Anda di halaman 1dari 14

Bed rest

Surya siringo ringo

Bed rest
Bed rest adalah suatu tindakan dimana pasien
berada pada posisi berbaring dengan jangka
waktu tertentu yang diakibatkan oleh beberapa
hal seperti
Adanya penyakit seperti terkena stroke atau
GBS sehingga mengalami kelumpuhan
Pasca penyembuhan seperti post off operasi
Adanya nyeri atau trauma sehingga harus
terbaring seperti lbp yang kronis

Menurut Kozier (dalam Kusnanto, 2006:2) Bed-rest


adalah istirahat di tempat tidur yang ditandai dengan
berkurangnya pergerakan tubuh, pembatasan gerak fisik
dan pergerakan yang terbatas. Perubahan posisi tubuh
yang terbatas ini ditandai dengan hilangnya kemampuan
untuk beradaptasi terhadap perubahan yang ada,
contohnya: pada pasien yang melakukan bed-rest lama
tidak dapat mempertahankan tekanan darahnya saat
tiba-tiba duduk. Immobilisasi yang lama (prolonged
bedrest) dapat terjadi karena sakit, pasca-operasi,
fraktur, cedera olahraga dan lain sebagainya

Setiap sistem tubuh mempunyai resiko terhadap


gangguan immobilisasi. Bahaya dari gangguan
ini tergantung dari: usia pasien, kesehatan serta
tingkat mobilisasinya, pada pasien usia lanjut
dengan penyakit kronis akan lebih cepat
mendapatkan gangguan immobilisasi daripada
pasien yang berusia muda. Berikut akan
dibahas sedikit tentang perubahan-perubahan
faali yang ditimbulkan akibat bed-rest yang lama

Jenis jenis bed rest


Mild bed rest artinya menurunya aktivitasnya
tetapi masih bisa berjalan ataupun toileting
secara mandiri
Home bed rest artinya terbaring di rumah dan
harus menerima bantuan baik dari keluarga
maupun perawat
Strick bed rest dimana terbaring untuk waktu
lama, terkadang hanya bergerak untuk ke kamar
mandi, bahkan terkadang harus dimandikan di
ranjang
Very strick dimana terbaring selama 24 jam
penuh

Anatomi fisiologi
Meliputi semua lingkup gerak dasar dan
aktivitas
Meliputi semua sistem syaraf dan bagian
medulla spinalis
Meliputi semua sendi sendi besar yang
ada
Meliputi sistem kulit
Sistem pulmunal dan kardio

patologi
Menurunkan kecepatan metabolisme Bed-rest
menurunkan BMR pasien, pasien yang BMR-nya
turun menyebabkan energi untuk perbaikan selsel tubuh berkurang, yang secara langsung
berhubungan dengan gangguan oksigen sel
(Kusnanto, 2006:3).
Atropi jaringan dan katabolisme protein Selama
immobilisasi, proses anabolisme menurun dan
katabolisme meningkat. Kejadian ini lebih jauh
atau potensial menimbulkan atropi jaringan
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

patologi
Yakni adanya perubahan dari struktur maupun
fungsi tubuh, tergantung dari penyebab terjadi
kelumpuhan ataupun tindakan lanjut seperti
orang terkena gangguan syaraf seperti stroke
ataupun GBS sehingga syaraf tidak bekerja
semestinya sehingga mengakibatkan
kelumpuhan sehinnga harus berada di ranjang
Bisa diakibatkan oleh tindakan medis tertentu
dalam pengobatan seperti post of operasi sesar
sehingga untuk mencegah luka terbuka pada
bagian abdominal akibat operasi

Gangguan akibat bedrest


terlalu lama

Kelemahan dan atropi otot


Adanya kontraktur sendi
Mengakibatkan ulkus devubitus
Gangguan sendi (terjadinya stiffnes pada
joint)
Spasme otot
Gangguan imbalance otot otot tertentu

Intervensi fisioterapi

Melakukan strengthening exercsie


Streeching exercise
Melakukan gerakan aktif pasif
Possitioning dilakukan setiap 2 jam
Melakukan maassage untuk efek rileksasi
Melakukan traksi dan translasi sendi untuk
perlengketan sendi dan stiffnes sendi
Us dan sinar uv untuk kompliskasi seperti terjadinya
decubitus
Penggunaan tilt table

komplikasi
Terjadinya decubitus
Dapat mengakibatkan perlengketan
jaringan
Menyebabkan kelemahan dan kontraktur
otot
Danlain lain

Contoh kasus
Nyonya B mengalami penyakit stroke 1
bulan yang lalu. Ia telah menjalani post op
stroke. Saat ini nyonya B berada di
ruangan rawat inap dan berada di
keaddaan tirah baring lama.
Buatlah contoh intervensi fisioterapi untuk
ibu B!

Manajemen intervensi
fisioterapi
Ibu B mengalami tirah baring lama dapat
diberikan intervensi passive movement
berguna untuk menambah LGS, mencegah
kontraktur dan perlengketan jaringan
Ibu B mengalami stroke dapat di latih
kekuatan otot nya dengan active movement
Pasca stroke fisioterapi dapat memberikan
modalitas seperti tenst untuk merangsang
nilai otot

Ibu B juga setelah memiliki nilai otot yang


cukup(3) dapat dilatih untuk melatih
keseimbangan dan gerak dasar seperti
dari tidur ke duduk
Diberikan possioning untuk mencegah
terjadi decubitus

Anda mungkin juga menyukai