Anda di halaman 1dari 6

Penerapan Dioda sebagai Konverter DC-DC

Maksimum Output 24 Volt


Binti Latifatul Munawaroh
Pembimbing : Djodi Antono
bintilatifatulmunawaroh@gmail.com

Jurusan Teknik Elektro Polines


Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang INDONESIA
Intisari
Konverter DC-DC berfungsi untuk mengkonversikan daya
listrik searah (DC) ke bentuk daya listrik DC lainnya yang
terkontrol arus, atau tegangan, atau dua-duanya. Ada lima
rangkaian dasar dari konverter DC-DC non-isolasi, yaitu buck,
boost, buck-boost, cuk, dan sepic. Untuk converter type boost
menggunakan IC 555 sebagai timer, sedangakan untuk tegangan
hasil keluarannya merupakan hasil penjumlahan dari tegangan
pada kapasitor dan diode yang ada dalam rangkaian.

akan bekerja secara bergantian, dan hanya ada satu


saklar yang menutup setiap saat. Nilai rata-rata
tegangan keluaran konverter sebanding dengan rasio
antara waktu penutupan saklar (saklar konduksi/ON)
terhadap periode penyaklarannya. Biasanya nilai faktor
daya ini tidak lebih kecil dari 0.2, karena jika
dioperasikan pada rasio tegangan yang lebih tinggi,
saklar akan bekerja dibawah keandalannya dan
menyebabkan efisiensi konverter turun.

Keywords Konverter DC-DC, dioda, Boost Converter,Buck


Converter,Buck-boost converter, Cuk converter, Sepic converter.

I. PENDAHULUAN
A. Pengertian Konverter DC-DC
Konverter DC-DC adalah suatu alat untuk merubah
energi listrik arus searah menjadi energi listrik arus searah
dengan menggunakan seperangkat komponen aktif sebagai
saklar elektronik dan komponen pasif. Saklar elektronik
yang diperguna kan adalah MOSFET, IGBT, GTO yang
mempunyai rating arus dan tegangan besar.
B. Jenis-jenis Konverter DC-DC
1. Topologi penurun tegangan (buck converter)
Konverter jenis buck merupakan konverter penurun
tegangan yang mengkonversikan tegangan masukan
DC menjadi tegangan DC lainnya yang lebih rendah.
Rangkaian ini terdiri terdiri atas satu saklar aktif
(MOSFET), satu saklar pasif (diode), kapasitor dan
induktor sebagai tapis keluarannya.

Gambar 2. Persamaan tegangan buck converter

Gambar 1. Rangkaian konverter DC-DC tipe buck

Untuk tegangan kerja yang rendah, saklar pasif


(dioda) sering diganti dengan saklar aktif (MOSFET)
sehingga susut daya pada saklar bisa dikurangi.
Apabila menggunakan 2 saklar aktif, kedua saklar ini

Gambar 3. Gelombang keluaran buck converter

2.

Topologi penaik tegangan (boost converter)


Konverter boost berfungsi untuk menghasilkan
tegangan keluaran yang lebih tinggi dibanding
tegangan masukannya, atau biasa disebut dengan
konverter penaik tegangan. Konverter ini banyak
dimanfaatkan untuk aplikasi pembangkit listrik tenaga
surya dan turbin angin.
Komponen utamanya terdiri atas MOSFET, dioda,
induktor, dan kapasitor. Jika saklar MOSFET pada
kondisi tertutup, arus akan mengalir ke induktor
sehingga menyebabkan energi yang tersimpan di
induktor naik. Saat saklar MOSFET terbuka, arus
induktor ini akan mengalir menuju beban melewati
dioda sehingga energi yang tersimpan di induktor akan
turun. Rasio antara tegangan keluaran dan tegangan
masukan konverter sebanding dengan rasio antara
periode penyaklaran dan waktu pembukaan saklar.
Keunggulan dari konverter boost adalah mampu
menghasilkan arus masukan yang kontiniu.
Gambar 6. Gelombang keluaran boost converter

3.

Gambar 4. Rangkaian konverter DC-DC tipe boost

Gambar 5. Persamaan umum boost

Topologi penurun-penaik tegangan (buck-boost


converter)
Konverter buck-boost dapat menghasilkan tegangan
keluaran yang lebih rendah atau lebih tinggi daripada
sumbernya. Rangkaian kontrol daya penyaklaran akan
memberikan sinyal kepada MOSFET. Jika MOSFET
OFF maka arus akan mengalir ke induktor, energi yang
tersimpan di induktor akan naik. Saat saklar MOSFET
ON energi di induktor akan turun dan arus mengalir
menuju beban. Dengan cara seperti ini, nilai rata-rata
tegangan keluaran akan sesuai dengan rasio antara
waktu pembukaan dan waktu penutupan saklar. Hal
inilah yang membuat topologi ini bisa menghasilkan
nilai rata-rata tegangan keluaran/beban bisa lebih tinggi
maupun lebih rendah daripada tegangan sumbernya.

Gambar 7. Rangkaian konverter DC-DC tipe buck-boost

Masalah utama dari konverter buck-boost adalah


membutuhkan tapis induktor dan kapasitor yang besar
di kedua sisi masukan dan keluaran konverter, karena
konverter dengan topologi seperti ini menghasilkan
riak arus yang sangat tinggi. Adapun yang perlu
diperhatikan juga disini adalah tegangan keluaran
konverter buck-boost bernilai negatif atau berkebalikan
dengan sumber tegangan masukan.

4.

Dioda adalah komponen semiconductor yang


terdiri atas dua elektroda yaitu katoda dan anoda.
Dioda hanya bisa dialiri arus DC searah saja, pada
arah sebaliknya arus DC tidak akan mengalir.
Apabila dioda dialiri arus AC ialah arus listrik dari
PLN, maka yang mangalir hanya satu arah saja
sehingga arus output dioda berupa arus DC. Bila
anoda diberi potensial positif dan katoda negatif,
dikatakan dioda diberi forward bias dan bila
sebaliknya, dikatakan dioda diberi reverse bias. Pada
forward bias, perbedaan voltage antara katoda dan
anoda disebut threshold voltage atau knee voltage.
Besar voltage ini tergantung dari jenis diodanya, bisa
0.2V, 0.6V dan sebagainya.

Topologi cuk
Seperti halnya tipe buck-boost, konverter DC-DC
topologi ini juga dapat menghasilkan tegangan
keluaran yang lebih kecil ataupun lebih besar daripada
sumber tegangan. Dengan tambahan induktor dan
kapasitor pada sisi masukan, membuat topologi ini
menghasilkan riak arus yang lebih kecil daripada
topologi buck-boost.

Gambar 8. Konverter DC-DC tipe cuk

5.

Topologi sepic
Konverter topologi ini adalah perbaikan dari
topologi konverter DC-DC tipe cuk. Konverter
topologi ini memungkinkan untuk menghasilkan
tegangan keluaran yang berpolaritas sama dengan
sumber tegangan masukan

Gambar 11. Dioda IN4001

2.

Sumber DC
Sumber listrik DC merupakan alat yang bias
menghasilkan sumber tegangan dan arus searah
(DC). Sumber listrik DC dapat berupa baterai
maupun power supply DC.

Gambar 9. Konverter DC-DC tipe SEPIC

II. PEMBAHASAN
A. Gambar Rangkaian Konverter Boost
Konverter boost merupakan salah satu jenis converter DCDC yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan keluaran
yang lebih tinggi dibanding tegangan masukannya, atau
biasa disebut dengan konverter penaik tegangan.

Gambar 10. Rangkaian boost converter

B. Komponen dalam Rangkaian


1. Dioda

Gambar 12. Sumber listrik DC

3.

Resistor
Resistor adalah salah satu komponen elekronika
yang berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua
komponen elektronik yang menghasilkan tegangan
pada terminal yang sebanding dengan arus listrik
yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V =
IR).

Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama


dengan resistor yang juga termasuk ke dalam
komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis
komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus
panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng
logam (konduktor) yang dipisahkan oleh bahan
penyekat (isolator). Penyekat atau isolator banyak
disebut sebagai bahan zat dielektrik.
Fungsi-fungsi kapasitor/ kondensator dalam
rangkaian elektronik/listrik antara lain:
a) Sebagai kopling antara rangkaian
b) Penghematan daya listrik
c) Penyaring/filter dalam rangkaian catu daya
(power supply)
d) Meredam nois atau ripple
e) Menghindari loncatan api saat sakelar beban
listrik di hubungkan (peredam kejut)

Gambar 13. Resistor

Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam


membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus
listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan.
Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai
berikut :
1) Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik
agar sesuai dengan kebutuhan suatu
rangkaian elektronika.
2) Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian
elektronika.

5.

IC NE555
IC pewaktu 555 adalah sebuah sirkuit terpadu
yang digunakan untuk berbagai pewaktu dan
multivibrator.

3) Berfungsi untuk membagi tegangan.

4.

4) Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi


tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan
transistor daan kondensator (kapasitor).
Kapasitor
Kapasitor
adalah
perangkat
komponen
elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan
listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan
oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor
atau yang disebut keping. Kapasitor biasanya disebut
dengan sebutan kondensator yang merupakan
komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga
mampu menyimpan muatan listrik.

Gambar 15. IC 555

Gambar 16. Deskripsi pin IC 555

Definisi dan fungsi masing-masing pin :


1.
2.

3.

Gambar 14. Kapasitor

4.

Ground, adalah pin input dari sumber


tegangan DC paling negative
Trigger, input negative dari lower
komparator (komparator B) yang menjaga
osilasi tegangan terendah kapasitor di 1/3
Vcc dan mengatur RS flip-flop
Output, pin ini disambungkan ke beban yang
akan diberi pulsa dari keluaran IC ini. IC555
bisa mengeluarkan arus 100mA pada
outputnya bahkan 200mA pada LM555
Reset, adalah pin yang berfungsi untuk me
reset latch didalam IC yang akan

5.

6.

7.

8.

6.

berpengaruh untuk me-reset kerja IC. Pin ini


Sebagai peratas arus.
tersambung ke suatu gate transistor bertipe
PNP, jadi transistor akan aktif jika diberi
Dapat menahan sebagian arus yang mengalir.
logika low. Biasanya pin ini langsung
dihubungkan ke Vcc agar tidak terjadi reset
Menguatkan arus dalam rangkaian.
latch, yang akan langsung berpengaruh
mengulang kerja IC555 dari keadaan low
state
Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun
Control voltage, pin ini berfungsi untuk
tinggi.
mengatur kestabilan tegangan referensi input
negative upper comparator (komparator A). C. Cara Kerja Rangkaian
pin ini bisa dibiarkan digantung, tetapi untuk
Rangkaian yang dibuat adalah rangkaian boost
menjamin kestabilan referensi komparator
converter yang merupkan rangkaian konverter DC-DC
A, biasanya dihubungkan dengan kapasitor
yang bertujuan untuk menaikkan tegangan. Rangkaian
berorde sekitar 10nF ke pin ground
yang dubuat adalah seperti pada gambar 10.
Threshold, pin ini terhubung ke input positif
Pada rangkaian ini input tegangan bias menyesuaikan
upper comparator (komparator A) yang
berkisar antara 6 Volt sampai 15 Volt, dari input sebesar ini
akan me-reset RS flip-flop ketika tegangan
maka akan diperoleh output berkisar antara 9 Volt sampai
pada kapasitor mulai melebihi 2/3 Vcc
27 Volt.
Discharge, pin ini terhubung ke open
collector transistor Q1 yang emitternya
terhubung ke ground. Switching transistor
ini berfungsi untuk meng-clamp node yang
sesuai ke ground pada timing tertentu
Vcc, pin ini untuk menerima supply DC
voltage (most positive) yang diberikan.
Biasanya akan bekerja optimal jika diberi 5
15V (maksimum). supply arusnya dapat
dilihat di datasheet, yaitu sekitar 10 -15mA.

Transistor
Transistor
adalah
komponen
elektronika
semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu
Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor
(Pemancar). Transistor sebenarnya berasal dari kata
transfer yang berarti pemindahan dan resistor
yang berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut
dapat kita simpulkan, pengertian transistor adalah
pemindahan atau peralihan bahan setengah
penghantar menjadi suhu tertentu.

Gambar 18. Prinsip kerja rangkaian

Gambar 19. Rangkaian converter DC-DC

Gambar 17. Transistor

Fungsi Transistor :
Sebagai penguat amplifier.

Sebagai pemutus dan penyambung (switching).

Sebagai pengatur stabilitas tegangan.

Rangkaian timer menggunakan IC 555 pada gambar


diatas terdiri dari bagian pemberi triger, penentu waktu
hidup matinya timer dan bagian pengali tegangan . Fungsi
dan prinsipnya sebagai berikut, Bagian pemberi triger
adalah konfigurasi antara R 100 dengan R 6.8 K yang
berfungsi untuk memberikan triger ke IC 555 sebagai
tanda proses timing dimulai. Bagian penentu waktu timing,
merupakan konfigurasi antara R 6.8K dan kapasitor 0.01
uF yang berfungsi untuk menentukan waktu atau lamanya
timer akan ON atau OF. Dimana lamanya waktu ON atau
OFF nya timer ditentukan oleh waktu proses pengisian

kapasitor C 0.01 uF yang ditentukan oleh nilai kapasitansi


kapasitor 0.01 uF dan nilai resistansi 6.8 K tersebut.
Output dari IC 555 ada pada pin no 3 yang terhubung
dengan resistor 47 ohm lalu dihubungkan dengan basis
pada kedua transistor.Diode 1 mendapat tegangan
langsung dari sumber positif yang tersambung dengan
kapasitor 2 dan diode 2. Dari kapasitor 2 arus dialirkan
menuju transistor dilanjutkan ke titik netral,sedangkan
muatan dari diode 2 digunakan untuk mengisi kapasitor
3.sedangkan
kapasitor 1000 mikro farad terhubung
langsung dengan titik positif dan titik netralnya. Titik
netral dihubungkan dengan diode 3 yang merupakan titik
outputyang akan diukur. Jadi besarnya tegangan output
merupakan penjumlahan dari tegangan pada seuruh
kapasitor dan tegangan pada diode.
Pada saat rangkaian tidak dihubungkan dengan catu
daya maka kapasitor yang telah terisi tersebut akan
mengosongkan muatan yang ada di dalamnya sehingga
tegangannya lama kelamaan akan menjadi nol

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

III. KESIMPULAN (PENUTUP)


Konverter DC-DC merupakan suatu alat yang
berfungsi untuk mengubah suatu tegangan DC
menjadi tegangan DC yang lebih tinggi atau lebih
rendah atau lebih tinggi
Ada lima jenis konverter yaitu konverter boost,
konverter buck,konverter buck-boost,konverter sepic
dan konverter cuk
Konverter boost merupakan jenis konverter yang
berfungsi untuk menaikkan tegangan.
Konverter buck berfungsi untuk menurunkan
tegangan
Konverter buck-boost bisa digunakan baik untuk
menaikkan atau menurunkan tegangan
Konverter cuk berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan dengan polaritas terbalik
dengan sumbernya
Konverter sepic merupakan perbaikan dari konverter
cuk
Komponen yang dapat digunakan sebagai penyearah
dalam rangkaian konverter DC-DC ini adalah dioda
ataupun SCR( thyristor)

REFERENSI
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]

[Online] Available
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-PhD-28344-2205301003Chapter1.pdf
[Online] Available
http://indone5ia.wordpress.com/2011/09/02/sekilas-mengenaikonverter-DC-DC/
[Online] Available
http://zmpulungan.wordpress.com/2012/11/18/DC-to-DC-converter/
[Online] Available
http://konversi.wordpress.com/2009/01/07/topologi-konverter-DC-DC/
[Online] Available
http://www.elektroindonesia.com/elektro/elek25.html
[Online] Available
https://electroniclib.wordpress.com/2009/12/31/dioda/
[Online] Available
http://rangkaianelektronika.info/pengertian-dan-fungsi-resistor/
[Online] Available
http://komponenelektronika.biz/pengertian-kapasitor.html
[Online] Available
https://hamdi88.wordpress.com/2008/07/24/mengenal-ic-timer-555/
[Online] Available
http://komponenelektronika.biz/pengertian-transistor.html
[Online] Available
http://komponenelektronika.biz/fungsi-transistor.html
[Online] Available
http://www.eleccircuit.com/the-many-DC-to-DC-converters-using-ic555/
[Online] Available
http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/11/DC-chopper-konverterDC-DC.html
[Online] Available
http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/12/dc-chopper-tipe-boostboost-converter.html

Anda mungkin juga menyukai