21030113130114
21030113120089
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS BESAR
MATERI
Kelompok
: 6/Senin Siang
Anggota Kelompok
Nama/NIM
/21030113130114
Nama/NIM
/21030113120089
Semarang,
Desember 2015
Telah Menyetujui
Asisten Pengampu
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Besar Mata Kuliah
Model dan Komputasi Proses yang berjudul Simulasi dan perancangan PFR non
adiabatis dalam proses Dehidrasi Etanol Mengguanakan Program Scilab.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak,
maka laporan ini tidak akanterselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1
Bapak Ir. Setia Budi Sasongko, DEA, PhD. selaku dosen pengampu mata
4
5
Komputasi Proses
Eka Tamara Pebriani selaku asisten pembimbing materi tugas besar.
Segenap teman-teman yang telah memberikan dukungan baik materil
maupun spiritual.
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
segenap pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan
untuk menuju kesempurnaan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
INTISARI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Simulasi sebagai suatu aktivitas menirukan kejadian atau keadaan yang
sesungguhnya, dengan demikian pengguna akan mendapatkan gambaran,
fenomena atau kinerja dari sistem atau proses yang dikaji dengan menggunakan
alat bantu simulator (Sasongko, 2008). Dalam industri, simulasi komputer dapat
juga digunakan sebagai training operator sehingga dapat meningkatkan
kemampuannya dalam mengoperasikan sistem proses ataupun satuan operasi.
Dalam simulasi komputer, selain diperlukan perangkat keras, yang tidak
kalah pentingnya adalah perangkat lunak. Saat ini yang menjadi kendala dalam
perangkat lunak adalah masalah harga yang relatif mahal. Akan tetapi dengan
berjalannya waktu telah dikembangkan perangkat lunak yang dapat digunakan
secara umum (gratis). Salah satu perangkat lunak tersebut adalah Scilab.
Perangkat lunak ini hampir mirip dengan perangkat lunak Matlab yaitu
penyelesaian sistem persamaan berbasis matrik.
Dalam industri kimia, ilmu kinetika kimia dan reaktor sangat penting
karena proses pembentukan produk terjadi di dalam reaktor. Reaktor merupakan
satu-satunya tempat proses, dimana bahan baku diubah menjadi produk, dan
desain reaktor merupakan langkah penting dalam desain keseluruhan proses
(Kusmiyati, 2014). Oleh karena itu, seorang process engineer harus mampu
menguasai ilmu proses kimia dan reaktor. Perhitungan kinetika dan reactor dapat
diselesaikan dengan pemrograman komputer, terutama dengan Software Scilab
yang bisa diperoleh secara gratis sehingga perhitungan dapat diselesaikan dengan
cepat dan mudah.
Pada laporan ini, akan di desain sebuah reactor alir pipa kondisi nonadiabatis. Reaktor alir pipa merupakan reaktor di mana cairan bereaksi dan
mengalir dengan cara melewati tube (tabung). Dalam RAP, satu atau lebih reaktan
dipompakan ke dalam suatu pipa. Biasanya reaksi yang digunakan pada reaktor
ini adalah reaksi fasa gas. Reaksi kimia berlangsung sepanjang pipa sehingga
semakin panjang pipa maka konversi yield akan semakin tinggi. Pada umumnya
reaktor alir pipa dilengkapi dengan katalisator.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam perancangan reaktor meliputi berbagai masalah perhitungan teknik,
seperti perhitungan neraca massa dan energi, besar volume reaktor, dan mengetahui
profil hubungan antara volume reaktor terhadap konversi serta mengetahui hubungan
antara volume reactor terhadap suhu reaksi. Dalam menyelesaikan permasalahan
tersebut diperlukan suatu program yang mempermudah perancangan reaktor, yaitu
dengan menggunakan aplikasi scilab.
1.3 Tujuan
1. Mampu merancang reaktor alir pipa (RAP) kondisi non-adiabatis dalam
proses dehidrasi etanol mengguanakan program scilab
2. Mampu mensimulasikan reaktor alir pipa (RAP) berdasarkan program yang
telah disusun
3. Mengetahui volume reaktor yang dibutuhkan untuk menghasilkan ethylene
dengan konversi tertentu dengan menggunakan pemrograman scilab.
4. Mengetahui hubungan antara volume reaktor terhadap suhu reaksi
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa mampu merancang reaktor alir pipa (RAP) kondisi Non-Adiabatis
dalam proses dehidrasi etanol mengguanakan rogram cilab
2. Mahasiswa mampu mensimulasikan reaktor alir pipa (RAP) berdasarkan
program yang telah disusun
3. Mahasiswa mampu mengetahui volume reaktor yang dibutuhkan untuk
menghasilkan ethylene dengan konversi tertentu dengan menggunakan
pemrograman scilab.
4. Mahasiswa mampu mengetahui hubungan antara volume reaktor terhadap
suhu reaksi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2
dN A
dt
FA ( FA FA ) ( rA V ) 0
FA v FA
v v
rA z A
FA
rA 0
V
dFA
rA
dV
FAo dX A
rA
dV
akumulasi A
dalam sistem
(1)
V FAo
XA
dX A
r
0
(2)
(3)
rA
dV
dv
dC A
v
CA
rA
(5)
dV
dV
Jika laju alir volumetrik v bernilai konstan, maka integrasi persamaan (5)
akan menghasilkan persamaan sebagai berikut :
dC
v A 0 rA
dV
dC
v A rA
dV
dC
v A dV
rA
CA
C Ao
v
dC A dV
rA
C Ao
CA
v
dC A
rA
(6)
penghematan.
Umumnya RAP memiliki konversi yang lebih besar dibandingkan dengan
reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) dalam volume yang sama. Artinya,
dengan waktu tinggal yang sama reaktor alir pipa memberikan hasil yang
lebih besar dibandingkan RATB.
Ada beberapa kondisi operasi yang dapat dijalankan pada sebuah reactor
diantaranya adalah adibatis dan non-adiabatis. Kondisi adiabatis terjadi apabila tidak
ada panas yang masuk dari pemanas atau keluar ke pendingin sedangkan, sebuah
reaktor dikatakan sebagai reaktor non-adiabatis apabila terdapat perpindahan panas
antara reactor dengan sekelilingnya.
Produk
dC A
k1 C A k 2 C A
dt
dC A
( k1 k 2 ) x C A
dt
C 2 H 5 OH Al
/ SiO
02 C 2 H 4 H 2 O
300 400 C
2C 2 H 5 OH 230
o C (C 2 H 5 ) 2 OH H 2 O
Eter terbentuk pada suhu sekitar 230 0C sementara pada suhu 300-400
o
C yield etena mencapai 94-99 %. Reaktor bekerja secara isotermal dalam pipa-
C 2 H 5 OH 0 C 2 H 4 H 2 O
(Reaksi utama)
2C 2 H 5 OH 230
o C (C 2 H 5 ) 2 OH H 2 O
(Reaksi samping)
300 400 C
= 5.251 J/mol
= -241.814 J/mol
= -213.068 J/mol
Dari hasil perhitungan di atas dapat terlihat bahwa harga H < 0 sehingga
reaksi merupakan reaksi eksotermis.
Go = -RT ln K
sehingga:
ln K H
=
2
dT
RT
o
ln ( K 1 ) = -[ (H /R) ( T T 1 ) ]
Go C H OH = -16.785 J/mol
f 298
2 5
= 6.844 J/mol
Go H O
f 298
2
= -228.507 J/mol
= -204.878 J/mol
= - R T ln K
204.878
8.314 x 298
Ln K =
= 0.082
= 1.0854
ln
H R
R
K 673
K 298
=
1
1
T
T
298
673
10
ln
K 673
K 298
=
ln
K 673
1.085
K 673
1.085
K673
213.068 1
1
x
8.314
673 298
= -0.0479
= 0.9532
= 1.034
= 1 atm
11
12