PERATURAN PAJAK
2. Pajak Penghasilan
2.1. Berdasarkan Pasal 23 ayat (1) huruf c butir 2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 10
Tahun 1994 diatur bahwa atas imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen,
jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong PPh
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dipotong Pajak Penghasilan sebesar 15% dari
perkiraan penghasilan netto.
2.2. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-128/PJ./1997 tanggal 22 Juli
1997 diatur bahwa salah satu jenis jasa lain yang atas imbalannya dipotong Pajak Penghasilan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983
Tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor
10 Tahun 1994 adalah jasa perantara, dimana besarnya perkiraan penghasilan neto atas
imbalan jasa perantara adalah 60% dari jumlah bruto tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
converted by Web2PDFConvert.com
barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
2.3. Berdasarkan hal tersebut di atas, dengan ini ditegaskan bahwa ekspor fee yang dibayarkan
oleh eksportir pemilik barang kepada perusahaan Saudara merupakan jasa perdagangan yan
termasuk dalam pengertian jasa perantara, sehingga harus dipotong Pajak Penghasilan Pasal
23 sebesar 9% (15% x 60%) dari jumlah bruto tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
3.2 Berdasarkan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1994 tentang pelaksanaan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang PPN Barang dan Jasa dan PPnBM sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1994 menetapkan jenis-jenis jasa yang
tidak dikenakan PPN. Jasa eksportir tidak termasuk Jasa yang dikecualikan dari pengenaan
PPN.
3.3 Berdasarkan ketentuan butir 3.1 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor :
SE-25/PJ.32/1989 tanggal 6 Desember 1989 dinyatakan bahwa penyerahan BKP dari eksportir
pemilik barang kepada eksportir pemilik kuota bukan merupakan penyerahan BKP
sepanjang :
- dalam dokumen PEB yang telah dicap fiat muat disebutkan nama eksportir pemilik
nama/kuota QQ eksportir pemilik barang.
- eksportir pemilik nama/kuota menerbitkan surat permintaan pada Bank Devisa yang
menangani ekspor tersebut untuk langsung memindahbukukan hasil ekspor dimaksud
kedalam rekening eksportir pemilik barang.
- jasa yang diserahkan oleh eksportir pemilik nama/kuota hanya berupa penggunaan
kuota ekspor, sedang seluruh kegiatan sehubungan dengan ekspor tersebut dilakukan
oleh eksportir pemilik barang.
- atas jasa penggunaan kuota ekspor tersebut eksportir pemilik nama/kuota hanya
menerima imbalan sebagaimana biasa disebut "ekspor fee".
DIREKTUR
ttd
converted by Web2PDFConvert.com