Skala likert diciptakan oleh R. Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel
penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata
antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Pertanyaan dapat dalam bentuk kalimat positif atau negative. Tanggapan responden
dikodekan ke dalam bilangan dari 1 sampai 5. Pemberian bilangan ini bergantung pada
bentuk pernyataan yang dijawab responden. Pernyataan yang diharapkan untuk disetujui
oleh responden disebut bentuk positif, sedangkan diharapkan tidak disetujui responden
disebut bentuk negative.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban untuk pernyataan diberi skor. Pada
bentuk positif, sangat setuju memperoleh skor tinggi dan tidak setuju memperoleh skor
rendah, sedangkan untyuk bentuk negative sebaliknya, misalnya :
Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist
ataupun pilihan ganda.
Jawaban
SS
ST
Pertanyaan
RG
TS
STS
akan
segera
perusahaan anda
..................
diterapkan
di
Penilaian pada skala likert adalah dengan mengetahui terlebih dahulu jumlah skor
maksimum yang dapat diperoleh responden, yakni nilai SS ( 5 ) x n , dengan n adalah jumlah
pernyataan atau pertanyaan yang diajukan di angket. Selanjutnya dapat langsung mengetahui
levelnya dengan membandingkan hasil yang diperoleh antara total skor semua responden
dengan jumlah skor maksimumyang dapat diperoleh seluruh responden yang dikalikan 100%
contoh.:
Skor maksimum yang dapat diperoleh : 5 x 10 soal x 10 responden = 500
Total skor yang diperoleh dari kesuluruhan responden adalah 350
Maka ada
350
x 100 =70
500
Penilaian juga dapat dilakukan berdasarkan kriterianya, yakni dengan membagi nilai
maksimal yang dapat diperoleh menjadi beberapa keteria seperti rendah, sedang, dan tinggi
dengan cara membuat range nilai dengan interal yang sama yakni dari membagi total skor
maksimal dengan jumlah karakteristik yang akan digunakan.
Contoh :
Skor maksimum 5 x 10 soal x 10 responden = 500
Kategori yang diingingkan adalah Rendah, Sedang, Tinggi, Sangat Tinggi. Maka,
Interval kelasnya =
500
=125
4
Kategori
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Apabila diperoleh total skor responden sebesar 350, maka hasil penyebaran angket
menunjukkan termasuk dapalam criteria sedang.