BAB I
PENDAHULUAN
Metode biometrik dilakukan untuk penelitian fosil foraminifera besar
dikarenakan terbatasnya penciri genus dan spesies yang ada dalam lapisan batuan
serta kisaran umur genus yang terlalu panjang. Hal ini akan memberikan suatu
permasalahan ketika akan melakukan korelasi lapisan batuan. Maka dari itu, para
peneliti melakukan biometri terhadap fosil foraminifera besar untuk membantu
dalam mengetahui umur dan korelasi batuan.
Kata biometrik sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu bios yang artinya
hidup dan metron yang artinya mengukur, maka dapat diartikan sebagai studi
tentang metode statistik untuk mengenali objek berdasarkan satu atau lebih bagian
tubuh objek atau kelakuan dari objek itu sendiri yang memiliki keunikan.
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan (substrat) baik yang
sesil, merayap maupun menggali lubang. Bentos hidup di pasir, lumpur, batuan,
patahan karang atau karang yang sudah mati. Substrat perairan dan kedalaman
mempengaruhi pola penyebaran dan morfologi fungsional serta tingkah laku
hewan bentik. Hal tersebut berkaitan dengan karakteristik serta jenis makanan
bentos.
Berdasarkan ukurannya foraminifera bentos dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu :
1.
Hanya saja foram ini cara hidupnya menempel atau merayap pada dasar laut.
Cirinya bentuk test cenderung pipih dan memanjang, susunan kamar umumnya
planispiral, komposisi testnya aglutin & arenaceous. Berdasarkan susunan bentuk
& jumlah kamar foram bentos kecil dapat dibagi jadi dua, yaitu :
a. Monothalamus : terdiri dari satu kamar. Contoh : Saccamina, Lagena,
Bathysiphon.
Kelompok 1
Mikropaleontologi 2015
ukuran relative besar, jumlah kamar relative banyak, dan struktur dalam
kompleks. Umumnya foram besar banyak dijumpai pada batuan karbonat
khususnya batugamping terumbu dan biasanya berasosiasi dengan algae yang
menghasilkan CaCO3 untuk test foram itu sendiri.
Di Indonesia foraminifera bentos besar sangat banyak ditemukan dan bisa
digunakan untuk menentukan umur relatif batuan sedimen dengan menggunakan
zonasi foraminifera bentos besar berdasarkan Adams (1970).
Kegunaan foraminifera bentos dalam geologi sangat banyak, antara lain
seperti :
Kelompok 1
Mikropaleontologi 2015
BAB II
PEMBAHASAN
Sayatan Lepidocyclina
Salah satu genus yang sering diteliti oleh para ahli paleontologi dengan
mnggunakan metode biometri adalah genus Lepydocyclina. Lepidocyclina sangat
penting sebagai penelitian dasar hingga untuk kepentingan biostratigrafi.
Kenampakan genus Lepydocyclina yaitu seperti lensa pipih, (lentiskuler)
pipih cembung, discoidal, permukaan test papillate, halus reticulate, pinggirnya
bisa bulat, kadang seperti batang atau polygonal. Sedangkan pada sayatan tipis
horisontal terlihat memiliki kamar lateral, kamar ekuatorial, dapat berbentuk
spatulate, acuate, rhombis atau hexagonal, tidak pernah segiempat. Pada sayatan
Kelompok 1
Mikropaleontologi 2015
tipis vertikal kamar ekuatorial menjadi tebal ke arah peri-peri. Nepionik terletak di
tengah
Geometri Kamar Genus Lepidocyclina
Pada genus Lepidocyclinatersusun dari beberapa kamar yaitu :
Kamar Embrionik
Kamar Equatorial
Kamar Nepionik
Geometri Lepidocyclina
Kelompok 1
Mikropaleontologi 2015
c.w.
deuteroconch
|C|
Kelompok 1
Mikropaleontologi 2015
Protoconch
dilingkupi
deteroconch
disebut
subgenus
Eulepidina
Selain Ai, metode ini juga menggunakan parameter lainnya untuk menentukan
spesies yaitu :
C : jumlah dari kamar auxiliary pada deutroconch
R : sudut lengkungan dari perhitungan 100x h/w
Kelompok 1
Mikropaleontologi 2015
C< 2
L. Isolepidinoides
40 < Ai <52,
52< C< 4
L. Sumatrensis
Ai < 52,5
3<C<5
L. Angulasa
Ai > 52,5
5<C<7
L. Martini
Ai > 52.5
curve
Contoh : Lepidocyclina ( Eulepidina ) ephippiodes
F3 : 50 % konsentrik poligon
F4 : konsentrik bergelombang
Kelompok 1
Mikropaleontologi 2015
Kelompok 1
Mikropaleontologi 2015
DAFTAR PUSTAKA
Kelompok 1