yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris
memakai bentuk pantun atau syair, kadang-kadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis
lebih dari empat baris. Kata "seloka" diambil dari bahasa Sanskerta, sloka.
Contoh seloka 4 baris:
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang
Contoh seloka lebih dari 4 baris:
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusukan
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi
lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcdeabcde, dstnya.
Ciri-ciri Talibun adalah seperti berikut:
Gaya bahasa yang luas dan lumrah (memberi penekanan kepada bahasa yang
berirama seperti pengulangan dll)
Tema Talibun
Tema talibun biasanya berdasarkan fungsi puisi tersebut. Contohnya seperti berikut:
ini yang paling terkenal adalah: Sudah gaharu cendana pula. Sudah tahu
bertanya pula.
hati-hati menyeberang
jangan sampai titian patah
hati-hati di rantau orang
jangan sampai berbuat salah
bunga mawar bunga melati
jika dicium harum baunya
banyak cara sembuhkan hati
baca Al-Qur'an pahami maknanya
jalan-jalan ke Itali
singgah dulu di Kendari
hidup cuma satu kali
buatlah supaya lebih berarti
buka facebook
harus pakai kata sandi
kamu bau ketek
karena gak mandi
Pergi ke pasar naik onta
Membeli anting intan permata
Gak peduli situ udah tua
Yang penting saling mencinta