Anda di halaman 1dari 16

ASSALAMUALAIKUM

ANGGOTA KELOMPOK

Siti Hajar (P27820413002)


Rahmat Andi Saputro (P27820413004)
Rizka Putri Rahmayani (P27820413007)
Yusfa Aminatulzia J (P27820413008)
Andini Nur Hidayah (P27820413030)
Mohamad Secsar Hanafi (P27820413042)
Rohmawati Nur Aini (P27820413044)
Yunita Sari (P27820413060)
Firda Yunia P (P27820413073)
Wanda Nevy H
(P27820413088)
Linda Wahyunig
(P27820413090)
Selvi Dia Utari
(P27820413098)

KEPERAWATAN
KOMUNITAS

Pengkajian Data
Penyakit Gatritis
di Puskesmas Prambon

DEFINISI
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung
(Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga Hal 492).
Gastritis merupakan keadaan peradangan atau
pendarahan pada mukosa lambung yang dapat
bersifat akut dan kronis (Patofisiologi Sylvia A Price
hal 422).

Klasifikasi
Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:
1. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan
permukaan mukosa lambung yang akut.
2. Gastritis Kronis
Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian
permukaan mukosa lambung yang menahun

Etiologi
Gastritis Akut
Obat-obatan seperti obat anti inflamasi
nonsteroid, silfonamide merupakan obat yang
bersifat mengiritasi mukosa lambung.
Minuman beralkohol
Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii,
streptococci
Infeksi virus oleh sitomegalovirus
Infeksi jamur seperti candidiasis,
histoplosmosis, phycomycosis
Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar,
trauma, pembedahan.
Makanan dan minuman yang bersifat iritan.
Makanan berbumbu dan minuman dengan
kandungan kafein dan alkohol merupakan salah
satu penyebab iritasi mukosa lambung.

Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui,


tapi ada dua predisposisi penting yang bisa
meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu
infeksi dan non-infeksi (Wehbi, 2008).
Gastritis infeksi
H. Pylori. Beberapa peneliti
menyebutkan bakteri itu merupakan
penyebab utama dari gastritis kronik
(Anderson, 2007).
Helicobacter heilmanii,
Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin,
2006)
Infeksi parasit (Wehbi, 2008).
Infeksi virus (Wehbi, 2008).
Gastritis non-infeksi
Gastropai akibat kimia,
Gastropati uremik,

Gastritis Kronik

Patofisiologi
1.

Gastritis Akut. Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiritasi mukosa
lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :
Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung.
Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3
akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari
penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung
meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan
nutrisi cairan & elektrolit.
Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus
yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka
akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus
gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung.
Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi
perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.

LANJUTAN....
2. Gastritis Kronik. Gastritis kronik disebabkan oleh
gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi
mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi
penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan
terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental
dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang
maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya
akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis
serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga
bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.

Faktor yang
mempengaruhi
kerusakan gaster

Konsumsi obat berlebihan


Diet
Infeksi
Usia
Rokok dan alcohol

Faktor yang
mempengaruhi
terjadinya gastritis

Pola Makan
Frekuensi Makan
Jenis Makanan
Porsi Makan

Tanda dan Gejala


Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah,
nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada
hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia
Gastritis Kronik Kebanyakan klien tidak
mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil
mengeluh nyeri uluh hati anorexia, nausea, dan
keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di
jumpai kelainan.

Komplikasi
1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut: Perdarahan
saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis,
terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga
dapat menyebabkan kematian, Ulkus, jika prosesnya hebat,
Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu
gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang
pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa,
penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum
pylorus.

Obat-obatan yang biasanya digunakan:


Antasida (Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa
nyeri)
Proton pump inhibitor (Menghentikan produksi asam lambung
dan menghambat infeksi bakteri helicobacter pylori)
Cytoprotective Agent (Melindungi jaringan mukosa lambung
dan usus halus)
Obat anti sekretorik (Mampu menekan sekresi asam)
Pankreatin (Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein
dan mengatasi gangguan sakit pencernaan seperti perut
kembung, mual, dan sering mengeluarkan gas)
Ranitidin (Mengobati tukak lambung)
Simetidin (Mengobati dispepsia)

Cara Pencegahan

Makan secara benar


Hindari Alkohol
Jangan merokok
Lakukan olah raga secara teratur
Kendalikan stres
Ganti obat penghilang nyeri
Ikuti rekomendasi dokter

Prinsip dan syarat diet pada pasien


gastritis :
1. Mudah cerna, porsi kecil dan sering diberikan.
2. Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya.
3. Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan
secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.
4. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap.
5. Cairan cukup, terutama bila ada muntah.
6. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara
termis, mekanis, maupun kimia (disesuaikan dengan daya terima
perorangan).
7. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak dianjurkan
minum susu terlalu banyak.
8. Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang.
9. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam
untuk memberi istirahat pada lambung (Almatsier 2001).

Anda mungkin juga menyukai