GASTRITIS
Disusun Oleh :
BURHANUL YAZID BASTOMI
( SN201102 )
D. Komplikasi
a. Gastritis Akut
Komplikasi yang dapat di timbulkan oleh gastritis akut adalah
perdahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa haematomesis
dan melena, dapat berakhir dengan shok hemoragik. Khusus untuk
perdarahan SCBA, perlu di bedakan dengan tukak peptic.
Gambaran klinis yang di perlihatkan hampir sama. Namun pada
tukak peptic penyebab utamanya adalah Helicobacter Pylory,
sebesar 100 % pada tukak duodenum dan 60-90 % pada tukak
lambung. Diagnosis pasti dapat di tegakkan dengan endoskopi
(Hardi & Huda Amin, 2015).
b. Gastritis Kronis
Perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, ferporasi dan anemia
karena ganggguan absorpi vitamin B12 (Hardi & Huda Amin,
2015).
E. Patofisiologi dan Pathway
Refleks enterik
dinding lambung
Hormon gastrin
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan proses
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Setiadi,
2012). Data tersebut berasal dari pasien (data primer), keluarga (data
sekunder), dan catatan yang ada (data tersier). Pengkajian dilakukan
dengan pendekatan proses keperawatan melalui wawancara, observasi
langsung, dan melihat catatan medis. Adapun data yang diperlukan
pada pasien gastritis yaitu sebagai berikut :
a. Identitas dasar(Identitas Klien)
gastritis yaitu :
2012).
diderita klien saat ini. Pada beberapa keadaan apakah ada riwayat
f. Genogram
1) Pola Nutrisi
5) Pola Kognisi-Perseptual
anggota keluarga.
h. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
ii. Kesadaran
ii. Mata
iii. Mulut
iv. Abdomen
nyeri .
setelah perdarahan.
usus meningkat).
v. Integumen
1). Endoscopy
ujungnya.
dan albumin.
menurun.
5). Gastrocopy
biopsi.
2. Diagnosa Keperawatan
pankreas (D.0036).
4. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai
Daftar Pustaka