Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Dunia pertelevisian saat ini mulai berkembang pesat, maka


program acara televisi yang berinovasi dan semakin kreatif mulai
beraaing. Contohnya tayangan televisi yang berada di stasiuin televisi
swasta yang semakin kesini makin bersaing. Untuk iu televisi swasta
berlomba-lomba untuk berinovasi dengan tayangan yang menarik
yang membuat minat para penonton dengan menciptakan berbagai
macam program televisi yang menarik dan berkresi.
Kami mengangkat acara tv dari salah satu stasiun televisi yaitu
NET TV televisi masa kini dengan program acara Bukan Sekedar
Wayang. Bukan sekedar wayang adalah salah satu program hiburan
yang mengngkat kesenian wayang golek yang berasal dari Jawa
Barat. Kami mengangkat acara tersebut karena menurut kami, acara
tersebut sangat menarik dan sangat berbeda dengan wayang golek
yang seharusnya.
Wayang golek yang biasanya memiliki kesan budaya yang sangat
kental tetapi didalam acara bukan sekedar wayang dibuat lebih
modern. Contohnya, Karakter wayang di gantikan dengan salah satu
tokoh kartun shincan yang dibuat menjadi tokoh wayang,

tokoh

Michael Jackson yang dibuat wayang yang benar-benar serupa


dengan tokoh aslinya. Salah satu tokoh wayang si cepot yang sudah
tidak asing didalam perwayangan tetap diadakan dalam acara ini,
karena tokoh si cepot menjadi icon dalam program tersebut. Wayang
si cepot yang biasanya berperan dengan Arjuna, Dawala, Denawa
Acung dan lain-lain tetapi di program acara bukan sekedar wayang
tokoh si cepot bermain dengan tokoh shincan,Michael Jackson, aa
gym dan lain-lainnya. selain cepot, icon selanjutnya ialah Sule. Tokoh

[1]

Sule pun dibuat menjadi tokoh wayang yang didalangi langsung oleh
Sule.
Seorang komedian Sule Sutisna ternyata memiliki talenta lain
menjadi seorang dalang. Sule menjadi icon didalam acara bukan
sekedar wayang ini. Yang membuat menarik di acara ini ialah Sule
yang

membawakan

karakter

program

acara

tersebut

menggambarkan

dirinya terhadap tokoh wayang. Sehingga bisa menarik

perhatian penonton.
Dalam program acara bukan sekedar wayang ini berbeda dengan
pogram acara televisi lainnya. Karena di acara bukan sekedar wayang
konsep apapun dibuat menjadi lebih berbeda. Contohnya didalam
program acara news yang biasanya di bawakan oleh news anchor,
tetapi dalam acara bukan sekedar wayang ini dibawakan oleh tokoh
wayang shincan. Sehingga ini menjadi inovasi bagi program acara
televisi. Di dalam acara bukan sekedar wayang ini tidak ada tokoh
manusia, semua tokoh digantikan sebagai wayang, seperti sinden pun
diganti menjadi tokoh wayang.
Wayang yang biasanya menceritakan kerajaan kolonial diubah menjadi cerita yang
berhubungan dengan masyarakat modern dewasa ini. Acara ini sangat menarik
dengan konsep wayang yang sangat berbeda maka wayang golek
bisa lebih di kenal oleh masyarakat Indonesia. Khususnya kaum anakanak, remaja hingga dewasa bisa menikmati acara bukan sekedar
wayang ini.

1.2
a.
b.
c.
d.

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan komunikasi secara umum?
Apa yang dimaksud dengan manjemen komunikasi?
Apa yang dimaksud dengan manajemen komunikasi massa?
Apa yang dimaksud dengan manajemen komunikasi massa

dalam bidang penyiaran?


e. Apa yang dimaksud dengan Telivisi?
[2]

f. Apa yang dimaksud dengan variety show?


g. Bagaimana analisis SWOT dalam program

acara

Bukan

Sekedar Wayang?
h. Bagaimana analisis STPDB dalam program acara

Bukan

Sekedar Wayang?
i. Bagaimana analisis AIDA dalam program acara Bukan Sekedar
Wayang?

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Komunikasi
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal
dari latin communicati, dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.
Jika dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk
percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada
kesamaan makna mengenai apa yang dipercapakan. Kesamaan bahasa yang
digunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan
makna. Dengan kata lain, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti
makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua
orang tadi dapat dikatakan komunikatif

apabila kedua-duanya, selain

mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang
dipercakapkan.
Akan tetapi, pengertian komunikasi yang dipaparkan diatas sifatnya
dasariyah, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung
kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena
[3]

kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti
dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima
suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan
lain-lain.
Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, busaya, pendidikan,
dan politik sudah disadari oleh para cendikiawan sejak Aristoteles yang
hisup ratusam tahun sebelum Masehi. Akan tetapi, studi Aristoteles hanya
berkisar pada retorika dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengahan abag
ke-20 ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan
revolusi teknologi elektronik, setelah ditemukan kapal api, pesawat terbang,
listrik, telepon, surat kabar, film, radio, televisi, dan sebagainya maka para
cendikiawan pada abad sekarang menyadari pentingnya komunikasi
ditingkatkan dari pengetahuan (knowledge) menjadi ilmu (science).
Dalam prosesnya, komunikasi dapat diartikan sebagai transfer
informasi atau pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator
dan kepada penerima sebagai komunikan. Dalam proses komunikasi tersebut
bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara
kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Dalam proses
komunikasi, komunikator mengirimkan pesan atau informasi kepada
komunikan sebagai sasaran komunikasi.
Adapun beberapa definisi komunikasi dari para pakar, sebagai berikut:
1 Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa
mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa
2

(Laswell).
Komunikasi merupakan rangkaian prosoes pengalihan informasi

dari satu orang kepada orang lain dengan maksud tertentu.


Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk
menggunakan tanda-tanda (alamiah atau universal berupa simbolsimbol berdasarkan perjanjian manusia) verbal atau non verbal
yang disadari atau tidak disadari yang bertujuan untuk
mempengaruhi sikap orang lain.

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan


secara efektif, para peminat komunikasi sering kali menguntip paradigm
yang dikemukakan oleh Harold Laswell dalam karyanya, The structure and
[4]

Function of Communication in Society. Laswell mengatakan bahwa cara


yang

baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan

sebagai berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With What
Effect?
Paradigm laswell diatas menunjukan bahwa komunikasi meliputi
lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:

Komunikator (Communicator, Source, Sender)


Pesan (Message)
Media (Channel, Media)
Komunikan (Communicant, Communicate, receiver, recipient)
Efek (Effect, Impact, Influence)

Berdasarkan paradigm Laswell tersebut, komunikasi adalah proses


penyampaian pesan pleh komunikator kepada komunikan melalui media
yang menimbulkan efek tertentu.
Laswell menghendaki agar komunikasi dijadikan objek studi ilmiah,
bahkan setiap unsur diteliti secara khusus. Studi mengenai komunikator
dinamakan control analysis; pengelidikan mengenai pers, radio, televise,
film dan media lainnya disebut media analysis; penyelidikan mengenai
pesan dinamai conten analysis; audience analysis adalah studi khusus
tentang komunika; sedangkan effect analysis merupakan penelitian mengenai
efek

atau

dampak

yang

ditimbulkan

oleh

komunikasi.

Demikian

kelengkapan unsur komunikasi menurut Harold Laswell yang mutlak harus


ada dalam setiap prosesnya.
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian
pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
(komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lainlain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian,
keragi-raguan,

kekhawatiran,

kemarahan,

kemarahan,

kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati.


[5]

keberanian,

Adakalanya seseorang menyampaikan buah pikirannya kepada orang


lain tanpa menampakan perasaan tertentu. Pada saat lain seseorang
menyampaikan perasaannya kepada orang orang lain tanpa pemikiran. Tidak
jarang pula seseorang menyampaikan pikirannya disertai perasaan tertentu,
disadari atau tidak disadari. Komunikasi akan berhasil apabila pikiran
disampaikan dengan menggunakan perasaan yang disadari; sebaliknya
komunikasi akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran, perasaan tidak
terkontrol.
2.1.2

Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat ,enciptakan

informasi sampai dipahami oleh komunikan. Komunikasi adalah sebuah


proses, sebuah kegiatan yang berlangsung continue. Joseph De Vito (1966)
mengemukakan komunikasi adalah transaksi. Hal tersebut dimaksud bahwa
komunikasi merupaka suatu proses, dimana komponen-komponen saling
terkait. Bahwa para pelaku komunikasi beraksi sebagai satu kesatuan dan
keseluruhan.
Dalam setiap transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral
dengan elemen yang lain. Artinya elemen-elemen komunikasi saling
bergantung tidak pernah independen, masing-masing komponen saling
mengait dengan komponen yang lain.
Dalam aplikasinya, langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah
sebagai berikut:
Langkah pertama ide atau gagasan diciptakan oleh simber atau

komunikator
Langkan kedua,
dialihbentukan

ide

menjadi

yang

diciptakan

lambing-lambang

tersebut

kemudian

komunikasi

yang

mempunyai makna dan dapat dikirimkan


Langkah ketiga, pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya
dikirimkan melalui saluran atau media yang sesuai dengan
karakteristik

lambing-lambang

komunikasi

ditunjukan

kepada

komunikan
Langkah keempat, penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan
perssepsi untuk mengartikan maksud pesan tersebut
[6]

Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di decocing,


khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator.

IDE

ENCODIN

PENGIRIMA

DECODIN

BALIKA

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer


dan secara sekunder:
a

Proses Komunikasi Secara Primer


Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian
pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambing sebagai
media primer dalam proses komunikasi adalah bahasas, kial,
isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung
mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator
kepada

komunikan.

Bahwa

bahasa

yang

paling

banyak

dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas karena hanya


berhaslah yang mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada
orang lain. Apakah itu berbentuk idea, informasi atau opini; baik
mengenai hal yang kongkrit yang abstrak; bukan saja tentang hal
atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga pada
waktu yang lalu dan masa yang akan datang. Adalah berkat bahasa
maka kita dapat mempelajari ilmu pengetahuan sejak ditampilkan
oleh Aristoteles, Plato, Souch Crates; dapat menjadi manusia yang
beradab dan berbudaya; dan dapat memperkirakan apa yang akan
b

terjadi pada tahun, decade, bahkan abad yang akan datang.


Proses Komunikasi Secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian
pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat
atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lamban sebagai
media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam
melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya
berada di tempat yang relative jauh atau jumlahnya banyak. Surat,

[7]

telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televise, dan banyak


lagi. Adalah media kedua yang sering digunakan dalam
komunikasi.
Pada umumnya, jika kita berbicara di kalangan masyarakat
yang dinamakan media komunikasi itu adalah media kedua
sebagaimana diteragkan diatas jarang sekali orang menganggap
bahas sebagai media komunikasi. Hal ini disebabkan oleh bahasa
sebagai lambang (symbol) beserta isi (konten) yakni pikiran dan
atau perasaan yang dibawahnya menjadi totalitas pesan
(message), yang tampak tak dapat dipisahkan. Tidak seperti media
dalam bentuk surat, telepon, radio, dan lain-lain. Yang jelas tidak
selalu

dipergunakan

tanpaknya

seolah-olah

tak

mungkin

berkomunikasi tanpa bahasa, tetapi orang mungkin dapat


berkomunikasi tanpa surat atau telpon, atau televise, dan
sebagainya.
2.1.3

Dampak Komunikasi
Setiap aktifitas komunikasi pasti memiliki efek. Dalam konsep

komunikasi paradigmatis disebutkan bahwa komunikasi merupakan sebuah


pola yang meliputi sejumlah komponen dalam bentu (unsur) serta memiliki
dampak tertentu. Adapun pola-pola komunikasi yang memiliki dampak,
antara lain penyuluhan, penerangan, propaganda, kampanye, pendidika,
acara radio, atau televise, pemutaran film atau video dan diplomasi. Pada
dasarnya komunikasi memiliki tiga dampak yaitu:
Memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah
wawasan. tujuan ini sering disebut tujuan kognitif.
Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide atau
pendapat. Tujuan ini sering disebut tujuan afektif.
Mengubah sikap, perilaku dan perbuatan. Tujuan ini sering disebut
tujuan konatif atau psikomotorik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan pola komunikasi yang
sesuai dengan yang menjadi tujuan komunikasi seperti yang dijelaskan
berikut ini:
[8]

NO
1.

2.

3.

Dampak
Kognitif

Pola Komunikasi

Afektif

Konatif

2.1.4

Ceramah Umum
Rapat
Kuliah
Penerangan

Media Massa
Diploma
Penataan

Forum Media
Periklanan
Penyuluhan
Public Relation
Kampanye
Propaganda

Fungsi
Menjelaskan

tentang

sesuatu hal agar sesuatu


itu dapat dimengerti dan
dipahami
Menimbulkan
tertentu

agar

dihayati
Menimbulkan
sikap,
sesuai

perasaan

agar

mudah
perubahan

berperikalu

dengan

diinginkan
komunikator

Sasaran Komunikasi
Seperti diketahui bersama tujuan komunikasi adalah menghibur,

memberikan informasi, dan mendidik. Dengan tujuan tersebut berdampak


pada peningkatan pengetahuan (kognitif), membangun kesadaran (sikap) dan
mengubah perilaku psikomotorik seseorang atau masyarakat dalam proses
komunikasi.
Disamping itu, terdapat pula proses komunikasi yang mendasar,
yakni penggunaan bersama atas pesan oleh komunikator maupun
komunikannya sehingga akan menjamin keberhasilan komunikasi. Hal
tersebut terjadi karena ada kesamaan makna dalam penggunaan lambinglambang komunikasi.
Berkaitan dengan hal tersebut terdapat dua macam sasaran
komunikasi antara lain:
Siapakah sasaran komunikasi yang dituju? Dari pengalaman seharihari kita sering menemukan bahwa di dalam sasaran komunikasi
dengan seseorang atau kelompok masyarakat tertentu, respon yang
datang kepada kita tidak hanya dari khalayak sasaran yang
dikehendaki, melainkan juga datang dari individu atau kelompok
yang lain (yang tidak dikehendaki).
[9]

yang
oleh

Bagaimana efek komunikasi? Bahwa pesan yang diterima oleh


komunikan

dapat

dibedakan

yang

sifatnya

konsumtif

dan

instrumental atau kombinasi keduanya.


a). Efek konsumtif adalah efek atau pengaruh komunikasi (pesan)
yang dapat langsung diresapi dan dapat diamati.
b). Efek instrumental adalah efek atau pengaruh dari komunikasi
(pesan) yang tidak dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh
komunikan dan tidak dapat langsung diamati oleh komunikator.

2.1.5 Gangguan Komunikasi


Segala sesuatu yang menghalangi kelancaran komunikasi disebut
sebagai gangguan (noise). Kata Noise dipinjam dari istilah ilmu kelistrikan
yang mengakibatkan tidak lancarnya atau berkurangnya ketepatan peraturan.
Percetakan huruf yang saling bertindihan dalam suatu surat kabar atau
majalah agan menjadi gangguan bagi pembacanya. Kata-kata yang
diucapkan tidak tepat oleh seorang penyiar akan mengganggu komunikasi
dengan pendengarannya. Apabila kata-kata atau kalimat yang yang
disampaikan tidak atau bukan merupakan kata-kata yang secara luas
dipahami oleh pendengar. Penggunaan kata-kata asing yang sukar dimengerti
tentu merupakan bagian dari noise atau gangguan yang harus dihindari oleh
sebuah stasiun radio. Di samping itu, ada pula gangguan yang berasal dari
saluran komunikasi tersebut, misalnya interfensi yang terjadi pada
gelombang radio yang mengakibatkan tidak jelasnya isi siaran diterima oleh
pendengar. Namun demikian, pada hakikatnya kebanyakan dari gangguan
yang timbul, bukan berasal dari sumber atau salurannya, tetapi dari audience
(penerima)nya.
Manusia sebagai komunikan memiliki kecenderungan untuk acuh tak
acuh, meremehkan sesuatu, salah menafsirkan, atau tidak mampu mengingat
dengan jelas apa yang diterimanya dari komunikator. Setidak-tidaknya ada
tiga factor psikologis yang mendasari hal itu, yaitu:
Selective attention, orang biasanya cenderung untuk mengekspos
dirinya hanya kepada hal-hal (komunikasi) yang dikehendakinya.

[10]

Misalnya, seseorang tidak berminat membeli mobil, jelas dia akan

berminat membaca iklan jual beli mobil.


Selective perception, suatu kali seseorang berhadapan dengan suatu
peristiwa komunikasi sesuai dengan prakonsepsi yang sudah dimili
sebelumnya. Hal ini erat kaitannya dengan kecenderungan berpikir

secara steroip.
Selective retention,

meskipun

seseorang

memahami

suatu

komunikasi, tetapi orang berkecenderungan hanya mengingat apa


yang mereka ingin untuk diingat. Misalnya, setelah membaca suatu
artikel berimbang mengenai komunisme, seorang mahasiswa yang
anti komunis hanya akan mengingat hal-hal jelek mengenai
komunisme. Sebaliknya mahasiswa yang prokomunis cenderung
untuk mengingat kelebihan-kelebihan system komunisme yang
diungkapkan oleh artikel tersebut.
Pada umumnya, sebuah komunikasi dikontrol oleh komunikator.
Apabila seorang guru sedang mengajar di sebuah kelas maka ia yang
menentukan apa yang harus dan tidak disampaikan. Sepanjang dia mampu
berkomunikasi dan dapat tampil dengan baik, maka pesan atau informasi
yang disampaikannya akan diterima dengan baik pula oleh komunikatornya.
Komunikator sebagai sumber dengan mudah dapat mengontrol apa yang
diucapkan atau disampaikannya, tetapi komunikator tidak dapat mengontrol
apa yang didengarkan atau sedang dipikirkan oleh audiencenya.
Selective attention, selective perception, dan selective retention berlaku
universal. Factor tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan
suatu komunikasi.
Noise yang berasal dari audience akan sangat besar apabila pesan
yang disampaikan kontroversial, tetapi sebaliknya pesan yang diterima
relative jelas apabila pesan itu sederhana dan tidak bertele-tele. Akibatnya
sangat sukar untuk mengubah audience dari suatu titik pandang tertentu ke
titik pandang lainnya. Lebih mudah untuk menyampaikan pandangan
tertentu yang sebelumnya tidak pernah ada atau tidak mereka ketahui.
[11]

2.2 Manajemen Komunikasi


2.2.1 Pengertian Dasar Manajemen
Aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi yang pada
umumnya berkaitan dengan usaha mengembangkan suatu tim kerja atau
kelompok orang dalam satu kesatuan dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Oleh karena itu, setiap bentuk kerja sama kelompok orang untuk
mencapai tujuan, tentu memerlukan manajemen. Menurut koontz dan
ODannel (1980) manajemen diartikan sebagai pelaksana sesuatu dengan
menggunakan orang lain (getting things done throught people). Dari batasan
itu, menunjukan bahwa sebagai fenomena sosial atau sebagai praktik,
manajemen telah ada sejak seseorang menggunakan orang lain untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen berasal dari kata manage dan dalam bahasa latin manus,
yang berarti memimpin, mengatur, atau membimbing.
George R. Terry mendefinisikan manajemen sebagai berikut.
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri
dari

tindakan-tindakan:

perencanaan,

pengorganisasian,

penggiatan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan


serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang

lainnya.
Definisi lainnya juga diberikan oleh Koontzdan ODonell,
manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui
kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan
koordiasi atas sejumlah aktifitas orang lain yang meliputi
pwrwncanaan, pengorganisasian, penempatan, penggerakan dan

perpindahan.
Menurut Patterson dan Plowman, mengatakan manajemen dapat
didefinisikan sebagai suatu teknik, maksud dan tujuan dari

[12]

sekelompok manusia tertentu yang ditetapkan, dijelaskan dan

dijalankan.
Menurut Lawrence A. Appley manajemen adalah seni pencapaian

tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain


Menurut Oey iang ee manajemen adalah seni perencanaan,
pengorganisasian,

pengarahan,

pengkoordinasian,

dan

pengontrolan atas human and nation resource (terutama human


resource) untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan lebih
dahulu.
Dari batasan pengertian manajemen tersebut, dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam manajemen,
yaitu suatu proses dari tindakan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
a

Perencanaan (Planning)
Perencanaan yang mencangkup penetapan tujuan dan
standar, penentuan dan prosedur, pembuatan rencana serta
ramalan (prediksi) yang diberikan akan terjadi. Schermerhorn, Jr
(1999) mengatakan perencanaan merupakan proses untuk
menentukan tujuan yang akan dicapaidicapai serta langkahlangkah yang harus diambil untuk mencapainya. Lewat
perencanaan, seorang manajer mengidentifikasi hasil kerja yang
diinginkan serta mengidentifikasi hasil kerja yang diinginkan

serta mengidentifikas cara-cara untuk mencapainya


Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan proses pemberian tugas,
pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara
terkoordinasi kepada setiap individu dan kelompok untuk
menerapkan rencana. Fungsi pengorganisasian disisi meliputi
pemberian tugas yang terpisah kepada masing-masing pihak,
membentuk bagian, mendelegasikan dan menetapkan jalur suatu
wewenang atau tanggung jawab dan system komunikasi, serta
mengkoordinasi kerja setiap karyawan di dalam suatu tim kerja

yang solid dan terorganisasi


Penyusunan Staf (Staffing)
[13]

Fungsi ini meliputi penetuan dan persyaratan personel


yang dipekerjakan, menarik dan memilih calon karyawan,
menentukan job description dan persyaratan teknis suatu
pekerjaan, penilaian dan pelatihan termasuk pengembangan
kualitas dan kuantitas karyawan sebagai acuan untuk penyusunan
d

setiap fungsi dalam manajemen organisasi


Pengarahan (Leading)
Pengarahan adalah proses untuk menumbuhkan semangat
pada karyawan supaya bekerja git serta membimbing mereka
melaksanakan

rencana

dalam

mencapai

tujuan.

Fungsi

pengarahan meliputi membuat orang lain melakukan pekerjaan,


mendorong dan memotivasi bawahan, serta menciptakan iklim
atau suasana pekerjaan yang kondusif, khususnya dalam metode
komunikasi dari atas ke bawah dan sebaliknya, diharapkan
timbulnya saling pengertian dan kepercayaan yang baik.
Menumbuhkembangkan disiplin kerja dan sense of belonging
pada setiap karyawannya serta jajaran manajemen (public
e

internal)
Pengawasan (Controlling)
Fungsi terakhir dari manajemen ini mencangkup, persiapan
suatu standar kualitas dan kuantitas hasil kerja, baik berbentuk
produk maupun jasa yang diberikan perusahaan atau organisasi
dalam upaya pencapaian tujuan kepuasa bersama, produktivitas
dan terciptanya citra yang positif. Dalam hubungan ini
Schermerhorn Jr mengatakan bahwa fungsi ini merupakan
pengukuran

kinerja,

membandingkan

antara

hasil

yang

sesungguhnya dengan rencana serta mengambil tindakan


pembetulan yang diperlukan.
Dalam system manajemen akan terlihat siapa yang
memenuhi

kriteria

untuk

ditunjuk

sebagai

manajerdan

bawahannya. Artinya ada dua klasifikasi dalam manajemen: yang


pertama adalah ada yang memimpin dan ada yang dipimpin,
sedangkan dari aspek komunikasi dalam sebuah organisasi dapat
ditinjau dari seg, yakni komunikasi antar menejemen dan
[14]

hubungan antarkaryawan (Ruslan, 1998). Jadi, dalam organisasi


terdapat dua unsur peranan komunikasi yakni unsur pertama
adalah komunikasi manajemen atau sering disebut komunisasi
organisasional dan unsur kedua yaitu komunikasi antarmanusia.
2.2.2

Karakteristik Manajemen
Dari beberapa definisi manajemen yang telah disebutkan, dapat kita

catatat beberapa karakteristik dari manajemen sebagai berikut:


a Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni untuk mencapai
b

tujuan organisasi
Manajemen adalah proses yang sistematis terkoordinasi dan kooperatif
dalam usaha memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber-sumber

lainnya
Manajemen mempunyai tujuan tertentu, berhasil tidaknya tujuan itu
tergantung pada kemampuannya dalam menggunakan segala potensi

d
e

yang ada
Manajemen merupakan system kerja sama yang kooperatif dan rasional
Manajemen didasarkan pada pembagian kerja, tugas, dan tanggung
jawab yang teratur.

2.2.3

Pengertian Manajemen Komunikasi


Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa manajemen komunikasi

adalah manajemen yang diterapkan dalam kegiatan komunikasi. Ini berarti


manajemen akan berperan atau sebagai penggerak aktifitas komunikasi
dalam usaha pencapaian tujuan komunikasi.
Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut maka disinal
asas-asas manajemen dan komunikasi dipadukan dan disesuaikan diatas
landasan tujuan yang hendak dicapai. Dalam hal ini, maka para pelaku
komunikasi setidaknya harus mengetahui seluk-beluk ilmu manajemen dan
ilmu komunikasi. Apabila ada keinginan bersama untuk menyukseskan
penyelenggaraan komunikasi secara efektif.

2.3 Manajemen Komunikasi Massa


2.3.1 Analisis SWOT
[15]

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk


merusumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan
ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan stragtegi selalu berkaitan
dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.
Dengan demikian, perencanaan strategi (strategi planner) harus menganalisis
faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis
situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis
SWOT.
2.3.1.1 Cara membuat analisis SWOT
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan
oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut
harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah
singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta
lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi didunia
bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal
Peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal
kekuatan (strengths), dan kelemahan (weaknesses).

Diagram 2.1 Analisis SWOT


BERBAGAI PELUANG

KEKUATAN
INTERNAL

3
Mendukung
strategi turn
arround

1
Mendukung
Strategi
agresif

4
Mendukung
strategi
defensif
[16]

2
Mendukung
strategi
diversifikasi

KEKUATAN
INTERNAL

BERBAGAI PELUANG

Kuadran 1 : merupakan situasi yang sangat menguntungkan.


Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (growth oriented strategy)
Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan cara strategi diverfikasi (produk/jasa)
Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,
tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan
internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question
mark pada BCG Matrix. Fokus strategi perusahaan ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat
merebut

peluang

menggunakan

pasar

strategi

yang

lebih

peninjauan

baik.

Misalnya,

Apple

kembali

teknologi

yang

dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam


industri microcomputer.
Kuadran 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan
internal.
2.3.2 Analisis STPDB
1. Segmentation
Pengertian segmentasi menurut Sutisne (2003), segmentasi adalah
memilih-milih konsumen dalam beberapa kelompok yang memiliki
[17]

kesamaan, kebutuhan dan berdasarkan beberapa variabel. Sedangkan


segmentasi

pasar

adalah

strategi

yang

direncanakan

untuk

mengalokasikan sumber daya pemasaran kepada segmen yang telah


didefinisikan.
Menurut

Assael

(Sutisna,

2003),

segmentasi

pasar

adalah

mengidentifikasi konsumen dengan kebutuhan yang sama dan


memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu dengan memasarkan produk.
Menurut Kother (1994), segmentasi pasar adalah usaha pemisahan
pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk
tertentu dan yang memerlukan bauran pemasaran tersendiri. Variabel
segmentasi utama terdiri dari :
a. Segmentasi geografis
Segmentasi yang mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unti
geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah,
provinsi, kota atau lingkungan rumah tangga.
b. Segmentasi demografis
Segmentasi dimana pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran
keluarga.

Siklus

hidup

keluarga,

penghasilan,

pekerjaan,

pendidikan, agama, ras, generasi, dan kelas sosial.


c. Segmentasi psikografis
Segmentasi dimana pasar dibagi menjadi kelompok yang
berdasarkan gaya hidup atau kepribadian akan nilai. Orang-orang
dalam kelompok geografis yang sama dapat menunjukan gambaran
psikografis yang berbeda.
d. Segmentasi perilaku
Segmentasi dimana pembeli dibagi-bagi menjadi kelompokkelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian atau
tanggapan mereka terhadap suatu produk.
2. Targeting
Menurut kotler (1996) suatu target pasar terdiri atas seperangkat
pembeli yang memilki kebutuhan atau karakterisktik yang sama yang
dipilih oleh suatu perusahaan untuk dilayani. Untuk memilih pasar
yang dituju (target pasar), suatu perusahaan dapat menempuh 3 macam
strategi, yaitu:
[18]

a. Uundifferentiated Marketing
Dalam strategi ini, perusahaan

mengabaikan

perbedaan

segmentasi pasar yang ada dan mencoba untuk mengembangkan


produk tunggal yang dapat memenuhi keinginan semua atau
banyak orang. Jadi, satu macam produk dipasarkan kepada semua
orang, tidak hanya pada satu atau beberapa kelompok saja. Karena
pasar yang dituju bersifat massal, maka teknik pemasarannya pun
bersifat massal, misalnya menggunakan periklanan massal. Strategi
macam ini tidak banyak dipakai perusahaan.
b. Differentiated Marketing
Strategi ini banyak dipakai oleh perusahaan. Disini perusahaan
mencoba untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok pembeli
tertentu (segmen pasar) dengan membagi pasar kedalam dua
kelompok atau lebih. Pada sekelompok pembeli, dapat ditawarkan
jenis produk yang berbeda dengan kelompok lain, sehingga suatu
perusahaan dapat menjual beberapa macam produk.
Jadi, dalam strategi ini perusahaan berusaha untuk memilih sub
atau kelompok-kelompok konsumen yang akan dilayaninya dan
juga merencanakan produk yang dapat memberikan kepuasan
c.

kepada kelompok-kelompok tertentu.


Concentrated Marketing
Disini perusahaan hanya memusatkan usaha pemasarannya pada
satu atau beberapa kelompok pembeli saja. Biasanya strategi ini
ditempuh oleh perusahaan yang tidak berhasil melayani banyak
kelompok

pembeli,

sehingga

usaha

pemasarannya

hanya

dipusatkan pada pembeli.


3. Positioning
The distinctive that a brand adopt in its competitive environment to
ensure that individuals in its target market can tell the brand apart from
other
Yang artinya adalah suatu posisi tersendiri yang digunakan sebuah brand
pada lingkungan kompetitifnya untuk memastikan bahwa individuindividu terpisah dari lainnya.

[19]

Positioning adalah melakukan sesuatu bukan terhadap brand atau


produk, tetapi terhadap pikiran calon konsumen, yakni bagaimana
menetapkan brand atau produk tersebut dibenak calon konsumen.
Melakukan positioning atau respositioning dapat melibatkan brand
identities, namun bukan perubahan brand secara holistik. Positioning
dapat diartikan sebagai menjadi yang pertama masuk pada pikiran
audience.
Tujuan utama positioning adalah memberitahukan pada audience bahwa
sebuah brand berbeda dan lebih baik dari kompetitornya, kemudian
berusaha memperoleh sebuah posisi dalam benk konsumen. Karena
brand positioning mengandung, janji (brand promise) yang harus
diwujudkan dalam brand experience.
4. Deferensiasi
Sebagai bukti pada janji yang ada positioning tadi maka sebuah merek
haruslah memiliki diferensiasi yang kokoh. Dengan kata lain diferensiasi
adalah alat untuk memenuhi janji merek, produk atau industri kepada
pelanggan. Atau dapat dikatakan sebagai alat untuk membedakan diri
dari pesaing. Apa yang akan ditawarkan, bagaimana cara kita
menawarkan, dan infrastruktur baik teknologi maupun fasilitas
merupakan tiga aspek yang terdapat pada diferensiasi ini.
Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti
untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (Kotler, 1997).
Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima dimensi berikut ini :
Diferensiasi Produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja,
kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan
produk.
Diferensiasi Pelayanan, membedakan pelayanan utama berdasarkan kemudahan
pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan,
pemeliharaan dan perbaikan.
Diferensiasi Personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan kemampuan,
kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap dan komunikasi yang baik.

[20]

Diferensiasi Saluran, langkah pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi,


jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut.
Diferensiasi Citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas
melalui penetapan posisi, perbedaan lambang dan perbedaan iklan.

5. Brand
Pengertian brand adalah nama dan atau simbol yang bersifat
membedakan (seperti logo, cap atau kemasan) dengan maksud
mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah
kelompok penjual tertentu yang membedakannya dari pesaing yang
disertai dengan janji dalam bentuk features, benefits, dan service kepada
konsumen.
Brand adalah pengait ingatan terhadap suatu brand yang mewakili citra
tertentu dalam benak konsumen tentang suatu brand. Secara umum
terdapat 2 hal yang akan dicapai dengan pemberian brand. Pertama
adalah pengukuran identitas layaknya seorang manusia, produk perlu
diberi nama dan kepribadian ini dibangun melalui upaya komunikasi
pemasaran. Dengan adanya nama, suatu produk dapat memiliki posisi
yang tegas dalam persaingan.
2.3.3 Analisis AIDA
AIDA adalah singkatan sederhana yang telah dibuat lama sebagai pengingat
dari empat tahapan proses penjualan, AIDA singkatan dari Attention, Interest,
Desire, Action ini merupakan model yang cukup sederhana dan dapat
digunakan sebagai pedoman. Dalam komunikasi pemasaran perlu dirumuskan
tujuan yang ingin dicapai dari proses komunikasi pemasaran yang akan
dilakukan. AIDA merupakan sebuah konsep yang dimana dalam sebuah
pemasarn sangatlah memegang peranan penting.
1. Attention
Dalam attention ini seorang pemasar haruslah mampu membuat sebuah
media informasi agar mengandung daya tarik bagi konsumen.Membuat
[21]

suatu pernyataan yang mengungkap perhatian orang, membuat kata atau


gambar yang powerful yang bisa menarik perhatian hingga orang berhenti
dan memperhatikan isi pesan berikutnya.
Kotler & Amstrong (2001:116) mengemukakan bahwasanya daya
tarik(attention) haruslah mempunyai tiga sifat:
a. Harus bermakna (meaningful), menunjukkan manfaat-manfaat yang
membuat produk lebih diinginkan atau lebih menarik bagi
konsumen,
b. Pesan harus dapat dipercaya (believable), konsumen percaya bahwa
produk tersebut akan memberikan manfaat seperti yang dijanjikan
dalam pesan,
c. Distinctive, bahwa pesan iklan lebih baik dibanding iklan merek
pesaing.
2. Interest
Interest adalah langkah setelah seorang pemasar mampu untuk membuat
sebuah media informasi tersebut agar dapat mengandung daya tarik bagi
konsumen, seorang pemasar haruslah memikirkan sebuah media informasi
agar dapat mengandung minat bagi calon pelanggan atau konsumennya
tersebut. Kebanyakan media informasi yang buruk melalaikan dalam
melakukan tahapan ini, ditahap inilah sebenarnya target atau konsumen
bersedia memberikan waktunya untuk membaca pesan dari pemasar lebih
detail.Bangun minat pembaca dengan memberikan janji solusi atas
masalah atau harapan mereka.
Cara yang baik adalah dengan menjelaskan fitur dan benefit. Jangan hanya
memberikan fakta dan fitur saja, dan merasa pembaca akan berpikir sendiri
benefit yang akan di dapat, tetapi menjelaskan dengan sejelasnya
benefitnya tersebut untuk meningkatkan interst. Assael (2002:60)
menjelaskan mengenai Interest yaitu munculnya minat beli konsumen
tertarik terhadap objek yang dikenalkan oleh suatu pemasar.
3. Desire
[22]

Selanjutnya langkah yang harus dilakukan oleh seorang pemasar ialah


memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki, dimana dalam
tahapan ini pemasar haruslah jeli atau pintar membaca target atau
konsumen dalam tahapan ini.Langkah ini untuk membuktikan bahwa
seorang pemasar mampu memberikan solusi yang tepat dalam melakukan
sebuah keputusan bagi konsumen. Dalam tahap ini khalayak telah
mempunyai motivasi untuk memiliki produk.Sampai pada tahap ini,
seorang

pemasar

telah

berhasil

menciptakan

kebutuhan

calon

pembeli.Sejumlah calon pembeli sudah mulai goyah dan emosinya mulai


tersentuh.Namun demikian timbul perlawanan dalam diri calon pembeli
berupa keraguan, benarkah produk atau jasa yang bersangkutan
memberikan sesuatu seperti yang dijanjikan iklannya.

4. Action
Dalam tahapan yang paling pusat ini seorang pemasar haruslah sudah
mengarah pada tindakan untuk membeli. Dalam tahapan action ini
menjelaskan langkah apa yang dilakukan oleh seorang pemasar dalam
menginginkan untuk pembaca atau target melakukan keputusan untuk
membeli. Membimbing pembaca atau target karena pembaca atau target
akan bertindak jika seorang pemasar menjelaskan langkah-langkahnya dan
kadang juga perlu diinformasikan masalah harga untuk tindakan tersebut.
Dalam tindakan action ini yaitu yang salah satu upaya terakhir untuk
membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan tindakan
pembelian atau bagian dari proses itu juga dengan memilih kata yang tepat
agar calon pembeli atau target melakukan respon sesuai dengan yang
diharapkan adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit. harus digunakan kata
perintah agar calon pembeli bergerak.
2.4 Manajemen Komunikasi Massa Bidang Penyiaran
Penyaiaran berasal dari kata siar, yakni pendistribusian informasi dengan
menggunakan peralatan pemancar yang dipancarkan dari studio radio atau televisi
[23]

yang menghasilkan suara (radio) dan gambar bergerak (visual) secara simultan dan
sinkron untuk televisi dan audio untuk radio. Kegiatan untuk meyiarkan programprogram yang dilakukan oleh radio dan televisi disebut siaran. Sebagaimana
Wahyudi (1994) mengatakan siaran dapat berupa siaran audio (radio), dapat pula
dalam bentuk siaran audio visual gerak dan sinkron, seperti pada televisi siaran.
Siaran sebagai output stasiun penyiaran yang dikelola oleh organisasi penyaiaran,
merupakan hasil perpaduan antara kreativitas manusia dan kemampuan sarana atau
alat, atau antara perangkat kerass dan lunak.
Menurut wahyudi (1993) perangkatkeras terdiri dari sarana dan prasarana,
pemancar dan perangkatnya. Sedangkan perangkat lunak terdiri dari manusia
pengelola (didalamnya termasuk manajemen) dan program. Adapun perangkat
keras meliputi gedung, studio kamera elektronik, sistem lampu dan suara, dekorasi,
sub dan master control, program continuity, telecine, VTR dan VCR, dan lain-lain.
Sebagai produk manajemen komunikasi karena pada umumnya kegiatan penyiaran
merupakan kegiatan didalam mengelola informasi yang dikemas dalam bentuk
program acara siaran. Siaran adalah rangkaian mata acara dalam bentuk suara dan
gambar yang dapat diterima oleh khalayak dengan pesawat penerima radio atau
televisi,

dengan

atau

tanpa

alat

bantu,

melalui

pemancar

gelombang

elektromagnetik, kabel, serat optik atau media lainnya.


Organisasi penyaiaran dengan stasiun penyiaran sebagai tempat pengelolaan siaran,
tiap hari menyelenggarakan siaran. Adapun bahan baku yang dicari, diseleksi,
dikumpulkkan, diolah, dan disiarkan adalah informasi, sedangkan outputnya adalah
informasi yang telah diolah. Sasaran khalayak adalah pendengan atau penyiaran.
Pengelola siaran harus selalu berorientasi pada pasar, yaitu pendengar dan pemirsa.
Pengelola siaran harus mengetahui selera pasar dengan secara periodik mengadakan
penelitian selera khalayak atau audience profil research, dan menyesuaikan materi
siaran sesuai selera khalayak. Oleh karena itu,untuk mendukung kegiatan
penyiaran, maka pendekatan manajemen komunikasi menjadi suatu hal yang
penting. Sebab dunia penyiaran tidak dapat dilepaskan dari proses komunikasi yang
meliputi sumber informasi, pengelolaan informasi, pendistribusian informasi
[24]

sampai dengan dipahaminya informasi itu oleh khalayak. Sedangkan manajemen


diperlakukan, karena setiap penyelenggaraan siaran memiliki tujuan sebagai
implementasi dari misi organisasi penyiaran.
2.4.1 Tujuan Penyelenggaraan Siaran
Sebagaimana diketahui bahwa setiap kegiatan komunikasi pasti memiliki
tujuan yang ingin dicapai. Pengelolaan kegiatan komunikasi pada umumnya
ingin mencapai tujuan dan target sasaran. Menurut Carl Hovland dalam
sebuah definisinya mengemukakan bahwa kegiatan komunikasi adalah untuk
mengubah perilaku orang lain (.... to modity the behaviour of other
individual) artinya setiap kegiatan komunikasi (termasuk penyelenggaraan
siaran) bertujuan pula untuk mengubah perilaku orang lain melalui penyajian
program-program informasinya. Oleh karena itu, program acara merupakan
manifestasi

dari

penerjemahan

tujuan

menjad

sebuah

pesan

yang

dikomunikasikan oleh media. Adapun tujuan penyelenggaraan siaran, antara


lain menyajikan sajian informasi yang diformulasikan melalui program acara.
Tujuan ini merujuk pada fungsi komunikasi massa, seperti yang dikemukakan
oleh Harold Laswell (dalam Wright, 1974). Menurut Laswell ada 3 fungsi
komunikasi massa, yaitu fungsi pengawasan, tindakan korelasi, dan transmisi
budaya. Sedangkan fungsi pengawasan, yaitu menunjuk pada pengumpulan
dan distribusi informasi mengenai kejadian-kejadian yang berlangsung
dilingkungan, diluar maupun didalam masyarakat tertentu. Merujuk pada
fungsi pengawasan tersebut, maka penyelenggaraan siaran berita adalah
bertujuan memberikan pengetahuan dan informasi aktual guna mengurangi
kesenjangan informasi diantara khalayak. Dengan informasi yang cukup
tersebut diharapkan dapat memengaruhi cara berpikir dan perilaku khalayak
terhadap lingkungannya. Oleh karena itu, dari sisi manajemen komunikasi,
maka perencanaan pesan atau program harus memerhatikan naluri atau
perasaaan manusia yang selalu ingin tahu terhadap peristiwa atau kejadian
yang ada dilingkungannya

[25]

Menurut Helena Olii (2007) dua unsur naluri atau perasaan yang dimiliki
masing-masing manusia ikut mendorong aktivitas komunikasi, yakni :
1. Sense of curiousty (inquisity instinct), yaitu perasaan atau naluri ingin
tahu.
2. Sense of publicty, yaitu perasaan ingin memberi tahu dan menyebarkan
sesuatu.
Media penyiaran sebagai suatu organisasi yang menyelenggarakan siaran
sudah tentu memiliki tujuan. Adapun tujuan adalah suatu hasil akhir atau
segala sesuatu ayang akan dicapai. Setiap tujuan kegiatan dapat juga dapat
disebut dengan sasaran atau target. Tujuan dirumuskan mengacu kepada visi
dan misi dari organisasi. Visi merupakan sesuatu yang didambakan oleh
perusahaan untuk dimiliki atau diperoleh dimasa depan (what do they want to
have). Misi adalah apa yang didambakan oleh organisasi untuk menjadi yang
diinginkannya dimasa depan (what do they want to be). Sedangkan tujuan
merupakan realisasi dari misi yang spesifikdan dapat dilakukan dalam jangka
pendek.
Dalam menetapkan tujuan, pengelolaan media penyaiaran harus mengacu
kepada pernyataan misi organisasi atau tujuan yang dinyatakan secara tertulis,
baik yang bersifat jangka menengah maupun jangka panjang. Dengan tujuan,
maka masyarakat akan mengetahui ke arah mana organisasi. Dengan
demikian, tujuan merupakan pernyataantentang keadaan yang diingikan
dimana organisasi atau perusahaan bermaksud untuk mewujudkannya dan
sebagai pernyataan tentang keadaan diwaktu yang akan datang dimana
organisasi sebagai kolektivitas mencoba untuk menimbulkannya. Jadi ada dua
unsur penting tujuan (Morisan, 2008), yaitu :
1. Hasil-hasil

akhir

yang

diinginkan

diwaktu

mendatang

dengan

mengarahkan.
2. Usaha atau kegiatan saat ini.
Manajemen dapat menerapkan sejumlah tujuan melalui fungsi-fungsi
manajemen (POAC), khususnya perencanaan. Tanpa rumusan tujuan yang
jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya secara tidak efektif. Pada
[26]

umumnya tujuan media penyiaran menurut Peter Priangle (dalam Morisan,


2008) dapat terbagi dalam tiga hal, yaitu :
1. Tujuan ekonomi
Mencakup hal-hal yang terkait dengan posisi keuangan media penyiaran
bersangkutan dengan perhatian utamanya tertuju pada target pendapatan,
taget pengeluaran, target keuntungan, dan target rating yang ingin dicapai.
2. Tujuan pelayanan
Mencakup kegiatan penentu program yang dapat menarik audience,
penentu program yang dapat memenuhi minat dan kebutuhan audience
sekaligus kegitan penentuan peran media ditengah masyarakat.
3. Tujuan personal
Merupakan tujuan indvidu yang bekerja pada media penyiaran
bersangkutan. Pada umumnya, individu bekerja untuk satu tujuan, yaitu
mendapatkan penghasilan sebagai satu-satunya tujuan karena mereka
menginginkan tujuan lain. Misalnya, mendapatkan pengalaman, keahlian,
kepuasan kerja, dan sebagainya.
Adapun maksud penempatan tujuan pada media penyiaran adalah agar
terdapat koordinasi dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh departemen
(bagian atau divisi) atau individu dengan tujuan utama media penyiaran. Saat
tujuan penyiaran ditetapkan, maka tujuan dari masing-masing departemen dan
tujuan personal dapat direncanakan dan dikembangkan, sehingga misi
organisasi penyiaran yang telah dirumuskan dapat tercapai secara efektif.
2.5 Televisi
2.5.1 Pengertian dan Sejarah Televisi
Secara etimologis televise berasal dari kata- kata tele yang berarti
jauh, dan visi (vision) yang berarti penglihatan. Televisi pada hakekatnya
adalah perpaduan antara radio(broadcast) dan film (motion picture).
Roger Maxwell dalam bukunya : THE LIVING SCREEN menyatakan
antara lain bahwa televisi adalah : A branch of broadcasting, and it
depends like sound radio, on transmission of signals in the form of electro
magnetic waves that travel at the speed of light ( sebagai cabang dari
[27]

penyiaran radio, dan sebagaimana siaran radio, ia tergantung pada


penyampaian tanda- tanda dalam bentuk gelombang electro magnetic
secara cepat).
Di samping itu Maurice Gorham dalam bukunya TELEVISION
mengemukakan : Television is that transmission of image by wire or
radio and their simultaneous reception at distance spot. (Televisi adalah
penyampaian gambaran- gambaran dengan kawat atau radio dan
penerimanya secara stimultan di tempat tertentu yang jauh. (T.A. Lathief
Rousydid 1989:221)
Pada hakikatnya, media televisi lahir karena perkembangan
teknologi. Bermula dari ditemukannya electrische teleskop sebagai
perwujudan gagasan mahasiswa dari Berlin (Jerman Timur) yang bernama
Paul Nipkov, untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke
tempat lain. Hal ini terjadi antara tahun 1883- 1884. Akhirnya, Nipkov
diakui sebagai bapak televisi. (J.B. Wahyudi B.A, Jurnalistik Televisi,
1983).
Televisi mulai dapat dinikmati oleh public Amerika Serikat pada
tahun 1939, yaitu ketika berlangsungnya Worlds Fair di New York,
namun sempat terhenti karena terjadi Perang Dunia II. Baru setelah tahun
1946, kegiatan dalam bidang televise Nampak kembali. (wawan kuswandi
1996 :6)
Televisi pada mulanya dipandang sebagai barang mainan atau suatu
penemuan serius atau sesuatu yang memberikan sumbangan terhadap
kehidupan sosial, kemudian berperan sebagai alat pelayanan. Pada intinya,
televisi lahir dengan memanfaatkan semua media yang sudah ada
sebelumnya. (Denis Mcquail, Mass Communication Theory, 1987).
Televisi di Indonesia menurut catatan Televisi Republik Indonesia( TVRI)
telah mulai di udara sejak tanggal 17 agustus 1962, dengan studionya yang
sederhana di kompleks Senayan Jakarta. Dibandingkan dengan NegaraNegara yang sudah maju, Indonesia ketinggalan dalam bidang ini. Jika
dibandingkan dengan Negara-negara Asia, seperti Singapura dan Malaysia,
kita sudah lebih duluan memiliki jaringan televisi.
Sampai tahun1965 TVRI memiliki dua stasiun penyiaran dengan empat
stasiun pemancar dan lima stasiun penghubung. Sejak tahun 1973 sampai
[28]

dengan tahun1978, TVRI dapat mengembangkan diri dengan mendapatkan


tambahan lima stasiun penyiaran, sehingga menjadi tujuh buah stasiun
penyiaran dengan 77 stasiun pemancar dan 11 stasiun penghubung.
Pada tahun 1980 tercatat 9 buah stasiun penyiaran dengan 124 stasiun
pemancar dan stasiun penghubung.
Menurut catatan teoritis sampai akhir 1980 jangkauan TVRI mencapai
daerah seluas 400.000 KM2 dengan lebih kurang 80% dari jumlah
penduduk Indonesia.
Sementara itu perkembangan jumlah pesawat penerima siaran televisi yang
tersebar sampai dengan tahun 1978 sebanyak 1.050.000 pesawat. Sedang
pada pertengahan tahun 1980, yang tercatat menurut pendaftaaran pada
Kantor Pos dan Giro, berkisar sekitar 1.500.000 pesawat televisi.
Perkembangan pertelevisian di Indonesia mulai makin meningkat terutama
setelah diluncurkannya satelit palapa I yang pemakaiannya di resmikan
oleh Presiden Soeharto pada tanggal 16 Agustus 1976. (T.A. Lathief
Rousydid 1989 : 226)
2.5.2

Dampak Acara Televisi


Ada tiga dampak yang ditimbulkan dari acara televisi terhadap pemirsa
yaitu:
1) Dampak kognitif yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk
menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang
melahirkan pengetahuan bagi pemirsa. Contoh : acara kuis di televisi.
2) Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trendi aktual yang
ditayangkan televisi. Contoh : model pakaian, model rambut dari bintang
televisi yang kemudian digandrungi atau ditiru secara fisik.
3) Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai- nilai sosial budaya yang
telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan
pemirsa sehari- hari. Contoh : sinetron Dokter Sartika yang
mengintemalisasikan kesehatan bagi masyarakat.
Namun pada kenyataannya apa yang telah diungkapkan di atas hanya

bersifat teori. Sementara dalam prakteknya terjadi kesenangan yang tajam.

[29]

Banyak paket- paket acara televisi yang dikonsumsikan bagi orang dewasa
ternyata ditonton oleh anak- anak.
Kunci penyelesaiannya ialah para pengelola dan perencana acara televisi tetap
harus konsekuen dan konsiten membuat paket acara dengan tujuan yang jelas
dan pasti serta diiringi tanggung jawab morl dalam melihat kondisi dan situasi
pemirsanya.
Pengaruh televisi sampai saat ini masih terbilang kuat dibandingkan radio dan
surat kabar. Terlepas dari pengaruh positif atau negatif, pada intinya media
televisi telah menjadi cerminan budaya tontonan bagi pemirsa dalam era
informasi yang berkembang semakin cepat.
Unsur pendidikan, kontrol sosial, serta informasi terus mengalir dalam acara
yang beraneka ragam (music, film, sinetron dan berita). Kehadiran televisi
menembus ruang da jarak geografis pemirsa. Ada dua alternatif bagi televisi
dalam menayangkan program acaranya dan perubahan sikap pemirsa :
1) Tayangan acara yang memang ditujukan untuk perubahan sikap
pemirsa
2) Tayangan acara yang hanya selintas memberikan hiburan tanpa
bertujuan untuk mengubah sikap pemirsa.
Dalam hal ini, perancang paket televisi harus menyeleksi program acara
yang di tayangkan dan memantau dampaknya sekaligus melihat feedback dari
pemirsa. (wawan kuswandi 1996 : 100)
2.5.3

Karakteristik Televisi
Media televisi memiliki berbagai karakteristik yang membedakannya dengan
media massa lainnya (Ardianto, 2007:128), yaitu :
1. Televisi sebagai media komunikasi
Televisi termasuk jenis komunikasi massa yang memiliki ciri komunikasi yang
berlangsung satu arah, komunikator melembaga, pesan yang disampaikan
bersifat umum, dan komunikan yang heterogen.
[30]

2. Televisi sebagai media elektronik


Sebuah kotak televisi biasanya terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik
yang terdapat didalamnya, termasuk sirkuit penerima dan penangkap gelombang
penyiaran.Televisi

merupakan

perpaduan

antara

audio

dan

video,

memungkinkan perolehan informasi lebih banyak dan cenderung menetap lebih


lama dalam memori komunikan.
3. Televisi sebagai media audiovisual
Komponen-komponen televisi sebagai media visual meliputi pemain, set,
properti, dan tata cahaya.

2.5.4

Target Market Televisi


Khalayak sasaran siaran televisi didasarkan pada : Umur dan Status Sosial.
Berdasarkan umur pemirsa televisi dikelompokan menjadi 3 yaitu
1. Anak-anak

: Umur 5 sampai 10 tahun

2. Remaja/ Teeneger

: Umur 15 sampai 25 tahun

3. Dewasa/ Adult

: diatas 25 tahun

Berdasarkan Status Sosial pemirsa televisi dibagi menjadi 3 kategori/ class, yaitu
1) Kategori High Class: Kategori ini merupakan komunitas orang yang
mempunyai status sosial/ pekerjaan tinggi seperti Pengusaha/ Boss, Orang
Kaya dll.
2) Kategori Medium Class : Kategori ini merupakan komunitas orang yang
mempunyai pekerjaaan sedang seperti mahasiswa, pelajar, pegawai,
TNI/Polri, wiraswasta,dll.
3) Kategori Low Class : Kategori ini diisi oleh komunitas buruh dan
pengangguran.
Segmentasi target pasar televisi atau khalayak televisi harus memperhatikan
klasifikasi jam tayang yang merupakan alat untuk membantu lembaga penyiaran
[31]

untuk mengontrol tayangannya, sekaligus sebagai panduan bagi orang tua.


Klasifikasi itu menurut Undang-Undang penyiaran adalah penggolongan
program siaran diklasifkasikan dalam empat kelompok usia, yaitu :
1) Klasifikasi A : tayangan untuk anak, yakni khalayak berusia dibawah 12
tahun
2) Klasifikasi R : tayangan untuk remaja, yakni khalayak berusia 12-18
tahun
3) Klasifikasi D : tayangan untuk dewasa, yakni khalayak diatas 18 tahun
dan/atau sudah menikah
4) Klasifikasi SU : tayangan untuk semua umur
Meski begitu pengklasifikasian bukan sebagai alasan yang dapat mengontrol
perilaku menonton anak, bahkan sekalipun sudah terdapat klasifikasi program,
stasiun TV tetap harus memperhatikan pembatasan dan pelarangan yang ada.
Sebagai contoh program dewasa yang mengandung percintaan, persoalan
keluarga dan seks hanya dapat disiarkan diatas pukul 22.00. Batasan jam tayang
tersebut tidak lantas memperbolehkan semua tayangan bernuansa dewasa. Ada
larangan-larangan yang harus dipatuhi, antara lain : tidak boleh mengeksploitasi
bagian tubuh yang dapat membangkitkan birahi, tidak boleh menampilkan
ciuman bibir baik samar-samar maupun eksplisit, dilarang menampilkan adegan
berhubungan

seks,

dilarang

menampilkan

tarian

atau

gerakan

yang

membangkitkan birahi, dilarang memuat pembicaraan tentang hubungan seks


secara eksplisit dan vulgar serta larangan pembenaran hubungan seks di luar
nikah. Oleh karena itu, pengklasifikasian jangan hanya dilihat secara normatif
saja. Dengan menampilkan tayangan televisi yang dewas pada jam tayang
tertentu. Meskipun ditayangkan sesuai pengklasifikasiannya, namun seperti
iklan yang memuat adegan atau kata-kata yang bernuansa seks tidak menutup
kemungkinan muncul dalam tayangna yang telah diklasifikasikan itu.
( Tamburaka, Literasi Media: 195)
2.5.5 Program Acara Televisi

[32]

Jenis program acara yang disiarkan oleh stasiun-stasiun televisi setiap harinya
ada berbagai macam, tetapi program-program tersebut dapat digolongkan menjadi
dua jenis ( Baksin, 2006 : 47) , yaitu :
1) Program Jurnalistik
Hard News
Soft News
2) Program Artistik
Berbeda dengan karya jurnalistik, program Artistik biasanya disajikan dalam
bentuk program hiburan. Penekanan aspek keindahan dan lebih memainkan
imajinasi senimannya seperti musik, komedi, acara panggung, dan sejenisnya
merupakan acara hiburan yang banyak di produksi dengan lokasi studio TV ataupun
dipanggung. program artistik memiliki isi pesan bisa fiksi maupun nonfiksi,
penyajiannya tidak terikat waktu, yang menjadi sasaran adalah kepuasan pemirsa,
mengutamakan bahasa bebas (dramatis), atau improvisasi serta disertai dengan
refleksi daya khayal kuat. Pada prinsipnya program hiburan tidak membebani
penonton untuk berpikir.Produksi dibuat dengan dekorasi, tata artistik, tata lampu
maupun properti meriah.Misalnya : acara komedi, sinetron, variety show.
1. Variety Show
Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan berbagai
format lainnya, seperti talkshow, magazine show, kuis, game show, music concert,
drama dan sit-kom (komedi situasi). Variasi acara tersebut di padukan dalam sebuah
pertunjukkan dalam bentuk siaran langsung maupun siaran rekaman.(Naratama,
2004:109).Program variety show merupakan sebuah program acara di televisi yang
memadukan antara berbagai jenis acara hiburan panggung televisi seperti lawak,
lagu dan drama.
Apabila dilihat dari karakter program tersebut, maka acara Bukan Sekedar
Wayang yang ditayangkan setiap hari pukul 14.00- 14.30 WIB ini, merupakan
salah satu acara televisi yang memadukan antara berbagai macam acara jenis
hiburan di panggung pertelevisian. Seperti drama yang diperankan oleh wayang,
lagu pop yang diiringi alat musik tradisional dan lawakan yang disampaikan.

[33]

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Analisis SWOT


3.1.1 Pendahuluan
Pada beberapa tahun terakhir, khususnya lima tahun ini, dunia televisi di
Indonesia dapat dikatakan berkembang semakin pesat. Sebelum memasuki
tahun 2000, jumlah stasiun televisi nasional di Indonesia hanya enam buah
namun begitu memasuki tahun 2000 jumlah tersebut melonjak menjadi
belasan saluran televisi nasional ditambah dengan saluran tv lokal daerah
yang mencapai 186. Dengan jumlah yang meningkat dua kali lipat tersebut,
persaingan di dunia pertelevisian menjadi semakin ketat.
Dulu saluran televisi selalu identik dengan TVRI, lalu dengan munculnya
berbagai tv nasional swasta, paradigma tersebut perlahan-lahan berubah.
Salah satu stasiun tv yang mendapat peminat yang cukup banyak adalah Net
TV. Sebagai stasiun tv yang baru hadir pada tahun 2013, peminat yang begitu
besar dapat dikatakan sebagai suatu prestasi. Sebagai stasiun televisi baru,
NET TV yang dikenal dengan jargon Televisi Masa Kini menyuguhkan
program-program yang baru dan berbeda dengan televisi lain.
3.1.2 Sejarah Singkat NET TV
Grand launching NET TV dilaksanakan pada Minggu, 26 Mei 2013 yang
disiarkan langsung dari Jakarta Hall Convention Centre (JHCC), stasiun
televisi baru yang menggunakan frekuensi Space Toon ini sudah siap untuk
bersaing dengan kompetitor lainnya. Setelah memulai siaran percobaan sejak
18 Mei 2013, akhirnya kanal televisi yang dibesut duo Wisnutama, Mantan
Dirut TRANS TV dan Agus Lesmono, Pendiri Indika Group, dapat kita lihat
programnya saat ini. Ternyata NET TV atau PT NET Mediatama Indonesia
yang baru tahun dua lalu berdiri adalah bagian dari kelompok usaha Indika
[34]

Group yang bergerak di bidang usaha Energi dan Sumber Daya dibawah
bendera Indika Energi Tbk. Grup Indika sendiri tidak asing dengan dunia
hiburan karena kiprahnya cukup banyak dalam bidang Event Organizer,
Promotor, Broadcast Equipment, Production House dan Radio (Indika FM) .
3.1.3 Analisis SWOT NET TV
1. Strenght
a. Tiap tayangan dikemas beda dan fresh
Sejak awal, NET sudah mengklaim diri sebagai channel pertama
di Indonesia yang bakal memberikan tayangan berkualitas, edukatif,
dan berani tampil beda. Bicara tentang kualitas program, NET
tampaknya memang tidak mau menayangkan acara yang mainstream.
Program-program news dan entertainment di NET bebas gosip,
sensasi, dan konflik yang mengada-ada. Kalau soal sisi edukatif, NET
mengutamakan informasi menarik dari dalam dan luar negeri yang
bermanfaat dan bisa mendidik masyarakat Indonesia. Mereka sangat
up to date, dengan pembawaan yang elegan.
Secara garis besar, program di NET dan TV lain hampir serupa
dengan stasiun TV lain. Tentu saja yang membedakan adalah
cara pengemasannya yang sangat fresh dan unik. Misalnya saja
program Ini Talkshow, yang dibawakan dua pelawak kondang Sule dan
Andre Taulany. Siapa sangka mereka bisa jadi host dan dituntut untuk
tidak boleh menghina orang sebagai bahan lelucon. Jika keceplosan,
mereka bakal dikenakan denda.
b. Channel High Definition (HD)
NET TV rupanya paham betul perkembangan teknologi dan
informasi saat ini. Mereka menyediakan gambar yang jernih dan sangat
baik

lewat channel

HD.

Khususnya

untuk

memanjakan

dan

memudahkan pemirsa yang punya televisi berkualitas gambar HD,


yang memang dewasa ini bukan lagi menjadi barang yang sulit
dijangkau. Tak cuma itu, NET TV juga eksis dan rajin berbagi info di
sosial media, seperti Youtube dan Twitter.
[35]

c. Banyak artis-artis baru


Yang tidak kalah menarik ialah bagaimana NET TV merekrut
sumber daya manusianya. Di belakang layar berjajar individu yang
terjamin memiliki kreativitas dan para pekerja cerdas. Sedangkan di
depan layar, NET TV menggaet artis-artis yang punya kualitas, unik,
dan tentunya berparas cantik maupun tampan.
Mulai dari artis lawas, artis muda, hingga pendatang baru ada di
televisi ini. Sebut saja Chelsea Islan, Marissa Anita, Haruka
Nakagawa, Sophia Latjuba, dan masih banyak lagi. Paras rupawan dan
daya tarik mereka pun sudah tak perlu diragukan lagi.
Mereka ditempatkan di program yang pas dan sesuai kualitas
terbaik mereka. Sehingga apa yang tersaji di depan layar nampak
excellent dan berestetika. Banyak juga artis-artis baru bermunculan di
layar NET TV yang cepat mencapai popularitas lewat acara yang
dibawakannya.
d. Karyawan yang sudah ahli dibidangnya
Dikabarkan 200 karyawan Trans Corp mengundurkan diri pada
tahun 2013 dan pindah ke NET TV. Tentunya hal ini memberikan suatu
kekuatan untuk NET TV. Karyawan yang bekerja di Net TV tentunya
orang yang memang sudah berpengalaman dan ahli dibidang
broadcasting.

Sehingga

program-program

acaranya

yang

dihasilkannya pun tidak usah diragukan lagi.


e. Top Manajemen di NET TV banyak orang Indonesia
Top Manajemen di NET TV banyak orang Indonesia, tentunya ini
sangat menguntungkan dan memberi kekuatan pada stasiun TV ini,
karena dengan begitu para Top Manajemen ini bisa menyuarakan ideidenya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

2. Weakness
[36]

a. Tidak ada tayangan khusus untuk anak-anak


Karena target pemirsa NET TV adalah remaja dan dewasa, sehingga
tidak ada acara khusus yang disajikan untuk anak-anak. Jadi apabila
anak-anak menonton program NET TV, itu kurang mendidik untuk
mereka.
b. Banyak tayangan yang serupa dengan TRANS Corp
Karena banyaknya karyawan TRANS Corp yang pindah ke NET TV,
jadi program acara yang dihasilkan NET TV hampir serupa dengan
Trans Corp. Contoh banyaknya acara sketsa yang disajikan NET TV
yang hampir serupa dengan TRANS Corp.
c. Belum menjangkau wilayah terpencil di Indonesia.
Masyarakat wilayah Indonesia Timur dan pegunungan masih belum
bisa menonton NET TV, karena sinyalnya tidak terjangkau sampai
kesana.
3. Opportunity
a. Menarik berbagai perusahaan untuk berkerjasama dalam memasarkan
produknya karena kebutuhan informasi yang banyak diminati semua
orang dengan cara mudah. Perusahaan pun percaya untuk memasarkan
produknya di NET TV karena mereka melihat banyaknya masyarakat
yang sering menonton NET TV.
b. Stasiun televisi yang target pemirsanya anak muda dengan jargon
Televisi Massa Kini, hal ini menjadi salah satu peluang NET TV
karena dengan semakin sempitnya target pemirsa atau segmentasi
pasar maka akan semakin loyal pemirsanya.
4. Threats
a. Banyaknya media televisi yang baru dan bersaing dengan media yang
sudah lama berdiri.
b. Kurangnya kreativitas dalam menyajikan program acara akan
mengurangi minat penonton untuk menikmati program tayangan.
3.2 Analisis STPDB
Tayangan Bukan Sekedar Wayang yang kini hadir di salah satu stasiun televisi
swasta, NET menyajikan cerita wayang yang bukan sekedar wayang biasa.
Biasanya wayang menceritakan kerajaan kolosal berikut dengan tokoh-tokoh yang
lainnya. Akan tetapi, tayangan yang hadir setiap hari pukul 14.00 WIB ini
[37]

mempersembahkan tayangan wayang yang menceritakan kehidupan masyarakat


modern yang dikemas dengan santai dan jalan cerita yang sangat menarik serta
dibumbui dengan candaan-candaan yang lucu dan diselingi juga dengan sketsasketsa yang menghibur seperti tips ala Raditya Dika, dan beberapa segmentasi yang
lainnya. Acara ini dipandu oleh dua dalang yaitu Dalang Entis Sutisna (Sule) yang
memerankan 90% wayang di BSW ini dan Dalang Dadan Sunandar Sunarya
maestro wayang golek di Indonesia (Putra Legenda Wayang Jawa Barat Alm. Asep
Sunandar Sunarya) yang hanya memainkan karakter cepot.
3.2.1

Segmentasi
Jika dilihat dari demografis, tayangan bukan sekedar wayang diperuntukan

bagi semua umur. Karena tayangannya yang hadir pada pukul 2 siang maka
pemirsa yang menikmati tayangan tersebut juga bermacam-macam. Seperti anak
sekolah yang ketika jam dua sudah berada di rumah atau bahkan ibu rumah
tangga yang sedang beristirahat. Akan tetapi untuk para pekerja kantor yang
ketika jam tayang BSW ditayangkan tidak dapat menontong tayangan tersebut.
Hal ini yang menjadi salah satu alasan mengapa tayangan BSW tayang setiap
hari dari senin sampai minggu. Jadi, untuk para pekerja kantor masih bisa
menyaksikan BSW pada hari sabtu atau minggu.
Jika dilihat dari geografisnya, tayangan ini merupakan salah satu tayangan
campuran budaya tradisional dan budaya modern. Keterkaitan antara keduanya
pun memiliki makna untuk memperkenalkan dan mengingatkan kembali akan
budaya tradisional yang dimiliki bangsa Indonesia kepada seluruh penjuru
dunia.
3.2.2 Targetting
Dengan tayangan ini, NET memberikan edukasi kepada anak bangsa agar
mengenal wayang sebagai budaya tradisional yang dimiliki bangsa Indonesia.
Seni tradisional yang dicampur dengan seni modern dengan adanya wayangwayang tokoh internasional seperti Michael Jakson, tokoh kartun Sinchan, dan
beberapa tokoh baru seperti Ceu Odah, Mang Oding dan beberapa peran
pendukung yang lainnya. Selain itu beberapa bintang tamu pun dihadirkan dan
langsung berperan serta berkomunikasi langsung dengan para wayang.
Pada setiap segmentnya tayangan ini memiliki tujuan memberikan pesan
moral pada setiap ceritanya, selain itu tips-tips yang disajikan pada sekmen Tips

[38]

dan trik Ala Raditya Dika dan terdapat segment informasi atau news yang
dibawakan ole tokoh kartun Sincan yang menjadi Si Ncan pada tayangan ini.
3.2.3 Positioning
Saat menayangkan Bukan Sekedar Wayang, NET memperkenalkan
beberapa tokoh dunia yang disulap menjadi sebuah wayang dengan ciri khas
berbicaranya yang berbeda, dan beberpa tokoh yang lain yang memiliki sifat dan
tngkah laku yang membuat geli para penikmat komedi. Tata bicara sang kong of
pop Michael Jakson yang disulap menjadi sebuah wayang memiliki cara berbica
yang khas yaitu dengan menggunakan bahasa sunda dan dialek kebarat-baratan
dan dengan tempo yang cepat, Sinchan yang memiliki suara khas ditiru oleh
sang daang agar menarik minat para penonton. Dan beberapa tokoh yang lainnya
yang secara keseluruhan dipandu oleh Sule sebagai dalang dan tokoh cepot yang
menjadi ikon wayang yang sebenarnya yang dipandu oleh Dadan Sunandar
Sunarya sebagai dalang pula.
Hal diatas yang menjadi tayangan ini diingat terus menerus oleh beberapa
penikmat komedi dengan beberapa tokoh dan tingkah laku mereka yang
menggemaskan. Selain itu, sebelum dan sesudah iklan acara ini dibuka dan
ditutup dengan beberapa lagu yang dikemas dengan cara yang berbeda. Seorang
sinden yang menyanyikan lagu pop baik dalam negri maupun lagu internasional
disajikan dengan cara menyinden dan diiringi dengan gamelan tradisional seperti
music wayang pada umumnya.
3.2.4 Deferensiasi
Diferensiasi product, tayangan ini berbeda dengan tayangan yang lainnya.
Dengan mengemas beberapa seni tradisional yang dicampur dengan tradisi
modern baik dari segmentasi yang disajikan atau bahkan music pembuka dan
penutup yang unik dan berbeda dari lainnya. Sempat memiliki kesamaan dengan
tayangan di stasiun yang berbeda, akan tetapi tayangan BSW ini tetap memiliki
nilai yang berbeda bagi kebutuhan humoris yang disajikan oleh wayang yang
dipandu oleh seorang dalang.
Diferensiasi pelayanan, para penonton disajikan berbagai informasi,
hiburan, tips, dan trik yang menjadi penonton nyaman dan dapat mengambil
pelajaran atau sisi baik dari tayangan ini. Bahasa yang digunakan oleh para
wayang pun layak ditonton oleh semua kalangan baik anak kecil atau oang
dewasa sekalipun. Pembawaan humor pun tak terlalu berlebihan sehingga sedikit
[39]

kemungkinan penonton akan mencontoh hal-hal buruk yang ditimbulkan dari


tayangan ini.
Diferenssiasi Personil, tokoh yang berperan dalam tayangan ini sangat
berbeda dengan tayangan yang lainnya. Biasanya tokoh Michael Jakson itu
berdebut dalam film layar lebar, tokoh kartun sinchan yang biasa menghibur
anak kecil pada serialnya, tokoh aa Gym yang biasanya berdakwah dan hanya
sesekali tampil di layar tv, akan tetapi tayangan ini mengubah semua tokoh dan
bermain dalam satu sketsa dan menceritakan kehidupan di masyarakat secara
bersamaan. Dan masih banyak lagi tokoh wayang yang lainnya yang hidup
bersama dengan ketiga tokh diatas.
Diferensiasi daluran, NET Media menyajikan tayangan BSW ini sematamata untuk menghibur para penikmat komedi dan ditayangkan di salah satu
stasiun televisi yang banyak diminati oleh semua kalangan terutama oleh
kalangan anak muda. Hal ini yang menjadi tayangan ini lebih menarik, terlebih
chanel ini masih terbilang baru dan sajian yang terbilang bersahabat dengan
anak muda.
Diferensiasi Citra, tayangan wayang yang menjadi salah satu tayangan
wayang satu-satunya yang masih dipertahankan sebagai tradisi nenek moyang
yang bahkan anak muda zaman sekarang masih blind dengan adanya seni
tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini. Tujuannya agar
mempertahankan seni dan budaya yang akhir-akhir ini mulai memudar. Selain
itu, dengan mengadakan dan memainkan Si Cepot sebagai salah satu tokoh
utama yang memang Si Cepot merupakan tokoh asli dari kesenian wayang
tersebut menjadi ikon utama setelah Sule yang menjadi tokoh utama dari
tayanga ini. Bahasa dan dialek yang digunakannya pun masih terbilang dapat
mewakili kesenian wayang itu berasal.
3.2.5 Brand
Nama atau merk yang digunakan oleh tayangan ini memang pas. Karena
sajiannya yang bukan hanya wayang akan tetapi ada beberapa tokoh yang
dimainkan dalam tayangan ini. Logo yang digunakan oleh tayangan ini pun
sangat khas. Dengan tampilan beberapa design yang mencirikan seni wayang
dan warna gold yang merupakan salah satu ciri khas warna wayang kulit yang
biasanya digunakan pada permainan wayang-wayang yang lainnya.

[40]

3.3 Analisis AIDA


Program acara BSW (Bukan Sekedar Wayang)

yang berada di stasiun

televisi masa kini NET adalalah program hiburan yang mengangkat kesenian
wayang golek yang di modernsasikan. Beberapa tokoh yang dimainkan seperti
wayang cepot, wayang Sule, wayang Enchan, wayang Mang Jajang, wayang
Bang Romi, wayang Mino, wayang Aa Dino,

wayang Haruka, wayang

Sonia,wayang Asep Gagap , wayang Mang Saswi, wayang Wan Qodir (Orang
Arab), wayang Ko Kim Him (Orang Cina), wayang Bi Edah, wayang Pak RT,
wayang Spiderman, wayang Mulek, wayang Suratman, wayang Ajun,. Semua
tokoh dan karakter wayang didalangi oleh Sule kecuali wayang cepot yang
sudah tidak asing lagi karena didalangi oleh Dadang Sunandar Sunarya agar
terkesan kental akan seni wayag. Dari beberapa tokoh wayang yang berada di
acara BSW berbeda dengan wayang yang seharunya. Wayang yang biasanya
menceritakan kerajaan kolonial diubah menjadi

cerita yang berhubungan

dengan masyarakat modern dewasa ini. Segmen khusus dalam acara bukan
sekedar wayang seperti Bukan Sekedang Wayang Breaking News (dibawakan
oleh wayang Enchan, Wayang Mino dll.), Jekpot (jebakan Cepot) di pandu
langsung oleh cepot, Bukan Sekedar Wayang Band (sebuah band, dengan
vokalis utamanya yaitu Sule), BSW Radio (sebuah parodi dari beberapa stasiun
radio yang di pandu pleh wayang sule dan Cepot). Elook (sebuh parody dari
acara iLook yang ditayangkan di stasiu televisi yang sama, di pandu langsung
oleh Bi Edah).
3.3.1

Attention
Dalam tayangan acara Bukan Sekedar Wayang (BSW) memiki daya
tarik didalam suatu isi, pesan cerita yang disampaikannya. Selain karakter tokoh
yang dikemas semodern mungkin dan terdapat inovasi didalam pembentukan
karakter tokoh wayang.
Contohnya ketika segmen Bukan Sekedar Wayang Breaking News di bawakan
oleh Enchan. Disini sudah sangat jelas berbeda dengan breaking news yang
biasanya, karena di program acara BSW di bawakan oleh wayang Enchan dan di
dalangi oleh Sule. Boneka kayu yang di bentuk sedemikian mirip tokoh kartun

[41]

terkenal sinchan disulap menjadi wayang. Jika disandingkan penonton pasti akan
tertarik untuk menyaksikan acara ini.
3.3.2

Interest
Karakter yang berada didalam acara Bukan Sekedar Wayang tersebut
akan mengundang daya tarik misalkan orang yang tidak mengetahui wayang
menjadi tahu karena adanya program ini, orang yang senang dengan wayang
akan lebih terhibur dengan adanya tayangan wayang ini. Karena jika dilihat
tayangan wayang sudah mulai pudar di stasiun televisi manapun. Mungkin
dengan adanya tayangan wayang di Net akan mengangkat tentang kebudayaan
wayang golek dan menarik para perhatian anak muda yang mulai tidak
menggemari budaya Indonesia. Mungkin dengan ditayangkannya acara BSW di
NET tayangan televisi masa kini yang banyaknya dicintai oleh anak muda
menambahkan daya tarik insan muda untuk menonton acara ini.

3.3.3

Desire
Program acara Bukan Sekedar Wayang masuk kedalam kategori semua
umur jika dilihat dari target pemirsa. Karena jam tayang acara ini setiap hari
pukul 14.00 hingga pukul 14.30. Tayangan yang berdurasi 30 menit ini
disuguhkan semenarik mungkin. Pada saat jam tersebut memungkinkan semua
kalangan akan menoton program acara BSW. Program tersebut sangat tepat jika
disuguhkan pada saat jam tersebut. Bila dibandingan dengan program acara
stasiun televisi lain sangat berbeda. Biasanya program stasiun lain menyangan
acara talkshow atau sinetron. Di NET menyangkan Bukan Sekedar Wayang
sebagai acara komedi pada jam tersebut.

3.3.4

Action
Pada saat opening acara dimulai di suguhi dengan lagu modern yang
diiringi dengan alat music tradisional. Sinden yang bernyanyi di wakilkan oleh
wayang agar terkesan di acara Bukan Sekedar wayang seluruhnya dinperankan
oleh wayang, tetapi terkadang sinden pun menggunakan sinden sesungguhnya.
Pada saat munculnya wayang di setiap segmen, setiap wayang memiliki ciri
khas. Misalnya ketika Wayang Mang Oding masuk frame diiring musik (Mang
Oding datang) selain Mang Oding ketika wayang Mikel datang diiringi dengan
music dari Michael Jackson.

Dengan menonton tayangan Bukan Sekedar


[42]

Wayang bisa mendapatkan hiburan dari kodean khas Sule dalam setiap segmen
tayangan-tayangan tersebut. Mendapakan tips menarik dari Raditya Dika dan
sangat cocok untuk insan muda, mendapatkaan informasi meski tidak terlalu
penting untuk penonton karena pada saat segmen informasi di parodikan agar
terkesan beda.

BAB IV
PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan
Tanyangan acara Bukan Sekedar Wayang yang disiarkan di
NET TV dengan jargon televisi masa kini ini, mengangkat tema
perwayangan namun dikemas dengan lebih modern. dilihat dari
demografis, tayangan bukan sekedar wayang diperuntukan bagi semua umur.
Karena tayangannya yang hadir pada pukul 14.00- 14.30 WIB maka pemirsa yang
menikmati tayangan tersebut juga bermacam-macam. Apabila dilihat dari karakter
program televisinya, program ini termasuk kedalam variety show dimana acara yang
disuguhkan memadukan antara berbagai macam acara jenis hiburan dalam satu
panggung pertelevisian.
[43]

Acara ini menarik perhatian minat pemirsa melalui icon pelawak Indonesia yang
cukup terkenal dalam bentuk wayang yaitu Sule Sutisna. Selain itu, tokoh wayang
yang ditampilkan cukup beragam dan berbeda dengan wayang yang biasa kita kenal.
Hal ini menjadi perhatian yang cukup menarik dan dapat memberikan edukasi
kepada anak bangsa agar mengenal wayang sebagai budaya tradisional yang dimiliki
bangsa Indonesia.
Secara garis besar, program di NET dan TV lain hampir serupa dengan stasiun
TV lain. Tentu saja yang membedakan adalah cara pengemasannya yang sangat
fresh dan unik.
4.2 Saran
1. Saran bagi acara televisi Bukan Sekedar Wayang tentang
waktu yang kurang tepat untuk sasaran anak-anak, karena
pada 14.00 WIB merupakan waktu tidur bagi anak- anak. Jadi
hanya sebagian anak saja yang dapat menyaksikan acara
tersebut. Hal itu sangat di sayangkan, seharusnya acara
tersebut dapat diperuntukan bagi anak- anak karena dapat
memperkenalkan seni tradisional yang di kemas secara modern.
2. Pada segmen Bukan Sekedar Wayang News informasi yang
disampaikan kurang penting bagi khalayak. Meskipun acara ini
termasuk

acara

komedi

yang

fungsinya

sebagi

hiburan,

setidaknya terdapat satu segmen yang dapat menyampaikan


informasi penting bagi pemirsa.
3. Untuk alur cerita pada acara ini harus lebih kreatif dan lucu.
Akan lebih bagus apabila alur cerita diambil dari kisah nyata
yang diparodikan agar pesan yang disampaikan lebih mudah
diterima oleh pemirsa.

[44]

Anda mungkin juga menyukai