Anda di halaman 1dari 11

Delviastri Widyana

H1AP11007

Audiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang


seluk beluk fungsi pendengaran yang erat
hubungannya dengan habilitasi dan rehabilitasinya
Audiologi dibagi menjadi 2 yaitu audiologi dasar
dan audiologi khusus
Audiologi dasar ialah pengetahuan mengenai nada
murni, bising, gangguan pendengaran, serta cara
memeriksanya. Sedangkan audiologi khusus
diperlukan untuk membedakan tuli sensorineural
koklea dengan retrokoklea, audiometri objektif,, tes
untuk tuli anorganik, audiologi anak, audiologi
industri

Audiometri adalah pemeriksaan yang bertujuan


untuk mengetahui tingkat/ambang batas
pendengaran seseorang dan jenis gangguannya
bila ada
audiogram adalah hasil dari pemeriksaan
audiometri.

Sumbu
Y
menggambarkan
intensitas suara yang
diukur dalam satuan
desibel (dB)

sumbu
X
menggambarkan
frekuensi yang diukur
dalam satuan Hertz
(Hz).

Fungsi dari audiometri untuk mengetahui fungsi


pendengaran seseorang dan jenis gangguannya
bila ada. Jenis gangguannya dapat berupa ketulian.
Derajat ketulian menurut ISO (International
Standart Organization):
0 - 25 dB: Normal
>25 40 dB:
Tuli ringan
>40 55 dB:
Tuli sedang
>55 70 dB:
Tuli sedang berat
>70 90 dB:
Tuli berat
>90:
Tuli sangat berat

Pendengaran telinga kanan normal


AC dan BC = atau < 25 dB
AC dan BC berhimpit dan tidak ada gap

Tuli sensoneural telinga kiri


AC dan BC turun > 25dB
AC dan BC berimpit dan tidak ada gap

Tuli konduktif telinga kanan


BC normal atau < 25 Db
AC turun > 25 Db
antara AC dan BC terdapat gap

Tuli campur telinga kiri


BC turun > 25 db
AC turun > dari BC terdapat gap

1. Onerci M. Otorhinolaryngology: An Illustrated


Guide. Berlin: Springer; 2009. p. 151- 54.
2. Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J.
Gangguan Pendengaran dan Kelainan Telinga. In:
Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti
RD, editor. Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok
Kepala & Leher. 6th ed. FKUI. Jakarta: 2007.

Anda mungkin juga menyukai