Anda di halaman 1dari 35

Journal Reading

TANDA-TANDA PADA PENCITRAAN


THORAKS
Geoffrey B. Marshall, BSc, MD, Brenda A. Farnquist, BMLSc, MD, John H.
MacGregor, MD, FRCP(C), and Paul W. Burrowes, MD, FRCP(C)

J Thorac Imaging Volume 21, Number 1, March 2006


Oleh:
Sofi Nur Fitria | Fauziah | Prayogo James Anggono | M. Shafiq | Githa P S
Pembimbing: dr. Dini Rachma Erawati, Sp. Rad
SMF Radiologi RSUD dr. Saiful Anwar
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
2015

1. Air Crescent Sign

Sering terlihat pada pasien neutropenia yang telah


menjalani transplantasi organ atau sumsum tulang

2. Bulging Fissure Sign

Dihubungkan dengan konsolidasi lobus atas paru kanan yang disebabkan


Klebsiella pneumoniae. Tanda ini juga dapat disebabkan implementasi
antibiotik profilaksis yang cepat, Haemophilus influenza, TB, pneumococcal
pneumonia, abses paru besar dan neoplasma paru

3. Cervicothoracic Sign

4. Comet Tail Sign


Comet tail menandakan
adanya lengkungan berbelokbelok dari pembuluh darah
paru dan bronkus kearah
daerah atelektasis

5. Crazy Paving Sign

Tanda ini disebabkan penebalan septa interlobus yang melapisi area


opasitas ground glass
Dapat ditemukan pada pasien dengan proteinosis alveolar paru.

6. CT Halo Sign

CT pada pasien dengan angioinvasive aspergillosis terlihat


adanya lesi pada lobus kiri atas dengan ground-glass halo
yang tipis (tanda panah), kemungkinan berhubungan dengan
perdarahan.

CT Halo Sign
Penyebab :

Infeksius

Kandidiasis
Cytomegalovirus
Virus Herpes Simplex
Coccidioidomycosis

Noninfeksius

Granulomatosis Wegener
Metastase angiosarkoma
Kaposi sarcoma
Karsinoma bronkioalveolar

7. Deep Sulcus Sign

Deep sulcus sign. Radiografi toraks AP


pada pasien dengan pneumothoraks
bilateral. Sudut kostophrenikus lucent dan
memanjang ke bawah, menandakan adanya
udara pleura yang naik ke bagian toraks.

8. Double Density Sign


Frontal radiografi. (A) pada pasien dengan mitral stenosis
menunjukkan sebuah density yang melengkung pada
retrocardiac yang paralel dengan perbatasan jantung kanan,
dan dikonfirmasi pada pandangan lateral. (B) disebabkan oleh
pembesaran atrium kiri.

9. Doughnut Sign

foto polos radiografi lateral menunjukkan gambaran line mark anatomi yang digunakan
untuk melokalisir masa subkarinal ((A) 1. dinding posterior bronkus intermedius; 2.
bronkus kiri atas; 3. bronkus kanan atas; 4. level sekitar karina).
foto lateral dada (B) menunjukkan peningkatan densitas di dalam infrahilar window yang
menunjukkan lifadenopadi subkarinal pada pasien dengan non hodkin limfoma.
Hasil CT-Scan dada follow up mengkonfirmasi temuan dari limphadenopati subcarinal (C)

10. Finger-in-Glove Sign

Finger in glove sign. frontal (A) dan lateral (B) radiografi thorax
menunjukkan multiple tubular opacitas bilateral (yang ditunjukkan panah) yang
dikonfirmasi dengan CT-scan (C) terdapat dilatasi bronkus yang dipengaruhi
mukus. Bronkoskopi mengkonfirmasi adanya alergi aspergilosis
bronkopulmonar

10. Finger-in-Glove Sign


Penyebab :

Nonobstruktif

allergic bronchopulmonary
aspergillosis
asma
Fibrosis kistik

Obstruktif

Neoplasma jinak dan ganas


atresia bronkial
sekuesterasi intralobus
kista bronkogenik

11. Continuous Diaphragma Sign

Terdapat garis berkelanjutan yang dapat diikuti sepanjang


garis tengah diatas difragma

12. Fleischner Sign

Fleischner sign. radiofragi frontal thorax (A) pada pasien yang berbeda
menunjukkan pembesaran pada arteri interlobaris kanan (panah). hasil
angiogram (B) membuktian adanya multiple filling defect yang menunjukkan
multiple emboli dan sebuah pelebaran dari arteri interlobaris(panah).

13. Golden S Sign

Golden S Sign. Pasien dengan kolaps


lobus kanan atas. Rontgen dada
frontal (A) menunjukkan
kecembungan yang abnormal di
wilayah perihilar dan menciptakan
batas inferior bulat dengan
mendorong fisura minor dan
membentuk reverse S dari lobus
kanan atas. CT juga mendukung
dengan temuan ini (B) dengan
retraksi dari fisura minor superior
dan colapsenya dari segmen yang
terlibat di tengah terhadap
mediastinum akibat adenokarsinoma
yang lobus kanan bronkus atas

14. Hamptom Hump

Hampton Hump. Radiografi frontal dada (A) menggambarkan opacity perifer yang
melapisi bagian lateral dari lobus kanan bawah. CT scan thorax (B) menunjukkan
opacity perifer berbentuk baji dalam lobus kanan bawah yang disebabkan oleh infark
karena emboli paru. Pada mediastinum window (C) dari pasien yang sama
menunjukkan oklusi emboli multiple dalam cabang segmental dari lobus bawah sesuai
dengan emboli paru.

15. Hilum Overlay Sign

Radiografi Frontal pada Dada


menggambarkan massa lobul
pada proyeksi hilum kiri (A)
Arteri Pulmoner Proksimal Kiri
dan cabangnya tervisualisasi
jelas melewati massa, dan
pada foto lateral (B)
mengkonfirmasi lokasi massa di
anterior. Pada foto CT thorax
(C,D) menunjukkan massa yang
dikonfirmasi pada reseksi adalah
thymoma.

16. Juxtaphrenic Peak Sign

Juxtaphrenic sign.
Radiografi frontal dada menunjukkan
gambaran puncak pada porsi tengah
hemidiafragma kanan (panah)
sekunder terhadap hilangnya volume
pada lobus kanan atas. Lobus atas
yang kolaps merupakan akibat
sekunder dari karsinoma bronchogenic
yang mengobstruksi lobus kanan atas
bronkus.

17. Luftsichel Sign

Luftsichel Sign. Lobus atas kiri kolaps sekunder terhadap karsinoma bronkogenik
menyebabkan kompensasi hiperinflasi dari lobus kiri bawah dan bentukan lusen bulan
sabit pada periaorta (A) menunjukkan ekspansni segmen superior lobus kiri bawah. Foto
lateral mengkonfirmasi adanya pendataran lobus kiri atas kea rah anterior (B). CT follow
up menunjukkan kolapsnya lobus atas terhadap mediastinum dengan kompensasi
hiperinflasi dari lobus kiri bawah (C).

18. Scimitar Sign

Scimitar sign. Radiografi frontal thorax (A) menunjukkan opasitas parallel terhadap
batas jantung kanan menunjukkan adanya anomaly vena pulmonalis. Gambar selnjutnya
menujukkan anomali vena curvilinear bersambung dengan vena cava inferior (B). CT
follow up (C,D) dan cavagram(E) pada pemasangan line central mengkonfirmasi insersi
supradiafragma vena anomali pada inferior vena cava tepat sebelum memasuki atrium
kanan.

19. Signet Ring Sign

Pembesaran bronkus segmental (panah putih) berdekatan dengan pasangan arteri


segmental yang terlihat pada pasien ini dengan kistik bronkiektasis bermakna oleh

20. Silhoette Sign

Frontal (A) dan lateral (B) radiograf menunjukkan lobus bawah kiri
kolaps sekunder kepada massa infrahilar di kiri.

Tanda silhoette, pneumonia


pada lobus media kanan.
Gambaran awal frontal (A) dan
lateral (B) radiograf pada
pasien yang suspek pneumonia
menunjukkan hilangnya batas
pada jantung kanan. Radiograf
follow-up pada hari berikutnya
(C, D) menunjukkan terdapat
opasifikasi pada pandangan
lateral dan batas jantung
kanan yang hilang secara
persisten menkonfirmasikan
lobus media kanan
penumococcal pneumonia

21. Split pleura sign

Pemisahan dan peningkatan viseral dan parietal pada lapisan pleura pada CT dianggap
bukti yang kuat untuk empyema. Normalnya, lapisan pleura tidak bisa dibedakan
sebagai lapisan yang terpisah. Cairan empyema memenuhi rongga pleura,
menyebabkan penebalan dan peningkatan pada pleura dengan pemisahan yang jelas.

22. Tree-in-Bud Sign

Tanda Tree-in-Bud menggambarkan penyumbatan mukus, dilatasi


bronkioles dan penebalan bronchioles.

23. Westermark
Sign

Tanda Westermark
ditemukan pada pasien
dengan emboli paru.
Didiskripsikan sebagai
anemic atau oligemic
perifer regio pada parenkim
paru sebagai wedgeshaped shadows.

CT scan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai