Anda di halaman 1dari 26

Mekanisme, Gejala Klinis, serta

Pengobatan pada Tiroiditis


Hashimoto
Melisa Citra Ika M
102013443
C8

Rumusan Masalah
Seorang wanita 34 tahun datang dengan
keluhan merasa lemah dan mudah lelah
sejak 3 bulan yang lalu
Hipotesis
Wanita diduga menderita tiroiditis hashimoto

Anamnesis

Identitas
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat keluarga
Riwayat pribadi
Riwayat lingkungan

Apakah banyak berkeringat?


Apakah sering merasa berdebar-debar?
Apakah badan terasa gemetar?
Apakah badan terasa panas?
Apakah lebih tahan diudara dingin daripada diudara
panas?
Apakah pengelihatan kabur?
Apakah leher terasa membesar serta mengganjal?
Apakah sering merasa gugup?
Apakah berat badan turun?
Apakah sering makan?
Apakah sering sesak saat bekerja?
Apakah merasa cepat lelah?
Apakah mata terasa menonjol?
Apakah sulit tidur?

Pemeriksaan Fisik

TTV
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

Pemeriksaan Penunjang
Kadar TBG (Thyroid Binding Globulin)
pengobatan estrogen, perfenazin, kehamilan, bayi
baru lahir, hepatitis infeksiosa, dan peningkatan
sintesis herediter
pengobatan steroid anabolik dan androgen, sakit
berat, pembedahan, sindrom nefrotik,dan
defisiensi kongenital

T4 total
T3 total
Pemeriksaan FT4 (paling tepat untuk
menentukan hipotiroid/hipertiroid)

Pemeriksaan untuk Autoimun


Antitiroglobulin antibodi
berguna untuk memantau keberhasilan pasca
bedah karsinoma tiroid

Tiroperoksidase antibodi
Thyrothropin stimulating hormone receptor
antibody (TSHR-Ab)

USG
untuk menentukan ukuran, echotekstur, dan untuk
melihat nodul tiroid
konfirmasi adanya nodul tiroid dan mendefinisikan
nodul padat atau kistik serta dapat
mengidentifikasi nodul keganasan

Pemeriksaan Mikroskopik
Infiltrat ekstensif parenkim oleh infiltrat
inflamatorik mononukleus yang
mengandung limfosit kecil, sel plasma,
dan sentrum germinativum
Folikel tiroid atrofi dan banyak tempat
dilapisi oleh sel epitel yang dibedakan
oleh adanya sitoplasma granular
eosinofilik yang disebut dengan sel hurtle

Fungsi Tiroid
Sintesis hormon yang rendah dalam tubuh
Hormon tiroid bekerja pada hampir semua sel dalam
tubuh
Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein
Bekerja sama dengan hormon pertumbuhan untuk
regulasi pertumbuhan tulang
Sintesa berbagai protein dan maturasi jaringan saraf
Perlu untuk pertumbuhan dan diferensiasi sel
Bila kadar hormon tiroid dalam darah terlalu rendah
maka dapat terjadi gangguan metabolisme,
pertumbuhan, dan diferensiasi sel maupun aktivitas lain
dalam sel

Tiroiditis Hashimoto
= tiroiditis autoimun kronik
Adanya kegagalan tiroid secara perlahanlahan atau struma karena adanya
kerusakkan tiroid oleh karena autoimun

Differential Diagnosis
Drug induced hipotiroid
dosis obat antitiroid yang berlebihan
penggunaan fenitoin dan fenobarbital
kolestiramin dan kolestipol -> mengikat hormon
tiroid di usus dan hambat jalur enterohepatik
hormon tiroid
sitokin, aminoglutamid, etioamida, sulfonamid,
tionamid, perklorat, iodida

Goiter
pembesaran kelenjar tiroid yang biasa dikaitkan
dengan lingkungan yang kurang iodium atau zat
goitrogenik

Etiologi
Sistem imun salah dalam mengenal
mengenali kelenjar tiroid dan enzim yang
disintesis oleh kelenjar tiroid sehingga
merusak sel dan enzim tersebut
Wanita lebih banyak terkena
Dapat timbul mendadak atau perlahan
Penyebabnya diduga kombinasi dari faktor
genetik dan lingkungan

Epidemiologi
Sering terjadi pada suatu populasi
Prevalensi meningkat seiring dengan
bertambahnya usia
2 bentuk tiroiditis hashimoto
goitrous
pembesaran kelenjar tiroid

atrofi
kelenjar tiroid mengecil

Patofisiologi
Peningkatan infiltrasi limfosit kedalam jaringan
kelenjar tiroid => terbentuk inti germina dan
metaplasia oksifil => folikel koloid tidak terbentuk
=> fibrosis ringan-sedang
Ada pengaruh faktor genetik dan lingkungan
Polimorfisme HLA-DR sangat terkait dengan
tiroiditis autoimun seperti HLA-DR3, HLA-DR4,
dan HLA-DR5 pada kelompok kaukasia

Aktifasi CD4+, CD8+, dan limfosit B =>


mediator terjadinya kerusakkan sel
kelenjar tiroid
CD8+ => mediator utama yang
menimbulkan nekrosis sel akibat
pengaruh perforin dan apoptosis oleh sel
B
Berbagai sitokin yang di produksi oleh sel
T memudahkan terjadinya apoptosis
melalui aktivasi death receptor

Perjalanan penyakit awalnya dapat terjadi


hipertiroid karena adanya proses inflamasi
dan diikuti penurunan fungsi tiroid secara
perlahan
Saat mulai timbul hipotiroid maka gejala
akan menetap

4 macam antigen yang berperan

tiroglobulin (mikrosomal)
tiroid peroksidase (TPO)
reseptor TSH
sodium iodine simporter

Hampir semua pasien tiroiditis hashimoto


memiliki antibodi terhadap tiroglobulin dan
TPO dengan konsentrasi tinggi

Manifestasi Klinis
Perjalanan penyakit terjadi secara
perlahan
Timbul tergantung pada kelainan dan
berat ringannya hipotiroid
Pasien biasanya datang dengan keluhan
gondok

Saraf => penurunan daya intelektual, gangguan


memori, letargi, rasa mengantuk, koma mixedem
disertai kejang, penurunan pendengaran,
gerakan lambat
Pernafasan => penurunan kapasitas pernafasan
maksimal, efusi pleura, hipoksia, dyspnoe, sleep
apnea
Kulit kering, penurunan jumlah keringat, wajah
sembab dengan kelopak mata yang edema,
pertumbuhan kuku terhambat, rambut kering,
rapuh, sulit diatur, dan mudah rontok.
Konstipasi, peningkatan berat badan, nafsu
makan menurun, penurunan kecepatan
metabolisme basal dan produksi panas, tidak
tahan terhadap hawa dingin.
Terjadi peningkatan kadar LDL dan trigliserida
dalam darah

Penurunan libido, menstruasi tidak teratur


sampai amenorrhea, fertilitas menurun dan
resiko keguguran meningkat
Penurunan curah jantung, perbesaran jantung,
suara jantung melemah, hipertensi, ekstremitas
dingin, bradikardi, interval PR memanjang,
gelombang P dan kompleks QRS rendah,
kelainan segmen ST, dan gelombang T lebih
mendatar
Nyeri dan kekauan otot yang semakin memberat
bila suhu udara dingin, massa otot berkurang,
penurunan fungsi otot

Penatalaksanaan
Levotiroksin 150Ug/hari
Pasien <60 tahun tanpa penyakit jantung
dan pembuluh darah dosis yang diberikan
50Ug/hari
Pada wanita yang memiliki resiko
hipotiroid, harus dicek sebelum konsepsi
dan dipastikan tidak dalam keadaan
hipotiroid

Komplikasi
Koma mixedem (penurunan kesadaran
dan kejang)
Koma mixedem hampir selalu terjadi pada
lansia dengan faktor lain yang
menyebabkan gagal nafas => obat,
pneumonia, gagal jantung kongestif, infark
miokard, perdarahan GIT
Hipoventilasi yang mengarah ke hipoksia
berperan besar dalam patogenesis koma
mixedem

Kesimpulan
Hipotesis diterima. Tiroiditis autoimun, atau
tiroiditis Hashimoto adalah salah satu penyebab
terjadinya hipotiroid. Penyakit ini dapat disertai
dengan kelainan autoimun lainnya, lebih sering
ditemukan pada wanita dibanding laki-laki.
Hipotiroid yang terjadi akan menimbulkan
berbagai gejala pada organ tubuh, tergantung
pada berat ringannya hipotiroid yang diderita
pasien, sehingga menimbulkan manifestasi
klinik yang khas. Penanganan yang tepat dan
sesuai akan menjauhkan pasien dari komplikasi
yang mungkin timbul.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai