Pengukuran Kadar Protein
Pengukuran Kadar Protein
MIKROBDANPOTENSINYA
PENGUKURANKADARPROTEIN
DENGANMETODEBRADFORD
KHAIRULANAM
P051090031/BTK
BIOTEKNOLOGI
SEKOLAHPASCASARJANA
INSTITUTPERTANIANBOGOR
2010
PENGUKURANKADARPROTEINDENGANMETODEBRADFORD
Pendahuluan
UjiBradfordadalahsuatuujiuntukmengukurkonsentrasiproteintotaldengansecarakolorimetridalam
suatu larutan. Dalam uji Bradford melibatkan pewarna Coomassie Brilliant Blue (CBB) yang berikatan
denganproteindalamsuatularutanyangbersifatasamsehinggamemberikanwarna(kebiruan).Karena
menghasilkan warna, sehingga secara kolorimetri dapat diukur absorbansinya dengan menggunakan
spektrofotometri(LambertBeer)padapanjanggelombang465595nm(cahayatampak).
Gambar1.StrukturmolekulCoomasieBlue
BahandanMetode
BahanyangdigunakanadalahbiakanbakteriBacillussubtilisdanBacillussp.umur18jamdalamlarutan
kaldu nutrient yang ditambahkan 1% pati tapioca yang kemudian disentrifugasi dengan kecepatan
10.000 rpm selama 10 menit pada suhu 4C. diperoleh supernatant yang kemudian disebut dengan
ekstrakenzimkasar(EEK)
Reagen Bradford dibuat dengan cara menimbang 0.01 g coomasie brilian blue (CBB) G250 yang
kemudian dilarutkan dalam 5 ml etanol 95% (v/v), lalu ditambahkan 10 ml asam fosfor 85% (v/v).
Campuran dihomogenkan (dikocok kuat) lalu disaring dengan kertas saring dan disimpan dalam botol
gelapdansuhurendah.StokpereaksiBradfordharusdiencerkan5kalisebelumdigunakan..
Larutanstandarproteindibuatdenganmenimbang0,01gBSA(bovineserumalbumin)yangkemudian
dilarutkandengan10mlH2OsterilsehinggadiperolehlarutanstokBSAdengankonsentrasi1000ppm.
Larutan stok dengan konsentrasi 1000 ppm diencerkan dengan melarutkan 0,5 ml larutan stok
ditambahkan4,5mlH2OsterilsehinggadiperolehlarutanstokBSA100ppm.Darilarutanstoktersebut
dilakukan pengukuranterhadapstandarproteinterlarutdengankonsentrasi0,10,20,30,40,50,60,
70, 80, 90 dan 100 ppm. Kemudian dilakukan pengukuran terhadap standar protein dengan
menambahkan0.1mlserilarutanstandardengan5mlreagenBradford.Kemudianlarutandivortexdan
diinkubasipadasuhuruangselama1060menit.Larutaninimemberikanwarnabirudandibacapada
panjang gelombang 595 nm. Dengan menggunakan regresi linear, akan didapatkan persamaan
matematik untuk larutan standar protein yang diperoleh dari nilai absorbansi standar, yang akan
digunakanpadapengukurankadarproteinterlarut.
Pengukuranproteinterlarut.Pengukuransampeldilakukandengancaramenambahkan0,1mlekstrak
enzimkasardengan5mlreagenBradforddivortexdandiinkubasipadasuhuruangselama1060menit.
Absorbansi Larutan sampel protein dibaca pada panjang gelombang 595 nm. Dengan persamaan
matematik dari kurva standar protein, akan didapatkan kadar protein terlarut yang terkandung dalam
larutanekstrakenzimkasar.
HasildanPembahasan
Dari hasil pembacaan spektrofotometri larutan standar BSA maka diperoleh kurva standar sebagai
berikut.
Gambar2.KurvastandarlarutanBSA
Dari nilai absorbansi standar BSA, maka diperoleh kurva standar BSA dengan persamaan regresi y =
1.445x + 0.258. Apabila absorbansi sampel adalah 0.360 dan 0.369 dari ekstrak enzim kasar yang
diperoleh dari biakan Bacillus sp. lalu dimasukkan ke dalam persamaan regresi, maka ratarata kadar
proteinnya adalah 0.074 mg/ml atau 74 ppm larutan EEK sedangkan untuk ekstrak enzim kasar dari
biakanBacillussubtilisdiperolehabsorbansisampelnyaadalah0.347dan0.350,makarataratakadar
proteinadalah0.063mg/mlatau63ppmlarutanEEK.
Oleh karena itu, dari hasil percobaan tersebut dapat diketahui bahwa protein terlarut pada EEK dari
biakan Bacillus sp. lebih banyak daripada protein terlarut yang ada pada EEK dari biakan Bacillus
subtilis.
Kesimpulan
1. KadarproteinterlarutEEKBacillussp.sebesar74ppmsedangkankadarproteinterlarutEEK
Bacillussubtilis63ppm.
2. KadarproteinterlarutpadabiakanBacillussp.lebihbanyakdaripadaproteinterlarutyangada
padaEEKdaribiakanBacillussubtilis.
DAFTARPUSTAKA
1. Bradford MM. 1976. A rapid and sensitive method for the quantitation of microorganisms
quantitiesofproteininutilizingtheprincipleofproteindyebinding.Anal.Biochem72:248254.