KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Gangguan Tourette. Tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk melengkapi persyaratan kepanitraan klinik di Departemen Ilmu
Kedokteran Jiwa, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. dr.
Elmeida Effendy, M.Ked.K.J., Sp.K.J.(K) selaku dosen pembimbing, yang telah
meluangkan waktu dan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang turut membantu
dengan memberikan dukungan dan ide.
Penulis menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan masukan berupa kritikan dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua..
Defriyan Ramzi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......
Daftar Isi .....
Bab I Pendahuluan ........
1.1. Latar Belakang .......
1.2. Tujuan ....
1.3. Manfaat ..
Bab II Tinjauan Pustaka .......
2.1. Definisi .......
2.2. Epidemiologi ..........
2.3. Etiologi ...............................................................................................
2.4. Diagnosis dan Gejala Klinis ..............................................................
2.5. Diagnosis diferensial .........................................................................
2.6. Prognosis ...........................................................................................
2.7. Terapi .............
Bab III Kesimpulan ...
Daftar Pustaka
i
ii
1
1
1
2
3
3
3
3
4
5
6
6
8
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Sindrom Gilles de la Tourette, atau sindrom Tourette, adalah kondisi
perkembangan saraf yang ditandai dengan beberapa motor dan tics vokal, yang
muncul di masa kecil dan sering disertai dengan gejala perilaku. Awalnya
digambarkan oleh dokter Perancis Georges Gilles de la Tourette pada tahun 1885.
Sindrom ini telah lama dianggap sebagai suatu kondisi medis yang langka. Studi
epidemiologi menunjukkan bahwa 0,3-1% anak usia sekolah memenuhi kriteria
diagnostik untuk ditegakkan sebagai kondisi tersebut .Di Inggris, diperkirakan
bahwa sebanyak 200 000-330 000 orang yang menderita penyakit ini, dengan
derajat keparahan yang berbeda.4
1.2.
Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini untuk memahami aspek teori Gangguan
Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Definisi
Menurut DSM-IV-TR, tic pada gangguan Tourette merupakan tic motoric
multiple dan satu atau lebih tic vocal. Tic terjadi beberapa kali sehari selama lebih
dari 1 tahun. Gangguan Tourette menimbulkan penderitaan atau hendaya yang
signifikan di dalam area fungsi yang penting. Gangguan ini memiliki onset
sebelum usia 18 tahun, dan tidak disebabkan oleh suatu zat atau keadaan medis
umum.1
Georges Gilles de la Tourette pertama kali menggambarkan pasien dengan
apa yang di kemudian hari dikenal sebagai gangguan Tourette pada tahun 1885,
saat ia belajar dengan Jean-Martin Charcot di perancis. De la Tourette
memperhatikan suatu sindrom di antara beberapa pasien yang mencakuo tic
motoric multiple, koprolalia, dan ekolalia.2
2.2.
Epidemiologi
Prevalensi seumur hidup gangguan Tourette diperkirakan diperkirakan 4
hingga 5 per 10.000. lebih banyak anak yang menunjukkan gangguan ini
dibandingkan orang dewasa. Onset komponen motoric gangguan ini umumnya
terjadi pada usia 7 tahun; tic vocal muncul rata-rata pada usia 11 tahun. Gangguan
Tourette terjadi kira-kira tiga kali lebih sering pada anak laki-laki dibandingkan
pada anak perempuan. 1
2.3.
Etiologi
a. Faktor Genetik
Studi kembar menunjukkan bahwa konkordansi untuk gangguan ini pada
kembar monozigot secara signifikan lebih besar dibandingkan kembar dizigot.
Fakta bahwa gangguan Tourette dan gangguan tic vocal atau motoric kronis lebih
besar kemungkinannya untuk teradi di keluarga yang sama memberikan dukungan
pada beberapa keluarga menunjukkan bahwa gangguan Tourette diturunkan secara
dominan autosom. Kerabat derajat pertama orang dengan gangguan Tourette
memiliki risiko tinggi untuk mengalami gangguan OCD dan gangguan tic vocal
atau motoric kronis. 1
b. Faktor Neurokimia dan Neuroanatomi
menegakkan
diagnosis
gangguan
Tourette,
klinisi
harus
mendapatkan riwayat tic motoric multiple dan munculnya sedikitnya satu tic vocal
pada suatu saat di dalam gangguan ini. Menurut DSM-IV-TR, tic harus teradi
beberapa kali dalam sehari hamper setiap hari atau secara intermitten selama lebih
dari 1 tahun. 1
Di dalam gangguan Tourette , tic awal terjadi di wajah dan leher. Seiring
waktu, tic cenderung terjadi dengan arah ke bawah. Tic yang paling lazim
digambarkan adalah tic yang mengenai leher dan kepala, lengan dan tangan, tubuh
dan ekstremitas bawah, serta system pencernaan dan pernapasan. 1
tahun, dan selama periode ini tidak pernah ada periode bebas tic selama
lebih dari 3 bulan berturut-turut
C. Onsetnya sebelum usia 18 tahun.
D. Gangguan ini tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya stimulant) atau keadaan medis umum (misalnya penyakit
Huntington atau pasca ensefalitis virus)
Obsesi, kompulsi, kesulitan atensi, impulsivitas dan masalah kepribadian
terkait dengan gangguan Tourette. Kesulitan atensi sering mendahului onset tic,
sedangkan gejala obsesif kompulsif sering muncul setelah onsetnya. Banyak tic
memiliki komponen agresif atau seksual yang dapat menimbulkan konsekuensi
social yang serius pada pasien. Secara fenomenologis, tic menyerupai kegagalan
untuk menyensor, baik disadari atau tidak disadari, dengan meningkatnya
impulsivitas dan ketidakmampuan untuk menghambat suatu pikiran
untuk
Diagnosis Diferensial
Tic harus dibedakan dengan gangguan gerakan lain (contoh, distonik,
koreriform, atetoid, mioklonik, dan gerakan hemibalismik) serta penyakit
neurologis dengan gangguan gerakan yang khas. Tremor, manerisme, dan
gangguan
gerakan
stereotipik
(contohnya,
membentrukan
kepala
atau
Usia Onset
Perjalanan Penyakit
Sindroma
Hallervorden-
Masa anak-anak
spatz
samapai remaja
Dystonia
muskulorum
deformans
sampai 20 tahun
Perjalanan bervariasi,
Masa anak-anak
samapai remaja
Masa anak-anak,
biasanya 5-15
sindenham
Huntington
meninggal dalam 5
yang Menonjol
Koreik, atetoid,
mioklonik
Dystonia
jarang
Korea
Penyakit
Progresif sampai
Jenis Gerakan
tahun
Biasanya 30-50
Biasanya berhenti
sendiri
tahun, tetapi
Progresif sampai
anak telah
Koreiform
Koreiform
dikenali
Penyakit
Biasanya 10-25
Wilson
tahun
2.6.
Prognosis
Progresif sampai
Tremor
meninggal tanpa
mengepakkan
terapi chelating
sayap, distonia
Terapi
a. Edukasi
Hal ini penting untuk menekankan bahwa individu dan keluarga untuk
menerima diagnosis dan belajar tentang kondisi dan prognosis pasien. Dalam
sebagian besar kasus ringan, memberikan informasi yang relevan cukup untuk
memungkinkan mereka untuk mengatasi gejala berhasil. 5
Sering kali, tics tidak menunjukkan gejala di lingkungan sosial daripada di
rumah karena kecenderungan pasien untuk menyembunyikan tics ketika di depan
umum. Namun demikian, tics sering dianggap sebagai hal yang mengganggu dan
memalukan di depan umum. Psikoterapi individu dapat bermanfaat bagi pasien
yang sangat sensitif terhadap tics ringan yang tidak begitu jelas gejalanya.5
b. Farmakoterapi
Antipsikotik kovensional, potensi tinggi seperti haloperidol dan pimozide
menunjukkan memiliki efek mengurangi tic yang signifikan. Oenhentian oab ini
sering didasari pada efek merugikan obat, termasuk efek ekstrapiramidal dan
disforia. Haloperidol tidak disetujui untuk digunakan pada anak di bawah usia 3
tahun. 1
Klinisi harus lebih dahulu memperingatkan pasien dan keluarganya
mengenai kemungkinan terjadinya reaksi distornik akut dan gejala Parkinson
ketika akan memulai terapi denga obat antipsikotik konvensional atau antipsikotik
atipikal yang lebih baru. Antipsikotik atipikal yang lebih baru termasuk
risperidone dan olanzapine dengan efek samping yang lebih ringan. 1
BAB III
KESIMPULAN
Gangguan Tourette merupakan tic motoric multiple dan satu atau lebih tic
vocal. Tic terjadi beberapa kali sehari selama lebih dari 1 tahun. Gangguan
Tourette menimbulkan penderitaan atau hendaya yang signifikan di dalam area
fungsi yang penting. Gangguan ini memiliki onset sebelum usia 18 tahun, dan
tidak disebabkan oleh suatu zat atau keadaan medis umum.1
Penegakan diagnosis gangguan Tourette yaitu melalui kriteria sebagai
berikut :
1. Tic motoric multiple dan satu atau lebih tic vocal telah ada pada suatu saat
selama penyakit, meskipun tidak harus bersamaan.
2. Tic terjadi beberapa kali dalam sehari (biasanya dalam serangan) hampir
setiap hari atau secara intermitten spenjang suatu periode atau lebih dari 1
tahun, dan selama periode ini tidak pernah ada periode bebas tic selama
lebih dari 3 bulan berturut-turut
3. Onsetnya sebelum usia 18 tahun.
4. Gangguan ini tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya stimulant) atau keadaan medis umum (misalnya penyakit
Huntington atau pasca ensefalitis virus)
DAFTAR PUSTAKA
1. Sadock BJ, Sadock VA. Gangguan tourette. Dalam: Kaplan & Sadock's buku
ajar psikiatri klinis, Edisi 2. Jakarta: EGC; 2004.h.611-4.
2. Sadock BJ, Sadock VA. Gangguan tourette. Dalam: Kaplan dan Saddock
synopsis psikiatri ilmu pengetahuan perilaku psikiatri klinis, Edisi 7. Binarupa
Aksara: Jakarta; 1997.h.755-62
3. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental
disorders, 4th Edition. Washington, DC: American Psychiatric Association;
2000. p111-4 .
4. Cavanna, AE. Tourettes syndrome.
http://legeforeningen.no/PageFiles/194024/Cavanna%20and%20Seri%20%20TS%20-%20BMJ%202013.pdf
5. Paul, S. What do patients with tourettes syndrome require treatment?. Dalam:
Pringsheim, T. Canadian guidelines for the evidence-based treatment of
tourettes syndrome. Canada: University of Calgary; p16-8