Contoh
Contoh tanda airbronchogram. Posteroanterior radiografi (kiri) siluet sign. Posteroanterior radiografi tampak normal (kanan)
dan CT gambar koronal (kanan) menunjukkan konsolidasi dan hilangnya penampakan paru-paru dan batas kiri jantung
lobus bawah kiri dan air bronchogram sign (panah). (kiri), yang menunjukan lokalisasi kelainan pada lingula.
Gambar. 8- 35 tahun pria dengan pneumonia Staphylococcus aureus membentuk abses paru. Contoh air fluid level sign.
A, Posteroanterior (kiri) dan lateral (kanan) radiografi menunjukkan kavitas lobus kanan bawah denganair fluid level (panah)
dengan ukuran yang sama pada kedua tampilan orthogonal. Juga ada dinding ireguler tebal yang merupakan ciri abses paru.
B, Axial CT gambar menunjukkan lokasi kavitas lobus kanan bawah dengan air fluid level, kontur internal yang tidak teratur, dan
bronkus terkait (panah) mengarahke lesi
.
Gambar 9- wanita 48 tahun dengan empiema. Contoh tanda Gambar 10.- Pria 65 tahun dengan efusi pleura ganas. Contoh
split-pleura. Aksial (Kiri) dan sagital (kanan) dengan CT scan split-pleura sign. Aksial (kiri) dan sagital (kanan) dengn CT scan
kontras menunjukkan penebelan pleura visceral (Panah) dan kontras menunjukkan penebalan dari pleura visceral (panah) dan
parietal (panah putih) yang dipisahkan dari keadaan normal parietal (panah) dengan efusi. Tanda split-pleura hanya
(yaitu, split) yang mengelilingi empyema. Adanya atelektasis menunjukkan adanya efusi eksudatif dan harus di korelasi
terbukti di lobus kanan bawah. Tanda split-pleura tidak spesifik dengan temuan klinis dan thoracentesis untuk menegakkan
untuk empiema namun lebih mengindikasikan Adanya efusi diagnosis yang akurat. .
eksudatif. Chest tube tak terlihat jelas (panah hitam)
Gambar 11.- Pria 35 tahun dengan demam, neutropenia, dan Gambar 12 - Pria 47-tahun dengan kandidiasis luas. Contoh
infeksi Aspergillus angioinvasive. Contoh tanda halo. tanda halo. Gambar aksial CT menunjukkan beberapa nodul
Radiograf posteroanterior dan gambar CT aksial menunjukkan paru bilateral yang diliputi ground glass
massa lobus atas kanan dengan periferal opacity ground-glass
(panah) Merupakan tanda halo.
A B
Gambar 15. Wanita 25 tahun dengan Allergic Bronchopulmonary Aspergillus (ABPA).Contoh dari tanda finger-in-glove.
A.Radiografi posterior menunjukkan opasitas percabangan tubular (tanda panah) yang berasal dari kedua hilus.
B. Gambar CT Unenhanced axial (kiri) dan oblik sagittal (kanan) dengan high attenuation. Opasitas pada ABPA terdiri dari massa
hifa, dan impaksi mukoid, dan dapat mengalami kalsifikasi pada 28% kasuspada gambaran CT.
Gambar 16.Pria berusia 63 tahun dengan kanker paru-paru sel Gambar 17.Pria berusia 24 tahun dengan infeksi
skuamosa.Contoh tanda finger in glove.Radiografi posteroanterior (kiri HIV dan pneumonia pneumosistik. Contoh tanda
atas) dan CT koronal (kanan atas) dan aksial (bawah) menunjukkan crazy-paving. Gambar CT aksial menunjukkan
opasitas tubular cabang (panah) pada lobus kanan atas.Bagian proksimal opasitas ground-glass difus dengan daerah tumpang
dari opasitas cabang adalah FDG(tidak ditunjukkan) dan mewakili tumor, tindih penebalan septum interlobular (kombinasi
sedangkan sisa opasitas mewakili impaksi mukoid pada bronkus yang yang membentuk pola crazy-paving) dan beberapa
melebar kista berdinding tipis.Pada pasien HIV-positif dengan
dispnea, temuan paling sesuai dengan pneumonia
pneumokistik.
Gambar 18. CT scan menunjukkan tanda crazy-paving pada pasien dengan berbagai gangguan. Pertimbangan diagnosis diferensial
dipengaruhi oleh presentasi klinis dan penyakit pasien.Pada pasien dengan gejala akut, tanda crazy-paving bisa mewakili edema
paru, perdarahan paru, atau infeksi.Pada pasien dengan gejala kronis, tanda crazy-paving mungkin merupakan pneumonia lipoid,
kanker paru-paru, atau proteinosis alveolar paru (PAP).
Gambar 19. Pria55 tahun dengan infeksi coccidioidomycosis kronis.Contoh tanda kulit anggur.Radiografi posteroanterior
menunjukkan kista kulit anggur berdinding tipis (panah).Gambar CT aksial (sisipan) menunjukkan bahwa seiring waktu rongga
dapat mengempis dan memperoleh dinding yang sedikit lebih tebal.
Gambar 20.Pria berusia 29 tahun dengan AIDS (jumlah CD4, 10 / L) dan histoplasmosis diseminata.Contoh pola milier.Gambar
CT aksial menunjukkan beberapa nodul paru kecil yang terdistribusi secara merata ke seluruh paru-paru.Beberapa nodul intak
dengan fissura paru-paru besar dan paru subpleural dan tidak berhubungan dengan lobulus paru sekunder.Pertimbangan diferensial
untuk nodul paru yang terdistribusi secara acak meliputi infeksi milier (misalnya, tuberkulosis, histoplasmosis), penyakit metastatik,
dan jarang sarkoidosis.
Gambar 22. Gambar menunjukkan kista hidatid normal dan tanda-tanda meniskus, cumbo, dan lili air.
Gambar 23.Pria49 tahun dengan penyakit Gambar 24. Wanita27 tahun dengan
hidatid paru.Contoh tanda meniskus (kiri) penyakit paru-paru hidatid.Contoh tanda lili
dan cumbo (kanan).Gambar CT dada air.Radiografi posteroanterior
menunjukkan udara di antara lapisan menunjukkan kavitas berdinding tebal pada
perikista dan lapisan ektokista (panah) yang bagian kanan bawah paru dengan interaksi
konsisten dengan tanda meniskus.Air fluid udara-jaringan lunak terlobulasi yang
level di endokista (panah) bersama dengan mewakili endokistayang mengambang
tanda meniskus membentuk tanda cumbo. (panah).Gambar CT koronal (sisipan) dari
pemeriksaan sebelumnya menunjukkan
kista yang tidak mengalami ruptur
B
A
B. Gambar CT aksial menunjukkan jalur
Gambar 25.Pria32 tahun dengan paragonimiasis
liang linier panjang (panah) padalobus
Amerika Utara setelah menelan udang laut mentah.
kanan atas dan pneumotoraks kec
Contoh tanda liang.
A. Gambar CT aksial pada jendela jaringan lunak
(kiri) dan paru-paru (kanan) menunjukkan jalur liang
linear (panah) yang membentang dari pleura yang
menebal ke nodul paru.