Diagnosa Kehamilan
Diagnosa Kehamilan
Catatan : Terdapat ketegangan, masa (penebalan atau benjolan) pada adneksa sisi tertentu
pada pemeriksaan vagina bimanual
2. Apa yang dikatakan oleh ibu didengar dan diperhatikan secara baik.
3. Pasien diperlakukan dengan penuh rasa hormat.
1. ANAMNESA
1. Identitas pasien
1. Nama , alamat dan usia pasien dan suami pasien.
2. Pendidikan dan pekerjaan pasien dan suami pasien.
3. Agama, suku bangsa pasien dan suami pasien.
2. Anamnesa obstetri
1. Kehamilan yang ke ..
2. Hari pertama haid terakhir-HPHT ( last menstrual periode-LMP )
3. Riwayat obstetri:
1. Usia kehamilan : ( abortus, preterm, aterm, postterm ).
2. Proses persalinan ( spontan, tindakan, penolong persalinan ).
3. Keadaan pasca persalinan, masa nifas dan laktasi.
4. Keadaan bayi ( jenis kelamin, berat badan lahir, usia anak saat ini ).
4. Pada primigravida :
1. Lama kawin, pernikahan yang ke .
2. Perkawinan terakhir ini sudah berlangsung . Tahun.
3. Anamnesa tambahan:
o Anamnesa mengenai keluhan utama yang dikembangkan sesuai dengan halhal yang berkaitan dengan kehamilan (kebiasaan buang air kecil / buang air
besar, kebiasaan merokok, hewan piaraan, konsumsi obat-obat tertentu
sebelum dan selama kehamilan).
2. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan fisik umum
1. Kesan umum (nampak sakit berat, sedang), anemia konjungtiva, ikterus,
kesadaran, komunikasi personal.
Leopold I
1. Leopold I :
o Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri.
o Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.
o Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus ( bokong atau kepala
atau kosong ).
Leopold II
1. Leopold II :
o Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping
kiri dan kanan umbilikus.
Leopold III
1. Leopold III :
o Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan
perasaan tak nyaman bagi pasien.
o Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
o Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah
sudah mengalami engagemen atau belum.
Leopold IV
1. Leopold IV :
o Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki pasien.
o Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin.
o Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin.
3. Labia minora disisihkan kekiri dan kanan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri
4. Menentukan apakah terdapat bagian-bagian kecil janin lain atau talipusat yang
berada disamping bagian terendah janin (presentasi rangkap compound
presentation).
5. Pada primigravida digunakan lebih lanjut untuk melakukan pelvimetri
klinik :
1. Pemeriksaan bentuk sacrum
2. Menentukan apakah coccygeus menonjol atau tidak.
3. Menentukan apakah spina ischiadica menonjol atau tidak.
4. Mengukur distansia interspinarum.
5. Memeriksa lengkungan dinding lateral panggul.
6. Meraba promontorium, bila teraba maka dapat diduga adanya
kesempitan panggul (mengukur conjugata diagonalis).
7. Menentukan jarak antara kedua tuber ischiadica.
Auskultasi
Detik jantung janin dihitung selama 5 detik dilakukan 3 kali berurutan selang 5 detik
sebanyak 3 kali.
Frekuensi detik jantung janin normal 120 160 kali per menit.
Pemeriksaan ultrasonografi.
Observasi keadaan umum ibu (tekanan darah dan pernafasan , gejala subjektif,
kejang, kesadaran, produksi urine
Buat partograf
Evaluasi 4 jam