Anda di halaman 1dari 48

KATA PENGANTAR

Berbagai program peningkatan mutu pendidikan anak usia dini


telah banyak dilakukan oleh Pemerintah, seperti program peningkatan
kualifikasi

dan

kompetensi

tenaga

pendidik,

meningkatkan

kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan, meningkatkan


kualitas sarana prasarana pendidikan, dan sebagainya.
Peningkatan kompetensi pendidik melalui program pendidikan
dan pelatihan (Diklat) merupakan salah satu upaya yang dianggap jitu,
dalam rangka mempercepat peningkatan mutu pendidikan anak usia
dini di Indonesia. Namun demikian karena keterbatasan anggaran
Pemerintah untuk menjangkau sasaran sangatlah tidak sebanding
dengan jumlah pendidik yang harus ditingkatkan kompetensinya.
Karena keterbatasan ini pulalah yang menyebabkan lambatnya upaya
meningkatkan mutu Pendidikan Anak Usia Dini. Guna mengatasi hal
tersebut maka perlu diupayakan terobosan terobosan program
peningkatan mutu pendidik yang lebih efektif dan efisien.
Pengimbasan hasil pendidikan dan pelatihan (Diklat) kepada
pendidik (Guru) yang tidak/belum mendapat kesempatan mengikuti
Diklat merupakan model yang tepat dan efisien untuk mengatasi
keterbatasan anggaran Pemerintah dalam meningkatkan kompetensi
pendidik (Guru) PAUD. Untuk hal tersebut Balai Pengembangan
Kegiatan Belajar Masyarakat (BPKBM) Nusa Tenggara Barat, melalui
APBD

Provinsi

Nusa

Tenggara

Barat

Tahun

2015,

telah

mengembangkan Pendidikan dan Pelatihan Outbound dengan Pola


Pengimbasan bagi Guru

PAUD, Guna

menjawab permasalahan

keterbasan anggaran percepatan peningkatan mutu dan kompetensi


Guru pendidikan anak usia dini di Nusa Tenggara Barat. Semoga.
Kepala
BPKBM Nusa Tenggara Barat,

JUNAIDI, M.Pd
Nip. 195906261982121002

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................

Daftar Isi..................................................................................

iii

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................

A. Latar Belakang ....................................................................

B. Tujuan .................................................................................

C. Sasaran Model .....................................................................

D. Ruang Lingkup ....................................................................

E. Pengertian Istilah.................................................................

BAB. II STANDAR MUTU PENYELENGGARAAN DIKLAT

11

A. Kompetensi Lulusan ...........................................................

11

B. Kurikulum ...........................................................................

12

C. Pendidik dan Tenaga Kependidikan ...................................

13

D. Proses Penyelenggaraan Diklat ...........................................

14

E. Sarana dan Prasarana ..........................................................

18

F. Pengelolaan .........................................................................

19

G. Pembiayaan .........................................................................

19

H. Penilaian Kegiatan ..............................................................

20

I. Skema/Alur Model ..............................................................

23

BAB.III. PENYELENGGARAAN DIKLAT OUTBOUND


DENGAN PENGIMBASAN....................................

24

A. Mekanisme dan Prosedur ....................................................

24

B. Pendekatan, Strategi dan Metode Diklat .............................

29

C. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Diklat ..........................

31

D. Pengimbasan .......................................................................

37
iii

BAB. IV. PENUTUP ..............................................................

41

A. Kesimpulan .........................................................................

41

B. Rekomendasi .......................................................................

43

-o0o-

iv

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Pendidikan anak usia dini merupakan wahana pendidikan yang
sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar bagi
pembentukan dan perkembangan dasar dasar pengetahuan, sikap
dan keterampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan usia
dini akan menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya.
Keberhasilan

penyelenggaraan

pendidikan

pada

lembaga

pendidikan usia dini (taman kanak kanak (TK), kelompok


bermain (KB) dan Satuan PAUD sejenis (SPS) sangat tergantung
pada sistem dan proses pembelajaran yang digunakan. Karena
penyelenggaraan pendidikan

anak usia dini harus mampu

mengakomodir semua aspek perkembangan anak dalam suasana


belajar yang menyenangkan dan menimbulkan minat belajar anak.
Untuk hal tersebut diperlukan suatu metode pembelajaran alternatif
yang menyenangkan dan menantang, tetapi juga mengandung nilai
nilai pendidikan, dan mendekatkan peserta didik dengan alam
sekitarnya.
Pembelajaran

yang

dianggap

dapat

mengakomodasi

kebutuhan tersebut diantaranya adalah pembelajaran di luar ruang


(Outbound). Pembelajaran Outbound merupakan pembelajaran di
alam terbuka dengan prinsip experiental learning (belajar melalui
pengalaman) yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam
kegiatan permainan, simulasi, diskusi dan petualangan. Dengan
menerapkan pembelajaran Outbound (belajar di luar ruangan) akan
tercipta suasana belajar yang menyenangkan dalam membentuk
1

sikap, cara berfikir, dan persepsi kreatif, positif peserta didik, guna
membentuk jiwa kepemimpinan, kebersamaan, keterbuakaan,
toleransi dan kepekaan mendalam sesama teman sebayanya.
Untuk menerapkan pembelajaran di luar ruangan (Outbound)
dibutuhkan kompetensi yang memadai dari seorang Guru /pendidik
PAUD. Karena pembelajaran luar ruangan (Outbound) sangat
membutuhkan kompetensi dan kreatifitas yang memadai dari
seorang Guru agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Masalah
kompetensi Guru /pendidik PAUD merupakan persoalan yang
cukup menyita perhatian Pemerintah. Guru /Pendidik PAUD di
Nusa Tenggara Barat menurut data yang ada pada Dinas Dikpora
NTB saat ini berjumlah sekitar 17.000 an orang. Dari jumlah
tersebut masih menurut data Dinas Dikpora NTB sekitar 80%
diantaranya

belum

mendapatkan

pendidikan

dan

pelatihan

peningkatan kompetensi Guru /Pendidik PAUD.


Guru yang kurang atau tidak kompeten akan mengganggu
peran dan fungsinya sebagai Pengajar dan Fasilitator. Guru sebagai
pengajar harus mengajar sesuai dengan kurikulum. Guru sebagai
fasilitataor dalam proses belajar anak harus berpegang pada
panduan kemampuan yang akan dicapai anak dengan cara
memahami minat, perasaan dan pengalaman anak. Dalam peran dan
fungsi sebagai fasilitator Guru harus dapat memberikan kesempatan
kepada anak untuk mengungkapkan pengalaman, perasaannya
melalui berbagai interaksi dengan Guru maupun teman sebaya.
Untuk dapat menjalankan fungsi dan peran Guru

tersebut

dibutuhkan kompetensi yang memadai, sehingga peningkatan mutu

pendidikan anak usia dini di Nusa Tengggara Barat dapat segera


terwujud dengan lebih merata.
Untuk menjawab tantangan tersebut Balai Pengembangan
Kegiatan Belajar Masyarakat (BPKBM) Nusa Tenggara Barat
melalui APBD tahun 2015, dan didukung dengan hasil identifikasi
kebutuhan dan permasalahan Pendidikan Anak Usia Dini, telah
mengembangkan Model Pendidikan dan Pelatihan Outbound
dengan Pengimbasan bagi Guru Pendidikan Anak Usia Dini.
Melalui model ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih
pemikiran yang dapat meningkatkan kompetensi Guru

dengan

jangkauan yang lebih luas, sehingga upaya pemerataan

dan

percepatan peningkatan kompetensi Guru PAUD dan mutu


pendidikan anak usia dini dapat terwujud secara cepat dan merata.
B. Tujuan.
Pengembangan Model Pendidikan dan Pelatihan Outbound
dengan Pengibasan bagi Guru PAUD, bertujuan :
1. Tujuan Umum.
Pengembangan model Pendidikan dan Pelatihan Outbound
dengan Pengimbasan bagi Guru

PAUD, sebagai panduan

pelaksanaan Diklat percepatan dan pemerataan kompetensi Guru


PAUD di Nusa Tenggara Barat yang efektif dan efisien.
2. Tujuan Khusus.
Tujuan khusus Pengembangan Model Pendidikan dan
Pelatihan Outbound Dengan Pengimbasan bagi Guru

PAUD

adalah :

a. Tersusunnya model pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan


Outbound Dengan Pengimbasan bagi Guru Pendidikan Anak
Usia Dini.
b. Adanya rujukan bagi lembaga lembaga terkait untuk
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Outbound dengan
Pengimbasan.
c. Meningkatkanya jumlah Guru Pendidikan Anak Usia Dini
yang ditingkatkan kompetensinya melalui Diklat Outbound.
C. Sasaran Model.
Sasaran pengembangan Model Pendidikan dan Pelatihan
Outbound Dengan Pengimbasan bagi Guru PAUD adalah :
1. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
(Sanggar Kegiatan Belajar atau nama lainnya yang sejenis).
2. Himpunan Pendidik dan Penyelenggara Pendidikan Anak Usia
Dini (Himpaudi).
3. Ikatan Guru Taman Kanak kanak Indonesia (IGTKI).
4. Lembaga/satuan/unit pendidikan dan pelatihan bagi Guru
pendidikan anak usia dini.
D. Ruang Lingkup Model.
Ruang lingkup Model Pendidikan dan Pelatihan Outbound
Dengan Pengimbasan bagi Guru PAUD , meliputi :
1. Perencanaan

penyelenggaraan

Pendidikan

dan

Pelatihan

Outbound dengan Pengimbasan bagi Guru PAUD.


2. Penyelenggaraan Diklat Outbound dengan Pengimbasan Bagi
Guru PAUD.

3. Pelaksanaan Diklat Outbound dengan Pengimbasan Bagi Guru


PAUD.
4. Pelaporan hasil Diklat Outbound dengan Pengimbasan Bagi Guru
PAUD.
E. Pengertian Istilah.
Agar model yang dikembangkan mudah untuk dipahami oleh
pembaca, dan guna menghidari keragaman penafsiran terhadap
beberapa istilah berkenaan dengan judul atau tema model, berikut
akan dijelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam model sebagai
berikut :
1. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
Jika ditinjau dari asal katanya, istilah pendidikan dan
pelatihan tersusun dari dua kata yakni, Pendidikan dan
Pelatihan. Diskripsi pengertian dari masing masing kata
tersebut adalah :
a. Pendidikan.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia kata Pendidikan
berasal dari kata didik mendapat imbuhan pe dan akhiran
an. Maka kata ini memiliki arti proses atau cara atau
perbuatan mendidik. Secara bahasa pendidikan didefinisikan
sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.
Pengertian pendidikan menurut UU Sisdinas

No. 20

Tahun 2003 adalah Usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

pesera didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya


untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang

diperlukan

dirinya

dan

masyarakat.

(belajarpsikologi.com).
Dari kedua sumber pengertian pendidikan di atas, dapat
disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses pendewasaan
atau pematangan diri manusia melalui pengajaran dan
pelatihan untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan dan
penguatan sikap spiritual sehingga dapat melaksanakan tugas
tugas bagi diri dan masyarakat sekitarnya. Pendidikan juga
merupakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh manusia
untuk mengembangkan potensi dirinya selama masa hidupnya
mulai dari buaian sampai menjelang ajal. atau pendidikan
adalah proses belajar sepanjang hayat (life long education).
Dalam konteks model ini, maka pendidikan dimaknai
sebagai kegiatan pengajaran yang sengaja dan terencana
sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan manusia
(Guru PAUD) agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai
pendidik, pengajar, pembimbing, pengarahkan, pelatih, penilai,
peserta didik pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
b. Pelatihan.
Dalam konteks kata benda pelatihan berarti proses,
cara, perbuatan melatih, kegiatan atau pekerjaan melatih.
Sedangkan menurut para ahli pelatihan didiskrisikan sebagai
berikut :

a. Pelatihan berarti proses sistematis dimana karyawan


mempelajari

pengetahuan

(Knowledge),

keterampilan

(Skill), Kemampuan (Ability) atau prilaku terhadap tujuan


pribadi organisasi. (Carrell dan Kuzmits 1982:282).
b. Pelatihan

berarti

menuntun

dan

mengarahkan

perkembangan dari peserta pelatihan melalui pengetahuan,


keahlian dan sikap yang diperoleh untuk memenuhi standar
tertentu. (Drummond, 1990:63).
c. Pelatihan atau training sebagai suatu kegiatan yang
bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap,
tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dari karyawan
sesuai dengan keinginan perusahaan. Pelatihan yang
dimaksudkan adalah pelatihan dalam pengertian yang luas
tidak terbatas hanya untuk mengembangkan keterampilan
semata. (Netisimito, 1996:35)
Dalam koteks model ini, dan dengan mengacu pada
definisi pelatihan di atas, pelatihan diartikan atau dipahami
sebagai proses kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan merubah sikap seseorang (Guru PAUD) agar
dapat memenuhi tuntutan standar komptensi Guru

yang

ditetapkan agar dapat melaksanakan tugas tugasnya secara


efektif dan efisien.
Dengan demikian maka istilah pendidikan dan pelatihan
dalam

model

ini

dapat

didefinisikan

sebagai

proses

pendewasaan atau pematangan Guru PAUD melalui kegiatan


pembelajaran/latihan

untuk

meningkatkan

pengetahuan,

keterampilan dan merubah sikap, agar dapat melaksanakan


tugasnya sebagai sebagai pendidik, pengajar, pembimbing,
pengarahkan, pelatih, penilai, peserta didik pada Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) secara efektif dan efisien, sehingga
menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memiliki kesiapan
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan dasar.
2. Outbound.
Adalah Dr. Kurt Hahn, seorang berkebangsaan Jerman lahir
di Berlin pada 5 Juni 1886, merupakan orang yang pertama
menggagas dan mengkreasikan outbound kedalam dunia
pendidikan.
Outbound adalah sebuah kegiatan yang dilakukan di alam
terbuka (outdoor) dengan melakukan simulasi permainan
(outbound

games)

baik

secara

individu

maupun

kelompok.(http://gooutbound.com/pengertian-outbound-sejarahmanfaat-dan-tujuan) post by GO Outbound on December 16,


2012). Pengertian Outbound dalam dunia pendidikan adalah,
suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang peserta didik untuk
memantapkan pemahaman konsep pembinaan perilaku dan
kepemimpinan di alam terbuka secara sistematis, terencana dan
penuh

kehati-hatian

tanpa

meninggalkan

kemungkinan

mengembangkan kemampuan mengambil resiko yang harus


dimiliki oleh seorang pemimpin melalui kegiatan kelompok.
(Winarso:2002).

Pembelajaran

Outbound

adalah,

kegiatan

pembelajaran yang secara langsung dilakukan di alam terbuka


dengan memanfaatkan alam sebagai media pembelajaran,

kegiatannya belajar sambil bermain diisi oleh permainan atau


ketangkasan dalam usaha membentuk kepribadian, memantapkan
pemahaman kepemimpinan dan membentuk karakter peserta
didik.
Outbound

merupakan

metode

yang

cocok

dalam

pembelajaran program pendidikan anak usia dini, karena


outbound merupakan aktivitas / kegiatan permainan anak di
ruang/alam terbuka yang sangat efektif dalam membangun
pemahaman terhadap suatu konsep dan membangun prilaku
dalam suasana rekreatif. Melalui metode outbound diharapkan
anak lebih dekat dengan alam. Alam menjadi sumber inspirasi
dan ilmu pengetahuan bagi anak. Dengan demikian maka
outbound merupakan salah satu metode/pendekatan dalam
pembelajaran anak usia dini.
3. Pengimbasan.
Pengimbasan berasal dari kata imbas yang mendapat awalan
pe, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata imbas diartikan
dengan dorongan, akibat gerakan udara yang ditimbulkan oleh
gerakan kipas, benda bergerak, dan sebagainya. Sedangkan
dalam visual kata dari artikata.com kata imbas diartikan dengan
pengaruh atau konsekkuensi.
Berkenaan dengan model ini, dan mengacu pada diskripsi
arti kata di atas, maka pengertian kata imbas dalam hal ini adalah
konsekuensi yang harus dijalankan oleh seseorang (Guru
PAUD) peserta Diklat, untuk mempengaruhi orang lain (Guru
PAUD) lainnya yang tidak/belum mengikuti Diklat agar

memiliki pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap


sebagaimana yang diperoleh dan dikuasai oleh peserta Diklat,
setelah mengikuti kegiatan Diklat. Pengimbasan berati sebuah
upaya untuk mempengaruhi orang lain (Guru PAUD) lainnya
yang tidak/belum mengikuti Diklat agar memiliki pengetahuan,
keterampilan dan perubahan sikap sebagaimana yang diperoleh
dan dikuasiai oleh peserta Diklat, setelah mengikuti kegiatan
Diklat.
Mencermati diskripsi definisi dan pengertian beberapa istilah
berkenan dengan model yang dikembangkan yakni Model
Pendidikan dan Pelatihan Outbound dengan Pengimbasan bagi
Guru PAUD dapat diambil sebuah pemahaman bahwa secara
makna pengertian model ini adalah;
Sebuah perluasan pola atau acuan penyelenggaraan kegiatan
pendewasaan/pematangan Guru

PAUD melalui peningkatan

pengetahuan, keterampilan dan sikap, agar dapat menentukan cara


pelaksanaan tugas tugas secara profesional. Dan selanjutnya
menularkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh
dari Diklat yang diikuti kepada orang lain (Guru PAUD) lainnya
yang

tidak/belum

mengikuti

Diklat,

sehingga

memiliki

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang setara dengannya.

BAB.II STANDAR MUTU


PENYELENGGARAAN DIKLAT OUTBOUND
DENGAN PENGIMBASAN BAGI GURU PAUD
Mutu adalah persyaratan tertentu yang dituntut oleh pengguna
barang atau jasa. Mutu juga dapat diartikan sebagai syarat syarat
10

yang harus dipenuhi oleh penyedia barang atau jasa, guna memenuhi
kepuasan pengguna barang atau jasa tersebut. Mutu dalam pengertian
umum memiliki makna sebagai keunggulan suatu hasil kerja atau
produk tertentu. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang
dibakukan, disusun berdasarkan kesepakatan atau konsensus bersama.
Standar Mutu Penyelenggaraan Diklat adalah spesifikasi teknis atau
persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh penyelenggara Diklat
agar

kegiatan

Diklat

yang

diselenggarakan

menghasilkan

keluaran/lulusan yang memiliki keunggulan dalam melaksanakan


kegiatan sehari harinya.
Berkenaan dengan model Diklat Outbound dengan Pengimbasan
bagi Guru PAUD, maka stardar mutu Diklat yang ditetapkan adalah
sebagai berikut :
A. Kompetensi Lulusan;
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. SKL Pendidikan dan Pelatihan Outbound adalah
kriteria kualifikasi kemampuan peserta Diklat Outbound mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dapat
dicapai setelah menyelesaikan/mengikuti kegiatan Diklat Outbound
dengan Pengimbasan bagi Guru PAUD.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan dan Pelatihan
Outbound Dengan Pengimbasan bagi Guru

PAUD

ditetapkan

sebagai berikut:
Dimensi

Kualifikasi Kemampuan

[1]

[2]

11

[1]

[2]

Sikap

Memiliki
perilaku
profesional
yang
berkepribadian mantap, berakhlak mulia, arif
dan berwibawa serta menjadi teladan bagi
peserta didiknya, bersedia menularkan
pengetahuan dan keterampilannya kepada
rekan seprofesinya.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual


yang
mantap
tentang
pengelolaan
pembelajaran dalam dan luar ruangan sehingga
mampu menciptakan suasana pembelajaran
yang kondusif, nyaman, dan menyenangkan
bagi peserta didik.

Keterampilan

Memiliki kemampuan berfikir dan bertindak


yang efektif, efisien dan kreatif dalam proses
pembelajaran dalam dan luar ruangan sesuai
kewenangan tugas yang dimilikinya

B. Kurikulum ;
Struktur Kurikulum dan beban belajar Pendidikan dan
Pelatihan Outbound dengan Pengimbasan bagi Guru PAUD
adalah, adalah seperangkat materi ajar yang harus deberikan pada
peserta Diklat selama kurun waktu penyelenggaraan Diklat
Outbound dengan Pengimbasan. Struktur materi ajar sebagai
cermin kurikulum Diklat yang harus diberikan pada Pendidikan
dan Pelatihan Outbound dengan Pengimbasan bagi Guru PAUD
adalah sebagai berikut :

No

Jenis Materi

[1]

[2]

A. Materi Umum
1. Kebijakan Program PAUD

Beban Belajar
[3]

3 Jam Pelajaran
12

[1]

2.
3.
B.
1.
2.
3.
4.
C.
1.
2.

[3]

[2]

Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia


Dini
Aspek aspek perkembangan anak .
Jumlah
Materi Inti
Konsep Dasar Model Pembelajaran Luar
ruangan (Outbound) Anak Usia Dini.
Perencanaan Pembelajaran Outbound
Model Pembelajaran Outbound Anak
Usia Dini (simulasi, diskusi dan
petualangan).
Praktek Outbound (permainan, simulasi,
diskusi dan petualangan).
Jumlah
Materi Khusus
Kompetensi Pendidik
Penilaian autentik
Jumlah
Jumlah A + B + C

3 Jam Pelajaran
3 Jam Pelajaran
9 Jam Pelajaran
3 Jam Pelajaram
3 Jam Pelajaran
4 Jam Pelajaran
14 Jampel.
24 Jampel
3 Jam Pelajaran
4 Jam Pelajaran
7 Jam Pelajaran
40 Jampel.

C. Pendidik dan Tenaga Kependidikan;


1. Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik.
Tenaga

pendidik/nara

sumber/fasilitator

penyaji

materi/pelatih pada Pendidikan dan pelatihan Outbound bagi


Guru

Pendidikan Anak Usia Dini melalui Pengimbasan

disyaratkan memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai berikut;


a. Minimal berijasah Strata 1 Kependidikan atau Psikologi.
b. Memiliki pengalaman sebagai nara sumber/fasilitator.
c. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan
audien.
d. Memiliki kemampuan menggunakan media elektronik (laptop,
LCD proyektor, alat alat audio, video, dll)
13

e. Memiliki kemampuan menyampaikan materi secara sistematis


dan kronologis).
f. Memiliki

kemampuan

melakukan

penilaian

proses

pembelajaran diklat dan menganalisis hasilnya.


g. Memiliki kemampuan menciptakan suasana pembelajaran
yang kondusif dan efektif.
2. Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Kependidikan.
a. Berpendidikan minimal SLTA sederajat.
b. Memiliki pengalaman yang cukup dalam pengelolaan Diklat.
c. Memiliki kemampuan mempersiapkan rancangan teknis
pelaksanaan Diklat.
d. Memiliki kemampuan mengorganisir proses kegiatan Diklat.
e. Memiliki kemampuan mengoprasikan alat alat/media
elektronik (LCD proyektor, audio,video, dan lain lain.
f. Memiliki kemampuan mengambil tindakan secara efektif dan
efisien.
g. Tanggap, dan cekatan dalam mengatasi situasi yang dapat
mengganggu kelancaran proses pelaksanaan Diklat.
D. Proses Penyelenggaraan Diklat.
Proses

penyelenggaraan

Diklat

Outbound

dengan

Pengimbasan bagi Guru Pendidikan Anak Usia Dini, dilaksanakan


dengan proses kegiatan yang alur proses sebagai berikut:

14

Perencanaan

Pengorganisasian

Pelaksanaan

Pengawasan

1. Perencanaan. (planing).
Merupakan keputusan pemilihan sekumpulan kegiatan apa
yang akan dilakukan dan bagaimana cara melaksanakannya,
kapan waktunya, dimana dilaksanakan dan siapa pelaksananya,
untuk selanjutnya diimplementasikan.
Perencanaan

kegiatan

Diklat

Outbound

dengan

Pengimbasan bagi Guru PAUD meliputi : (1) mendesain Diklat,


(2) mendesain kurikulum, (3) mendesaian siapa tenaga pendidik
dan

kependidikan, (4) desain sarana/prasarana dan, (5)

perencanaan penilaian/evaluasi kegiatan diklat.


2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang
struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi
tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar
tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
Struktur organisasi penyelenggaraan Diklat Outbound
dengan Pengimbasan bagi Guru PAUD meliputi :

15

a. Seorang

Penanggungjawab,

yang

bertugas

untuk

mempertanggung jawabkan secara phisik dan administratif


pelaksanaan kegiatan Diklat.
b. Seorang Ketua, bertugas untuk memimpin pelaksanaan
kegiatan Diklat.
c. Seorang sekretaris, bertugas untuk menGuru s semua
administrasi kegiatan Diklat.
d. Dua orang anggota, bertugas untuk membantu persiapan,
pelaksanaan dan tindak lanjut kegiatan Diklat.
e. Seorang

koordinator

seksi

Kegiatan

Pembelajaran,

bertanggungjawab terhadap proses pembelajaran Diklat.


f. Seorang koordinator evaluasi/penilaian, bertanggungjawab
terhadap

pelaksanaan,

pengolahan,

dan

analisis

hasil

evaluasi/penilaian Diklat.
3. Pelaksanaan (Actuating).
Pelaksanaan

(actuating)

adalah

usaha

menggerakkan

seluruh orang yang terkait, untuk secara bersama-sama


melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang masingmasing dengan cara yang terbaik dan benar. Pelaksanaan
(actuating) merupakan fungsi yang paling fundamental dalam
manajemen, karena merupakan pengupayaan berbagai jenis
tindakan itu sendiri, agar semua anggota kelompok mulai dari
tingkat teratas sampai terbawah, berusaha mencapai sasaran
organisasi sesuai rencana yang telah ditetapkan semula, dengan
cara terbaik dan benar. (George R. Terry (1986).

16

Pelaksanaan (actuating) kegiatan Diklat Outbound adalah


usaha menggerakkan semua komponen sumber daya, dalam satu
sistem sesuai dengan tugas dan fungsi masing masing demi
mencapai tujuan Diklat Outbound.
4. Pengawasan (controling)
Pengawasan adalah usaha sistematik untuk menyelaraskan
standar pelaksanaan kegiatan dengan tujuan-tujuan perencanaan,
merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan
kegiatan

nyata

dengan

standar

yang

telah

diterapakan

sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan penyimpangan,

serta

mengambil

tindakan

koreksi

yang

diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya yang


terlibat dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan cara
paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan kegiatan.
Pengawasan dalam kegiatan Diklat Outbound dilaksanakan
melalui :
a. Pengawasan pendahuluan, dirancang untuk mengantisipasi
masalah masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari
standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum
suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
b. Pengawasan selama proses kegiatan Diklat berlangsung,
dirancang untuk menyerap data dan informasi apakah
perencanaan

dan

upaya

pencapaian

tujuan

terjadi

penyimpangan penyimpangan.
c. Pengawasan umpan balik (feedback control) dirancang untuk
mengukur hasil hasil capaian tujuan kegiatan Diklat yang

17

telah ditetapkan, menemukan dan menganalisis penyimpangan


rencana sebagai bahan perbaikan untuk melaksanakan kegiatan
di masa mendatang.
E. Sarana dan Prasarana.
1. Sarana Diklat.
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
dalam mencapai maksud atau tujuan. Sarana Diklat adalah segala
sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
atau tujuan Diklat. Sarana Diklat dapat berupa peralatan, bahan
dan perabot yang langsung

dipergunakan dalam proses

pembelajaran Diklat yang semuanya berfungsi untuk menunjang


penacapaian tujuan Diklat secara maksimal. Sarana yang
dibutuhkan

dalam pelaksanaan

Diklat

Outbound

dengan

Pengimbasan bagi Guru Pendidikan Anak Usia Dini adalah :


a. Laptop.
b. LCD Proyektor.
c. Layar proyektor.
d. Modul bahan ajar.
e. White Board lengkap dengan spidol dan penghapus.
f. Peralatan Outbound sesuai jenis dan kebutuhan Outbound
2. Prasarana Diklat.
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses kegiatan. Prasarana Diklat
Outbound adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama

terselenggaranya

proses

penyelenggaraan

Diklat

Outbound. Prasana yang dibutuhkan dalam penyelengaraan

18

Diklat Outbound dengan Pengimbasan bagi Guru Pendidikan


Anak Usia Dini adalah :
a. Ruang aula pembelajaran sesuai kebutuhan.
b. Mebeler.
c. Tanah lapang atau ruang terbuka.
d. Dan prasarana lain sesuai jenis dan kebutuhan Outbound
F. Pengelolaan
Pengelolaan menurut KBBI berarti proses melakukan kegiatan
tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain. Pengelolaan
Diklat Outbound dengan Pengimbasan bagi Guru PAUD adalah
Proses melakukan kegiatan Diklat Outbound dengan menggerakkan
sekelompok

orang

untuk

melaksanakan

kegiatan

Diklat.

Sekelompok orang sebagai pengelola/pelaksanan kegiatan Diklat


dimaksud dalam hal ini adalah lembaga atau satuan pendidikan
anak usia dini meliputi,
1. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten/Kota,
2. Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini
Indonesia (Himpaudi) tingkat Daerah dan Cabang,
3. Ikatan Guru Taman Kanak kanak (IGTKI) tingkat Daerah dan
Cabang,
4. Gugus Pendidikan Anak Usia Dini,
5. Lembaga/satuan

sejenis

yang

bergerak

dalam

kegiatan

peningkatan mutu Guru PAUD.


G. Pembiayaan.
Pembiayaan Pendidikan dan Pelatihan Outbound dengan
Pengimbasan bagi Guru Pendidikan Anak Usia Dini meliputi :

19

1. Komponen Biaya, terdiri atas


a. Biaya Investasi, adalah biaya untuk pengadaan kebutuhan
sarana dan prasarana Diklat.
b. Biaya Personal, adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh
peserta diklat dalam rangka mendukung keberlangsungan
proses pembelajaran diklat.
c. Biaya Operasional, adalah biaya untuk insentif tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan, biaya pembelian bahan dan
alat habis pakai untuk menunjang keberhasilan proses diklat,
dan biaya opersional tidak lansung seperti; kebutuhan biaya
transportasi, baiaya komunikasi, biaya biaya pajak, dan biaya
tak terduga lainnya untuk kepentingan kelancaran dan
keberhasilan kegiatan diklat.
2. Sumber dana, dapat berasal dari;
a. Anggaran Pemerintah (pusat dan daerah)
b. Organisasi/lembaga profesi (Himpaudi, IGTKI, dll)
c. Iuran peserta Diklat
H. Penilaian Kegiatan.
Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan
dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran
hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes.(Asmawi
Zainul dan Noehi Nasution : dalam blogspot.co.id, 14 Februari
2012). Penilaian kegiatan Diklat adalah proses pengambilan
keputusan (berhasil atau tidaknya) kegiatan Diklat, berdasarkan
informasi

yang

diperoleh

melalui

pengukuran

hasil

20

penyelenggaraan

kegiatan

Diklat

dengan

menggunakan

alat/instrumen dan mekanisme/prosedur tertentu.


1. Mekanisme Penilaian.
Mekanisme

penilaian

Diklat

Outbound

dengan

Pengimbasan bagi Guru PAUD adalah hal yang harus dikerjakan


dalam pelaksanaan penilaian kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
Outbound dengan Pengimbasan bagi Guru PAUD. Penilaian
kegiatan Diklat meliputi penilaian akademik dan penilaian
penyelenggaraan kegiatan. Mekanisme penilaian pembelajaran
dilaksanakan pada :
a. Penilaian di awal pembelajaran (pre tes).
b. Penilaian setiap akhir proses pembelajaran (setiap akhir sajian
materi).
c. Penilaian di akhir pembelajaran (post tes).
d. Penilaian penyelenggaraan kegiatan Diklat.
Dengan aspek penilaian mencakup aspek afektif, kognitif dan
aspek psikomotorik untuk penilaian akademik. Penilaian tersebut
dilakukan untuk mengetahui tingkat daya serap materi yang
diberikan dan tingkat kepuasan peserta Diklat peserta selama
mengikuti kegiatan Diklat.
2. Prosedur/Tahapan/ Langkah langkah Penilaian;
a. Persiapan
- Penyusunan kisi kisi penilaian.
- Penyusunan dan perakitan soal penilaian.
- Menetapkan teknik penskoran.
- Penggandaan soal penialian.

21

b. Pelaksanaan.
- Melaksanakan penilaian sesuai mekanisme.
- Menghimpun hasil penilaian.
- Melakukan entry hasil penilaian.
- Analisis hasil penilaian.
- Penyajian hasil penilaian.
c. Tindak lanjut.
- Melaksanakan refleksi Diklat berdasarkan hasil penilaian.
- Melakukan pengkajian pelaksanaan Diklat
3. Instrumen Penilaian
Alat/instrumen

penilaian

Pengimbasan bagi Guru

Diklat

Outbound

dengan

Pendidikan Anak Usia Dini,

menggunakan instrumen tes bentuk :


a. Soal pilihan ganda 4 (empat opsi jawaban) untuk penilaian
akademik pre tes, post tes, evaluasi proses pembelajaran.

Penskoran menggunakan rumus Nilai = 100 = skor, di

mana ;
B = Jawaban benar. N = Jumlah Soal
b. Soal isian chek list untuk penilaian penyelenggaraan Diklat
dengan skala penilaian 5, 4, 3, 2, 1, di mana ;
5 = Sangat Baik/Sangat memuasakan.
4 = Baik / memuasakan
3 = Cukup baik/cukup memuaskan.
2 = Kurang Baik/Kurang memuasakan.
1 = Sangat kurang baik/sangat kurang memuaskan.

22

I. Skema/Alur Model ;
ALUR MEKANISME DAN PROSEDUR MODEL DIKLAT OUTBOUND DENGAN PENGIMBASAN BAGI GURU PAUD.
Laporan
Diterima
Evaluasi /Monitoring
Pembelajaran
Diklat Outbound

Desain Diklat.
Kurikulum Diklat
PTK
Sarana/prasarana
Instrumen
Penilaian

Keterangan :
warna garis bermakna prosedur/tahapan kegiatan.
- Kuning
= Persiapan
- Hijau
= Pelaksanaan
- Merah
= Tindak Lanjut

Penerimaan dan
Registrasi Peserta
Diklat

Pelaksanaan
Pengibasan
Hasil Diklat

Dilakukan secara individu


atau berkelompok

Materi
pengimbasan
sama dengan
yang diiperoleh
pada saat
mengikuti
Diklat

Monitoring Pengimbasan
hasil Diklat oleh lembaga
penyelenggara Diklat

Orientasi
Pengimbasan
dan Rekrutmen
calon sasaran

Memperoleh
Sertifikad Diklat

1.
2.
3.
4.
5.

Rekrutmen dan
Pemanggilan Calon
Peserta Diklat

Penyelenggaraan Diklat
- Pembukaan
- Penjelasan Teknis
- Pre Tes
- Proses Pembelajaran
- Post Tes
- Penutupan

Analisis Laporan Pengibasan

Menyusun
Perencanaan Diklat
Outbound dengan
Pengimbasan

Di luar/di
dalamkampus

Penyampaian Laporan Pengibasan

UPTD/Lembaga
/ Organisasi PAUD/
Penyelanggara Diklat

Min. 2
org/lebih

Guru
PAUD
Kompeten

Laporan
Ditolak

23

BAB III. PENYELENGGARAAN DIKLAT OUTBOUND


DENGAN PENGIMBASAN BAGU GURU PAUD
A. Mekanisme dan Prosedur.
1. Mekanisme Penyelenggaraan Diklat.
Mekanisme adalah cara kerja/hal yang harus dikerjakan
dalam

melaksanakan

suatu

kegiatan.

Mekanisme

penyelenggaraan Diklat Outbound dengan Pengimbasan bagi


Guru Pendidikan Anak Usia Dini, adalah cara kerja/hal yang
harus dikerjakan dalam melaksanakan kegiatan Diklat Outbound
dengan Pengimbasan bagi Guru Pendidikan Anak Usia Dini.
Cara kerja/hal yang harus dikerjakan dalam pelaksanaan Diklat
Outbound dengan Pengimbasan bagi Guru

Pendidikan Anak

Usia Dini, mengikuti alur mekanisme sebagai berikut ;

Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan Inti

Kegiatan Penutup

a. Kegiatan Pendahuluan.
Aktifitas kegiatan pendahuluan pelaksanaan Diklat
Outbound dengan pengimbasan bagi Guru

PAUD adalah

menyusun Perencanaan Kegiatan Diklat, meliputi :


1) Menyusun rancangan/desain Diklat.
2) Mengembangkan kurikulum Diklat (struktur materi dan
beban belajar, silabus, dan RPP)
3) Mengidentifikasi

calon

Pendidik

dan

Tenaga

Kependidikan.
4) Mengidentifikasi kebutuhan sarana/prasarana.
5) Menganalisis hasil identifikasi.
6) Menysusun instrumen penilaian.
7) Rekrutmen dan pemanggilan calon peserta Diklat.
24

b. Kegiatan Inti.
Aktifitas kegiatan inti penyelenggaraan Diklat Outbound
dengan pengimbasan bagi Guru PAUD meliputi :
1) Penerimaan peserta Diklat (chekin peserta) dan penyerahan
ATK peserta.
2) Melaksanakan acara pembukaan Diklat.
3) Penjelasan teknis pelaksanaan Diklat.
4) Melaksanakan penilaian awal.
5) Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai jadwal yang
disepakati.
6) Melaksanakan penilaian dan evaluasi proses pembelajaran.
7) Melaksanakan analisis hasil penilaian/evaluasi proses
pembelajaran.
8) Melakukan refleksi hasil penilaian proses penyelenggaraan
Diklat.
9) Melaksanakan penutupan kegiatan Dilkat.
c. Kegiatan Penutup;
1) Melaksanakan diskusi terfokus hasil penilaian pembelajaran
dan penyelenggaraan Diklat.
2) Menyusun rancangan program pengimbasan bagi peserta
Diklat.
3) Melaksanakan pengimbasan.
4) Menganalisis laporan hasil pengimbasan.
5) Pengiriman sertifikat Diklat kepada peserta yang laporannya
pengimbasannya dinyatakan diterima.
6) Melakukan bimbingan kepada peserta yang laporan
pengimbasanan dinyatakan ditolak.
7) Menghimpun bahan bahan penyusunan laporan.
8) Menyusun dan mengirimkan laporan penyelenggaraan
Diklat.
25

2. Prosedur Penyelenggaraan Diklat.


Prosedur adalah tahapan kegiatan untuk menyelesaikan
suatu aktifitas. Prosedur kegiatan Diklat Outbound, adalah
tahapan kegiatan untuk menyelesaikan kegiatan Diklat Outbound
demi mencapai tujuan kegiatan Outbound yang telah ditetapkan.
Prosedur penyelenggaraan kegiatan Diklat Outbound dengan
Pengibasan bagi Guru PAUD adalah sebagai berikut ;

Tahap
Persiapan

Tahap
Pelaksanaan

Tahap Tindak
Lanjut

a. Tahap Persiapan.
Persiapan

adalah

perbuatan

mempersiapkan

suatu

tindakan (rancangan) untuk sesuatu. Persiapan kegiatan Diklat


Outbound dengan Pengimbasan bagi Guru

PAUD, adalah

rancangan tindakan dalam melaksanakan kegiatan Diklat


Outbound

dengan Pengimbasan bagi Guru

PAUD yang

meliputi kegiatan :
1) Mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan sasaran
Diklat.
2) Menyusun desain/rancangan penyelenggaraan Diklat.
3) Melaksanakan

pemantapan

persiapan

penyelenggaraan

Diklat.
4) Menyusun

desain

penyelenggaraan

kegiatan

belajar

mengajar Diklat.
5) Menyusun silabus pembelajaran Diklat.
6) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Diklat.
26

7) Menyusun alat/instrumen penilaian penyelenggaraan diklat


dan proses pembelajaran.
8) Rekrutmen dan pemanggilan calon peserta Diklat
9) Menyiapkan tempat kegiatan Diklat (ruangan dan luar
ruangan).
10) Pengadaan sarana, alat dan bahan bahan yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan Diklat.
11) Menyiapkan alat dan bahan Diklat Outbound sehingga siap
pakai.
12) Penggandaan instrumen penilaian/evaluasi kegiatan Diklat.
13) Melakukan pengecekan seluruh persiapan kegiatan Diklat.
b. Pelaksanaan.
Pelaksanaan

dalam kata benda diartikan

sebagai

aktualisasi perbuatan melaksanakan (rancangan, keputusan,


dsb) dalam kegiatan nyata.(artikata.com).

Kekuatan dan

kelemahan dari seluruh rancangan dilakukan pencatatan untuk


nantinya dievaluasi dan dianalisis. Kegiatan pelaksanaan
kegiatan Model Diklat Outbound dengan Pengimbasan bagi
Guru PAUD meliputi :
1) Melaksanakan penerimaan dan registrasi calon peserta
Dikat.
2) Melaksanakan kegiatan pembukaan Diklat.
3) Melaksanakan pembelajaran sesuai pendekatan, strategi dan
metode yang telah direncanakan.
4) Melaksanakan

penilaian

kegiatan

pembelajaran

dan

penyelenggaraan Diklat.
5) Melaksanakan penutupan kegiatan Diklat.
6) Menganalisis hasil penilaian kegiatan pembelajaran dan
penyelenggaraan Diklat.

27

7) Melaksanakan refleksi dan menyusun rekomendasi hasil


kegiatan Diklat.
8) Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan Diklat.
c. Tindak Lanjut.
Adalah kegiatan lanjutan atau langkah selanjutnya setelah
pelaksanaan kegiatan. Tindak lanjut kegiatan Diklat adalah
penentuan/perumusan langkah selanjutnya sebagai bentuk
perlakuan terhadap hasil pelaksanaan kegiatan Diklat, agar
tujuan kegiatan dapat dicapai lebih maksimal. Tindak lanjut
kegiatan yang perlu dirumuskan oleh penyelenggara Diklat
meliputi :
1) Menentukan jadwal pelaksanaan pengimbasan hasil Diklat
oleh peserta Diklat.
2) Melaksanakan orientasi petugas pengimbasan.
3) Menentukan dan menyusun jadwal monitoring pelaksanaan
pengimbasan oleh peserta Diklat.
4) Rekrutmen calon sasaran pengimbasan.
5) Menyusun

alat/instrumen

monitoring

pelaksanaan

pengimbasan Diklat.
6) Melaksanakan pengimbasan hasil kegiatan Diklat oleh
peserta Diklat.
7) Melaksanakan

monitoring

dan

penilaian

kegiatan

pengimbasan dan, menganalisis hasilnya.


8) Menerbitkan sertifikat peserta Diklat Outbound yang
laporannya dinyatakan diterima.
9) Membimbing peserta Diklat yang laporan pengimbasannya
dinyatakan ditolak.

28

B. Pendekatan, Strategi dan Metode Diklat.


1. Pendekatan Diklat;
Pendekatan

adalah

sudut

pandang

terhadap

proses

penyelenggaraan kegiatan yang merujuk pada terjadinya proses


yang

sifatnya

masih

umum,

di

dalamnya

mewadahi,

menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran


dengan cakupan teoretis tertentu. Pendekatan Diklat Outbound
dengan Pengimbasan bagi Guru

PAUD, menggunakan

pendekatan yang berorientasi kepada peserta Diklat (student


centered

approach).

Artinya

program

Diklat

Outbound

dilaksanakan dengan; (1) Memperhatikan kebutuhan dan masalah


yang dihadapi oleh para Guru

PAUD dalam melaksanakan

Outbound sebagai metode pembelajaran. (2) Membantu para


Guru

PAUD dalam mengatasai kesulitan pembelajaran dan

memenuhi kebutuhan akan strategi dan metode pembelajaran


Outbound.
Implementasi dari pendekatan ini adalah, penyelenggara
Diklat terlebih dahulu harus menggali kebutuhan dan masalah
yang dihadapi para Guru

PAUD dalam melaksanakan

pembelajaran di luar ruangan

(Outbound) sebelum kegiatan

Diklat

dilaksanakan.

Selanjutnya

penyelenggara

Diklat

menganalisis kebutuhan dan masalah peserta Diklat, untuk


selanjutya

diberikan

solusi

pada

pelaksanaan

proses

pembelajaran Diklat.
2. Startegi Kegiatan Diklat.
Strategi diartikan sebagai rencana yang menyeluruh untuk
mencapai

target

meskipun

tidak

ada

jaminan

akan

keberhasilannya. Dalam artian lain, strategi yakni suatu


perencanaan menyeluruh atas semua aspek kegiatan dengan
rincian pelaksanaan yang runtut sehingga diharapkan dapat
29

menjamin kelancaran dan keberhasilan kegiatan tersebut. Strategi


kegiatan Diklat adalah perencanaan menyeluruh atas semua
aspek kegiatan Diklat dengan rincian pelaksanaan yang runtut
sehingga

diharapkan

dapat

menjamin

kelancaran

dan

keberhasilan kegiatan Diklat dimaksud.


Untuk mencapai tujuan kegiatan Diklat Outbound dengan
Pengimbasan bagi Guru PAUD model menggunakan strategi ;
a. Fasilitatif;
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis kebutuhan dan
masalah yang dihadapi selanjutnya penyelenggara diklat
berusaha untuk memberikan solusi dengan menghubungkan
masalah/kebutuhan sasaran diklat dengan Nara Sumber yang
memiliki

keahliah

yang

sesuai.

Penyelenggara

Diklat

memfasilitasi pemenuhan kebutuhan atau pemecahan masalaha


yang dirasakan oleh peserta Diklat dalam sebuah sesi
pembelajaran Diklat.
b. Reedukatif;
Masih berdasarkan hasil identifikasi dan analisis
kebutuhan dan masalah yang dihadapi peserta Diklat
penyelenggara diklat berusaha untuk memberikan solusi
dengan memberikan kembali materi materi penyegaraan
yang dapat mengingatkan kembali peserta Diklat untk dapat
menemukan solusi/pemecahan masalahan yang dihadapat.
c. Persuasif;
Setelah peserta Diklat mendapatkan pengetahuan, sikap
dan keterampilan melalui proses pembelajaran selama Diklat,
penyelenggara memotivasi atau membujuk peserta Diklat
untuk

mengimplementasikan

pengetahuan,

sikap

dan

keterampialan dalm melaksankan tugas sehari hari pada


satuan PAUD masing masing dimana merekan bertugas.
30

3. Metode Diklat;
Metode

adalah

cara

yang

digunakan

untuk

mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam bentuk


kegiatan nyata dan praktis guna mencapai tujuan pembelajaran.
Metode

Diklat

adalah

cara

yang

digunakan

untuk

mengimplementasikan rencana (strategi) Diklat yang telah


disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis guna mencapai
tujuan Diklat.
Metode Diklat Outbound dengan Pengimbasan bagi Guru
PAUD

pada

model,

menggunakan/menerapkan

metode

diantaranya:
a. Metode Ceramah
b. Metode Diskusi
c. Metode Demonstrasi;
d. Metode Simulasi;
e. Metode Penugasan;
C. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Diklat.
1. Monitoring
Monitoring yang berasal dari kata monitor yang dalam
kata benda artinya adalah suatu alat untuk memantau kerja suatu
sistem. Memonitor dalam kata kerja artinya adalah mengawasi,
mengamati atau mengecek dengan cermat. Sehingga monitoring
dapat diartikan sebagai proses rutin pengumpulan data dan
pengukuran kemajuan suatu objek (kegiatan) yang secara rutin
dengan cara mengawasi, mengamati atau mengecek secara
cermat objek (kegiatan) yang sedang berjalan.
Monitoring kegiatan Diklat Outbound dengan Pengimbasan
bagi Guru PAUD adalah; proses rutin mengawasi, mengamati
atau mengecek secara cermat dalam rangka pengumpulan
data/informasi untuk mengukur tingkat kemajuan/keberhasilan
31

pelaksanaan kegiatan, dengan menggunakan instrumen sebagai


alat pengumpul data. Kegiatan monitoring Diklat Outbound
dengan Pengimbasan bagi Guru PAUD dilaksanakan pada;
1) Monitoring menejemen penyelenggaraan Diklat dan,
2) Monitoring penyelenggaraan pembelajaran Diklat.
Berikut contoh format monitoring untuk masing masing aspek :
1) Contoh Format monitoring menejemen penyelenggaraan
Diklat;
Nama Diklat
:
Waktu Kegiatan
:
Tempat Kegiatan
:

No

Aspek/Sub.Aspek
Monitoring

[1]
[2]
A Aspek Perencanaan
1. Desain Diklat
2. Desain Kurikulum
3. Desain PTK
4. Rancangan Sarpras
5. Desain
penilaian/evaluasi
B Aspek Pengorganisasian
1. Struktur Organisasi
2. Pembagian
Tugas
PTK
3. Panduan Operasional
Baku (POB) Diklat.
C Aspek Pengarahan
1. Rapat

rapar
persiapan

Hasil
Pengamatan
Tidak
Ada
Ada
[3]
[4]

Skor
Ket
3

[5]

[6]

[7]

[8]

32

[1]

[2]
2. Rapat
pemantapan
persiapan
3. Evaluasi kegiatan
4. Refleksi hasil evaluasi
5. Rapat pembubaran
D Aspek Pengawasan
1. Pengawasan
pendahuluan
2. Pengawasan proses
3. Pengawasan umpan
balik
Aspek
Penunjang
E
Kegiatan
1. Layanan administrasi
2. Layanan konsumsi
3. Layanan akomodasi
4. Dan seterusnya

[3]

[4]

[5]

[6]

[7]

[8]

2) Contoh Format monitoring penyelenggaraan pembelajaran


Diklat;
Nama Penyaji

Materi Sajian

Waktu Penyajian :
Nilai
4
3
2
1 Ket.
Aspek yang dinilai

No
.
[1]
[2]
1. Kemampuan Membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
a. Sistematika RPP
b. Standar Kompetensi dan Indikator
c. Manampilkan pengalaman belajar
Kemampuan
Membuka Pelajaran
2. d. siswa
Pengembangan
RPP
a. Menarik
Perhatian
siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apersepsi (kaitan
materi yang se- belumnya dengan
materi yang akan disampai- kan)
d. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan di- berikan

[3] [4] [5] [6]

[7]

33

[1]
[3] [4] [5] [6]
[2]
3. Sikap dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Variasi Gerakan badan tidak
mengganggu per- hatian siswa
c. Antusisme dalam penampilan
Mobilitas posisi
4. d.Penguasaan
Bahanmengajar
Belajar (Materi)
a. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah- langkah yang
direncanakan dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan
bahan belajar (materi)
Kejelasan
dalam
memberikan
5. c.Kegiatan
Belajar
Mengajar
(Proses
contoh
Pembelajaran)
d.
wawasan
luas
a. Memiliki
Kesesuaian
metode yang
dengan
bahan
dalam
kan bahan
belajarmenyampaiyang disampaikan
b. belajar
Penyajian bahan belajaran sesuai
dengan tuju- an/indikator yang
telah ditetapkan
c. Memiliki keterampilan
6. Menggunakan
Media dalam
menanggapi dan merespon
Pembelajaran:
pertanyaan siswa.
a. Memperhatikan
prinsip-prinsip
d. penggunaan
Ketepatan dalam
mediapenggunaan
alokasi waktu yang disediakan
b. Ketepatan/kesusian
penggunaan
media dengan materi yang
disampaikan
7. Evaluasi
Pembelajaran
c. Penilaian
Memiliki relevan
keterampilan
dalam
a.
dengan
tujuan
penggunaan
media
pembelajaran
yang
telah ditetapkan
d. Menggunakan
Membantu meningkatkan
b.
jenis ragamperhatian
penilaian
siswa dalam
kegiatan
pembelajaran
c. Penilaian
yang
diberikan
sesuai
dengan RPP
8.

[7]

Kemampuan Menutup Kegiatan


Pembelajaran:
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan men- jawab
pertanyaan.
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran

34

[1]
[2]
9. Tindak Lanjut:
a. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
b. Menginformasikan materi/bahan
belajar yang akan dipelajari
berikunya.
Nilai Akhir = Jumlah Nilai Aspek
9

[3] [4] [5] [6]

[7]

(Evaluasi dan Monitoring Pembelajaran; Ditjen PMPTK Depdiknas : 2008)

2. Evaluasi Penyelenggaraan Diklat.


Evaluasi Diklat merupakan salah satu komponen penting
dalam Penyelenggaraan Diklat. Kegiatan ini dilakukan dengan
tujuan

untuk

mengetahui

apakah

program

Diklat

yang

diselenggarakan berhasil atau tidak, disamping sebagai alat untuk


mengukur efektifitas dan efisiensi pelaksanaan Diklat.
Penyelenggaraan

model

Diklat

Outbound

dengan

Pengimbasan bagi Guru PAUD, evaluasi penyelenggaraannya


Diklat ini menerapkan sebagian evaluasi model Kirkpatrik, yakni
; (1) evaluasi reaksi, (2) evaluasi pembelajaran.
a. Evaluasi reaksi adalah evaluasi yang dimaksudkan untuk
mengukur tingkat kepuasan peserta Diklat, dengan komponen
penilaian meliputi :
1) Nara sumber / instruktur/fasilitator, dengan indikator
penilaian mencakup; kesesuaian keahlian pelatih dengan
bidang materi, kemampuan komunikasi dan keterampilan
pelatih dalam mengikut sertakan peserta pelatihan untuk
berpartisipasi secara aktif selama proses pembeajaran
berlangsung.
2) Fasilitas Diklat, dengan indikator penilaian mencakup;
ruang kelas, pengaturan suhu di dalam ruangan dan bahan
dan alat yang digunakan, dll.
35

3) Jadwal Diklat,

dengan indikator penilaian meliputi;

ketepatan waktu dan kesesuaian waktu dengan peserta


pelatihan, atasan para peserta dan kondisi belajar, dll.
4) Media

Diklat,

dengan

indikator

penilaian

meliputi;

kesesuaian media dengan bidang materi yang akan diajarkan


yang mampu berkomunikasi dengan peserta dan menyokong
instruktur/ pelatihan dalam memberikan materi pelatihan.
5) Materi Diklat, indikator penilaiannya adalah; kesesuaian
materi dengan tujuan pelatihan, kesesuaian materi dengan
topik pelatihan yang diselenggarakan.
6) Konsumsi selama Diklat, indikator penilaiannya adalah;
jumlah dan kualitas dari makanan tersebut, dll.
7) Handouts, indikator penilaiannya adalah; berapa jumlah
handouts yang diperoleh, apakah membantu atau tidak.
b. Evaluasi Pembelajaran Diklat.
Evaluasi pembelajaran Diklat dilaksanakan dengan tujuan
untuk mengetahui sejauh mana daya serap peserta Diklat pada
materi pelatihan yang telah diberikan oleh para nara sumber,
dan sejauh mana dampak dari program pelatihan yang diikuti
para peserta dalam hal peningkatan knowledge, skill dan
attitude mengenai suatu hal yang dipelajari dalam pelatihan,
atau mengetahui peningkatan pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diperoleh peserta Diklat dari materi pelatihan.
Bentuk evaluasi pembelajaran Diklat ini adalah berupa
tes yang dilaksanakan di awal Diklat (pre tes) dan di akhir
Diklat (post tes). Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pembelajaran/daya serap materi oleh peserta Diklat adalah
dengan membandingkan data/hasil penilaian awal (pre tes)
dengan data/hasil penilaian di akhir Diklat (post tes), dari
setiap peserta Diklat.
36

D. Pengimbasan.
Model Diklat Outbound dengan pengimbasan bagi Guru
PAUD mensyarakatkan adanya kegiatan pengimbasan oleh out put
pasca kegiatan Diklat. Pengimbasan merupakan konsekkuensi yang
harus diambil oleh out put/lulusan Diklat Outbound, sebagai upaya
mempengaruhi Guru PAUD lainnya yang belum berkesempatan
mengikuti kegiatan Diklat. Melalui pengimbasan ini diharapkan
Guru yang belum/tidak mengikuti kegiatan Diklat Outbound dapat
memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang setara dengan
Guru yang telah mengkuti kegiatan Diklat Outbound.
Pola pengimbasan yang harus dilakukan oleh out put Diklat
Outbound mengikuti mekanisme dan langkah langkah sebagai
berikut :
1. Mekanisme pengimbasan.
Hal hal yang harus dikerjakan oleh out put/lulusan Diklat
dalam melaksanakan pengimbasan kepada Guru PAUD lainnya
yang belum/tidak mengikuti Diklat dapat digambarkan sebagai
berikut :

Revief Hasil
Diklat

Menyusun
Rencana
Pengimbasan

Merekrut
sasaran
pengimbasan

Melaksanakan
Pengimbasan

Membuat
Laporan Hasil
Pengimbasan

2. Langkah langkah pengimbasan.


Langkah langkah atau tahapan kegiatan pengimbasan hasil
Diklat oleh out put/lulusan Diklat Outbound

mengikuti alur

prosedur sebagai berikut ;


a. Persiapan.
37

Kegiatan yang perlu dilakukan lulusan/out put pada tahap


persiapan adalah :
1) Menyampaikan laporan hasil kegiatan Diklat kepada
pimpinan satuan/lembaga tempat bertugas.
2) Menyusun rencana pengimbasan kepada rekan sejawat dan
atau anggota gugus PAUD.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pengimbasan (RPP).
4) Menyiapkan materi pengimbasan.
5) Menyampaikan

undangan

kepada

calon

sasaran

pengimbasan hasil Diklat.


6) Mempersiapkan dan menyediakan sarana/prasarana kegiatan
pengimbasan.
7) Berkoordinasi dengan pihak pihak terkait kegiatan
pengimbasan.
8) Melakukan

cros

chek

seluruh

persiapan

kegiatan

pengimbasan.
b. Pelaksanaan.
Kegiatan pelaksanaan pengimbasan oleh out put/lulusan
Diklat Outbound bagi Guru pendidikan anak usia dini adalah :
1) Melaksanakan registrasi peserta pengimbasan yang hadir.
2) Membuka kegiatan pengimbasan.
3) Menyajikan materi pengimbasan.
4) Melakukan evaluasi proses pengimbasan.
5) Menutup kegiatan pengimbasan.
6) Menganalisis hasil penilaian proses pengimbasan.
7) Menyusun kesimpulan hasil pengimbasan.
c. Tindak Lanjut.
Kegiatan Tindak lanjut pengimbasan hasil Diklat meliputi,
1) Mengimpun

bahan

dan

menyusun

laporan

hasil

pengimbasan.
38

2) Mengirim/menyampaikan

laporan

hasil

pengimbasan

kepada lembaga penyelenggaran Diklat Outbound.


3) Melakukan monitoring hasil pengimbasan.
4) Melakukan refleksi dan evaluasi hasil pengimbasan.
5) Mendorong

dan

memoivasi

teman

sejawat

untuk

menerapkan hasil pengimbasan pada kegiatan pembelajaran


di satuan PAUD.
3. Evaluasi Pelaksanaan pengimbasan.
Guna mengukur efektifitas dan keberhasilan kegiatan
pengimbasan, maka perlu dilakukan penilaian sebagai bahan
evaluasi kegiatan. Evaluasi penilaian kegiatan pengimbasan
dilakukan

dengan

mengukur perubahan

perilaku

sasaran

pengimbasan setelah mengikuti kegiatan pengimbasan hasil


kegiatan Diklat Outbound dengan Pengimbasan bagi Guru
PAUD .
Evaluasi perilaku sasaran pengimbasan bertujuan untuk
mengetahui apakah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
baru sebagai dampak dari pengimbasan, benar benar
dimanfaatkan dan diaplikasikan di dalam pelaksanaan tugas
pembelajaran dan berpengaruh secara signifikan terhadap
peningkatan kinerja/kompetensi di satuan tempat tugas masing masing. Metode atau cara melaksanakan evaluasi perilaku
sasaran pengimbasan hasil Diklat adalah, dengan metode
observasi atau melalui rencana tindak lanjut (ection plan)
terhadap peserta sasaran pengimbasan.
Alat atau instrumen yang digunakan berupa panduan
observasi yang memuat aspek aspek yang diamati terhadap
perilaku sasaran pengimbasan setelah mendapatkan informasi
pengetahuan dan keterampilan melalui kegiatan pengimbasan
hasil Diklat. Instrumen lain yang dapat dipergunakan untuk
39

mengevalusi hasil pengimbasan adalah melalui rencana tindal


lanjut (RTL) yang dibuat oleh sasaran pengimbasan. RTL
memuat apa yang direncanakan untuk menimplementasikan
pengetahuandan

keterampilan

yang

diperoleh

melalui

pengimbasan.
-o0o-

40

BAB. IV PENUTUP
A. Kesimpulan.
Upaya peningkatan kompetensi bagi Guru Guru pendidikan
anak usia dini yang cukup efektif salah satunya adalah melalui
kegiatan pendidikan dan pelatihan. Melalui pendidikan dan
pelatihan

peningkatan

kompetensi

upaya

pemerataan

dan

peningkatan kompetensi Guru PAUD akan dapat dilakukan dengan


cepat, dengan demikian upaya peningkatan mutu lulusan PAUD
juga akan dapat diperoleh dengan cepat pulan.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan memang membutuhkan
biaya yang tidak sedikit, sehingga hal inilah yang menjadi alasan
dan kendala oleh lembaga atau satuan pendidikan anak usia dini
untuk melakukan kegiatan Diklat bagi para Guru maupun pendidik
PAUD.

Disamping

memang

tanggung

jawab

peningkatan

kompetensi Guru bukanlah tanggung jawab sepenuhnya lembaga


atau satuan pendidikan anak usia dini, walaupun lembaga atau
satuan PAUD berkepentingan atas peningkatan kompetensi Guru
dan mutu pembelajaran maupun lulusan di lembaga atau satuan
PAUD bersangkutan.
Kegiatan pengimbasan hasil pendidikan dan pelatihan
merupakan salah satu cara dan upaya untuk kompetensi guru.
Akselerasi dalam menambah jumlah sasaran peningkatan kopetensi
Guru dapat dicapai melalui pola pengimbasan ini. Lembaga atau
satuan pendidikan anak usia dini hanya perlu memprogramkan
kegiatan pengimbasan bagi tenaga Guru

yang mendapat

kesempatan mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan yang


dilaksanakan/diselenggarakan
bertanggungjawab

terhadap

oleh
pembinaan

lembaga
dan

yang

peningkatan

kompetensi Guru .
41

Model

pendidikan

dan

Pengimbasan bagi Guru

pelatihan

Outbound

dengan

PAUD, merupakan model yang

dikembangkan Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Masyarakat


(BPKBM) Nusa Tenggara Barat solusi atas sulit dan mahalnya
biaya peningkatan kompetensi Guru PAUD. Model ini ditujukan
untuk lembaga lembaga yang memiliki tugas dan tanggungjawab
dalam hal peningkatan kompetensi, khususnya Guru

Guru

PAUD, seperti; Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten/kota,


dan lembaga lain yang

memiliki tugas dan fungsi dalam hal

peningkatan kompetensi Guru PAUD. Selanjutya satuan PAUD


mengembangkannya

melalui

kegiatan

pengimbasan/penularan

kepada rekan sejawat di tingkat satauan maupun gugus PAUD di


tingkat Kecamatan. Model ini dapat dijadikan sebagai panduan
bagaimana melaksanakan Diklat peningkatan kmompetensi Guru,
dan bagimana melaksanakan pengimbasannya. Model

Diklat

Outbound dengan Pengimbasan bagi Guru PAUD disusun secara


sederhana namun tidak mengabaikan kualitas, agar mudah untuk
dipahami dan diimplementasikan oleh masyarakat.
Kompetensi melaksanakan Outbound atau kegiatan belajar di
luar ruangan dipilih dalam pengembangan model ini dengan alasan,
kegiatan Outbound merupakan salah satu strategi pengembangan
potensi

anak

usia

dini

yang

tepat,

murah,

efektif

dan

menyenyenangkan bagi anak. Dan Outbound juga merupakan


metode pembelajaran anak usia dini yang efektif dan efisien bagi
upaya pengembangan potensi anak usia dini. Namun peningkatan
kompetensi melaksanakan Outbound dalam pengembangan model
ini hanya merupakan salah satu aspek kompetensi yang dipilih
dalam pengembangan model ini. Model pendikan dan pelatihan
yang dikembangkan melalui model ini juga dapat diaplikasikan

42

dengan pendidikan dan pelatihan peningkatan kompetensi Guru


PAUD lainnya.
B. Rekomendasi
Dalam rangka percepatan

upaya peningkatan kompetensi

Guru Guru pendidikan anak usia dini menyongsong generasi


emas tahun 2045 di Nusa Tenggara Barat, juga merupakan alasan
lain dikembangkannya model ini. Untuk mendukung upaya tersebut
maka kepada lembaga yang memiliki tugas dan fungsi peningkatan
kompetensi Guru , kami pengembang model

merkomendasikan

model yang dikembangkan melalui Anggaran Pendapatan dan


Belanja Daerah (APBD) Propinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2015,
sebagai berikut :
1. Model Pendidikan dan Pelatihan Outbound dengan Pengimbasan
bagi Guru PAUD layak untuk diimplementasikan dengan tingkat
efektifitas yang cukup tinggi.
2. Kepada Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten/Kota, Himpaudi,
dan lembaga yang memiliki tugas fungsi peningkatan kompetensi
Guru PAUD dapat menjadi pelopor untuk mengimplementasikan
dan menjadikan model ini sebagai panduannya.
3. Dengan mengikuti alur dan ketentuan standar mutu, serta
mekanisme dan prosedur

yang ditetapkan dalam model ini,

menjadikan model ini layak untuk disebarluaskan kepada


masyarakat penyelenggara dan pemerhati pendidikan anak usia
dini di Nusa Tenggara Barat.
4. Model Diklat Outbound dengan Pengimbasan bagi Guru PAUD
juga dapat dijadikan sebagai rujukan bagi para penilik/pengawas
Pendidikan Anak Usia Dini dalam memacu percepatan
peningkatan kompetensi gur Guru PAUD.

43

5. Guna memperkuat implementasi model ini di masyarakat, kepada


Kepala Dinas Dikpora Propinsi Nusa Tenggara Barat diharapkan
dapat memberikan rekomendasinya bagi model ini.
Demikian

kesimpulan

dan

rekomendasi

atas

hasil

pengembangan model pendidikan dan pelatihan Outbound dengan


Pengimbasan bagi Guru PAUD . Semoga keberadaan model ini
dapat dimanfaatkan sebaik baiknya oleh para pengembang
silabus, penyelenggara dan tutor/fasilitator program KUM, pamong
belajar dan pemangku kepentingan lainnya.
Saran dan masukan untuk menyempurnakan model ini tentu
sangat diharapkan agar diperoleh model yang efektif dan inovatif
bagi kemajuan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal
di Nusa Tenggara Barat.
Selong, Oktober 2015
Dikembangkan oleh :

Tim Pengembang Model


BPKBM Nusa Tenggara Barat

44

Anda mungkin juga menyukai