Anda di halaman 1dari 3

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.02263/PP/M.

II/12/2004
Pemohon Banding

: BUT Kwarta Ocean SA

Jenis Usaha

: Perusahaan Pelayaran

Jenis Pajak

: Pajak Penghasilan Pasal 23

Tahun Pajak

: 2000

Pokok Sengketa
komisi jasa

: Koreksi objek PPh Pasal 23 atas pembayaran


pengurusan (handling) penjualan kapal

Menurut Terbanding
: Pemohon adalah perusahaan yang bergerak
dalam bidang pelayaran
dan mendapat penghasilan dari kontak dengan
Pertamina berdasarkan kontrak Bare Boat Hire
Purchase (BBHP) untuk pembangunan dan pembelian
satu unit tanker 17.500 DWLT Black & White Product Oil
Carrier.
Kontrak Bare Boat Hire Purchase adalah kontrak sewa
beli kapal kosong antara Pertamina selaku pembeli dan
Pemohon selaku penjual. Oleh karena pembelinya
perusahaan dari Indonesia, maka Kwarta Ocean SA
yang berkedudukan di Panama menunjuk agennya
sebagai BUT dari Kwarta Ocean SA yaitu PT Kwarta
Daya Pratama.
Kegiatan yang menyangkut penjualan kapal kepada
Pertamina dilakukan oleh Pemohon dalam hal ini yang
ditunjuk adalah PT Kwarta Daya Pratama dan sebagai
agen, mendapat jasa keagenan sebesar 2% tiap bulan
dari pembayaran yang dilakukan Pertamina sejumlah
US$ 393,750.00.
Jasa keagenan yang diterima oleh PT Kwarta Daya
Pratama adalah berkaitan dengan kegiatan penjualan
kapal oleh Pemohon yang diwakilkan oleh agennya PT
Kwarta Daya Pratama.
Komisi yang dibayarkan oleh Kwarta Ocean SA Pratama
adalah jasa yang berkaitan dengan penjualan kapal

yang dilakukan Pemohon di


dibayarkan langsung Pemohon.

Indonesia

meskipun

Dalam hal ini yang wajib membayarkan komisi tersebut


adalah Pemohon sebagai penyelenggara penjualan
kapal kepada Pertamina, jadi seharusnya memotong
Pajak Penghasilan Pasal 23 atas komisi tersebut yang
merupakan biaya bagi Pemohon di Indonesia.
Menurut Pemohon
: PT Kwarta Daya Pratama memberikan jasa
pengurusan (handling)
atas transaksi sewa beli kapal kepada kantor pusat
Kwarta Ocean SA di Panama. Pemohon baru terdaftar di
KPP pada bulan Juli 1998, hal ini perlu mengingat
Pemohon merupakan pelayaran asing yang tidak
memiliki kantor di Indonesia, tidak memiliki karyawan
di Indonesia, tidak memiliki rekening pada bank-bank di
Indonesia, dan tidak ada penerimaan penghasilan dan
pengeluaran di Indonesia.
Jadi tidak benar bilamana dikatakan bahwa PT Kwarta
Daya Pratama memberikan jasa keagenan penjualan
kapal kepada Pemohon. Sesuai perjanjian, jumlah yang
dibayarkan Pemohon adalah handling commission
bukan sales commission. Pembayaran kepada PT
Kwarta Daya Pratama tidak dicatat/dibukukan di
Indonesia karena pembayaran tersebut dilakukan di
kantor pusat Pemohon di luar negeri.
Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jendral Pajak Nomor
: SE-12/PJ.4/1996 mengenai pelaksanaan pemotongan
Pajak Penghasilan Pasal 23 disebutkan bahwa :
Prinsip pemotongan, penyetoran dan pelaporan Pajak
Penghasilan Pasal 23 dilakukan secara desentralisasi
yaitu di tempat terjadinya pembayaran atau
terutangnya penghasilan yang merupakan objek
pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23.
Sesuai dengan surat edaran tersebut, pengenaan Pajak
Penghasilan Pasal 23 terhadap pembayaran komisi
kepada PT Kwarta Daya Pratama tidak sesuai, karena
yang membayar komisi adalah kantor pusat Kwarta
Ocean SA di Panama dan domisilinya di luar daerah
pabean Indonesia maka tidak ada kewajiban bagi

kantor pusat Kwarta Ocean SA untuk melakukan


pemotongan,
penyetoran
dan
pelaporan
Pajak
Penghasilan Pasal 23.
Penghasilan komisi yang diterima PT Kwarta Daya
Pratama telah dilaporkan sebagai penghasilan kena
pajak dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Tahun 2000,
sehingga pajak penghasilan atas komisi dari Kwarta
Ocean SA telah dibayarkan secara penuh (tanpa kredit
pajak Pajak Penghasilan Pasal 23) oleh PT Kwarta Daya
Pratama.
Pendapat Majelis : Berdasarkan penelitian atas berkas banding dan datadata yang
diserahkan dalam sidang serta keterangan dari kedua
belah pihak diketahui bahwa perjanjian Bare Boat Hire
Purchase dan Aggreement on Handling Commission
dilakukan oleh Kwarta Ocean SA Panama dengan PT
Kwarta Daya Pratama, di mana Kwarta Ocean SA
adalah suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan
hukum Republik Panama yang berkedudukan di
Panama.
Pembayaran komisi akibat dari perjanjian tersebut
dibayarkan oleh Kwarta Ocean SA Panama langsung
kepada PT Kwarta Daya Pratama sebagai agennya
sesuai dengan bukti pembayaran berupa debit note,
application for remmitance untuk pembayaran komisi.
Berdasarkan keterangan tersebut di atas, maka atas
pembayaran komisi kepada PT Kwarta Daya Pratama
tidak terutang Pajak Penghasilan Pasal 23 karena
pembayaran tersebut dilakukan langsung oleh Kwarta
Ocean SA Panama domisili di luar daerah pabean
Indonesia maka tidak ada kewajiban untuk melakukan
pemotongan,
penyetoran
dan
pelaporan
Pajak
Penghasilan Pasal 23, dengan demikian Majelis
memutuskan atas koreksi dasar pengenaan pajak Pajak
Penghasilan Pasal 23 atas jasa pengurusan (handling)
tidak dapat dipertahankan.

Anda mungkin juga menyukai