Anda di halaman 1dari 40

TUGAS MATA KULIAH

SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK


PENGENALAN DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI VOIP
PADA SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK
Dosen: Bp. Iwan Hernawan, Ir

Disusun oleh:
Brando Rafael
Dharmanu Angki Y
Dwi esti Budi Setiati
Hafiz Maulana
Haris Sanjaya
Ida Mariana Siagian
Irfan Irawan

S1 FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
ISTN CIKINI
SEMESTER GANJIL
2011/2012

PENGENALAN DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI VOIP


PADA SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK
Abstraksi
Dalam modern, komunikasi sebagai salah satu kebutuhan yang sangat penting.
Komunikasi melalui telepon, umumnya dikenal oleh masyarakat di Indonesia
bergerak di Sircuit Switching menggunakan PCM (Pulse Code Modulation)
metode, misalnya PSTN (Public Beralih Telephone Network). Dengan metode ini
PCM, laju telepon begitu mahal, apalagi jika di Komunikasi Internasional, terasa
begitu mahal. Selama perkembangan internet sampai saat ini, banyak artikel
yang menjelaskan bahwa di masa depan, lalu lintas telepon akan berjalan pada
protokol internet yang akan menurunkan tingkat komunikasi, antara 70-75
persen. Komunikasi melalui telepon yang berjalan pada protokol internet dikenal
sebagai VoIP (Voice over Internet Protocol). Data, gambar, suara atau video
yang dikirim dengan metode Packet Switching. Data dipotong menjadi paket kecil
(frame) agar mudah dalam pengiriman. Protokol yang digunakan di VoIP,
seperti: H.323, SIP, MGCP, dan Megaco/H.248. Dalam Makalah ini, di jelaskan
bagaimana teknologi VoIP bisa digunakan dalam dunia telekomunikasi.

Kata kunci: VoIP, paket, frame, data, gambar, video, protokol, H.323, SIP,
MGCP, dan Megaco/H.248, VoIP Rakyat, Skype.

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................... 5

1.1

Latar Belakang Masalah ....................................................................... 5

1.2

Tujuan Penulisan .................................................................................. 6

1.3

Rumusan Masalah ................................................................................ 6

1.4

Pembatasan Masalah............................................................................. 7

1.5

Metodologi Penelitian ........................................................................... 7

BAB 2 KONSEP DASAR VOIP .......................................................................... 8


2.1

Sekilas Tentang VoIP ........................................................................... 8

2.2

Arsitektur Jaringan VoIP .................................................................... 10

2.3

Mengenal Delay Jitter, Echo dan Loss Packet dan Bandwidth ............. 11

2.4

Standar Kompresi Data Suara ............................................................. 15

2.4.1

Standar G.711 ............................................................................. 15

2.4.2

Standar G.723.1 .......................................................................... 17

2.5

Protokol-Protokol Penunjang Jaringan VOIP ...................................... 19

2.5.1

Protokol TCP/IP.......................................................................... 19

2.5.2

User Datagram Protocol (UDP) ................................................... 20

2.6

Protokol-Protokol Penunjang Jaringan VOIP ...................................... 21

2.6.1

H.323.......................................................................................... 21

2.6.2

Arsitektur H.323 ......................................................................... 23

2.6.3

Protocol pada H.323.................................................................... 25

BAB 3 IMPLEMENTASI VOIP ........................................................ 29

3.1

Masa Depan VoIP............................................................................... 29

3.2

Komponen VoIP ................................................................................. 29

3.3

Protocol VoIP ..................................................................................... 30

3.4

Keunggulan VoIP ............................................................................... 31

3.5

Kekurangan VoIP ............................................................................... 31

3.6

Contoh Implementasi VoIP ................................................................. 32

3.6.1

Enterprise atau Keperluan Bisnis ................................................. 32

3.6.2

VoIP Rakyat ............................................................................... 34

3.6.3

Social Network Skype .............................................................. 37

BAB 4 KESIMPULAN SARAN ........................................................ 39

4.1

Kesimpulan ........................................................................................ 39

4.2

Saran .................................................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 40

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah


Dalam modern, komunikasi sebagai salah satu kebutuhan yang

sangat penting. Komunikasi melalui telepon, umumnya dikenal oleh


masyarakat di Indonesia bergerak di Sircuit Switching menggunakan PCM
(Pulse Code Modulation) metode, misalnya PSTN (Public Beralih
Telephone Network). Dengan metode ini PCM, laju telepon begitu mahal,
apalagi jika di Komunikasi Internasional, terasa begitu mahal. Selama
perkembangan internet sampai saat ini, banyak artikel yang menjelaskan
bahwa di masa depan, lalu lintas telepon akan berjalan pada protokol
internet yang akan menurunkan tingkat komunikasi, antara 70-75 persen.
Komunikasi melalui telepon yang berjalan pada protokol internet
dikenal sebagai VoIP (Voice over Internet Protocol). Data, gambar, suara
atau video yang dikirim dengan metode Packet Switching. Data dipotong
menjadi paket kecil (frame) agar mudah dalam pengiriman. Protokol yang
digunakan di VoIP, seperti: H.323, SIP, MGCP, dan Megaco/H.248.

Dalam Makalah ini, di jelaskan bagaimana teknologi VoIP bisa digunakan


dalam dunia telekomunikasi.
1.2

Tujuan Penulisan

1. Mengetahui teknologi VoIP secara umum, cara kerja VoIP yang di


implementasikan pada pengguna layanan.
2. Mengetauhui Keuntungan dan Kelebihan VoIP dalam sudut
pandang pengguna layanan.
3. Mengetahui implementasi sederhana dari teknologi VoIP.

1.3

Rumusan Masalah
Ada

beberapa

pokok

permasalahan

yang

diangkat

dalam

pembahasan makalah ini, diantaranya:


1. Bagaimana mengetahui teknologi VoIP secara umum, cara kerja
VoIP yang di implementasikan pada pengguna layanan.
2. Bagaimana mengetauhui Keuntungan dan Kelebihan VoIP dalam
sudut pandang pengguna layanan.
3. Bagaimana mengetahui implementasi sederhana dari teknologi
VoIP terutama pada platform sistem komunikasi bergerak.

1.4

Pembatasan Masalah
Ada

beberapa

pembatasan

masalah

yang

diangkat

dalam

pembahasan makalah ini, diantaranya:


1. Hanya membahas penerapan teknologi VoIP dengan standarisasi /
protocol H.323
2. Tidak membahas perhitungan detail dari konsumsi bandwidth,
delay, jitter lebih mendalam (QoS VoIP)
3. Hanya membahas implementasi VoIP di lingkup ruang perusahaan,
VoIP Rakyat dan Skype.

1.5

Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam menyelesaikan laporan makalah ini

antara lain:
A. Tahap Studi Literatur
Dilakukan studi literatur dengan mempelajari mengenai konsep dan
teori pendukung yang berkaitan dengan makalah ini. Proses pembelajaran
materi penelitian melalui pustaka-pustaka yang berkaitan dengan penelitian
baik berupa buku maupun jurnal ilmiah diantaranya White Paper VoIP,
wikipedia

VoIP,

Cisco

Guide

Book

Documentation

VoIP,

dll.

BAB 2
KONSEP DASAR VOIP

2.1

Sekilas Tentang VoIP


Komunikasi menjadi kebutuhan di masyarakat modern, namun

cenderung mahal. Google pernah mempopulerkan bahwa kalau bertelepon


bisa gratis mengapa mesti membayar? Melalui google freetalk, google
mencoba menawarkan telepon gratis yang terintegrasi dengan email,Skype
adalah yang pertama kali menerapkan telepon melaui internet (VoIP),
kemudian

di

ikuti

yahoomesenger,

dan

di

Indonesia

ada

www.voiprakyat.or.id, sebagai pioneer telepon gratis. Semuanya itu


mengimplementasikan teknologi VoIP.
Dewasa
telekomunikasi

ini
yang

dengan

tingkat

semakin

persaingan

ketat

bisnis

dibidang

masing-masing

provider

telekomunikasi berusaha menurunkan biaya komunikasi baik lakal,


interlokal maupun internasional. Untuk menurunkan biaya komunikasi
tersebut

beberapa provider tersebut mengadopsi teknologi VoIP

diantaranya : XL dengan produk JIMAT nya, Telkom dengan layanan


VoIP 017.

Menutut Philippe Ghosens, Direktur Unit Bisnis Broadband


Wireless, Alcatel Asia Pasifik, mengatakan bahwa pada intinya VoIP atau
bisa juga disebut sebagai voice mobile adalah aplikasi data yang nantinya
akan menggantikan teknologi suara pada teknologi 2G dan 3G.
Namun untuk kondisi di indonesia dengan infrastruktur dan
kebijakan pemerintah di bidang komunikasi sekarang ini belum
memungkinkan komunikasi yang murah apalagi gratis ke lintas operator
dengan mengandalkan teknologi VoIP. Untuk bisa berkomunikasi gratis
melalui VoIP sampai saat ini hanya bisa antar komunitas VoIP, di
indonesia

provider

yang

menyediakan

VoIP

gratis

adalah

www.voiprakyat.or.id, untuk bisa berkomunikasi murah bahkan gratis


melalui provider ini perlu kebijakan baru dari pemerintah sehingga akses
melalui VoIP keberbagai operator telekomunikasi murah bahkan gratis
secara legal terwujud.
Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu
melewatkan data, trafik suara, video dalam bentuk paket melalui jaringan
internet protokol (IP). Jaringan IP merupakan jaringan komunikasi data
yang berbasis packet-switch. Terdapat beberapa pengertian VoiP
diantaranya:

1. VoIP adalah teknologi yang memanfaatkan Internet Protocol untuk


menyediakan komunikasi voice secara elektronis dan real-time.
(Raharja, Anton., 2006).
2. VoIP adalah metode untuk mengambil sinyal analog audio, seperti
jenis yang Anda dengar ketika Anda berbicara di telepon, dan
mengubahnya menjadi data digital yang dapat ditransmisikan
melalui Internet (www.HowStuffWorks.com)
3. VoIP adalah routing percakapan suara melalui Internet atau melalui
jaringan berbasis IP lain (www.en.wikipedia.com).
4. VoIP adalah singkatan dari Voice Over IP, atau lebih layanan
telepon istilah umum melalui Internet (www.voip-info.org).

2.2

Arsitektur Jaringan VoIP


Stardarisasi protokol komunikasi pada teknologi VoIP seperti

H.323 telah memungkinkan komunikasi terintegrasi dengan jaringan


komunikasi lainnya seperti PSTN.
Jaringan komunikasi yang telah luas digelar dan paling awal di
Indonesia adalah jaringan PSTN yang dikelola oleh PT. Telkom. Untuk
perancangan jaringan tersebut perlu ditentukan posisi Network Operation

10

Center (NOC), Point Of Presence (POP), Router, Gateway maupun link


antar kota-kota yang strategis dan efesien.
Dalam perancangan jaringan VoIP yang ditekankan adalah delay
dan bandwidth. Delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan
data dari sumber (pengirim) ke tujuan (penerima), sedangkan bandwidth
adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan
transmisi data antar komputer pada jaringan IP atau internet.

Gambar Arsitektur VoIP

2.3

Mengenal Delay Jitter, Echo dan Loss Packet dan Bandwidth


Dalam perancangan jaringan VoIP, delay merupakan permasalahan

yang harus diperhatikan karena kualitas suara bagus tidaknya tergantung


dari delay. Besarnya delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU

11

untuk apikasi voice adalah 150 ms, sedangkan delay maksimum dengan
kualitas suara yang masih dapat diterima user adalah 250 ms. Delay endto-end adalah jumlah delay koversi suara analog-digital, delay waktu
paketisasi atau bisa juga disebut delay panjang paket dan delay jaringan.
Beberapa delay yang dapat mengganggu kualitas suara dalam
perancangan jaringan VoIP dapat yaitu:
a. Propagation delay (delay yang terjadi akibat transmisi melalui
jarak antar pengirim dan penerima)
b. Serialization delay (delay pada saat proses peletakan bit ke dalam
circuit).
c. Processing delay (delay yang terjadi saat proses coding,
compression, decompression dan decoding).
d. Packetization delay (delay yang terjadi saat proses paketisasi
digital voice sample).
e. Queuing delay (delay akibat waktu tunggu paket sampai dilayani).
f. Jitter buffer (delay akibat adanya buffer untuk mengatasi jitter).

Selain itu parameter parameter lain yang mempengaruhi adalah


Quality of Service (QoS), agar didapatkan hasil suara sama dengan
menggunakan telepon tradisional (PSTN). Beberapa parameter yang
mempengaruhi QoS antara lain:
12

a. Pemenuhan kebutuhan bandwidth


b. Keterlambatan data (latency)
c. Packet loss dan desequencing
d. Jenis kompresi data
e. Interopabilitas peralatan (vendor yang berbeda)
f. Jenis standar multimedia yang digunakan (H.323/SIP/MGCP).

Untuk berkomunikasi dengan menggunakan tehnologi VoIP yang


harus real time adalah jitter, echo dan loss packet.
Jitter merupakan variasi delay yang terjadi akibat adanya selisih
waktu atau interval antar kedatangan paket di penerima. Untuk mengatasi
jitter maka paket data yang datang dikumpulkan dulu dalam jitter buffer
selama waktu yang telah ditentukan sampai paket dapat diterima pada sisi
penerima dengan urutan yang benar.
Echo disebabkan perbedaan impedansi dari jaringan yang
menggunakan four-wire dengan two-wire. Efek echo adalah suatu efek
yang dialami mendengar suara sendiri ketika sedang melakukan
percakapan. Mendengar suara sendiri pada waktu lebih dari 25 ms dapat
menyebabkan terhentinya pembicaraan.
Packet Loss (kehilangan paket) ketika terjadi peak load dan
congestion (kemacetan transmisi paket akibat padatnya traffic yang harus
13

dilayani) dalam batas waktu tertentu, maka frame (gabungan data payload
dan header yang di transmisikan) suara akan dibuang sebagaimana
perlakuan terhadap frame data lainnya pada jaringan berbasis IP. Salah
satu alternatif solusi permasalahan di atas adalah membangun link antar
node pada jaringan VoIP dengan spesifikasi dan dimensi dengan QoS yang
baik dan dapat mengantisipasi perubahan lonjakan trafik hingga pada suatu
batas tertentu
Bandwidth adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan
untuk melakukan transmisi data antar komputer pada jaringan IP atau
internet. Dalam perancangan VoIP, bandwidth merupakan suatu yang
harus diperhitungkan agar dapat memenuhi kebutuhan user yang dapat
digunakan menjadi parameter untuk menghitung jumlah peralatan yang di
butuhkan dalam suatu jaringan. Perhitungan ini juga sangat diperlukan
dalam efisiensi jaringan dan biaya serta sebagai acuan pemenuhan
kebutuhan untuk pengembangan di masa mendatang.
Packet loss (kehilangan paket data pada proses transmisi) dan
desequencing merupakan masalah yang berhubugnan dengan kebutuhan
bandwidth, namun lebih dipengaruhi oleh stabilitas rute yang dilewati data
pada jaringan, metode antrian yang efisien, pengaturan pada router, dan
penggunaan kontrol terhadap kongesti (kelebihan beban data) pada

14

jaringan. Packet loss terjadi ketika terdapat penumpukan data pada jalur
yang dilewati dan menyebabkan terjadinya overflow buffer pada router.
2.4

Standar Kompresi Data Suara


ITU-T
(International
Telecommunication

Union

Telecommunication Sector) membuat beberapa standar untuk voice coding


yang direkomendasikan untuk implementasi VoIP. Beberapa standar yang
sering dikenal antara lain:
2.4.1 Standar G.711
Sebelum mengetahui lebih jauh apa itu G.711 sebelumnya
diberikan sedikit gambaran singkat fungsi dari kompresi. Sebuah kanal
video yang baik tanpa di kompresi akan mengambil bandwidth sekitar
9Mbps. Sebuah kanal suara (audio) yang baik tanpa di kompresi akan
mengambil bandwidth sekitar 64Kbps. Dengan adanya teknik kompresi,
kita dapat menghemat sebuah kanal video menjadi sekitar 30Kbps dan
kanal suara menjadi 6Kbps (half-duplex), artinya sebuah saluran Internet
yang tidak terlalu cepat sebetulnya dapat digunakan untuk menyalurkan
video dan audio sekaligus. Tentunya untuk kebutuhkan konferensi dua
arah dibutuhkan double bandwidth, artinya minimal sekali kita harus
menggunakan kanal 64 Kbps ke Internet. Dengan begitu suara / audio akan

15

memakan bandwidth jauh lebih sedikit dibanding pengiriman gambar /


video.
G.711 adalah suatu standar Internasional untuk kompresi audio
dengan menggunakan teknik Pulse Code Modulation (PCM) dalam
pengiriman

suara.

Standar

ini

banyak digunakan oleh operator

Telekomunikasi termasuk PT. Telkom sebagai penyedia jaringan telepon


terbesar di Indonesia. PCM mengkonversikan sinyal analog ke bentuk
digital dengan melakukan sampling sinyal analog tersebut 8000 kali/detik
dan dikodekan dalam kode angka. Jarak antar sampel adalah 125 detik.
Sinyal analog pada suatu percakapan diasumsikan berfrekuensi 300 Hz
3400 Hz. Sinyal tersampel lalu dikonversikan ke bentuk diskrit. Sinyal
diskrit ini direpresentasikan dengan kode yang disesuaikan dengan
amplitudo dari sinyal sampel.
Format PCM menggunakan 8 bit untuk pengkodeannya. Laju
transmisi diperoleh dengan mengkalikan 8000 sampel /detik dengan 8
bit/sampel, menghasilkan 64.000 bit/detik . Bit rate 64 kbps ini merupakan
standar transmisi untuk satu kanal telepon digital. Percakapan berupa
sinyal analog yang melalui jaringan PSTN mengalami kompresi dan
pengkodean menjadi sinyal digital oleh PCM G.711 sebelum memasuki
VoIP gateway. Pada VoIP gateway, di bagian terminal, terdapat audio
codec melakukan proses framing (pembentukan frame datagram IP yang
16

dikompresi) dari sinyal suara terdigitasi (hasil PCM G.711) dan juga
melakukan rekonstruksi pada sisi receiver. Frame - yang merupakan paket
paket informasi ini lalu di transmisikan melalui jaringan IP dengan suatu
standar komunikasi jaringan packet based. Standar G.711 merupakan
teknik kompresi yang tidak effisien, karena akan memakan bandwidth 64
Kbps untuk kanal pembicaraan. Agar bandwidth yang digunakan tidak
besar dan tidak mengesampingkan kualitas suara, maka solusi yang
digunakan untuk pengkompresi diguanakan standar G.723.1.

2.4.2 Standar G.723.1


Pengkode sinyal suara G.723.1 adalah jenis pengkode suara yang
direkomendasikan untuk terminal multimedia dengan bit rate rendah.
G.723.1 memiliki dual rate speech coder yang dapat di-switch pada batas
5.3 kbit/s dan 6.3 kbit/s. Dengan memiliki dual rate speech coder ini maka
G.723.1 memiliki fleksibilitas dalam beradaptasi terhadap informasi yang
dikandung oleh sinyal suara.
G.723.1 dilengkapi dengan fasilitas untuk memperbagus sinyal
suara hasil sintesis. Pada bagian encoder G.723.1 dilengkapi dengan
formant perceptual weighting filter dan harmonic noise shaping filter
sementara di bagian decoder-nya G.723.1 memiliki pitch postfilter dan

17

formant postfilter sehingga sinyal suara hasil rekonstruksi menjadi sangat


mirip dengan aslinya. Sinyal eksitasi untuk bit rate rendah dikodekan
dengan Algebraic Code Excited Linier Prediction (ACELP) sedangkan
untuk rate tinggi dikodekan dengan menggunakan Multipulse Maximum
Likelihood Quantization (MP-MLQ). Rate yang lebih tinggi menghasilkan
kualitas yang lebih baik. Masukan bagi G.723.1 adalah sinyal suara digital
yang di-sampling dengan frekuensi sampling 8.000 Hz dan dikuantisasi
dengan PCM 16 bit. Delay algoritmik dari G.723.1 adalah 37.5 msec
(panjang frame ditambah lookahead), delay pemrosesannya sangat
ditentukan oleh prosesor yang mengerjakan perhitunganperhitungan pada
algoritma G.723.1. Dengan menggunakan DSP prosesor maka delay
pemrosesan dapat diperkecil.
Selain itu kompresi data suara yang direkomendasikan ITU adalah
G.726, merupakan teknik pengkodean suara ADPCM dengan hasil
pengkodean pada 40, 32, 24, dan 16 kbps. Biasanya juga digunakan pada
pengiriman paket data pada telepon publik maupun peralatan PBX yang
mendukung ADPCM. G.728, merupakan teknik pengkodean suara CELP
dengan hasil pengkodean 16 kbps. G.729 merupakan pengkodean suara
jenis CELP dengan hasil kompresi pada 8kbps.
Berikut ini adalah tabel perbandingan beberapa teknik kompresi
standar ITU-T :
18

Tabel perbandingan teknik-teknik standar ITU

2.5

Protokol-Protokol Penunjang Jaringan VOIP

2.5.1 Protokol TCP/IP


TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol) merupakan
sebuah protokol yang digunakan pada jaringan Internet. Protokol ini terdiri
dari dua bagian besar, yaitu TCP dan IP. Ilustrasi pemrosesan data untuk
dikirimkan dengan menggunakan protokol TCP/IP diberikan pada gambar
dibawah ini.

19

Gambar Mekanisme Protokol TCP/IP

2.5.2 User Datagram Protocol (UDP)


UDP yang merupakan salah satu protocol utama diatas IP
merupakan transport protocol yang lebih sederhana dibandingkan dengan
TCP. UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme
reliabilitas. Header UDP hanya berisi empat field yaitu source port,
destination port, length dan UDP checksum dimana fungsinya hampir
sama dengan TCP, namun fasilitas checksum pada UDP bersifat opsional.
UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang
dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada
pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih
mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa

20

memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari


jumlah paket yang dikirimkan.(VoIP fundamental, Davidson Peters, Cisco
System,163) Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan
cepat, maka dalam teknologi VoIP UDP merupakan salah satu protokol
penting yang digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP
dan IP. Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data
(karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknolgi
VoIP pengiriman data banyak dilakukan pada private network.

2.6

Protokol-Protokol Penunjang Jaringan VOIP

2.6.1 H.323
VoIP dapat berkomunikasi dengan sistem lain yang beroperasi pada
jaringan packet-switch. Untuk dapat berkomunikasi dibutuhkan suatu
standar sistem komunikasi yang kompatibel satu sama lain. Salah satu
standar komunikasi pada VoIP menurut rekomendasi ITU-T adalah H.323
(1995-1996). Standar H.323 terdiri dari komponen, protokol, dan prosedur
yang menyediakan komunikasi multimedia melalui jaringan packet-based.
Bentuk jaringan packet-based yang dapat dilalui antara lain jaringan
internet, Internet Packet Exchange (IPX)-based, Local Area Network
(LAN), dan Wide Area Network (WAN). H.323 dapat digunakan untuk
layanan layanan multimedia seperti komunikasi suara (IP telephony),
21

komunikasi video dengan suara (video telephony), dan gabungan suara,


video dan data.

Terminal Pada Jaringan Paket

Tujuan desain dan pengembangan H.323 adalah untuk


memungkinkan interoperabilitas dengan tipe terminal multimedia
lainnya. Terminal dengan standar H.323 dapat berkomunikasi dengan
terminal H.320 pada N-ISDN, terminal H.321 pada ATM, dan terminal
H.324 pada Public Switched Telephone Network (PSTN). Terminal
H.323 memungkinkan komunikasi real time dua arah berupa suara,
data dan video

22

2.6.2 Arsitektur H.323


Standar H.323 terdiri dari 4 komponen fisik yg digunakan saat
menghubungkan komunikasi multimedia point-to-point dan point-tomultipoint pada beberapa macam jaringan :
a. Terminal, Digunakan untuk komunikasi multimedia real time dua
arah . Terminal H.323 dapat berupa personal computer (PC) atau
alat lain yang berdiri sendiri yang dapat menjalankan aplikasi
multimedia.
b. Gateway digunakan untuk menghubungkan dua jaringan yang
berbeda yaitu antara jaringan H.323 dan jaringan non H.323,
sebagai contoh gateway dapat menghubungkan dan menyediakan
komunikasi antara terminal H.233 dengan jaringan telepon ,
misalnya : PSTN. Dalam menghubungkan dua bentuk jaringan
yang berbeda dilakukan dengan menterjemankan protokol-protokol
untuk call setup dan release serta mengirimkan informasi antara
jaringan yang terhubung dengan gateway. Namun demikian
gateway tidak dibutuhkan untuk komunikasi antara dua terminal
H.323.
c. Gatekeeper dapat dianggap sebagai otak pada jaringan H.323
karena merupakan titik yang penting pada jaringan H.323.

23

d. Multipoint Control Unit (MCU) digunakan untuk layanan


konferensi tiga terminal H.323 atau lebih. Semua terminal yang
ingin berpartisipasi dalam konferensi dapat membangun hubungan
dengan MCU yang mengatur bahan-bahan untuk konferensi,
negosiasi antara terminal-terminal untuk memastikan audio atau
video coder/decoder (CODEC). Menurut standar H.323 , sebuah
MCU terdiri dari sebuah Multipoint Controller (MC) dan beberapa
Multipoint Processor (MP). MC menangani negoisasi H.245
(menyangkut pensinyalan) antar terminal terminal untuk
menenetukan kemampuan pemrosesan audio dan video . MC juga
mengontrol dan menentukan serangkaian audio dan video yang
akan multicast. MC tidak menghadapi secara langsung rangkainan
media tersebut. Tugas ini diberikan pada MP yang melakukan mix,
switch, dan memproses audio, video, ataupun bit bit data.
Gatekeeper, gateway, dan MCU secara logik merupakan komponen
yang terpisah pada standar H.323 tetapi dapat diimplementasikan
sebagai satu alat secara fisik.

24

Arsitektur H. 323

2.6.3 Protocol pada H.323


Pada H.323 terdapat beberapa protocol dalam pengiriman data yang
mendukung agar data terkirim real-time. Dibawah ini dijelaskan beberapa
protocol pada layer network dan transport.

2.6.3.1 RTP (Real-Time Protocol)


Adalah protocol yang dibuat untuk megkompensasi jitter dan
desequencing yang terjadi pada jaringan IP. RTP dapat digunakan untuk
beberapa macam data stream yang realtime seperti data suara dan data
video. RTP berisi informasi tipe data yang di kirim, timestamps yang
digunakan untuk pengaturan waktu suara percakapan terdengar seperti
sebagaimana diucapkan, dan sequence numbers yang digunakan untuk
pengurutan paket data dan mendeteksi adanya paket yang hilang.

25

Tabel Kumpulan RTP Header

RTP didesain untuk digunakan pada tansport layer, namun


demikian RTP digunakan diatas UDP, bukan pada TCP karena TCP tidak
dapat beradaptasi pada pengerimiman data yang real-time dengan
keterlambatan yang relatif kecil seperti pada pengiriman data komunikasi
suara. Dengan menggunakan UDP yang dapat mengirimkan paket IP
secara multicast, RTP stream yang di bentuk oleh satu terminal dapat
dikirimkan

ke

beberapa

terminal

tujuan.

2.6.3.2 RTCP (Real-Time Control Protocol)


Merupakan suatu protocol yang biasanya digunakan bersama-sama
dengan RTP. RTCP digunakan untuk mengirimkan paket control setiap
terminal yang berpartisipasi pada percakapan yang digunakan sebagai

26

informasi untuk kualitas transmisi pada jaringan. Terdapat dua komponen


penting pada paket RTCP, yang pertama adalah sender report yang
berisikan informasi banyaknya data yang dikirimkan, pengecekan
timestamp pada header RTP dan memastikan bahwa datanya tepat dengan
timestamp-nya. Elemen yang kedua adalah receiver report yang dikirimkan
oleh penerima panggilan. Receiver report berisi informasi mengenai
jumlah paket yang hilang selama sesi percakapan, menampilkan timestamp
terakhir dan delay sejak pengiriman sender report yang terakhir.

2.6.3.3 RSVP (Resource Reservation Protocol)


RSVP bekerja pada layer transport. Digunakan untuk menyediakan
bandwidth agar data suara yang dikirimkan tidak mengalami delay ataupun
kerusakan saat mencapai alamat tujuan unicast maupun multicast. RSVP
merupakan signaling protocol tambahan pada VoIP yang mempengaruhi
QoS. RSVP bekerja dengan mengirimkan request pada setiap node dalam
jaringan yang digunakan untuk pengiriman data stream dan pada setiap
node RSVP membuat resource reservation untuk pengiriman data.
Resource reservation pada suatu node dilakukan dengan menjalankan dua
modul yaitu admission control dan policy control. Admission control
digunakan untuk menentukan apakah suatu node tersebut memiliki
resource yang cukup untuk memenuhi QoS yang dibutuhkan.
27

Policy control digunakan untuk menentukan apakah user yang


memiliki ijin administratif (administrative permission) untuk melakukan
reservasi. Bila terjadi kesalahan dalam aplikasi salah satu modul ini, akan
terjadi RSVP error dimana request tidak akan dipenuhi. Bila kedua modul
ini berjalan dengan baik, maka RSVP akan membentuk parameter packet
classifier dan packet scheduler. Packer Clasiffier menentukan kelas QoS
untuk setiap paket data yang digunakan untuk menentukan jalur yang
digunakan untuk pengiriman paket data berdasarkan kelasnya dan packet
scheduler berfungsi untuk menset antarmuka (interface) tiap node agar
pengiriman paket sesuai dengan QoS yang diinginkan.

28

BAB 3

IMPLEMENTASI VOIP

3.1

Masa Depan VoIP


Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat mendorong

kearah kovergensi dengan teknologi komunikasi lainnya. Standarisasi


protokol

komunikasi

pada

memungkinkan komunikasi

teknologi

VoIP

seperti

terintegrasi dengan

H.323

telah

jaringan teknilogi

komunikasi lainnya seperti PSTN, GSM (Global System for Mobile


Communication), W-CDMA (Wideband-Code Division Multiple Access),
HSDPA, CDMA (Code Division Multiple Access), CDMA2000-1xEVDO
(Code Division Multiple Access2000-1xEvolution Data Only).

3.2

Komponen VoIP
Dalam membangun Jaringan VoIP yang perlu diperhatikan antara

lain:
a. User Agent
User agent atau Gatekeeper bisa hardphone maupun softphone.
Softphone

misalnya

Idefisk,

SJphone,

X-Lite,

Netmeeting,

Gnomeeting, Ichat, Yahoo Mesenger, dan lain-lain. Adapun user

29

agent yang hardphone misalnya IP Phone, USB Phone, ATA, ITG,


dan lain-lain.
b. Proxy
Yang termasuk proxy antara lain Asterisk, OpenSER, SER, Yate,
Gnukg dan lain-lain.
c. Protocol
Protokol-protokol dalam VoIP antara lain :
1) Collection
2) Signaling Protocol
3) Media Tranfer protocol
4) Compressions, optimization
d. Codec
1) Standar Industry G.711, G.723, G.729
2) OpenSource GSM 06.10, ILBC, Speex.

3.3

Protocol VoIP
Protocol Voice over IP (VoIP) secara umum dibagi 2 bagian, yaitu

control/signaling dan data voice.


1. Control VoIP diikenal juga dengan istilah Packet Signalling adalah
trafik yang berfungsi untuk menghubungkan dan menjaga trafik

30

yang sebenarnya yaitu berupa data voice. Juga menjaga seluruh


operasi jaringan (router to router communications).
2. Data Voice adalah trafik user berupa informasi yang disampaikan
end-to-end yang dikenal juga sebagai Packet Voice.

3.4

Keunggulan VoIP
Dengan bertelepon menggunakan VoIP banyak keuntungan yang

diperoleh dibanding ketika menggunakan telepon tradisional (PSTN) yang


selama ini di gunakan masyarakat luas. Keuntungan tersebut antara lain :
1. Biaya jauh lebih murah, terutama jika menelepon ke luar negeri
sangat terasa hematnya karena jaringan IP bersifat global.
2. Biaya maintenace dapat ditekan karena voice dan data network
terpisah, sehingga IP Phone dapat di tambah, dipindah dan diubah.
Hal ini karena VoIP dapat dipasang disembarang ethernet dan IP
address, tidak seperti PSTN yang harus mempunyai port tersendiri
di sentral atau PBX.

3.5

Kekurangan VoIP
Kekurangan VoIP jika infrastruktur jaringan komunikasi yang ada

belum mendukung maka biaya komunikasi murah apalagi gratis belum


bisa dirasakan. Menurut Meg Whitman, CEO eBay bahwa Biaya
31

komunikasi melalui VoIP mendekati nol bahkan gratis jika infrastruktur


komunikasi menggunakan broadband.
Komunikasi VoIP untuk layanan gratis masih sebatas komunis
seperti pada www.voiprakyat.or.id, yahoomesenger.com, googletalk.
Menurut Onno W Purbo, bahwa agar komunikasi melalui VoIP bisa murah
bahkan gratis secara legal, maka pemerintah perlu membuat kebijakan
yang pro rakyat, yaitu dengan membuka jalur komunikasi dari VoIP untuk
lintas provider secara gratis bahkan murah.

3.6

Contoh Implementasi VoIP

3.6.1 Enterprise atau Keperluan Bisnis

Gambar Konfigurasi dengan menggunakan DSL Wireless Modem

32

Layanan VoIP tersedia dalam dua cara. Salah satunya adalah


dengan telepon khusus yang dapat dilengkapi telepon analog tradisional
memiliki VOIP telepon VoIP adaptor atau diproduksi terutama untuk
aplikasi ini. Nada panggil tidak dapat disediakan oleh semua penyedia
layanan VoIP.
Dalam metode ini, adaptor atau khusus telepon langsung terhubung
ke layanan broadband. Dalam banyak kasus, internet kecepatan tinggi
seperti DSL atau broadband diperlukan, Broadband adalah lebih
direkomendasikan. Namun, jarang layanan VoIP yang disediakan pada
dial-up tradisional setup.
Cara lain untuk menginstal VoIP adalah dengan menggunakan
komputer pribadi. Dalam metode ini, komputer dapat bertindak sebagai
telepon. Cukup dengan membeli headphone yang biasanya tersedia dengan
biaya yang lebih murah.
Rencana yang berbeda dan biaya yang ditawarkan oleh perusahaan.
Beberapa dari mereka akan memungkinkan konsumen untuk memanggil
konsumen lainnya menggunakan protokol yang sama. Biaya yang berbeda
dapat dituntut oleh beberapa rencana untuk membuat panggilan jarak jauh.
Masih lain mungkin menuntut layanan terbatas dengan membayar selama
satu bulan.

33

3.6.2 VoIP Rakyat

Gambar Tampilan VoIP Rakyat dengan Software Asterik

VoIP atau Voice over Internet Protocol, masuk ke Indonesia sudah


sejak lama, sekitar 10 tahun yang lalu. Penggunaannya semakin meluas
ketika sekitar tahun 2000-2001 Onno W. Purbo dan rekan-rekan
seperjuangan saat itu membangun node-node gatekeeper VoIP yang saling
terhubung dalam jaringan bernama VoIP Merdeka. Jumlah node semakin
bertambah dan jaringan VoIP Merdeka pun semakin luas, sejak saat ini
antusiasme masyarakat terhadap teknologi VoIP kian besar.

34

Mengikuti jejak VoIP Merdeka, di tahun 2004 Anton Raharja dan


rekan-rekan ICT Centre Jakarta membangun server VoIP yang kemudian
diberi nama VoIP Rakyat dengan nama domain voiprakyat.net. Berbeda
dengan VoIP Merdeka yang merupakan gabungan banyak node-node
gatekeeper

VoIP,

arsitektur

VoIP

Rakyat

memungkinkan

hanya

menggunakan satu server saja. VoIP Merdeka berbasis protocol H.323,


sedangkan VoIP Rakyat berbasis protocol SIP.
Domain voiprakyat.net hanya bertahan selama satu tahun. Karena
keterbatasan dana domain akhirnya expired dan sulit diperbaharui kembali.
Akhir tahun 2005 VoIP Rakyat berganti domain menjadi voiprakyat.or.id.
Pembaharuan domain dibarengi dengan berbagai pembaharuan di
dalam tubuh VoIP Rakyat. Antara lain penambahan pendukung utama,
Onno W. Purbo, rekan-rekan IDC Indonesia, Acer dan beberapa rekan lain
bergabung dengan Anton Raharja dan rekan-rekan ICT Centre Jakarta
dalam tim VoIP Rakyat, serta infrastruktur yang jauh lebih baik antara lain
menggunakan komputer server Acer Altos G530 dan terhubung ke jaringan
IIX langsung dari lokasi datacenter IDC Indonesia.
Dengan jumlah tim pengembang yang bisa dikatakan 'seadanya',
VoIP Rakyat berupaya mencapai tujuan utama dibangunnya jaringan ini
yaitu memberikan alternatif telekomunikasi murah melalui implementasi
teknologi VoIP. Kini VoIP Rakyat melengkapi dirinya dengan forum
35

diskusi tempat berdiskusi masalah VoIP, website yang penuh informasi


manual berbagai aplikasi dan perangkat keras VoIP serta VoIP Rakyat
Communicator, yaitu aplikasi desktop dengan fitur Instant Messaging dan
VoIP.

Gambar Topologi VoIP Rakyat

Dalam rangka mendorong perluasan jaringan VoIP mandiri, tidak


terkait regulasi dan kebutuhan akan pendonor dana besar, VoIP Rakyat
membangun project ENUM VoIP Rakyat yang merupakan embrio dari
federasi atau interkoneksi server-server VoIP yang dibangun oleh

36

masyarakat. Tidak menutup kemungkinan interkoneksi dengan jaringan


lain seperti PSTN.

3.6.3 Social Network Skype

Skype adalah sebuah program komunikasi dengan teknologi P2P


(Peer To Peer). Program ini merupakan program bebas dapat diunduh
gratis dan dibuat dengan tujuan penyediaan sarana komunikasi suara
(voice) berkualitas tinggi yang murah berbasiskan internet untuk semua
orang di berbagai belahan dunia.
Pengguna Skype dapat berbicara dengan pengguna Skype lainnya
dengan gratis, menghubungi telepon tradisional dengan biaya (skypeOut),
menerima panggilan dari telepon tradisional (SkypeIn), dan menerima
pesan suara. Teknologi skype ditemukan oleh wirausahawan Niklas
Zennstrm dan Janus Friis, orang yang sama yang menemukan Kazaa dan

37

Joost (P2P untuk televisi). Skype lalu berkompetisi dengan protokol


terbuka VoIP yang sudah ada seperti SIP, IAX, dan H.323. Grup Skype
yang dibentuk pada bulan September 2003 lalu dibeli oleh perusahaan
lelang internet raksasa di Amerika e-Bay pada bulan September 2005 dan
bermarkas di Luxembourg, Jerman dengan kantor-kantor di London,
Inggris, Praha, Rusia dan San Jose, California, A.S.
Sejak diluncurkan skype telah mengalami pertumbuhan pesat baik
dari penggunaannya yang populer maupun pengembangan perangkat
lunaknya, jasa yang ditawarkan pun menjadi beragam mulai dari
penggunaan gratis maupun berbayar. Hanya dalam beberapa tahun saja
pada bulan April 2006 Skype memiliki 100 juta pengguna.

38

BAB 4

KESIMPULAN SARAN
4.1

Kesimpulan
Untuk bertelepon murah bahkan gratis bisa menggunakan teknologi

VoIP. Beberapa provider yang menyediakan VoIP gratis sesama komunitas


antara lain Voiprakyat.or.id, Yahoo Mesenger, Skype, Googletalk.
Teknologi VoIP berbasis Packet Swicting, yaitu data dikirim dalam
bentuk paket-paket. Untuk menghasilkan kualitas suara yang bagus faktor
yang penting di perhatikan adalah delay dan bandwidth serta QoS (quality
of service). Delay yang disarankan ITU adalah 150 ms. Untuk mendukung
semua itu infrastruktur komunikasi yang disarankan sudah menerapkan
broadband.
4.2

Saran
Agar bisa berkomunikasi dari VoIP ke lintas provider selain

membutuhkan gateway tambahan (konfigurasi seperti yang ada di


voiprakyat) juga harus ada kebijakan pemerintah agar komunikasi murah
bahkan gratis secara legal.

39

DAFTAR PUSTAKA

H, Iskandarsyah, Dasar dasar VoIP, ilmucomputer.com, 2003-2007.


Oetomo, Budi, dkk., Konsep & Aplikasi Pemrograman Client Server dan
Sistem Terdistribusi, Penerbit Andi. Yogyakarta. 2006.
Purbo, W Onno, Konferensi Video Melalui Internet, Penerbit Andi.
Yogyakarta. 2002.
Purbo, W Onno, Panduan Singkat Untuk Pembangunan Jaringan VoIP
Perjuangan di Indonesia, ilmukomputer.com. 2003-2007.
Rasyid, Rafdian., Pengantar Manfaat VOIP, lmukomputer.com, 20032007.
Raharja, Anton., VoIP Fundamental, ilmukomputer.com, 2003-2007.
Tabloid Pcplus, Layanan Telepon Akan Menjadi Gratis, Nopember
2005.
Tabloid Pcplus, Era Mobile Lahan Bisnis Bagi Content Provider,
Nopember 2005.
Waldron, J., Welch, Rachel., Paper : Voice-over-IP : The Future of
Comunicatoins, Global Internet Policy Institute, 29 April 2002.

40

Anda mungkin juga menyukai