN OBLIGASI OLEH INDUK KEPADA ANAK DAN
SEBALIKNYA

Adapun bentuk saham - saham yang dijual oleh perusahaan ( anak ) dapat berupa saham dalam
portepel maupun saham-saham yang dikeluarkan dalam rangka terjadi emisi saham. Hal ini dilakukan
untuk memperoleh posisi control pada perusahaan lain melalui pemilikan saham-sahamnya.

Apabila hal ini terjadi maka saldo modal ( hak-hak pemegang saham ) perusahaan anak bertambah
dengan jumlah harga yang dibayar untuk saham-saham yang dijual tersebut. Oleh sebab itu apabila neraca
konsolidasi disusun oleh perusahaan induk, maka eliminasi terhadap hak-hak pemilikan pada perusahaan
anak bertitik tolak dari saldo modal setelah penjualan saham terakhir itu.

2
Beams, Floyd, dan Amir Abadi Yusuf. 1999. "Akuntansi Keuangan Lanjutan Di Indonesia". Buku I. Salemba Empat : Jakarta.

5
Obligasi Antar Perusahaan

Pada masalah obligasi antar perusahaan, metode pencatatannya hanya dibedakan berdasar pada3 :

1) Penjualan oleh Induk

2) Penjualan oleh Anak

Penjualan oleh Induk

Penarikan obligasi perusahaan induk terjadi apabila perusahaan afiliasi membeli obligasi yang beredar
milik konstruktif atas perusahaan induk. Perusahaan anak pembeli mencatat jumlah yang dibayar sebagai
investasi dalam obligasi. Hanya ayat jurnal ini yang dibuat baik oleh perusahaan afiliasi pembeli mauoun
perusahaan afiliasi penerbit pada saat pembelian antar perusahaan. Jadi, setiap keuntungan atau kerugian
yang berasalah dari penarikan konstruktif tidak dicatat pada akun terpisah pada perusahaan afiliasi.
Perbedaan antara akun kewajiban obligasi dan investasi obligasi pada pembukuan perusahaan induk dan
perusahaan anak mencerminkan keuntungan atu kerugian konstruktif.4

Induk mengeluarkan obligasi 1.000 lembar @Rp 100 , jangka waktu 10 tahun. Anak membeli 100 lembar
dengan harga Rp 9.400.

Tahun I

Neraca
Keterangan Induk Anak Eliminasi
Konsolidasi
Debet
Investasi Obligasi 9.400 9.400

Kredit
Utang Obligasi 100.000 10.000
Diskonto Obligasi (8.000) 800
LYD Induk 200

Ket : Utang obligasi dari 100.000, dijual sebesar Rp. 10.000 dengan harga Rp. 9.400. Amortisasi diskonto
obligasi Rp. 800 (Rp. 8.000/10 tahun). Perubahan LYD Induk Rp. 200 (Rp. 10.000 – Rp. 9.400 – Rp. 800)

3 Baker, Richard E. dkk. 2006. Akuntansi Keuangan Lanjutan Jilid I Ed. 9. Salemba Empat : Jakarta.
4 Tandelilin, Eduardus. 2001. "Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio". Edisi Kesatu. BPFE: Yogyakarta.

6
Penjualan oleh Anak

Anak mengeluarkan obligasi 1.000 lembar @ Rp. 100, jangka waktu 10 tahun. Induk membeli 100 lembar
dengan harga Rp. 11.000.

Tahun I

Neraca
Keterangan Induk Anak Eliminasi
Konsolidasi
Debet
Investasi Obligasi 11.000 11.000

Kredit
Utang Obligasi 100.000 10.000
Premi Obligasi 8.000 800
LYD Anak 200

Ket : Utang obligasi dari 100.000, dijual sebesar Rp. 10.000 dengan harga Rp. 11.000. Amortisasi premium
obligasi Rp. 800 (Rp. 8.000/10 tahun). Perubahan LYD Anak Rp. 200 (Rp. 11.000 – Rp. 10.000 – Rp. 800)

C. TRANSAKSI OBLIGASI ANTAR INDUK ANAK DENGAN ALTERNATIVE YANG BERBEDA

Keuntungan/ Kerugian penarikan obligasi (pembelian dari pihak eksternal) secara konstruktif diakui
sebagai keuntungan kerugian konstruktif.5

Pemilikan Induk < 100%.

Contoh Pembelian Obligasi Rugi. PT.Peron pada 1 januari memiliki 80% PT.Sandika pada nilai buku
Rp 40.000.000 dengan modal saham 40.000.000 dan laba ditahan 10.000.000,- tidak lama kemudian PT.
Sandika membeli obligasi PT. Peron dipasar Sebesar Rp 1.200.000,- untuk obligasi dengan nilai buku Rp
1.100.000,- 10% dari total obligasi sebesar 11.000.000,- dengan nilai buku Rp 10.000.000 dan agio Rp
1.000.000,-

Pencatatan yang dilakukan oleh PT.Sandika adalah:

Investasi pada obligasi PT.Peron Rp 1.200.000

Kas Rp 1.200.000

5 Yunus, Hadori dan Hananto. 1981. "Akuntansi Keuangan Lanjutan". Edisi I. BPFE : Yogyakarta.

7
Pembelian obligasi induk oleh anak senilai Rp 1.200.000,- sedangkan nilai buku obligasi induk adalah
Rp 1.100.000, menyebabkan kerugian (kerugian konstruktif=kerugian konsolidasi) sebesar Rp 100.000
yang dihitung dari:

Harga beli Rp 1.200.000

Nilai buku (termasuk Agio 100.000) Rp 1.100.000

Rugi Konstruktif Rp 100.000

Untuk mengakui Rugi konstruktif ini PT.Peron (Induk) menyesuaikannya dengan membuat jurnal:

Pendapatan dari PT.Sandika Rp 100.000

Investasi Pd PT Sandika Rp 100.000

Jurnal Penyesuaian untuk laba anak sebesar 3.000.000:

Investasi pada anak Rp 2.400.000

Pendapatan dari anak Rp 2.400.000

Jurnal penyesuaian untuk deviden sebesar 2.000.000

Kas Rp 1.600.000

Investasi pada anak Rp 1.600.000

Jika pada tanggal 31 Des disusun kertas kerja konsolidasi, maka jurnal kertas kerja konsolidasi adalah:

Hutang Obligasi Rp 1.000.000

Agio Obligasi Rp 100.000

Rugi Konstruktif Rp 100.000

Investasi Obligasi Rp 1.200.000

Contoh Pembelian Obligasi Untung. PT.Peron pada 1 Januari memiliki 80% PT.Sandika pada nilai buku
Rp 40.000.000 dengan modal saham 40.000.000 dan laba ditahan 10.000.000,- tidak lama kemudian PT.
Sandika membeli obligasi PT. Peron dipasar Sebesar Rp 1.000.000,- untuk obligasi dengan nilai buku Rp

8
1.100.000,- 10% dari total obligasi sebesar 11.000.000,- dengan nilai buku Rp 10.000.000 dan agio Rp
1.000.000,-

Pencatatan yang dilakukan oleh PT.Sandika adalah:

Investasi pada obligasi PT.Peron Rp 1.000.000

Kas Rp 1.000.000

Pembelian obligasi induk oleh anak senilai Rp 1.000.000,- sedangkan nilai buku obligasi induk adalah
Rp 1.100.000, menyebabkan keuntungan (keuntungan konstruktif=keuntungan konsolidasi) sebesar
100.000 yang dihitung dari:

Harga beli 1.000.000

Nilai buku 1.100.000

Laba Konstruktif 100.000

Untuk mengakui untung konstruktif ini PT.Peron (Induk) menyesuaikannya dengan membuat jurnal:

Investasi Pd PT Sandika Rp 100.000

Pendapatan dari PT.Sandika Rp 100.000

Jika pada tgl 1 jan disusun kertas kerja konsolidasi, maka jurnal kertas kerja konsolidasi adalah:

Hutang Obligasi Rp 1.000.000

Agio Obligasi Rp 100.000

Investasi Pada Obli PT.Peron Rp 1.000.000

Laba Konstruktif Rp 100.000

D. SOAL PILIHAN GANDA

1. Perusahaan anak yang tidak dikonsolidasi harus dipertanggug jawabkan oleh perusahaan induk
sebagai mana perusahaan anak lainnya sesuai dengan
a. PSAK No.13

9
b. PSAK No. 4

c. PSAK No. 10

d. PSAK No. 7

e. PSAK No. 2

A = dalam PSAK No. 13 Perusahaan anak dibatasi oleh suatu retriksi jangka panjang sehingga
mempengaruhi secara signifikan kemampuannya dalam menstransfer dana kepada perusahaan induk.
Perusahaan anak yang tidak dikonsolidasi tersebut harus dipertanggug jawabkan oleh perusahaan
induk sebagai mana perusahaan anak lainnya.

2. Dalam laporan keuangan perusahaan induk tidak dikonsolidasikan, rekening yang manakah,
selain kas, yang dipengaruhi oleh adanya pengumuman laba dan dividen dari perusahaan anak?
a. Pendapatan dividen, laba atas investasi perusahaan anak, dan laba yang ditahan
b. Pendapatan dividen dan labayang ditahan
c. Investasi pada perusahaan anak,laba atas investasi perusahaan anak, pendapatan anak,
laba ditahan
d. Investasi pada perusahaan anak, laba atas investasi perusahaan anak, laba ditahan
e. Semua salah

C = karena Laporan keuangan konsolidasi terdiri dari: neraca konsolidasi, laporan laba rugi konsolidasi,
laporan laba ditahan konsolidasi dan arus kas konsolidasi.

3. Formula tingkat pendapatan yang disyaratkan oleh seorang investor dapat diperoleh dengan
menambah tingkat...
a. keuntungan + premi risiko
b. keuntungan + tingkat bung resiko
c. bunga bebas risiko + tingkat inflasi + premi resiko
d. keuntungan riil +tingkat inflasi + premi resiko
e. keuntungan + tingkat inflasi

C = karena formula tingkat pendapatan yang disyaratkan oleh seorang investor dapat diperoleh dengan
menambah tingkat bunga bebas resiko+tingkat inflasi+premi resiko

4. Dalam metode cost, rugi dan laba anak perusahaan diakui pada saat :
a. Pada saat laba rugi tersebut dilaporkan
b. Pada saat pembelian anak perusahaan
c. Langsung diakui dengan mengadakan penyesuaian terhadap rekening investasi
pada saham anak perusahaan
d. Pada saat akan disusun neraca konsolidasi
e. Pada saat penjualan anak perusahaan

10
D = Laba atau Rugi dari Anak Perusahaan baru diakui oleh Induk Perusahaan sebesar % (Presentase)
kepemilikannya pada saat akan disusun Neraca Konsolidasi melalui perkiraan “Laba yang ditahan
(Retained Earning) untuk Induk Perusahaan”.

5. Transaksi obligasi antar perusahaan terjadi apabila


a. Perusahaan induk-anak menjual obligasi
b. Obligasi yang diterbitkan induk dibeli oleh anak
c. Obligasi yang diterbitkan anak dibeli oleh induk
d. Obligasi yang diterbitkan oleh satu anak dibeli oleh perusahaan anak lainnya dalam hubungan
induk-anak
e. Jawaban b,c,d benar

E = Transaksi obligasi antar perusahaan terjadi apabila salah satu perusahaan dalam hubungan induk-
anak membeli obligasi yang diterbitkan perusahaan lain yang masih dalam hubungan induk-anak.

E. CONTOH KASUS
1. Obligasi antar perusahaan PT Iko dan PT Aki adalah penjualan downstream. Dalam tahun 2007 PT
Aki (anak perusahaan yang sahamnya yang dikuasai 80% oleh PT Iko ) melaporkan laba sebesar
Rp 250.000.000 dan tidak ada selisih investasi dengan nilai buku kekayaan anak yang diperoleh.
Hitung pendapatan investasi !

Jawab :

Laba anak (80% x Rp 250.000.000) Rp 200.000.000

Keuntungan kontruktif Rp 150.000.000

Amortisasi keuntungan kontruktif (1/2 x Rp 30.000.000) (Rp 15.000.000)

Pendapatan investasi Rp 335.000.000

2. Dari soal no 1 apabila yang terjadi adalah penjualan upstream dimana PT Iko merupakan pembeli
atau investor obligasi yang diterbitkan PT Aki. Maka hitung pendapatan investasi PT Iko !

Jawab :

11
Laba anak ( 80% x Rp 250.000.000) Rp 200.000.000

Keuntungan kontruktif (Rp 150.000.000 x 80%) Rp 120.000.000

Amortisasi keuntungan kontruktif (80% x Rp 30.000.000 x 6/12) (Rp 12.000.000)

Pendapatan investasi Rp 303.000.000

3. Pada tanggal 1 Juli 2002 PT Indo menerbitkan dan menjual obligasi 10 tahun nilai nominal Rp 10
miliar dengan kurs penjualan 110 di pasar primer. Penjualan obligasi pada kurs 110 menunjukkan
adanya premi sebesar 10% dari harga nominal atau Rp 11 miliar. Tuliskan pencatatan penjualan !

Jawab :

Kas Rp 11.000.000.000

Hutang obligasi Rp 10.000.000.000

Premi obligasi Rp 1.000.000.000

4. Dalam kasus no 3 premi obligasi diamortisasi selama 10 tahun. Dengan amortisasi pertahun
adalah Rp 1.000.0000.000/10 tahun atau Rp 100.000.000 per tahun. PT Indo menerbitkan obligasi
pada pertengahan tahun sehingga premi obligasi untuk tahun 2002 diamortisasi setengah tahun
atau Rp 50.000.000. Tuliskan jurnal amortisasi pada akhir tahun 2002!

Jawab :

Premi obligasi Rp 50.000.000

Beban bunga Rp 50.000.000

Untuk kepentingan laporan keuangan periode yang berakhir 31/12/2002 PT Indo mencatat beban
bunga yang harus dibayar 1 semester yaitu:

Beban bunga (5% x 10 miliar) Rp 500.000.000

Hutang bunga Rp 500.000.000

12
5. PT Ando membeli obligasi PT Indro per 1 Oktober 2017 . Hak PT Ando atas pendapatan bunga
tahun 2017 hanya 3 bulan terhitung sejak tanggal 1 Oktober. Pendapatan bunga yang tercantum
dalam laporan keuangan PT Ando tahun 2017 adalah Rp 9.125.000 . Tuliskan Jurnal PT Ando
dengan investasi dalam obligasi

Jawab :

1/10/17 perolehan obligasi

Investasi dalam obligasi Rp 492.000.000

Kas Rp 492.000.000

31/12/2017 pencatatan piutang bunga 3 bulan

Piutang bunga (3/12 x 125% x Rp 400.000.000) Rp 12.000.000

Pendapatan bunga Rp 12.000.000

31/12/2017 amortisasi nilai investasi selama 3 bulan

Pendapatan bunga (3/12 x Rp 11.500.000) Rp 2.875.000

Investasi dalam obligasi Rp 2.875.000

Penyesuaia nilai investasi dalam obligasi 3/12 x Rp 11.500.000 untuk periode 2017 menyebabkan nilai
investasi dalam obligasi yang dimiliki PT Ando turun, sehingga nilai investasi dalam obligasi per 31
Desember 2017 yaitu

Investasi 1 oktober 2017 Rp 492.000.000

Penyesuaian nilai investasi (3/12 x Rp 11.500.000) (2.875.000)

Investasi dalam obligasi 31 Desember 2017 Rp 489.125.000

13
DAFTAR PUSTAKA

Allan R. Drebin. 1991. Advanced Accounting: Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta : Erlangga.

Baker, Richard E. dkk. 2006. Akuntansi Keuangan Lanjutan Jilid I Ed. 9. Salemba Empat : Jakarta.

Beams, Floyd, dan Amir Abadi Yusuf. 1999. "Akuntansi Keuangan Lanjutan Di Indonesia". Buku I. Salemba
Empat : Jakarta.

Tandelilin, Eduardus. 2001. "Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio". Edisi Kesatu. BPFE:
Yogyakarta.

Yunus, Hadori dan Hananto. 1981. "Akuntansi Keuangan Lanjutan". Edisi I. BPFE : Yogyakarta.

14
POWER POINT

15
16

Anda mungkin juga menyukai