Rencana Kerja SMK
Rencana Kerja SMK
BIMBINGAN KONSELING
HALAMAN PENGESAHAN
Koordinator BK
Drs. H. J u w i t o, Msi
Nip.
Drs. TUGIRI
Nip. 19580421 198203 1 01
KATA PENGANTAR
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, telah mengamanatkan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu. Pemerintah dan pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang
bermutu bagi setiap warga negara tanpa deskriminatif. Agar dapat memberikan layanan pendidikan yang bermutu maka sangat diperlukan perencanaan yang bagus.
Dalam penyusunan Rencana Kerja Sekolah ini, kami telah mendapatkan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih kepada:
1.
2.
3.
Ketua Komite Sekolah dan seluruh stakeholder, dunia usaha dan industri SMK Negeri 2 Kota Malang
4.
Bapak ibu guru dan Tata Usaha SMK Negeri 2 Kota Malang.
Mudah-mudahan Alloh, Swt., senantiasa membimbing kita dalam mendidik putra-putri kita menjadi tenaga kerja yang professional, cerdas, terampil,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................................................................................
ii
iii
iv
A.
B.
C.
14
D.
16
E.
18
F.
18
G.
19
23
78
BAB I
PENDAHULUAN
A. R asional
1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan dan kebutuhan zaman.
2. Dunia pendidikan di Indonesia pada saat ini menghadapi tiga tantangan besar. Pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut untuk
dapat mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai. Kedua, untuk mengantisipasi era globalisasi, dunia pendidikan dituntut
untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja global. Ketiga, sejalan dengan diberlakukan otonomi
daerah, sistem pendidikan nasional dituntut untuk melakukan perubahan dan penyesuaian sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang lebih
demokratis, memperhatikan keberagaman kebutuhan/keadaan daerah dan peserta didik, serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat. Pada saat ini
pendidikan nasional juga masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang menonjol yaitu:
rendah; (2) kualitas dan relevansi pendidikan dengan dunia kerja masih rendah; dan (3) manajemen pendidikan masih rendah, disamping kemandirian dan
keunggulan ilmu pengetahuan serta teknologi dikalangan akademisi belum terwujud. (Undang-undang nomor 25 tahun 2000 tentang Propenas, Bab
VII:165). Masalah utama yang harus secepatnya kita lakukan adalah menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kualifikasi mutu unggulan
sesuai tuntutan standar kebutuhan dunia usaha dan industri, yaitu tenaga kerja yang professional, terampil, memiliki etos kerja yang produktif, mampu
berkomunikasi bahasa internasional (minimal bahasa Inggris) serta memiliki budi pekerti yang baik. Sejalan dengan tuntutan kebutuhan era global tersebut
maka Pengawas SMK Kota Malang sebagai bagian dari sub sistem pendidikan nasional mempunyai peran dan tanggung-jawab sesuai dengan tugas pokok
serta fungsinya di linkungan Dinas Pendidikan Kota Malang, yaitu membina pengelolaan pembelajaran, membina menejemen sekolah dalam perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi program kerja SMK agar sekolah dapat mencapai tujuan, misi dan visinya dengan berhasil.
3. Dalam PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional telah bahwa standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin
mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP Nomor:
19/2005). Adaoun lingkup standar nasional pendidikan meliputi:
Standar Isi;
Standar Proses;
Standar Kompetensi Lulusan;
Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan;
Standar Sarana Dan Prasarana;
Standar Pengelolaan;
Standar Pembiayaan;
Standar Penilaian Pendidikan.
Standar pendidikan nasional yang terdiri dari delapan standar tersebut diatas merupakan ukuran yang dijadikan sebagai pedoman (standar) bagi seluruh
pengelola pendidikan.
4. Atas dasar standar pendidikan nasional tersebut maka pemerintah (Depdiknas) menetapkan arah kebijakan pendidikan nasional dan berbagai isu-isu
starategis yang berkembang dalam implementasi pembangunan pendidikan nasional, yang dituangkan dalam Road Map Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan ditetapkan program-program pembangunan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan secara bertahap dan berkesinambungan, dengan
prioritas pembinaan dan pengembangan diarahkan pada :
Perluasan dan Pemerataan Akses SMK dengan membangun sekolah baru, penambahan ruang kelas baru, rehab bangunan, dan meningkatkan daya tampung
yang sudah ada melalui pendekatan pengelolaan yang lebih efektif dan efisien;
6
Meningkatkan Mutu, Relevansi, dan daya saing SMK dengan mengembangkan sejumlah SMK SBI, SMK SSN, revitalisasi peralatan, dan pengadaan sarana
prasarana pembelajaran lainnya;
Meningkatkan Manajemen SMK dengan menerapkan Prinsip Good Governance yang mengacu ISO 9001:2000.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka pengawas SMK, sebagai sub bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran teknis strategis dalam usaha
ikut serta memajukan pendidikan nasional.
B. Landasan Kerja Kepala Sekolah
1.
2.
3.
4.
5.
Peraturan Pemerintah Nomor: 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
6.
7.
8.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan
9.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2012 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
10.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Konselor
11.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan
12.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasa
13.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah
14.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik Yang Memiliki Potensi
Kecerdasan Dan/Atau Bakat Istimewa
7
15.
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Kurikulum Pendidikan Dasar Dan Menengah.
16.
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompeensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah.
17.
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksananaan Permendiknas Nomor 22 Dan 23 Tahun 2006.
18.
19.
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Kualifikasi Dan Standar Kompetensi Guru
20.
21.
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Dasar Dan Menengah
22.
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Evaluasi Pendidikan Dasar Dan Menengah.
23.
24.
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah
25.
Permendiknas Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah
26.
Permendiknas Nomor 63 Tahun 20 Tahun 2011 Tentang Sistem Pendjaminan Mutu Pendidikan
27.
Perluasan kesempatan memperoleh pendidikan kejuruan bagi masyarakat perbatasan sesuai dengan karakteristik setempat juga mendapat perhatian,
sejalan dengan pemberdayaan potensi wilayah perbatasan dan upaya penciptaan wilayah perbatasan yang damai melalui pendekatan pendidikan dan budaya,
khususnya sejalan untuk mewujudkan sekolah yang dikembangkan berdasarkan keunggulan potensi daerah.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat adalah sebuah keniscayaan yang harus pula direspon secara tepat oleh pendidikan
kejuruan, oleh karenanya Teknologi Informasi dan Komunikasi serta berbagai program inovasi lainnya harus diprogramkan baik dalam bentuk muatan materi
pemelajaran maupun penyiapan infrastrukturnya, serta peningkatan kompetensi dan sertifikasi guru di bidangnya.
Pada aspek efisiensi dalam pengelolaan pendidikan, penyempurnaan mekanisme, tata kerja, prosedur penyaluran subsidi, implementasi program, monitoring dan
evaluasi kegiatan juga menjadi perhatian agar setiap sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan kualitas yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sejalan dengan semangat otonomi daerah yang sudah berproses sejak 2003, maka inisiatif pengembangan SMK sudah seharusnya mejadi tugas dan
tanggungjawab Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, sedangkan bantuan-bantuan Pengembangan SMK yang sumber dananya berasal dari APBN pada prinsipnya
bersifat sebagai stimulan. Salah satu kebijakan implementasi dalam Perluasan dan Pemerataan Akses sebagai langkah penyiapan menuju pendidikan wajib
belajar 12 tahun diarahkan pada daerah miskin, terpencil maupun pada daerah-daerah yang membutuhkan, antara lain melalui program Pembangunan SMK Baru
(USB), penambahan Ruang Kelas Baru (RKB), Bantuan Rehabilitasi Gedung SMK, Pengembangan SMK Kelas Jauh di Ponpes, Bantuan Pengembangan Kota
Vokasi, Bantuan Sekolah Berasrama, Bantuan SMK Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Perkebunan, Bantuan untuk Siswa Miskin Jenjang Pendidikan
Menengah, dan program-program lainnya; Sedangkan upaya mengembangkan mutu, relevansi, dan daya saing SMK diarahkan pada pengembangan SMK
Bertaraf Internasional dan berkeunggulan lokal, Pengembangan Inovasi/Keunggulan lokal SMK, Pembangunan Hotel Training/Business center, Pembelajaran
siswa SMK di Institusi Penyelenggara Praktek Bersama, Bantuan Pendampingan SMK, Bantuan Unit Produksi, Bantuan Pengadaan Peralatan/Revitalisasi SMK
SSN, Bantuan Pengadaan Lab.Komputer, Bantuan SMK Model, Bantuan Pembangunan Workshop, Lab, Perpustakaan SMK, Bantuan Pengadaan Peralatan
Biologi, Bantuan Pembangunan Pusat Sumber Belajar SMK, Bantuan Uji Kompetensi siswa SMK, Bantuan Pelaksanaan sertifikasi TOEIC siswa SMK,
Bantuan Modal Kerja Wirausaha siswa SMK, Bantuan Beasiswa Prestasi dan Keahlian Khusus Siswa SMK, Bantuan Gelar Apresiasi dan Bela Negara, Bantuan
Pengemabangan SMK Bertaraf Internasional, Bantuan Tempat Uji Kompetensi (TUK) SMK, Bantuan Perpustakaan SMK, Bantuan Pengembangan SMK SSN,
Bantuan Pendampingan Penyusunan School Business Plan, Bantuan Penyusunan School Business Plan, Bantuan Pengadaan Peralatan/Revitalisasi SMK SBI,
Bantuan Pengembangan Club Bakat dan Minat, Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) SMK, Bantuan Pelaksanaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS)
SMK, dan lain-lain.
D. Langkah Strategis Pembangunan SMK
Keberhasilan pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan sangat ditentukan oleh jejaring yang dibangun pada seluruh lini baik pada tingkat pusat
maupun daerah. Pemahaman yang tepat akan visi, misi dan program-program Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan oleh berbagai pihak terkait sangat
menentukan.
Untuk itu kiranya perlu dilakukan langkah-langkah strategis khususnya dalam perencanaan maupun implementasi oleh para Pembina Sekolah
Menengah Kejuruan baik di pusat, propinsi, maupun kabupaten/kota, instansi terkait lainnya serta masyarakat, khususnya masyarakat industri dan dunia usaha.
Komitmen dalam rangka peningkatan mutu SMK harus dibangun antara lain melalui pemahaman dan penyamaan persepsi terhadap kebijakan Direktorat
Pembinaan SMK dan program-program implementasi tahun 2008 antara pengelola pendidikan yang ada di pusat sebagai perumus kebijakan, serta unsur
pengelola dan praktisi pendidikan di daerah sebagai pengembang dan pelaksana kebijakan.
Langkah-langkah yang dipandang strategis untuk dilaksanakan dalam menjamin keberhasilan dalam implementasi program-program pembangunan
adalah :
Beberapa program pokok telah dialokasikan dalam sejumlah kegiatan yang didukung baik melalui dana dekonsentrasi maupun dana pusat untuk program
peningkatan akses, peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan, serta penguatan tata kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik. Agar rencana yang telah
diprogramkan tersebut dapat berhasil dan tepat guna, perlu dilakukan Sosialisasi Program Sekolah Menengah Kejuruan pada Dinas Pendidikan Propinsi,
Kabupaten/Kota, Bappeda dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Negeri/swasta.
Melalui sosialisasi ini diharapkan adanya pemahaman yang jelas terhadap program-program pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan, meliputi konsep
program, tujuan program, kriteria yang dipersyaratkan dalam setiap program, serta mekanisme dan jadwal pelaksanaannya, serta pelaksanaan monitoring dan
evaluasi sebagai upaya kontrol terhadap kualitas pelaksanaan, sebagaimana yang tertuang dalam pedoman pelaksanaan setiap jenis program dimaksud.
10
Dengan pemahaman yang jelas pada sosialisasi ini maka semua program pengembangan dan peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan dapat
diketahui secara terbuka oleh Dinas Pendidikan Propinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, SMK, serta pihak terkait lainnya. Untuk kelancaran pelaksanaan
program bimbingan teknis dalam rangka untuk lebih memberikan pemahaman secara teknis kemajuan pembangunan pendidikan kejuruan di setiap wilayah akan
dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Pada tingkat pusat dan propinsi juga ditetapkan Konsultan Penjamin Mutu Pelaksanaan Pembangunan SMK, yang diharapkan dapat membantu
perencana, pengawas, dan pelaksana pembangunan sarana dan prasarana Sekolah Menengah Kejuruan yang dibangun dengan dana imbal swadaya di Kab/Kota.
Peranan penting dari konsultan ini adalah agar setiap pekerjaan pembangunan yang dilakukan secara swakelola oleh SMK memenuhi kualitas yang
dipersyaratkan.
Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota serta unsur Pemerintah Kabupaten/Kota baik pada tahap perencanaan,
persiapan implementasi, dan evaluasi program diharapkan mampu menciptakan sinergi, khususnya komitmen pemerintah daerah dalam mensukseskan program
pengembangan sumber daya manusia di wilayahnya, antara lain dalam penyediaan dana pendamping. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa untuk
merealisasikan dana pembangunan melalui APBD yang telah disepakati untuk setiap program bukanlah hal yang mudah untuk dipenuhi. Oleh sebab itu forumforum koordinasi ini diharapkan dapat mensinergikan berbagai program baik yang ada di pusat maupun pemerintah daerah demi keberhasilan program.
Pemberdayaan Teknologi Informasi dalam pengelolaan bantuan diharapkan pula dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan, antara lain
dimulai dengan pemberlakuan sistem kodefikasi kegiatan.
E. Road Map Pembinaan SMK
Tren, Isu Dan Kebutuhan Pengembangan Pendidikan Kejuruan Nasional Dan Internasional
Memperhatikan berbagai perkembangan yang terjadi di lapangan kerja dan berbagai respon yang perlu dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan adalah sebagai berikut.
11
1.
2.
3.
4.
Pengembangan kewirausahaan;
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Meningkatkan profesionalisme dan Good Governance SMK sebagai pusat pembudayaan kompetensi;
b.
Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dengan mengacu 8 Standar Nasional Pendidikan yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional
Pendidikan (BSNP);
12
c.
Membangun dan memberdayakan SMK menuju Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) untuk menghasilkan lulusan yang memiliki jati diri bangsa dan
keunggulan kompetitif di pasar nasional dan global;
d.
Memberdayakan SMK untuk mengembangkan potensi lokal dalam rangka menumbuhkan pendidikan yang relevan berbasis keunggulan lokal;
e.
Memberdayakan SMK untuk mengembangkan kerjasama dengan Industri, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(P4TK), Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), dan berbagai lembaga terkait;
f.
13
INPUT VALUES
PROCESS VALUES
OUTPUT VALUES
14
KINERJA SEKOLAH
Amanah
Profesional
Antusias dan Bermotivasi Tinggi
Bertanggung Jawab dan Mandiri
Kreatif
Disiplin
Peduli dan Menghargai Orang Lain
Belajar Sepanjang Hayat
Taat Azas
Koordinatif dan Bersinergi dalam Kerangka
KerjaTim
Akuntabel
Nilai-nilai masukan (input values), yakni nilai-nilai yang dibutuhkan dalam diri setiap pengawas sekolah dalam rangka mencapai keunggulan, yang meliputi:
Amanah
Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban kepercayaan.
Profesional
Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta memahami bagaimana mengimplementasikannya.
Antusias dan bermotivasi tinggi
Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi pada hasil.
Bertanggung jawab dan mandiri
Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk mempertanggung-jawabkan hasil kerjanya serta tidak tergantung kepada pihak lain.
Kreatif
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap permasalahan.
Disiplin
Taat pada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu mengajak orang lain untuk bersikap yang sama.
15
16
Bekerja bersama berdasarkan komitmen, kepercayaan, keterbukaan, saling menghargai, dan partisipasi aktif bagi kepentingan SMK Negeri 2 Kota
Malang.
Akuntabel
Bekerja secara terukur dengan prinsip yang standar serta memberikan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
Nilai-nilai keluaran (output values), yakni nilai-nilai keluaran dari proses, yang meliputi:
Produktif (efektif dan efisien)
Memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah yang optimal melalui pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien.
17
BAB II
PROGRAM KERJA SEKOLAH (PKS) SMK NEGERI 2 MALANG
BIDANG KESISWAAN
No.
1
1.
Tujuan
Sasaran
Pelaksanaan
Sumber
Biaya
Mencari calon siswa baru yang betulbetul-betul mempunyai minat dan bakat.
18
Panitia PSB
dan anggota
OSIS
Komite Sekolah
Waktu
Pelaksanaan
Bulan
7
Juli
Tanggal
Indikator Keberhasilan
Petugas
ME
10
3 s/d 13
2.
b.
Panitia PSB
dan anggota
OSIS
Komite Sekolah
Juli
c.
Sekolah
dibantu
Pembina dan
Pelatih
Komite Sekolah
BP & BK
a. Home Visite
Mendapatkan berbagai keterangan dan data
dari orang tua siswa di rumah.
Siswa yang
mengalami masalah
kelas I & kelas II
Guru
Pembimbing
Komite Sekolah
14 s/d 19
Dilaksanaka
di kelas.
Agustus s/d
Mei
Dilaksanaka
di sekolah da
luar sekolah
Juli-Juni 2011
Dapat menyelesaikan
permasalahan yang dialami
siswa.
Dilaksanaka
di rumah
siswa.
3.
Guru
Pembimbing
Komite Sekolah
Agustus s/d
Juni 2011
Siswa bisa mencontoh segala
perbuatan yang dilakukan
oleh Rasul.
Oktober s/d
Juni 2011
Desember
dan Maret
2011
September
dan April 2011
26
5
Dilaksanaka
di Musholla
Sekolah.
Maret 2011
Mengadakan lomba keagamaan.
OSIS Sekbid II
19
Dilaksanaka
di sekolah da
luar sekolah
Kebersihan sekolah
dan lingkungan
sekolah
OSIS Sekbid
III
OSIS Sekbid
III
OSIS Sekbid
IV
September
s/d April
2011
Komite Sekolah
Komite Sekolah
Nopember
2012
Iuran Kegiatan
Kesiswaan
Oktober 2012.
Siswa berbudi pekerti luhur.
OSIS Sekbid V
Mengembangkan wawasan dan
kepribadian siswa serta budi
pekerti luhur
OSIS Sekbid VI
Meningkatkan usaha ketrampilan di
bidang penjualan promosi dan
pameran.
- Pameran ketrampilan siswa.
- Pembuatan stiker OSIS.
Siswa kelas I
OSIS Sekbid
V
OSIS Sekbid
VI
20
Komite Sekolah
Agustus 2012
Komite Sekolah
September
s/d Pebruari
2011
11 s/d 13
Dilaksanaka
di luar
sekolah.
- Diklat Kewiraswastaan
- Praktek penjualan.
Siswa mengerti arti hidup sehat.
OSIS Sekbid VII
Kesadaran hidup sehat.
- Pelantikan anggota baru
PMR
- Donor darah.
- Penyediaan obat.
Kegiatan kebugaran.
- Kompetisi Bola Volley.
- Kompetisi Bola Basket.
- Latihan persahabatan.
- Senam kebugaran
OSIS Sekbid VIII
Mengembangkan wawasan dan
ketrampilan di bidang kesenian.
- Pembentukan Sanggar Tari.
- Pentas seni antar kelas.
- Pembentukan grup band
sekolah
OSIS Sekbid
VII
Komite Sekolah
September
s/d April 2011
Meningkatkan kebugaran.
Menyalurkan bakat dan minat di bidang
olehraga.
Meningkatkan prestasi olehraga sekolah.
OSIS Sekbid
VII
Komite Sekolah
Agustus s/d
April 2011
OSIS Sekbid
VIII
Komite Sekolah
BAB III
PENUTUP
21
Bekerjasama
dengan PMI
Kota Malang
Peningkatan prestasi olehraga
pada siswa maupun
sekolah.
Dilaksanaka
di lapangan
sekolah.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan dan kebutuhan zaman.
Untuk dapat mencapai tujuan Pendidikan tersebut diatas maka sangat penting untuk ditetapkan visi, misi, tujuan dan kebijakan-kebijakan serta penyusunan
rencana kegiatan sekolah (RKS) mulai dari rencana strategis sekolah, rencana kerja sekolah, rencana kerja kepala sekolah, rencana kerja wakasek, rencana kerja
tata usaha, rencana kerja wakil kepala sekolag, rencana kerja ketua program keahlian, serta rencana kerja guru dan seluruh kinerja sekolah.
Melalui rencana kerja yang baik di seluruh kinerja di SMK Negeri 2 Kota Malang akan sangat membantu kinerja sekolah untuk mencapai tujuan, misi dan
visi sekolah secara lebih efisien dan efektif. Selain itu melalui perencanaan yang baik akan mempermudah untuk dilakukan evaluasi keberhasilan kinerja, untuk
perbakan kinerja selanjutnya.
22