Anda di halaman 1dari 36

GAMBARAN PNEUMONIA KOMUNITI: PERAN DARI

PEMERIKSAAN GAMBARAN, DIAGNOSIS


GAMBARAN DARI PATOGEN SPESIFIK DAN
PERBEDAAN DARI PENYAKIT NON INFEKSIUS

Atsushi Nambu, Katsura Ozawa,


Noriko Kobayashi, Masao Tago

Oleh:
Lovita Twinta Tutyarima
Putu Ratna Candra Puspita
Ni Putu Lisma Evitawati
Pembimbing :
dr. Retno Dewi S.,Sp. Rad

PENDAHULUAN

Pola Penemuan Gambaran CAP

Pola Predominan Konsolidasi (Pneumonia


Alveolaris/Lobaris)

(1)Pneumonia Streptococcus; pneumonia menunjukkan pneumonia alveolar pada pria


usia 80an.
A: Kosolidasi non segmental pada lapangan paru tengah kanan, dibatasi oleh fisura
minor yang ditunjukkan pada pneumonia lobus atas (tanda panah);
B,C: Konsolidasi non segmental dengan brokogram udara yang mengarah pada
pneumonia alveolaris (tanda panah).

(2)Pneumonia Mycoplasma; pneumonia menunjukkan pneumonia alveolaris pada


wanita usia 30an.
A: Konsolidasi buruk pada lapangan paru kanan bawah (tanda panah);
B: CT: Konsolidasi non segmental dengan bronkogram udara pada bagian dorsal
lobus kanan bawah. Daerah opasitas ground-glass juga terlihat sekitar konsolidasi
(tanda panah).

(3)Pneumonia Chlamydophila; pneumonia menunjukkan pneumonia alveolaris pada


pria usia 60an.
A: Konsolidasi buruk pada lapangan paru kanan bawah (tanda panah);
B: CT: Konsolidasi fokal subpleural terlihat pada S8 kanan dari lobus kanan bawah,
sebagian melebar ke dalam lobus tengah (tanda panah hitam). Fisura interlobular
menebal sedikit (kepala panah). Penebalan dinding bronkial ringan juga terlihat (tanda
panah putih).

(4)Pneumonia tuberkulosis pada wanita usia 80an.


A: Konsolidasi ekstensif dengan aerasi buruk pada paru kiri dan konsolidasi
peribronkovaskuler pada paru kanan (tanda panah);
B: CT: Konsolidasi ekstensif dengan bronkogram udara dan kavitas pada lobus kanan
atas (tanda panah hitam. Nodul sentrilobuler padat terlihat pada lobus kanan bawah
(tanda panah putih).

(5)Pneumonia Mycoplasma; pneumonia menunjukkan bronkopneumonia pada anak


laki-laki usia 10an.
A: Opasitas retikulonoduler dan konsolidasi fokal pada lapangan paru kiri tengah
tingga paru bawah (tanda panah). Hilum pulmoner kiri tampak membesar;
B: CT: Nodul sentrilobuler halus dengan dikelilingi opasitas ground-glass pada lobus
kiri bawah (tanda panah). Dinding bronkial sentral menebal (kepala panah).

(6)Tuberkulosis post primer pada wanita usia 40an.


A: Opasitas noduler tipis pada lapangan paru kanan tengah (tanda panah). Hilangnya
volume pada paru kiri dengan konsolidasi bercak dan penebalan pleura dan
kemungkinan efusi pleura kiri, indikasi dari tuberkulosis lama;
B: CT: Opasitas bercabang sentrilobuler pada lobus kanan atas (tanda panah). Opasitas
bercabang lebih padat, lebih terdistribusi dan berlokasi lebih perifer daripada milik
bronkopneumonia umum (dibandingan dengan Gambar 3).

(7)Pneumonia Chlamydophila; pneumonia menunjukkan bronkioliyis infeksius pada


wanita usia 60an.
A: Opasitas retikulonoduler tipis pada kedua lapangan paru bawah (tanda panah);
B: CT: Nodul sentrilobuler (tanda panah) dengan bronkiektasis (kepala panah) pada
lobus tengan dan lingula.

Pola Predominan Nodul Peribronkial


(Bronkopneumonia)

(8)Infeksi transbronkial kronis (bronkiolitis aspirasi difus) pada pria usia


70an.
Pasien ini memiliki riwayat karsinoma esofagus dan aspirasi berulang yang
berhubungan. CT: Nodul sentrilobuler (tanda panah) dengan bronkiektasis
(kepala panah). Area redaman rendah yang mengarah pada emfisema
pulmoner juga tampak

(9)Sindroma sinobronkial
pada pria usia 70an.
A: Opasitas retikulonoduler
bilateral pada kedua
lapangan paru bawah (tanda
panah);
B: CT: Opasifikasi sinus
maksilaris (*) dan sclerosis
tulang pada dinding sinus
(tanda panah), mengarahkan
pada sinusitis paranasal;
C: CT: Penebalan dinding
bronkial dengan
bronkiektasis (tanda panah)
dan opasitas sentrilobuler
minimal (kepala panah).

PENEMUAN GAMBARAN CAP


REPRESENTATIF YANG DISEBABKAN OLEH
PATOGEN SPESIFIK

(10)Pneumonia Mycoplasma; pneumonia menunjukkan opasitas groundglass pneumonia predominan pada wanita usia 30an.
A: Opasitas ground-glass bercak (GGO) dengan nodul peribronkial pada
lapangan paru kanan tengah (tanda panah);
B: CT: Daerah GGO dibatasi sebagian oleh septa interlobular (tanda
panah).

(11)Pneumonia
Chlamydophila; pneumoniae
menunjukkan opasitas
ground-glass pneumonia
predominan pada pria usia
60an.
CT: Opasitas ground-glass
bercak pada lobus kiri
bawah, yang mana ikatan
bronkovaskuler yang
menebal terlihat (tanda
panah).

(12)Pneumonia
Legionella pneumophila
pada pria usia 50an.
CT: Pelebaran opasitas
ground-glass (GGO) pada
lobus kiri bawah yang
bercampur dengan
konsolidasi fokal yang
dibatasi dengan jelas dari
GGO sekitarnya (tanda
panah).

(13)Pneumonia influenza
H1N1 pada pria usia
40an.
CT: Opasitas groundglass bercak yang
dibatasi dengan jelas dari
parenkim paru sekitarnya
oleh septa interlobular
(distribusi geografis)
pada kedua paru. Nodul
sentrilobuler tipis juga
terlihat (tanda panah).

(14)Pneumonia Pneumocystis jirovecii pada pria usia 20an.


A: Radiografi dada menunjukkan opasitas retikulonoduler;
B: CT dada: Ketebalan potongan 5 mm memperlihatkan opasitas
ground glass dengan retikulasi

(15)Pneumonia
predominan nodul acak
(oneumonia varicellazoster) pada pria usia
30an.
CT: Nodul solid kecil
tersebar atau opasitas
ground glass yang mana
tidak berhubungan
dengan struktur
sentrilobuler (tanda
panah).

Tuberkulosis milier pada


(16)pria usia 60an.
A: Opasitas
retikulonoduler pada
kedua paru;
B: CT: Nodul militer difus
dengn distribusi acak.

(17)Emboli sepsis pulmoner dari abses paratonsiler pada pria usia 20an.
A: CT: Abses pada daerah paratonsiler kanan (tanda panah);
B: CT dada: Ketebalan potongan 5 mm menunjukkan nodul kecil pada
kedua paru (tanda panah), beberapa diantaranya berhubungan dengan
pembuluh pulmoner perifer (kepala panah).

(18)Pneumonia Cryptococcus neoformans pada wanita usia 50an.


A: Radiografi dada menunjukkan massa pada dasar paru kanan (tanda
panah);
B: CT dada: dengan ketebalan potongan 5 mm menunjukkan massa
dan nodul pada lobus kanan bawah (tanda panah). Nodul/massa
multipel pada lobus paru yang sama dipertimbangkan sebagai
penemuan khas dari pneumonia Cryptococcus.

Pneumonia dengan latar belakang


emfisema pulmoner

(19)Pneumonia aspirasi pada wanita usia 70an (idiopatik)


CT: Nodul sentrilobuler dengan opasitas ground-glass di sekelilingnya
dan konsolidasi non segmental subpleura (tanda panah) pada bagian
dorsal paru kanan. lumen bronkus segmental dipenuhi dengan bahan
yang dihirup (kepala panah).

(20)Pneumonia yang disebabkan oleh aspirasi asam lambung pada


pria usia 50an.
A: CT: Opasitas ground-glass bercak pada paru kiri dengan retikulasi;
B: CT 2 hari kemudian: Redaman yang meningkat sebagian dengan
batas opasitas yang cekung seperti pada gambaran umum
pneumonia.

(21)Pneumonia dengan
latar belakang emfisema
pulmoer pada pria usia
70an (idiopatik).
CT: Konsolidasi bercak
dengan celah berisi udara
yang kecil yang
konsisten dengan area
redaman rendah pre
eksisten pada lobus kiri
bawah.

(22)Pneumonia dengan
latar belakang emfisema
pulmoner yang
menyerupai pembentukan
sarang lebah pada pria
usia 60an (idiopatik).
CT: Perluasan area
opasitas ground-glass
bercampur dengan
konsolidasi pada lobus
kanan bawah.
Pseudohoneycomb terlihat
sepanjang fisura
interlobaris (tanda panah).

DIAGNOSIS BANDING REPRESENTATIF DARI


PNEUMONIA KOMUNITI

(23)Pneumonia organisasi kriptogenik pada wanita usia 50an.


A: Konsolidasi pada lapang paru kanan bawah dengan depresi fisura minor kanan
mengarah pada hilangnya volume lobus tengah (tanda panah putih). Konsolidasi
retrokardiak terlihat di batas (tanda panah hitam);
B,C: CT: Konsolidasi dengan bronkogram udara pada kedua paru. Konsolidasi
melebar ringan dan konsolidasi memiliki batas cekung (tanda panah), mengarahkan
organisasi penyakit ini.

(24)Pneumonia organisasi kriptogenik dengan tanda halo terbalik pada wanita


usia 50an: milik Dr. Takahiro Haruyama dan Dr. Asako Yamamoto, dokter spesialis
radiologi di Departemen Radiologi, Sekolah Medis Universitas Teikyo.
A: Konsolidasi definisi buruk pada lapang paru kiri bawah (tanda panah);
B: CT: Opasitas ground-glass bibasilar dengan cincin konsolidasi (tanda halo
terbalik (tanda panah)).

Pneumonia eosinofilik kronis


(25)Pneumonia
eusinofilik kronik pada
wanita usia 30an.
Konsolidasi subpleural
bilateral dengan lapang
paru tengah predominan,
konsisten dengan
tampilannya, edema
pulmoner negatif
fotografik.

(26)Adenokarsinoma
musinus invasif
(sebelumnya karsinoma
bronkioalveolar musinus)
pada wanita usia 60an.
CT: Konsolidasi non
segmental dengan fisura
yang menonjol (tanda
panah putih) dan
bronkogram udara
menyempit (tanda panah
hitam).

(27)Limfoma maligna
pulmoner (limfoma
jaringan limfoid terkait
mukosa) pada wanita
usia 30an. CT:
Konsolidasi fokal dengan
bronkogram udara yang
melebar pada lingula
lobus kiri atas. Penebalan
ringan pembuluh yang
berpenetrasi pada
konsolidasi (tanda
panah), mengarahkan
pada pertumbuhan
limfoma maligna
sepanjang pembuluh.

(28)Pneumonia lipoid eksogen


pada wanita usia 30an: Milik Dr.
Kazuhiro Suzuki, dokter spesialis
radioologi, departemen Radiologi,
Sekolah Medis Universitas
Juntendo.
Pasien ini telah mengkonsumsi
petrolatum (parafin) untuk
konstipasi yang membandel.
Adanya lemak dikonfirmasi
dengan biopsy paru
transbronkial.
A: Konsolidasi bilateral pada
lapang paru bawah (tanda
panah);
B: CT: Opasitas ground-glass
dengan batas helas dengan
konsolidasi subpleural (tanda
panah);
C: CT dada: Kondisi jendela
mediastinum menunjukkan
konsolidasi subpleura menjadi
redaman lemak (tanda panah,
nilai rerata CT -45HU).

Penemuan gambaran spesifik patogen representatif untuk


pneumonia komuniti
Patogen

Tampilan gambaran spesifik

Streptococcus pneumonia

Pneumonia alveolaris/lobaris

Mycoplasma pneumoniae
Chlamydophila pneumoniae
Legionella pneumophila
Varicella-zoster

Bronkopneumonia dengan penebalan dinding bronkus


sentral
Bronkiolitis infeksius dengan dilatasi bronkial
Konsolidasi peribronkial tajam dalam opasitas groundglass
Nodul tersebar dengan distribusi acak
Tampilan tree-in-bud dengan opasitas percabangan lebih

Tubercle bacillus

halus

dan

lebih

padat

dibandingkan

dengan

pada

bronkopneumonia yang disebabkan oleh bakteri umum


(tuberkulosis post primer)

Cryptococcus neoformans
Pneumocystis jirovecii

Nodul/massa multipel dengan atau tanpa kavitas pada


lobus paru yang sama
Opasitas ground-glass bercak bilateral dengan distribusi
geografis

Perhatikan bahwa penemuan gambaran ini kemungkinan spesifik namun tidak sensitif
(contohnya penemuan gambaran lain juga tidak umum) untuk patogen-patogen ini

Kondisi klinis tertentu yang berhubungan dengan pneumonia


komuniti
Kondisi patofisiologis

Penemuan gambaran
Bronkopneumonia atau opasitas ground-glass

Pneumonia aspirasi

bercak pada bagian yang tergantung dari paru


(S2, S1+2, S6 dan S10), bahan intrabronkial
Nodul sentrilobuler atau peribronkial dengan

Sindroma sinobronkial

penebalan dinding bronkial dan bronkiektasis,


dan mukus pada bronkus, penemuan sinusitis
paranasal
Konsolidasi

Pneumonia dengan latar


belakang emfisema
pulmoner

dengan

pseudokavitas

atau

pseudohoneycomb, emfisema dari paru yang


terkait (lebih mudah untuk melihat jendela yang
lebih sempiy dan kondisi tingkatan yang lebih
rendah dan dengan potongan yang lebih tipis),
resolusi yang tertunda

KESIMPULAN
Penemuan gambaran CAP beragam dan sering non
spesifik. Namun, beberapa penemuan khas
kadangkala mengarahkan ke patogen yang spesifik.
Sebagai
tambahan,
pemeriksaan
gambaran,
khususnya CT, menawarkan petunjuk untuk
membedakan antara pneumonia infeksius dan
penyakit non infeksi. Untuk menyempurnakan
pembedaan ini, pengenalan akan ciri-ciri gambaran
CAP dan juga penyakit non infeksius sangat
diperlukan.

TERIMAKASIH.......

Anda mungkin juga menyukai