Menilai ulang dampak dari Alirnya Tenaga Ahli pada Negara

Perkembangan
Alirnya tenaga ahli, yaitu aksi untuk mempunyai sangat tinggi orangorang trampil dan terpelajar meninggalkan mereka
negara untuk mengerjakan tersebar luas, telah jadi salah satu negeri yang
sedang berkembang keprihatinan. Alirnya tenaga ahli juga
dikenal sebagai manusia penerbangan ibukota. Semakin banyak dunia
ketiga ilmu pengetahuan dan teknologi terpelajar
orang-orang sedang memimpin untuk lebih negara makmur mencari gaji
lebih tinggi dan pekerjaan lebih baik
kondisi. Ini mempunyai tentu konsekwensi serius pada negara kirim.
Sementara beberapa percaya orang-orang bahwa imigrasi adalah satu
pilihan pribadi yang harus dipahami dan
dihormati, orang lain melihat kepada fenomena dari satu perspektif
berbeda. Apa membuat itu
mendidik orang-orang meninggalkan negara mereka harus dengan serius
dipertimbangkan dan satu pembedaan di antara
faktor dorongan dan penarikan harus dibuat. Faktor dorongan meliputi gaji
rendah dan kekurangan dengan kepuasan
mengerjakan dan hidup kondisi. Kegelisahan sosial, konflik politis dan
peperangan juga boleh
menentukan lantaran. Faktor penarikan, bagaimanapun, liputi kebebasan
intelektual dan pembiayaan substansiil
untuk teliti.
Alirnya tenaga ahli punya dampak negatif pada negara kirim prospek
ekonomi dan
daya saing. Ini mengurangi angka dari dinamis dan orang-orang kreatif
yang dapat sokong ke
pembangunan dari negara mereka. Demikian juga, dengan pengusaha
lagi mengambil investasi mereka
luar negeri, mengembangkan negara luput satu kesempatan ciptaan
kekayaan. Ini juga sudah
konsekwensi negatif pada hasil pajak dan lapangan kerja.
Kebanyakan dari ukuran yang mengambil sejauh ini belum mempunyai
sukses di dalam mengurangi akibat dari otak
alir. Satu lebih pandangan global harus mengambil ke dalam bahan
pertimbangan ketetapan dengan pekerjaan cukup dan
kondisi hidup pada negara kirim. Satu hak suara lain harus melibatkan
dorong
tinggalkan negara asal untuk menyokong keterampilan mereka ke
pembangunan dari negara mereka tanpa seharusnya
secara fisik menampung.