Anda di halaman 1dari 3

a. Pelanggaran berkirim surat melalui email.

1. Kirimkanlah email secara singkat, padat dan langsung to the point.


Di internet tidak semua orang suka atau punya waktu luang untuk
berlama-lama di internet. Disamping karena sibuk, juga tidak semua orang
punya akses internet yang unlimited yang tidak punya beban lagi dalam
menanggung biaya koneksinya. Jadi etikanya, berkirimlah email dengan katakata yang tidak terlalu panjang.
2. Jangan mengirim attachment yang terlalu besar.
Meski akses internet sekarang sudah semakin cepat tapi kualitas internet
belum merata ke semua daerah, terutama di negara kita, beberapa daerah
malah masih mengandalkan kecepatan GPRS dalam koneksi internetnya. Jadi
usahakan attachment yang dikirim besarnya tidak lebih dari 1 MB. Jika anda
perlu mengirim file yang lebih besar ukurannya, usahakan pakai media lain
semacam FTP (file transfer protocol) yang lebih cepat. Atau bisa lewat file
sharing yang banyak disediakan di internet.
3. Jangan mem-forward sebuah CC atau BCC email.
Email yang boleh diforward kembali kepada orang lain adalah hanya yang
To saja. Artinya CC dan BCC itu stop, harus berhenti di tempat anda. Karena
informasinya sebatas buat kita sendiri jadi tidak boleh diteruskan ke orang
lain. Boleh diteruskan tapi harus seijin dari authornya yang pertama atau
kecuali kita masuk dalam daftar To-nya. Sekedar contoh aja, Roy Suryo dalam
sidang kasus Prita Mulyasari memberikan kesaksian yang memberatkan Prita
karena waktu itu Prita mengirim email keluhannya kepada 20 orang temantemanya di kolom To semua, yang artinya dianggap boleh di-forward atau
disebarkan sehingga akhirnya sampai menyebar ke milis-milis. Dan Prita
dianggap bersalah meskipun tiga pakar, yaitu Chairul Huda (ahli hukum),
Ruby Z Alamsyah (ahli analis forensik digital) dan Yasin Kara (mantan Wakil
Ketua Pansus sekaligus Ketua Panja UU ITE ) tidak sependapat dengan
pendapat Roy Suryo ini.
4. Jangan menggunakan Caps Lock atau huruf kapital.
Huruf kapital boleh digunakan sebatas pada kata-kata tertentu. Misal
untuk penekanan atau perhatian pada kata yang perlu ditegaskan, tapi
jangan sekali-kali digunakan seluruhnya dalam kata-kata emailnya. Karena
apa? Karena anda akan dianggap marah oleh si penerima emailnya.
5. Jangan menghapus rekam jejak email.
Banyak orang yang suka mengforward email-email yang menarik, yang
lucu-lucu, yang telah dikirimkan oleh orang lain kepada kita, tapi tidak jarang
orang dengan begitu saja menghapus rekam jejak si pengirim atau author
emailnya yang pertama. Jadi etikanya anda boleh meneruskan atau memforward email tapi tidak boleh menghapus rekam jejaknya. Mengapa
demikian? Karena, pertama dengan menghapus berarti anda kurang
menghargai si author yang sudah berbaik hati mengirimkannya kepada anda.
Kedua, justru anda mendapatkan keuntungan jika terjadi tuntutan terhadap
muatan isi emailnya. Anda bisa dibebaskan dari tuntutan karena anda bukan
sebagai pembuat emailnya.

6.

Tidak boleh mem-forward dengan mengubah isi emailnya.


Anda boleh saja mem-forward dan memberikan note tambahan dalam
forward sebuah email, tapi etikanya anda tidak boleh mengubah atau
mengedit sedikitpun muatan isi dari emailnya kecuali kalau anda sudah dapat
ijin dari si authornya yang pertama.
7. Jangan sering mem-BCC orang lain.
Kegemaran sering mem-BCC adalah tidak baik atau kurang etis, terlebih ke
milis atau mengirimkan BCC secara masal, baca penjelasan saya dalam
artikel sebelumnya disini, karena kesan dari BCC adalah seperti bisik-bisik
atau bergunjing. Dan yang lebih parah anda bisa disejajarkan sebagai
seorang spammer email yang sering melakukan cara-cara BCC ini.
b. Pelanggaran berkomunikasi dengan chatting.
Penggunaan huruf kapital. BERKATA DENGAN HURUF KAPITAL BERARTI
SEDANG TERIAK ATAU MARAH-MARAH. Terkadang, HURUF KAPITAL juga
digunakan untuk PENEGASAN, apalagi jika media yang digunakan untuk
berkomunikasi tidak mendukung penggunaan pemformatan penebalan huruf
(bold)
Berkata dengan huruf non-kapital atau tanpa menggunakan huruf
besar pada awal kalimat berarti berbicara dengan lemas/tidak tegas. hal ini
diperparah jika anda menggunakan titik-titik di akhir kalimat atau kata
seperti ini ........ karena anda seperti berbicara dengan nada yang benarbenar "sabar". Daripada titik-titik (...), berpikirlah untuk menggunakan tanda
hubung (-) (atau ada yang menyebut hyphen),
Sebaliknya, gunakan huruf kapital pada saat yang tepat. Sebagaimana
Anda telah belajar bahasa Indonesia, gunakan huruf kapital pada awal
kalimat, awal kalimat langsung, dan saat menggunakan kata sapaan. Meski
demikian Saya seringkali menemui orang yang mengetik dengan
mencampuradukkan semua ini sehingga menghasilkan kalimat yang sangat
tidak enak dilihat seperti ini: iNi aDAlAh cOnToH kAlimATnYA, sElAiN gK eNAk
DilIHAT kLmT iNi jG NgeTikNyA cApE'.
Jangan lupa untuk tidak menyingkat kalimat. Hal ini akan menimbulkan
kesan tidak formal dan tidak serius. Juga hal tersebut akan menyebabkan
salah pemahaman.
Jika dalam debat/diskusi umum, gunakan @ untuk menunjukkan
kemana anda akan berbicara. Misal :
"@Tomi: Bukannya justru mobil itu yang lebih keren?"
Harus anda tahu bahwa penggunaan @ sangatlah lumrah digunakan, meski
anda bisa memakai cara Anda sendiri.
Jangan berbicara tidak jelas dalam forum/diskusi/obrolan (chatting).
Perjelasalah maksud, dan jangan ungkapkan emosi, tapi bisa memakainya
sedikit untuk memperindah kalimat. Contoh : "Hari ini gw sedih" jauh lebih
buruk dibanding mengatakan "Hari ini gw kehilangan dompet gw jadi gw
sedih banget". Meminimalkan kemungkinan lawan bicara untuk meminta
kejelasan atau maksud dari apa yang kita katakana atau tuliskan.

Usahakan untuk tidak menyertakan pemformatan yang sangat


mencolok (misalnya dengan warna-warna atau ukuran huruf yang tidak
sesuai). Pemformatan ini menimbulkan kesan tidak formal. Jika mungkin,
gunakan teks murni (plain text) saja.
Itulah saya pikir bagaimana kita beretika dan bersopan santun di
Internet. Terlepas dari itu, ada baiknya mempelajari kembali EYD untuk
mengikuti kaidah berbahasa yang benar baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai