Anda di halaman 1dari 19

Plug Flow Reactor

LAPORAN TUGAS BESAR


MATA KULIAH MODEL DAN KOMPUTASI PROSES
Simulasi dan Perancangan Plug Flow Reactor (PFR) Kondisi Non-Adiabatis
dalam proses Dehidrasi Etanol Menggunakan Program Scilab
Oleh :
Dimas Akbar Ramdani

21030113130114

Lathifah Kurnia Nur F.

21030113120089

LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES


JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS BESAR
MATERI

: Simulasi dan Perancangan Plug Flow Reactor (PFR)


Kondisi Non-Adiabatis dalam proses Dehidrasi Etanol
Menggunakan Program Scilab

Kelompok

: 6/Senin Siang

Anggota Kelompok

Nama/NIM

: Dimas Akbar Ramdani

/21030113130114

Nama/NIM

: Lathifah Kurnia Nur F.

/21030113120089

Semarang,

Desember 2015

Telah Menyetujui
Asisten Pengampu

Eka Tamara Pebriani


NIM. 21030112120007

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Besar Mata Kuliah
Model dan Komputasi Proses yang berjudul Simulasi dan perancangan PFR non
adiabatis dalam proses Dehidrasi Etanol Mengguanakan Program Scilab.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak,
maka laporan ini tidak akanterselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1

Bapak Ir. Setia Budi Sasongko, DEA, PhD. selaku dosen pengampu mata

kuliah Model dan Komputasi Proses.


Bapak Luqman Buchori, ST, MT. selaku dosen pengampu mata kuliah

Model dan Komputasi Proses


Muhammad Barin Elyasa selaku koordinator asisten Laboratorium

4
5

Komputasi Proses
Eka Tamara Pebriani selaku asisten pembimbing materi tugas besar.
Segenap teman-teman yang telah memberikan dukungan baik materil
maupun spiritual.

Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
segenap pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan
untuk menuju kesempurnaan laporan ini.

Semarang, November 2015

Penulis

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

DAFTAR ISI

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

DAFTAR TABEL

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

DAFTAR GAMBAR

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

INTISARI

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Simulasi sebagai suatu aktivitas menirukan kejadian atau keadaan yang
sesungguhnya, dengan demikian pengguna akan mendapatkan gambaran,
fenomena atau kinerja dari sistem atau proses yang dikaji dengan menggunakan
alat bantu simulator (Sasongko, 2008). Dalam industri, simulasi komputer dapat
juga digunakan sebagai training operator sehingga dapat meningkatkan
kemampuannya dalam mengoperasikan sistem proses ataupun satuan operasi.
Dalam simulasi komputer, selain diperlukan perangkat keras, yang tidak
kalah pentingnya adalah perangkat lunak. Saat ini yang menjadi kendala dalam
perangkat lunak adalah masalah harga yang relatif mahal. Akan tetapi dengan
berjalannya waktu telah dikembangkan perangkat lunak yang dapat digunakan
secara umum (gratis). Salah satu perangkat lunak tersebut adalah Scilab.
Perangkat lunak ini hampir mirip dengan perangkat lunak Matlab yaitu
penyelesaian sistem persamaan berbasis matrik.
Dalam industri kimia, ilmu kinetika kimia dan reaktor sangat penting
karena proses pembentukan produk terjadi di dalam reaktor. Reaktor merupakan
satu-satunya tempat proses, dimana bahan baku diubah menjadi produk, dan
desain reaktor merupakan langkah penting dalam desain keseluruhan proses
(Kusmiyati, 2014). Oleh karena itu, seorang process engineer harus mampu
menguasai ilmu proses kimia dan reaktor. Perhitungan kinetika dan reactor dapat
diselesaikan dengan pemrograman komputer, terutama dengan Software Scilab
yang bisa diperoleh secara gratis sehingga perhitungan dapat diselesaikan dengan
cepat dan mudah.
Pada laporan ini, akan di desain sebuah reactor alir pipa kondisi nonadiabatis. Reaktor alir pipa merupakan reaktor di mana cairan bereaksi dan
mengalir dengan cara melewati tube (tabung). Dalam RAP, satu atau lebih reaktan
dipompakan ke dalam suatu pipa. Biasanya reaksi yang digunakan pada reaktor
ini adalah reaksi fasa gas. Reaksi kimia berlangsung sepanjang pipa sehingga

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

semakin panjang pipa maka konversi yield akan semakin tinggi. Pada umumnya
reaktor alir pipa dilengkapi dengan katalisator.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam perancangan reaktor meliputi berbagai masalah perhitungan teknik,
seperti perhitungan neraca massa dan energi, besar volume reaktor, dan mengetahui
profil hubungan antara volume reaktor terhadap konversi serta mengetahui hubungan
antara volume reactor terhadap suhu reaksi. Dalam menyelesaikan permasalahan
tersebut diperlukan suatu program yang mempermudah perancangan reaktor, yaitu
dengan menggunakan aplikasi scilab.
1.3 Tujuan
1. Mampu merancang reaktor alir pipa (RAP) kondisi non-adiabatis dalam
proses dehidrasi etanol mengguanakan program scilab
2. Mampu mensimulasikan reaktor alir pipa (RAP) berdasarkan program yang
telah disusun
3. Mengetahui volume reaktor yang dibutuhkan untuk menghasilkan ethylene
dengan konversi tertentu dengan menggunakan pemrograman scilab.
4. Mengetahui hubungan antara volume reaktor terhadap suhu reaksi
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa mampu merancang reaktor alir pipa (RAP) kondisi Non-Adiabatis
dalam proses dehidrasi etanol mengguanakan rogram cilab
2. Mahasiswa mampu mensimulasikan reaktor alir pipa (RAP) berdasarkan
program yang telah disusun
3. Mahasiswa mampu mengetahui volume reaktor yang dibutuhkan untuk
menghasilkan ethylene dengan konversi tertentu dengan menggunakan
pemrograman scilab.
4. Mahasiswa mampu mengetahui hubungan antara volume reaktor terhadap
suhu reaksi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

2.1.1 Reaktor Alir Pipa (RAP/PFR)


Dalam suatu proses kimia diperlukan suatu reactor untuk menjalankan
proses tersebut. Reaktor adalah suatu alat proses tempat berlangsungnya reaksi
kimia yaitu mengubah bahan baku menjadi produk. Ada beberapa jenis reactor
diantaranya adalah : reactor batch, reactor alir tangki berpengaduk (RATB) dan
reactor alir pipa (RAP).
Pada reactor batch, umpan yang dimasukkan ke dalam reaktor diproses
selama beberapa waktu atau hari lalu dikeluarkan sebagai produk dengan catatan
ketika proses terjadi tidak ada umpan atau produk yang mengalir. Neraca massa
reactor batch :

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

Pada reaaktor alir tangki berpengaduk Rreaktan yang diumpankan ke


dalam suatu tangki berpengaduk lalu akan dilakukan pengadukan dengan
perangkat pengaduk dan menghasilkan produk secara kontinyu. Pada reaktor
ini pengaduk dirancang sehingga campuran teraduk dengan sempurna dan
diharapkan reaksi berlangsung secara optimal. Biasanya untuk mendapatkan
konversi yang besar maka rekator disusun secara seri. Reaktor Alir Tangki
Berpengaduk sebenarnya sama dengan rekator batch namun yang
membedakan adalah pada reaktor ini terjadi masukan reaktan dan keluaran
produk secara kontinyu. Neraca massa reactor alir tangki berpengaduk :

Reaktor alir pipa merupakan reaktor di mana cairan bereaksi dan


mengalir dengan cara melewati tube (tabung). Dalam RAP, satu atau lebih
reaktan dipompakan ke dalam suatu pipa. Biasanya reaksi yang digunakan
pada reaktor ini adalah reaksi fasa gas. Reaksi kimia berlangsung sepanjang
pipa sehingga semakin panjang pipa maka konversi yield akan semakin
tinggi. Pada umumnya reaktor alir pipa dilengkapi dengan katalisator.

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

Gambar 2.1 Reaktor Alir Pipa


Pada awalnya kecepatan reaksi berlangsung secara cepat namun
setelah panjang pipa tertentu atau pipa bertambah panjang maka jumlah
reaktan akan berkurang dan kecepatan reaksi berlangsung lebih lambat dan
akan semakin lambat seiring panjangnya pipa. Artinya, untuk mencapai
konversi 100% panjang pipa yang dibutuhkan adalah tak terhingga.
Neraca massa reactor alir pipa

kecepa tan aliran A


masuk ke dalam sistem

kecepa tan aliran A


keluar sistem

dN A
dt
FA ( FA FA ) ( rA V ) 0
FA v FA

v v

rA z A

FA
rA 0
V
dFA

rA
dV
FAo dX A
rA
dV

kecepa tan perubahan A


dalam sistem

akumulasi A
dalam sistem

(1)

V FAo

XA

dX A

r
0

(2)

(3)

Konsentrasi reaktan A dalam reaktor PFR ideal dapat didefinisikan sebagai


berikut :
FA
(4)
v
CA =

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

Dari persamaan (4) diatas didapatkan FA = CA . v Substitusi persamaan ini


kedalam persamaan (2) akan didapatkan persamaan sebagai berikut :
dF
A rA
dV
dC A v

rA
dV
dv
dC A
v
CA
rA
(5)
dV
dV
Jika laju alir volumetrik v bernilai konstan, maka integrasi persamaan (5)
akan menghasilkan persamaan sebagai berikut :
dC

v A 0 rA
dV

dC
v A rA
dV
dC
v A dV
rA
CA

C Ao

v
dC A dV
rA

C Ao

CA

v
dC A
rA

(6)

Beberapa hal penting dalam reaktor alir pipa adalah:


1

Perhitungan dalam model RAP mengasumsikan tidak terjadi pencampuran

(mixing) dan reaktan bergerak secara aksial bukan radial.


Katalisator dapat dimasukkan melalui titik yang berbeda dari titik masukan
dimana katalisator ini diharapkan dapat mengoptimalkan reaksi dan terjadi

penghematan.
Umumnya RAP memiliki konversi yang lebih besar dibandingkan dengan
reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) dalam volume yang sama. Artinya,
dengan waktu tinggal yang sama reaktor alir pipa memberikan hasil yang
lebih besar dibandingkan RATB.

2.1.2 Non- Adiabatis

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

Ada beberapa kondisi operasi yang dapat dijalankan pada sebuah reactor
diantaranya adalah adibatis dan non-adiabatis. Kondisi adiabatis terjadi apabila tidak
ada panas yang masuk dari pemanas atau keluar ke pendingin sedangkan, sebuah
reaktor dikatakan sebagai reaktor non-adiabatis apabila terdapat perpindahan panas
antara reactor dengan sekelilingnya.

2.1.3 Reaksi Eksotermis


Pada reaksi kimia, suatu reaksi dapat berjalan secara eksotermis atau
endotermis. Hal ini dipengaruhi oleh nilai H pada suhu kamar (25oC/298,15 K).
Reaksi endotermis adalah reaksi yang menyebabkan adanya transfer kalor dari
lingkungan ke sistem. Reaksi endotermis ditandai dengan adanya penurunan suhu
sistem. Dengan demikian kalor dipindahkan dari lingkungan kedalam sistem reaksi.
Reaksi endotermis mempunyai entalpi bernilai positif (H>0. Energi yang dilepaskan
lebih kecil daripada energi yang digunakan saat reaksi (Nurhayati, 2010)
Namun, jika dalam reaksi kimia terjadi perpindahan panas dari sistem ke
lingkungan maka suhu lingkungan meningkat. Jika suhu sistem turun maka dikatakan
bahwa reaksi tersebut eksoterm. Dalam reaksi kimia yang melepaskan kalor
(eksoterm), energi yang terkandung dalam zat-zat hasil reaksi lebih kecil dari zat-zat
pereaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpi reaksi berharga negatif.

H r H produk H reak tan


H r 0

2.1.4 Reaksi Monomolekuler


Didalam reaksi unimolekuler, molekul reaktan tunggal terisomerisasi
atau terdekomposisi untuk menghasilkan satu atau lebih produk.
Dekomposisi unimolekuler
K1

Produk

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

2.1.5 Reaksi Paralel


Reaksi parallel adalah dua atau lebih reaksi terjadi secara bersamaan
dari reaktan yang sama.

dC A
k1 C A k 2 C A
dt
dC A

( k1 k 2 ) x C A
dt

2.1.6 Reaksi Irreversible


Dalam suatu reaksi kimia, reaksi dapat berlansung secara reversible
dan irreversible. Reaksi reversible adalah reaksi yang berlansung dua arah
yaitu reaksi maju dan reaksi balik. Sedangkan reaksi irreversible adalah
reaksi yang berlansung satu arah.
2.2 Studi Kasus
2.2.1 Mekanisme Reaksi
Proses dehidrasi etanol telah ditemukan pada abad XVII ketika pertama
kali diketahui bahwa ethylene bisa dibuat dari etanol yang dipanaskan bersama
alumina dan silika. Pada saat sekarang katalis alumina dan asam phospat adalah
yang paling sesuai untuk digunakan dalam industri. Produk dari dehidrasi
etanol adalah ethylene sebagai produk utama dan eter sebagai hasil reaksi lebih
lanjut :

C 2 H 5 OH Al
/ SiO
02 C 2 H 4 H 2 O
300 400 C

2C 2 H 5 OH 230
o C (C 2 H 5 ) 2 OH H 2 O
Eter terbentuk pada suhu sekitar 230 0C sementara pada suhu 300-400
o

C yield etena mencapai 94-99 %. Reaktor bekerja secara isotermal dalam pipa-

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

pipa yang dipanaskan. Pemurnian lebih lanjut diperlukan untuk menghilangkan


senyawa aldehid, asam-asam, CO2, dan air. (Ludwig, Kniel, 1980)

2.2.2 Tinjauan Termodinamika


Dalam pembuatan ethylene tinjauan termodinamika diperlukan untuk
mengetahui apakah reaksi dapat berlangsung, merupakan reaksi kesetimbangan
atau reaksi searah, eksotermis atau endotermis. Hal seperti ini sangat penting
untuk diketahui dalam proses perancangan reaktor.

Untuk menentukan apakah reaksi berjalan eksotermis atau endotermis


perlu pembuktian dengan menggunakan panas pembentukan standar (H of)
pada 1 atm dan 298,15 K dari reaktan dan produk.
Untuk reaksi utama (Perry Chemical Engineers Handbook) :

C 2 H 5 OH 0 C 2 H 4 H 2 O

(Reaksi utama)

2C 2 H 5 OH 230
o C (C 2 H 5 ) 2 OH H 2 O

(Reaksi samping)

300 400 C

Hof 298 C2H5OH = -23.495 J/mol


Ho C H
f 298
2 4

= 5.251 J/mol

Hof 298 H2O

= -241.814 J/mol

= Hof 298 produk - Hof 298 reaktan

(-241.814 + 5.251) (-23.495)

= -213.068 J/mol
Dari hasil perhitungan di atas dapat terlihat bahwa harga H < 0 sehingga
reaksi merupakan reaksi eksotermis.

Reaksi dapat balik (reversible) atau searah (irreversible) dapat


ditentukan secara thermodinamika yaitu berdasarkan persamaan vant Hoff:
G 0 /RT H 0
=
dT
RT 2
dengan:

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

Go = -RT ln K
sehingga:
ln K H
=
2
dT
RT

(Smith Van Ness, 2001)


Jika Ho merupakan entalpi standar (panas reaksi) dan dapat
diasumsikan konstan terhadap temperatur, persamaan di atas dapat
diintegrasikan menjadi:
K
1
1

o
ln ( K 1 ) = -[ (H /R) ( T T 1 ) ]

Go C H OH = -16.785 J/mol
f 298
2 5

Gof 298 C2H4

= 6.844 J/mol

Go H O
f 298
2

= -228.507 J/mol

= Gof 298 produk - Gof 298 reaktan

(-228.507 + 6.844) (-16.785)

= -204.878 J/mol

= - R T ln K

204.878
8.314 x 298
Ln K =
= 0.082
= 1.0854

ln

H R
R

K 673
K 298
=

1
1

T
T
298
673

10

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

ln

K 673
K 298
=

ln

K 673
1.085

K 673
1.085
K673

213.068 1
1
x

8.314
673 298

= -0.0479

= 0.9532
= 1.034

Harga K > 1 mengindikasikan reaksi pembentukan ethylene bersifat


searah (irreversible).
2.2.3 Kondisi Operasi
Suhu Umpan Masuk = 673 K
Tekanan Umpan

= 1 atm

11

Model dan Komputasi Proses

Plug Flow Reactor

12

Model dan Komputasi Proses

Anda mungkin juga menyukai