Penyakit Jantung Kongenital
Penyakit Jantung Kongenital
KRISNA ERAWAN
ini
jumlah
kasus
penyakit
jantung
kongenital
yang
fungsi jantung dan pembuluh darah besar yang berdekatan dengan jantung
yang ditemukan pada saat lahir.
oksigen melalui plasenta. Paru-paru masih dalam keadaan kolaps dan tahanan
arteri pulmoner cukup tinggi menyebabkan darah yang bersirkulasi mengarah
secara langsung ke aorta melalui duktus arteriosus. Pada saat hewan lahir
terjadi
peningkatan
tekanan
oksigen,
paru-paru
dan
arteri
pulmoner
Tanda Klinik
Gejala klinis jarang dapat dikenali pada minggu-minggu pertama
kelahiran, dan kebanyakan anjing tidak terdiagnosis sampai diberikan latihan
pertama pada umur 6-8 minggu.
2
Pada PDA pintas kiri ke kanan (left-to-right shunting PDA) yang tidak
disertai kegagalan jantung, membrana mukosa tampak merah muda. Apabila
apeks jantung dipalpasi akan terasa bergetar dan pada auskultasi terdengar
murmur.
utama. Pulsus biasanya terasa cepat dan kuat (water hammer pulse).
Pada PDA pintas kanan ke kiri (right-to-left shunting PDA) (PDA terbalik),
gejala kliniknya biasanya tidak dikenali oleh pemilik anjing sampai berumur 6-12
bulan, dan bahkan beberapa penderita tidak terdiagnosis sampai umur 3-4
tahun atau bahkan lebih. Tanda klinis dapat meliputi kelelahan, kelemahan kaki
belakang, napas pendek, hiperpnea, sianosis berbeda (sianosis pada
membrana mukosa bagian kaudal dan membrana mukosa kranial merah muda)
setelah latihan, seizure (jarang). Pada pemeriksaan secara auskultasi tidak
terdengar adanya murmur atau murmur sangat ringan, dan suara jantung kedua
terdengar ganda.
3
Penanganan
Perbaikan dengan pembedahan disarankan pada anjing dan kucing
muda yang menderita PDA pintas kiri ke kanan.
Ligasi
duktus biasanya
bersifat kuratif, dapat dilakukan pada pasien berumur 8-16 minggu. Jika PDA
disertai gagal jantung kongestif (congestive heart failure [CHF]), maka CHF
harus ditangani (furosemid, penghambat angiotensin-converting enzyme [ACE])
terlebih dahulu sebelum dilakukan anestesi dan operasi.
Pada akhir 1990-an dilaporkan penutupan PDA menggunakan teknik
transkateter untuk pertama kalinya. Hingga saat ini untuk penanganan PDA
berbasis kateter dikenal ada tiga alat, yakni vascular occlusion coils, Amplatz
vascular plug, dan Amplatz canine duct occluder.
Komplikasi hewan dengan PDA terbalik biasanya adalah polisitemia dan
hipoksemia kronik.
Aliran darah melewati cacat sekat atrium terutama terjadi selama masa
diastole.
daripada ventrikel kiri, sehingga terjadi aliran darah dari atrium kiri ke atrium
kanan dan ke ventrikel kanan. Tambahan darah ini harus dipompakan sebagai
beban tambahan oleh jantung bagian kanan. Akibatnya adalah dilatasi atrium
kanan dan hipertrofi ventrikel kanan.
Tanda Klinik
Patent foramen ovale yang kecil mungkin tidak akan menimbulkan gejala
klinik. Pada cacat atrium yang lebih besar, tanda-tanda gagal jantung kanan
(misalnya asites, edema, sianosis) dapat teramati. Murmur sistolik biasanya
terdengar pada area katup pulmoner, yang menunjukkan adanya peningkatan
aliran darah melewati katup pulmoner. Aliran darah melewati cacat atriumnya
sendiri tidak menimbulkan suara murmur. Suara jantung kedua amplitudonya
meningkat dan mungkin terdengar berganda karena waktu ejeksi ventrikel
kanan bertambah panjang.
Penanganan
Operasi penutupan adalah penanganan definitif untuk cacat sekat
atrioventrikular, tetapi penanganan dengan metode jantung terbuka tidak umum
dilakukan
pada
hewan
karena
membutuhkan
pirau
kardiopulmoner
(cardiopulmonary bypass).
kongenital yang lain, seperti PDA, cacat sekat atrium, stenosis pulmonik dan
aortik.
Aliran darah yang melewati cacat sekat ventrikel terutama terjadi selama
masa sistole ventrikel. Besarnya aliran darah tergantung pada besar kecilnya
cacat dan perbedaan tahanan relatif antara pembuluh darah pulmoner dan
sistemik.
bahkan tidak ada gangguan, karena aliran darah pulmoner meningkat sangat
kecil. Tetapi jika cacatnya besar, maka besarnya aliran darah ke pembuluh
darah pulmoner dan sistemik ditentukan oleh tahanan kedua pembuluh darah
tersebut.
Tanda Klinik
Tanda klinik cacat ventrikel tergantung pada keparahan cacat dan arah
aliran darah.
penyakit. Pada cacat yang besar dapat menimbulkan CHF jantung kiri yang
akut. Tanda kliniknya dapat berupa murmur yang agak kasar disertai oleh getar
kardiak yang jelas. Suara murmur dan getar kardiak biasanya paling nyata
ditemukan pada interkostae kedua sampai keempat pada dada kanan dekat
sternum. Namun, bila cacatnya sangat besar atau terjadi aliran darah dari
ventrikel kanan ke kiri, suara murmur tidak akan terdengar atau terdengar
sangat redup. Aliran turbulensi yang kronis pada cacat ventrikel dapat mengikis
endotel dan merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya endokarditis infektif.
Penanganan
Penanganan cacat ventrikel tergantung pada keparahan dan arah aliran
drah. Cacat ventrikel yang kecil biasanya tidak membutuhkan penanganan dan
Teknik ini
3. STENOSIS PULMONIK
Stenosis pulmonik (pulmonic stenosis [PS]) umum ditemukan pada
anjing, tetapi jarang pada kucing. Ada tiga tipe PS, yaitu PS subvalvular, PS
valvular, dan PS supravalvular.
merupakan
kelainan yang paling dominan. Katupnya sering menebal, bentuk tidak serasi,
dan/atau menyatu.
Obstruksi
peningkatan
aliran
tekanan
darah
sistolik
ke
luar
ventrikel
ventrikel
kanan
kanan.
Hal
menyebabkan
tersebut
dapat
Tanda Klinik
Kebanyakan anjing penderita PS tidak menunjukkan gejala sampai umur
setahun. Hewan penderita PS yang ringan dan bahkan yang sedang dapat
hidup secara normal.
dicirikan oleh adanya asites dan edema perifer dapat muncul pada hewan
penderita PS sedang sampai parah. Di samping itu, dapat terjadi distensi dan
pulsasi vena jugular, aritmia, fibrilasi atrium, dan kematian secara tiba-tiba.
Temuan pada pemeriksaan klinik yang paling menonjol adalah murmur sistolik
yang paling baik terdengar pada daerah katup pulmoner.
10
Penanganan
Penanganan PS didasarkan pada keparahannya dan besarnya tekanan
yang melewati katup pulmoner.
Obat tersebut
11
darah pada arteri pulmoner dan vena pulmoner akan berkurang, atrium kiri dan
ventrikel kiri menjadi kecil (tidak berkembang). Darah dari ventrikel kanan yang
dipompakan ke sirkulasi sistemik menyebabkan hipoksemi arteri, sianosis, dan
polisitemia skunder.
Tanda Klinik
Hewan pendertia biasanya mempunyai sejarah pertumbuhan terhambat,
intoleransi latihan, sianosis, kolaps, dan sawan. Sianosis biasanya terjadi mulai
dari hewan lahir dan bertambah buruk setelah hewan beraktivitas, dispne, dan
kolaps. Polisitemia dapat terjadi karena hipoksemia kronis. Murmur sistolik
yang keras dan kasar biasanya terdengar pada daerah interkostae kedua
sampai ketiga pada dada kanan dekat sternum.
suara murmur dihasilkan oleh aliran darah melalui stenosis katup pulmonik.
Latihan atau eksitasi pada hewan akan memperjelas adanya sianosis.
13
Penanganan
Tetralogi Fallot dapat ditoleransi oleh pasien dalam beberapa tahun jika
aliran darah pulmoner dapat dipertahankan dan hiperviskositas darah dapat
dikontrol. Bila PCV melebihi 65%, polisitemia harus dikontrol dengan flebotomi
secara periodik. Perbaikan terhadap kelainan yang terjadi (menutup cacat sekat
ventrikel dan menghilangkan atau bypass stenosis) dapat dilakukan dengan
pirau kardiopulmoner (cardiopulmonary bypass), tetapi bedah seperti itu masih
jarang dilakukan pada hewan. Sebagai pedoman umum; stenosis sebaiknya
tidak dihilangkan jika cacat sekat ventrikel tidak dapat ditutup, sebab hilangnya
tekanan pada ventrikel kanan mengakibatkan terjadinya pintas darah dari kiri ke
kanan, dengan akibat lebih lanjut adalah gagal jantung kongestif sebelah kiri.
Pada
stenosis subaorta terdapat cincin jaringan fibrosa pada aliran keluar dari
ventrikel kiri.
14
pengeluaran darah dari ventrikel kiri akan berkurang. Aliran turbulen dengan
kecepatan tinggi melewati daerah stenosis menghasilkan suara murmur sistolik.
Regurgitasi aorta yang ringan dapat terjadi karena menebalnya daun katup atau
dilatasi aorta asenden. Stenosis subaorta yang parah dapat berkembang
menjadi CHF kiri karena kegagalan miokardium, kegagalan diastolik karena
ventrikel menjadi kaku, regurgitasi mitral, fibrilasi atrium, atau kombinasi faktorfaktor tersebut.
15
Tanda Klinik
Tanda klinik stenois subaorta bervariasi tergantung keparahan obstruksi
dan kelainan jantung yang menyertai.
Penanganan
Pengobatan ditujukan menangani aritmia untuk mengurangi tanda klinik
intoleransi latihan dan syncope. Agen -blocker seperti atenolol digunakan
untuk mengontrol aritmia ventrikel dan untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya kematian mendadak.
16
17
Tanda Klinik
Anak anjing dan anak kucing yang menderita PRAA biasanya
menunjukkan regurgitasi pakan pada saat diberikan pakan setelah disapih.
Walaupun selera makan baik, hewan mengalami hilang berat dan tidak tumbuh
dengan baik.
Penanganan
Terapi definitif PRAA adalah dengan ligasi dan transeksi ligamen
arteriosum. Hewan penderita PRAA yang mengalami malnutrisi membutuhkan
pemberian nutrisi dengan menggunakan tabung gastrostomi.
Pneumonia
7. FIBROELASTOSIS ENDOKARDIUM
(ENDOCARDIAL FIBROELASTOSIS [EFE])
EFE merupakan anomali kongenital pada anjing dan kucing
(pada
kucing burma dan siam merupakan anomali kongenital turunan), yang dicirikan
oleh adanya fibroelastis difus dari endokardium tanpa adanya lesi jantung yang
lain. Jantung kiri hampir selalu mengalami dilatasi dan hipertrofi. Pada kasus
EFE tidak ada inflamasi atau nekrosis endokardium. EFE dapat menyebabkan
kegagalan miokardium pada anjing dan kucing.
berumur kurang dari 6 bulan, dan menunjukkan tanda klinik gagal jantung kiri.
18
Tanda Klinik
EFE ditandai oleh adanya takikardia, ritme gallop, murmur sistolik,
kardiomegali, dan tanda-tanda CHF, terutama dispne dan sianosis.
Kucing
penderita EFE ringan yang tanpa tanda klinik atau dengan tanda klinik ringan
dapat bertahan sampai dewasa dan menurunkan EFE kepada anaknya.
Penanganan
Penanganan medis EFE yang ditujukan terhadap CHF mungkin dapat
memperpanjang umur penderita, tetapi tidak akan terjadi kesembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Brockman, D. J. 2007. Surgical management of congenital heart disease. In
Proceedings of the European Veterinary Conference. Amsterdam.
Cunningham, S, dan J. Rush. 2008. Interventional cardiovascular procedures.
Veterinary Focus. Vol. 18 (3): 16-24.
del Palacio, M. J. F. 2002. Congenital heart diseases: Part I. In Proceeding of
the 27th Annual Congress of the World Small Animal Veterinary
Assosiation. 3-6 Oktober 2002. Granada, Spain.
del Palacio, M. J. F. 2002. Congenital heart diseases: Part II. In Proceeding of
the 27th Annual Congress of the World Small Animal Veterinary
Assosiation. 3-6 Oktober 2002. Granada, Spain.
Domenech, O. 2006. Diagnosis and treatment of aortic stenosis. In Proceeding
of the North American Veterinary Conference. Orlando, Florida.
Domenech, O. 2006. Diagnosis and treatment of pulmonic stenosis. In
Proceeding of the North American Veterinary Conference. Orlando,
Florida.
19
20