Anda di halaman 1dari 2

XEROSTOMIA

Fig. 545. Dry and red tongue in a


woman with severe xerostomia.

Xerostomia bukan entitas nosologic (kelainan penyakit), tetapi gejala yang disebabkan oleh
penurunan sekresi saliva atau sekresi saliva yang tidak ada sama sekali. Xerostomia memiliki
penyebab multifaktorial (banyak faktor yang menjadi pencetusnya) dan mungkin sementara atau
permanen.
Penyebab paling umum dari xerostomia adalah:
- Obat (seperti Anxiolytic, Antihipertensi, Simpatomimetik, Blocking Parasimpatis),
- Anomali kongenital dari kelenjar ludah
- Penyakit sistemik (seperti Sjogren Sindrom, Diabetes Mellitus dan Diabetes Insipidus,
Dehidrasi, Anemia kekurangan zat besi, kekurangan protein)
- Radiasi
- Penurunan stimulus perifer
- Stres emosional
- Penyakit neurologis
- Menopause
- Penuaan
Secara klinis, mukosa mulut kering, merah, pecah-pecah, dan epitel menjadi atrofi (Gambar. 545).
Para pasien biasanya mengeluh glossopyrosis (burning mouth syndrome) dan perubahan selera.
Candidosis oral dan peningkatan karies adalah komplikasi umum. Selain itu, kesulitan pengunyahan,
menelan, dan berbicara juga dapat terjadi.
Uji laboratorium untuk menentukan xerostomia adalah tes saliva flow rate (mengukur kuantitas
saliva), sialography, pemeriksaan histopatologi, scanning, dan tes serologi.
Pengobatannya tergantung pada penyebab xerostomia. Air liur sintetis dapat membantu. Pilocarpine
dan etholetrithione telah digunakan untuk merangsang sekresi kelenjar ludah.
Preference:

Color Atlas of Oral Diseases. George Laskaris, D. D. S. , M. D.. Foreword by Gerald Shklar. Second
edition, revised and expanded. 555 illustrations. 1994 hal. 334

Anda mungkin juga menyukai