Anda di halaman 1dari 67

MelacakJejakThagut

AlJamiFiTholabil'IlmiAsySyarif,Juz X

Penulis :
SyaikhAbdulQadirbinAbdulAziz

AlihBahasadancatatankaki:
AbuSulaiman

PENGANTARPENERJEMAH
Segala puji hanya milik Allah, Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah,
keluargadansemuashahabat,wabadu,
IniadalahbahasantuntastentagparapembelathoghuthukumdarikalanganPolisi,Tentara,
Badan Intelejen, Pers, Cendikiawan, Ulama Suu' dan yang lainnya yang membantu thoghut
denganucaoan,perbuatanataudengankeduanyadinegarakafirmanasaja.
Dinegara RI ini tentara dibuat sebagai alat thoghut untuk mengokohkan sistem kafirnya
sebagaimanadalamUUN45,BabXIIPasala30(3)dinyatakan:
"TNI terdiri dari AD, AL dan AU sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungidanmemeliharakeutuhandankedaulatannegara"
JaditentaraRIadalahkafir.Begitujugapolisidansemuaelemennyabaikitubrimob,Reserse
maupunPolantastidakadaperbedaankarenamerekadisatukandengansatutujuandantugas
yaitusebagaimanadalamUUD45BabXIIPasal30(4) :
Kepolisian Negara RI sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakaberugasmelindungi,mengayomimelayanimasyarakatsertamenegakkanhukum.
Mereka berada diabawah satu pimpinan, satu tujuan dan satu tugas sedangkan individu
individuthoifahmuntani'ahadalahmengikutistatuspimpinannyaberdasarkanAlKitab,As
Sunnah,Ijma'dankaidahFiqhiyahjaditidakadasatudalilpunyangmengeluarkanPolantas
dariasalthoifahkafirtersebut,
Materi ini membahas itu semua dengan tuntas dan sengaja saya sertakan komentar Al
Maqdisyterhadapmateriiniagardapatmeluruskankekeliruanyangadadidalamnya.
SholawatdansalamsemogadilimpahkankepadaNabikita,dansegalapujihanyamilikAllah
Rabbul'alamin.
Bismillahirrahmanirrahim
SegalapujibagiAllahRabbul'alamin,shalawatdansalamsemogadilimpahkankepadaNabi
Muhammad Shalallahu'alaihi wa sallam, keluarganya dan para shahabat seluruhnya, Wa
ba'du:
SyaikhAbdulQadiribnuAbdulAzizberkata:
Sebelum menjelaskan status hukum Anshoruththowaghit kami mendahuluinya dengan tiga
muqadimah:
1.Penjelasanmaknathoghutdanansharnya.
2.PenjelasankejahatanAnsharparathaghut
3.Danpenjelasantatacaraijtihaddalam nawazil (masalahmasalahyangmunculterjadi)
Daninilahpenjabarannya:

MUQADIMAHPERTAMA:
PenjelasanMaknaThaghutdanAnsharnya

Iman seseorang tidak akan syah sampai dia kafir terhadap thoghut, Allah taaalaa
berfirman:

Barangsiapayang Kafir( ingkar) kepadaThaghutdanberimankepadaAlloh,maka


sesungguhnyaiatelahberpegangkepadabuhultaliyangamatkuat(QS.AlBaqoroh:
256)
AyatinimerupakantafsirdarisyahadatLaaIlahaIllallohyangberisiAnNafyi(peniadaan)
dan Itsbat (penetapan).
An Nafyu maknanya : Peniadaan uluhiyyah dari setiap yang diibadahi selain Allah,
dan seorang hambamerealisasikan dengan :

meyakini kebathilan beribadahkepadaselainAlloh

meninggalkan peribadatan macamini

Membencinya

mengkafirkan pelakunya

Memusuhi mereka.

Inilah yang dimaksud dengan al kufru bith thaghut (kafir terhadap thoghut),serta
inilah tatacaranya sebagaimana yang dituturkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdil
Wahhab.
SedangkanAlItsbat maknanyaadalah:penetapanuluhiyyah bagiAllahta'alasemata
dengan menunjukkan seluruh macammacam ibadah hanya kepada Alloh ta'ala saja. Dan
inilahyangdimaksudImankepadaAlloh ta'aladalamayattadi.
IbnuKatsir rahimahullah berkata, danfirmanNYA :
barangsiapayang kafir kepadaThaghutdanberimankepadaAlloh,makasesungguhnya
iatelahberpegangkepadabuhultaliyangamatkuatyangtidakakanputus(QS.Al
Baqoroh:256)
yaitu orang yang melepaskan andad (tandingan), berhala dan apaapa yang diajakkan oleh
syaithonberupaperibadatansetiapsesuatuyangdisembahselainAlloh,sertamentauhidkan
Allah,dimanaiaberibadahhanyakepadaNyasajasertabersaksibahwasannyatidakadailah
yangberhakdiibadahi kecuali Alloh,
maka sesungguhnyaiatelahberpegangkepadabuhultaliyangamatkuat
yaitu ia telah tguh pada urusannya dan istiqamah diatas jalan yang utama dan jalan yang
lurus.
Kemudian Ibnu Katsir, menukil dari Umar Bin Khattab bahwasannya thoghut
itu adalah syaithan. Dan Ibnu Katsir berkata: makna ucapannya tentang Thaghut bahwa
thoghut itu syaithan, adalah sangat kuat karena dia mencakup segala kejahatan yang
dilakukan oleh orangorang jahiliyyah seperti penyembahan berhala, berhakim kepadanya
danmemintapertolongandengannya(TafsirIbnuKatsiir,I/311),danpadaI/512Ibnu
KatsirberkatasesungguhnyaIbnuAbbas,AbulAaliyah,Mujahid,Atho,Ikrimah,
Said bin Zubair, Asy Syabiy, Al Hasan, Adl Dlohak, As Sudiy berkata dengan
pendapat Umar.
Ibnu Katsirmenukil dari Jabir radhiyallahu anhubahwa parathoghut itu adalah
dukundukunyang manasyaitanturunkepadamereka.

Dandia menukiljugadariMujahidbahwasannyathoghutituadalahsyaitandalam
bentukmanusiayangmanamerekaberhakimkepadanyasedankandiaitupemegangurusan
mereka.
Dan beliau menukil dari Imam Malik bahwa thoghut itu adalah setiap yang
diibadahiselain AllahAzzawaJalla.
DandalammenafsirkanfirmanAllohTaala yangberbunyi:
Apakahkamutidakmemperhatikanorangorangyangmengakudirinyatelahberiman
kepadaapayangditurunkankepadamudankepadaapayangditurunkansebelumkamu?
Merekahendakberhakimkepadathaghut,padahalmerekatelahdiperintahmengingkari
thaghutitu(QS.AnNisa:60)
Ibnu Katsir berkata:Ayat ini lebih umum dari semua itu, karena ia mencela orang yang
berpaling dari Alkitab dan AsSunnah dan berhukum kepada selain keduanya berupa
kebatilan. Daninilahyangdimaksuddenganthoghutitudisini.(Tafsir IbnuKatsir,I/519)
IbnulQoyyimrahimahullahberkata:Thoghutadalahsegalasesuatuyangdilampoi
batasnya oleh seorang hamba baik yang diibadati atau ditaati. Thaghut setiap kaum adalah
orang yang amana mereka berhakuim kepada selain Allah dan RasulNya, atau mereka
mengibadatainya selain Allah atau mereka mengikutinya tanpa bashirah (penerang) dari
Allah ataumereka mentaati dalam apayangtida merekaketahuibahwa itu adalahketaatan
kepada Allah. Inilah Thoghut thoghut dunia, bila engkau mengamatinya dan mengamati
keadaankeadaanmanusiabersamanyamakaengkaumelihatmayoritasmerekaberpalingdari
menyembah Allah kepada menyembah Thaghut dan dari berhakim kepada Allah dan
Rasulnya kepada berhakim kepada thaghut serta dari mentaati Alloh serta mengikuti
RosulNyamenjadimentaatithoghutsertamengikutinya.(IlamuAlMuwaqqiin,I/50).
Syaikh MuhammadbinAbdulWahhabberkata:Thoghutituluas:setiiapyang
diibadati selain Allah dan dia ridha dengan peribadatan itu baik yang diibadati atau diikuti
atau ditaati bukan adaketaatanterhadap Allah dan RasulNya maka ia adalah thoghut. Dan
thoghutitubanyaksedangkan pimpinanmereka ada limayaitu:
Pertama: Syaitan, yang mengajak beribadah kepada selain Alloh. Dalilnya adalah
firmanAlloh Taala :
Bukankah AkutelahmemerintahkankepadamuhaiBaniAdamsupayakamutidak
menyembahsyaitan?Sesungguhnyasyaitanituadalahmusuhyangnyatabagikamu.(QS.
Yasin:60)
Kedua:Penguasayanganiaya,yangmerubahketentuanketentuanAllohta'a'a,
dalilnyaadalahfirmanAlloh taala :
Apakahkamutidakmemperhatikanorangorangyangmengakudirinyatelahberiman
kepadaapayangditurunkankepadamudankepadaapayangditurunkansebelumkamu?
Merekahendakberhakimkepadathaghut,padahalmerekatelahdiperintahmengingkari
thaghutitu.Dansyaitanbermaksudmenyesatkanmereka(dengan)penyesatanyang
sejauhjauhnya. (QS.AnNisa:60)
Ketiga:Yangmemutuskanperkara(hukum)denganselainapayangtelah
Alloh turunkan, dalilnyaadalahfirmanAllohtaala :
Barangsiapa yangtidakmemutuskanmenurutapayangditurunkanAlloh,makamereka
ituadalahorangorangyangkafir.(QS.AlMaaidah:44)
Keempat: Yang mengaku mengetahui halhal yang ghoib, dalilnya adalah
firmanAlloh Taala :
(DiaadalahTuhan)YangMengetahuiyangghaib,makaDiatidakmemperlihatkankepada
seorangpuntentangyangghaibitu.KecualikepadaRosulyangdiridhaiNya,maka
sesungguhnyaDiamengadakanpenjagapenjaga(malaikat)dimukadandibelakangnya.
(QS.AlJin:2627)
DanAllohtaala berfirman:
DanpadasisiAllohlahkuncikuncisemuayangghaibtakadayangmengetahuinya
kecualiDiasendiri,danDiamengetahuiapayangdidaratandandilautan,dantiada

sehelaidaunpunyanggugurmelainkanDiamengetahuinya(pula),dantidakjatuhsebutir
bijipundalamkegelapanbumidantidaksesuatuyangbasahatauyangkering,melainkan
tertulisdalamkitabyangnyata(LauhMahfuzh). (QS.AlAnam:59)
Kelima: YangdiibadahiselainAlloh sedangiaridhadenganperibadatan
itu,dalilnyaadalahfirmanAlloh taala :
Danbarangsiapadiantaramerekamengatakan:"Sesungguhnyaakuadalahtuhanselain
daripadaAlloh",makaorangituKamiberibalasandenganJahannam,demikianKami
memberikanpembalasankepadaorangorangzalim.(QS.AlAnbiya:29)
Dinukil dari risalah Makna atThoghut Wa Ruus Anwaihi tulisan Muhammad bin
Abdul Wahhab yang terdapat dalamkitab Majmuah At Tauhid terbitan Maktabah Ar
RiyadhAl Haditsahhalaman260.
Syaikh Muhammad Hamid Al Faqiy berkata dalam mendefinisikan thoghut:
"YangbisadisimpulkandariucapansalafRadiyallahu'anhumadalahBahwathaghutadalah
setiap yang memalingkan seorang hamba dan menghalanginya dari ibadah kepada Allah,
pengikhlasan, ketundukan serta ketaatan kepada Allah dan RasulNya baik dalam hal itu
syaithan dari bangsa Jin maupun manusia, pepohonan, bebatuan dan yang lainnya. Dan
masuk dalam hal itu tanpa diragukan : penerapan undangundang diluar islam, ajaran
ajarannya dan yang lainnya berupa apa yang diletakkan oleh manusia untuk memutuskan
dengannyadarah,kemaluandanharta.Danagardengannyadiamengugurkanajaranajaran
Allah berupa penegakkan hudud, pengharaman riba,zina, khamr dan yang lainnya yaitu
undang undang buatan (qawanin) ini menghalalkannya dan melindunginya dengan
kekuasaannyadanparapelaksananya.Qawaninitusendiriadalahthoghut,orangorangyang
membuatnya dan mensosialisasikannya adalah thaghut juga. Dan serupa dengannay setiap
buku (kitab) yang diletakkan akal manusia dalam rangka memalingka ndari alhaq yan
gdibawa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam baik itu sengaja atau tidak sengaja dari
pembuatnya,makaiaadalahthaghut"(catatankakihal287dalamkitabFathulMajid,karya
SyaikhAbdurRohmanbinHasan AluAsysyaikh, terbitan DarulFikri,tahun1399H).
SyaikhSulaimanibnuSahmanAnNajdiy berkata:Thoghutituadatigamacam
yaitu Thoghut hukum, Thoghut ibadah serta Thoghut tha'at dan mutaba'ah (ketaatan dan
keteladanan).(AdDurorAsSuniyyah, juz8hal272)
Dan saya bisa ringkas dari uraian yang lalu serta saya katakan : "sesungguhnya
ucapan yang paling mencakup tentang makna Thoghut adalah ucapan orang yang
mengatakan bahwa thoghut adalah setiap yang diibadahi selain Allah dan ini adalah
perkataanImamMalikdanucapanorangyangmengatakanbahwathoghutitulahSyaithan
daniniadalahucapanjumhurshahabatdantabi'in.Sedangkanselaindariduapendapatini
adalahcabangdarikeduanya.Dankeduapendapatinikembalikepadasatuintiyangmemiliki
dhahir dan hakikat. Orang yang melihat kepada dhahir maka ia berkata : Thoghut adalah
setiapyangdiibadatiselainAllah.Danorangyangmelihatkepadahakikatakanmengatakan:
Thoghut adalah syaithan, alasannya adalah dikarenakan syaithanlah yang mengajak kepada
peribadatan selain Allah, sebagaimana ialah yang mengajak kepada setiap kekafiran. Allah
Ta'alaberfirman:
Tidakkahkamulihat,bahwasanyaKamitelahmengirimsyaitansyaitanitukepadaorang
orangkafiruntukmenghasungmerekaberbuatma`siatdengansungguhsungguh?(QS.
Maryam:83)
SetiaporangyangkafirdansetiaporangyangberibadahkepadaselainAllohadalah
dengan sebab penghiasan syaithan, dan setiap orang yang beribadah kepada selain Alloh
maka sebenarnya dia itu hanyalah menyembah kepada syaithan, sebagaimana firman Alloh
taala :
BukankahAkutelahmemerintahkankepadamuhaiBaniAdamsupayakamutidak
menyembahsyaitan?Sesungguhnyasyaitanituadalahmusuhyangnyatabagikamu.(QS.
Yasin:60)
DanAllah ta'ala berfirmantentangIbrahim alaihissalam:
Wahaibapakku,janganlahkamumenyembahsyaitan(QS.Maryam:44)
Padahalbapaknya ituadalahmenyembahpatung(berhala),sebagaimanafirmanAlloh taala
Dan (ingatlah)diwaktuIbrahimberkatakepadabapaknyaAazar:Pantaskahkamu
menjadikanberhalaberhalasebagaituhantuhan?(QS.AlAnam:74)

Syaithanituadalahthoghutyangpalingbesar,dimanasetiaporangyangmenyembahberhala
berupabatuataupohonataumanusiamakasebenarnyaiaituhanyalahmenyembahsyaithan.
DanseitaporangyangberhakimkepadamanusiaatauundangundangatauUUDselainAllah
makaiasebenarnyahanyalahberhakimkepadaSyaithandaninilahmaknaberhakimkepada
thaghut.
Dan orang yang meringkas berdasarkan dhohir maka ia berkata thoghut itu adalah
segala sesuatu yang diibadahi selain Alloh sedangkan orang yang meringkas berdasarkan
hakikat sebenarnya maka dia menyatakan bahwa thoghut itu adalah syaithan sebagaimana
yangsayanukil diatas.
Dan orangyangmerinciberdasarkandhohirmakaiaberkata:"Thaghutadalahsegala
sesuatu yang diibadati atau diikuti atau ditaati atau yang berhakim kepadanya selain Allah
dan ini adalah perkataan Ibnul Qayyim. Dan dekat darinya perkataan Sulaiman bin
Sahman,sedangsemuainikembalikepadamaknaibadahdimanaittiba'(mengikuti),tha'ah
(ketaaatan) dan tahakum (berhakim) seluruhnya adalah ibadah yang seharusnya tidak
dipalingkankecualikepadaAllahta'alasebagaimanafirmanNya:
Ikutilah apayangditurunkankepadamudariTuhanmudanjanganlahkamumengikuti
pemimpinpemimpinselainNya (QS.AlAraf:3)
Iniberkenaandengan ittiba' (mengikuti) Allohtaala berfirman:
Katakanlah:Ta`atilahAllohdanRosulNyajikakamuberpaling,maka sesungguhnya
Allohtidakmenyukaiorangorangkafir.(QS.AliImron:32)
Inidalamhalketaatan,Allohtaala berfirman:
danDiatidakmengambilseorangpunmenjadisekutuNyadalammenetapkan
keputusan.(QS.AlKahfi:26)
Serta ini dalamhal berhukum.
PengesaanAllahta'aladenganittiba',tha'ahdantahakumsemuainimasukkedalam
pengesaanNya dengan ibadah yang mana ia adalah tauhid Uluhiyyah sama persis dengan
pengesaanNyadenganshalat,doadansembelihan.Semuainiadalahibadat,sedangkanAllah
ta'alaberfirman:
DanKamitidakmengutusseorangRosulpunsebelumkamu,melainkanKamiwahyukan
kepadanya:"BahwasanyatidakadaTuhan(yanghak)melainkanAku,makasembahlah
olehmusekalianakanAku.(QS.AlAnbiya:25)
JadiibadahadalahnamayangmencakupsegalaapayangdicintaidandiridhaiAllahberupa
ucapanucapan,perbuatanyangdhahirmaupunbatin
Ucapan yang mencakup makna thaghut sesuai dhahir adalah segala yang diibadati
selain Allah. Dan adapun sesuai rincian maka telah ada dalam Alkitab dan AsSunnah
penegasanterhadapduamacamthaghutyaitu: Thoghut Ibadah dan ThoghutHukum.
1. Adapun Thoghut Ibadah terdapatdalamfirmanAlloh:
Danorangorangyangmenjauhithaghut(yaitu)tidakmenyembahnya(QS.AzZumar:
17)
YaitusegalasesuatuyangdiibadahiselainAllohbaikitusyaithanatauoranghidupatauyang
sudah mati atau hewan atau benda mati seperti pohon atau batu atau binatang, baik
penyembahan itu dengan persembahan sesajian atau dengan momohon kepadcanya atau
dengan shlat terhadap selain Allah atau dengan mentaatinya dan mengikutinya dalam hal
menyelisihi ajaran Allah. Dan ungkapan (apa yang diibadati selain Allah) dibatasi dengan
kalimat (sedang ia ridha dengan hal itu) untuk mengeluarkan darinya semacam isa ibnu
maryamalaihisallamdanparaNabilainnya,paraMalaikatdanorangorangshalih.Mereka
itu diibadati selain Allah akan tetapi merekatidak ridha dengan peribadatan itu naka tidak
satupunyangdinamakanThaghut.
IbnuTaimiyyah rahimahullah berkata: Allohsubhanahuwa Taala berfirman:
Dan(ingatlah)hari(yangdiwaktuitu)Allohmengumpulkanmerekasemuanyakemudian
Allohberfirmankepadamalaikat:"Apakahmerekainidahulumenyembah

kamu?".Malaikatmalaikatitumenjawab:"MahaSuciEngkau.Engkaulahpelindungkami,
bukanmereka:bahkanmerekatelahmenyembahjinkebanyakanmerekaberimankepada
jinitu.(QS.Saba:4041)
Yaitu bahwa malaikat tidak memerintahkan mereka dengan itu akan tetapi yang
memerintahkan mereka itulah jin, supaya mereka menyembah syaithansyaitan yang
menjelma dihadapan mereka sebagaimana berhala berhala itu memiliki syaithan dan
sebagaimana syaithan itu turun terhadap sebgian orang yang menyembah binatang dan
mengawasinya, sampai suatu bentuk turun kemudian mengajaknya berbicara, padahal ia
adalahsalahsatusyaithan.OlehsebabituAllahtaalaberfirman:
BukankahAkutelahmemerintahkankepadamuhaiBaniAdamsupayakamutidak
menyembahsyaitan?Sesungguhnyasyaitanituadalahmusuhyangnyatabagikamu",dan
hendaklahkamumenyembahKu.Inilahjalanyanglurus.Sesungguhnyasyaitanitutelah
menyesatkansebahagianbesardiantaramu.Makaapakahkamutidakmemikirkan? (QS.
Yasin:6062)
Dan firman Alloh taala :
Patutkahkamumengambildiadanturunanturunannyasebagai pemimpinselain
daripadaKu,sedangmerekaadalahmusuhmu?Amatburuklahiblisitusebagaipengganti
(Allah)bagiorangorangyangzalim. (QS.AlKahfi:50)
(MajmuAlFatawa,jilid4hal135136)
2. Thoghutdibidanghukum,iniada dalamfirmanNya taala:
Merekahendakberhakimkepadathaghut (QS.AnNisa:60)
IaadalahsetiapyangdijadikanacuanhukumselainAllah,baikituUUDatauundangundang
(QonunWadliy)atauyangmemutuskandengan selainyangAllahturunkansamasajabaikdia
itupenguasaatauqadli(hakim)atauyanglainnya.Dandiantarafatwafatwaahliilmumasa
kini dalam hal ini adalah apa yang ada dalam fatwa Allajnah AdDaimah lil Buhuts
Alilmiyyah wal Ifta di Saudi sebagai jawaban atas pertanyaan makna thaghut dalam
firmanNyataala:
merekahendakberhukumkepadathoghut , (QSAnnisa:60)
Dandiantarajawabanlajnahini:
(Danyangdimaksuddenganthaghutdalamayatiniadalahsetiapyangberpalingdari
kitabullah Taala dan sunnah NabiNya Shalallahu alaihi wa sallam kepada tahakum
kepadanya berupa system dan undangundang buatan atau busaya dan adat istiadat yang
turuntemurunatauparakepalasukuuntukmemutuskandiantaramerekadenganhalituatau
denganapayangdipandangolehpimpinanjamaahataudukun.Dandariuraianitujelaslah
bahwa aturan aturan yang dibuat untuk dijadikan acuan hokum dalam rangka menyerupai
aturan Allah adalah masuk dalam makna Thaghut) dari fatwa no. 8008, dan sebagai
jawaban atas pertanyaan : Kapan kita menyebut seseorang dengan namanya dan secara
tayin bahwa ia itu thaghut? Maka diantara jawabannya (bila ia mengajak kepada
kemusyrikanataukepadapenyembahandirinyaataumengakusesuatudariilmughaibatauia
memutuskan dengan selain apa yang telah Allah turunkan secara (pemberi fatwa adalah
Abdullah Ibnu Quud, Abdullah ibnu Abdulloh ibnu Ghodiyyan, Abdur Rozzaq
Afifiy dan Abdul Aziz ibnu Baz(Fatawa AlLajnah Ad Daimah, juz Ihal 542543,
kumpulan Ahmad Abdur Rozzaq Ad Duwaisy, cetakan DarulAshimah, Riyadh, tahun
1411H).
Setelahituadatersisa duamasalah:
Pertama:BahwaThaghutitudiimanidandiingkari, Alloh taala berfirman:
Merekapercayakepadajibtdanthaghut(QS.AnNisa :51)
Dan Dia taala berfirman:
KarenaitubarangsiapayangingkarkepadaThaghutdanberimankepadaAlloh(QS.Al
Baqoroh:256)
Lihat MajmuFatawa, IbnuTaimiyyah 7/558559

Sedangkan iman kepada thaghut itu terbukti dengan pemalingan suatu macam ibadah
kepadanya atau berhakim kepadanya. Dan kafir (ingkar) terhadap thaghut adalah dengan
meninggalkan peribadatannya meyakini kebathilannya serta dengan memusuhi para budak
thaghutdanmengkafirkanmereka.
Masalah Kedua: Bahwa kafir terhadap thaghut dan iman kepada Allah
adalahtauhidyangmanaseluruhRasulAlahimassallamdiutusdengannyadan
iaadalahhalyangpertamakalimerekadakwahkan sebagaimana firmanAllohtaala :
DansesungguhnyaKamitelahmengutusRosulpada tiaptiapumat(untukmenyerukan):
"SembahlahAlloh(saja),danjauhilahThaghutitu(QS.AnNahl:36)
Sedangkan thoghutyangdimaksuddalam bahasankamipadamasalahstatusAnshar
para thaghut adalah thaghut hokum, dan ia disini adalah UUD, undangundang buatany
(lainnya) yang menjadi acuan hukum selain Allah dan para penguasa Kafir yang berhukum
denganselainyangtelahAllah taala turunkan.
Ansharparathagutiniadalahmerekayangmelindunginyadanmembelanyasampai
perang demi mempertahankannya dengan ucapan dan perbuatan. Maka setiap orang yang
membela mereka dengan ucapan atau dengan perbuatan maka ia adalah termasuk anshar
para thaghut, karena perang itu terjadi dengan ucapan atau perbuatan sebagaimana yang
dikatakan Ibnu Taymiyah rahimahullah dalam pembicaraannya tentang memerangi orang
orangkafirasli[Danadapunorangyangtidaktergolongorangorangyangbiasabertempur
danberperangsepertiparawanita,anakanak,pendeta,kakektuarenta,orangbuta,manula
dan yang semisal mereka maka tidak boleh dibunuh menurut jumhur ulam kecuali bila
merekaikutperangdenganucapannyadanperbuatannya] (majmualFatawa28/354)
Dan berkata juga [ Dan wanita mereka tidak dibunuh kecuali mereka memerangi
dengan ucapan atau perbuatan, dengan kesepakatan ulama ] (Majmu Al Fatawa 28 /
414),
Danberkatajuga[Penyeranganituadaduamacam:penyerangandengantangandan
penyerangandenganlesansampaiucapannyadanbegitujugadenganperusakanbisajadi
dengan tangan dan bisa jadi dengan lisan sedangkan apa yang dirusakan oleh lisan dari
agamaagama adalah berlipat lipat apa yang dirusakkan dengan tangan ] (Ash Shorimul
Maslul, hal 385). Sehingga atas dasar ini maka anshar para thaghut dalam bahasan ini
adalah:
1. Orangorang yang membelabela dengan ucapan, dan diantara para pemuka mereka
adalah : sebagian ulama suu dan orang orang yang sok berilmu yang memeberikan
Syariyyah Islamiyah (keabsahan Islam) terhadap penguasa kafir dan mereka
membentengidariparapenguasaitutuduhankafir,merekamemnganggapbodohkaum
musliminmujahidinyangmemberontakparapenguasaitu,merekamenuduhnyasebagai
orang jahat dan sesat serta mereka menyemangati para penguasa untuk menindak
mereka.
Sebagaimanayangmasukdalamjajaranorangyangmembeladenganucapan:sebagian
penulis,wartawan dan orang orang pemberitaan yang melakukan perbuatan serupa
denganini.
2. Orangorang yang membelabela dengan perbuatannya. Dan sebagai tameng terdepan
adalah pasukan para penguasa Kafir baik itu dari pasukan tentara atau polisi, pasukan
penopang (dibelakang) sama dengan yang terjun langsung dimedan. Mereka itu sesuai
ketentuanUUDdanundangundangyangberlakudinegeriinidipersiapkanuntuktugas
tugasberikut :
Menjaga keutuhan negarea yang berarti lancarnya keberlangsungan penerapan UUD dan
undangundangkafirbuatansertamemberikansangsisetiaporangyangmenentanghal
ituatauberusahamerubahnya.
MenjagakeabsahanUUD:daniaberartimelindungipenguasakafiritusendirikarenadia
menurut mereka dianggap sebagai pemimpin yang syah sesuai UUD (dustur) karena
pengangkatannyatelahberlangsungmenurutprosesyangdijelaskanUUD.
Mengokohkan kekuasaan Undangundang: dengan melaksanakan apa yang digariskan
UUD danundangundang. Dan masuk dalam hal itu pelaksanaan putusanputusan yang
munculdiMahkamahmahkamahThaghut.

Dan juga masuk dalam kategori Ansharut Thawaghit : setiap orang yang membantu
mereka denganucapan atau perbuatan dari kalanganselain orangorangyangtelah kami
sebutkandisinitermasukseandainyayangmembelabelaitupemerintahnegaralainmaka
iamendapatstatushukumyangsama.Inilahyangdimaksudsebagaithoghutdanmereka
adalahansharnya.

MUQADIMAH KEDUA
PenjelasanKejahatan AnsharparaThaghut
Ketahuilah bahwa tidak mungkin bagi orang kafir melakukan kerusakan dibumi ini
atau menganiaaya suatu umat dari manusia kecuali dengan kawanan pembantu yang
membantu dia atas kezalimannya dan pengrusakannya serta mereka melindungi dia dari
orang orang yang ingin membalasnya.Jadi orang kafir tidak akanbisa berdiri dan merusak
kecualidengankawananpembantudananshardandarisinilahAllahtaalaberfirman:
Danjanganlahkamu cenderung kepadaorangorangyangzalimyangmenyebabkan
kamudisentuhapineraka,(QS.Hud:113)
Para ulama mengatakan:Ar Rukun adalah kecenderungan yang sedikit. Ibnu
Taimiyyahrahimahullah berkata:Danbegitu jugayangdiriwayatkandalamsebuahatsar:
Bila terjadi hari kiamat,maka dikatakan : Mana orangorang yang zalim dan kawanan
pembantumereka? atauberkata:dansejawatsejawatmerekamakamerekadikumpulkan
dalam petipeti dari api kemudian mereka dilemparkan ke Neraka Dan banyak salaf
mengatakan :kawanan pembantu orangorangzalimadalahorang yang membantu mereka,
walaupuniasekedarmengencerkantintadanmeruncingkanpenabuatmereka.Dandiantara
salaf ada yang berkata : Bahkan orang yang mencucikan pakaian mereka termasuk dalam
kawanan pembantu mereka. Dan kawanan pembantu mereka itu adalah termasuk teman
sejawat mereka yang disebutkan dalam ayat (QS Ashshoffat: 22, pent) karena orang yang
membantu terhadap kebajikan dan taqwa adalah tergolong pelaku hal itu dan orang orang
yang membantu terhadap dosa dan aniaya adalah tergolong pelaku hal itu. Allah taala
berfirman:
Barangsiapayangmemberikansyafa`atyangbaik,niscayaiaakanmemperolehbahagian
(pahala)daripadanya.Danbarangsiapayangmemberisyafa`atyangburuk,niscayaia
akanmemikulbahagian(dosa)daripadanya
(QS.AnNisa:85)
Yang memberi syafaat adalah orang yang membantuyang lain sehingga ia menjadi
genapbersamanyasetelahsebelumnyaiaganjil.Olehsebabitusyafaatyangbaikditafsirkan
dengan membantu orangorang mukmin terhadap jihad sedangkan syafaat yang buruk
ditafsirkandenganmembantuorangkafirterhadapmemerangikaummukmininsebagaimana
halitudituturkanolehibnuJarirdanAbuSulaiman(MajmualFatawa7/64)
Makapenguasakafiritutidakakanbercokoldanjugahukumhukumkafirsertaapa
yang ditimbulkannya berupa kerusakan yang besar dinegeri kaum muslimin tidak akan
berlangsungkecualidenganansharparapenguasathaghutitu,samasajadalamhalituanshar
thaghut dengan ucapan yang menyesatkan manusia dan membuat pengkaburan ditengah
mereka atau anshar dia dengan perbuatan melindungi para penguasa dan undangundang,
menjaga mereka dari orang orang yang berupaya pembalasan terhadap mereka,serta
membantu mereka terhadap orang tersebut. Oleh sebab itu tidak aneh bila Allah mensifati
balatentarapenguasakafirdenganpasakkarenamerekalahyangmengokohkankekuasaan
danpemerintahannyadanmerekasebabkeberlangsungankekafirandalamfirmanNyaTaala
:
dankaumFir'aunyangmempunyaipasakpasak(tentarayangbanyak).(QS.AlFajr:10)
Ibnu Jarir Aththabariy rahimahullah berkata dalam tafsir ayat ini : Allah Yang Maha
Muliaberfirman:ApakahkamutidakmelihatapayangAllohlakukankepadaFiraunyang
memiliki pasakpasak. Para ahli takwil (tafsir) berselisih pendapat tentang makna firman
Alloh yang berbunyi: Yang mempunyai pasakpasak dan apa alasan dikatakan hal itu
baginya? Sebagian mereka mengatakan: Makna itu adalah yang memiliki banyak tentara
menguatkan baginya, pemerintahannya dan mereka berkata : pasakpasak ditempat ini
berartibalatentara.(Tafsir AthThobariy, 30 /179).
Dan ini semuanya dalam penjelasan kejahatan ansharuth thawaghit dan bahwa
merekalahsebabsebenarnyauntukkeberlangsungankekafirandankerusakansehinggatidak
mungkin bagi orang kafir merusak ummat dan menzaliminya kecuali dengan kawanan
pembantuyangmembantunya.BilasajaRasulullahShalallahualaihiwasallamtelahberkata
:

10

Sayaberlepasdiridarisetiapmuslimyangmenetapditengahtengahkaummusyrikin.
maka bagaimana dengan orang yang membantu mereka terhadap kekafirannya dan
bagaimana dengan orang yang membantu mereka terhadap sikap mereka menyakiti dan
memerangikaummuslimin?
Dandarisisirealita,makasesungguhnyapeperangankaummusliminmelawanpara
thaghut penguasa dalam rangka mencopot mereka dengan mengangkat penguasa muslim
sebenarnyaadalahmelawanansharmerekadarikalanganmiliterdanlainnya,olehsebabitu
wajiblahmengetahuistatusansharuththawaghit.Daniaadalahmateribahasankita.

11

MUQADIMAHKETIGA :
TataCaraBerijtihaddalamNawazil
Telahsayasebutkansyaratsyaratmujtahidpadabahasansyaratsyaratmuftidalam
babkelimadalamkitabini.DandisinikamiakanmenuturkantatacaraijtihaddalamNawazil.
Bilaterjadisuatukejadianmenimpakaummusliminatausalahseorangmerekadan
orangorang yang pantas berijtihad1 ingin berijtihad untuk mengetahui hukumnya secara
syary,makakewajibanpertamaatasnyaadalahiamelihatapakahiatergolongmasalahyang
sudah diijmakan ataukah ia masalah yang diperselisihkan ulama? Dan ini agar ia tidak
memfatwakan didalamnya dengan fatwa yang menyelisihi ijma sehingga ia sesat dengan
sebab ia mengikuti selain jalan kaum mukminin.Dan tidak boleh menyengaja kepada dalil
dariAlkitabatauassunnahuntukberdalildengannyasuatumasalahtanpamelihatkepada
ucapan para ulama didalamnya karena ia bisa memahami dari dalilapa yang tidak
ditunjukkan olehnya dan ia bisa saja meletakkan dalil bukan pada tempatnya sehingga ia
tergolong orangorang yang memalingkan ucapannya dari tempat semestinya. Dan engkau
akan melihat dalam kritikan kami terhadap kitab ArRisalah AlIlmaniyah Fil
Muamalah)2 bahwa penulisnya sengaja berdalil dengan sebagian Nushush untuk
mengokohkanpandangannyadidalammasalahiniyaitutempatperselisihansebelummencari
ucapanucapansalafdidalamnyapadahalsesungguhnyaiatergolongmasalahyanghukumnya
telah diijmakan oleh para shahabat bahkan engkau akan menemukan bahwa ia berdalil
dengannushushyangtidakadakaitandenganmasalahdabiamalahmenelantarkannushush
yangberkaitandenganmasalahini.
Firqahfirqah yang menyelelisihi Ahlus sunnah wal jamaah tidaklah menyimpang
kecualidengansebabmengikutimetodheyangbengkokini,yaitumemilikikeyakinansebelum
berdalilterusmencaridalildariKitabdanAsSunnahuntukmenguatkankeyakinannyatanpa
melihat kepada ucapanucapan salaf dalam masalahmasalah itu sehingga dengan inilah
sesatlahkhawarij,Murjiah,Mutazilahdanlainnya.
Dankamibilamengatakanwajibmemulaidenganmelihatijmasebelummelihatpada
dalildalil Al Kitab dan As Sunnah, maka ini bukan pengedepanan ijma terhadap nushush
dalamtingkatanurutan,akantetapipengedepanandalampengamalan.Inilahyangdituturkan
AbuHamidAlGhozaly rahimahullahdalamkitabnyaAlmankhul hal: 466.
AbuHamidAlGhozalyberkata:[wajibatassetiapmujtahiddalamsetiapmasalah:
Ia mengarahkan pandangannya kepada penafian asal sebelum mengarahkannya kepada as
samu(nushush),kemudianiamencaridalildalilsamiy(naqliy)yangmuqoyyad.Iamelihat
pertamatamapadaijma,bilaiamendapatkandalammasalahituijmamakaiameninggalkan
pengamatannya pada Al Kitab dan As Sunnah, karena keduanya menerima penasakhan
sedangkanijmatidakmenerimanya.DanijmaterhadappenyelisihanapayangadadalamAl
KitabdanAsSunnahadalahdalilqathiyterhadapanpenasakhan,karenaumatinitidakakan
ijmaterhadapkesalahan.
KemudianiamelihatkepadaAlKitabdanSunnahmutawatir,dankeduaduanyasatu
tingkatan, karena masingmasing memberikan faidah ilmu yang pasti, serta tidak mungkin
terjadi kontradiksi dalam dalildalil naqliy yang qathiy kecuali salah satunya adalah nasikh
(penghapus), kemudian bila ia mendapatkan di dalamnya nash kitab atau sunnah
mutawatirrohmakaiamengambilnya.

1) Abu Muhammad Almaqdisy berkata dalam AnNukat Al Lawami dalam


koreksinyaterhadapalini:
Seandainyabeliauberkatabahwahalsepertiinibeliaupilihkanbagiorangorang
yang tidak memiliki alatalat ijtiihad dan dikhawatirkan keliru dalam berdalil
tentulah ini masih bisaditerimadengansyaratdiamenelusuri orangorang yang
menulisdanmengumpulkantentangtingkatanijmadantempattempatnya.Akan
tetapi beliau berkata : orang yang pantas Ijtihad . . sedangkan orang yang
pantas ijtihad itu mengetahui perselisihan dalam hal ijma, terutama setelah
menyebarnyaparashahabatdiberbgainegerisedangkanapayangdiklaimbanyak
orang berupa berbagaiijmaadalah tidaksyahdan tidak memiliki pijakan syary.
Iajuga mengetahui banyaknyamerekamenggunakanijmasukuty yangsangant
marufdiperselisihkan.

12

SetelahituiamelihatkepadakeumumankeumumandandhahirdhahirAlKitab.
Kemudian melihat kepada dalildalil yang mengkhususkan keumuman, berupa
khabarkhabar ahad danqiyas,bila ternyata qiyas menentang keumuman ataukhabar ahad
menentangkeumumanmakakamitelahmenuturkanapayangwajibdidahulukandarinya.
Bilatidakmendapatkanlafadhnashdandhahirmakaiamelihatkepadqiyasnushush.
Bila saling bertentangan dua qiyas atau dua khabar atau dua keumuman, maka ia
mencari pentarjihan, kemudian bila keduanya setara menurutnya, maka ia tawaqquf atas
suatu pendapat dan memilih dan memilih atas suatu pendapat](Al Musthapa, Al Ghozaliy
2/392. Dinukil dari Ar Raddu Ala man Akhlada ilal Ardli karya As Suyuthy hal :
163164,terbitanDarulKutubAlilmiyah1403H)

catatankaki:
1 )

Dan yang lebih utama bagi orang yang mengetahui hal itu adalah ia mengedepankan
pengamatan kepada Al Kitab dan As sunnah... kemudian Al Maqdisy menukil ucapan
Syaikhul Islam ibnu Taymiyyah tentang hal ini dalam majmuul Fatawa 19/200
2002 (pent)
2) AlLimaniyah ini tulisan Alustadz Thalat Fuad Qasimyang merupakan
salah satu pegangan Jamaah Islamiyah Mesir. Penulis didalamnya membawa paham
jahmiyah dalam hal Alkufru dimana kekafiran anshar Thaghut dikembalikan kepada
keyakinanhati,sehinggapenulistidaktakfirMuayyankecualiterhadapsosokPresidensaja
(presidenMesirkarenaiatulistentangansharthaghutMesir)adapunselainpresidentidak
dikafirkansecaraTayinkecualisetelahdiketahuikeyakinanhatinya.MakaSyaikhAbdul
Qadirmembantahnyadanmateriterjemahandiatasbagiandarinya,sebagaipendahuluan
(pent)

13

BagianKedua:
StatusAnsharparaThoghut
Yang dimaksud dengan mereka adalah : Anshar para penguasa murtaed yang
berhukumdenganselainapayangAllahturunkandiberbagaibelahannegerikaummuslimin
halini1
Sedangkan Anshar mereka itu adalah mereka yang melindungi, menjaga dan
membantu par thaghut itu terhadap orang yang hendak mencopot mereka dari kalangan
musliminmujahidin.
Dan juga merupakan Anshar mereka adalah mereka yang membelabela mereka
denganucapan dan mengangkat senjata demi melindungimereka dan mereka adalah sebab
keberlangsunganhukumhukumkafirdinegeriinisebagaimanayanglalutelahdisebutkan.
catatankaki:
1.TermasukIndonesia,bahkanlebihdahsyatkarenakeberadaanPancasiladll(pent)
Dan anshar para thaghut itu adalah cabang dari status hukum para thaghut, dan
statusparapenguasayangberhukumdenganselainapayangtelahAllahturunkanituadalah
murtadun, dan akan datang penuturan dalildalil itu dalam pembahasan kedelapan Insya
Allahtaala.
Adapun status Anshar mereka dari kalangan ulama suu kalangan media masa
pemberitaan, tentara/polisi dan lainnya maka mereka itu orang orang kafir secara tayin
dalamdhahirdanberikutinidalildalilnya:
1. DalilpertamaadalahijmaparasahabatRadliyallahuanhum.
Rosululloh Shalallahualaihi wa sallam tidak pernah memerangi kaum murtadddin
mumtaniin semasa hidupnya, namun mereka itu diperangi oleh para shahabat
radliyallahuanhum setelah beliau wafat dimasa kekhilafahan Abu Bakar Ash Shidiq
radliyallahuanhusehinggadariAbubakardanshahabatlahdiambilperincianhukumhukum
masalahini,sedangkanRasulullahShalallahualaihiwasallamtelahbersabda:
Sesungguhnyabarangsiapadiantarakalianyanghidupsesudahku,akanmelihat banyak
perselisihan.Makahendaknyakalianberpegangdengansunnahkudansunnahkhulafaur
rasyidinyangmendapatpetunjuk.Gigitlahsunnahitudengangigigerahamkalian.Dan
janganlahkalianmembuathalhalyangbaru,sesungguhnyasetiapyangbaruituadalah
bidahdansetiapbidahituadalahsesatdansetiapkesesatanitudineraka.Hadits Riwayat
AtTirmidziy dandia berkata :Hadits hasanshohih
Para Shahabat telah berijma atas kekafiran anshar para pimpinan kemurtadan
seperti Anshar Musailamah yang mengaku Nabi Alkadzab, dan anshar Thulaihah Al
Asadi yang mengkaku sebagai nabi Alkadzab. Mereka merampas harta mereka sebagai
ghanimah menjadikan wanita wanita mereka sebagai budak dan bersaksi atas orang orang
yang mati dari mereka bahwa mereka itu masuk neraka, sedangkan ini adalah pengkafiran
dariShahabatterhdapmerekasecara tayin .Daniniadakahdalilnya:
Apa yang diriwayatkan oleh Thariq Ibnu Syihab, berkata [ Datang utusan
Buzakhah dari Asad dan Ghatafan kepada Abu Bakar mereka meminta berdamai
kepadanya, maka beliau menmberikan pilihan kepada mereka antara peperangan yang
menghabiskanseluruhhartaalharbulmujliyahdenganperdamaianyangmenghinakan
as silmul mukhziyah. Maka mereka berkata peperangan yang menghabiskan seluruh harta
telah kami ketahui maka apa perdamaian yang menghinakan? maka beliau berkata :
Dirampas dari kalian senjata dan seluruhkuda, kamimenjadikan apa yang didapatkan dari
kaliansebagaighanimah,kalianmengembalikanapayangkaliandapatkandarikamikepada
kami,membayarDiyatorangorangyangterbunuhdiantarakamidanorangorangyangmati
diantarakalianmasuknerakadankaliandibiarkansebagaikaumkaumyangmengikutiekor
onta sampai Allah memperlihatkan kepada Kahalifah RasulNya dan muhajirin suatu yang
dengannya mereka mengudzur kalian]. maka Abu Bakar menyadarkan apa yang beliau
katakankepadaorangorangmakaUmarbangkitdaberkata:[Sayatidakmemilikipendapat
dan kami ingin mengisyaratkannya kepada engkau. Adapun apa yang engkau sebutkan

14

berupa peperangan yang menghabiskan seluruh harta dan perdamaian yang menghinakan
makasungguhbagusapayangtelahengkausebutkan.Danadapunapayangengkausebutkan
kami menjadikan apa yang didapatkan dari kalian sebagai ghanimah dan kalian
mengembalikanapayangkaliandapatkandarikamikepadakamimakasungguhbagusapa
yangtelahengkausebutkanadapunapayangengkausebutkankalianmembayardiyatorang
orang yang terbunuh diantara kami dan orangorang yang terbunuh diantara kalian adalah
masuknerakamakasesungguhnyaorangyangtelahberperangdiantarakitatelahberperang
danterbunuhdijalanAllahsehinggapahalanyaatasAllahlagitidakadadiyatbaginya]maka
orangorangpun mengikuti apa yang dikatakan Umar]. Diriwayatkan AlBarqaniy sesuai
syarat Albukhary. Dari Nailul Author, AsySyaukani 8/22 dan ibnu Hajar
menuturkannya dalam Fathul Bariy terus berkata AlHumaidiy berkata : AlBukhariy
meringkasnyaterusmenyebutkanujungdarinyayaituucapannyakepadamerekamengikuti
ekor unta hingga ucapannya dengannya mereka mengudzur kalian Dan Al Barqaniy
mengeluarkannya secara utuh dengan isnad yangmana Bukhari mengeluarkan potongan itu
darinya(FathulBariy13/210,sedangkanasalhaditsinipadaAlBukhariydalambabAl
Istikhlaf padakitabul Ahkam no 7221. Danutusan Buzakhah adalahkaumThulaihah
Alasady yang berperang bersamanya kemudian tatkala mereka dikalahkan oleh para
shahabatmerekamengirimutusannyakepada AbuBakar.
Ibnu Hajar telah menuturkan hadits ini dan berkata dalam syarhnya : { Dan
(Muljiyah) adalah meninggalkan seluruh harta dan (Makhziyah) maknanya berada diatas
kehinaan dan kenistaan. Dan (halqah) artinya senjata, dan (Alkuraa) artinya semua kuda
sedangkanfaidahmerampasitudarimerekaadalahmerekatidakmemilikikekuatansupaya
manusiaamandariarahmerekadanucapannya(kamijadikanapayangkamidapatkandari
kalian sebagai ghanimah) artinya itutetap jadi ghanimahbagikamiyangkini kami bagikan
sesuaipembagiansyaridansedikitpuntidakkamikembalikankepadakalian.Danucapannya
(dan kalian kembalikan apa yang kalian dapatkan dari kami) artinya apa yang kalian jarah
dari kaum muslimin saat peperangan. Dan ucapannya (taduuna) artinya kalian membawa
membawa diyat kepada kami, ucapannya (qatlakum finNaar) yaitu tidak ada diyat bagi
mereka didunia karena mereka mati diatas kemusyrikan mereka, dimana mereka dibunuh
dengan haq sehingga tidak ada diyat bagi mereka.Dan ucapannya (tutrakun) dan
(yattabiuunaadznaabalibili)yaitumenggembalakannyakarenabilaalatperangdicabutdari
mereka maka mereka kembali menjadi arabarab badui yang tidak memiliki pencaharian
kecualiapayangmerekadapatkandarimanfaatuntauntamereka. IbnuBathuthah berkata
: mereka murtad kemudian bertaubat lalu mereka mengutus utusan mereka kepada Abu
Bakar seraya meminta maaf, maka Abu Bakar ingin tidak memutuskan diantara mereka
kecuali setelah musyawarah dalam urusan mereka maka beliau berkata kepada mereka :
Kembalilahdanikutiekorekoruntadipadangpasir.selesai.Danyangnampakadalahbahwa
yang dimaksud dengan masa akhir yan gdiberikan penangguhan buat mereka adalah
nampaknyataubatmerekadankebaikanmerekadengankebaikanislammereka)FathulBari,
13/210211
Dan bukti darihal ini adalahucapan Abu Bakar terhadap orangorang murtadyang
bertaubat [ dan orangorang yang terbunuh diantara kalian adalah masuk neraka ] serta
persetujuan Umar dan seluruh shahabat Radliyallahu anhum terhadapnya atas hal itu. Ini
adalah Ijma dari mereka atas takfir anshar para pemimpin kemurtadan dan bala tentara
mereka secara Tayin, karena tidak ada perbedaan bahwa orangorang yang terbunuh itu
adalah orangorang tertentu (muayyan) sebagaimana tidak ada perbedaan diantara
Ahlus Sunnah bahwa orang Muayyan tidak boleh dipastikan masuk neraka
kecuali orangyang dipastikan kekafirannya.Adapunorangmuslimbagaimanapunia
fasiq maka keyakinan Ahlus Sunnah adalah sebagaimana yang dikatakan Aththabari
rahimahullah (dan kami memandang shalat dibelakang setiap orang yang baik dan jahat
dikalangan ahli kiblat dan menshalatkan orang yang mati diantara mereka serta tidak
memastikan seorangpun darai surga dan neraka) lihat (Syarh Aqidah aththahawiyah
terbitanAlMaktabalislamy1403Hhal421426.
AdapunorangyangmatidalamkeadaankafirmakaiadisaksikanpastimasukNeraka
danbahwaiatermasukdalamcalonahlinerekasebagaimanasabdaNabiShalallahualaihiwa
sallam:
Sesungguhnyabapakkudanbapakmuberadadineraka (HRMuslim)
Sebagaimanajugasabda Rosulullohmengenai pamannya AbuTholib:
Dia ditempatyangdangkaldari neraka.(HRBukhari3883)
SabdaShalallahualaihiwasallam:

15

Dimanasajakamumelewatikuburan kuburanorangkafirmakaberikankabargembira
kepadanyadenganapineraka.
AlHaitsami berkatadiriwayatkanoleh AlBazzar danAth ThobroniydalamAlKabir,
dan perawinyaadalahparaperawihaditsyang shohih.(MajmauzZawaaid,1/118)
Iniadalahpenukilanyang shohih dan ijmaa yang shorih (jelas)dariparasahabat atas
pengkafirkan anshar para imam kemurtaddan dan bala tentara nya secara tayin dengan
tanpa tabayyun (mencarikejelasaan)akanketerpenuhansyaratsyaratdan danketidakadaan
mawani (penghalangpenghalang) terlebih dahulu pada orang orang itu tatkala mereka
mumtaniunbisysyaukah(melindungidiridengankekuatan).sedangkanJumlahmerekaitu
ribuan. Dan Ibnu Taimiyyah menuturkan bahwa pengikut Musailamah Al Kadzab itu
berjumlahsekitarseratusribuataulebih.(MinhajusSunnah,7/217).Dantelahlalukami
utarakan dalam syarh (penjelasan) kaidah takfir bahwa tabayyun (mencari kejelasan)
terhadapsyaratdanmawani(penghalang)voniskafirituhanyalahpadaorangyangmaqdur
alaih (orang yang berada didalam kekuasaan penguasa Islam), dan mungkin didatangkan
(dihadapanQadli)bukanorang mumtani sedangkandalilnyaadalahijmashahabattadi.Dan
Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: Dan karena orang murtad bila ia mumtani
dengan cara masuk ke darul harbi atau orangorang murtad itu mempunyai kekuatan yang
dengannya mereka gunakan untuk melindungi diri dari jeratan hukum Islam maka ia
itudibunuh langsung tanpa istitabah (disuruh bertaubat) (Ash Shorimul Maslul, hal.
322).danBeliaujugaberkata:Sesungguhnyaorangyangmumtaniitutidakperludilakukan
istitabah (tidak disuruh taubat), dan yang perlu istitabah itu hanyalah orang yang maqdur
alaih. (Ash Shorimul Maslul, hal. 325326). Danyangtelah dalam Syarh Qaidah Takfir
(penjelasan kaidah takfir) bahwa tabayyun (mencari kejelasan) syaratsyarat dan mawani
(penghalang) voniskafir adalahmasukdalampenamaan istitabah.

FaidahFaidahyangBerkaitandenganIjma,StatusKehujjahanIjmaituserta
PenjelasanKekafiranOrangyangMenyalahiIjmaShahabat
A. Ijma : sebagaimana yang dikatakan Asysyaukani adalah kesepakatan para
mujtahid ummat Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam setelah beliau wafat pada suatu
masa terhadap suatu hal. Dan yang dimaksud dengan kesepakatan adalah kesamaan baik
dalam keyakinan ataupun dalam ucapan ataupun dalam perbuatan (Irsyadul fuhul hal :
68)
B. Bagaimana ijma diketahui? Al Khothiib Al Baghdaadiy rahimahullah
berkata:Ketahuilahbahwaijmaitubisadiketahuidenganucapan,denganperbuatan,dan
iqror (pengakuan), serta dengan perbuatan dan iqror(pengakuan). Adapun dengan ucapan
maka ia adalah sepakatnya ucapan seluruh mereka terhadap suatu hukum, dengan
mengatakansemua ini halal atauharam. Adapun dengan perbuatanmaka ia adalah mereka
seluruhnya mengerjakan sesuatu. Adapun dengan ucapan dan iqro (pengakuan) maka ia
adalahsebagianmerekamengucapkansesuatukemudian ucapan itumenyebarpadayanglain
kemudian mereka diam dari menyelisihinya. Adapun dengan perbuatan dan iqror
(pengakuan),maka adalah sebagian mereka melakukan sesuatu dan ia menghubungi yang
lainnya kemudian mereka diam dari mengingkarinya. (Al Faqih Wal Mutafaqqih, Al
Baghdadiy, terbitanDarulKutubAlIlmiyyah1400H, juz
Darisiniengkaumengetahuibahwaijmashahabatdalammasalahkita
inistatusansharparathoghut adalahijmashohihkarenasemuashahabatijmaatasnya,
Danbahwaitutelahtsabitdenganucapan,perbuatandanpengakuan(iqror).Adapunucapan
adalah ucapan Abu Bakar: dan orang kalian yang terbunuh diantara kalian masuk
neraka, dan Umar menyetujuinya serta orangorangpun mengikuti ucapan Umar,
sebagaimanadalamhaditsThoriqbinSyihab.Adapunperbuatanmakaiaadalahbahwapara
sahabat memerangi mereka semuanya atas dasar satu status yaitu perang memerangi
murtaddin sebagaimana yang telah sering dijelaskan dalam banyak tempat dan para
shahabat tidak membedakan antara yang mengikuti (yang dipimpin) dan yang diikuti
(pemimpin). Dan adapun pengakuan (iqror),maka adalah : tidak ada seorangpun dari
shahabatyangmenyelisihiataumengingkariapayang telahkami utarakan.
Dankesimpulannya:adalahbahwaijmashahabatdalammasalahinitergolong
ijma yangpalingkuatdarisegikeabsahandanpembuktian.
C. KehujjahanIjma: Ijmaadalahsebagaidalilketigadaridalildalilhukum syariy
setelahAlQurandanAsSunnahdandalildalilatashujjiyahnyaijma iniadalahbanyak
diantaranya. FirmanAlloh Taala :

16

Haiorangorangyangberiman,ta`atilahAllohdanta`atilahRosul(Nya),danulilamridi
antarakamu(QS.AnNisa:59)
Ayatinimenegaskantigadalilpalingintidaridalildalilhukum,yaituAlKitabullah(taatilah
Alloh), As Sunnah (taatilah Rosul), dan ijma ulama (dan ulil amri diantara kalian).
Penjelasantentangcaramenyimpulkannyatelahberlaludalamlebihdarisatutempatdalam
kitabini(AlJami).

FirmanAllohTaala :
DanbarangsiapayangmenentangRosulsesudahjelaskebenaranbaginya,danmengikuti
jalanyangbukanjalanorangorangmu'min,Kamibiarkanialeluasaterhadapkesesatan
yangtelahdikuasinyaitudanKamimasukkaniakedalamJahannam,danJahannamitu
seburukburuktempatkembali.(QS.AnNisa:115)
Sedangkanijmaulamatermasuksabilulmuminin(jalanorangorangyangberiman)secara
pasti.Sedangtelahdatangancamanbagiorangyangmenyelisihinya,makaitumenunjukkan
kewajiban mengikutinya. Dengan ayat inilah Asy Syafiiy dan yang lainnya berdalil atas
kehujjahan ijma. Lihat Al Mushtashfa, Al Ghozaliy, terbitan Al Amiriyah 1 / 175 dan
MajmuFatawa IbnuTaimiyyah, 19 /178 179.

Asy Syafiiy rahimahullah juga berdalil untuk kehujjahan ijma dengan hadits Umar
secara marfu :

SiapayangsenangmendapatkantengahtengahSurgamaka hendaklahdiakomitmen
denganJamaah.karenasyaithanitubersamaorangyangsendiri sedangiajauhdaridua
orang.
HaditsRiwayatAhmad,AtTirmidziydanAlHakim,sertabeliaumenilaishohih,danhal
itudisetujuiolehAdzDzahabiy.Lihat KasyfulKhofa, karyaAlAjalunino.1265.
Asy Syafiiy berkata sesungguhnya yang dimaksud dengan komitmen dengan jamaah
adalahmemegangapayangmerekapegangsepertipenghalalan,pengharamandantaat dalam
keduanya, karena tidak mungkin bersatu dengan mereka dari sisi fisik padahal mereka
berpencaran diberbagainegeri.Beliauberkata:Orangyangmengatakanapayangdikatakan
oleh jamaatul muslimin, maka ia telah komitmen dengan mereka. Dan siapa yang
menyelisihi apa yang dikatakan oleh jamaatul muslimin maka ia telah menyelisihi jamaah
mereka yang diperintahkan untuk komitmen dengan mereka. Ar Risalah, karya Asy
Syafiiy,Tahqiq Ahmad Syakir,hal. 473476.
Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata : Makna Ijma adalah sepakatnyaulama
musliminatassuatuhukum. dan Jika tsabitijma ummatatassuatuhukum,makatidakboleh
seorangpunkeluardari ijma mereka.Karenaummatinitidakakanbersepakatataskesesatan.
MajmuFatawa,20/10,danmasalahinijugabisadirujukdalamrujukanyangsama1 /16
17, 3 /368, 19 /91 92, 176 177, 28 /125.
D. Ijma sahabatadalahhujjahqhotiyangmenyelisihinyakafir
Ijmashahabatadalahhujjahtidakadaperselisihandidalamnyadiantaraparaulama.
termasuk orang yang mengingkari diantara mereka akan kemungkinan terjadinya ijma
setelah masa shahabat, karena sebab tersebarnya ulama diberbagai negeri, seperti Ibnu
Hazm rahimahullah, sesungguhnya ia bersepakat bersama para ulama lainnya akan
keabsahan ijma shahabat dan bahwasa ijma adalah hujjah. (Lihat Al Muhalla, Ibnu
Hazm,1/54)
Bila telah terbuktibenar ijma shahabat ini maka ia adalah dalil qhoti sebagaimana
yangdikatakanolehIbnuTaimiyyahdalamMinhajusSunnah,4/220.Sedangkanijma
yang qhotiyyud dalalah adalah ijma yang tidak ada yang menyelisihi didalamnya, seperti
ijmashahabatdalampermasalahankitainistatusansharparathoghutdimanatidakada
seorang sahabatpun yang menyelisihinya didalamnya. Ibnu Taimiyyah rahimahullah
berkata : Dan Ijma itu apakah qhotiyyud dalalah atau dzonniyyud dalalah? karena
diantaramanusiaadayangmenetapkandenganiniatauini dandiantaramerekamelontarkan
penafian terhadap ini dan ini sedangkan yang benar adalah merinci antara ijma yang
dipastikan dan diketahui secara meyakinkan bahwa didalmnya tidak ada yan gmenyelisihi
samasekalidarikaummukmininmakainiwajibdipastikanbahwaiaadalahhaqdaninimesti
tergolong apayangRasuljelaskanpetunjukdidalamnya. (MajmuFatawa, 7 /39).

17

Ijmasepertiiniadalah qhotiydilalah,orangyangmenyelisihinyadikafirkan.Maka
tidak boleh bagi seseorangpun menentangnya atau memfatwakan pendapat yang
menyelisihinya. IbnuTaimiyyah rahimahullahberkata: Begitujuga firmanAllohTaala :
DanbarangsiapayangmenentangRosulsesudahjelaskebenaranbaginya,danmengikuti
jalanyangbukanjalanorangorang mu'min (QS.AnNisa:115)
Sungguhkeduanyasalingmengharuskan,dimanasetiaporangyangmenentangRosulsetelah
jelas kebenaran baginya maka dia telah mengikuti jalan yang bukan jalan orangorang
mukmin.Dansetiaporangyangmengikutijalan yangbukanjalan orangorangmukminmaka
ia telah menentang Rosul sesudah jelas kebenaran baginya. Bila dia mengira bahwa dia
mengikuti jalannya kaum mukminin padahal dia keliru, maka dia statusnya dengan orang
yangmenyangkamengikutiRosulpadahaldiakeliru.Danayatinimenunjukkanbahwaijma
kaum mukiminin itu merupakan hujjah, dari sisi bahwa penyelisihiannya mengharuskan
penyelesihianterhadap Rosul.Danbahwa setiap apayangmereka ijmakan itumestiadanash
dari Rasul sehingga setiap masalah yang dipastikan didalamnya dengan ijma dan
ketidakadaan orang yang menyelisihinya dari kaum mukminin maka sesungguhnya ia
tergolong masalah yang mana Allah telah menjelaskan kebenaran didalamnya, sedangkan
orang yang menyelisihi semacam ijma ini adalah kafir. sebagaiman kafirnya orang yang
menyelisihi nash secara nyata. Adapun bila diduga sebagai ijma namun tidak dipastikan
dengannya maka disinikadangtidakbisa dipastikan jugabahwa iatergolong apa yang jelas
kebenaran dari sisi Rasul sehingga orang yang menyelisihi ijma semacam inikadangtidak
dikafirkanbahkanbisajadidugaanijmaitusalahdankebenarannyaberadapadapendapat
lain.Inilahkuncipemungkasbahasantentangapayangdikafirkandantidakdikafirkanoleh
sebabperselisihianterhadapijma(MajmuFatawa,7/3739).danhalserupadiMajmu
Fatawa, 19/269270.
Al Qodliy Iyadl rahimahullah berkata: Mayoritas mutakallimin (orangorang
yang berbicara) dari kalangan fuqoha dan ahli berdebat berpendapat untuk mengkafirkan
setiap orang yang menyelisihi ijma yang shohih yang memenuhi syaratsyarat ijma, yang
disepakatisecaraumum. Sedangkanhujjahmadalah firmanAlloh taala :
DanbarangsiapayangmenentangRosulsesudahjelaskebenaranbaginya,danmengikuti
jalan yangbukanjalanorangorangmu'min,Kamibiarkanialeluasaterhadapkesesatan
yangtelahdikuasinyaitudanKamimasukkaniakedalamJahannam,danJahannamitu
seburukburuktempatkembali.(QS.AnNisa:115)
DanSabdaRosulShalallahualaihiwasallam :
Siapayangmenyelisihijamaahsejengkalsaja,iatelahmencopot ikatanIslamdari
lehernya.
Dan mereka menghjikayatkan ijma atas pengkafiran orang yang menyelisihi ijma. (Asy
Syifaa juz2/1079, terbitan AlHalabiyyangditahqiq olehAlBajawiy)
Kesimpulan :
Bahwa vonis kafir buat anshar para thoghut yang mumtaniin secara tayiin tadalah
telahtsabitdenganijmaparashahabatsecaraijmaqhotiyyangtidakadayangmenyelisihi
didalamnya. Dan Ijma semacam ini orang yang menyelisihinya dikafirkan. Siapa yang
menyelisihi dalam hukum ini maka ia telah kafir dan mengikuti jalann bukan jalan orang
orang mukminsertameninggalkan jamaahmereka.
Umar bin Abdul Aziz radliyallahu anhuberkata:Rosululloh Shalallahualaihi
wa sallam dan para pemimpin sesudahnya mencontohkan tuntutan yang memegangnya
adalah pembenaran terhadap Kitabullah, pelaksanaan terhadap ketaatan kepada Alloh dan
bantuan akan agama Alloh. Tidakberhak seorangpunmerubahnya dan menengok pendapat
orang yangmenyelisihinya. Siapa yangmenyelisihinyadanmengikuti jalanselainjalanorang
orangmukmin,makaAllohberikaniakeleluasaanterhadapkesesatanyangtelahdikuasainya
itudan Diamemasukkannya kedalamnerakajahannam,danjahannamadalahseburukburuk
tempat kembali. Diriwayatkan oleh Al Lalikaiy dengan isnadnya dari beliau dalam kitab
SyarhuItiqodiAhlisSunnah,terbitanDarutThoyyibah,1/94dandiriwayatkanolehAl
Ajiriy dalamkitab AsySyariah, terbitanAnshorusSunnah,hal.48.
Faidah:
IjmaadalahhujjahwalaupuntidakdiketahuidalilorangorangyangberijmadariAl
Kitabdan AsSunnahsehinggadengansekedarijma merekaterhadaphukum sesuatumakaia
adalahhujjahdengansendirinya.Danbiladiketahuinashdalammasalahitumakaiaadalah

18

dalillain,sebagaimanayangdikatakanIbnuTaimiyyah:Dansaatdemikianmakaadanya
ijma bersama dengan nash adalah dua dalil seperti Al Kitab dan As Sunah. (Majmu
Fatawa. 19 / 270). Dan bila tidak diketahui nash maka tidak wajib mencarinya, karena
sesungguhnya ijma yang shohih itu merupakanhujjah dengan sendirinya. Asy Syaukaniy
berkata :UstadzAbu IshaqberkataTidak wajibMujtahidmencari dalilyang manaijma
terjalin dengannya.kemudian apabila nampakhal itu dihadapanmu atau dinukilkepadanya
makaiaadalahsalahsatudalildalammasalahtersebut.AbulHasanAsSuhailiyberkata
Apabila mereka ijma atas sebuah hukum dan tidak diketahui bahwa mereka ijma atasnya
dari dilalah ayat atau qiyas atau yang lainnya, maka sesungguhnya wajib mengambilnya
karena mereka tidak berijma kecuali atas dasar dalil dan tidak wajib mengetahuinya.
(IrsyadulFuhul,hal.76).
Namundemikian,bilatelahtsabit(tetap/jelas)ijmaatassuatuhukummakaiamesti
memiliki dalil dari AlKitab dan AsSunnah, sebagaimana yang dikatakan syaikhul Islam
Ibnu Taimiyyah rahimahullah: Tidak suatu hukumpun yang diijmakan oleh ummat ini
melainkantelahada nashyangmenunjukkannyakarena ijma adalahdalilterhadapnashyang
ada pada para imam, bukanlah termasuk apa yang telah lenyap ilmunya. (Minhaj As
Sunnah,8/344).DanuntukucapannyainiSyaikhulIslamIbnuTaimiyyahtelahberdalil
denganfirmanNya :
Sebagaimana yang telah kami nukilkandarinya tadi dari Majmu Fatawa, 7/ 3839. Dan
untuk membuktikan ucapan Ibnu Taimiyyah ini, kami menuturkan berikut ini dalildalil
nash dari AlKitab dan As Sunnah yang menjelaskan hukum yang sama yang telah kami
buktikan tadi dengan ijma shahabat. Dan urutan ini sejalan dengan tata cara ijtihad yang
telahkaminukil sebelumnyadari AbuHamid AlGhozaliyrahimahullah.
2. DalilkeduadariKitabulloh Taala
o FirmanAllohTaala:
OrangorangyangberimanberperangdijalanAlloh,danorangorangyangkafir
berperangdijalanthaghut,sebabituperangilahkawankawansyaitanitu,karena
sesungguhnyatipudayasyaitanituadalahlemah. (QS.AnNisa:76)
Adapun thoghut maka telah lalu penjelasannya dipembukaan. dan bahwa masuk
didalamnyadengannashsetiaporangyangdijadikanacuanhukumselainAllahseperti,yang
memutuskan dengan selain apa yang Allah turunkan atau dustur (UUD) atau Qonun
(hukum/UU)kafir.Allahtaala berfirman:
Apakahkamutidakmemperhatikanorangorangyangmengakudirinyatelahberiman
kepadaapayangditurunkankepadamudankepadaapayangditurunkansebelumkamu?
Merekahendakberhakimkepadathaghut,padahalmerekatelahdiperintahmengingkari
thaghutitu(QS.AnNisaa:60)
Jadi setiap yang dijadikan rujukan hukum selain (hukum) Allah adalah thaghut. Dan Ath
Thobariy telah mendefinisikan sabiluth thoghut (jalan thoghut) bahwa ia adalah : Thaat
kepadaSyaithan,jalandanajarannyayangiatetapkanuntuktemantemannyadarikalangan
orangorangyangkafirkepadaAllah. (TafsirAthThobariy, 5 /169).
Jadi setiap orang yang berperang dalam rangka membela pemimpinyangkafir atau
UUD atau Qonun kafir sebagaimana yang dilakukan oleh Anshar para penguasa murtad
makaiatelahberperangdijlanthaghutsedangkansetiaporangyangberperangdijalanthaghut
makaaiaadalahorangkafir,karenaAllahtaala berfirman:
danorangorangkafirberperangdijalanthoghut.
Danmasukdalamhalini:perangdenganucapan (1) atauperbuatansebagaimanayangtelah
kaminukildari IbnuTaimiyyah dalam Muqadimah.
==============================================
Catatankaki:
1) Masuk didalamnya para ulama dan duat yang mengetahui apa yang diterapkan
oleh thaghutthaghut Negara Kafir Republik Indonesia (NKRI) seperti Pancasila, UUD 45,
Demokarasi, perpu/KUHP/UU, Nasionalisme, tahakum pada piagam PBB dan mahkamah
Internasionaldanyanglainsebagainya,terusmerekamengatakaninipemerintahyangsyah
yangwajibatasnyadiberiloyalitasdanparapemudamuslimyangmembangkangnyaadalah
Khawarij(teroris).(pent)

19

==============================================
DanperhatikanlahfirmanNya taala :
makaperangilahwaliwalisyaitan,
Ayat ini menjelaskan kepadamu bahwa thoghut yang sebenarnya adalah syaitan yang
mengajakkepada setiapkekafiran. Danbahwa sesungguhnya orang yangberperang di jalan
thoghutsebenarnyadiaberperangdijalansyaitan.Daninijugasebagaipenguatakanstatus
kekafiranmereka,karenawaliwalisyaitanituadalahorangorangkafir,sebagaimanafirman
Allohtaala :
Danorangorangyangkafir,pelindungpelindungnyaialahsyaitan(QS.AlBaqoroh:
257)
DanfirmanNya taala :
SesungguhnyaKamitelahmenjadikansyaitansyaitanitu waliwali(temanteman/
pemimpin pemimpin) bagiorangorangyangtidakberiman. (QS.AlArof:27)
Ini termasuk dalil yang paling jelas akan kekafiran anshar para penguasa murtad
dengan ucapan seperti sebagian ulama suu dan orang orang pers dan dengan perbuatan
sepertimiliterdengansegalabentuknya,sungguhmerekaituberperangdijalanthaghutdan
siapayangberperangdijalannyamakaiaitukafir.Dantidakmestiuntukmenghukumikafir
setiapdarimerekaituiaterjunperanglangsungatauterjadipeperangan,namunsetiaporang
yang disiapkan oleh para penguasa itu untuk berperang demi membela mereka dan sistem
pemerintahankafirmerekayangmanaiaadalahjalanthaghutmakaiakafir.Danbilasaja
Allah telah mengkafirkan orang yang berhakim kepada thaghut maka bagaimana dengan
orangyangberperangmelindunginyadandijalannya?
o FirmanAlloh Taala :
BarangsiapayangmenjadimusuhAlloh,malaikatmalaikatNya,RosulRosulNya,Jibriil
danMikail,makasesungguhnyaAllohadalahmusuhorangorangkafir.(QS.AlBaqoroh:
98)
Para ahli tafsir berkata tentang sebab nuzul ayat ini bahwa: Sesungguhnya orang
orang yahudi tatkala mengetahui bahwa Jibril alaihisallam yang turun membawa wahyu
kepada Nabi shalallahu alahi wa sallam maka mereka berkata : Sesungguhnya Jibril itu
turun membawa adzab dan siksa, maka sesungguhnya ia adalah musuh kami. Maka Alloh
menurunkanayatinidanyangsebelumnyaserayamenjelaskanbahwaorangyangmemusuhi
satu orang dari Rosul dari Rosulrosul Alloh dari malaikat dan manusia maka ia telah
memusuhisemuaRosul(utusan)AllohSebagaimanaFirmanNya taala :
Allohmemilihutusanutusan(Nya) darimalaikatdandarimanusia(QSAlHajj:75)
Sedangkan orang yang memusuhi rasulrasul Allah maka ia telah memusuhi Alloh dan ia
termasukorangorang kafir.
makasesungguhnyaAllohadalahmusuhorangorangkafir.(QS.AlBaqoroh:98)
(Lihat TafsirIbnuKatsir1 /131 133)
Maka macam permusuhan terhadap Alloh, Rosulnya dan AgamaNya manakah yang
lebihbesar dari peninggalan hukumhukum syariatNya dan menggantinya dengan undang
undangkafir?PermusuhanterhadapAlloh,RosulNyadanagamaNyamacamapayanglebih
besardaripadamemperolokajaranajaranagamasepertijenggotatauhijabdanyanglainnya
yang memenuhi media massa para thoghut itu?Permusuhanterhadap Alloh, RosulNya dan
agamaNya macam apa yang lebih dahsyat dari sikap memusuhi wali wali Allah yang
berpegang terguh terhadap agama mereka, memenjarakan mereka, menyiksa mereka,
membunuh mereka dan memerangi mereka dalam pencaharian mereka? Dan permusuhan
terhadapAlloh,RosulNyadanagamaNyamacamapayanglebihdahsyatdarisikap membantu
sistem pemerintahan sekuler yang kafir dengan ucapan dan perbuatan, berperang dalam
rangkamelanggengkannyadanperangdalamrangkamempertahankanparaaimmatulkufri
(parapemimpinkafir)yang memerintahdengansistemini?Danbukankahiniyangdilakukan
oleh para penguasa murtad, anshar mereka dan bala tentaratentaranya? Dan bukankah
perbuatanperbuatanmerekainijelaspermusuhanterhadapAlloh,RosulNyadanAgamaNya?
Sedangkansiapa yang menjadimusuhAlloh,RosulNya,danAgamaNyamakadiakafir.

20

makasesungguhnyaAllohadalahmusuhorangorangkafir.(QS.AlBaqarah:98)
AlKhofajiydalamkitabNasimurRiyadlSyarhAsSyifaLilQodliyIyadl,4/
395):TelahterjadidiTunisiabahwaadaseoranglakilakiberkatakepadaoranglainSaya
adalah musuhmu dan musuh Nabimu. Maka ia disidangkan kemudian sebagian para imam
madzhab Malikiy mengeluarkan fatwa bahwa dia murtad harus disuruh taubat. Dan
kekafirannyaitudiambil darifirmanNyaTaala :
BarangsiapayangmenjadimusuhAlloh,malaikatmalaikatNya,RosulRosulNya,Jibriil
danMikail,makasesungguhnyaAllohadalahmusuhorangorangkafir.
Dan sebagian mereka memfatwakan bahwa kekafirannya itu kekafiran pelecehan sehingga
tidak perlu disuruh taubat, dinukil dari Asy Syifa karya Al Qodliy Iyadl, terbitan Al
HalabiydengantahqiqolehAlBajawiyjuzII,catatankakihal.951.SayaberkataBilapara
ulamatelahmengkafirkanoranginidenganucapanini,makabagaimanadenganorangyang
merubah ajaran Nabi Shalallahualaihi wa sallam secara kesuluruhan,memperolokolok
agamanyadanmencemoohkanorangyangmengamalkannya?Danbagaimanadenganorang
yangmembantunyaterhadaphalitu,membelanyadanmelindunginya?
AllohTaala berfirman:
SesungguhnyapembalasanterhadaporangorangyangmemerangiAllohdanRosulNya
danmembuatkerusakandimukabumi,hanyalahmerekadibunuh(QS.AlMaidah:33)
Ayat ini turun berkenaan dengan orangorang murtad dalam tragedi al uroniyyin dan
jumhurulama menafsirkan al muharrobah (memerangi) dalam ayat ini dengan orangyang
membegalmanusiabaiksipembegalitumuslimmaupunkafir.(LihatFathulBariyjuz8/
274 dan12/109110danlihat majmuFatawa Ibnutaymiyah7/85) .
Bila saja orang yang membelgal orang muslim dalam rangka mencuri dan yang
lainnya telah dinamakan memerangio Allah dan RasulNya maka bagaimana dengan orang
yang membegal jalan agama Allah dan RosulNya dengan cara mematikan hukumhukum
syariatNya? Dan bagaimana denganorangyangberusahauntuk meninggikan ajaranajaran
kafir dimuka bumi dan memberlakukannya dengan darah, kehormatan dan harta kaum
muslimin? Dan bagaimana dengan orang yang membantu orang itu dan menolongnya
terhadap hal itu? maka permusuhan terhadap Alloh, RosulNya dan agamaNya macam apa
yang lebih dahsyat dari pada hal ini? Akan tetapi masalahnya seperti yang Allah taala
firmankan:
sesungguhnyabukanlahmataituyangbuta,tetapiyangbuta,ialahhatiyangdidalam
dada.(QS.AlHajj:46)
DanbarangsiapayangmenjadimusuhAlloh,RosulNyadanagamaNyaseperti parapenguasa
itudan balatentaranya ,makadiakafir.
o FirmanAllah taala :
Haiorangorangyangberiman,janganlahkamumengambilorangorangYahudidan
Nasrani menjadipemimpinpemimpin(mu)sebahagianmerekaadalahpemimpinbagi
sebahagianyanglain.Barangsiapadiantarakamumengambilmerekamenjadipemimpin,
makasesungguhnyaorangitutermasukgolonganmereka.SesungguhnyaAllohtidak
memberipetunjukkepadaorangorangyangzalim.Makakamuakanmelihatorangorang
yangadapenyakitdalamhatinya(orangorangmunafik)bersegeramendekatimereka
(YahudidanNasrani),serayaberkata:"Kamitakutakanmendapatbencana".Mudah
mudahanAllohakanmendatangkankemenangan(kepadaRosulNya),atausesuatu
keputusandarisisiNya.Makakarenaitu,merekamenjadimenyesalterhadapapayang
merekarahasiakandalamdirimereka.Danorangorangyangberimanakanmengatakan:
"InikahorangorangyangbersumpahsungguhsungguhdengannamaAlloh,bahwasanya
merekabenarbenarbesertakamu?"Rusakbinasalahsegalaamalmereka,lalumereka
menjadiorangorangyangmerugi.Haiorangorangyangberiman,barangsiapadiantara
kamuyangmurtaddariagamanya,makakelakAllohakan mendatangkansuatukaum
yangAllohmencintaimerekadanmerekapunmencintaiNya,yangbersikaplemahlembut
terhadaporangyangmu'min,yangbersikapkerasterhadaporangorangkafir,yang
berjihaddijalanAllohh,danyangtidaktakutkepadacelaanorang yangsukamencela.
ItulahkaruniaAlloh,diberikanNyakepadasiapayangdikehendakiNya,danAllohMaha
Luas(pemberianNya)lagiMahaMengetahui.(QS.AlMaidah:5154)
Ayatayatiniberkenaandenganpengharamanloyalitasorangmuslimterhadaporang
kafirdanpenjelasanhukumorangyangtawallikepadamereka.Dansebelumkamiberbicara

21

tentangtafsirayatayatinidanhukumyangdiambildarinya,kamimemberikanpendahuluan
denganpenjelasantentang almuwalah (loyalitas).

PembukaanTentangPenjelasanMaknaMuwalahdalamBahasadanSyariat

1. Dalam bahasa :
Muwalah berasal dari al walyu yang berarti dekat, seperti sabda Rosululloh
Shalallahualaihi wa sallam kepada anak kecil (Makanlah dari yang dekat denganmu.)
Sedang: Artinyaadalahmendekatkandiantarakeduanyatanpapemisahandantermasukini
muwalah(berkesinambungan)dalamamalanamalanwudluyaitumendekatkandiantarhal
hal itu tanpa pemisahan. Jadi asala muwalah adalah al qurbu (dekat) dan al mutabaah
(mengikuti).
Dan lawannya adalalah muadah yaitu al mubaadah (jauh) dan al mukholafah
(menyelisihi).
Dan al waliy adalah kebalikan dari al aduw (musuh). Al Waliy artinya adalah an
Nashir (penolong), al muin (pembantu), al halif (koalisi/aliansi), al muhibb (yang
mencintai), ash shodiq (teman setia), al qorib (kerabat), an nasab (keturunan nasab), al
mutiq(orangyangmemerdekakan),almutaq(orangyangdimerdekakan),alabdu(hamba
sahaya) dan setiap orang yang bertanggungjawab akan sesuatu maka ia adalah walinya:
seperti waliyulamri,waliwanita dalam pernikahan,walianakyatimdanyang lainnya.
Al Farro berkata : Al Waliy dan Al Maulaa adalah satu dalam ucapan orang
orang arab. (Lisanul Arob, 15/ 408) dan keduanya digunakan dalam fail (pelaku) : al
muwaliy dan dalam maful (obyek) : al muwala (lihat AlMufradat karya Ar Roghib Al
Ashfaahaniy,hal.533).
Tawalla fulanun fulanan (Seseorang berwalaa kepada seseorang) yaitu :
mengikutinya,mentaatinya,mendekatdarinyadanmembantunya.
yaitu berpaling, pergi dan berlalu, Jadi ia maksudnya kebalikan dari Tawalla yang
berartimendekat.DaninisepertiFirmanAllahtaala :
Makaberpalinglah(haiMuhammad)dariorangyangberpalingdariperingatanKami
(QS.AnNajm:29)
Dan firmanNya taala :
Danberpalinglahdarimereka.
Bila tawalla datangdenganmaknaberpalingdanpergisebagaimanaFirmannya taala :
Tidakadayangmasukkedalamnyakecualiorangyangpalingcelaka,yangmendustakan
(kebenaran)danberpaling(dariiman).(QS.AlLail:1516)
Makaditetapkandidalamnya(an/dari)yangdibuangsetelahtawalla(berpaling)
Silahkanlihat:

LisanulArob karya IbnuMandzur, terbitanDarusShodir, 15/406415,

AnNihayah karya IbnulAtsir 5 /227230,

AlMufrodaat karya ArRoghibAlAshfahaniy 533535,

Mukhtar As shihah karya ArRoziy hal.736,

AlMujamAlWasithkaryaMajmaAlLughahAlarabiyyahdimesir2/1057
1058

MajmuFatawa , IbnuTaimiyyah. 20/499.

22

2. Adapun dalam Syariat : Muwalah dipakai untuk banyak makna dan maksud
darinya bisa diketahui sesuai konteks. Dan semua maknamakna syari bagi muwalah ini
kembalipadaasalbahasanyayaitudekatdandiantaramaknamaknaini:
A. WalaNusrah(loyalitasyangbersifatbantuan/pertolongan0:daniaadalahmakna
muwalah yang paling menonjol dalam Al Kitab dan AsSunnah sehingga sesungguhnya
maknawalayanglainsepertiwalamemmerdekakandannasabkembalikepadanyayaitu
nusrah.Diantaramacam wala iniadalahFirmanNya taala : Sebagaimanafirman Alloh:
Danmerekasekalikalitidakmempunyaipelindungpelindungyangdapatmenolong
merekaselainAlloh (QS.AsySyura:46)
Ayatinimenunjukkanbahwaalwaliadalah annashir(penolong)danbahwanusrahadalah
muwalah tanpa tidakdiragukan
DanAllohtaala berfirman:
Tetapi(ikutilahAlloh),AllohlahPelindungmu,danDialahsebaikbaikPenolong.(QS.Ali
Imron:150)
YaituAllahadalahpenolongmudanDialahsebaikbaikpenolong.
Dan FirmanNya taala :
EngkaulahMaulakami,makatolonglahkamiterhadapkaumyangkafir.(QS.AlBaqoroh
:286)
YaituEngkaulahNashir(Penolong) kami.
DanAllohtaala berfirman:
danberpeganglahkamupadataliAlloh.DiaadalahMaula(Penolong)mu,makaDialah
sebaikbaik Maula(Penolong)dansebaikbaikPenolong.(QS.AlHajj:78)
Dan juga firmanAlloh taala :
Danorangorangyangberiman,lelakidanperempuan,sebahagianmereka(adalah)
menjadiwali(penolong)bagisebahagianyanglain(QS.AtTaubah:71)
yaituAnsharbagisebagian yanglainnya.
Dan FirmanNya taala :
Adapunorangorangyangkafir,sebagianmerekamenjadiwali(penolong)bagisebagian
yanglain(QS.AlAnfal:73)
yaituansharbagisebagianyanglainyangsalingtolongmenolongdiantaramereka.
Dan FirmanNya taala
Barangsiapadiantarakamumengambilmerekamenjadipemimpin,makasesungguhnya
orangitutermasukgolonganmereka (QS.AlMaidah:51)
Maknanya : Orangorang yang mengikuti mereka dan membantu mereka. Ibnu As Sikkit
berkata: Dikatakan hum ala wilayat yaitu mereka kumpul dalam nusrah (lisanul arab
15/407). Dan maknamakna yang ditetapkan disini dinukil dari berbagai Tafsir dan mujam
yangtadidituturkandiatas,sedangkanayatayattentangpenjelasanwalaNusrahsangatlah
banyak.

B. WalaThaatdanAlMutabaah(mengikuti),DiantaranyaadalahfirmanAlloh
taala :
DanbarangsiapayangmenentangRosulsesudahjelaskebenaranbaginya,danmengikuti
jalanyangbukanjalanorangorangmu'min,Kamibiarkaniamengikuti apayangiaikuti
(QS.AnNisa:115)

23

Dia taala menjelaskan bahwa mengikuti jalan selain jalannya orang yang mukmin adalah
salahsatumacam tawalliy (

).

DanjugafirmanNya taala :
IkutilahapayangditurunkankepadamudariTuhanmudanjanganlahkamumengikuti
pemimpinpemimpinselainNya (QS.AlArof:3)
Ini menunjukkan bahwa yang mengikuti seseorang maka ia telah menjadikannya sebagai
waliy. Dan termasuk bab ini peribdatan kepada selain Allah sebagaimana yang dikatakan
Tsalab:SetiaporangyangmenyembahsesuatuselainAlloh,makaiatelahmenjadikannya
sebagai waliy.(LisanulArob, 15 /411). DaninidibuktikanolehfirmanNya taala :
DanorangorangyangmengambilpelindungselainAlloh(berkata):Kamitidak
menyembahmerekamelainkansupayamerekamendekatkankamikepadaAllohdengan
sedekatdekatnya.(QS.AzZumar:3)
Dandiantarayangmenunjukkanjuga bahwamuwalah dantawaliyitubermaknamutabaah,
firmanNya taala:
DiantaramanusiaadaorangyangmembantahtentangAllohtanpailmupengetahuandan
mengikutisetiapsyaitanyangsangatjahat,yangtelahditetapkanterhadapsyaitanitu,
bahwabarangsiapayangberkawandengandia,tentudiaakanmenyesatkannya(QS.Al
Hajj:34)
Tawalliy kepada Syaithan disini man tawallahu artinya mengikutinya sebagaimana yang
ditafsirkanayatsebelumnya yaitu
danmengikutisetiapsetan
danhalserupadalamayatalAnam:121dananNahl:100
C. WalayangberupaAlMawaddah(kasihsayang)danAlMahabbah(cinta).
WalakasihsayangsepertifirmanNya taala :
Haiorangorangyangberiman,janganlahkamumengambilmusuhKudanmusuhmu
menjaditemantemansetiayangkamusampaikankepadamereka(beritaberita
Muhammad),karena rasakasihsayang(QS.AlMumtahanah:1)
Allahmenjadikankasihsayangsebagai muwalah.
Dan wala kecintaansebagaimanadalamFirmanNya taala:
Haiorangorangyangberiman,janganlahkamujadikanbapabapadansaudara
saudaramupemimpinpemimpinmu, jikamerekalebihmengutamakankekafiranatas
keimanandansiapadiantarakamuyangmenjadikanmerekapemimpinpemimpinmu,
makamerekaitulahorangorangyangzalim.Katakanlah:"Jikabapabapa,anakanak,
saudarasaudara,isteriisteri,kaumkeluargamu, hartakekayaanyangkamuusahakan,
perniagaanyangkamukhawatirikerugiannya,danrumahrumahtempattinggalyang
kamusukai,adalahlebihkamucintaidaripadaAllohdanRosulNya(QS.AtTaubah:23
24)
Allah taala menjadikan sikapmencintai orangorang kafir sebagai bentuktawalliy kepada
mereka, jadi cinta (mahabbah) dan kasih sayang (mawaddah) adalah termasuk bentuk
muwalah (loyalitas).
D. WalaatTahaluf(persekutuan/aliansi/koalisi)danAlMuakhoh(salingmenjalin
persaudaraan), yang manakaum muhajirin dan anshar saling mewarisi dengannya sebelum
dinasakh (dihapus) dengan wala nasab. Wala inilah yang disebutkan dalam firman Alloh
taala :
Sesungguhnyaorangorangyangberimandanberhijrohsertaberjihaddenganhartadan
jiwanyapadajalanAllohdanorangorangyangmemberikantempatkediamandan
pertolongan(kepadaorangorangmuhajirin),merekaitusatusamalainlindung
melindungi.Dan(terhadap)orangorangyangberiman,tetapibelumberhijroh,makatidak
adakewajibansedikitpun atasmumelindungimereka,sebelummerekaberhijroh.(Akan
tetapi)jikamerekamemintapertolongankepadamudalam(urusanpembelaan)agama,

24

makakamuwajibmemberikanpertolongankecualiterhadapkaumyangtelahada
perjanjianantarakamudenganmereka (QS.AlAnfal:72)
Maknasebahagiannyaadalahauliyabagisebahagianyanglainyaitu dalamsalingmewarisi
dansebab tahaluf sebagaimanadalamfirmanNya:
Dan(jikaada)orangorangyangkamutelahbersumpahsetiadenganmereka,maka
berilahkepadamerekabahagiannya(QS.AnNisaa:33)
Danmakna
Tidakadaperwalianbagikalianatasmereka.
yaitu tidak ada saling mewarisi antara orang yang berhijrah dengan orang yang tidak
berhijrah walaupunmerekatermasukorangyang memilikihubungankerabat.Sebagaimana
yangdikatakanolehAlFarro:Yangdimaksuddengan(tidakadaperwalianbagikalianatas
mereka) adalah tidak ada kewajiban waris sedikitpun bagi mereka atas kalian. (Lisanul
Arob, 15 /407)
KemudianAllohtaala berfirman :
danjikamerekamemintapertolongankepadakalian
Dia taalameniadakanwala saling mewarisi dari mereka dan Diamenetapkan bagimereka
walanusrah. Kemudian wala salingmewarisidihapusdenganfirmanNya:
Orangorangyangmempunyaihubunganitusebagiannyalebihberhakterhadap
sesamanya(daripadayangkerabat)didalamkitabAlloh (QS.AlAnfal:75)
Dan tinggallah pemberian sesuatu dari waris bagi Auliya dengan sebab tahaluf sebagai
hukumsunnah (mustahabb) sebagaimanafirmanNyataala :
Danorangorangyangmempunyaihubungandarahsatusamalainlebihberhak(waris
mewarisi)didalamKitabAllohdaripadaorangorangmukmindanorangorang
Muhajirin,kecualikalaukamumauberbuatbaikkepadasaudarasaudaramu(seagama)
(QS.AlAhzab:6)
Makawarisan menjadihakkerabatdantinggallahberbuatbaikkepadaauliya
E. Wala Nasab yaitu shabah dari kalangan kerabat, dan dengannya terjadi saling
mewarisi sebagaimana dalam ayatayat yang lalu (Al Anfal : 75 dan Al Ahzab : 6) dan
sebagaimanadalamsabdaNabiShalallahualaihiwasallam :
Berikanlahwarisanitukepadayangberhak,jikaadakelebihanmakaberikanlahkepada
lakilakiyangpalingdekatnasabnyakepadaorangyangmewariskan. Haditsini
Muttafaqalaih.
Wala nasab dengannya juga perwalian darah bagi orang yang dibunuh tanpa Haq
sebagaimanafirmanNya taala :
Danbarangsiapadibunuhsecaradholim,makasesungguhnyaKamitelahmemberi
kekuasaankepadaahliwarisnya(QS.AlIsro:33)
Wala nasab dengannya juga menjadi perwalian dalam pernikahan, sebagaimana
sabdaNabiShalallahualaihiwasallam :
Wanitamanapunyangmenikahtanpaseijinwalinya,makanikahnyabathil.
Hadits Riwayat Abu Dawud, Attirmidziy dan dishohihkan oleh Abu Uwanah, Ibnu
Hibbandan AlHakim.
F. Walaul itqi (pemerdekaan), Orang yang memerdekakan dan yang dimerdekakan
disebut sebagai maula. Dan dengannya terjadi saling mewarisi dengan syaratsyaratnya
Siapa yang memerdekakan budaknya maka ia mewarisinya bila si mantan budak itu mati
sedangkan ia tidak memiliki ahli waris dan ini lah yang disebutkan dalam sabda Nabi
Shalallhualaihiwasallam:
Sesungguhnya walaitubagiorangyangmemerdekakan.Haditsini Muttafaqalaih

25

G. WalaIslam:orangyangmasukIslamlewattanganseseorangmakaiadinamakan
maulanya tetapi dengan wala ini tidak satupun hukum dibangun atasnya menurut
pandanganyang rajih.
IbnulAtsir rahimahullahberkata:telahberulangulangpenyebutanmauladalam
haditsdaniaitunamayangdigunakanuntukbanyakhal:iaadalahArRobb(penguasa),Al
Malik (raja), As Sayyid (tuan), Al Munim (yang memberi kenikmatan), Al Mutiq (yang
memerdekakan), An Nashir (penolong), Al Muhibb (yang mencintai), At Tabi (yang
mengikuti), Al Jar (tetangga), Ibnul Amm (saudara sepupu), Al Halif (sekutu/koalisi), Al
Aqid (orang yang terikat janji), Ash Shohr (besan), Al Abdu (budak), Al Mutaq (yang
dimerdekakan) dan Al Munam alaih (yang diberi kenikmatan). Sedangkan mayoritasnya
telah datang dalam hadits , maka masingmasing disandarkan kepada apa yang dituntut
konteks hadits tersebut. Dan setiap yang menangani suatu urusan atau melaksanakannya
makaitu maula dan walinya (AnNihayah, 5 /228)
Jelaslah dari uraian yang lalu bahwa muwalah digunakan untuk al munasharah
(salingmembantu),almuwafaqoh(setuju),almutabaah(mengikuti),aththoah(ketaatan),
al mawaddah (kasih sayang) dan al mahabbah (mencintai). masingmasing ini disebut
muwalah.
Muwalah yang wajib secara syari adalah pemalingan orang muslim akan macam
macammuwalahinikepadaAllah,RosulNyadanorangorangmukminsebagaimanafirman
Allohtaala :
DanbarangsiapamengambilAlloh,RosulNyadanorangorangyangberimanmenjadi
penolongnya,makasesungguhnyapengikut(agama)Allohitulahyangpastimenang. (QS.
AlMaidah:56)
SedangkanAlMuwalahyangdiharamkansecarasyariyadalahpemalinganorang
muslim akan sesuatu dari macammacam muwalah ini kepada orang kafir sebagaimana
firmanNya taala:
Haiorangorangyangberiman,janganlahkamumengambilmusuhKudanmusuhmu
menjaditemantemansetia(QS.AlMumtahanah:1)
Karena Allah taala telah mewajibkan atas orangorang mukmin untuk memusuhi,
membenci, dan memerangi orangorang kafir sesuai dengan kemampuan sebagaimana
Firmannya taala :
SesungguhnyatelahadasuritauladanyangbaikbagimupadaIbrahimdanorangorang
yangbersamadengandiaketikamerekaberkatakepadakaummereka:"Sesungguhnya
kamiberlepasdiridarikamudandariapayangkamusembahselainAlloh,kamiingkari
(kekafiran)mudantelahnyataantarakamidankamupermusuhandankebencianbuat
selamalamanyasampaikamuberiman kepadaAllohsaja(QS.AlMumtahanah:4)
Dan firmanNya taala :
HaiNabi,berjihadlah(melawan)orangorangkafirdanorangorangmunafikitu,dan
bersikapkeraslahterhadapmereka.TempatmerekaialahnerakaJahannam.Danitulah
tempatkembaliyangseburukburuknya.(QS.AtTaubah:73danAtTahrim:9)
Dan siapa yang melakukan sebaliknya, dimana dia malah mentaati orangorang kafir atau
mencintai mereka atau membantu mereka maka ia telah tawalliy kepada mereka dan siapa
yang tawalliy kepada mereka maka ia telah kafir berdasarkan firmanNya dalam ayat ayat
tempatpenguraiandalil :

Barangsiapadiantarakamumengambilmerekamenjadipemimpin,makasesungguhnya
orangitutermasukgolonganmereka(QS.AlMaidah:51)
Dan kekafirannya lebih parah lagi apabila ia mentaati orangorang kafir atau membantu
mereka dalam apa yang membahayakan Islam dan kaum muslimin, sebagaimana yang
dilakukan anshar para penguasa murtad, karena ini adalah mengiringi orangorang kafir
dalam apa yang mereka pegang berupa kekafiran dan membantu atas unggulnya kekafiran
terhadapislam.
Dan akan datang penjelasan dalam ucapanucapan ulama dalam pembahasan yang akan
datang,InsyaAllah.

26

Dansetelahpenjelasanmaknamuwalahinikamikembaliberbicaratentangayatayat
yangdijadikandalil,makakamikatakan:
Terjadi perselisihantentang sebabturun ayatayat ini, namuntidak satupunkhabar
yang shahih yang bisa dijadikan hujjah, sebagaimana yang dikatakan Ibnu jarir ath
thabariyrahimahullah:Bilahalnyasepertiitumakayangbenaradalahdiputuskanhukum
berdasarkan dhahir ayat dan keumummannya sampai ucapannyaakan tetapi tidak
diragukanbahwaayatituturuntentangorangmunafikyangmuwalahkepadaorangorang
yahudi dan Nasrani karena takut bencana menimpa dirinya, karena ayat sesudahnya
menunjukkanterhadaphalituyaitufirmanNya taala:
Makakamuakanmelihatorangorangyangadapenyakitdalamhatinya(orangorang
munafik)bersegeramendekatimereka(YahudidanNasrani),serayaberkata:"Kamitakut
akanmendapatbencana(QS.AlMaidah:52)
Dan Ibnu Jarir menjelaskan keumumuman yang ditunjukkan oleh ayat ini dengan
ucapannya ( Dan pendapat yang benar dalam hal itu menurut kami adalah dikatakan :
BahwaAllahtaala melarangseluruhkaummukminindarimenjadikanorangorangyahudi
dan nasrani sebagai anshar dan koalisi terhadap orangorang beriman kepada Allah dan
RasulNya dan Dia taala mengabarkan bahwa siapa yang menjadikan mereka sebagai
penolong,koalisi dan pelindung selain Allah, RasulNya dan orangorang mukmin maka
sesungguhnyaiatermasukgolonganmerekadalampersekongkolanmelawanAlloh,RosulNya
dan orangorang beriman. Sedangkan Allah taala dan RasulNya berlepas diri darinya
sampaibeliauberkataAllahtaala memaksudkandenganfirmanNya:
Barangsiapa diantara kamu bertawalliy kepada mereka maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka Siapa yang bertawalliy kepada yahudi dan Nasrani dengan
meninggalkan orangorang mukmin maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka.DiaberfirmanSiapayangtawalliykepadamerekadanmembantumerekaterhadap
kaummukmininmakaiatermasukbagianpemelukagamadanajaranmerekakarenatidak
seorangpun tawalliy kepada seseorang melainkan ia itu ridha terhadap dien dan ajarannya
dan bila ia meridhainya dan ridla terhadap diennya maka ia telah memusuhi apa yang
menyelisihinya dan membencinya sehingga status hukum dia menjadi status hukum orang
itu. (Tafsir AthThobariy, 6 /276277)
AlQurthubiy rahimahullahberkata: FirmanAllohyangberbunyi:
Barangsiapadiantarakamutawalliykepadamereka
Makasesungguhnyaiatermasukgolonganmereka
Yaitu membantu mereka atas kaum muslimin (maka sesungguhnya ia termasuk golongan
mereka) Allah taala menjelaskan bahwa status hukum dia sama dengan mereka, dan ini
melarang penetapan warisan bagi muslim dari orang murtad. Dan yang tawalliy kepada
merekaituadalah IbnuUbay,kemudianhukuminiterusberlakusampaiharikiamatdalam
memutuskan muwalah dimana Alloh taala telahberfirman:
Danjanganlahkamucenderungkepadaorangorangyangzalimyangmenyebabkankamu
disentuhapineraka (QS.Hud:113)
DanFirmanNya taala :
Janganlahorangorangmu'minmengambilorangorangkafirmenjadiwalidengan
meninggalkanorangorangmu'min(QS.AliImron:28)
DanFirmanNya taala :
janganlahkamuambilmenjaditemankepercayaanmuorangorangyangdiluar
kalanganmu (QS. AliImron:118)
Danpenjelasandidalamnyatelahlalu.
Danadayangmengatakan:Bahwamakna
Sebagianmerekawalibagisebagianyanglainnya.
yaitudalam hal AnNushroh (bantuan)

27

Danbarangsiapayangberwalakepadamerekamakadiatermasukgolonganmereka.
adalahsyaratdanjawabnya,yaitudikarenakaniatelahmenyelisihiAllahtaaladanRasulNya
seperti apa yang mereka lakukan dan wajiblah memusuhi dia seperti wajibnya memusuhi
mereka, serta patutu baginya neraka sebagaimana patut bagi mereka sehingga ia menjadi
bagiandarimerekayaitubagiandaritemantemanmereka.(TafsirAlQurthubi, 6 /217)
AsySyaukaniy rahimahullah berkata:FirmanAllohtaala :
Danbarangsiapayangberwalaakepadamerekamakadiatermasukgolonganmereka.
Yaitu bahwa ia termasuk jajaran dan bagian mereka. Ini adalah ancaman keras, karena
maksiat yang menyebabkan kafir adalah maksiat yan gtelah sampai pada puncak dan tidak
adapuncaklainsesudahnya sampaibeliauberkatadalampenjelasanfirmanNya taala
Wahaiorangyangberiman, barangsiapayangmurtaddiantarakaliandariagamanya.
Dan ini adalah permulaan tentang penjelasan hukum orangorang murtad setelah
penjelasanbahwamuwalahterhadaporangorangkafirdariorangmuslimadalahkekafiran
dan ia adalah satu macam dari macammacam riddah. (Fathul Qodir karya Asy
Syaukaniy, 2 /5051)
IbnuTaimiyyahrahimahullahberkata:DanhalserupafirmanAllahtaala dalam
ayatlain:
Kamumelihatkebanyakandarimerekatolongmenolongdenganorangorangyangkafir
(musyrik).Sesungguhnyaamatburuklahapayangmerekasediakanuntukdirimereka,
yaitukemurkaanAllohkepadamerekadanmerekaakankekaldalamsiksaan.Sekiranya
merekaberimankepadaAlloh,kepadaNabi(Musa)dankepadaapayangditurunkan
kepadanya(Nabi),niscayamerekatidakakanmengambilorangorangmusyrikinitu
menjadipenolongpenolong,tapikebanyakandarimerekaadalahorangorangyangfasik.
(QS.AlMaidah:8081)
Penyebutanungkapansyaratmenuntutbahwabilasyaratadamakaadajugayangdisyaratkan
dengankata sekiranyayangmenuntutlenyapnyayangdisyaratkanbersamadenganadanya
syarat.Diaberfirman:
DansekiranyamerekaituberimankepadaAlloh,kepadanabidankepadaapayang
diturunkankepadanya,pastimereka tidakmenjadikanmereka (orangorangmusyrikin)
sebagai auliya.
Maka ini menunjukkan bahwa iman tersebut menafikan penjadian mereka sebagai auliya
dan berlawanan dengannya. Iman tidak bisa berkumpul dengan penjadian mereka sebagai
auliyadidalamhati.Danmenunjukkanjugabahawaorangyangmenjadikanmerekasebagai
auliya adalah tidak merealisasikan iman yang wajib yaitu iman kepada Alloh, Nabi dan apa
yangditurunkankepadanya.
Danmaknayangserupa,FirmanAllah taala :




Haiorangorangyangberiman,janganlahkamumengambilorangorangYahudidan
Nasranimenjadipemimpinpemimpin(mu)sebahagianmerekaadalahpemimpinbagi
sebahagianyanglain.Barangsiapadiantarakamumengambilmerekamenjadipemimpin,
makasesungguhnyaorangitutermasukgolonganmereka(QS. Al Maidah:51)
Dia taala mengabarkan dalam ayatayat itu bahwa orang yang bertawalliy kepada mereka
tidaklah mukmin dan disini mengabarkan bahwa orang yang tawalliy kepada mereka
termasuk golongan mereka, maka AlQuran itu satu sama lain saling membenarkan.
(MajmuFatawa, 7/1718)
Ibnu Taimiyyah juga berkata: Itu dijelaskan dengan realita bahwa Dia
menyebutkanhalinidalamkontekaslarangandarimuwalahterhadaporangkafir,Diataala
berfirman:

28








Haiorangorangyangberiman,janganlahkamumengambilorangorangYahudidan
Nasranimenjadipemimpinpemimpin(mu)sebahagianmerekaadalahpemimpinbagi
sebahagianyanglain.Barangsiapadiantarakamumengambilmerekamenjadipemimpin,
makasesungguhnyaorangitutermasukgolonganmereka.SesungguhnyaAllohtidak
memberipetunjukkepadaorangorangyangzalim.Makakamuakanmelihatorangorang
yangadapenyakitdalamhatinya(orangorangmunafik)bersegeramendekatimereka
(YahudidanNasrani),serayaberkata:"Kamitakutakanmendapatbencana".Mudah
mudahanAllohakanmendatangkankemenangan(kepadaRosulNya),atausesuatu
keputusandarisisiNya.Makakarenaitu,merekamenjadimenyesalterhadapapayang
merekarahasiakandalamdirimereka.Danorangorangyangberimanakanmengatakan:
"InikahorangorangyangbersumpahsungguhsungguhdengannamaAlloh,bahwasanya
merekabenarbenarbesertakamu?"Rusakbinasalahsegalaamalmereka,lalumereka
menjadiorangorangyangmerugi.Haiorangorangyangberiman,barangsiapadiantara
kamuyangmurtaddariagamanya,makakelakAllohakanmendatangkansuatukaum
yangAllohmencintaimerekadanmerekapunmencintaiNya (QS.AlMaidah: 5154)
yang dikhitabi dengan larangan dari muwalah terhadap orangorang Yahudi dan Nasrani
adalah mereka yang dikhitabi dengan ayat Riddah sedangkan malum bahwa ini mencakup
seluruhgenerasiummatini.
DanDiatatkalamelarangdarimuwalahkepadaorangorangkafiradanmenjelaskan
bahwa orang yang tawalliy kepada mereka dari kalangan orangorang yang dikhitabi
sesungguhnyaorangitutermasukgolonganmereka,makaDiamenjelaskanbahwasiapayang
bertawalliy kepada mereka dan murtad dari islam maka ia tidak merugikan islam
sedikitpun. (MajmuFatawa, 18/300),Beliaumemilikiungkapanserupadalam28/193.
Dan IbnuTaimiyyah rahimahullahberkata juga :Alloh taala berfirman:




Haiorangorangyangberiman,janganlahkamumengambilorangorangYahudidan
Nasranimenjadi auliyasebahagianmerekaadalah auliya bagisebahagianyanglain.
Barangsiapadiantarakamu tawalliykepada mereka (QS.AlMaidah:51)
Ia menyetujuimerekadanmembantumereka,


makasesungguhnyaorangitutermasukgolonganmereka
(MajmuFatawa, 25/326)
Wabadu :
Telah kami utarakan ucapanucapan para ulama mengenai ayatayat yang terdapat
dalam surat Al Maidah: 5154, sebagai tempat berdalil, akan tetapi disana ada beberapa
masalah yang mesti diperhatikan dalam masalah muwalah orang muslim terhadap orang
kafir,yaitu:
A. Sesungguhnyaayatayatinitentanglarangandarimuwalahterhadaporangkafir
secaraumum,bukantentanglarangandarimuwalahterhadapyahudidannasharasajatidak
orangorang kafir lainnya. Itu dikarenakan kata Al yahuda wan Nasharaadalah laqob
(gelar)sedangkanmafhummukoolafahbagilaqobitubukanhujjahmenurutjumhurulama

29

(Lihat IrsyadulFuhul karya AsySyaukaniy,hal.166dan169). Larangandari muwalah itu


berlaku terhadap Yahudi dan Nashara serta kaum kafir lainnay sebagaimana yang
ditunjukkandalamayatayatlainnya,sepertifirmanAllahtaala :



Janganlahorangorangmu'minmengambilorangorangkafirmenjadiwalidengan
meninggalkanorangorangmu'min (QS.AliImron:28)
DanfirmanNya taala :




Haiorangorangyangberiman,janganlahkamumengambilmusuhKudanmusuhmu
menjaditemantemansetia(QS.AlMumtahanah:1)
OlehsebabituAbuBakarIbnulArobiyberkatadalamtafsirnyaterhadapayatAlMaidah
ini : Sesunguhnya ayat ini memberikan faidah larangan menjadikan orangorang kafir
seluruhnyasebagaiauliya(AhkamulQuran, karya IbnulArobiy,2/630).Makamasuk
dalam hal ini : Larangan dari muwalah terhadap para penguasa murtad, karena mereka
termasukjajaranorangorangkafir,sebabsesungguhnyapenamaannyasebagaiorangmurtad
tidaklahmenghalangidaristatusbahwaiaituorangkafir,sebagaimanafirmanNya taala :


Barangsiapayangmurtaddiantarakamudariagamanya,laludiamatidalamkekafiran
(QS.AlBaqoroh:217)
Dan firmanNya taala :


BagaimanaAllohakanmenunjukisuatukaumyangkafirsesudahmerekaberiman (QS.
AliImron:86)
sertaayatayatlainnya,bahkanIbnuTaimiyyahrahimahullahberkata:KekafiranRiddah
(murtad)itulebihdahsyatberdasarkanijmadaripadakafirasli(MajmuFatawa,28/478
dan halserupa terdapatdalam 28 /534dan 35 /158159.
B. AyatayatdalamsuratAlMaidahyangmenjadidalilinitelahmemberikanfaidah
bahwaorangyangbertawalliykepadaorangkafirituadalahtelahkafir.Dankekafirannyaitu
telahdiperkuatdenganbanyakpenguatdariayatayatitusendirimaupundariyanglainnya.
Diantaranya:

FirmanNya taala :


Barangsiapadiantarakamumengambilmerekamenjadiwali,makasesungguhnyaorang
itutermasukgolonganmereka.(QS.AlMaidah:51)
Allohkuatkanbahwaiatermasukgolonganmerekadenganhuruf Inna (sesungguhnya).

Dan FirmanNya taala :


Rusakbinasalahsegalaamalmereka,lalumerekamenjadiorangorangyangmerugi.(QS.
AlMaidah:53)
Sedangkanterhapusnyaamalandankerugian adalahdengansebab kekafiran.

FirmanNya taala :

30


barangsiapadiantarakamuyangmurtaddariagamanya(QS.AlMaidah:54)
Sesungguhnya ia adalah khitab terhadap orangorang yang sama yang dikhitabi dengan
larangan dari muwalah terhadap orangorang kafir, sebagaimana yang dikatakan Ibnu
TaimiyyahdanAsySyaukaniydalamapayangtelahsayanukiltadidarinya:yaitu bahwa
muwalah ituadalah macam darikemurtadan.

Dan FirmanNya taala :

Janganlahorangorangmu'minmengambilorangorangkafirmenjadiwalidengan
meninggalkanorangorangmu'min.Barangsiapaberbuatdemikian,niscayalepaslahia
daripertolonganAlloh (QS.AliImron:28)
IbnuJarirAthThobariyberkatadalamtafsirnyaDanmaknaitu:janganlahkalianhai
orangorangmukminmenjadikanorangorangkafirsebagaipembeladanansharyangkalian
muwalahterhadapmerekaatasagamamerekadankalianmembantumerekaterhadapkaum
muslimin dengan meninggalkan orangoeang mukmin serta kalian menunjukkan mereka
terhadap rahasia kaum mukminin, karena sesungguhnya siapa yang melakukan hal itu
niscayalepaslahiadaripertolonganAllahyaitudengansebabituberartidiasudahberlepas
diri dari Allah dan Allah pula berlepas diri darinya dengan sebab ia murtad dari agamanya
danmasukkedalamkekafiran (TafsirAthThobariy, 6/313).

Faidah:
KewajibanMengembalikanMutasyabihKepadaYangMuhkam

Allohtaala berfirman:




DialahyangmenurunkanAlKitab(AlQur'an)kepadakamu.Diantara(isi)nyaadaayat
ayatyangmuhkamaatitulahpokokpokokisiAlQur'andanyanglain(ayatayat)
mutasyaabihaat.Adapunorangorangyangdalamhatinyacondongkepadakesesatan,
makamerekamengikutisebagianayatayatyangmutasyabihatuntukmenimbulkanfitnah
danuntukmencaricarita'wilnya(QS.AliImroon:7)
Ibnu Katsirberkatadalamtafsirnya:AllohmengabarkanbahwadalamAlQuranitu ada
ayatayatyangmuhkamatyangmanaiaadalahpokokpokokisiAlQuranyaitu:telahjelas
lagi gamblang dilalahnya tidak ada kesamaran terhadap seorangpun didalamnya, Dan
diantaranya ada ayatayat yang lain yang didalamnya ada kesamaran dalam dilalahnya
terhadap banyak manusia atau sebagian mereka. Barang siapa mengembalikan yang samar
kepada yang jelas darinya dan dia menjadikan yang muhkam sebagai hakim, atas yang
mutasyabih disisinya maka dia telahmendapatpetunjuk danbarang siapa membalikkannya
makaiaterpuruk. (TafsirIbnuKatsir, 1/344)
Sedangkanyangmuhkamlagijelasdilalahnyadalammasalahtawalliy kepadaorang
orangkafiradalahfirmanAllah taala :


Barangsiapadiantarakamumengambilmerekamenjadiwali,makasesungguhnya
orangitutermasukgolonganmereka. (QS.AlMaidah:51)

31

Iniadalahnashyangtegastentangkekafirannya,makawajibmengembalikanhalyangsamar
dalammasalahyangsamakepadaayatyangmuhkamini.
Dan yang Mutasyabih lagi samar dilalahnya (indikasi)nya disini : adalah nash yang
menunjukkanpenafianimanorangyangtawalliy kepadaoeangorangkafirkarenapenafian
imanituadakemungkinanasalnyasehinggapelakujadikafirdanadakemungkinanpenafian
penafiankesempurnaannyayangwajibsehinggapelakunyajadifasiq.Danhalinisebelumnya
telahsayanukildariIbnuTaimiyyah,lihatMajmuFatawa,7/1415,3742dan337.Dan
penentuan apa yang dimaksud dari penafian iman ini terjadi dengan Qarinahqarinah dan
diantaranyapengembalianyangmutasyabihkepadayangmuhkamdalammateriyangsama.
Dan atas dasar ini maka setiap nash yang datang tentang penafian iman dariorang
yang tawalliy terhadap orangorang kafir mak yang dimaksud adalah penafian asalnya
(inti/pokoknya)yaitubahwaiakafirdengandilalahnashyangmuhkamdalammasalahyang
sama.


makasesungguhnyaorangitutermasukgolonganmereka
Dan diantara nashnash yang berisai penafian iman dala mmateri muwalah ini firmanNya
taala :




Kamumelihatkebanyakandarimerekatolongmenolongdenganorangorangyangkafir
sampai SekiranyamerekaberimankepadaAlloh,kepadaNabi(Musa)dankepadaapa
yangditurunkankepadanya (Nabi),niscayamerekatidakakanmengambilorangorang
musyrikinitusebagaiauliya (QS.AlMaidah:8081)
DanfirmanAlloh taala :



KamutidakakanmendapatisesuatukaumyangberimankepadaAllohdanhariakhirat,
salingberkasihsayangdenganorangorangyangmenentangAllohdanRosulNya (QS.
AlMujadalah:22)

C. AyatayatdalamsuratAlMaidahyangmenjadidalilinitelahmemberikanfaidah
bahwa vonis kafir ini umum yang berlaku ats setiap muslim yang tawalliy kepada orang
orangkafir.itudikarenakanayatyangmengandungvonishukuminitermasuksighat(bentuk)
umum karena ia dimulai dengan (barangsiapa) yang bersifat syarat, Allah taala
berfirman:


Barangsiapadiantarakamuberwalaakepadamereka,makasesungguhnyaorangitu
termasukgolonganmereka
IbnuTaimiyyahrahimahullahberkata:Katasiap adalahbentukumumyangpaling
jelasapalagikalauiasebagaisyaratatauistifham(pertanyaan)(MajmuFatawa,15/82dan
serupadengannya dalam 24 /346)
Dandenganiniengkaumengetahuibahwahukuminiberlakubagiansharpenguasa
murtad yang membelanya dengan ucapan dan perbuatan. Maka ini tanpa diragukan adalah
muwalahterhadaporangorangkafirdanbahwamerekaitumasukdalamnashyangumum
ini,jadimerekaitukafirtidakbisalolos.
Syubhat:

32

Bila dikatakan : Kenapa Nabi shalallahu alahi wa sallam tidak memberlakukan


hukumhukum murtad terhadap orangorang yang mana ayatayat ini berkenaan dengan
merekaturunnya yangmenegaskanakankekafiranmereka


Barangsiapadiantarakamuberwalakepadamereka,makasesungguhnyaorangitu
termasukgolonganmereka
Makadijawab :
Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Jarir Ath Thobariy tidak sah satupun
khabardalamsebabturunnyaayatayatini.tidakadakhabarpunyangshahihbahwaituturun
tentang orangorang tertentu, namun demikian para ahli tafsir sepakat bahwa ia tentang
sekelompokorangorangmunafiqdenganbuktifirmanNya taala :


Makakamuakanmelihatorangorang adapenyakitdalamhatinya(orangorang
munafiq)
Dan telah berlalu dalam penjelasan Kaidah Takfir saat berbicara tentang keterbuktian
riddahbahwa orang munafiq pada zaman Nabi shalallahualaihi wa sallam adalah
menyembunyikan kekafiran mereka dan tidak menampakkannya kecuali terhadap kalangan
khususmereka,ataukekafiranmerekasecaradhahirituhanyadinukilolehkesaksianseorang
lakilaki atau anak kecil yang mana hujjah tidak tegak dengan hal seperti itu dalam itsbat
(pembuktian) syariy dan ini ditambah bahwa mereka itu bersumpah bahwa mereka tidak
melakukannnya.
DisanasayatelahsayanukilucapanIbnuTaimiyyahdanAlQodliyIyadl,bahwa
nabi shalallahu alaihi wa sallam tidak pernah menyuruh istitabah seorangpun dari mereka
secaratayinkarenakekafirandhahiritutidakterbuktidenganbayyinah (bukti)syariy.Dan
iniadalahkeadaanmunafiqinyangturunberkenaandenganayatayatmuwalahdalamsurat
AlMaidah,karenamerekatidakmenampakkan muwalah terhadaporangorangkafirdengan
menolong mereka, membantu mereka, berperang bersama mereka namun mereka
merahasiakan dan menyembunyikan dalam diri mereka azam untuk melakukan itu. Ini
ditunjukkanolehfirmanNya taala :



MudahmudahanAllohakanmendatangkankemenangan(kepadaRosulNya),atau
sesuatukeputusandarisisiNya.Makakarenaitu,merekamenjadimenyesalterhadapapa
yangmerekarahasiakandalamdirimereka.(QS.AlMaidah:52)
Jadi mereka menyembunyikan muwalah mereka danseandainya mereka menampakkannya
dan adabukti atas merekatentulah merekadivonismurtad dalamhukum dhahir dankalau
tidak maka Allah telah memvonis mereka kafir secara hakikat (sebenarnya) seperti kaum
munafiqinlainnya.
Bila saja Allah telah mengkafirkan kaum munafiqin itu, padahal mereka itu
menyembunyikan muwalah mereka kepada orangorang kafir dan padahal mereka itu
berjihad bersama Nabi Shalallahu alaihi wa sallam, maka bagaimana dengan anshar para
thaghut yang telah menampakkan muwalah mereka terhadap para penguasa murtad dan
mereka telah bersama para penguasa itu dan dalam barisannya terhadap islam dan kaum
muslimin.?
Disana masih ada syubhatsyubhat yang lain dalam masalah muwalah yang akan
datang bantahannya dibagian ketiga (Bantahan dan Koreksi terhadap ArRisalah Al
Limaniyah),InsyaAllah.
3. DalilyangketigadariAsSunnah

33

AdalahhukumkafiryangdiberlakukanNabiShalallahu'alaihiwasallamdalamhal
memintatebusandaritawananterhadappamanbeliauAl'AbasibnuAbdilMuthalibtatkala
keluarbersamaorangorangkafirdiperangbadar.
Asal hadits ada pada AlBukhariy dan didalamnya : Dari Anas
radliyallahu'anhubahwaorangorangdariAnsharmemintaizinkepadaNabiShalallahu'alaihi
wasallammerekaberkata:
izinkankamiuntukmembiarkanbagianaksaudarikami'Abastebusannya
MakaRasulullahShalallahu'alaihiwasallamberkata:
DemiAllohkaliantidakmeninggalkansatudirhampundarinya".
Hadits4018dalamkitab AlMaghoziy.
Ucapan orangorang anshar "anak saudari kami 'Abas " neneknya yaitu Ibu ayah Abdul
Muthollib yaitudaripendudukYatsrib.
Ibnuhajarberkatadalamsyarahnya,"ungkapannya,"bahwaorangorangdari
anshar yaitu dari kalangan yang ikut perang Badar, karena Al 'Abbas itu ditawan di Badar
sebagaimana yang akan datang (penjelasannya). kaum musyrikin telah memaksa dia keluar
bersama mereka ke Badar, Ibnu Ishaq telah mengeluarkan dari hadits Ibnu Abbas : bahwa
NabiShalallahu'alaihiwasallamberkatakepadaparashahabatnyadihariBadar,
sayasudahmengetahuibahwaorangorangdariBaniHasyimtelahdipaksaikut
keluar, barangsiapa berhadapan dengan seseorang dari mereka maka janganlah kalian
membunuhnya
sampai Ibnu Hajar berkata Dan Ibnu Ishaq mengeluarkan dari hadits Ibnu Abbas
bahwaNabiShalallahu'alahiwasallamberkata:
HaiAbbastebuslahdirimudankeduakeponakanmuyaituUqoilibnuAbiTholibdan
NaufalibnuAlHaritsjugasekutumuUtbahibnu'Amrkarenakamusungguhsungguh
orangyangberharta.
Abbaasberkata:
Sesungguhnyasayainisudahmuslimakantetapimereka memaksaku
RosulShalallahu'alaihiwasallamberkata:
Allohlebihmengetahuiakanapayangkamuucapkan,bilaapayangkamukatakanitu
benarmakasesungguhnyaAllahakanmembalasmuakantetapidhahirurusanmuini
bahwakamuadalahmemerangikami (FathulBariy,7/322)
Hadits pertama yang dituturkan Ibnu Hajar asalnya berada pada Ahmad dari hadits Aliy
ibnuAbiTholib(AlMusnad.1/89)DanhaditsyanglaindiriwayatkanAhmaddarijalan
IbnuIshaq dengannya(AlMusnad 1/353)terbitanAlMaktabAlIslami1398H.
Hadits itu telah menunjukkan bahwa Nabi Shalallahu'alaihi wa sallam telah
memberlakukanhukumhukumorangkafirdalamhalmengambiltebusandariparatawanan
terhadapAl'Abasdanbeliaumenganggapkafirsecarata'yindalamhukumdhahir.tatkalaia
keluar dalam barisan orangorang kafir untuk memerangi kaum muslimin, serta beliau
Shalallahu'alaihiwasallamtidakmenganggappaksaanyangiaklaimsebagaipenghalangdari
pemberlakuanhukumorangorangkafirterhadapnya.
Dan hadits ini serta hukum yang ditunjukkannya adalah nash (penegasan) dalam
masalahyangsedangdibicarakandalilbagiucapankamibahwaansharparapenguasamurtad
itu adalah kafir secara ta'yin dalam hukum dhahir. Dan kami telah menukil ijma' shahabat
atashukuminidalamdalilpertama.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berdalil dengan hadits AlAbbas ini untuk
menghukumikafirsetiaporangyangkeluarberperangbersamaorangkafirwalaupundiaitu
mukmin yang dipaksa pada hakikat sebenarnya, beliau berkata : Dan kadang mereka
memerangi sedang ditengah mereka mereka ada orang mukmin yang menyembunyikan
keimanannyayang menyaksikan peperanganbersama mereka lagi tidak memungkinkan dia

34

hijrahsedanhdiaitudipaksaikutperangdandiadibangkitkandiharikiamatdiatasniatnya
sebagaimanadalamAsShahihdariNabishalallahu'alaihiwasallambahwabeliauberkata:
Suatupasukanakanmenginvansibaitullahinikemudiantatkalamerekaberadaditanah
yanglapangtibatibamerekadibenamkan,Makadikatakan:WahaiRasulullah,padahal
diantaramerekaadaorangyangdipaksa,Beiauberkata:merekadibangkitkanatasniat
mereka
Dan ini dalam hukum dhahir walau terbunuh dan diberlakukan hukum kafir terhadapnya
akantetapiAllahmembangkitkandiatasniatnya,sebagaimanaorangorangmunafiqdiantara
kita dihukumi islam secara hukum dhahir dan nanti mereka dibangkitkan diatas dasar
niatnya.Sedangkanbalasandiharikiamatadalahterhadapapayangadadihatitidakterhadap
sekedar halhal dhahir oleh sebab itu diriwayatkan bahwa AlAbbas berkata : " Wahai
Rosululloh, sesungguhnya aku ini mukroh (dipaksa), maka beliau berkata : adapun dhahir
kamu maka ia adalah terhadap kami sedangkan rahasia hatimu maka itu kepada Allah"
(Majmu Fatawa, 19/ 224225, dan serupa dalam itu Minhajus Sunnah 5/ 121 122,
tahqiqDrMuhammadRosyadSalim)
DansebagaicatatanterhadapucapanSyaikhulIslamIbnu Taimiyyahyaitu:dan
dia mukroh( dipaksa ) ikutberperang perlu diingatkan bahwa ikrah (paksaan) walaupun
mungkinterjadiakantetapiiatidakmembolehkanuntukmembunuhataumemerangiorang
muslim.Dan IbnuTaimiyyahrahimahullahsendiriberkata:tentangorangyangdipaksa
untuk berperang di barisan orangorang kafir maka tidak ragu bahwa wajib atas dia bila
dipaksa untuk hadir agar tidak memerangi meskipun ia dibunuh kaum muslimin
sebagaimanaseandainyaorangorangkafirmemaksadiauntukmenghadiribarisanmereka
untukmemerangiorangorangmuslimdansebagaimanaseandainyaseorangmemaksaorang
lainuntukmembunuhorangmuslimyangterjagadarahnay,makasesungguhnyatidakboleh
iamembunuhnyadengankesepakatankaummusliminwalaupuniamemaksadengansangsi
bunuh karena melindungi dirinya dengan membunuh orang yang terjaga darahnya itu
tidaklah lebih utama dari sebaliknya. ( Majmu Fatawa 28 / 539 ) dan Al Qurthubiy
rahimahullah berkata : ulama telah berijma bahwaorang yang dipaksauntuk membunuh
oranglainadalahtidakbolehdiamembunuhnyadantidakbolehpulamenganiayanyadengan
pukulanataupunhallainnyadaniamestibersabaratasaujianyangmenimpanyadaniatidak
halal menebus dirinya dengan orang lain dan (hendaklah) ia memintaafiyah kepada Allah
diduniadanakhirat.( TafsirAlQurthubiy10 /183).
Kesimpulan:Bahwasetiaporangyangberperangdibarisanorangorangkafiratau
membantu mereka dengan ucapan dan perbuatan karena nusrah (bantuan) ini adalah
perangsecarahukummakaiadihukumikafirsecaratayin.Daninilahhukumansharpara
penguasamurtad.
Ibnu Hazm rahimahullah berkata : Seandainya orang kafir yang bejat menguasai
suatunegeridarinegerinegeri(milik)Islamdandiamengakuikaummuslimindisanadiatas
keadaan mereka akan tetapi dialah raja negeri it uyang berkuasa penuh dala mmengatur
negeri sedang ia terangterangan dengan agama(ajaran) selain islam,tentu kafirlah dengan
menetapbersamanyasetiaporangyangmembantunyadanmuqimbersamanyameskipunia
mengklaimbahwaiamuslim ( AlMuhalla 11/200).
4. Dalilyang keempat:KaidahFiqhiyah
Yaitu bahwa individu dalam Thaifah Mumtaniah Anil Qudrah (kelompok yang
melindungi diri dari kekuasaan Islam) berstatus hukum yang sama dengan pimpinan
kelompokitu.
DantelahlaludalamSyarahkaidahTakfirpenjelasanbahwaimtina itudatangdengan
duamaknadalamsyariat:
Pertama:Imtina(penolakan)dariapayangwajibdilaksanakandariajaran
ajaran Islam ini seperti meninggalkan shalat, danyang lainnya.Imtinadari syariatmacam
ini adalahyangseringdituturkanolehSyaikhulIslam IbnuTaimiyyah :
kelompok manasajayangmenolak(imtina)darimelaksanakansuatuajarandariajaran
Islam...
Sedangkanorangyangimtinadarisyariatinibisajadiorangkafirataufasiqsesuaiapayang
iamenolakdarimelaksanakannya.
Kedua Al imtina Anil Qudroh, Ibnu Taimiyyahberkata: Dan makna al qudroh
alaihim (kemampuan menguasai mereka) adalah mengkinnya menegakkan had terhadap

35

mereka karena keterbuktiannya dengan bayyinah (saksi) atau pengakuan serta keberadaan
merekadalamgenggamankaummuslimin.(AshShorimulMaslul,hal507)danberkata
juga : Dan ini semuanya bila mereka Maqdur alaihim (dalam genggaman kaum muslimin)
adapun bila sulthan atau wakilwakilnya memanggil mereka untuk penegakkan had tanpa
aniaya terus mereka menolak terhadapnya maka wajib atas kaum muslimin memerangi
mereka dengan kesepakatan ulam sampai mereka bisa dikuasai semuanya. ( Majmu
Fatawa28/317)danberkatajuga:Sangsiyangdibawasyariatbagiorangyangmaksiat
kepadaAllahdanRasulNyaadaduamacam:Salahsatunyaadalahsangsibuat maqduralaihi
(orangyangbisadikuasai)baiksendirimaupunberbilangsebagaimanayangtelahlalu.Dan
keduaadalahsangsibagiThaifahMumtaniahsepertiyangtidakbisadikuasaikecualidengan
perang. ( MajmuFatawa 28/349)
Dan imtinaanilQudrah itubisaterjadidenganduahal:

DenganmembelotkeDarulHarbi,dimanakaummuslimintidakmemilikikekuasaan.

atau dengan imtina (melindungi diri) dengan kelompok dan kekuatan yaitu dengan
kawanandansenjata.
Dan Ibnu Taimiyyah menuturkan carabentukimtina AnilQudrah dalamucapannya :
Dan karena orang murtad seandainya imtina melindungi diri cara ia membelot ke Darul
Harby atau dengan keberadaan bahwa orangorang murtad itu memiliki kekuatan yang
dengannya menolak dari (tunduk) terhadap islam maka sesungguhnya ia dibunuh tanpa
ragusebelumia disuruhtaubat (istitabah).(AshShorimulMaslul, hal.322).
Dandisinisayaingatkan terhadap beberapa hal :
Bahwa mumtani anisy syariah (orang yang menolak melaksanakan ajaran) bisa
jadiindividuyangsepertiorangyangmeninggalkanshalatataukelompoksepertiorangorang
yangmenolakmembayarzakat.
Bahwa orang mumtani anil qudroh bisa saja individu seperti Abdulloh ibnu
SaadIbnuAbisSarhyangmurtadpadamasahidupNabiShalallahualaihiwasallamdan
diamelindungidirinyadenganmembelotkeMakkahsebelumiaditaklukkandanmasihDarul
Harbi. Dan bisa saja mumtani anil qudroh itu kelompok seperti almuharibin (para
penyamun)dansepertiorangorangmurtadyangmenolaktundukdengankekuatan.
Bahwa tidak ada talazum (saling mengharuskan) antara imtina anisy syariy
dengan imtina anil qudroh, dimana tidak setiap mumtani anisy syariy itu dia mumtani
anil qudroh, seperti seorang seperti individu yang meninggalkan shalat yang ianya adalah
maqdur alaih dan seperti thaifah maqdur alaih seperti sisasisa Bani Hanifah yang
disuruhtaubatdarimurtadolehAbdulohibnuMasuddiKufah.Dansayatelahsebutkan
hadits mereka dalam catatan penting yan gdisebutkan pada komentar saya terhadap Al
Aqidah Ath Thohawiyyah sedang asal haditsnya ada di Shohih Al Bukhoriy diawal
kitabAlKafalah.DanjumlahmerekayangdisuruhtaubatolehIbnuMasudituadalah170
oranglakilaki,sebagaimanayangdinukiloleh IbnuHajardariIbnuAbiSyaibah.(Fathul
Bari 4/470).
Adapun orang mumtani anil qudroh maka mesti ia itu mumtani anisy syariy.
KarenadiatidakdisebutimtinaanilqudrahkecualibilatelahwajibatasnyahakAllahtaala
atauhakmanusia,terusiadituntutdengannyamakiamenolakdarimenyerahkandirikepada
kekuasaan (Islam) atau ia menolak dari genggaman kekuasaan Islam sebelum dituntut dan
setelahwajibhakatasdiaagariatidakdiberisangsidengannya.
Setelah menjelaskan macammacam imtina dalam syariat ini kami katakan bahwa
individu itu memiliki hukum yang sama dengan hukum thaifah (kelompok) dala morang
orangyangimtinaanisysyarijuga,sedangkanstatushukumthaifahadalahstatushukum
tokohtokoh dan pimpinannya. Dan atas dasar ini maka bila pimpinan thaifah ini murtad
seperti Musailamah dan dan Thulaihah, maka thaifahnya dinamakan sebagai orang
murtaddansetiapindividudarimerekadivonismurtad.Danbilapimpinanthaifahituorang
(muslim)yangmembangkang,makathaifahnyapundinamakanbughat.Sebagaimanafirman
Allahtaala :



Jikasalahsatudarikeduagolonganituberbuataniayaterhadapgolonganyanglain
(QS.AlHujurot:9)

36

DanRosulullohShalallahualaihiwasallam bersabda:
Ammar terbunuholehkelompokyangmembangkang.
dan setiap individu dari kelompok ini dinamakan orang yang membangkang (aniaya). Dan
hadits Ammar ini muttafaq alaihi sedang lafalnya milik Muslim dan AlBukhariy
meriwayatkandenganlafalyangberdekatan(hadits447)
Dan begitu halnya dengan mumtaniin lainnya seperti khowarij dan al muharibin
(penyamun),masingmasingdarimerekadinamakan Kharijiy atau muharrib (penyamun).
Hukum yang kami sebutkan ini, yaitu hukum individu berstatus sama dengan
kelompoknyapadaorangorangyangmumtaniinanilqudrohadalahtelahditujukanolehAl
KitabdanAsSunnahdanIjma
1. Adapun AlKitab,makadalilnya adalahfirmanAlloh taala :


SesungguhnyaFir`aundanHaamaanbesertatentaranyaadalahorangorangyang
bersalah.(QS.AlQoshos8)
Dan firmanNya taala :



danakanKamiperlihatkankepada Fir`aun dan Haman besertatentaranyaapayang
selalumerekakhawatirkandarimerekaitu.(QS.AlQoshosh:6)
Dan firmanNya taala :


MakaKamihukumlahFir`aundanbalatentaranya,laluKamilemparkanmerekake
dalamlaut.Makalihatlahbagaimanaakibatorangorangyangzalim.(QS.AlQoshosh:
40)
DanjugafirmanAlloh taala :


DanKamijadikanmerekapemimpinpemimpinyangmenyeru(manusia)kenerakadan
padaharikiamatmerekatidakakanditolong.(QS.AlQoshosh:41)
Ayatayat ini menjelaskan bahwa para pengikut (tentaranya) berstatus sama dengan yang
diikuti(FiraundanHaman),dimanaAllahtaalatelahmenyamakandiantaramerekadalam
hal dosa (orangorang yang bersalah) dan dalam hal ancaman (apa yang selalu mereka
khawatirkan)dansalamsangsidunia(laluKamilemparkanmerekakedalamlaut)dandalam
sangsi akhirat (pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong). Dan Allah mencap semua
bahwa (mereka pemimpinpemimpin yang menyeru (manusia) ke Neraka) dan Dia tidak
membedakan antara yang mengikuti dan yang diikuti. Dan mereka mendapatkan status
hukumorangyangmengikutidikarenakanmerekaikutsertadengannyadalamkejahatandan
pengrusakannya,sebabyangdiikutiitutidakleluasaberbuatkejahatankecualidengantentara
yang mentaatinya dan melaksanakan kemauannya. Dan begitulah bala tentara thaghut
disetiapzamandantempat.
Bila ada yang mengatakan, Sesungguhnya tidak ada hujjah dala ayatayat ini
terhadaptakfirtentaraparapenguasamurtad sedangiaditengahmerekaadamenampakkan
Islamkarenatentara Firaun adalahorangorangkafirasli,
Makajawabannya:PenegasanterhadapkekafiranbalatentaraparapenguasaMurtad
adalah diambil dari dalildalil yang lalu dari AlKitab, AsSunnah dan Ijma. Dan tidaklah
berpengaruhpadahukuminipenampakankeislamansebagianmereka,karenasebagaimana
yang telah lalu dalam hukum masturul halseseorang tidak dihukumi dengan status islam
hukmydenganpenampakannyaakanciriciriIslamkecualibilahalitutidakdisertaidengan

37

suatu pembatal keislaman, sedangkan disini nampaknya ciriciri islam dari sebagian dari
merekadisertaidengansuatupembatalyaitu:membantuorang kafirdiataskekafiranmereka
dam terhadap kaum muslimin. Adapun ayatayat yang disebutkan disini maka sisi berdalil
dengannya terhadap kekafiran bala tentara orangorang murtad adalah dari sisi dilalah
(penunjukan/indikasi) ayatayat initerhadappenyamaan antaramengikuti dan yang diikuti
darisemuasisidanAllahtaalatidakmenjadikansebabpenyamaaninikeserupaankeyakinan
orang yang mengikuti terhadap keyakian orang yang diikuti, bahkan ayat ini sama sekali
tidak mengisyaratkan keyakinan para pengikut namun Allah justru menjadikan poros
penyamaan ini sekedar sikap mengikuti dalam perbuatan bukan keselarasan dalam
keyakinan. Dan didalam semua ayat ini Allah tidak mencap mereka kecuali dengan cap
bahwa mereka itu tentara Firaun, sedangkan membatasi takfir pada kekafiran dengan
keyakinan saja adalah madzhab murjiah sebagaimana yang telah saya tuturkan dalam
kekeliruankekeliruantakfir.Danmenurutpendapatyangshahihadalahbahwakekafiranitu
terjadi dengan ucapan, perbuatan dan keyakinan, sedangkantentara para penguasa murtad
yangmembantumerekadenganucapandanperbuatanhanyalahkafirdengansebabucapan
danperbuatantanpamelihatpadakeyakinanmereka.
Dan para shahabat radliyallahuanhum tatkala menamakan pengikut tokohtokoh
kemurtadan dengan status sebagai murtadin dan memvonis kafir mereka, hanyalah
memvonis mereka dengan sebab sekedar mengikuti tokohtokoh riddah, membantu mereka
denganucapandanperbuatan,sertaberperangbersamamereka,bukankarenamerekatelah
mengujikeyakinannya,karenahalinisamasekalitidakpernahadadantidakpernahterbukti
darisisidalilNaqliydantelahlalusayautarakanucapanIbnuTaimiyyahbahwapengikut
Musailamah Al Kadzab itu berjumlah sekitar seratus ribu orang atau lebih (Minhajus
Sunnah, 7 / 217). Maka bagaimana bisa tabayyun (mencari kejelasan keyakinan) manusia
sebanyak ini ditambah kondisi mereka yang imtina anil qudroh (menolak dari genggaman
hukumIslam)? Apalagibiladitambahparapengikut Thulaihah,Sajjah,AlInsiydanyang
lainnya. Dan andaikata vonis terhadap mereka itu bergantung pada tabayyun (mencari
kejelasanakankeyakinanmereka)tentulahinimenghantarkanpadapengguguranjihad.
Dan dugaan ini engkau mengetahui bahwa kekafiranm anshar orangorang murtad
itu adalah sisi ucapandan perbuatan bukan dari sisi keyakinan. Bahkan Ibnu Jarir Ath
Thobariy telah menyebutkan apa yang menjelaskan bahwa sebagian para pengikut
Musailamah itu meyakini kebohongan Musailamah, Ibnu Jarir berkata : As Suriy
menulissuratkepadaku,iaberkata:TelahmengabarikamiSyuaibdariSaifdariKhulaid
binDzafrohAnNamriydariUmairIbnuTholhahAnNamiriydaribapaknya,bahwa
dia mendatangi Yamamah terus berkata : ManaMusailamah? Merekamenjawab : Yaa,
Rosululloh?. Ia berkata : Tidak, sampau saya melihatnya. Kemudian tatkala ia
mendatanginya ia berkata: Engkau Musailamah? Musailamah menjawab: Ya. Dia
bertanya: Siapa yang datang kepadamu? Musailamah menjawab: Rohman. Dia
bertanya: Apa dalam cahaya atau dalam kegelapan. Musailamah menjawab: Dalam
kegelapan. Dia berkata : Saya bersaksi bahwa kamu adalah pendusta dan bahwa
Muhammadadalahjujur,akantetapipendustadariBaniRobiahlebihsayacintaidaripada
orang jujur dari Bani Mudlor. maka ia terbunuh bersamanya pada hari Aqriba . Dan
dalamsaturiwayat,Iaberkata:pendustadariRobiahlebihsayacintaidaripadapendusta
Mudlor.(TarikhAthThobariy, 2 /277, terbitan DarulKutubAlIlmiyyah1408 H).
Walhasil :
Bahwa shahabat tidak pernah melakukan tabayyun (mencari kejelasan) keyakinan
ansharparatokohkemurtaddan,daninijugatidakmungkinkarenakekuatan(mereka)yang
ada. Namun mereka memvonis mereka murtad dengan sebab bantuan dan pertolongan
sedangkaninimengharuskanpenyamaandiantaramerekadenganparatokohdanpimpinan
mereka dalam hukumhukumnya sebagaimana Allah telah menyamakan antara Firaun dan
balatentaranya.
2. Adapun dari Assunnah, maka dalil yang menunjukkan bahwa individu itu
berstatushukumyangsamadenganthaifahnyadalamkaummumtani'inadalahperberlakuan
Nabishalallahu'alaihiwasallamakanhukumorangorangkafirterhadappamannyaAl'Abbas
tatkala ia keluar bersama pasukan musyrikin untuk berperang di Badar, padahal dia itu
mengaku islam dan dipaksa. Dan bahwa telah wajib atasnya vonis itu dengan sekedar
perbuatannyatidakdenganmelihatkeyakinannya.Makainimenunjukkanbahwaindividuitu
berstatus sama dengan thaifah, dan telah kami utarakan haditsnya sebelum ini dan kami
sebutkanapayang diistimbathkan olehibnutaymiyyahdarinya.
Adapundariijmamakadalilnyaadalahijmashahabat yangdisebutkandalamdalil
pertama atastakfir anshar paratokohkemurtaddan padamasa Abu Bakar radhilayallahu
'anhudanmerekatidakmembedakanantarayangmengikutidandiikuti.

38

Dan dari ini engkau mengetahui bahwa dalam hal mumtani'in, berlaku terhadap
individu(person)statushukumkelompoknyayangmanaiaadalahstatushukumpimpinan
pimpinannya,sebagaimanafirmanNya ta'ala :


(Ingatlah)suatuhari(yangdihariitu)Kamipanggiltiapumatdenganpemimpinnya
(QS.AlIsro:71)
JadiansharparapenguasamurtadyangberhukumdenganselainajaranIslampadamasakita
adalahorangorangmurtad,statushukummerekasamadenganparapemimpinmereka.Dan
hukum ini berlaku terhadap anshar secara ta'yin yaitu bahwa setiap orang dari mereka itu
kafir secara tayiin. Sedangkan dalil takfir mereka secara ta'yin adalah vonis Rasulullah
shalallahu'alaihiwasallamterhadappamannyaAl'Abbasdsecarata'yinsertaijma'shahabat
terhadaptakfirorangyangmatidariansharkaummurtaddin
Danorangorangyangmatidiantarakalianmasukneraka
Dantidakragulagibahwaorangyangmatiterbunuhitumuayyan (orangorangtertentu).
Daninilahucapanucapanulamasebagaiannyadalampenetapankaidahini:
Syaikhul IslamIbnu Taimiyyahrahimahullahberkata : Dan suatukelompok bila
sebagiannyasalingmembantudengansebagianyanglainsampaimerekamemilikikekuatan
(mumtaniin), maka mereka itu berserikat dalam pahala dan siksa sampai ucapannya
maka kawanan thaifah mumtani'ah dan ansharnya adalah masuk bagian mereka dalam
perihal apa yang mereka dapatkan dan apa yang mereka tanggung sampai ucapannya
karena satu thaifah yang saling mengokohkan antara sebagian anggota dengan anggota
lainnyaadalahsepertisatusosokorang.(MajmuFatawa,28/311312).
Syaikhul Islam juga berkata tentang memerangi orangorang kafirDan bisa saja
mereka memerangi sedang ditengah mereka ada orang mukmin yang menyembunyikan
keimanannnya,ikutberperangbersamamerekadaniatidakmampuhijrah,sedangiadipaksa
untuk ikut berperang, dan dia dibangkitkan dihari kiamat diatas niatnya dan beliau
menuturkan hadits pasukan yang Allah benamkan, terus berkatasedang ini dalam dhahir
urusan meskipun dibunuh dan diberlakukan hukum orangorang kafir terhadapnya maka
Allahmamabangkitkandiadiatasniatnya. (MajmuFatawa,19/224 225).Dansayatelah
menukil ucapannya secara lengkap sebelumnya setelah menuturkan hadits AlAbbas
radhiyallahuanhu.
Dan diantara fatwafatwa muashirin (orangorang masa kini ) tentang penjelasan
bahwa individu (personal) itu berstatus sama dengan status kelompoknya adalah apa yang
ada dalam Fatwa no. 9247 dari fatwafatwa Allajnah Ad Daimah Al Buhuts Al
ilmiyyah di Saudi. Sedang pertanyaannya adalah: Apakah hukum orangorang awam
Rafidhoh yang meyakini 12 Imam? Dan apakah ada perbedaan antara ulama kelompok
mana saja yang keluar dari (kententuan) Allah dengan para pengikutnya dalam sisi
pengkafiran atau tafsiq (vonis fasiq) ? Mereka didalam jawabannya ada : Segala puji bagi
Alloh saja, sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada RosulNya, keluarga dan
sahabatnyawa badu Siapa yang mengikuti dari kalangan awam terhadap seorang
pemimpin dari pemimpinpemimpin kekafiran dan kesesatan, dan dia membela para tokoh
danparapemukamerekasecaraaniayadanlalim makaiadihukumidenganstatusparatokoh
itubaikkafirataupunfasiq.Allohtaala berfirman:



( 67)

Manusiabertanyakepadamutentanghariqiamat sampai Danmerekaberkata:"Ya


Tuhankami,sesungguhnyakamitelahmenta`atipemimpinpemimpindanpembesar
pembesarkami,lalumerekamenyesatkankamidarijalan(yangbenar).YaTuhankami,
timpakanlahkepadamerekaazabduakalilipat dankutuklahmerekadengankutukanyang
besar".(QS.AlAhzab:6368)
Dansilahkanbaca: suratAlBaqorohayat165167,suratAlArafayat3739suratIbrahim
ayat2122,AlFurqanayat2829,AlQashasayat6264,Sabaayat3133AshShofatayat20

39

36,Ghofirayat4750dandalildalillainnyayangbanyakdariAlKitabdanAsSunnah,serta
karenaNabiShalallahualaihiwasallammemrangiparapemimpinkaummusyrikindanpara
pengikutnya dan begitu juga para shahabatnya melakukan dan mereka tidak membedakan
antaraparapemimpindanparapengikut.
Wabillahittaufiq,dansemogasholawatsertasalamAllahlimpahkankepadaNabikita
Muhammad,kepadakeluarganya sertaparasahabatnya.Dengantandatangan:Abdulloh
ibnu Quud, Abdulloh ibnu Ghodayyan, Abdur Rozzaaq Afifiy dan Abdul Aziz
ibnu Baz. (Diambil dari Fatawa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al Ilmiyah Wal
Ifta,jilid2/267268yangdikumpulkanolehAhmadibnuAbdurRozzaqAdDuwaisy,
terbitanDarulAshimah,Riyad 1411H).
Inilah sebagian ucapan ahli ilmu dalam penetapan kaidah yang sudah tsabit
(tetap/baku) dengan AlKitab, AsSunnah dan ijma yaitu bahwa individu (person) itu
berstatushukumyangsamadengan thoifahnya dalamkaum mumtaniin.
Wabadu :
Tadisayasudahmenuturkan6dalilataskekafiranansharparapenguasamurtad,dan
saya mengurutnya sesuai dengan urutan tata cara ijtihad yang dituturkan Abu Hamid Al
Ghozaliy rahimahullah. Setelah saya mulai dengan penuturan ijma shahabat dalam
masalah ini kemudian tiga dalil dari Kitabullah taala. kemudian satu dalil dari AsSunnah
teruskaidahFiqhiyahyangumumlagimencakupluasdalammasalahini,yangmanainitidak
meninggalkan pada diri orang muslim sedikitpun keraguan tentang hukum anshar para
thaghut yang mana mereka adalah sebab keberlangsungan dan berjalan terusnya kekafiran.
Danijma shahabatjugaAsSunnahtelahmenunjukkanbahwamerekaituorangorangkafir
secara tayin (langsungpersonpersonnya)daninidalamhukumdhahir.
Dan jelaslah dari dalildalil yang lalu terkumpulnya beberapa sebab dalam takfir
ansharparathaghut,masingmasingdarinyamenjadikanmerekakafirkarenanyayaitu:
1. Muwalah (loyalitas) mereka terhadap para penguasa kafir : Dan itu
terbuktidenganbantuanmerekabagiparathaghutituterhadapsikapmemerangiIslamdan
kaum muslimin.IniadalahalasanhukumyangmengkafirkanberdasarkanfirmanNya taala :


Barangsiapadiantarakamuberwalaakepadamereka,makasesungguhnyaorangitu
termasukgolonganmereka (QS.AlMaidah:51)
Danberdasarkanvonisnabishalallahualaihiwasallam,terhadapAlAbbaspamannyaserta
berdasarkan ijma para sahabat terhadap takfir anshar para pemimpim murtad juga
berdasarkanijma KaidahFiqhiyahtentanghukumataskaum mumtaniin.
2. Perangmerekadijalanthoghut.Yaituthoghuthukumyangmenjadirujukan
hukum selain Allah. Dan disini ia adalah UUD dan Undangundang buatan serta para
penguasakafir.Iniadalahalasanhukumyangmengkafirkan,berdasarkanfirmanNya taala :


danorangorangyangkafirberperangdijalanthaghut (QS.AnNisa:76)
3. SikappermusuhanmerekaterhadapAlloh,RosulNya,danagamaNya.
DenganbentukperangmerekaterhadapislamdankaumMuslimin,sikapmerekamematikan
ajaranIslamdanmerekamenghasungtinggiajaranajarankufurdanundangundangnya.Ini
adalahalasanhukumyangmengkafirkanjugaberdasarkanfirmanNya taala :




BarangsiapayangmenjadimusuhAlloh,malaikatmalaikatNya,RosulRosulNya, Jibril
danMikail,makasesungguhnyaAllohadalahmusuh bagi orangorangkafir. (QS.Al
Baqoroh:98)
Bilamerekaselamatdarialasanhukum(manath)yangmengkafirkan,makamerekaterjatuh
pada yang kedua dan bila mereka selamat dari yang kedua maka mereka jatuh pada yang
ketiga, maka bagaimana dengan orang yang terjatuh dalam ketiga alasan hukum itu?

40

Merekalah tergolong orangorang yang melakukan banyak keburukan dan dilingkari oleh
kesalahankesalahan.
Dan saya tutup bagian ini (yaitu Hukum Anshar para Thaghut) dengan sebagian
ucapanparaulamadalammasalahini.
1. IbnuHazmrahimahullahberkata:Seandainyaorang kefiryangbejatmenguasai
suatu negeri dari negerinegeri Islam dan ia mengakui kaum muslimin disana atas dasar
keberadaanmerekaakantetapidialahsangrajayangberkuasapenuhsendirimengaturnegeri
itu, sedang ia terangterangan dengan agama selain Islam, tentu kafirlah dengan menetap
bersamanyasetiaporangyangmembantunyadanmuqimbersamanyameskipuniamengaku
bahwaiamuslim.(AlMuhalla 11/200).
2. IbnuHazm berkata juga dalambahasannyatentangkewajibanhijrahdariDarul
Kufri : Dan begitu juga setiap orang yang tinggal di bum India, Sind, Cina, Turki, Sudan
dan Romawi, dari kalangan muslimin bila ternyata ia tidak mampu untuk keluar dari sana
karena beratnya punggung, atau kurangnya harta atau lemahnya badan atau karena
tercegahnyajalanmakaiaitudiudzur.Bilaternyatadisanamemerangikaummusliminatau
membantu orang kafir dengan pelayanan atau penulisan maka ia kafir. (Al Muhalla
11/200). Dan negerinegeri yang disebutkan oleh Ibnu Hazm adalah negerinegeri Kafir
Asliypadazaman beliaurahimahullah.
Dan inti dua gambaran yang dituturkan olehnya adalah bahwa yang membantu
orangorang kafir terhadap kaum muslimin maka ia kafir, dan ibnu Hazm mengaitkan
kekafirannyaatassekedarpemberianbantuan,tidakataskeselarasanhatisebagaimanayang
diklaim olehpenulis (Ar Risalah AlLimaniyyah.dan akan datang pematahanklaimnya
dalambagianketiga,InsyaAllah.
3. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata : Allah taala
berfirman:




WahaiorangorangberimanjanganlahkalianmenjadikanorangorangYahudidan
Nasranisebagai auliya.Sebagianmerekaadalah auliya bagisebagianyanglain.Dan
barangsiapa diantarakamutawalliy kepadamereka
Dimanaiamenyetujuimerekadanmembantumereka,


Maka sesungguhnyaorangitu termasukgolonganmereka
(MajmuFatawa 25/326).
4. Ibnu Taimiyyah berkata juga : dalam pembicaraannya tentang orangorang
kafir:Danbisasajamerekamemerangisedangditengahmerekaadaorangmukminyang
menyembunyikanimannyaikutperangbersamamerekadaniatidakmampuhijrahsedangia
dipaksauntukikutperang,daniadibangkitkanatasniatnya,sebagaimanadalamhaditsyang
shahih dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda : Suatu pasukan
menginvansiBaitini(Kabah)kemudiantatkalamerekaberadaditanahluasterbuka,tibatiba
merekadibenamkan,terusdikatakan:WahaiRasulullah,padahalditengahmerekaadayang
dipaksa?Beliauberkata:MerekadibangkitkandiatasniatniatmerekaDaniniadalahdhahir
urusandanbilaiaterbunuhdandiberlakukanterhadapnyaapayangdiberlakukanterhadap
orang kafir, maka Allah membangkitkan dia diatas niatnya sebagaimana orangorang
munafiqin diantara kita dihukumi dhahir dengan hukum muslim dan mereka dibangkitkan
diatasniatniatmereka,sedangkanbalasandiHariQiyamat adalahterhadapapoasajayang
adadihatitidakterhadapsekedardhahirdhahirsajaolehsebabitudiriwayatkanbahwaAl
Abbasberkata Wahai Rasulullah saya ini telah dipaksa Beliau menjawab Adapun dhohir
kamu memerangi atas kami dan adapun rahasiamu maka itu kepada Alloh. (Majmu
Fatawa 19/224225),danhalserupadalam Minhajussunnah5/121122.
5. IbnuTaimiyyahditanyatentangorangyangsengajamembunuhorangmuslim
dengan sebab agamanya sedang ia itu mengaku Islam sebagaimana yang dilakukan para
penguasamurtad,ansharmerekadanbalatentaramerekayangmembunuhikaummuslimin

41

dengan sebab agamanya dan menghalalkan pembunuhan mereka dengan undangundang


kafiryangtidakAllahturunkansatudalilpunbaginya,makabeliaurahimahullahmenjawab:
Adapun apabila dia membunuh orangnya atas dasar karena beragama Islam, sebagaimana
orang nashrani memerangi kaum muslimin karena agama mereka, maka ini adalah orang
kafir yang lebih buruk dari kafir muahid karena orang ini adalah kafir muharrib setara
dengan orangorang kafir yang memerangi Nabi shalallahualaihi wa sallam dan para
shahabatnya, maka mereka itu kekal di Jahannam sebagaimana kekalnya orangorang kafir
lainnya(MajmuFatawa 34/136137).
Saya berkata : Dan sisi kekefiran para penguasa murtad dan bala tentaranya
dalammasalahiniadalahsikapmerekamenganggappembunuhankaummusliminyangtaat
dan para mujahidin sebagaihal yang syah lagi dibolehkanbahkanwajib atas mereka sesuai
panduan undangundang buatan mereka yang memberikan hukuman mati bagi orang yang
ingin menggulingkan sistem pemerintahan walaupun penggulingan ini pada hakikatnya
adalah Jihad di jalan Allah. Maka barangsiapa yang menghalalkan darah kaum muslimin
tanpahakdenganundangundangkafirinimakaiatelahkafir,karenapenghalalaniniadalah
pendustaan terhadap nashnash yang mutawatir yang menunjukkan atas keharaman darah
kaummuslimin.DanibnuTaymiyyahberkata:Danorangkapandiamenghalalkanhal
haram yang diijmakan terhadapnya mengharamkan hal halal yang diijmakan terhadapnya
ataumerubahaturanyangdiijmakanterhadapnyamakaia0
000kafirmurtaddengankesepakatanparafuqaha. (MajmuFatawa3/267).
6. Dan dalammenjelaskanhadits IbnuUmar yangmarfu:
ApabilaAllohmenurunkanadzabkepadasuatukaum, maka adzab itumenimpaorang
yangadaditengahmerekalalumereka akandibangkitkan diatasamalamal mereka
(Hadits Riwayat AlBukhoriy no.7108).
Ibnu Hajar rahimahullah berkata: Dan diambil faidah dari ini pensyariatan kabur dari
orangorangkafirdanorangorangdhalimkarenamerekamenetapbersamamerekatermasuk
penjerumusandiripadakebinasaan,inibilatidakmembantumerekadantidakridhadengan
perbuatan mereka. Bila ia membantu atau ridha maka ia termasuk golongan mereka.
(FathulBariy 13/61).
7. SyaikhulIslam Muhammad IbnuAbdulWahhab rahimahullahberkatapada
pembatal keislaman yang mengkafirkan orang muslim dengannya : Pembatal kedelapan:
Membantu orangorang musyrik dan menyokong mereka terhadap kaum muslimin,
berdasarkanfirmanNya taala:


Barangsiapadiantarakalianberwalaakepadamerekamakadiatermasukgolongan
mereka.(QS.AlMaidah:51).
(MajmuahatTauhid terbitanDarulFikri1399H.hal.33)
8. Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahhab juga berkata : Bila muwalah itu
disertai tinggal bersama mereka di negeri mereka serta keluar bersama mereka dalam
peperangan dan hal lainnya, maka sesungguhnya pelakunya divonis kafir, Sebagaimana
firmanNya taala:


Barangsiapadiantarakalianberwalaakepadamerekamakadiatermasukgolongan
mereka.(QS.AlMaidah:51).
DanfirmanNya taala :




DantelahditurunkankepadakaliandidalamAlKitabbahwasanyaapabilakalian
mendengarayatayatAllohdiingkari(dikafiri)dandiolokolok,makajanganlahkalian

42

dudukbersamamerekasehinggamerekaberalihpembicaraan,karenakalautidakmaka
kalianserupadenganmereka(QS.AnNisa:140).
(Rujukanyangsamahal 175 176)
Sayaberkata:Bukankahalasanalasanhukumtakfiryangdituturkandalamucapan
IbnuHajardanMuhammadIbnuAbdulWahhabituterpenuhipadabalatentarapara
penguasa murtad dan anshar mereka, berupa sikap membantu dan menyokong para
penguasaituuntukmenyudutkanIslamdanKaumMuslimin?
Perhatikan ucapan Ibnu Hajar : Bila ia membantu atau ridha maka ia termasuk
golongan mereka jadi bantuan adalah alasan hukum yang berdiri sendiri untuk memvonis
terhadapnya sebagaimana bahwa ia ridha adalah alasan hukum lain dan tidak wajib
berkumpulnya dua alasan hukum untuk memvonis terhadapnya akan tetapi salah satunya
adalahcukupdengansendirinyauntukmemvonisterhadapnyatidaksepertiyangdiklaimoleh
penulis Ar Risalah Al Limaniyah, bahwa orang yang membantu orangorang kafir
tidaklah kafir kecuali bila ia ridha dengan apa yang dianut oleh orangorang kafir itu. Dan
akan datang paparan ucapannya berikut bantahan dibagian ketiga, Insya Allah dan kami
menambahkanlagiucapanucapanulamadalammasalahini.
9. Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahhab juga berkata seraya mengkhitabi
parapengikutnyalagimembantahlawanlawandakwahnya:Akantetapimerekamendebat
kalian hari ini dengan satu syubhat, maka perhatikan jawabannya yaitu bahwa mereka
mengatakan : Semua ini Haq kami bersaksi bahwa ini Agama Allah dan RasulNya kecuali
takfir dan Qital (perang). Dan bahwa mengherankan adalah orang yang samar atasnya
jawaban ini. Bila mereka telah mengakui bahwa ini adalah agama Allah dan RasulNya
bagaimana tidak dikafirkan orang yang mengingkarinya danmembunuh orangorang yang
memmerintahkannya serta memenjarakan mereka ? Bagaiman tidak dikafirkan orang yang
mendatangmusyrikinserayamenyemangatimerekauntukkomitmendenganajaranmereka,
menghiasinya dihadapan mereka dan mendorong mereka untuk membunuh kaum
muwahiddin dan merampas harta mereka ? Bagaimana tidak dikafirkan sedang ia bersaksi
yang dianjurkan itu adalah Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam telah mengingkarinya?
Beliau melarangnya dan menamakannya sebagai syirik kepada Allah . Dan orang itu juga
bersaksi bahwa diin yang ia benci dan ia benci pula terhadap para pelakunya serta ia
memerintahkan kaum musyrikin untuk membunuhi mereka itu adalah agama Allah dan
RasulNya.
Dan ketahuilah bahwa dalildalil terhadap takfir orang muslim yang Shalih bila ia
menyekutukan Allah ataubergabungbersama musyrikinterhadapkaummuwahiddinwalau
iatidakberbuatsyirikadalahlebihbanyakdaripadabisadihitungdarifirmanAllah,Sabda
RasulNya danucapanulama seluruhnya(Ar Rosail As Sakhsyiyyah,hal 272 dan ia ada
dibagian kelima dari Muhammad Ibnu Abdul Wahhab, terbitan Jamiatul Imam
MuhammadIbnuSuud).
Dan perhatikanlah ucapan Syaikh bahwa orang yang bergabung bersama kaum
musyrikinterhadap kaum muwahiddin adalah telahkafir dengan sebab hal itu walaupun ia
tidak berbuat syrik (1) dan ini juga membantah terhadap penulis Ar Risalah Al
Limaniyyahyaituterhadapucapannyabahwaansharpenguasamurtaditutidakdikafirkan
dengan sebab bantuan mereka baginya kecuali bila bantuan (nusrah) ini disertai dengan
keyakinanyang membuat(mereka) kafir (yaitu) dengan mengcintai apayang dianutoleh si
penguasadanridladengannya.
========================
catatankaki:
(1) sekedar membantu itu tanpa berbuat syirik, dia divonis kafir, maka bagaimana kalau
ditambahdenganikrardukunganpenuhdenganjanjiyaituSaptaMargadanSumpahPrajurit
TNIdanberikutiniteksnya:
SaptaMarga:
1. KamiwargaNegaraKesatuanRIyangbersendikanPancasila.
2. KamiPatriotIndonesiaPendukungsertaPembelaIdiologiNegarayangbertanggung
jawabdantidakmengenalmenyerah.
3. KamikesatriaIndonesiayangbertaqwakepadaTuhanYangMahaEsasertamembela
kejujuran,kebenarandankeadilan.

43

4. KamiPrajuritTNIadalahBhayangkarinegaradanBangsaIndonesia
5. Kami Prajurit TNI memegang teguh disiplin, patuh dam taat pada pimpinan serta
menjunjungtinggisikapdankehormatanprajurit.
6. Kami Prajurit TNI mengutamakan keperwiraan didalam melaksanakan tugas serta
senantiasasiapsediaberbaktikepadaNegaradanBangsa.
7. KamiPrajuritTNIsetiadanmenepatijanjisertasumpahprajurit.
Apaitusumpahprajurit?Inilahtekskekafirannya:
1. SetiakepadanegaraKesatuanRIyangberdasarkanPancasiladanUUD45.
2. Tundukkepadahukumdanmemegangteguhdisiplinkeprajuritan.
3. Taatkepadaatasandengantidakmembantahperintahdanputusan.
4. Menjalankansegalakewajibandenganpenuhrasatanggungjawabkepadanegaradan
bangsa.
5. Memegangsegalarahasiatentarasekeraskerasnya.
Ini adalah teksteks kekafiran Tentara Republik Indonesia dan siapa yang tidak mengetahui
kekafirandalamteksteksitumakahendaklahiamenangisdanlekasmencaritauhidsebelum
ajaltiba.DansayamengajakseluruhjajaranAnsharThaghutdarikalanganTNI,POLRI,BIN
danyanglainnyauntuktaubatkepadaAllahdankeluardariAnsharThaghutmenjadiAnshar
Tauhid(pent)

10. SyaikhHamdIbnuAtiqAnNajdiyrahimahullah(wafatth.1301H)berkata:
IbnuTaimiyyahrahimahullahberkata:Sayatelahmemperhatikanmadzhab(Hambaliy)
makamendapatkanpaksaanituberbedasesuaiperbedaanapayangdipaksakan.Ikrohyang
dianggap dalam pengucapankekafiran tidaklah seperti paksaan yang dianggap dalam hibah
(pemberian) dan yang lainnya, karena sesungguhnya Ahmad telah menegaskan dalam
banyaktempatbahwapaksaanterhadapkekafiranitutidakterjadikecualidenganpenyiksaan
seperti pukulan, pengikatan sedangkan ucapan bukanlah paksaan dan beliau menegaskan
bahwa wanita seandainya menghibahkan maharnya kepada suaminya yang telah suami
pegang maka si istri berhak untuk rujuk berdasarkan realita bahwa ia tidak menghibahkan
kepadanya kecuali karena khawatir (takut) dicerai atau dipergauli dengan buruk sehingga
ketakutandiceraidanburuknyadipergaulibeliaujadikanpaksaan.DanteksucapanAhmad
ditempat lain bahwa ia (suami) memaksanya dan hal seperti ini tidak dianggap paksaan
terhadapkekafiran,karenatawananbilaiakhawatirdariorangorangkafiryaitumerekatidak
menikahkannya dan menghalangi dia dari istrinya maka tidak boleh baginya mengucapkan
ucapankekafiranselesai.Danhalsepertiitubanyakdalamucapanselainnyadanbilahal
itutelahjelasmakatelahlalubahwamembantukaummusyirikindanmenunjukkanmereka
terhadapaurat(rahasia)kaummusliminataumembelabelamerekadenganlisanatauridha
denganapayangmerekaanut,semuainiadalahhalhalyangmengkafirkandariorangyang
muncul hal itu darinya tanpa paksaan yang telah disebutkan, maka ia murtad walaupun
bersamahalitudiamembenciorangorangkafirdanmencintaikaummuslimin.Danhalitu
telahlaludibanyaktempatnamunkamimengulangnyakarenameratanyakejahilanakanhal
itu serta mendesaknya kebutuhan akan mengetahui hal tersebut. (Ad Difa An Ahlis
SunnahWalIttiba,karyaSyaikhHamdibnuAtiq,hal.3132,terbitanDarulQuranil
Karim 1400 H) Ucapannya Fa ala khaufith Thalaqbenarnya adalah Fa Jaala Khaufath
Thalaq dankoreksiinidari MajmuahAtTauhid :419)
11. SyaikhSulaimanibnuSamhanAnNajdiy(wafatth.1349H)berkatadalam
Bait nadhamnya :
SiapayangTawallikepadakaumkafirmakasepertimereka
Dan tidakragubagiyangberakalakanpengkafirandia
SedangorangyangkadangMuwallahdancenderungkepadamereka

44

MakatidakragupadavonisFasiq,sertamalulahdia
Dansetiapyangcintaataumembantudanyangmembela
Sertaterangteranganmendukunglagi setujuamalanmereka
Makasepertimerekadalamkekafirantanpakeraguan
Inilahpendapat yangtahukebenarandarikesesatan
Dari Diwan beliau (Uqudul Jawahir Al Munadlodah Al Hisan), milik
Sulaiman Ibnu Samhan, hal. 131, dinukil dari AlMuwalah Wal Muadah, karya
MahmasAlJalud 2/353.
12Dandikalangan ulamamasakini adalah SyaikhAbdulAzizIbnuBaz,dia
berkata: Sesungguhnya orangorang yang mengajak kepada Isy tirakiyah (sosialis) atau
Syuyuiyah (komunis) atau pahampaham lainnya yang merusak lagi menyelisihi hukum
Islam adalah orangorang kafir lagi sesat yang lebih kafir dari Yahudi dan Nasrani, karena
merekaituorangorangmulhid(kafir)yangtidakberimankepadaAllahdanhariAkhirdan
seorangpun dari mereka tidak boleh dijadikan khatib dan imam dimanapun masjid kaum
musliminsertatidaksyahshalatdibelakangmereka.
Dansetiaporangyangmembantumerekaterhadapkesesatanmerekadiamenghiasi
apa yang mereka ajakan, dia mencela duat Islam dan menghina mereka maka ia kafir lagi
sesat,statushukumdiaadalahstatushukumkelompokkafiryangiaberadadidalamnyadan
iadukungpropagandanya.
SedangkanulamaIslamtelahijmabahwaorangyangmendukungorangorangkafir
dan membantumereka terhadapkaum muslimin dengan bentukbantuan apa saja, maka ia
kafirsepertimerekasebagaimanafirmanAllah taala :




Wahaiorangorangyangberiman,janganlahkalianjadikanorangorangYahudidan
Nasranisebagaiwali.Sebagianmerekaadalahwalibagisebagianyanglain.Danbarang
siapadiantara kalianberwalakepadamerekamakadiatermasukgolonganmereka.
SesungguhnyaAllohtidakmemberipetunjukkepadaorangorangdholim(QS.Al
Maidah:51).
DanberfirmanNya taala :




Wahaiorangorangyangberimanjanganlahkalianjadikanbapakbapakdansaudara
saudarakaliansebagaiwalijikamerekalebihmencintai kekafirandaripadakeimanan.
Danbarangsiapadiantarakalianyangberwalaakepadamerekamakamerekaadalah
orangorangdholim.(QS.AtTaubah:23).
DinukildariMajmuFatawawaMaqodatMutanawwiah,karyaSyaikhAbdulAziz
Ibnu Baz kumpulan Muhammad bin Saad AsySyuwaiir juz 1/274, cetakan kedua
1408H).
Ijma yangdinukilSyaikhIbnuBaziniadalahijma parashahabatyangtelahsaya
sebutkan dalam dalil pertama dan ia adlah ijma Qathiy yang mana orang yang
menyelisihinyadikafirkansebagaimanayangsayasebutkandisana.
Syaikh ini, yaitu Syaikh Ibnu Baztermasuk orangorang yang melampoi batas
terhadap diri mereka sendiri dan fatwanya berubahberubah agar sejalan dengan politik
(pemerintah saudi, pent) kemana saja ia berputar. Maka dari sini fatwafatwanya saling
berbedadanmemilikikontradiksidalamsatumasalahantaratahunketahun.Sebagaicontoh
silahkanlihatapayangiakatakandalamhalmemintabantuandenganorangorangmusyrik
dalam kitabnya : Naqdul Qoumiyah Al Arabiyyah dengan apa yang ia katakan pada
masalah yang sama dalam hal Perang Teluk II 1990 M. Saya memohon kepada Allah agar

45

memberikan taufiq kepadanya untuk taubat Nashuha sebelum datang kematiannya, karena
amalanitutergantungpenghujungnya.

MASALAH
MumtaniiinAnilQudroh, divonistanpaIstitabahyaitutanpamencarikejelasan
syaratsyaratdan mawani (penghalangpenghalang)

Telah lalu dalam penjelasan Kaidah Takfir jabaran bahwa Istitabah itu digunakan
untuktabayyun(mencarikejelasan)keterpenuhan syaratsyaratdanketidakadaan mawani
sebelumdivoniskafir.sebagaimanajugaIstitabah digunakanuntukpermintaantaubatdarisi
murtad setelah ia divonis kafir. Dan dalam hal itu saya telah menukil ucapan Ibnu
taymiyyah.
Sebagaimana yang telah saya utarakan dalam penjelasan Kaidah Takfir dan dalam
kritikterhadapkitaAlQoulAlQathibahwaistitabahituhanyawajibdilakukanterhadap
maqduuralaihtidakterhadapmumtanianilqudroh,dansayatelahmenukilucapanIbnu
Taimiyyahyaitu:dankarenaorangmurtadbilaiamumtanidengancaraiamembelotke
Darul Harbi atau dengan keadaan orang murtad itu memiliki kekuatan yang dengannya
merekamenolaktundukterhadaphukumIslammakasesungguhnyaiaitudibunuhsebelum
istitabahtanpakeraguraguan.(AshShorimulMaslul,hal.325326).Daniniditunjukkan
oleh:
1. Dari As sunnah, karena Nabi Shalallahu alaihi wa sallam memvonis murtad
Abdulloh bin Saad Ibnu Abis Saroh dan memerintahkan untuk membunuhnya tanpa
dilakukanistitabahtatkalaiamendatangkankekafirandanimtina(melindungidiri)dengan
cara kabur dari Madinah ke Makkah sebelum penaklukkannya dan Mekkah saat itu masih
Darul Harbi. Dan begitu Nabi Shalallahualaihi wa sallam memberlakukan hukum kepada
orang kafir terhadap AlAbbas pamannya dan Beliau tidak menerima udzur (alasan)nya,
sebagaimanayang telahlaludiutarakan.
2. Dariijmasahabat terhadaptakfirparatokohkemurtaddandanansharmereka
serta ijma shahabatuntukperangimerekatanpa istitabah .
Bila hal ini jelas dihadapan anda,maka engkau mengetahuibahwavonis yang telah
diutarakan sebelumnya akan pengkafiran anshar para penguasa murtad secara tayyin
(langsungpersonpersonnya)tidaklahtergantungkepadamencarikejelasansyaratsyaratdan
mawani takfir pada diri mereka, dan engkau mengetahui juga bahwa tidak wajib atas kita
mencarikejelasanpadasyaratsyaratdanmawaniinikarenahukum(vonis)tidaktergantung
kepadanya.
PeringatanatasPerbedaanAntaraAlMunfarid(orangyangmenyendiri)
dan orangyang AlMaqdurAlaih.
Individu(person)daritentaraparapenguasaMurtadbilaiajauhdarimarkasnyaatau
tempat kerjanya, maka sesungguhnya ini tidak menjadikan ia maqdur alaih, akan tetapi
dinamakansebagaimunfarid(orangyangmenyendiri)yaituyang syadzdz(orangyangjauh
dari kelompoknya), Sebagaimana dalam hadits lakilaki yang membunuh dirinya sendiri
tatkalamenderitalukadandalamhaditsitubahwa:
.diatidakmembiarkandarikaummusyrikinseorangyangjauhdarikelompoknyadan
yang fadzdz (sendiri)kecualiiaikutiterusiamemukulnyadenganpedangnya (Hadits
no.4207, AlBukhoriy).
Syadzdz ituadalahmunfarid (menyendiri)darikelompok,sedang fadzdz adalahseorangyang
sebelumnya tidak berada dalam kelompok. jadi tentara yang jauh dari markaznya adalah
munfarid syadzdz, namun demikian statusnya masih mumtani anil qudroh, karena
kelompoknya masih leluasa untuk membantu dan menolongnya serta mengejar orang yang
mengganggunya dan membantu dia dengan memberi sangsi orang yang telah
mengganggunya. Dan selagi dia itu mumtani maka dia divonis tanpa perlu tabayyun akan
syaratsyaratdanmawanitakfir.AdapunAlMaqduralaihmakatelahlalupenjelasanbahwa
iaadalahorangyangbukandalamgenggamankaummuslimindanmungkinbagipemimpin
atau wakilwakilnya untuk memanggil dia untuk penegakan had atau sangsi terhadapnya

46

terus ia tidak menolak dari panggilan mereka. (Lihat Majmu Fatawa 28/317 dan Ash
ShorimulMaslul hal.507).
Sehingga keberadaan bala tentara para penguasa murtad ditengah kaum muslimin dan
berbaur dengan mereka diluar markasmarkas mereka pada waktuwaktu tertentu tidaklah
menjadikansebagai maqduralaihim

MASALAH
Bilaadayangmengatakan:Apakahvoniskafir terhadapansharparapenguasa
Murtadsecara tayin ituberdasarkanatasdhahiratauhakikat (sebenarnya
dihadapanAllah)?yaituapakah merekaitukafirdalamhukumduniawiyyang
nampaksajaataumerekaitukafirsecarabathinatashakikatsebenanyalagidi
adzabdiakherat?
Maka jawabannya : Bahwa setiaporangyang mendatangkankekafirandan mawani
tidakadapadanyamakaiamestimenjadikafirlahirdanbathinsebagaimanayangtelahlalu
penjelasannyasebagaibentukpembenaranakanberitaAllahyangtidakmungkinkecualiatas
dasarhakikatsebenarnya.dandikarenakanvoniskafirterhadapkaummumtaniininiterjadi
tanpatabayyunakansyaratsyaratdanmawani,makavoniskitaakankekafiranmerekaitu
adalah hanya atas dhahirnya saja dan kita tidak memastikan kekafiran mereka sebagai
mumtaniin atas dasar hakekat sebenarnya karena ada kemungkinan tegaknya suatu
penghalangdaritakfirpadasebagianmereka(1),tentunyadengansuatupengingatanbahwa
kita tidak wajib meneliti tentang penghalangpenghalang ini. Jadi vonis atas mereka itu
hanyalah terhadap dhahir sebagaimana yang dikatakan Ibnu Taimiyyah dalam nukilan
sayayanglaludaribeliauyaitu:Danbisssajamerekamemerangisedangditengahmereka
ada orang mukmin yang menyembunyikan imannya ikutberperang bersama mereka dan ia
tidak mampu berhijrah sedang ia dipaksa untuk ikut perang dan ia dibangkitkan dihari
kiamatdiatasniatnyasebagaimanadalamhaditsshahihdarinabiShalallahualaihiwasallam,
bahwabeliauberkata:
SuatupasukanakanmenginvasiBaitullahini,kemudiantatkalamerekaebrada
dilapanganluasdaribumitibatibamerekadibenamkankemudiandikatakan:Whai
Rasulullahsedangditengahmerekaadayangdipaksa,Beliaumenjawab:Mereka
dibangkitkan diatasniatniatnya
Daninipadadhahirurusanmeskipuniadibunuhdandihukumidenganapayangditerapkan
terhadap orang kafir, maka Allah membangkitkan dia diatas niatnya. Sebagaimana orang
Munafiqin juga dihukumi secara dhahir dengan status Islam dan dibangkitkan berdasarkan
niatmereka.Danbalasandiharikiamatituadalahatasdasarapayangadadihatitidakatas
dasar sekedar dhahir. kemudian beliau berdalil untuk ucapannya ini dengan hadits Al
Abbas dan keluarnya dia bersama kaum musyrikin pada hari badar serta vonis Nabi
Shalallahualaihiwasallamterhadapnya.(LihatMajmuFatawa:19/225).Danucapannya:
Dan ini pada dhahir urusannya sampai ucapannyamaka Allah bangkitkan dia diatas
niatnya menunjukkan bahwa vonis kafir dia, dan dihukumi dengan apa yang diterapkan
terhadap orangorang kafir adalah hanya atas dasar dhahir tidak atas hakikat sebenarnya,
karenakemungkinantegaknyapenghalangpadanya.Danbilaadasesuatupenghalangmakaia
kafir secara hukum (dhahir dunia) lagi muslim secara bathin dan bila tidak ada suatu
penghalangmakaiakafirlahir(Dhahir)danbathin.(2).

Catatankaki:
1) Ungkapan Syaikh Abdul Qadir pad bahasan dan seterusnya perlu diberikan catatan,
saya menukil dari Abu Muhammad AlMaqdisi, beliau berkata dalam catatan
terhadapungkapan SyaikhAbdulQadir ini:
Dan yang benar adalah dikatakan : Bahwa hukum asal bagi orang yang melakukan
pembelaan terhadap syirik dan kaum musyrikin adalah bahwa ia itu kafir secara tayin
berdasarkan hakikat sebenarnya selagi tidak nampak dihadapan kita penghalang pada
dirinya, karena bila ia benar tawalliy kepada syirik dan para pelakunya maka ia itu
termasuk golongan (yaitu musyirik) dengan penegasan hukum Allah Barangsiapa
diantara kamu Tawalliy kepada mereka maka ia sesungguhnya ia termasuk golongan
mereka (AlMaidah : 51) sedangkan vonisvonis Allah itu tidak terjadi kecuali atas
hakikatsebenarnya.

47

Dan adapunorangorangyangnampak padanya suatu penghalangpunpadanya maka ia


bukanorangkafirbaikdalam(hukum)bathinmaupun(hukum)dhahir.
Dan orang yang tidak nampak dihadapankita suatu penghalangpun padanya maka kita
tidak menggunakan kemungkinankemungkinan dalam hukum syariat akan tetapi
hukumAllahyangdhahirtetaplahsebagaihukumasaladalahbahwakitadiudzurbahkan
mendapat pahala pada kekeliruan dalam ijtihad bila kita bertaqwa kepada Allah, kita
mencariAlhaqdanmengikutidalilsertamenghukumiberdasarkandhahir.
Seandainyapenulisberkata: Bahwaorang mumtani bilategakpadanyasuatupenghalang
yang tidak kita ketahui atau tidak nampak dihadapan kita, maka kita diudzur dalam
memperlakukan dia sebagaimana halnya orang kafir seperti membunuhnya, merampas
hartanaysebagaighanimahdanlainnyadaniadibangkitkandiharikiamatdiatasniatnya,
tentulah ini lebih tepat dan lebih dekat kepada dhahir hadits Ummul Mukminin
tentangpasukanyangmenginvansiKabahdanjugakisahpenawananAlAbbaspaman
NabiShalallahualaihiwasallamdiBadar.DantentulebihdekatkepadaucapanSyaikhul
Islam yang beliau jadikan sebagai bukti penguat, .. serta lebih jauh dari ucapanucapan
Jahmiyah dan Murjiah yang diimagekan oleh ungkapan : Kafir dalam (hukum)
dhahir,Mukminsecarahakikatnyaataudalam(hukum)bathin.
DimanaSyaikhberkata:Bilaadasuatupenghalangmakaiakafirsecarahukum(dhahir
dunia)lagimuslimsecarabathindanbilatidakadasuatupenghalangmakaiakafirlahir
danbathin.
Dan begitu juga dalam perkataannya : Barangsiapa ada interaksi berupa halhal ini
antara dia dengan para tentara itu dan ia memiliki kesempatan leluasa untuk mencari
kejelasan keadaannya dari sisi keterpenuhan syaratsyarat takfir dan ketidakadaan
mawaninya atau ia mengetahui darinya keberadaan penghalang yang dianggap secara
syariy yang menghalangi dari mengkafirkannya, maka ia mempergaulinya sebagai
muslimdanterbuktilahsitentarainiadalahkafirdalamdhahirdan muslimdalambathin.
Dan bila ia tidak mendapatkan padanya suatu penghalang yang dianggap maka ia kafir
lahirdanbathin.
Perhatikanucapannya:KafirdalamdhahirdanMuslimdalambathin
Kemudianlihatapayangbeliauucapkansendiridalamhalaman630tentangJahmiyah
yaitu : Jahmiyah dari kalangan Murjiah berkata : Siapa yang mengatakan atau
melakukansesuatuyangmerupakankekafiran,makaiakafirsecaralahirdalamhukum
hukum dunia dan boleh jadi diamukmiin dalambathin. Maka salaf telahmengkafirkan
merekadengansebabini,karenaorangyangtelahjelaskekafirannyadengandalilmakaia
mestimenjadikafirdhahirdanbathinlagidiadzabdiakhirat,karenaberitaAllahitutidak
terjadi kecuali atas hakikat (sebenarnya) bukan atas dhahirnya saja dan barang siapa
mengkafirkandiadalamhukumdhahirtidakbathinnyamakaiatelahmendustakannash
dandarisinilahsalaftelahmengkafirkanmereka.(LihatMajmuAlFatawadanAsh
SharimulMaslul)
Dansilahkanlihathalserupadalamkitab Aljami halaman452
Dan saya yakin Syaikh tidak memaksudkan apa yang dimaksud oleh jahmiyah dalam
ucapan Syaikh (muslim dalam bathin) akan tetapi maksudnya bahwa ia muslim bagi
orang yang mengetahui penghalang pada diri orang itu, kafir bagi orang yang tidak
mengetahui dan memperlakukan dengan apa yang ditampakkan berupa perbuatannya
memperbanyakjajaransyirikdanparapelakunyamakabeliaumaksuddariucapannya:
dalam bathin yaitu bagi orang yang telah mengetahui hakikat urusannya dan telah
mengetahui adanya penghalang padanya bukan keyakinan hati yang bathin yang mana
Murjiah mengembalikankufurdanimankepadanya, Wallahualam.
Danbaiknyadugaansayainiditunjukkanolehpengetahuansyaikhakanucapanucapan
Jahmiyah danMurjiahsertabantahanbeliauterhadapsetiaporangyangmenyelarasi
Jahmiyah dalamsesuatudarinyaataukemiripanucapannyadenganucapanmereka...
Dan ini ditunjukan juga olehucapannya dalamkesimpulan hal 625 yaitu Barang siapa
mengetahui dari salah seorang mereka suatu penghalang yang dianggap. maka ia
memperlakukannya sebagai muslim sedang ia bagi kami adalah kafir dalam hukum
dhahirselagiiaberadadalambarisanparapenguasamurtad.
Akantetapi ungkapanyang pertama menimbulkandugaan makawajib di ingatkan . . .
selesaiucapan Almaqdisiy(pent)

48

2) Lihatyangsebelumnya(pent)
Catatankakiselesai

Dan faidah perbedaan dalam hal ini Apakah ia itu kafir sebenarnya atau secara
hukmiy yaitu dhahir saja?bukan dari sisi hukum akhirat saja, karena ini urusannya
diserahkan kepada Allah sebagaimana yang telah lalu penjelasannya, akan tetapi dari sisi
hukumhukum dunia juga. Dan dari sisi ini tidak ada perbedaan dalam takfir anshar kaum
murtaddun yang mumtaniun dan kewajiban memeranginya, baik mereka itu kafir secara
hukmiy(statushukumdunia)ataupunsecarahaqiqy(sebenarnyadihadapanAllah),bahkan
takfirdanmemerangimerekaituadalahyangtelahdiijmaakansebagaimanayangtelahlalu
dijelaskan, akantetapi faidah perbedaan dalamhukum dunia adalah : bahwa dengan sebab
berbaurnya tentara penguasa murtad ditengah kaum muslimin dibanyak tempat maka
sesungguhnyadisanabanyakmuamalahkhususyangberpengaruhdidalamnyapengetahuan
akan status agama,(muamalah itu)terjadi antara dua pihak seperti masalah nikah,warisan
danlainlain.Barangsiapaadamuamalahini antaradiadengansalahseorangtentaraitudan
ia memiliki keleluasaanuntuk mencari kejelasan keadaannya dari sisi keterpenuhan syarat
syaratdanketidakadaan mawanitakfir,dandiamengetahuidarinyakeberadaanpenghalang
yang dianggap secara syariy yang menghalangi dari pengkafirannya, maka ia
memperlakukannyasebagaimuslimdanjadisitentarainikafirsecaradhahir,muslimsecara
bathin.Danbilaiatidakmenemukanpadanyasuatupenghalangyangdianggapmakaiakafir
lahirdanbathin.
Dantabayyun(mencarikejelasan)mawaniinihanyalahuntuktujuaninisajayaitu
muamalah khusus dengan sebab berbaur (1)dan tidak wajib tabayyun itu dalam rangka
vonis takfir dan Qital (perang) kerena mumtaniin. Dan keberadaan individu dari tentara
penguasamurtadterkadangmenyendiridarikelompoknyadalamsuatuwaktu,sesungguhnya
ini tidak menjadikan dia maqdur alaih dengan makna ishthilahiy (syariy) , akan tetapi ia
masihmumtanidenganbantuankelompoknyaterhadapnya,sebagaimanaiamasihtermasuk
bagian kelompoknya,statushukumdiasamadenganstatushukumkelompoknya,tidakkeluar
darinyadengansebabmenyendirikarenaiamasihmengikutiperintahnyalagimenaatinya.

Catatankaki:
1) lihatkomentar AlMaqdisiy sebelumnya(pent)
Catatankakiselesai
Kemudian bila ada yang mengatakan : Apakah kita bisa menyebut kepada satu
individu (yang sama) bahwa ia itu kafir dan muslim dalam satu waktu, dimana sebagian
muslimin memperlakukan dia sebagai orang kafir dalam dhahir dan sebagian yang lain
memperlakukannyasebagaiorangmuslimdalambathin?
Maka jawabannya : Ya, boleh dan ini adalah masalah terpecahpecahnya hukum
(tabaudlul ahkam), sedang maknanya adalah kumpulnya dua hukum yang berseberangan
dalamsatuindividutertentu,contohnya:anakperempuandarisusuaniaadalahputridari
sisikeharaman(nikah)dansebagaimahram,tapibukanputridalamnafkahdanwarisan.Dan
maknaucapanini:Seandainyaseorangwanitamenyusukanseorangbayiperempuanasing,
tentulah anak ini menjadi putri susuan bagi suaminya sehingga haram atas suami tersebut
menikahinya dan si lakilaki ini menjadi mahram baginya akan tetapi tidak wajib atasnya
infaq terhadap anak ini dan keduanya tidak saling mewarisi. Jadi ia adalah anak lakilaki
tersebut dalam satu sisi dan bukan anak dari sisi lain, hal ini berbeda dengan putri
kandungnya.
IbnulQayyimrahimahullahberkata:Syariatinisaratdengan tabaudilAhkamdan
ia murni fiqh. Allah Subhanahu wa taala telah menjadikan putri dari susuan sebagai putri
dalamkeharamandanmahram,tetapiasing(oranglain)dalamwarisandaninfaq.
Begitu juga dengan putri hasil zina menurut Jumhur adalah putri dalam
pengharamannikahdanbukanputridalamwarisan.

49

Dan begitu juga Nabi Shalallahualaihi wa sallam telah menjadikan anak budak
Zamah sebagaisaudaralakilakibagiSaudahBintuZamah dalamFirasydansebagai
orang asing dalam hal pandangan, karena adanyakemiripan dengan Utbah (ahkam Ahli
DzimmahIbnulQayyim1/264)
DanhaditstentanganakbudakZamahadalahmuttafaqalaihidimanadidalamnyabahwa
Zamah ayahummulmukmininSaudahbintuzamahradliyallahuanhamemiliki
budak perempuan, terus budak itu berzina dengan utbah ibnu Abi Waqqash dizaman
Jahiliyah, sehingga melahirkan anaklakilaki. Utbah mengabarkan kepada Saad Ibnu
Abi Waqqash saudaranya bahwa anak itu adalah anaknya, maka Saad hendak
mengambilnyapada penaklukanMakkah akantetapidirintangi oleh Abdu Ibnu Zamah,
maka keduanya mengadu kepada Rasulullah Shalallahualaihi wa sallam. Kemudian beliau
memutuskandiantarakeduanya.Dandalamsalahsaturiwayat AlBukhariy akanhaditsini.
Aisyah radhiyallahu anha berkata : Utbah Ibnu Abi Waqqash berpesan kepada
saudaranyaSaadIbnuAbiWaqqash bahwaanakbudak Zamah adalahdarisaya,maka
rawatlahia.KemudiantatkalatahunPenaklukanMakkahSaadmengambilnyaterusberkata
: Ia adalah anak saudara saya dan ia telah berpesan kepada saya tentangnya. Maka
bangkitlahAbduIbnuZamahserayaberkata:Iasaudarakudananakbudakbapaksaya
yang dilahirkan diatas tempat tidurnya. "Maka keduanya saling mengadu kepada Nabi
Shalallahu 'alaihi wa sallam dan Sa'ad berkata : " Wahai Rasulullah, Ia anak saudara saya
yang mana ia telah mempercayakan kepada saya. " dan Berkata 'Abdu Ibnu Zam'ah : Ia
saudarakudananakbudakbapaksaya,telahdilahirkandiatasfiraasynya,makaRasulullah
shalallahu'alaihiwasallamberkata:IabuatkamuHaiAbduIbnuZam'ah,"kemudian
Rasulullahshalallahu'alaihiwaSallamberkata:AnakitumilikFirasy(suamidantuan)dan
bagiyanglacur(zina)adalahbatu(kekecewaan),"kemudianbeliauberkatakepadaSaudah
bintuZam'ah:Berhijablahkamudarinya"tatkalabeliaumelihatkemiripandenganUtbah,
makaanakitutidakpernahmelihatZam'ahsampaiiaberjumpadenganAllahta'ala"(Hadits
7182)
Ibnul Qayyim menuturkan hadits ini terus berkata : "Dan dalam lafadz Al
Bukhariy(iasaudaramuwahai'Abdu)danpadaAnNasaiy(danberhijablahkamudarinya
haiSaudah,karenaiabukansaudaramu)danpadaImam Ahmad(adapunwarisanmaka
baginyadanadapunkamumakaberhijablahdarinyakarenaiabukansaudarabagimu)maka
beliau memutuskan dan memfatwakan bahwa anak adalah bagi pemilik Firasy sebagai
pengamalan sesuai tuntutan firasy dan beliau menyuruh Saudah untuk berhijab darinya
sebagai pengamalan dengan keserupaan dengan Utbah dan berkata (Ia bukan saudara
bagimu) karena keserupaan itu dan beliau menjadikannya sbagai saudara dalam warisan.
FatwaBeliauShalallahu'alaihiwasallaminimengandungpenjelasanbahwabudakwanitaitu
firasy dan bahwa hukum hukum itu bisa terbagibagi dalam satu hal tertentu sebagai
pengamalankeserupaan"(I'lamulMuwaqqi'in 4/356)
Taba'udlu Ahkam yang ada dalam hadits anak budak Zam'ah adalah bahwa ia
saudara bagi Saudah dari sisi nasab dan saling mewarisi dan bukan saudara dalam hal
MahramsebagaimanayangdikatakanSyaikhulIslamrahimahullahsetelahmenuturkan
hadits ini maka jelaslah bahwa satu nama ditiadakan dalam suatu hukum dan ditetapkan
dalam hukum lain dimana ia adalah saudara dalam warisan dan bukan saudara dalam hal
mahram(Majmu'AlFatawa 7/421)
Dancontohtaba'udlulAhkamdalamahkamulIman:Bahwaorangfasiqdinamakan
mukmindarisisidiamasukdalamkhitab taklif yangadadalamfirmanNya:
Wahaiorangorangberiman.
Dengansebabintiimanyangadapadanyayangmenyelamatkandarikekafirandania
tidak dinamakan mukmin dari sisi ia tidak mendatangkan iman yang wajib yang telah
menyelamatkandariancamanyaitusabdaNabiShalallahu'alaihiwasallam
tidaklahpezinadiaberzinasedangiadalamkeadaanmukmin"(muttafaq'alaih)
Danlihat Majmu'AlFatawa 7/240241.
Walhasil:BahwaTaba'udulAhkamituadadalamsyariatdanseandainyaiamaksud
dari pembahasan ini tentu saya berbicara lebar dalam ulasannya maka kita merasa cukup
darinyadenganhalinisaja.Danyangdimaksuddisiniadapenjelasanbahwa satusosokorang
mungkin terkumpul padanya dua hukum yang berseberangan dalam waktu yang sama
sesuai sebabsebab yang menuntut bagi masingmasing hukum darinya. Dan termasuk
dalambabiniansharparapenguasamurtad,masingmasingdarimerekakafirsecarahukum
dan mungkin saja sebagian mereka itu muslim secara hukum bagi orang yang mengetahui
darimerekapenghalangpenghalangyangdianggapdaritakfir.

50

MASALAH:
Mawani'yangdianggapsecarasyari'atsebagaimawani'daritakfir
Sayaulangilagibahwatidakwajibataskitasecarasyari'atmenelititentangmawani'
ini pada diri Anshar para penguasa murtaddin mumtani'in dan bahwa individuindividu
merekadivoniskafirsecarata'yintanpaistitabahakantetapiorangyangmemilikimuamalah
khusus bersama salah seorang dari mereka dan ia memiliki kemampuan untuk mencari
kejelasan keadaannya maka ia melihat pada mawani' ini, kemudian bila ia mendapatkan
salah satunya pada diri sebagian dari mereka maka ia memperlakukannya sebagai orang
muslim.Dandiantaramawani'ini:
1. Bergabung dengan angkatan bersenjata penguasa murtaddun dengan
maksudmemberikanpukulanditengahmereka:
Seperti bermaksud membunuh para pemimpin kaum murtaddin atau melakukan
Inqilab'asykariy(kudetamiliter)danyanglainnyabaikiniadalahtujuandiawal(yaitusaat
diamendaftardiketentaraan)ataumunculmaksudinisetelahitumakahukumnyaberubah
sesuaiperubahanmaksudnya(1)
Dan dalil bahwa maksud ini adalah penghalang dari takfir bukanlah hadits
"Sesungguhnya amalan ini tergantung pada niat" karena sebagaimana yang telah lalu
rinciannyadiawal Bab keempat dalamkitab inisesungguhnyakekafiran itu dan ia disini
adalah kekafiran dengan sebab membela orangorang murtad secara dhahir tidaklah
diperbolehkan didalamnya dengan sekedar niat yang baik seperti niat mendakwahi mereka
kepadaIslamdanperbuatanperbuatanbaiklainnyaakantetapidirukhsahkan(diringankan)
dalamhalitudenganniatkhususyaitumaksudmemberikanpukulantelakditengahtengah
mereka. Inilah yang tsabit (ada jelas) kebolehannay dengan dalildalil (2) dan saya telah
menuturkan diawal bab keempat bahwa maksiat itu tidak bisa dibolehkan dengan sekedar
niat yang baik akan tetapi dibolehkan atau dirukhshahkan didalamnya dengan dalil syar'iy
yangkhususdalamtiapmasalahtertentu.
Dan atas dasar ini maka dalil yang menunjukkan bahwa maksud ini adalah
penghalang dari takfir disini adalah : Kejadian Fairuz Ad Dailamiy radhiyallahu 'anhu
tatkalaAlAswadAl'InsiymengakuNabidankaumdariAhliYamanmengikutinyasampai
Al'InsiymenguasaiShan'amakaFairuzadDailamiypurapuramenampakkanbahwaia
termasuk orang khususnya dan ansharnya serta ia membuat tipu muslihat sampai bisa
membunuhnya. Dan Al Bukhariy membuat bab untuk kisahnya pada kitab AlMaghaziy
dari shahihnya dan didalamnya, berkata : Berkatalah Ubaidullah Ibnu Abdillah : Saya
bertanya kepada Abdullah Ibnu Abbas tentang mimpi Rasulullah Shalallahu'alaihi wa
Sallam yang beliau sebutkan, Maka Ibnu Abbas berkata : Dituturkan kepada saya bahwa
RasulullahShalallahu'alaihiwasallamberkata:
Tatkalasayatidursayadiperlihatkanbahwadiletakkanpadakeduatangansaya
duagelangdariemas,kemudiansayamemotongnyadansayatidakmenyenanginya,terus
diizinkan buat saya dan sayapun meniupnya maka keduanya terbang. terus saya
mentakwil keduanya sebagai dua pendusta yang keluar muncul." Ubaidullah berkata :
Salahsatunya Al'Insiy yangdibunuholeh FairuzAdDailamiy diYamandanyanglain
MusailamahAlKadzdzab (hadits4379).
Dan Ibnu taimiyyah berkata : Kemudian keluar Fairuz Ad Dailamiy
memberontak AlAswadAl'Insiysampaibisamembunuhnya.Danberitainisampaikepada
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam tentang pembunuhannya saat beliau sakit yang
menjelangkematiannyamakabeliaukeluarterusmengabariparashahabatnyadenganhalitu
danbeliauberkata:
alaswad AlInsiy dibunuh tadi malam, dibunuh oleh orang shalih dari kaum
shalih
Dan kisahnya sangat masyhur (Al Jawab ash shahih fi Man Baddala Dienal
Masih 1/109)
Ibnu Jarir Ath Thabariy telah menuturkan dalam tarikhnya kisah Fairuz dan
bahwa ia melakukan apa yang ia lakukan berupa sikap ia berpurapura menampakkan
Ittiba'nya (3) terhadap Al 'Insiy tatkala Nabi Shalallahu'alaihi wa sallam memerintahkan
merekauntuktetapdiYamandanmencarikesempatanuntukmembunuhnyakarenasebagian
pengaruhAl'Insiy makinmenjalar.

51

Ath Thabariy telah meriwayatkan dalam Isnad dari Adl Dlohhak, Ibnu Fairuz
berkata Wabar Ibnu Yuhannas datang kepada kami dengan surat Nabi Shalallahu'alaihi
wa sallam, beliau memerintahkan kami dalam surat itu untuk menegakan dien kami dan
bangkit berprang serta menghabisi AlAswad baik penculikan maupun bentrokberhadap
hadapan, serta menyampaikan darinya kepada orang yang kami pandang ia memiliki
kemampuandalamDien,makakamimelakukandalamhalitu(TarikhAththabariy 2/248,
terbitanDarAlKutubAl'Ilmiyyah1408)
DanAthThabariyrahimahullahtelahmenuturkandalamtempatyangsamabahwa
FairuzbersamaorangorangyangbersamanyamembuattipumuslihatterhadapAl'Insiydan
mereka menampakkan muttaba'ah (4) kepada dia sampai mereka mampu membunuhnya
secaratanpaiaduga(ghilah)danNabishalallahu'alaihiwasallamtelahmemujiFairuzdan
ada yang mengatakanbahwaberita mereka sampaikepada Nabi shalallahu'alaihiwa sallam
denganwahyudimalambeliauwafat.(sumberyanglalu2/247254danFathulBariy8/93)
Wal hasil : Bahwa penampakan mereka sikap mengikuti (5) terhadap AlAswad
Al'Insiy dalam rangka membunuhnya adalah telah ada terbukti (tsabit) dalam berbagai
surahdaninimenunjukkanakankebolehan halsepertiitu.
Dan sisi hujjah didalamnya adalah baik ia itu sunnah Taqriyyah (pengakuan)
ataupun ia itu Ijma Shahabat karena hal ini telah diketahui dari mereka dan mereka tidak
ingkari. Dan bagaimanapun juga sesungguhnya perbuatan ini masuk dalam keumuman
sabdanyaShalallahu'alaihiwasallam :
Perangitutipudaya(Muttafaqunalaih).
Dan dari sini saya katakan : Sesungguhnya bergabung dengan tentara penguasa
murtad dengan maksud melakukan penghancuran didalam mereka adalah boleh. Dan
dikarenakaniabolehsecarasyari'atmakaiaadalahpenghalangtakfiryangdianggap(6)dan
wajib atas orang yang melakukan perbuatan ini untuk mengetahui apa yang boleh baginya
untukmelakukandidalamnyapadatempatinidanapayangtidakboleh.Danyangtidakboleh
dilakukanadalahmembunuhorangmuslimataumenyuruhuntukmembunuhnya.
Inilah sesungguhnya sayatelah menuturkan dalamkitab saya "AlUmdah"tragedi
FairuzadDailamiybersamaAl'InsiydantragedilainnyadalambantahanterhadapSyaikh
AlBaniyyangmengklaimbahwakudetamiliteritutergolongbid'ahzamanmodern.Dania
telah menuturkan hal ini dalam catatan terhadap matan Al'Aqidah Aththahawiyyah,
sedangkan apa yang dilakukan Fairuz Ad Dailamiy terhadap AlAswad sampai
membunuhnya,gambarannyaadalahgambarankudetamiliteryangmanaiaadalahmerubah
sistempemerintahandaridalamkekuasaanyangmemerintaholehsebagiananggotaanggota
kekuasaan ini. Dan ini telah terjadi pada masa hidup Nabi Shalallahu'alaihi wa sallam
sebelum beliau wafat dan banyaknya para shahabat serta tanpa pengingkaran dari
seorangpun.JadiKudetaitubukanBid'ahsebagaimanayangdiklaimolehSyaikhAlAlbaniy
sedangkan yang menjadi patokan adalah kandungan yang dinamai meskipun namanya
berbedabeda.

======
CatatanKaki:
1,2,3,4,5,6) AbuMuhammadAlMaqdisi berkata:
Penulis menuturkan dalam hal. 617tentang mawani'takfir yang dianggap pada diri
anshar kamu murtaddin : "Bergabung dengan angkatan bersenjata penguasa murtaddin
dengan maksud memberikan pukulan ditengah mereka seperti bermaksud membunuh para
pemimpinkaummurtaddinataumelakukankudetamiliterdanyanglainnyabaikiniadalah
tujuan diawal (yaitu saat dia mendaftar diketentaraan) ataumuncul maksud ini setelah itu
makahukumnyaberubahsesuaiperubahanmaksudnya.selesai.
Danberkatahal.618:"bergabungdenganpasukantentarapenguasamurtaddengan
maksud melakukan penghancuran didalam mereka adalah boleh.Dan dikarenakan ia boleh
secarasyari'atmakaiaadalahpenghalangtakfir"selesai
Ini setelah beliau mengutarakan banyak dalil akan kekafiran orang yang
menampakkanpembelaandanmuwalahkepadaorangorangkafirdanmurtaddin634Beliau
menetapkanbahwa(kekafiranitutidakbolehpenampakannyakecualibersamapaksaanyang
dianggap,tidakhanyasekedartakutataumashlahat,selesai.

52

Dan ini Haq, dan ini bertentangan dengan kenyataan disini bahwa menampakkan
pembelaan kepada orangorang murtad serta bergabung dengan bala tentaranya dalam
rangka memberikan pukulan telak ditengah mereka adalah boleh secara syari'at demi
mashlahat ini yang beliau anggap sebagai bagian dari mawani' takfir. Dan beliau tidak
menyebutkan untuk hal itu satu dalilpun yang jelas lagi musnad yang mengeluarkan dari
keumumanyangbeliautetapkan.hal634
Ya kecuali apa yang beliau sebutkan dari kisah Fairuz Ad Dailamiy yang tidak
musnad lagi tidak sharih (jelas tegas) indikasinyaterhadap pendapatbeliau. Dimana beliau
berkata (hal 618) : kekafiran dengan sebab membela orangorang murtad secara dhahir
tidaklah dibolehkan didalamnya dengan sekedar niat yang baik seperti niat mendakwahi
mereka kepada Islam dan perbuatanperbuatan baik lainnya akan tetapi dirukhshahkan
dalamhalitudenganniatkhususyaitumaksudmemberikanpukulanditengahmereka,Inilah
yangtsabit(jelasada)kebolehannyadengandalildalil..."Selesai
Begituberkata,makaapadalildalilini?
Beliauberkata:"Danatasdasarinimakadalilyangmenunjukkanbahwamaksudini
adalahpenghalangdaritakfirdisiniadalahkejadianFairuzAdDailamiyradhiyallahu'anhu
tatkalaAlAswadAl'Insiy mengakunabidankaumahliYamanmurtadsertamengikutinya
sampaiAl'InsiymenguasaiShan'amakaFairuzAdDailamiyberpurapuramenampakkan
bahwa ia termasuk anshar serta ia membuat tipu muslihat sampai bisa membunuhnya."
Selesai
IniucapanbeliaudanbeliautidakmengutarakanterhadaptipumuslihatFairuzAd
Dailamiy dan sikap berpurapura penampakan bahwa ia termasuk orangorang khususnya
dan ansharnya dalam rangka membunuhnya satu nash (dalil)pun yang sharih lagi musnad,
padahal sesunguhnya ini adalah sisi indikasi yang dengannya beliau berdalil untuk
kebolehan amalan yang berbahaya ini padahal sebelumnya beliau kafirkan orang yang
melakukannyadanyangmenampakkannya.
Sedangkan apa yang beliau tuturkan dari Aththabariy dengan Isnadnya dari Adl
Dlahhak,IbnuFairuz berkata WabarIbnuYuhannas datangkepadakamidengansurat
Nabi Shalallahu'alaihi wa sallam, beliau memerintahkan kami dalam surat itu untuk
menegakan dien kami dan bangkit berperang serta menghabisi AlAswad baik cara
penculikan maupun perang berhadaphadapan," tidak jelas dilalahnya (penunjukkannya)
sebagaimana yang engkau lihatbahkanucapannyadidalamnya Beliau memerintahkan kami
agar menegakkan dien kami dan bangkit untuk berperang . . menunjukkan terhadap
kebalikanmaksudBeliaudanpengambilandalilnya.
Dan apa yang Beliau utarakan setelah itu bahwa Fairuz dan orangorang yang
bersamanya melakukan tipu muslihat terhadap AlAswad dan menampakkan mutaba'ah
kepadanya, Beliau tidak mengutarakannya seraya musnad (menyandarkan kepada rujukan)
dan Beliau tidak melakukan tahqiq (pencermatan) dan tidak menjelaskan keshahihannya
padahal ia adalah dalil yang beliau jadikan pijakan dalam masalah ini yang mana ia adalah
ketergelinciran yang besar justru beliau malah menuturkan dengan bentuk penghikayatan
dengan maknanya dari Aththabariy dimana beliau berkata : " Dan Aththabariy
rahimahullah menuturkan dalam tempat yang sama bahwa Fairuz dan orangorang yang
bersamanya membuat tipu muslihat terhadap AlAswad dan mereka menempakkan
mutaba'ah kepadanya sampai mereka mampu membunuhnya searatanpa ia duga (ghilah)
danNabiShalallahu'alaihiwasallamtelahmemuji Fairuz ..."Selesai
Maka dikatakan kepada beliau : kenapa engkau tidak membuktikan terlebih dahulu
kelayakan dalilnyakemudianbaruengkauberdalildengannya?
Karenaberdalilsebelummembuktikankelayakandaliladalahsumberketergelinciran,
jarang sekali hasilnya benar. Dan ketergelinciran bertambah bahaya bila ia gunakan dalil
dalambabbabkufurdanIman.
Seandainya Istidlal Syaikh dan ucapannya itu terhadap orang yang Allah beri dia
hidayah tauhid sedang ia berada sebelumnya dibarisan tentara thaghut terus ia ingin
memanfaatkankeberadaannya(disana)dalamnusrah agamaAllahdanmenghantammusuh
musuhnya kemudian ia menangguhkan penampakkan agamanya, tauhidnya dan bara'ahnya
darithaghutdengancarayangpalinggemilangdanitudengancaramenjihadimusuhmusuh
agama ini dan menghantammereka dalamkesempatan dan kondisi yang ia tunggutunggu,
sebagaimana yang dilakukan Nuaim Ibnu Mas'ud radhiyallahu'anhu saat
menyembunyikan keislamannya di perang Ahzab, sedang ia itu teman bani Quraidhah
sebelumnyadandalamkisahnyabahwaNabiShalallahu'alaihiwasallamberkatakepadanya:
Lakukanlahpenggembosan(merekaagar)meninggalkankami"makaiamelakukannyadan

53

itu menjadi sebab kembali pulangnya pasukan sekutu sebagaimana yang dilakukan ahli
sejarahdanpeperangan.DanbegitupulayangdilakukanMuhammadIbnuMaslamahdalam
pembunuhannya terhadap Ka'ab Ibnu Asyraf... yang tergolong hal yang ma'lum lagi tsabit.
Dan itu menunjukkan kebolehan penyembunyian agama atau menyembunyikan diri serta
menipuorangorangkafirdengantidakmenampakkanpermusuhanterhadapmerekadalam
rangka membunuh pimpinanpimpinan mereka atau membuat pukulan telak ditengah
mereka.
Saya katakan : Andaikata penulis membatasi terhadap gambaran seperti ini tentu
kamitidakmenyelisihidengansyaratsipelakutidakmelakukankekafiranataukemurtaddan
danjustrukeadaandiaitupadasaatsepertikeadaanorangyangmenyusupdibarisanmereka
seraya menutupi diri dengan memakai seragam mereka atau menggunakan sebagian
ungkapanungkapan yang mengandung banyak makna dan tipu daya yang mendatangkan
dugaanyangmanaiatergolongjenistipudayadalampeperangan.Semuaitutidakmungkin
kamimenyelisihinyaakantetapibeliaumembolehkandaftarmasukkedalamtentarathaghut
demimencapaimaksudini.
Dansudahmenjadima'lumapayangdilakukanolehorangorangyangmelakukanhal
itu berupa berbagai hal yang mengkafirkan dijenjangjenjang yang harus ia lalui studynya,
pelatihannya,kelulusannyadanpengabdiannya.
Danhalintiyangpalingmendasaryangmanadidalamnyapenulistidakmenyelisihi
kami adalah bahwa halhal yang mengkafirkan seperti ini tidak boleh sesuatupun darinya
dilakukan kecuali saat dipaksa. Maka membolehkan sesuatu dari hal itu dan
mengecualikannya demi mashlahat yang beliau utarakan adalah butuh kepada dalil yang
musnadlagishahihjugasharihsedangkanhaliniadalahsesuatuyangtidakdidatangkanoleh
penulisdisini...
Inilah,sungguh penulis telah menyandarkan kisah Fairuz Ad Dailamiy pada
referensireferensi yangbeliau sandarakankepadanya seperti Fathul Bariy sedangkanorang
yangmerujukkepadaSyarahhaditsno.4378yangdidalamnyaadakisah AlAswadad'Insiy
makaiamendapatkanIbnuHajartelahmengutarakanriwayatdariYa'qubIbnuSufyan
danAlBaihaqidalamAdDalaaildarijalurnyadariHaditsNu'aimIbnuBuzrujberkata
:"AlAswadAlKadzdzab keluardaniadisertaiduasyaithanyangsatudisebut Shahiq dan
yang lain disebut Syaqiq dan keduanya mengabari dia dengan segala sesuatu yang terjadi
dari urusan manusia. Dan adalah Badzan, Gubernur Nabi Shalallahu'alaihi wa sallam di
Shan'aiameninggalduniamakadatangsyaithankepadaAlAswadmemberitahunya.Maka
ia keluar bersama kaumnya sampai menguasai Shan'a dan ia menikahi Marzubanah yang
merupakan istri Badzan terus ia menyebutkan kisahnya tentang perjanjian Marzubanah
denganDaduwaihdanFairuzsertayanglainnyasampaimerekabisamasukmenyantroni
AlAswad pada malam hari sedang Marzubanah memberi AlAswad minuman khamar
murnisampaimabukdandipintunyaada1000penjaga,makaFairuzdanorangorangyang
bersamanya melobangi tembok sampai bisa masuk kemudian Fairuz membunuhnya dan
menenteng kepalanya dan mereka mengeluarkan wanita itu dan perhiasan rumah yang
mereka inginkan. Kemudian mereka mengirimkan beritanya ke Madinah dan berbarengan
dengan wafat Nabi Shalallahu'alaihi wa sallam. Berkata AbulAswad dari 'Urwah : Al
AswadterbunuhseharisemalamsebelumwafatRasulullahShalallahu'alaihiwasallammaka
datang wahyu kepada beliau dan beliau mengabarkan kepada para shahabatnya kemudian
datangberitakepadaAbuBakarradhiyallahu'anhu.Danadayangmengatakan:beritadatang
denganhalitupagiwafatnyaNabiShalallahu'alaihiwasallam."selesai
Dalam khabar ini tidak ada sedikitpun dari apa yang dijadikan dalil oleh penulis,
Justru yang ada didalamnya adalah bahwa Fairuz dan orangorang yang bersamanya
melobangi tembok rumah dan membunuh AlAswad dengan bantuan dari istri Badzan.
Dan saya telah memeriksa apa yang dirujuk oleh Mushannif (penulis) dari kisah Fairuz
bukan dalam tarikh Aththabariy disana tidak ada tapi dalam Bidayah wan Nihayah
6/307310. Sedang setiap orang yang mengetahui bukubuku tarikh (sejarah) dan apa yang
dikumpulkanolehpenulisnya didalamnyatanpa Isnad dan ia mengetahui caracaraberdalil
dan penyeleksian khabarkhabar maka ia menerima bahwa penghikayahannya adalah tidak
bersandarkan secara nyambung dan tidak terseleksi serta tidak cukup untuk menetapkan
sunnah yang dianjurkan dalam dienullah, apalagi dengannya ia membolehkan melakukan
kekafiranyangjelasatausyirikyangnyatademisuatumashlahat.
Maka kesimpulan sebagaimana yang telah saya katakan adalah bahwa sisi dilalah
(indikasi) dari kisah Fairuz Ad Dailamiy adalah tidak jelas dalam apa yang dinukil oleh
penulisdarikitabkitabtarikhdaniajugatidakmusnad.Makayangdituntutadalahmerujuk
hal ia memperhatikan pada awal kisah, isnadnya dan sisi penunjukkan dalil didalamnya
sedangkanhaliniadalahhalyangsulitatassayaditempatinikarenafaqirnyareferensiyang

54

dituntutuntuk itu terutama kitabkitab para perawi,Al Jarhu wat Ta'dil, Sirah dan tarikh."
Selesaikomentar AlMaqdisidariAnNukatAllami (pent)
catatankakiselesai
=====

2. Penghalangyangdianggap(secaraSyar'iy)kedua:kebodohan
Dan telah lalu dalam pembahasankitab ini padaBab keenam, sedangkanbatasan
kebodohan yang dianggap sebagai udzur dan penghalang dari mengenany hukumhukum
adalah kebodohan yang tidak mungkin bagi mukallaf dari menghilangkanya. Adapun
kebodohan yang memungkinkan mukallaf dari menghilangkannya dengan keberadaan dia
memiliki kesempatan untuk belajar, maka ia bukan udzur dan bukan penghalang, Bila ia
memiliki kesempatan dari belajar namun ia tidak berupaya dalam hal itu mak ia termasuk
orangyangberpalingdaripetunjuk.
Sebagaimana telah lalu penjelasan bahwa tidak harus sampainya ilmu dengan
sebenarnya kepada setiap mukallaf agar (dikatakan) hujjah tegak terhadapnya akan tetapi
cukupkemungkinanilmusampaikepadanya denganpenyebarannyadankemudahansebab
sebabnyaagarsimukallafdapatmengetahuisecarahukumyaituiadianggapsebagaiorang
yangmengetahuiwalaupunsebenarnyaiatidakmengetahui.
Dan tidak samar lagi bahwa pada masa sekarang telah menyebar dibanyak negeri
pernyataan akan kekafiran para penguasa yang berhukum dengan selain apa yang Allah
turunkan. Sedang ini cukup untuk sampai dan tegaknya hujjah meskipun ada orang yang
menyelisihi pendapat ini.Dan bila orang yang menganggap bodoh, menganggap sesat orang
yang mengatakan kekafiran para penguasa itu maka telah adapula yang menyelisihi, orang
yang menganggap sesat dan memperolokolok para Nabi alaihimasallam dan keberadaan
merekaitutidaklahmenghalangidaritegaknyahujjah.Allahta'alaberfirman:


Alangkahmenyesalnyahambahambaitu,tidaklahdatangkepadamerekaseorang
Rosulpunkecualimerekamengolokoloknya.(QS.Yasin:30).
DanFirmanNya ta'ala


DemikianlahtidakdatangseorangRosulpunkepadaorangorangsebelummerekakecuali
merekamengatakan:iniadalahtukangsihiratauoranggila.(QS.AdzDzariyat:52)
Dandariiniengkaumengetahuibahwabilaadadisebagiannegerikaummusliminorangyang
menyesatkan anshar kaum murtaddin dari kalangan ulama' Suu' dan yang lainnya
dimana dia memberikan image di mata anshar bahwa pemimpin mereka itu muslim dan
bahwamerekaitumujahiddinfisabilillah,sertabahwakaummusliminyangmenentang
penguasaituadalahsesatataukhawarijdanyanglain,adalahbahwapenyesataninibukanlah
udzur yang menghalangi dari takfier anshar kaum murtaddin bersama ada kemungkinan
saampainyahujjah.AllahTaalaberfirman:



Dansepertiitulah,telahkamiadakanbagitiaptiapnabi,musuhdariorangorangyang
berdosa(AlFurqan:31).
DanfirmanNyaTaala:



Dan demikianlah kami adakan bagi tiaptiap negeri penjahatpenjahat yang terbesar
agarmerekamelakukantipudayadalamnegeriini(AlAnam:123).

55

Daninipengadaanyangbersifattaqdiryangmestiterjadidansetiapkalinampakal
haqmakasetiapkaliitupulanampakorangjahat,orangyangmemperolokolok,orangyang
menyelisihi dan orang yang menyesatkan, sebagai suatu keharusan. dan ini semua tidak
menghalangidaritegaknyahujjahsebagaimanahujjahtelahtegakdenganparaRasul bersama
keberadaanorangorangitu.
Wal hasil: Bahwa bila didapatkan orang yang mengatakan kekafiran para pengusa
yang berhukum dengan selain apayangtelah Allah Allahturunkan makahujjah telahtegak
dengannya meskipun didapatkan orang yang menyelisihinya dan orang yang memperolok
olokannya, danwajib atasorang yang mendengarnyauntukmencarikejelasan alhaq dalam
halini.Makabagaimanasedangkantelahtersiarluaspenindasanparapengusaituterhadap
kaummusliminyangtaatkarenasebabdakwahmerekadiberbagainegeri?Sesungguhnyaini
padaharihampiertidaksamarterhadapseorangpun.

Disinimasihadaduahalyangmestidiingat:

Pertama:Bahwapenegakkanhujjahterhadaporangmuayyanhanyalahwajibbagi
maqduralaih tidakyangmumtani karena iamasukdalam istitabah.
Kedua : Bahwa mumtaniin tidaklah wajib menegakkan hujjah terhadap individu
individu (tertentu) mereka namunmereka itu didakwahi sebelum perang. Dan dakwah ini
wajib dengan dua syarat, pertama : bahwa dakwah itu sebelumnya belum sampai kepada
mereka,danyangsatulagi:Perangnyabukanperangdefensif.Danyangdidakwahiitupara
pimpinanthaifahmumtaniah.
Dan dari ini engkau mengetahui bahwa mendakwahi para penguasa murtaddin
mumtaniin untuk komitmendenganislamdanberhukumdengannyaadalahtidakwajibpada
hari ini, karenamerekatelahmengetahui apayang diinginkan dari mereka, bahkanmereka
itu membunuhi para duat setiap saat, sebagaimana perang melawan mereka itu adalah
perangdifensif,sedanginitidakharusdidakwahiterlebihdahulu.Dandalammasalahiniada
rincian yang akan datang di akhir bagian ke dua, dan didalamnya ada ucapan Muhamad
IbnulHasanAsySyaibanidanIbnulQayyim dalammasalahini,InsyaAllah.
Dan kami bila mengatakan bahwa anshar kaum murtaddin itu dihukumi tanpa
tabayyun (mencari Kejelasan) akan mawani, maka penuturan kami akan mawani di sini
maksudnya adalah mengingatkan orang yang akan mencari kejelasan keadaan sebagian
anshar itu dalam rangka muaamalah khusus, maka kami perkenalkan kepadanya mawani
muatabarah (penghalangpenghalangyangdianggap)didalamsyariat.

3.PenghalangKetiga:Ikrah(paksaaan)
Ada banyak masalah didalamnya definisinya, syaratsyarat ikrah dan batasannya,
sertapenjelasanketidakterpenuhansyaratsyaratikrahpada ahsharulmurtadin.

A. DefinisiikrahDefinisiyangpalingringkasadalahapayangdituturkanIbnuHajar,
bahwaikrah(adalahpengharusanoranglaindengansesuatuyangtidakdiainginkan)
(FathulBariy12/311)
B. Syaratsyarat Ikrah yang dianggap Ibnu Hajar rahimahullah berkata : (dan
syaratsyaratpaksaanadaempat
Pertama : Pelakunya mampu melakukan apa yang dia ancamkan, dan orang yang
diperintahkantidakkuasamenoloakwalaudenganlari.
Kedua:Besardugaandiabahwaandaidiamenolakmakaorangitumenimpakanitu
kepadanya.
Ketiga : Apa yang diancamkan itu langsung saat itu juga. maka seandainya dia
berkata : kalau kamu tidak melakukan inu maka saya akan memukul kamu besok,

56

tentulahia tidakdianggapmemaksa.Dandikecualikanapabilaiamenyebutkanwaktu
yangdekatsekaliataukebiasaaniatidakmelanggar(apayangdiancamkannya)
Keempat:Tidaknampakdariorangyangdiperintahsuatuyangmenunjukkanatas
kerelaannya. (Fathul Bariy 12/311) Dan dalam ucapannya ini Ibnu hajar tidak
menuturkan sifat ancaman yang dianggap ikrah, namun beliau menyebutkannya
setelahitu,danseyogyanyainimenjadisyaratkelima,makakamikatakan
Kelima:Macamapayangdiancamkannyaatauapayangbiasa(batasanikrah),maka
Ibnu Hajar berkata : (Dan apa perselisihan dalam hal apa yang diancamkannya,
maka para ulama sepakat terhadap pembunuhan, pelenyapan anggota badan,
pukulan yang dahsyat, dan penahanan yang lama. Dan mereka berselisih tentang
pukulanyangringandanpenahanansatuatauduahariselesai.Danberkatajuga(dan
ada perselisihan tentang batasan ikrah, maka Abdu Ibnu Humaid mengeluarkan
dengan sanad yang shohih dari Umar, berkata : << orang tidak bisa menjaga
terhadapdirinyabilaiadipenjaraataudiikatataudisiksa>>dandarijalanSyuraih
hal serupa dengannya, dan tambahan, sedang lafadhnya <<empat hal seluruhnya
paksaan, dipenjara, dipukul, diancam dan diikat>> dan dari Ibnu Masudberkata
<<tidaklahucapanyangmenghindarkandarisayaduasabetancemetimelainkansaya
mengucapkannya>>daniniadalahucapanjumhur)<FathulBariy 12/311dan314>

DanhalhaliniyangdisebutkandalambatasanIkrahdibagaiolehulamamahzhab
Hanafi menjadiduabagian:

Pertama : Ikroh Mulji, Ikrah yang menyudutkan atau yang sempurna : dan itu
terbukti dengan ancaman dibunuh dan dipotong (anggota badan) dan dengan
pemukulanyangdikhawatirkandarinyalenyapnyajiwaatauanggota(badan).
Kedua: Ikroh ghoiru mulji ikrahyangtidakmenyudutkanatauyangkurang:Dania
adalahyangterjadidenganpenahanan,pengikatan,pengikatandanpemukulanyang
tidak dikhawatirkan darinya lenyapnya (anggota badan). <Badaiush Shanai Al
Kasaniy 9/4479>

Dan madzhabjumhurulama adalahbahwakebolehanpadakekafirantidakterjadi


kecuali dengan ikrah yang menyudutkan, dan ini adalah pendapat Ahnaf,
malikiyyahdanHanabilahdanAsySyafiiyberkataSesungguhnyapenahan
dan pengikatan adalah ikrah terhadap kemurtadan, dan ucapan Ahnaf dalan
Badaiush Shanai 9/4493, dan ucapan malikiyyah dalam Asy Syarhush
Shaghiir 2/548 549, dan ucapan Hanabilah dalam Al Mugnhi dengan Asy
SyarhulKabir10/107109,danucapanSyafiiyyah dalamAlMajmu18/68.Dan
semuanya ijma bahwa orang yang dipaksa terhadapa kekafiran terus dia memilih
dibunuh adalah ia lebih besar pahalanya disisi Allah daripada orang yang memilih
rukhshah.InitelahdinukilolehIbnuHajardariIbnuBaththal,daninilafadhnya
diFathulBariy12/3171danijmainijugatelahdinukilAlQurthubiydalamtafsirnya
10/188.
Dan dalam pentarjihan antara pendapatpendapat yang berselisih tentang batasan
ikrahterhadapkekafiran,IbnuTaimiyahmentarjihucapanjumhur,daniaadalah
pendapatHanabilah,beliauberkata:(Sayatelahmengamatiberbagaimadzhabmaka
sayadapatkanikrahituberbedasesuaiperbedaanapayangdipaksakan,dimanaikrah
yang dianggap dalam penucapan kekafirantidak seperti ikrahyang dianggap dalam
hibah dan yang lainnya, karena Ahmad telah menegaskan dalam banyak tempat
bahwapaksaanterhadapakekafirantifdakterbuktikecualidenganpentiksaanseperti
pemukulkandanpenikatan,dantidakterbuktidenganucapan.)(AdDifaiyAnAhli
SunahwalIttiba,karyaSyaikhHamdIbnuAtiq,hal32,dan AlMajmuahAl
Tauhid, hal419,adadalamrisalahke12, syaikhHamdIbnuAtiq juga)
Dan hujjah buat pendapat jumhur adalah sebab turun ayat, dimana amar tidak
mengucapkan kekafiran sampai ia disiksa oleh kaum musyrikin. Dan menurut
pendapatyangmasyhur,sesungguhnyaini adalahturunfirmanNyaTaala:

57


SiapayangkafirkepadaAllahsetelahiaberimankecualiorangyangdipaksa
sedangkanhatinyatentramdengankeimanan(AlNahl106).

Ibnu Hajar berkata :(Dan yang masyhur adalah bahwa ayat ini turun
berkenaan dengan Amar Ibnu Yasir, sebagaimana ia datang dari jalan Abu
Ubaidah Ibnu Muhammad ibnu Amar ibnu Yasir, berkata : kaum musyrikin
mengambil Amar, terus mereka menyiksanya sampai ia mengikuti mereka dalam
sebagianapayangmerekainginkan.MakaiamengadukanhalitukepadaNabiSAW,
beliauberkatakepadanya:Bagaimanakamudapatkanhatimu?iaberkata:tentram
dengankeimanan.beliauberkata:bilamerekakembalimakakembalijugakamu.Ia
hadits mursal dan para perowinya tsiqot, dikeluarkan oleh At Thobariy dan
sebelumnya oleh Abdul Rozaq dan darinya Abd Ibnu Humaid) (Fathul Bariy
12/312). Dan Al Bukhoriy sesuai kebiasaannya dalam hal pengisyaratan
rahimahullah telah mengisyaratkan kepada batasan ikrah yang membolehkan pada
kekafiran, dan itu dalam bab (orang yang memilih dipukul, dibunuh dan dihinakan
terhadap kekafiran) pada kitabul ikrah dari shahihnya, dan didalamnya beliau
menuturkantigahadits:

Pertama: Hadits Anassecaramarfu :

(Tigahalyangsiapaketiganyaadapadadirinya,makaiamendapatkanmanisnya
iman diantaranya daniabencikembalikepadakekafirannyasebagaimanaia
bencidilemparkankeneraka)

Dan didalamnya ada isyarat kepada realita bahwa kembali kepada kekafiran itu
membandingi masuk neraka yang berarti kebinasaan, maka tidak di rukhshohkan
pada kekafiran kecuali pada saat takut binasa dan lenyapnya jiwa dan ini pendapat
jumhur.

Haditskedua,dari SaidIbnuZaid berkata:


(sungguhsaya(teringat)melihatdirisayasedang Umar mengikatsayakarena
sebabmasukIslam...)

Dan didalamnya, bahwa Umar Ibnu Khottob sebelum masuk Islam pernah
mengikat Said Ibnu Zaid agar ia murtad dari Islam, namun pengikatan tidak
menjadikeringananbaginyadalamhalitu.Dandidalamnyaadaisyaratbagi bantahan
terhadap Syafiiyyah yang menyatakan bahwa penahanan dan pengikatan adalah
ikrahterhadapkemurtadan.

Kemudian AlBukhoriy menuturkanhadits Khabab yangmarfu :


Sungguhdiantaraorangorangsebelumkalianadalahseoranglakilakidiambilterus
digalikanlubangbuatdiadibumiterusdiadimsukkandidalamnyakemudian
didatangkangergajiterusdiletakkandikepalanya.kemudiandiandibelahduadan
disisirkansisirbesiantaradagingdantulangnya,namunitutidakmenghalangidia
dariagamanya...

58

Dan didalamnya Nabi Shalallahualaihi wa sallam, memuji orang yang memilih


dibunuhdandisiksaterhadapkekafirandanbeliaumembanggakanmerekadandenganituAl
Bukhoriy mengisyaratkankepadadalilyangsejalandengan ijma,bahwaorangyangmemilih
dibunuhterhdapkekafiran adalahkebihbesar pahalanya. dan ketigahaditstersebut disini,
inilahnomornomornya(6941,6942dan6943).

Iniadalahyangberkaitandengansyaratsyaratikhrahyangdianggapdanbatasannya
yangmembolehkankekafiran.

C. Penjelasan ketidakterpenuhan syaratsyarat ikrah yang dianggap pada


diri anshar para penguasa murtad. dan didalammnya ada beberapa
masalah:

Pertama:Penjelasanketidakterpenuhansyaratsyaratikrahyangdianggappadadiri
anshor parapenguasa murtad,karena diantara syaratsyaratnya dalam apayangtelah saya
nukil dari Ibnu Hajar adalah tidak nampak dari orang yang diperintah, suatu yang
menunjukkan ketidak dipaksaan dia, itu dikarenakan bahwa ikrah hanya dianggap sebagai
penghalang syariy dari terjatuhnyahukumhukum dan sangsisangsinyakepadanya karena
ikrah merusak ikhtiyar (pilihan sendiri), maka bila muncul dari mukalaf suatu yang
menunjukkan terhadap ikhtiyarnya maka ikrah tidak (dianggap) meskipun ia secara
gambaran dan dengan menerapkan hal ini terhadap anshor penguasa murtad, maka kita
dapatkanmerekamelakukanapayangmerekalakukandengankeinginanmerekasendiri.dan
inilah macammacamnya : Orangorang yang membantu denganucapan : seperti sebagaian
ulamasuuwartawandanmediapemberitaan,merekamengatakanapayangmereka
katakan dengan keinginan sendiri karena mengharapkan jabatan dan materi meskipun
merekamn\engatahuibahwaapayangmerekakatakanitubatil,jadimerekatermasukorang
yangkafirdengankeinginansendiritanpapaksaan yangAllahtaala firmankan






Akantetapiorangyangmelapangkandadanyauntukkekafiran,makakemurkaan
Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. Yang demikian itu disebabkan karena
sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari Akhirat, dan bahwasanya
Allahtiadamemberipetunjukkepadakaumyangkafir.(AnNahl106107)
Yang mendorong mereka melakukan hal itu adalah kecintaan kepada dunia bukan
paksaan.
Danadapunorangorarangyangmembantudenganperbuatan,makamerekaituada
duamacam:
Macam pertama, bergabung dengan pasukan penguasa murtad dengan
keinginan sendiri seperti para perwira yang masuk pada akademi militer dengan
keinginanmerekasendiri,dansepertirelawantentara,makamerekaitumelakukanapayang
merekalalukandengankeinginansendiri,makatidakadaikrahpadadirimerekaitu.
Danmacamyanglainbergabungdengantentarapenguasamurtaddalam
apayangdisebutwajibmiliterdaniniadadisebagiannegaratidakseluruhnyayaitu
diwajibkan atasnya untuk bergabung, dan sendainya ia tidak melakukannya tentulah itu
adakanmembahayakandunianyadaribanyaksisi,sepertitidakbisamenjadipengawainegeri
dantidakbisasafarsertaiaakanmendapatsangsipenahanan.Danbahayainitidaksampai
pada derajatbatasan ikrahyangmenyudutkanyangmembolehkan keafiranyang iaterjatuh
kedalmnya dengan sebab kebergabungannya denga penguasa murtad. Sehingga terbuktilah
denganitubahwadisanatidakadapaksaanyangdianggappadadiriorangdimacaminijuga.

59

Dan masingmaing dari dua macam ini, ia meninggalkan markasnya dan kembali
kesana dengan keinginannya sendiri. dan dalam masingmasing dari dua macam ini
seandainyaseseorangmenampakkankekomitmenandenganagamanyasebelumiabergabung
dengan ketentaraan terutama andai kata ia pernah diciduk karena sebab kekomitmenan
akan agamanya tentulah ia dilarang dari pengabdian di kententaraan demi alasan alasan
keamanan umum sesuai istilah para thagut. dan dalam masingmasing dari dua macam ini
seandainya seseorang menampakkan kekomitmennan dengan agamanya ditengah masa
kerjanya ditentara tentulah ia dijauhkan dari pengabdian didalamnya. Dan seandainya ia
memanjangkanjenggotnyadisebagiannegarasedangiaberadaditentarapenguasamurtad
tentu ia diberi sangsi penjara dan dipecat dari kemiliteran. Semua ini makin menguatkan
bahwadisanatidakadaikrahyangdianggap,danbahwasetiaporangyangbekerjaditentara
penguasamurtadadalahkeinginansendiriatauialalailagiberpalingdariurusanagamanya
lagitidakpedulisamasekali.
Ini adalah apa yang berkaitan dengan penjelasan ketidakterpenuhan syaratsyarat
ikrahyangdianggappadadiriansharparapenguasamurtaditu.

Masalahkedua:Penjelasanbahwaikrahyangdianggapandaikataiaadamakaia
tidakmembolehkanbagimerekauntukmembunuhdanmemerangikaummuslimin.
Iniadalahtempatyangdiijmakan.IbnuRajabAlHanbaliyrahimahullahberkata
(ulamasepakatbahwaseandainyaiadipaksauntukmembunuhorangyangterjagadarahnya
maka tidak boleh ia membunuhnya, karena ia membunuhnya dengan keinginannya sendiri
dalamrangkamenebusdirinyadaripembunuhan,iniadalahijmadariulamayangdianggap)
<JamiulUlumwalHikam,hal329,dansebelumnyasayasudahmenukilIjmaatashalini
dari Al Qurthubiy <Tafsir Al Qurthubiy 10/183> dan dari Ibnu Taimiyah <Majmu
Fatawa28/539>danIjmainidinukiljugaolehAbuIshaqAsySyairaziy<FathulBariy
12/312>. IzzuddinIbnuAbdissalam <QawaidilAhkam 1/79> danyanglainnnya.
Ikrahseandainyalengkapsyaratsyaratnyatidaklahmembolehkandalammembunuh
dan memerangi kaum muslimin. sebagaimana yang dilakukan anshar para penguasa
murtaddantentaranya, akan tetapi yang wajib atas mereka itu bilamereka mengakubahwa
mereka muslim melakukan sebgaimana yang dikatakan Ibnu Taimiyah (Bahkan Nabi
Shalallahualaihi wa Sallam telah memmerintahkan orang yang dipaksa dalam peperangan
fitnah agar mematahkan pedangnya, dan ia tidak boleh memerangi meskipun dia dibunuh,
sebagaimanayangadadalamsahihmuslimdariAbuBakrahdanbeliaututurkanhadits
dankemudianberkatadanyangdimaksudadalahbahwabilasajaorangyangdipaksaikut
perangdalamfitnahadalahiatidakbolehberperangnamunjustruwajibatasnyamerusakkan
senjatanyadaniasabarsamapiterbunuhdalamkondisididzalimi,makabagaimanadengan
orangyangdipaksaunutkmemmerangikaummusliminbersamakelompokyangkeluardari
ajaranajaran Islam ?! Seperti orangorang yang menolak bayar zakat, murtadin dan yang
lainnya,makatidakragubahwawajibatasdiabiladipaksaikuthadiruntuktidakmemerangi
meskipuniadibunuholehkaummuslimin)(MajmuAlFatawa 28/538 539).

Masalahketiga:PenjelasanbahwaIkrahyangdianggapituandaikataadamakaia
tidak menghalangi dari vonis kafir. Sebagaimana yang telah lalu bahwa mumtaniin itu
divonistanpaistitabah,daniniijmasahabatdanditunjukkanjugaolehhaditsalAbas,dan
didalmnya Nabi Shalallahualaihi wa Sallama memberlakukan hukum kafir terhadapnya
dengansebabdiakeluardibarisankaummusyrikinhariBadarpadahaliamengakuIslamdan
dipaksa,danpenuturanhaditsinitelahlalu.

Masalahkeempat:PenjelasanbahwaIkrahyangdianggapandaikataada,makaia
tidak menghalangi dari membunuh dan memeranginya. Itu dikarenakan mereka itu kafir
secara hukum, sedangkan orang kafir itu boleh dibunuh dan diperangi walaupun dia itu
dipaksalagimuslimsecarabatin.Sedangdalilnyaadalahapayangdituturkandalamucapan
Ibnu taimiyah pada bahasannya tentang memerangi tartar yang keluar dari ajaran Islam
padahalmerekamengakuIslambeliaurahimahullah,berkata:(Danorangyangmerakaajak
keluar secara dipaksa, maka sesungguhnya ia dibangkitkan di hari kiamat berdasarkan
niatnya,dankitawajibmemerangipasaukanseluruhnyakarenaorangyangdipaksatidakbisa
dibedakandariyanglainnya.
TelahTsabitdalamAshShahihdariNabiShalallahualaihiwaSallambahwabeliau
berkata:

60

Baitullah ini akan diinfansi suatu pasukan, tatkala mereka berada di lapangan
terbuka tibatiba mereka dibenamkan, dikatakan : Wahai Rasululloh sesungguhnya
ditengah mereka ada yang dipaksa ? Maka beliau menjawab : mereka dibangkitkan
berdasarkanniatnya.)
HaditsinimasyhurdariNabiShalallahualaihiwaSallamdariberbagairiwayat,para
penyusunkitab AshShahih meriwayatkannyadari Aisyah,HafsahdanUmuSalamah
kemudianIbnuTaimiyahmenuturkanriwayatriwayatlainuntukhaditiniterusberkata
Alloh taalatelah membinasakan pasukan yang inigin mengotori temnpattempat sucinya
yangdipaksadanyangtidakdipaksapadahaliamampumemilahdiantaramereka,padahal
Dia membangkitkan mereka diatas niat mereka, maka bagaimana wajib atas mukminin
mujahidin untuk memilih antara yang dipaksa dengan yang tidak dipaksa sedang mereka
tidak mengetahui itu ? Bahkan seandainya ada yang mengklaim bahwa ia dipaksa keluar,
tentulah tidak manfaat bagi dia hal itu dengan sekedar pengakuan, sebagimana yang
diriwayatkanbahwaAlAbasIbnul AbdiMuthalibberkatakepadaNabiShalallahualaihi
waSallam tatkaladitawankaummuslimindiBadar:WahaiRasulullohsayainidipaksa.Maka
beliauberkata:
<<Adapun dhohir kamu maka ia atas kami, dan adapun batin kamu maka ia
kepadaAlloh>>
Bahkan seandainya ditengah mereka ada orangorang sholeh dari kalangan dari
orangorang pilihan sedang tidak mungkin memerangi orangorang kafir kecuali dengan
membunuh mereka itu tentulah mereka dibunuh juga, karena para imam sepakat bahw
aorangorang kafir seandainya bertameng dengan kaum muslim dan dikawatirkan atas
musliminbilatidakmemerangi(mereka),makabolehmenembakmerekadanmemaksudkan
orangorangkafir.
Danseandainyatidakkhawatirterhadapmusliminmakabolehjugamenembakikaum
muslimin itu juga ialah salah satu dari dua pendapat ulama. dan barang siapa terbunuuh
dalamrangkajihadyangdiperintahkanAllohdanrasulNyasedangiasecarabatindidzalimi
makaiasyahiddandibangkitkandiatasniatnya.Danmembunuhnyaitutidaklahlebihbesar
kerusaknnyadariterbunuhnyaorangyangdibunuhdarikalanganmukmininmujahidin.bila
jihad adalah wajib meskipun banyak muslimin terbunuh maka membunuh orang yang
terbunuh dibarisan kafirin darikalngan musliminuntukkebutuhan jihad adalahtidak lebih
besardarihalini).(MajmuAlfatawa 28/535538,danjuga546547).
Ini adalah yang berkaitan dengan penghalang ikrah, maka siapa yang mengetahui
ikrahyangdianggapyangmenyudutkanpadaseorangdaritentarapenguasamurtaditu
maka ia memperlakukannya sebgai muslim, dan ini tidak menghalangi dari vonis kita
terhadapnyabahwaiakafirsecarahukumselagiiaberadadibarisanmurtadin.
Ini adalah mawani syariiyah yang paling penting yang bila ada pada sebagian
anggotabalatentaraparapenguasamurtadtentulahiamenjadipenghalangdaripengkafiran
merekasecarabatinbagiorangyangbisaleluasamencarikejelasanhalitudarimerekadalam
rangkamuamalahkhusus,dankalautidakmakasemuamerekaituadalahkafirsecaratayin
darisisihukumsebagaimanatelahdijabarkan.

MASALAH
Disanaadahalhalyangdidugaolehsebagianorangsebagaimawanitakfir,
padahaliabukan
Dan sebagiannya telah saya isyaratkan pada syarah kaidah takfir, dan akan datang
penuturansebagiannyadalambagiannanti(bantahanterhadapArRisalahAllimaniyah)
diantaranya:
A. KeberadaanBalaTentaradanansharparapenguasamurtaditumenyakinibahwa
mereka itu mukmin atau bahwa mereka itu diatas kebenaran pada sikap mereka membela
penguasamurtaddansikapmerekamemerangikaummuslimin.Semuainitidakmenghalangi
dari takfir mereka selagi mereka itu telah mendatangkan suatu sebab kekafiran baik itu
ucapanatauperbuatanyangmengkafirkan.DandalilnyaadalahfirmanAlloh taala :
KatakanlahapakahakanKamiberitahukankepadamutentangorangorangyangpaling
merugiperbuatannya?Yaituorangorangyangtelahsiasiaperbuatannyadalam
kehidupan duniaini,sedangmerekamenyangkabahwamerekaberbuatsebaikbaiknya.
(AlKahfi103 104).

61

DanfirmanNyaTaala:



Sesungguhnya mereka menjadikan syaithansyaithan pelindung (mereka) selain
Allah,danmerekamengirabahwamerekamendapatpetunjuk.(AlAraf30).
DanfirmanNyataala:



Dan mereka (Yahudi dan nasrani) berkata Sekalikali tidak akan masuk surga
kecualiorangorang(Yangberagama)yahudidannasrani.(AlBaqarah111).
Danayatayattentanghalinisangatlahbanyak,sedangkanpembatasantakfirdengan
keyakinanadalahmadzhabGhulatulmurjiah,sebagaimanayangtelahlalupenjelasnnya,
karena sesungguhnya vonis kafir didunia ini hanya terbangun diatasucapan dan perbuatan
yangnampak.
Tinggallahkami mengatakan sesungguhnyaberbaik sangkanya orang kafir terhadap
dirnya sendiri hanyalah sangsi dari Alloh terhadapnya karena sebab keberpalingan dia dari
kebenaranmakadiamengirabahwadiaituberadadiataspetunjuk,sehinggadiabersikukuh
padakekafirandankesesatannya,sebagaimanfirmanAllahtaala:
Barang siapa yang berpaling dari pengajaran tuhan yang maha pemurah (Ar
Rahman), Kami adakan baginya Syaithan (yangmenyesatkan)maka syaitan itulahyang
menjadi temanyang selalu menyertainya. dan sesungguhnyaSyaithansyaitan itu benar
benarmenghalangimerekadarijalanyangbenardanmerekamenyangkabahwamereka
mendapatpetunjuk (AzZukhruf36 37).
DanfirmanAllahtaala:
Maka apakah orangyang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang
buruklaludiamenyakinipekerjaanitubaik.(Fathir8).DanyangserupadalamAlAnam122.
DanfirmanNYataala:


Makatatkalamerekaberpaling(darikebenaran),Allohmemalingkanhatimereka.
(AsShof5).
Dan yang serupa dengannya Maryam 75, dan ayatayat dalam hal ini sangalah
banyak.

B. Bukan termasuk Mawani Takfir keberadaan orang yang menyesatkan para


tentara penguasa murtad itu dari kalangan ulama suu dan realita mereka taklid kepada
ulama suu itu atas dasar anggapanbahwa mereka adalah termasuktokoh agama. danhal ini
telah saya jawab dalam bahasan penghalang kebodohan yangtelah lalu dan bahwamesti saja
harusadaorangyangmenyesatkan,yangmenyelisihi,yangmemperolokolokkarenainiadalah
Sunnah Qadariyyah (ketentuan taqdir) agar terrealisasi ketentuan ujian dan cobaan
sebagaimanafirmanAllahtaala:


Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan kami beriman
sedangmerekatidaklagidicoba?(AlAnkabut:2)

62

Sertaayatayatlainnya.DanAllahtelah mensifatiorangorangkafirabahwamereka
ituorang sesat danbahwa disana ada orang yang menyesatkannya sebagaimana firman Allah
taala:



DanJanganlahkamumengikutihawanafsuorangorangyangtelahsesatdahulunya
(sebelumkedatanganMuhammad)danmerekatelahmenyesatkankebanykanmanusiadan
merekatersesatdarijalanyanglurus.(AlMaidah:77)
Dan mayoritas orangorang kafir, kekafiran mereka adalah kekafiran Taqlid kepada
pembesar mereka, sebagaimana yang Allah sifatkan didalam AlQuran dengan firmanNya
taala :


Danapabiladikatakankepadamereka:IkutilahapayangtelahditurunkanAllah,mereka
menjawab :Tidak tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari
(perbuatan)nenekmoyangkami(Albaqarah:170)

DansabdaNabiShalallahualaihiwasallamdalampensifatankubur:
Danadapunorangorangkafir ataumunafiq makadiamenjawab:Akutidaktahu,
akudulumengatakanapayangdikatakanorang.Makadikatakankepadanya:Kamutidak
tahudantidakmengikuti(orangyangtahu).Kemudiandiadipukuldenganpaludaribesi
diantaraduatelinganya,makadiaberteriakdenganteriakanyangbisadidengaroleh
semuamakhluqyangadadidekatnyakecualijindanmanusia(HaditsRiwayat Al
Bukhoriy no:1338).
WalaupuniataqlidkepadaoranglainDulusayamengatakanapayangdikatakanmanusia
tapitidakmenghalangidaristatusnyasebagaiorangkafiryangdiadzab.

C. Bukantermasukmawanitakfirkeberadaanparatentarapemerintahmurtaditu
mengikrarkan duakalimatSYAHADAT atau mereka shalat akantetapimerekakafir dengan
sebablainyaitumembelapenguasakafir.Danatasdasariniseandainyasalahseorangmereka
mengucapkanduakalimatsyahadatsaatdibunuhatausaatdiperangimakainisesungguhnya
tidak menghalangi dari membunuhnya, karena ia tidak diperangi atas dasar dua kalimat
syahadat akan tetapi karena kekafiran dia dengan sebab lain. Kembali saya mengingatkan
kepadaapayangtelahsayatuturkandalamSyarhKaidahtakfiryaitubahwaseoranghamba
tidak dinilai mukmin kecuali dengan gabungan sejumlah cabangcabang keimanan akan
tetapidiamenjadikafirhanyadengansatumacamsajadaricabangcabangkekafiranakbar.
DandiantarayangmelenyapkandarikamisyubhatiniadalahfirmanAllahtaala:
ApakahdenganAllah,ayatayatNyadanmRasulNyakamuselaluberolokolok?Tidakusah
kamumemintamaafkarenakamukafirsesudahberiman(Attaubah:6566)
Merekaorangorangyangdturunkanayatayatiniberkenaandenganmerekaadalah
orangorangyangikutsertadalamperangTabukbersamanabiShalallahualaihiwasallam,
jadimerekaberjihadbersamaNabiShalallhualaihiwasallamdanmerekashalat,olehsebab
ituAllahmenetapkanbahwamerekaitumemilikiimankarenakamukafirsetelahberiman
akantetapimerekakafirdenganucapanyangmerekalontarkanyaituperolokolokkanyang
munculdarimereka.DanjugafirmanNya taala:
Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran dan telah menjadi kafir
sesudahIslam(attaubah:74)

63

Allahmenetapkanbahwamerekaitudulunyamusliminsedangmerekatidakseperti
kecuali dengan ikrar (dua kalimat syahadat, penegakkan shalat, penunaian zakat, dan
kewajibanagamalainnyanamundemikianAllahtelahmenghkafirkanmerekadengansuatu
kalimat yang mereka ucapkan : Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan
kekafiran dan telah menjadi kafir. Dan bila Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam telah
berkata kepada Usamah ibnu Zaid : Apa kamu membunuhnya setelah mereka
mengucapkanLaailahaillaAllah...haditsmuttafaqalaihi.Merekainitentangkafirasliy
tidakbolehdibunuhdandicarikejelasanurusannyasetelahnyaapakahiakomitmendengan
konsekwensikesaksianiniberupaamal?DaniaadalahmaknafirmanNyataala:
ApabilakamupergiberperangdijalanAllahmakatelitilah(Attaubah:94)
Dan ia adalah makna sabdi nabi Shalallahualaihi wa sallam : Saya diperintahkan untuk
memerangimanusiasampaimerekamengucapkanLaaillahaIllaAllahkemudianbilamereka
telahmengucapkannyamakamerekatelahmenjagadarisayadarahdanhartamerekakecuali
denganhaknya(HR.Muslim)danHaditsinimemilikiriwayatriwayatlainyangdikenaldan
dikupas tuntas oleh Ibnu Hajar dalam syarh kitab istitabatil murtaddin dalam Al
Bukhariy. Dan makna kecuali dengan haknya atau kecuali dengan hak Islam diantara
haknya adalah kufur terhadap thaghut, menunaikan faraidh (halhal yang fardhu) dan
menjauhisegalalarangan.Siapayangtaqshir(melakukanpenelantaran)dalamhalinimaka
iadivoniskafirataufasiqsesuaidenganapayangiaterlantarkan.Danyangdimaksuddengan
kesaksian ini bukan sekedar ucapan akan tetapi yang dimaksud adalah perealisasian
maknanya terutama apa yang ditunjukkan oleh kalimat penafian (annafyu) dan penetapan
(alItsbat)yaitukufurkepadathaghut dan imankepada Allah saja sebagai manafirmanNya
taala:
Sesungguhnyamerekadahuluapabiladikatakankepadamereka:LaailahaillaAllah
merekamenyombongkandanmerekaberkata:Apakahsesungguhnyakamiharuis
meninggalkansesembahansesembahan kamikarenaseorangpenyairgila(ashshaffat:
3536)
Orangorang kafir mengetahui bahwa yang dimaksud syahadat laa ilaha illa Allah bukanlah
sekedarmengucapkannamunyangdimaksudadalahmeninggalkanperibadatanselainAllah,
Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sesembahan kami yaitu meninggalkan
kekafiran.Makacelakalahbagiorangorangyangmanorangkafirlebihpahamdaridiadan
celakalah bagi orang yang lebihbodoh dari orang kafir. barangsiapa yang mengucapkan laa
ilahillaAllahdaniamelakukanhalhalyangmengkafirkan,makaiatidakmendatangkanapa
yang dimaksud dan ia divonis Kafir serta halal darah dan hartanya sebagaimana yang
disabdakanRasulullahShalallahualaihiwasallam:
tidakhalaldarahorangmuslimyangbersaksibahwaLaailahaillaAllahdansayaadalah
Rasulullah kecualidengan salah satu dariyang tiga : Tsayyib(orangyang sudah pernah
menikah dan dukhul didalamnya) yang berzina, jiwa dengan jiwa (qishash) dan orang
yangmeninggalkanagamanyalagimeninggalkanjamaah(Muttafaqunalaihi).
Sedang orang yang meninggalkan agamanya adalah orang murtad dan hadits ini
menunjukkan bahwa orang yang mengikrarkan dua kalimat syahadat bisa murtad bila ia
mendatangkansuatusebabdarisebabsebabkemurtaddan.

KESIMPULAN
Bahwaorangyangmendatangkansuatusebabkekafiranbaikucapanatauperbuatanmaka
ia kafir dengan hal itu Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata : Dan secara umum
barangsiapayangmengucapkanataumelakukansesuatuyangmerupakankekafiranmakaia
kafir dengan hal itu meskipun ia tidak bermaksud untuk kafir, karena tidak ada yang
bermaksuduntukkafirkecualiapayangAllahkehendaki.(AshsharimulMaslul:177178)
D. Dan bukan termasuk Mawani takfir keberadaan para tentara penguasa murtad
itu sebagaiorang yang tertindas lagitidakmemiliki daya dihadapan parapenguasa mereka,
karenaketertindasantidakmembolehkanbagimerekamembantuorangkafirdankeluardari
barisannya untuk memerangi kaum muslimin, justru telah lalu bahwa pernyataan Ikrah
Muljiy (paksaan yang menyudutkan) seandainya syaratsyarat terpenuhi tidaklah menjadi
rukhshah(pembolehan)untukmembunuhdanmemerangikaummuslimindaniaadalahapa
yangdilakukanorangorangbejatitu(ansharthaghut)
Adapunketertindasanmakaiamenjadirukhshahdalammeninggalkanpengingkaran
terhadap penguasa murtad dengan tangan dan lisanbersama disertai dengan pengingkaran

64

hatiataumenjadirukhshahuntukbersikaplembutdanhaluskepadaorangkafirtidakuntuk
muwalah kepada mereka dan akan datang penjelasan perbedaan antara bersikap lembut
(mudarah) dengan loyalitas (muwallah) dalam bagian berikutnya Insya Allah, sebagaimana
ketertindasanmenjadiRukhshah dalammeninggalkanhijrahdaritengahtengahorangkafir
karenatidakmampu.
Dan tidak setiap orang yang tertindas ditengah orangorang kafir itu diudzur, akan
tetapitidakdiudzurdanmalahberdosakecualiorangorangyangtertindasyangmembedakan
AlHaqdariyangbathilyangselaluberdoakepadaAllahagarmenyelamatkannyadariorang
kafir dan memenangkan waliwalinya yang berjihad. Adapun orang yang tertindas yang
mengikuti orangorang kafir dalam pengrusakan mereka, maka ini adalah penjahat calon
penghuni neraka. Dan Allah taala telah menuturkan dua macam dari orangorang yang
tertindasdidalamkitabnyayangagung:
Dia menuturkan orangorang yang tertindas yang beriman dan sifat mereka dalam
firmanNyataala:


Danorangorangyangtertindasdarikalanganlakilaki,perempuan,dananakanakyang
mengatakan:WahaiRobbkami,keluarkanlahkamidarinegeriyangpenduduknyadholim
ini.DanjadikanlahseorangwalibagikamidarisisiMudanjadikanlahseorangpembela
bagikamidarisisiMu(QS.AnNisa:75).
DanDiaSubhanahuwataala menuturkanorangorangyangtertindas(lemah)yang
jahat(berdosa)dansifatmerekadalamfirmanNya taala :




Dan(ingatlah)ketikamerekaberbantahbantahdalamneraka,makaorangorangyang
lemahberkatakepadaorangorangyangmenyombongkandiri:"Sesungguhnyakami
adalahpengikutpengikutmu,makadapatkahkamumenghindarkandarikamisebagian
azabapineraka".Orangorangyangmenyombongkandirimenjawab:"Sesungguhnyakita
semuasamasamadalamnerakakarenasesungguhnyaAllohtelahmenetapkankeputusan
antarahambahamba(Nya)".(QS.Ghofir:4748).
DanfirmanNya:









Dan(alangkahhebatnya)kalaukamulihatketikaorangorangyangzalimitudihadapkan
kepadaRabbNya,sebahagiandarimerekamenghadapkanperkataankepadasebahagian
yanglainorangorangyangdianggaplemahberkatakepadaorangorangyang
menyombongkan diri:"Kalautidaklahkarenakamutentulahkamimenjadiorangorang
yangberiman.Orangorangyangmenyombongkandiriberkatakepadaorangorangyang
dianggaplemah:"Kamikahyangtelahmenghalangikamudaripetunjuksesudahpetunjuk
petunjukitudatangkepadamu(Tidak),sebenarnyakamusendirilahorangorangyang
berdosa.Danorangorangyangdianggaplemahberkatakepadaorangorangyang
menyombongkandiri:"(Tidak),sebenarnyatipudaya(mu)diwaktumalamdansiang
(yangmenghalangikami),ketikakamumenyerukamisupayakamikafirkepadaAllohdan
menjadikansekutusekutubagiNya".Keduabelahpihakmenyatakanpenyesalantatkala

65

merekamelihatazab.Dankamipasangbelenggudileherorangorangyangkafir.Mereka
tidakdibalasmelainkandenganapayangtelah merekakerjakan".(QS.Saba:3133).
Jadiketertindasanitutidakmembolehkanuntukmengikutiorangkafiryagsombong,
baik itupenguasa maupun yang lain dan tidak membolehkannyauntuk menurutinya dalam
kekafiran dengan berbagai bentuknya yang diantaranya memerangi Islam dan muslimin,
bahkan seandainya ia menurutinya dalam hal tentulah dia kafir seperti orang itu dan ia
menjadi calon penghuni neraka selagi petunjuk telah sampai kepadanya dan telah
mendengarnya.
KaummuslimindahulutertindasdiMakkahsebelumhijrahsebagaimanayangtelah
diutarakandalamfirmanNyataala:



Daningatlah(haiparamuhajirin),ketikakamumasihberjumlahsedikit,lagitertindasdi
bumi(Mekah),kamutakutorangorang(Mekah)akanmenculikkamu,makaAlloh
memberikamutempatmenetap(Medinah)dandijadikanNyakamukuatdengan
pertolonganNyadandiberiNyakamurezkidariyangbaikbaikagarkamubersyukur
(QS.AlAnfal:26).
NamundemikianAllohta'alatidakmerukhshahkansaatitubagimerekasesuatupun
darimenurutiorangorangkafir,sebagaimanafirmanAllahta'ala :


"Makajanganlahkamuikutiorangorangyangmendustakan(ayatayatAlloh).
Makamerekamenginginkansupayakamubersikaplemahlalumerekabersikaplunak(pula
kepadamu)."(AlQolam:8 9)
DanDia tidakmeruskhshahkanbagimerekasesuatupundarikekafiran





(kecualiorangyangdipaksakafirpadahalhatinyatetaptenangdalamberiman) (AnNahl:
106)
Dan kesimpulan adalah bahwa tidak setiap orang yang tertindas itu diudzur, dan
bahwa ketertindasan itu tidak meruskhshahkan untuk mengikuti orang kafir dalam
kejahatannya,danbahwaorangorangyangtertindasitubermacammacam,diantaramereka
ada yang mu'min dan ada yang mujrim/kafir, dan telah lalu sifat masingmasing dari
keduanya.
Dan akan datang dalam bagian berikutnya bahwa sekedar takut tanpa keberadaan
ikrah tidaklah merukhshah dalam menuruti orang kafir dalam kekafirannya, dan bahwa
antuias terhadap manfaat manfaat duniawi berupakedudukan dan harta sertayang lainnya
tidaklahmeruskhshahkansesuatupundarihalitu.
Ini adalah apa yang berkaitan dengan suatu yang dianggap dan suatu yang tidak
dianggapsebagai mawani'syar'iyyah daritakfir.

Dan kesimpulan bahasan dalam masalah ini (status anshar para Thaghut) dan
merekadisiniadalahansharparapenguasamurtad:
Bahwa setiap orang yang membantu para penguasa murtad dan menolong mereka
untuk memerangi Islam dan muslimin dengan ucapan atau perbuatan maka ia kafir dalam
hukumdhohir(1),sedangarridu (yangmenopangdibelakang)danalmubasyir(yangterjun
langsung)dalamhukuminiadalahsamasaja.Danseandainyatidaksepertiitutentulahkami
mengatakan kekafiran orang yang terjun langsung memerangi kaum muslimin saja dari
golonganaparatpenguasamurtad,akantetapikaidahkaidahsyari'iyyahtelahmenunjukkan

66

bahwa setiap personel dalam al mumtani'in adalah memiliki status sama dengan
kelompoknya dan bahkan ar ridu berstatus sama dengan al mubasyir dalam peperangan,
dan bisa saja diantara mereka ada orang muslim dalam hukum batin bila ada padanya
mawani' takfir yang dianggap (2), namun kita tidak wajib meneliti keberadaan mawani ini
karena mereka itu mumtani'in 'anilqudrah, dan meneliti mawani ' inihanyalahorang yang
memilikimuamalahkhususdengansebagianmerekadengansebabmerekaberbaurditengah
kaummuslimindinegeriyangsama.Danbarangsiapamengetahuidarisalahseorangmereka
suatupenghalangyangdianggapmakaiamemperlakukannyasebagaimuslim,sedangiabagi
kitaadalahkafirdalamhukumdhahirselamaiaberadadalambarisanparapenguasamurtad.

Inilah ... dan wajib menyebarkan ilmu masalah ini (status hukum Anshar para penguasa
murtad)(3)ditengahkaummuslimin,karenadalampenyebarannyaterdapatkebaikanyang
amat besar dengan izin Alloh ta'ala dalam penyebarannya adalah mempercepat lenyapnya
kekuasaan para penguasa murtad dan lemahnya kekuatan mereka serta musnahnya
cengkramanmereka,karenabanyakdariaparatkeamananparamurtaduntidakmengetahui
status mereka dan statuspara penguasa mereka dalam syariatbahwamereka adalah orang
orangkafir,danandaikatamerekamengetahuihalitumakabisajadibanyakdariparaaparat
keamananitumengkudetapemerintahnyaataumembantuterhadaphalitu


(DankepunyaanAllohlahtentaralangitdanbumi.DanadalahAllohMahaPerkasalagi
MahaBijaksana)<ALFath:7>


(DantidakmengetahuitentaraTuhanmukecualiDia)<AlMuddatstsiir:31>
Dantanggungjawabpenyebaranilmumasalahiniadadiataspundaksetiapmuslim
yangmengetahuinyadansecarakhususadalahparadu'atdanahliilmudiantaramereka.
=====
catatankaki:
(1,2)lihatcatatan kakisebelumnya.(pent)
catatankakiselesai.
=====
Penterjemahberkata: selesaiRabi'alAkhir1427H,

67

Anda mungkin juga menyukai