D.
E.
- Levelling
concrete,
backfill
concrete
masonrysebagimana disebutkan dalam Gambar
AA P
(c)
Wall Piers
Abutments,footing of piers, retaining walls
Approach slabs
Stairs on embankment and foundations of street lighting poles
Box culverts (termasuk dinding sayap/wing walls)
RC frames and encasement of pipe culverts
Planting Boxes
Precast plates for slabs
Stairs of pedestrian bridge
Piers of pedestrian bridge
U-ditches
pada
stone
- Concrete Pavement.
Campuran percobaan
Selambat-lambatnya 35 hari sebelum pekerjaan beton dimulai,
Kontraktor harus membuat campuran percobaan di laboratorium
dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas.
Campuran percobaan ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga
mempunyai kuat tekan atau kekuatan lentur sesuai dengan
ketentuan (Preliminary Test Result) dengan margin yang cukup,
sehingga probabilitas nilai kekuatan beton pada pelaksanaan yang
lebih rendah dari kekuatan minimum yang ditentukan, pada Tabel
10-1-1, tidak lebih dari 5%.
SU10 - 2
A-1
A-2
B-1
B-2
AA
20
20
20
20
20
25
40
20
25
Max. 5
7,5+ 2,5 7,5+ 2,5 7,5+ 2,5 15,0+2,5 7,5+ 2,5 5,0+ 2,5 5,0+ 2,5
37,5
42,4
49,4
49,4
61,4
76,0
78,0
40,0
170
172
181
197
181
169
157
160
Kadar Semen
C (kg/m3)
450
406
366
399
295
222
178
400
Agregat Halus
S (kg/m3)
720
705
819
786
885
906
896
791
Agregat Kasar
G (kg/m3)
1100
1147
1044
1004
1039
1110
1187
1077
Kadar Air
W (kg/m3)
SU10 - 3
A-1
A-2
B-1
B-2
AA
50
40
35
35
25
15
60
40
35
30
30
20
15
50
45
5/
Kekuatan lentur
Minimum dalam
28 hari
(kg/cm2) 6)
Catatan :
1)
2)
3)
4)
5)
Bila ada perselisihan mengenai kesesuaian dengan Spesifikasi ini, hasil uji silinder
merupakan jawaban terakhir, kecuali bila Konsultan Pengawas secara tertulis menyetujui
uji silinder untuk tujuan pengendalian.
6)
Kuat lentur diuji dengan Metoda Pembebanan Tiga Titik menurut AASHTO T97.
i)
Berat agregat per meter kubik beton dalam Tabel 10-1-1 adalah
berdasarkan pemakaian agregat dengan bulk specific gravity 2,65
pada keadaan permukaan kering jenuh; pasir alam bergradasi
seragam yang mempunyai modulus kehalusan sebesar 2,75;
agregat kasar bergradasi seragam dengan ukuran tertentu.
Untuk agregat dengan specific gravity berbeda, takaran beratnya
harus disesuaikan dengan cara mengalikan berat pada tabel dengan
specific gravity yang bersangkutan lalu dibagi 2,65.
Bila digunakan pasir pecah (angular), atau pasir hasil crusher atau
pasir yang modulus kehalusannya lebih dari 2,75, jumlah agregat
halus harus ditambah dan agregat kasar dikurangi. Bila modulus
kehalusan pasir kurang dari 2,75, agregat halus harus dikurangi
dan agregat kasar ditambah. Untuk setiap perubahan modulus
kehalusan sebesar 0,10 (sebanding dengan 2,75), persentase
jumlah pasir berubah 1% terhadap berat total agregat kasar dan
agregat halus. Modulus kehalusan agregat halus harus dihitung
SU10 - 4
Contoh Beton
Untuk menilai kesesuaian mutu beton selama pelaksanaan kerja,
Kontraktor harus menyediakan contoh (specimen) beton untuk diuji pada
umur 7 hari dan 28 hari sesuai petunjuk Konsultan Pengawas, atau
dengan interval lainnya sesuai dengan kebutuhan, untuk menentukan
kekuatan beton.
Contoh tersebut harus dibuat berpasangan, dan tidak boleh kurang dari 8
(delapan) pasang @ 2 buah untuk setiap 100 m kubik beton atau bagian
beton yang dicor dalam satu kali pekerjaan, atau sesuai permintaan. Satu
contoh bahan dari setiap pasangan diuji pada umur 7 hari dan 28 hari.
Tanpa memperhitungkan volumenya, setiap produksi atau pembuatan
campuran beton harus diuji baik kekuatan maupun slumpnya, demikian
juga setiap struktur dan bagian struktur juga harus diuji kekuatan dan
slump-nya. Pemeriksaan dan pengujian beton merupakan wewenang
Konsultan Pengawas, dan ia bisa menaikkan ketentuan nilai kekuatan
dan persyaratan beton, bila diperlukan untuk proyek.
Contoh beton untuk pengujian harus diuji oleh Kontraktor di
laboratorium lapangan atau di laboratorium yang letak dan
kelengkapannya memadai.
SU10 - 6